SlideShare a Scribd company logo
III.   METODE PENELITIAN



3.1.   Jenis dan Sumber Data

       Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data

primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi

produksi urea PT. Pupuk Kujang mengenai produksi perusahaan. Data sekunder

yang diperoleh berupa profil PT. Pupuk Kujang dan data-data faktor produksi

dalam bentuk time series periode 1985-2010. Data sekunder juga diperoleh dari

studi kepustakaan, literatur yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang

didukung dari perpustakaan Institut Pertanian Bogor, Asosiasi Produsen Pupuk

Indonesia (APPI), instansi-instansi lainnya serta publikasi atau laporan-laporan

yang berkaitan dengan penelitian ini dari berbagai media massa serta elektronik.



3.2.   Metode Analisis Data

       Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, yaitu faktor-

faktor yang memengaruhi produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang periode tahun

1985-2010.    Analisis   kuantitatif   yang   digunakan    dalam    penelitian   ini

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

Square). untuk melihat pengaruh variabel-variabel yang telah ditentukan terhadap

produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang. Fungsi produksi Cobb Douglas

digunakan karena dianggap lebih mudah diaplikasikan dengan permasalahan

dalam penelitian ini dan menghasilkan penyelesaian yang lebih mudah dibanding

dengan fungsi produksi lain. Adapun penelitian ini menggunakan program

Minitab 14 dan Microsoft Excel 2007.
3.3.    Pengukuran Variabel

        Konsep pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian dalam

penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel tak

bebas (dependent variable) PT. Pupuk Kujang tahun 1985-2010.

        Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pupuk

urea PT. Pupuk Kujang, variabel-variabel yang digunakan antara lain :

1.     Produksi Pupuk Urea (Y)

       Pupuk urea yang dihasilkan pada PT. Pupuk Kujang adalah pupuk urea

       bersubsidi dan tidak bersubsidi. Kapasitas produksi terpasang pupuk urea

       adalah 570.000 ton per tahun.

2.     Modal (X1)

       Modal yang dimaksud adalah modal tetap. Modal tetap dalam hal ini adalah

       mesin-mesin dan alat pabrik yang berpengaruh langsung terhadap proses

       produksi pupuk urea pada PT. Pupuk Kujang 1-A dikurangi dengan biaya

       depresiasi.

3.     Tenaga Kerja (X2)

       Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja tetap yang berpengaruh

       langsung pada proses produksi pupuk urea 1-A. Tenaga kerja pada bagian

       produksi PT. Pupuk Kujang relatif sedikit karena teknologi yang digunakan

       dalam produksi pupuk urea sangat canggih sehingga industri ini merupakan

       industri padat tenaga kerja.

4.     Bahan Baku (X3)

       Bahan baku yang dimaksud adalah bahan baku yang peranannya sangat

       penting dalam proses produksi pupuk urea, yaitu gas bumi. Gas bumi
diperoleh oleh PT. Pupuk Kujang berasal dari Pertamina hulu energi.

       Satuan gas bumi yang dipakai pada penelitian ini adalah mmbtu, satuan

       tersebut adalah satuan energi dari gas bumi.

5.     Stream Days ( X4)

       Stream days adalah waktu yang diperlukan mesin dalam memproduksi

       pupuk dari bahan baku sampai dengan butiran pupuk urea. Stream days

       pada PT. Pupuk Kujang dihitung dalam satuan hari. Berdasarkan sifat

       proses produksi pupuk urea yang kontinyu, apabila terjadi kerusakan atau

       kemacetan pada mesin maka akan berpengaruh terhadap total produksi urea.



3.4.    Model Analisis

        Pada penelitian ini model yang digunakan untuk menganalisis fungsi

produksi adalah fungsi produksi Cobb-Douglas, dimana fungsi Cobb-Douglas

seperti yang dirumuskan pada persamaan (3.1) :



