4. KMS Balita
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri
berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan
pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih
dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara
lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.
Memilih KMS
sesuai jenis
kelamin
KMS Anak Laki-Laki berwarna biru untuk anak laki-laki dan KMS
Anak Perempuan berwarna merah muda untuk anak perempuan.
5. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS
Tuliskan data identitas anak pada halaman 2 bagian
5: Identitas anak.
6. Mengisi Bulan Lahir dan Bulan Penimbangan Anak
Tulis bulan lahir anak pada kolom bulan penimbangan
di bawah umur 0 bulan.
Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
Contoh disamping, Aida lahir pada bulan Februari 2008
7. Meletakkan Titik Berat Badan dan Membuat Garis Pertumbuhan Anak
Letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan
Tulis berat badan hasil penimbangan di bawah kolom bulan
penimbangan.
Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (bulan
penimbangan) dan garis datar (berat badan).
Contoh:
Aida dalam penimbangan bulan Juni 2008 umurnya 4 bulan
dan berat badannya 6 kg.
8. · Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu
. Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat
badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.
Contoh:
Aida lahir pada bulan Februari 2008 dengan berat badan lahir 3,0 kg.
Data berat badannya adalah sebagai berikut:
· Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg.
· Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg.
· Bulan Mei, Aida tidak datang ke Posyandu.
· Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg.
· Bulan Juli, berat badan Aida 6,6 kg.
· Bulan Agustus, berat badan Aida 6,6 kg.
· Bulan September, berat badan Aida 6,3 kg.
Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak
dapat dihubungkan.
9. Mencatat Setiap Kejadian yang Dialami Anak
Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak.
Contoh :
Pada penimbangan di bulan Maret anak tidak mau
makan
Saat ke Posyandu di bulan Agustus, anak sedang
mengalami diare
Penimbangan selanjutnya di bulan September anak
sedang demam
10. Mengisi Catatan Pemberian Kapsul Vitamin A
Tanggal diisi oleh kader sesuai dengan tanggal dan bulan
pemberian kapsul vitamin A oleh kader
11. Mengisi Kolom Pemberian ASI Eksklusif
Beri tanda (v) bila pada bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain.
Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut
dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-).
12. Cara Menentukan Status Pertumbuhan Balita dalam KMS
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara
yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan
menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan
dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).
13. Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS:
a. TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan < KBM
(<800 g)
b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan > KBM
(>900 g)
c. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g)
d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan
berat badan < KBM (<400 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik
berat badan < KBM
(<300 g)
14. Tindak Lanjut Hasil Penentuan Status Pertumbuhan Balita
Berat Badan Naik Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak
dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai
golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
15. Berat Badan Tidak Naik
1 kali
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk,
diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat
badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
16. Berat Badan Tidak Naik
2 kali Berturut Turut
(2T) atau Berada di
Bawah Garis Merah
(BGM)
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan
berikutnya.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
anak
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat
badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
17. KASUS 1
Tanggal Berat Badan Catatan Pemberian ASI
26 Juni 2010 3,5 kg Pilek Diberi pisang
27 Juli 2010 4,6 kg ASI
26 September 2010 4,7 kg Batuk Diberi bubur
27 Oktober 2010 5,5 kg Tidak mau makan -
27 November 2010 6 kg -
26 Desember 2010 6,1 kg Diare -
Seorang anak laki-laki bernama Yusuf Abidin lahir pada tanggal 25 Mei 2010 dengan berat badan 3,1 kg
dan panjang badan 48 cm. Orang tua Yusuf bernama Pak Zainudin dan Ibu Salmah. Mereka tinggal di
Kebon Kosong, Jakarta Pusat.
Yusuf dibawa pertama kali ke Posyandu Melati di dekat rumahnya pada tanggal 26 Juni 2010. Pada saat
itu berat badan Yusuf diketahui 3,5 kg. Pada bulan-bulan berikutnya, data penimbangan Yusuf di
Posyandu adalah sebagai berikut:
18. KASUS 2
Tanggal Berat Badan Catatan Pemberian ASI
27 Juli 2010 4,1 kg ASI
27 Agustus 2010 4,6 kg ASI
26 September 2010 4,7 kg Diare Diberi pisang
27 November 4,5 kg Panas -
27 Desember 2010 4,6 kg -
26 Januari 2011 4,8 kg -
Seorang anak perempuan bernama Rahmi Amanda lahir pada tanggal 20 Juni 2010 dengan berat
badan 3 kg dan panjang badan 48 cm. Orang tua Rahmi bernama Pak Paiman dan Ibu Siti. Mereka
tinggal di Metro, Lampung.
