Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
KEP (kurang energi protein) adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP dapat menyebabkan marasmus, yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak dan otot secara progresif. KEP memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak, seperti menghambat pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, dan men
Dokumen ini membahas tentang dukungan nutrisi pada sindrom nefrotik dengan tujuan mengganti kehilangan protein terutama albumin melalui urin. Diet harus menyediakan energi 35 kkal/kgBB, protein 1.0-0.8 g/kgBB dan karbohidrat yang mencukupi serta mengontrol kadar kolesterol dan protein urin. Monitoring dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
KEP (kurang energi protein) adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP dapat menyebabkan marasmus, yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak dan otot secara progresif. KEP memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak, seperti menghambat pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, dan men
Dokumen ini membahas tentang dukungan nutrisi pada sindrom nefrotik dengan tujuan mengganti kehilangan protein terutama albumin melalui urin. Diet harus menyediakan energi 35 kkal/kgBB, protein 1.0-0.8 g/kgBB dan karbohidrat yang mencukupi serta mengontrol kadar kolesterol dan protein urin. Monitoring dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen membahas berbagai gangguan haid dan siklus haid, termasuk hipermenorhea (haid berlebihan), hipomenorhea (haid kurang), polimenorhea (siklus haid terlalu pendek), oligomenorhea (siklus haid terlalu panjang), amenorhea (tidak ada haid), dan metroragia (perdarahan bukan haid). Gangguan-gangguan ini disebabkan oleh kelainan organik atau fungsional pada uterus, tuba, dan ovarium seperti tumor,
Dokumen tersebut membahas penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita dalam memantau pertumbuhan anak. KMS Balita digunakan untuk menentukan apakah pertumbuhan berat badan anak sesuai dengan standar normal berdasarkan grafik dan garis acuan yang tertera. Hasil pemantauan menggunakan KMS digunakan untuk mengidentifikasi risiko gangguan pertumbuhan atau kelebihan berat badan pada anak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak balita di Posyandu. Terdapat penjelasan tentang cara memantau pertumbuhan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala, serta menentukan status gizi berdasarkan indeks antropometri. Dokumen ini juga menjelaskan tindak lanjut bila ditemukan gejala gangguan pertumbuhan atau gizi buruk pada anak.
Tumor dan kanker disebabkan oleh sel yang membelah secara tidak terkendali akibat gangguan mekanisme pembelahan sel normal. Penyebabnya adalah genetik, karsinogen seperti rokok, virus, dan proses penuaan. Tumor dibedakan menjadi jinak dan ganas, di mana tumor ganas dapat menyebar ke organ lain lewat pembuluh darah atau limfa. Beberapa contoh kanker adalah kanker payudara, ovarium, serviks, test
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen membahas berbagai gangguan haid dan siklus haid, termasuk hipermenorhea (haid berlebihan), hipomenorhea (haid kurang), polimenorhea (siklus haid terlalu pendek), oligomenorhea (siklus haid terlalu panjang), amenorhea (tidak ada haid), dan metroragia (perdarahan bukan haid). Gangguan-gangguan ini disebabkan oleh kelainan organik atau fungsional pada uterus, tuba, dan ovarium seperti tumor,
Dokumen tersebut membahas penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita dalam memantau pertumbuhan anak. KMS Balita digunakan untuk menentukan apakah pertumbuhan berat badan anak sesuai dengan standar normal berdasarkan grafik dan garis acuan yang tertera. Hasil pemantauan menggunakan KMS digunakan untuk mengidentifikasi risiko gangguan pertumbuhan atau kelebihan berat badan pada anak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak balita di Posyandu. Terdapat penjelasan tentang cara memantau pertumbuhan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala, serta menentukan status gizi berdasarkan indeks antropometri. Dokumen ini juga menjelaskan tindak lanjut bila ditemukan gejala gangguan pertumbuhan atau gizi buruk pada anak.
