Sejarah majapahit
•Download as PPTX, PDF•
0 likes•1,115 views
Sejarah Kerajaan Majapahit. Materi sejarah wajib untuk kelas 10 dan materi sejarah peminatan untuk kelas 11. Majapahit mempunyai Raja yang terkenal bernama Hayam Wuruk dan Patihnya bernama Gajah Mada.
More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Viewers also liked
Viewers also liked (15)
Similar to Sejarah majapahit
Similar to Sejarah majapahit (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Sejarah majapahit
- 2. MAJAPAHIT Tahun: 1294 M Letak: Mojokerto, Jawa Timur Sumber Sejarah: - Prasasti Butak - Kidung Harsyawijaya - Kidung Panjiwijayakrama - Kitab Pararotan - Kitab Negarakertagama Corak Kerajaan: Hindu Ekonomi: Perdagangan – Maritim (darat maupun laut) Kehidupan sosial: Rakyat telah mengenal sistem pertanian dan perdagangan
- 3. Kehancuran: Tidak adanya kaderisasi baik raja maupun mahapatih Perang paregreg (perang saudara) sehingga banyak daerah yang melepaskan diri Masuknya budaya Islam MAJAPAHIT
- 5. SEJARAH BERDIRI MAJAPAHIT Berdirinya kerajaan majapahit karena penyerangan balas dendam kepada Kertanegara olehJayakatwang. Kediri Singosari Majapahit
- 6. Tentara Tar-tar dikirim oleh Kubilai Khan dari China untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) tetapi dia telah meninggal dunia setelah perang dengan Jayakatwang.
- 10. Wafatnya Raden Wijaya Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 dan disemayampkan di Candi Siwa di Simping (Candi Sumberjati) di Blitar. Arca perwujudannya adalah Harihara, yaitu Wisnu dan Siwa menyatu dalam satu arca
- 12. Pemberontakan Masa Kaglamet Pemberontakan Juru Demung Pemberontakan Gajah Biru Pemberontakan Patih Nambi Pemberontakan Kuti
- 13. Wafatnya Kaglamet Pada tahun 1328 Kaglamet wafat karena dibunuh oleh tabib bernama Tanca. Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Kaglamet wafat tanpa meninggalkan keturunan
- 15. PENGANGKATAN GAJAH MADA Pada tahun 1331 terjadi pemberontakan Sedeng dan Keta. Pemberontakan yang berbahaya ini dapat ditumpas oleh Gajah Mada. Oleh sebab itu Gajah Mada diangkat menjadi Patih Mangkubumi. Pada saat pelantikan, Gajah Mada mengucapkan sumpah Palapa.
- 18. EKSPANSI GAJAH MADA Sumpah Palapa yang ia ucapkan benar – benar dijalankan olehnya. Hanya tinggal 1 kerajaan lagi yang belum ia kuasai, yaitu Pajajaran.
- 19. Karena Raja Hayam Wuruk mempunyai paras yang tampan, akhirnya Gajah Mada menjodohkan Hayam Wuruk dengan anak Sri Baduga Maharaja (Raja Pajajaran) yaitu Ratu Diah Pitaloka untuk melancarkan ekspansinya. EKSPANSI GAJAH MADA
- 21. WAFATNYA GAJAH MADA Pada tahun 1364 Gajah Mada wafat. Semasa hidupnya Gajah Mada menulis kitab hukum yang dijadikan sebagai dasar hukum Majapahit, kitabnya disebut Kutaramanawa. Kitab ini memuat 272 pasal yang mengacu pada ajaran agama Hindu.
- 22. Setelah Gajah Mada meninggal , Hayam Wuruk mempunyai kesulitan untuk menunjuk penggantinya. Akhirnya dia memutuskan untuk menggantikan Gajah Mada adalah 4 rang ,mentri. Pemerintahan ini hanya hanya berusaha mempertahankan apa yang telah dicapai oleh Gajah Mada WAFATNYA GAJAH MADA
- 23. Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Seharusnya yang menggantikan dia adalah putrinya yang bernama Kusumawardhani, tetapi malah digantikan oleh suami dari Kusumawardhani yaitu Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga mempunyai anak dari selirnya yang bernama Bhre Wirabumi. Wirabumi telah diberikan wilayah kekuasaan oleh Hayam Wuruk. Pada tahun 1401 terjadi perang Paregreg. WAFATNYA HAYAM WURUK
- 24. SISTEM PEMERINTAHAN MAJAPAHIT Sebagai kerajaan yang besar, Majapahit memiliki sistem ketatanegaraan yang teratur. Raja Majapahit dan keraton dianggap sebagai pusat dunia yang memiliki kekuasaan tertinggi. Raja dianggap sebagai penjelmaan dari dewa di dunia dan ia memegang kekuasan politik tertinggi
- 25. Dalam menjalankan tugasnya, raja dibantu oleh pejabat birokrasi. Sebelum menjadi raja, biasanya para putra mahkota diberikan kedudukan sebagai raja muda (Bhatara Saptaprabu) yaitu suatu lembaga Dewan Pertimbangan Kerajaan (Berdasarkan Prasasti 1351). SISTEM PEMERINTAHAN MAJAPAHIT
- 26. Dibawah Raja Majapahit terdapat sejumlah raja – raja daerah yang disebut Paduka Bhatara. Mereka biasanya merupakan saudara atau kerabat kerajaan. Pemerintahan majapahit dibagi menjadi 14 daerah, yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Bhre. SISTEM PEMERINTAHAN MAJAPAHIT
- 27. KEHIDUPAN SOSIAL Kehidupan sosial kemasyarakatan penduduk jaman Majapahit digambarkan dalam kitab Negarakertagama. Menurut kitab Negarakertagama, struktur masyarakat Majapahit dibedakan atas lapisan – lapisan masyarakat yang disebut catur warna (kasta).
