Perang Krimea dan Kesannya Terhadap Kerajaan Uthmaniyyah dan Dunia ModenKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nur Aina Nabila Zainudin & Napisah Karimah Ismail
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Naratif Hubungan Kerajaan Uthmaniyyah dan Masyarakat MelayuKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Ucaptama: Prof Madya Dr. Ermy Azziaty Rozali (UKM)
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Assalamu alaikum wr.wb
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Kali ini saya mau share mengenai Kejayaan turky usmani ,Mudah2an bisa bermanfaat, dan
Mohon maaf jika ada kekurangan.
Wassalamu alaikum wr.wb
Perang Krimea dan Kesannya Terhadap Kerajaan Uthmaniyyah dan Dunia ModenKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nur Aina Nabila Zainudin & Napisah Karimah Ismail
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Naratif Hubungan Kerajaan Uthmaniyyah dan Masyarakat MelayuKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Ucaptama: Prof Madya Dr. Ermy Azziaty Rozali (UKM)
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Assalamu alaikum wr.wb
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Kali ini saya mau share mengenai Kejayaan turky usmani ,Mudah2an bisa bermanfaat, dan
Mohon maaf jika ada kekurangan.
Wassalamu alaikum wr.wb
Sejarah Mata Wang Islam Zaman UthmaniyyahKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nurul Farahana Balqis Nadjmuddin & Wan Kamal Mujani
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Aya Sophia: Sejarah Penubuhan Penelitian dari Aspek Seni BinaKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nur Zarina Mazlin Azis & Ermy Azziaty Rozali
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )Thanushah Soniyasee
Â
Pembentangan tajuk perluasan kuasa barat di Uthmaniyah!
Faktor dari segi politok, ekonomi, agama dan lain-lain.
Credits to my friend Puharasi Selvam for the copy.
Sejarah Mata Wang Islam Zaman UthmaniyyahKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nurul Farahana Balqis Nadjmuddin & Wan Kamal Mujani
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Aya Sophia: Sejarah Penubuhan Penelitian dari Aspek Seni BinaKOSPATI UKM
Â
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang: Nur Zarina Mazlin Azis & Ermy Azziaty Rozali
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Sejarah : Perluasan Kuasa Barat Pada Zaman Uthmaniyah ( STPM )Thanushah Soniyasee
Â
Pembentangan tajuk perluasan kuasa barat di Uthmaniyah!
Faktor dari segi politok, ekonomi, agama dan lain-lain.
Credits to my friend Puharasi Selvam for the copy.
Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan HistorisMahenahen
Â
Sebagai salah satu Dinasti terbesar di abad ke-13, Dinasti Usmaniyah memegang penting tatanan kehidupan Islam kala itu. Dengan segala kekuatan dan kehebatan nya, Dinasti Usmaniyah mampu mengalahkan Byzantium sehingga mampu membangun negaranya sendiri bernama Dinasti Turki Usmani. Sebagai periode dimana Islam sudah mencapai puncak kejayaannya sekaligus menjadi akhir dari periode pertengahan, maka sangatlah penting untuk mengenal kembali perkembangan Islam pada masa Turki Usmani. Turki Usmani atau dikenal dengan Dinasti Usmaniyah bermula merupakan suatu suku kecil bernama Qoyigh Oghus dengan Erthogrul sebagai pemimpinnya. Akibat desakan dari bangsa Mongol akhirnya mereka melarikan diri untuk berlindung kepada suku Turki Saljuk di dataran