Tumor dan kanker disebabkan oleh sel yang membelah secara tidak terkendali akibat gangguan mekanisme pembelahan sel normal. Penyebabnya adalah genetik, karsinogen seperti rokok, virus, dan proses penuaan. Tumor dibedakan menjadi jinak dan ganas, di mana tumor ganas dapat menyebar ke organ lain lewat pembuluh darah atau limfa. Beberapa contoh kanker adalah kanker payudara, ovarium, serviks, test
Kartu Menuju Sehat (KMS) digunakan untuk mencatat riwayat kesehatan dan perkembangan balita, memberikan edukasi kepada orang tua, dan sarana komunikasi antara petugas dan orang tua untuk memberikan layanan kesehatan dan gizi yang tepat."
Dokumen tersebut membahas penggunaan Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) untuk memantau pertumbuhan balita di Karanganyar. KMS Balita berisi grafik pertumbuhan normal yang digunakan untuk menilai apakah pertumbuhan balita normal, berisiko gangguan pertumbuhan, atau kelebihan gizi berdasarkan kenaikan berat badan. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengisian dan interpretasi hasil KMS Balita serta tindak lanjut
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita yang merupakan salah satu program untuk mencegah dan menangani masalah gizi pada anak. Pemantauan dilakukan melalui penimbangan berat badan rutin di Posyandu dan dicatat pada Kartu Menuju Sehat untuk memantau pertumbuhan yang sehat. Status pertumbuhan akan ditentukan berdasarkan kenaikan berat badan dan diberikan tindak lanjut sesuai kondisinya, se
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian status gizi pada balita menggunakan ukuran antropometri. Terdapat beberapa indikator pengukuran seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas yang kemudian diinterpretasikan menggunakan nilai skor-Z, persentil, dan persen median untuk menentukan status gizi seperti stunting, wasting, dan underweight. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh soal untuk memahami interpretasi
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
3. Lingkar Lengan Atas (LILA sebagai alat tapis gizi buruk) (Steve Collins, Arabella Duffield & Mark
Kronis
Terjadi dalam waktu yang lama
Dicirikan oleh:
Hambatan Tinggi Badan
menurut Umur
STUNTING
TB/U powerful indicator
Untuk long-term mortality and
productivity
JENIS KURANG GIZI PADAANAK
Akut
Terjadi dalam waktu yang singkat
Dicirikan oleh:
Perubahan Berat Badan
menurut Tinggi Badan
GZ LEBIH
GZ KURANG
BB/TB atau LILA powerful indicator
Untuk short-term mortality
4. Pertumbuhan dan pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) istilah untuk menggambarkan perubahan struktur dan faali fisik secara
kuantitatif, atau sebagai meningkatnya secara kuantitatif ukuran organ atau jaringan. Penambahan
ukuran tinggi badan dalam centimeter dan berat badan dalam kilogram menunjukkan seberapa
besar pertumbuhan anak telah terjadi. Perubahan perlu pengukuran secara teratur.
Cara Pengukuran pertumbuhan;
menggunakan konsep capaian pertumbuhan (attainable growth), melihat perbedaan dengan rujukan
(distance stándard), status pertumbuhan diukur berdasarkan pencapaian pertumbuhan yang
ditunjukkan dengan arah grafik berat badan dibandingkan dengan yang seharusnya.
Alat: KMS (growth chart), atau tabel pertumbuhan (growth tabel)
5. Kartu yang memuat (visualisasi) kurva pertumbuhan atas dasar
indeks antropometri1), yang menunjukkan batas-batas
pertumbuhan yang normal2), untuk memudahkan penggunaan3).
(Abunain; Morley, 1976)
1) Tegantung standar/rujukan pertumbuhan yang digunakan
2) Batas-batas (cut-off) pertumbuhan yang disepakati (Normal,
Tidak Normal; Sehat, Tidak Sehat; dll)
2) Aspek desain (kemudahan mengisi, kejelasan pesan, bentuk,
dll)
Kartu Menuju Sehat
6. Fungsi KMS
Sebagai alat pemantau pertumbuhan; untuk mengetahui pertumbuhan anak (dibandingkan dengan
rujukan).
