24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi.
Ini adalah pernyataan atau seruan untuk tidak ragu-ragu lagi melepaskan sebagian dari tanah-tanah yang selama ini menjadi bagian dari kawasan hutan untuk dijadikan sentra-sentra pertanian rakyat. Agar pembangunan ekonomi dan sosial yang dilakukan pada kawasan tersebut tidak mengulang lagi kesalahan masa lalu. Yang hanya menciptakan ketimpangan ekonomi dan kerusakan ekologi.
24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi.
Ini adalah pernyataan atau seruan untuk tidak ragu-ragu lagi melepaskan sebagian dari tanah-tanah yang selama ini menjadi bagian dari kawasan hutan untuk dijadikan sentra-sentra pertanian rakyat. Agar pembangunan ekonomi dan sosial yang dilakukan pada kawasan tersebut tidak mengulang lagi kesalahan masa lalu. Yang hanya menciptakan ketimpangan ekonomi dan kerusakan ekologi.
3. LATAR BELAKANG MASALAH
Tingginya permintaan
kedelai di Indonesia
seharusnya dapat menjadi
peluang pasar bagi
Indonesia sendiri yang
akhirnya mampu
mendatangkan keuntungan
berbagai pihak sehingga
dapat memicu produktivitas
kedelai nasional
4. Lanjutan
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan Produksi
Kedelai
Perubahan Produksi Kedelai (Ton)
Jumlah Produksi (Ton)
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
Penurunan produksi pada
tahun 2010-2013, pada
tahun 2014 pemerintah
berencana mencapai
swasembada kedelai, oleh
karena itu untuk membantu
mencapai swasembada
kedelai dalam makalah ini
membahas untuk
mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi
produksi kedelai nasional.
5. RUMUSAN
MASALAH
dan
TUJUAN
PENULISAN
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh luas lahan
terhadap produksi kedelai di
Indonesia tahun 1993-2013?
2. Bagaimana penaruh tenaga kerja
terhadap produksi kedelai di
Indonesia tahun 1993-2013?
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh luas lahan terhadap
produksi kedelai di Indonesia tahun
1993-2013.
2. Untuk mengetahui bagaimana
penaruh tenaga kerja terhadap
produksi kedelai di Indonesia tahun
1993-2013.
6. METODE
PENELITIAN
Objek penelitian dalam makalah ini
adalah produksi kedelai Indonesia
(Y) sebagai variabel terikat selama
tahun 1993-2013 dengan dua
variabel bebas yaitu luas lahan (X1)
dan jumlah tenaga kerja (X2). Data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder deret waktu
(time series) tahunan selama 21
tahun yang bersumber dari Badan
Pusat Statistik (BPS). Analisis data
menggunakan metode ekonometrika
dengan metode analisis deskriptif
dan metode Ordinary Least Square
(OLS).
7. Lanjutan
Perumusan model dalam penelitian ini
dengan menggunakan fungsi produksi
Cobb-Douglas adalah sebagai berikut:
LogY = β0+ β1LogX1 + β2 LogX2 + e
Pengujian hipotesis yaitu uji t
METODE
PENELITIAN
H1 ≠ 0 : ada pengaruh antara variabel bebas
dan terikat
H1 : t Hitung > t tabel
Uji F statistik
H1 ≠ 0 : keseluruhan variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat
H1 : F Hitung > F tabel
Uji koefisien determinasi R2
Pengujian
asumsi klasik yaitu uji
Multikolinearitas, uji Heteroskedastis, dan
uji Autokorelasi untuk menggambarkan
tidak adanya pelanggaran klasik pada data
yang digunakan.
8. KAJIAN TEORI
FUNGSI PRODUKSI
Produksi merupakan suatu kegiatan merubah input-input
menjadi output atau produksi juga merupakan hasil akhir dari
proses atau kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan bebrapa
i n p u t ( E e n g A h m a n d a n Ya n a R o h m a n a , 2 0 0 9 ; 1 4 0 ) . s e d a n g k a n
Ricard A Billas (114; 1988) mendefinisikan produksi adalah
sebagai hubungan fisik antara input-input sumber daya dan
outputnya yang berupa barang-barang dan jasa per unit waktu.
Pada produksi pertanian output yang dihasilkan adalah berupa
produk fisik, dengan penggunaan berbagai kombinasi faktor
produksi atau input seperti tanah, modal, dan tenaga kerja.