                     = a X1b1 X2b2 X3b3 X4b4                              (3.1)

dimana:
Y       = Total Produksi Pupuk (ton)
X1      = Jumlah Modal Tetap (juta rupiah)
X2      = Jumlah tenaga kerja (jiwa)
X3      = Jumlah bahan baku (mmbtu)
X4      = Jumlah stream days (hari)
a       = intersep
bi      = koefisien regresi penduga (b1,...,b4)
Model di atas dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai elastisitas dari

masing-masing output, sebab koefisien pangkat dari model tersebut dapat

menunjukkan nilai elastisitasnya. Selain dari nilai elastisitas, skala usaha (return

to scale) dapat juga diketahui dengan menjumlahkan nilai koefisien dari masing-

masing faktor tersebut. Apabila penjumlahannya lebih dari satu (∑bi>1), berarti

skala semakin meningkat (increasing return to scale). Jika hasil penjumlahannya

sama dengan satu (∑bi =1), berarti menunjukkan skala usaha yang tetap (constant

return to scale). Sedangkan jika hasil penjumlahan kurang dari satu (∑bi<1)

berarti menunjukkan skala usaha yang semakin menurun (decreasing return to

scale).



3.5.      Pengujian Asumsi

          Variabel-variabel yang diestimasi harus memenuhi asumsi regresi klasik

agar hasil estimasi bersifat BLUE (Best Liniear Unbiased Estimation). Untuk itu

diperlukan uji-uji asumsi yang memenuhi, uji tersebut adalah:

1.        Uji Normalitas

          Uji ini digunakan untuk melihat apakah distribusi dari error termnya

(residual) menyebar normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan uji

Kolmogrov-Smirnov. Hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 : residual menyebar normal

H1 : residual tidak menyebar normal

          Apabila nilai p-value lebih besar dari alfa berarti terima H0, maka residual

menyebar normal. Artinya dalam regresi tersebut asumsi kenormalan terpenuhi.

2.        Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat

apakah terdapat hubungan linear di antara beberapa atau semua variabel

independen dari model regresi. Multikolinearitas dapat menyebabkan koefisien

variabel independen cenderung tidak signifikan terhadap variabel respon. Cara

mengetahui apakah dalam model tersebut mengandung multikolinearitas atau

tidak adalah dengan cara menghitung Varians Inflation Factor (VIF). Jika nilai

VIF < 10, maka persamaan tersebut tidak ada masalah multikolinearitas.

3.        Uji Autokorelasi

          Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki

korelasi dengan residual lain. Untuk mendeteksi adanya korelasi serial adalah

dengan melihat nilai Durbin- Watson (DW). Untuk mengetahui ada atau tidaknya

autokorelasi, maka dilakukan dengan membandingkan Dw statistik dengan Dw

tabel.

4.        Uji Heteroskedastisitas

          Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas

(tidak terjadi heteroskedastisitas) atau memiliki ragam error yang sama. Salah

satu cara untuk melihat ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah

dengan menggunakan uji White. Uji White menggunakan residual kuadrat sebagai

variabel dependen yang diregresikan terhadap variabel-variabel independennya.

Hipotesis penggunaan uji White adalah:

H0 : homoskedastisitas

H1 : heteroskedastisitas

         Apabila nilai p-value lebih besar dari taraf nyata (α) yang digunakan maka

terima H0, sehingga tidak terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.
Sebaliknya jika p-value lebih kecil dari taraf nayat (α) yang digunakan makan

tolak H0 dan terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.

More Related Content

Viewers also liked

Soundproofing1
Soundproofing1Soundproofing1
Soundproofing1
woodruff492
 
presentation
presentationpresentation
presentation
woodruff492
 
Senior project
Senior projectSenior project
Senior project
woodruff492
 
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilationEt godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
KE Fibertec AS
 
Noxel Building Automation
Noxel Building AutomationNoxel Building Automation
Noxel Building Automation
bahmankh
 
Noxel Xtream Series
Noxel Xtream SeriesNoxel Xtream Series
Noxel Xtream Series
bahmankh
 
Design guide for textile ducting
Design guide for textile ductingDesign guide for textile ducting
Design guide for textile ducting
KE Fibertec AS
 

Viewers also liked (7)

Soundproofing1
Soundproofing1Soundproofing1
Soundproofing1
 
presentation
presentationpresentation
presentation
 
Senior project
Senior projectSenior project
Senior project
 
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilationEt godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
Et godt indeklima med tekstilbaseret ventilation
 
Noxel Building Automation
Noxel Building AutomationNoxel Building Automation
Noxel Building Automation
 