- 28. Catur Warna Brahmana Ksatria Waisya Sudra Pancama Candala Mleccha Tuccha Kasta Majapahit
- 29. Kasta Majapahit Brahmana: Kaum pendeta Ada 2 pimpinan keagamaan pada kerajaan Majapahit, yaitu pimpinan Siwa yang disebut (Saiwadharmadhyaksa) dan Buddha yang disebut (Buddhadarmadyksa).
- 30. Kaum kstaria merupakan keturunan dari pewaris tahta kerajaan terdahulu, yang mempunyai tugas dalam pemerintahan. Kasta Majapahit
- 31. Waisya merupakan masyarakat yang menekuni bidang pertanian dan perdagangan Kasta Majapahit
- 32. Candala, anak dari perkawinan campuran anatara laki – laki golongan sudra dengan wanita dari catur warna Kasta Majapahit
- 33. Mleccha, semua bangsa diluar tanpa memandang bahasa dan warna kulit, yaitu para pedagang – pedagang asing yang tidak menganut agama hindu Kasta Majapahit
- 34. Tuccha ialah golongan yang merugikan masyarakat; para penjahat Kasta Majapahit
- 35. PENAMPILAN ORANG MAJAPAHIT Raja Majapahit tinggal di istana, kadang – kadang tanpa mahkota, teapi sering kali memakai mahkota yang terbuat dari emas berhias kembang emas. Raja memakai kain dan selendang tanpa alas kaki, dan kemanapun pergi selalu memakai satu atau dua buah bilah keris. Apabila raja keluar istana, biasanya menaiki gajah atau kereta yang ditarik lembu
- 37. Penduduk memakai kain dan baju. Kaum lelaku berambut gondrong dan terurai, sedangkan perempuannya disanggul. Setiap anak laki – laki selalu membawa keris yang terbuat dari emas, cula badak atau gading. Mereka sudah mengena tulis – menulis dengan daun kajang (kertas) dan pisau (pena) PENAMPILAN ORANG MAJAPAHIT
Editor's Notes
- Gajah mada meninggal secara mokasa: Patih Gajah Mada hingga sekarang masih menjadi kontroversi, sejarawan belum ada yang bisa memecahkan dari mana asal usul Gajah Mada, siapa orang tuanya dan dimana ia dibesarkan. Kematian Gajah Mada ini juga menyisakan banyak kontroversi dikalangan sejarawan, karena kematian Gajah Mada tidak ada dalam catatan sejarah, tidak diketahui dimana kuburannya, sehingga berbagai bukti menyimpulkan bahwa Gajah Mada mati secara moksa. Berikut ini beberapa bukti: Berdasarkan dialog Paranormal, Gajah Mada menggambarkan sosok dirinya dalam untaian kata-kata bersyair: “Dalam semangatku membangun Majapahit, aku melumuri jiwaku dengan hamukti palapa. Aku menghindari gebyar duniawi. Kuhindari nafsu duniawi, termasuk aku menghindari memiliki istri. Dengan cita-cita sedemikian besar dan membutuhkan kerja keras, aku tidak mau terganggu oleh rengek istri dan atau tangisan anak. Tidak beristri dan tidak memiliki anak harus aku akui sebagai pilihan tersulit. Akan tetapi, aku layak bersyukur bisa menjalaninya”. “Aku berharap apa yang kulakukan itu akan menyempurnakan pilihan akhir hidupku dalam semangat hamukti moksa (Hamukti moksa, Jawa, semangat untuk meski lenyap, telah melakukan pekerjaan luar biasa demi orang lain, seperti lilin yang rela terbakar asal bisa menerangi tanpa meminta balasan, seperti pahlawan yang rela menjadi martir)”. “Ketika aku sendiri di istana karena Sang Prabu Hayam Wuruk sedang berada di Simpang Blitar yang menjadi bagian rencana perjalanan panjangnya, aku merasakan nyeri di dada kiriku. Sakitnya tidak ketulungan. Peluh bagai diperas dari tubuhku. Aku merasa pintu gerbang kematian telah dibuka. Aku harus melepaskan semua urusan duniawiku, termasuk bagian yang paling sulit karena ada sesuatu yang menyatu di tubuhku, warisan yang aku peroleh dari Kiai Pawagal di Ujung Galuh”. “Untuk membebaskan diri darinya bukan pekerjaan gampang. Aku tidak punya pilihan lain kecuali memutar udara itu dengan kencang, makin kencang dan makin kencang. Aku berharap saat pusaran angin itu bubar, hilang pula aku”. Banyak yang bertanya, Dimana Gajah Mada Mati? Usai perang Bubat itu, diyakini Gajah Mada meninggal atau mati dengan moksa. Sebab, sampai dimana pun dan kapanpun Gajah Mada tidak akan pernah mau melawan perintah raja Majapahit. Jika Gajah Mada melawan perintah raja, maka akan memotong jalan dan tujuan Gajah Mada mati secara moksa. Yang saat itu disebut sebagai kematian sempurna dan abadi.