Q = f ( x 1, x 2, x 3. . . . . X n) d i m a n a :
Q : output X : input
9. Lanjutan
LUAS LAHAN
Tanah/lahan
sebagai
salah
satu
faktor
produksi
yang
merupakan pabrik hasilhasil pertanian yaitu
tempat dimana produksi
berjalan dan darimana
hasil produksi ke luar
(Mubyarto, 89; 1989)
KAJIAN TEORI
TENAGA KERJA
Tenaga
kerja
adalah
masyarakat yang bekerja
pada
sektor
pertanian, masyarakat yang
bekerja pada sektor Tenaga
kerja merupakan faktor
produksi insani yang secara
langsung maupun tidak
langsung
menjalankan
kegiatan produksi (BPS).
10. Lanjutan
KAJIAN TEORI
Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi produksi Cobb Douglas merupakan
suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua variabel atau lebih, variabel
yang satu disebut variabel independent (Y)
dan yang lain disebut variabel dependent (X)
(soekarwati,1993 dalam blog dewi yulia:
2011). Fungsi cobb douglas dirumuskan
sebagai berikut:
Q = akα . Lβ Dimana :
Q : total produksi
L : tenaga kerja
AK : modal
α dan β : elastisitas output dari tenaga kerja
dan modal, masing-masing.
11. Lanjutan
KAJIAN TEORI
Mentransformasi Persamaan Regresi
Linier (Cobb-Douglas)
Q = akα . Lβ
menjadi
LogY = β0+ β1LogX1 + β2 LogX2 + e
LogY : Produksi Kedelai Indonesia (Ton)
LogX1 : Luas Lahan (Ha/Hektar)
LogX2 : Tenaga Kerja (Jiwa)
β0
: Konstanta regresi
β2, β1 : Koefisien regresi
e
: Kesalahan pengganggu
Return to Scale
Berdasarkan persamaan fungsi produksi CobbDouglas,
(εp = 1), (constant returns to scale).
(εp > 1), (increasing returns to scale).
(εp < 1), (decreasing returns to scale).
13. PEMBAHASAN
UJI MODEL PENELITIAN
LOG(Y) = 7.1192 + 0.8326*LOG(X1) - 0.2636*LOG(X2)
estimasi
1. 7.1192 : ketika indeks variabel produksi kedelai tidak ada
yang mempengaruhi seperti luas lahan dan tenaga kerja maka
indeksnya mencapai 7.1192 satu satuan.
2. 0.8326: jika variabel luas lahan naik sebesar 1 % maka
produksi kedela akan meningkat sebesar 0.8326%.
3. -0.2636: jika variabel tenaga kerja naik sebesar 1 % maka
produksi kedelai akan menurun sebesar 0.2636 %.
4. 0.8326+(-0.2636) : kondisi return to scala atau elastisitas
berada pada kondisi decreasing return scale (0.569 < 1) atau
skala yang menurun ketika variabel bebas antara luas lahan
dan tenaga kerja ditambah tidak menghasilkan hasil yang
sesuai dengan penambahan input produksi.
14. Lanjutan
UJI t Statistik
Perhitungan ttabel pada uji t statistik diperoleh
dari perhitungan df (degree of freedom)
sebanyak df = n-k yaitu 21-3 = 18 pada tingkat
kesalahan 0.05 atau α = 5%
1. Variabel luas lahan (X1) Hipotesis ini menolak
H0 dan menerima H1 yang berarti luas lahan
(X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produksi kedelai (Y).
2. Variabel tenaga. Hipotesis ini menerima H0 dan
menolak H1 yang berarti variabel tenaga kerja
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap produksi kedelai (Y).
Pembahasan
UJI F Statistik
Perhitungan Ftabel pada uji F statistik
diperoleh dari perhitungan df (degree of
freedom) sebanyak df = n-k yaitu 21-3 = 18
pada tingkat kesalahan 0.05 atau α = 5%
yang berarti taraf signifikasi 95% pada Ftabel
adalah 3.55. Maka dari tabel diatas dapat
diperoleh estimasi bahwa pengaruh variabel
bebas yaitu variabel luas lahan (X1) dan
jumlah tenaga kerja (X2) secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat yaitu produksi kedelai (Y).
15. Lanjutan
Pembahasan
Koefisien
Determinasi
(R2)
Berdasarkan hasil pengujian yang
telah
dilakukan
diperoleh
nilai
koefisien determinasi R2 sebesar
0.9789, artinya dalam model tersebut
proporsi sumbangan variabel bebas
luas lahan (X1) dan tenaga kerja (X2)
dapat menjelaskan variabel terikat
yaitu produksi kedelai (Y) sebesar
97.89 % dan sisanya 2.11 %
dipengaruhi oleh faktor lain di luar luas
lahan dan tenaga kerja, hal ini berarti
juga bahwa proporsi naik turunnya
perubahan luas lahan dan tenaga kerja
sangat besar dipengaruhi oleh faktor
luas lahan dan tenaga kerja.
16. Lanjutan
Multikolinearitas
Ada Multiko ketika >0,85%. Tidak
terjadi Multikolinieritas
Heteroskedastis
Ada Hetero ketika Probabilitas< 5%.