Noxel Xtream Series
Noxel Xtream SeriesNoxel Xtream Series
Noxel Xtream Series
 
Design guide for textile ducting
Design guide for textile ductingDesign guide for textile ducting
Design guide for textile ducting
 

Similar to Bab iii metode penelitian

Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonBBPP_Batu
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
FaizaMasudiyah
 
Uji anova
Uji anovaUji anova
Uji anova
Annisa Salsabila
 
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
ewin324123
 
Tugas ad 1 post hoc
Tugas ad 1 post hocTugas ad 1 post hoc
Tugas ad 1 post hoc
cantikdewi
 
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisysImplementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
Windhu Putra
 
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
MeilindaTrisilia2
 
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006budihariyadi
 
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006budihariyadi
 
Publikasi1 05006 97
Publikasi1 05006 97Publikasi1 05006 97
Publikasi1 05006 97
Luqman Hakim
 
Tugas aplikom ttg kti
Tugas aplikom ttg ktiTugas aplikom ttg kti
Tugas aplikom ttg kti
tului
 
Research 011
Research 011Research 011
Research 011
Arif Rahman
 
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
Anggi Indrianti
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Putri Larasantang
 
i. Bab V.pdf
i. Bab V.pdfi. Bab V.pdf
i. Bab V.pdf
AfifNda
 

Similar to Bab iii metode penelitian (20)

Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Proses produksi
Proses produksiProses produksi
Proses produksi
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
 
Uji anova
Uji anovaUji anova
Uji anova
 
Teori Produksi
Teori ProduksiTeori Produksi
Teori Produksi
 
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
 
Tugas ad 1 post hoc
Tugas ad 1 post hocTugas ad 1 post hoc
Tugas ad 1 post hoc
 
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisysImplementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisys
 
11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx11. BAB III(1).docx
11. BAB III(1).docx
 
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
 
Mpp
MppMpp
Mpp
 
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
 
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
Data produksi kedelai dr tahun 1990 2006
 
Publikasi1 05006 97
Publikasi1 05006 97Publikasi1 05006 97
Publikasi1 05006 97
 
Tugas aplikom ttg kti
Tugas aplikom ttg ktiTugas aplikom ttg kti
Tugas aplikom ttg kti
 