Interpretasi;
• Gangguan pertumbuhan, bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhannya (mendatar
atau menurun)
Persyaratan;
• Ketepatan mengukur
• Ketepatan menghitung umur
• Ketepatan ploting Berat Badan dan membuat grafik berat badan di KMS
• Ketepatan interpretasi
• Ketepatan tindak lanjut
Sebagai alat edukasi;
sebagai alat bantu menjelaskan kepada ibu tentang pertumbuhan anak dan tindak lanjut yang diperlukan
(ada pesan-pesan gizi seimbang anak dalam KMS)
7. v
SEJARAH PENGGUNAAN KMS
2010
1984
1980
Rujukan : Harvard
Jml Garis: 2
- Garis merah di 60 %
- Garis hitam di 100 %
Median
- Gradasi warna: Hijau-
Kuning
Desain: landscape
- 0-3 tahun
- 4-5 tahun
Diperbaiki
dengan
menambah
skala BB per
200 gram
Revisi KMS 1
• Rujukan: WHO 2006
• 7 garis pertumbuhan
• Garis merah di – 3
SD
• Gradasi warna
Kuning-Hijau-Kuning
• KBM
• Laki dan perempuan
• Desain portrait
• Instruksi tindak
lanjut
Revisi
KMS 3
Revisi KMS 4
• Rujukan: WHO 2006
• 7 garis pertumbuhan
• Garis merah di – 2 SD
• Garis orange di 1 SD
• Tidak ada warna
• KBM
• Laki dan perempuan
• Desain portrait
• Instruksi tindak lanjut
Revisi KMS 2
• Rujukan: NCHS 1977
• Garis merah di – 3
SD
• Gradasi warna
Kuning-Hijau-Kuning
• Skala per 200 gr
• Desain landscape
1996 2020
Perubahan sebutan Status Gizi
BB/U
TB/U
BB/PB
IMT/U
Underweight
Stunting
Wasting
Wasting
PMK 1995/2010
Gizi Kurang
Pendek
Kurus Kurus
MK 2/2020
Berat Badan
Kurang Pendek
Gizi Kurang
Gizi Kurang
12. Tanpa warna latar
Garis kurva pada:
• +1SD berubah menjadi warna
oranye
• -2SD berubah menjadi warna
merah
TAMPILAN KMS BARU
upaya dalam rangka deteksi dini gizi lebih
dan obesitas garis rujukan untuk
menentukan risiko berat badan lebih
upaya dalam rangka deteksi dini stunting
garis rujukan untuk menentukan risiko gizi
kurang
Rujuk bila berat badan anak
tidak naik (T) atau di bawah
garis merah atau di atas garis
oranye
13. Memilih
KMS sesuai
jenis
kelamin
Memastikan
identitas
balita
Mengisi bulan
lahir dan
bulan
penimbangan
anak
Meletakkan
titik berat
badan dan
membuat garis
pertumbuhan
anak
Mencatat
setiap
kejadian yang
dialami anak
Menentukan
status
pertumbuhan
anak
Mengisi
Kolom
Pemberian ASI
Eksklusif
1 2 3 4 5 6
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
14. Memilih KMS Sesuai Jenis
Kelamin
KMS Warna Merah Muda
Untuk Anak Perempuan
KMS Warna Biru
untuk anak laki-laki
Memastikan Identitas
Balita Sesuai halaman
depan pada Buku KIA
1
2
15. 3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan
Bila tidak
diketahui
tanggal lahirnya,
tanyakan
perkiraan umur
anak
17. 4. Meletakkan Titik Berat Badan dan Membuat Garis
Pertumbuhan
a. Plotting berat badan
Tulis berat badan hasil penimbangan di
bawah kolom bulan penimbangan.
Letakkan titik berat badan pada titik temu
garis tegak (bulan penimbangan) dan garis
datar (berat badan).
Contoh:
Aida dalam
penimbangan bulan
Juni 2019 umurnya 4
bulan dan berat
badannya 6,0 kg.
18. Contoh: Data penimbangan
berat badan Aida adalah
sebagai berikut:
Bulan Oktober 2019, berat
badan Aida 6,2 kg.
Bulan November 2019,
berat badan Aida 6,3 kg.
Bulan Desember 2019,
berat badan Aida 7,4 kg
Bulan Januari 2020, Aida
tidak datang ke Posyandu.
Bulan Februari 2020,
berat badan Aida 9,2 kg.