Jadi tidak ada Heteroskedastis
Pembahasan
Autokorelasi
Ada
Auto
ketika
probabilitas kurang dari
5%.
Jadi
tidak
ada
autokorelasi
17. Lanjutan
Penggunaan Luas Lahan
1,400,000
42,000,000
1,200,000
40,000,000
1,000,000
38,000,000
800,000
36,000,000
600,000
34,000,000
400,000
32,000,000
200,000
Selama dua puluh satu tahun penggunaan
lahan untuk produksi kedelai mengalami
fluktuasi, penurunan penggunaan lahan
pada tahun 2010-2013 berdampak pada
turunnya produksi kedelai Indonesia.
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
30,000,000
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
20…
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Luas Lahan (Ha)
Penggunaan Tenaga Kerja
44,000,000
1,600,000
0
Proforsi Penggunaan
Tenaga Kerja
Jumlah Tenaga KErja (Jiwa)
Proforsi Penggunaan Luas
Lahan
Pembahasan
Selama dua puluh satu tahun penggunaan
tenaga kerja untuk produksi kedelai
mengalami
fluktuasi,
penurunan
penggunaan lahan pada tahun 2010-2012
tetapi pada 2013 meningkat.
19. Lanjutan
Pembahasan
Pengaruh
Luas
Lahan Terhadap
Produksi Kedelai
di Indonesia
Berdasarkan pengujian model penelitian, uji t
statistik, f statistik, R2 , diperoleh informasi
bahwa hasil penelitian menggambarkan :
Peran pemerintah sebagai pengambil
kebijakan berdasarkan hasil pengujian yang
telah dilakukan dapat mengambil kebijakan
atau keputusan dalam rangka mencapai target
swasembada kedelai di tahun 2014 adalah
meningkatkan produksi kedelai nasional
dengan meningkatkan input luas lahan, hal ini
didukung dengan positif dan tingginya
slope/kemiringan nilai luas lahan, dimisalkan
pemerintah menambah input luas lahan
sebesar 1% lahan maka akan memperoleh
tambahan hasil produksi kedelai sebesar
0.8326%, meskipun kondisinya penambahan
1% lahan sebagai input menghasilkan produksi
kedelai yang kurang dari 1%.
20. Pengaruh
Luas
Lahan Terhadap
Produksi Kedelai
di Indonesia
PEGUNAAN LUAS
LAHAN 2013
HASIL PRODUKSI
KEDLAI 2013
554.132 Ha
Lanjutan
Pembahasan
807.568.602 Ton
DITINGKATKAN
MENINGKAT
1%
0.8326%
MENJADI
MENJADI
559.673.32 Ha
814.292.418,20 Ton
21. Lanjutan
Pembahasan
Pengaruh Tenaga
Kerja Terhadap
Produksi Kedelai
di Indonesia
Peran pemerintah sebagai pengambil kebijakan
berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan
dapat mengambil kebijakan atau keputusan dalam
rangka mencapai target swasembada kedelai di tahun
2014 adalah meningkatkan produksi kedelai nasional
dengan menurunkan input tenaga kerja, hal ini
didukung
dengan
negatif
dan
rendahnya
slope/kemiringan
nilai
variabel
tenaga
kerja, dimisalkan pemerintah menambah input
tenaga kerja sebesar 1% maka akan memperoleh
tambahan hasil menurun untuk produksi kedelai
sebesar 0.897, oleh karena itu lebih baik pemerintah
mengurangi penggunaan jumlah tenaga kerja agar
tidak terjadi penurunan produksi kedelai meskipun
sedikit. Ketika pemerintah mengambil kebijakan
mengurangi tenaga kerja pada produksi kedelai salah
satu resiko atau tradeoff yang di hadapi adalah
banyaknya pengangguran akibat dari kebijakan
pengurangan tenaga kerja produksi kedelai. Solusi
yang paling tepat adalah pemerintah tidak
mengurangi dan menambah jumlah tenaga kerja
pada produksi kedelai.
23. Lanjutan
Pembahasan
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pengujian model serta pengujian hipotesis
yang telah dilakukan, beberapa hal yang
dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh luas lahan terhadap produksi
kedelai di Indonesia tahun 1993-2013
adalah positif dan signifikan, artinya ketika
pemerintah meningkatkan penggunaan
lahan maka akan meningkatkan produksi
kedelai meskipun penambahan input luas
lahan berada pada kondisi decrising return
to scale.
2. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi
kedelai di Indonesia tahun 1993-2013
adalah negatif dan tidak signifikan, artinya
ketika pemerintah akan meningkatkan
produksi
kedelai,
pemerintah
harus
menurunkan penggunaan tenaga kerja.