Research 011
Research 011Research 011
Research 011
 
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
 
i. Bab V.pdf
i. Bab V.pdfi. Bab V.pdf
i. Bab V.pdf
 

Bab iii metode penelitian

  • 1. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi urea PT. Pupuk Kujang mengenai produksi perusahaan. Data sekunder yang diperoleh berupa profil PT. Pupuk Kujang dan data-data faktor produksi dalam bentuk time series periode 1985-2010. Data sekunder juga diperoleh dari studi kepustakaan, literatur yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang didukung dari perpustakaan Institut Pertanian Bogor, Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), instansi-instansi lainnya serta publikasi atau laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini dari berbagai media massa serta elektronik. 3.2. Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, yaitu faktor- faktor yang memengaruhi produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang periode tahun 1985-2010. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least Square). untuk melihat pengaruh variabel-variabel yang telah ditentukan terhadap produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang. Fungsi produksi Cobb Douglas digunakan karena dianggap lebih mudah diaplikasikan dengan permasalahan dalam penelitian ini dan menghasilkan penyelesaian yang lebih mudah dibanding dengan fungsi produksi lain. Adapun penelitian ini menggunakan program Minitab 14 dan Microsoft Excel 2007.
  • 2. 3.3. Pengukuran Variabel Konsep pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variable) PT. Pupuk Kujang tahun 1985-2010. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pupuk urea PT. Pupuk Kujang, variabel-variabel yang digunakan antara lain : 1. Produksi Pupuk Urea (Y) Pupuk urea yang dihasilkan pada PT. Pupuk Kujang adalah pupuk urea bersubsidi dan tidak bersubsidi. Kapasitas produksi terpasang pupuk urea adalah 570.000 ton per tahun. 2. Modal (X1) Modal yang dimaksud adalah modal tetap. Modal tetap dalam hal ini adalah mesin-mesin dan alat pabrik yang berpengaruh langsung terhadap proses produksi pupuk urea pada PT. Pupuk Kujang 1-A dikurangi dengan biaya depresiasi. 3. Tenaga Kerja (X2) Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja tetap yang berpengaruh langsung pada proses produksi pupuk urea 1-A. Tenaga kerja pada bagian produksi PT. Pupuk Kujang relatif sedikit karena teknologi yang digunakan dalam produksi pupuk urea sangat canggih sehingga industri ini merupakan industri padat tenaga kerja. 4. Bahan Baku (X3) Bahan baku yang dimaksud adalah bahan baku yang peranannya sangat penting dalam proses produksi pupuk urea, yaitu gas bumi. Gas bumi
  • 3. diperoleh oleh PT. Pupuk Kujang berasal dari Pertamina hulu energi. Satuan gas bumi yang dipakai pada penelitian ini adalah mmbtu, satuan tersebut adalah satuan energi dari gas bumi. 5. Stream Days ( X4) Stream days adalah waktu yang diperlukan mesin dalam memproduksi pupuk dari bahan baku sampai dengan butiran pupuk urea. Stream days pada PT. Pupuk Kujang dihitung dalam satuan hari. Berdasarkan sifat proses produksi pupuk urea yang kontinyu, apabila terjadi kerusakan atau kemacetan pada mesin maka akan berpengaruh terhadap total produksi urea. 3.4. Model Analisis Pada penelitian ini model yang digunakan untuk menganalisis fungsi produksi adalah fungsi produksi Cobb-Douglas, dimana fungsi Cobb-Douglas seperti yang dirumuskan pada persamaan (3.1) : = a X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 (3.1) dimana: Y = Total Produksi Pupuk (ton) X1 = Jumlah Modal Tetap (juta rupiah) X2 = Jumlah tenaga kerja (jiwa) X3 = Jumlah bahan baku (mmbtu) X4 = Jumlah stream days (hari) a = intersep bi = koefisien regresi penduga (b1,...,b4)
  • 4. Model di atas dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai elastisitas dari masing-masing output, sebab koefisien pangkat dari model tersebut dapat menunjukkan nilai elastisitasnya. Selain dari nilai elastisitas, skala usaha (return to scale) dapat juga diketahui dengan menjumlahkan nilai koefisien dari masing- masing faktor tersebut. Apabila penjumlahannya lebih dari satu (∑bi>1), berarti skala semakin meningkat (increasing return to scale). Jika hasil penjumlahannya sama dengan satu (∑bi =1), berarti menunjukkan skala usaha yang tetap (constant return to scale). Sedangkan jika hasil penjumlahan kurang dari satu (∑bi<1) berarti menunjukkan skala usaha yang semakin menurun (decreasing return to scale). 3.5. Pengujian Asumsi Variabel-variabel yang diestimasi harus memenuhi asumsi regresi klasik agar hasil estimasi bersifat BLUE (Best Liniear Unbiased Estimation). Untuk itu diperlukan uji-uji asumsi yang memenuhi, uji tersebut adalah: 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah distribusi dari error termnya (residual) menyebar normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut: H0 : residual menyebar normal H1 : residual tidak menyebar normal Apabila nilai p-value lebih besar dari alfa berarti terima H0, maka residual menyebar normal. Artinya dalam regresi tersebut asumsi kenormalan terpenuhi. 2. Uji Multikolinearitas
  • 5. Uji multikolinearitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan linear di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Multikolinearitas dapat menyebabkan koefisien variabel independen cenderung tidak signifikan terhadap variabel respon. Cara mengetahui apakah dalam model tersebut mengandung multikolinearitas atau tidak adalah dengan cara menghitung Varians Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF < 10, maka persamaan tersebut tidak ada masalah multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki korelasi dengan residual lain. Untuk mendeteksi adanya korelasi serial adalah dengan melihat nilai Durbin- Watson (DW). Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dilakukan dengan membandingkan Dw statistik dengan Dw tabel. 4. Uji Heteroskedastisitas Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) atau memiliki ragam error yang sama. Salah satu cara untuk melihat ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji White. Uji White menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen yang diregresikan terhadap variabel-variabel independennya. Hipotesis penggunaan uji White adalah: H0 : homoskedastisitas H1 : heteroskedastisitas Apabila nilai p-value lebih besar dari taraf nyata (α) yang digunakan maka terima H0, sehingga tidak terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.
  • 6. Sebaliknya jika p-value lebih kecil dari taraf nayat (α) yang digunakan makan tolak H0 dan terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.