tinggi Asia kecil. Atas keberhasilan Erthogrul membantu Turki Saljuk dalam emnghadapi bangsa Mongol, Usmaniyah diberi hadiah sebuah tanah di Asia kecil yang kemudian berkembang menjadi sebuah negara besar bernama Dinasti Turki Usmani. Turki Usmani dipimpin oleh banyak raja/sultan yang mencapai 40 raja. Dalam perkembangannya, Turki Usmani dikenal sebagai negara adidaya yang memiliki angkatan perang sangat tangguh dan kuat sehingga mampu mengalahkan Byzantium Romawi dan memperluas kekuasaannya sampai dengan beberapa wilayah di benua Eropa. Seiring pembangunan negaranya, Turki Usmani mampu mendirikan sekolah-sekolah madrasah dan juga universitas untuk menunjang pendidikan warganya. Bidang keagamaan, maritim, kesenian, arsitektur dan kebudayaan pun sangat dikembangkan di dalam dinasti ini.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Â
Sejarah kekhilafahan utsmaniyah
1. Sejarah Kekhilafahan Utsmaniyah (1299-1924)
Para ahli sejarah menduga, bahwa bangsa Hittiti-lah yang pertama menempati wilayah
utsmani atau Turki sekarang. Pada awal tahun Masehi, ia dinamakan Bizantium di bawah
kekuasaan Romawi yang berkuasa di kawasan Ini selama lebih dari empat abad. Dari tangan
Romawi kemudian orang Barbar merebutnya dan memindahkan ibukota kerajaan dari Roma
ke Konstantinopel (ibu kota Turki sekarang). Pada abad ke-12 M umat Islam di bawah
bimbingan dinasti Abbasiyah dengan dibawah komando Ertugral dan anaknya yang bernama
Otsman, akhirnya merebut wilayah ini sekaligus dinasti Abbasiyah memercayakan dan
menghadiahkan pemerintahannya kepada mereka. Pada abad ke-13 M berdirilah kekhilafahan
Utsmaniyah. Dulu wilayah kekuasaan Utsmani paling luas di antara tiga kerajaan besar
(Safawi, Mughal, dan Utsmaniyah saat itu), meliputi tiga benua yakni jazirah Arabia, Balkan,
Hungaria hingga kawasan Afrika Utara.
Setelah Otsman meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian merambah sampai
ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Setelah kekalahan di Pertempuran
Plocnik, kemenangan kesultanan Utsmaniyah di Pertempuran Kosovo secara efektif
mengakhiri kekuasaan Kerajaan Serbia di wilayah tersebut dan memberikan jalan bagi
Kesultanan Utsmaniyah menyebarkan kekuasaannya ke Eropa. Kesultanan ini kemudian
mengontrol hampir seluruh wilayah kekuasaan Bizantium terdahulu. Wilayah Kekaisaran
Bizantium di Yunani luput dari kekuasaan kesultanan berkat serangan Tamerlane ke
Anatolia tahun 1402, menjadikan Sultan Bayezid I sebagai tahanan. Sepeninggal
Tamerlane, Mehmed II melakukan perombakan struktur kesultanan dan militer, dan
menunjukkan keberhasilannya dengan menaklukkan Kota Konstantinopel pada tanggal 29
Mei 1453 pada usia 21 tahun. Kota tersebut menjadi ibukota baru Kesultanan Utsmaniyah.
Sebelum Mehmed II terbunuh, pasukan Utsmaniyah berhasil menaklukkan
Korsika, Sardinia, dan Sisilia. Namun sepeninggalnya, rencana untuk menaklukkan Italia
dibatalkan.
Perkembangan Perekonomian Utsmani
Sejarah perekonomian Utsmani dibagi ke dalam dua periode. Pertama, Periode klasik yang
mana berbasis kepada pertanian, khilafah Utsmani memberikan keleluasaan kepada setiap
wilayah untuk mengembangkan potensi pertaniannya. Kedua, era reformasi yaitu era
perbaikan pengaturan sistem pemerintahan, terdiri atas perbaikan sistem administrasi publik
dan perubahan sistem politik pada masa itu dari tangan militer kepada publik, tujuannya
untuk memberikan fungsi layanan publik yang lebih baik.