Rahmi dibawa pertama kali ke Posyandu Anggrek di dekat rumahnya pada tanggal 27 Juli 2010. Pada
saat itu berat badan Rahmi diketahui 4,1 kg. Pada bulan-bulan berikutnya, data penimbangan Rahmi di
Posyandu adalah sebagai berikut:
19. •ANAK LAHIR TANGGAL 3 MARET
•MENIMBANG TANGGAL 17 APRIL
•BAGAIMANA PLOTINGNYA?
21. • Bila dihadiri oleh lebih dari 2 orang, diadakan di luar ruangan/ruangan
terbuka dengan sirkulasi udara baik
• Jarak petugas per meja 1-1,5 meter
• Menyediakan sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir)
• Bila memungkinkan menyediakan alat ukur suhu tubuh berupa
thermogun
• Disediakan ruang tunggu dengan jarak antar kursi atau orang 1-1,5
meter dengan diberi tanda
• Alat timbang injak digital yang direkomendasikan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Klaten (merk Omron, AND, SECA)
• Disinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan posyandu
23. • Wajib memakai masker
• Menggunakan handscoon/sarung tangan bagi petugas penimbangan dan
pengukur PB atau TB atau mencuci tangan dengan handsanitizer/air mengalir
bila tidak menggunakan sarung tangan
• Cuci tangan sebelum dan sesudah pelaksanaan posyandu
• Menjaga jarak saat pelayanan di posyandu
• Kader yang sakit, diharap tidak hadir diposyandu
• Kader yang berusia lanjut/lansia dan atau yang mempunyai komorbid
(penyakit pemberat, seperti DM, Hipertensi, Jantung, Asma), diharap tidak
kontak dengan ibu/balita. Dapat bertugas untuk mempersiapkan (memasak)
PMT bagi balita
• Mengukur suhu dengan thermogun (menyesuaikan)
• Selesai posyandu wajib mandi, ganti pakaian sebelum berinteraksi dengan
keluarga
24. DINAS KESEHATAN KAB KLATEN
PROTOKOL PELAKSANAAN
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BAGI IBU dan BALITA
25. • Bayi 0-6 bulan TIDAK dilakukan penimbangan di posyandu tetapi di
PKD/PUSTU/BPM/Puskesmas/Kunjungan Rumah (sesuai perjanjian)
• Posyandu diikuti oleh balita usia 6-59 bulan
• Wajib memakai masker baik ibu dan balita (anak usia 0-2 tahun tidak
dianjurkan menggunakan masker)
• Cuci tangan sebelum dan sesudah pelaksanaan posyandu
• Balita yang sakit dan dari luar wilayah diharap tidak hadir di posyandu
• Tidak berkerumun dan jaga jarak saat menunggu antrian sesuai jam yang
telah dijadwalkan
• Satu balita satu pengantar
• Selesai posyandu langsung pulang ke rumah, wajib mandi, ganti pakaian
sebelum berinteraksi dengan keluarga
26. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
PADA MASA PANDEMI COVID 19
Perlu Upaya Untuk Memastikan Ibu dan Bayi tetap
mendapatkan layanan gizi dengan tetap melaksanakan PPI
27. A. ALUR PELAYANAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
YANG DILAKUKAN DI TEMPAT (ON THE SPOT)
MEJA 1 :
Balita 6-59
bulan Antri di
ruang tunggu
Maksimal 10
per sesi
penimbangan
dibagi jadwal
per jam
PETUGAS :
Kader
MEJA 2 :
Timbang
PETUGAS :
Bidan
MEJA 3 :
Ploting KMS
PETUGAS :
Kader
MEJA 4 :
Catat balita
bermasalah
yang harus
dikunjungi
rumah
PETUGAS :
Kader
MEJA 5 :
PMT
PETUGAS :
Kader
28. B. Pemantauan Pertumbuhan yang dilakukan per
blok RT/RW (mobile)
1. Ibu balita dijadwal sesuai jam agar tidak terjadi penumpukan
2. Kader dan bidan keliling per blok RT/RW
3. Cari lokasi terbuka untuk menimbang balita
4. Sediakan tempat cuci tangan
5. Balita yang bermasalah (BGM/2T/permasalahan gizi lainnya) tidak
dilakukan konseling di posyandu, tetapi dilakukan kunjungan rumah.