Bulan Maret 2020, berat
badan Aida 10,2 kg.
Bulan April 2020, berat
badan Aida 10,2 kg.
Bulan Mei 2020, berat
badan Aida 9,7 kg.
Jika anak bulan lalu tidak
ditimbang, maka
garis pertumbuhan tidak
dapat dihubungkan.
b. Hubungkan
titik berat badan
bulan ini
dengan bulan
lalu
19. 5. Mencatat Setiap Kejadian yang Dialami Anak
Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak.
Catatan dapat ditulis langsung di KMS seperti
contoh di samping atau dicatat di tempat lain.
Contoh:
Pada penimbangan dibulan November 2019
anak tidak nafsu makan.
Saat ke Posyandu di bulan April 2020,anak
sedang mengalami demam.
Penimbangan selanjutnya di bulan Mei 2020
anak sedang diare.
20. 6. Menentukan status pertumbuhan anak
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2
cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya,
atau dengan
menghitung kenaikan berat badan anak
dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan
arah kurva pertumbuhan
21. Grafik BB mengikuti garis
pertumbuhan
atau
Kenaikan BB sama dengan KBM
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih
NAIK (N) TIDAK NAIK (T)
Grafik BB mendatar atau menurun
memotong garis pertumbuhan di
bawahnya
atau
Kenaikan BB kurang dari KBM
Kesimpulan dari Penentuan Status Pertumbuhan
23. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Garis b
Answer
b
Naik
• Memotong garis
pertumbuhan di
atasnya
• Kenaikan BB
>KBM (>300gr)
24. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Garis c
Answer
c
Naik
• Memotong garis
pertumbuhan di
atasnya
• Kenaikan BB
>KBM (>300gr)
rujuk
25. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Garis d
Answer
d
Tidak Naik
• Grafik BB
mendatar
• Kenaikan BB
<KBM (<200gr)
• Memotong garis
pertumbuhan di
bawahnya
rujuk
26. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Garis e
Answer
e
Tidak Naik
• Grafik BB
menurun
• Kenaikan BB
<KBM
(<200gr) rujuk
27. 7. Mengisi Kolom Pemberian ASI
Beri tanda () bila pada bulan tersebut
bayi masih diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain. Bila diberi
makanan lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan berikutnya diisi
dengan tanda (-).
28. Perubahan BB Indikator sensitif
untuk memantau pertumbuhan
anak
Bila Kenaikan BB < yang seharusnya,
pertumbuhan anak
terganggu risiko kekurangan gizi
Bila Kenaikan BB > dari rata-rata anak seumurnya risiko
kelebihan gizi pertumbuhan anak terganggu risiko
kelebihan gizi
29. TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN
BB
Naik
Anjurkan kepada
ibu untuk
mempertahankan
kondisi anak dan
berikan nasihat
tentang
pemberian makan
anak sesuai
golongan
umurnya (seperti
tercantum dalam
Buku KIA
BB Tidak
Naik
Tanyakan dan catat
keadaan kesehatan
anak bila ada
keluhan (batuk,
diare, panas, rewel,
dll) dan kebiasaan
makan anak.
Berikan penjelasan
tentang
kemungkinan
penyebab berat
badan tidak naik
Rujuk anak ke
tenaga kesehatan
Puskesmas/Pustu
/Poskesdes
BG
M
Tanyakan dan catat
keadaan anak bila ada
keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan
kebiasaan makan anak.
Berikan penjelasan
tentang kemungkinan
penyebab berat badan
tidak naik
Setelah dirujuk dan
dikonfirmasi, tidak perlu
dirujuk kembali jika garis
pertumbuhannya mengikuti
garis pertumbuhan di atasnya
(N). jika berat badan tidak
mengalami kenaikan (T) maka
harus dirujuk.
Rujuk anak ke
Puskesmas/Pustu/Poskes
des sesegera mungkin
Atas
Garis
Oranye
Dirujuk untuk
dikonfirmasi oleh
petugas kesehatan
30. Rujukan memiliki tujuan untuk
mengkonfirmasi risiko gangguan
pertumbuhan agar dapat ditindaklanjuti
secara cepat dan tepat.