Pada periode reformasi birokrasi dan sistem administrasi yang dilakukan oleh pemerintah
pusat Utsmani kepada provinsi-provinsi, kita bisa melihat itu justru menjadi salah satu sebab
kehancuran utsmani (the fall of the ottoman empire). Hal ini dipertegas dengan tulisan El-
Ashker, maladministration di wilayah Syiria dan Mesir menjadi contohnya. Hal ini terjadi
terlalu seringnya terjadi pergantian pasha (raja muda) di kedua wilayah ini, rata-rata masa
jabatannya hanya kurang dari dua tahun. Pada periode 1517-1697 ada 133 pasha
2. yang bergiliran memimpin Damaskus. Begitpun yang terjadi di wilayah Mesir selama kurun
waktu 280 tahun Utsmani memerintah di Mesir, ada hampir 100 pasha yang memimpin
kantor pemerintahan. Sumber pendapatan Utsmani banyak diperoleh dari perluasan wilayah
(ekspansi militer) serta dari sektor fiskal, yaitu pajak. Pendapatan negara juga banyak
mengandalkan sektor pertanian.Khilafah Utsmani belum banyak mengandalkan pendapatan
negara dari industri manufaktur serta perdagangan. Berbanding terbalik dengan bangsa Eropa
yang sudah mengandalkan perdagangan dan Industri sebagai sumber utama pendapatan,
kaum merkantilis Eropa semakin giat mengembangkan industri mereka dan perluasan
wilayah untuk menunjang industri sedangkan Utsmani wilayah kekuasaanya semakin
berkurang dan pengelolaan lahan pertaniannya masih dikelola dengan cara-cara yang
konservatif.
Kekuatan Ekonomi Khilafah Utsmani
Sebagai sebuah negara besar pada eranya, Khilafah Utsmani mempunyai banyak potensi-
potensi yang menjadi penunjang pendapatan negara dan kekuatan militernya. Semua sumber
daya ekonomi terdapat di wilayah Utsmani, berikut ini adalah berbagai kekuatan ekonomi di
wilayah Turki:
A. Daratan
Di Anatolia, Khilafah Utsmani diwarisi sebuah jalur Caravanserai dari pendahulu mereka
yaitu Selçuk Turks. Jalur ini menjadi semacam keuntungan bagi Utsmani, karena akan
menjamin keamanan pengantaran barang dan rombongan karapan dagang dengan di
sediakannya penginapan bagi para pedagang serta hewan-hewan tunggangannya di wilayah
Jalur Caravanserai. Jalur Caravanserai ini berada di sepanjang wilayah Balkan.
B. Laut
Dibawah Sultan Bayazid II, Utsmani mempunyai kekuatan angkatan laut yang kuat.
Angkatan laut ditugaskan untuk memberangus para perompak dan melindungi kapal dagang.
Secara diplomatik, dengan kekuatan angkatan militer yang kuat lebih lanjut akan
menguntungkan, membuat rasa aman masyarakat di wilayah pesisir Utsmani serta kekuatan
untuk terus melakukan ekspansi wilayah. Untuk mempertahankan hagemoni Utsmani di laut
timur Mediterania, pengembangan akademi angkatan laut terus digalakan. Tujuannya untuk
membantu dan mengawasi hubungan dagang antara khilafah Utsmani dengan Venice. Jalur
perdagangan yang ada di bawah komando Utsmani ada beberapa wilayah, yaitu Aegean dan
Laut Timur Mediterania (komoditas perdagangan di wilayah ini yaitu gandum), kemudian
antara Laut Merah dengan Teluk Persia (komoditas perdagangan utamanya yaitu rempah-
rempah), Laut Hitam dan Laut Barat Mediterania (komoditasnya yaitu gandum dan kayu).
C. Pertanian
Khilfah Utsmani adalah negara pertanian (agrikultur) karena mempunyai lahan yang subur.
Rata-rata sumber penghasilan warganya berasal dari usaha keluarga berskala kecil di bidang
3. pertanian dan pajak sektor pertanian ini berkontribusi 40% bagi sumber pendapatan pajak
negara.Ada beberapa faktor peningkatan produktivitas sektor pertanian Utsmani, seperti
perbaikan irigasi, pemberian subsidi, serta peningkatan peralatan pertanian yang modern
yang dilakukan pada abad 19 M. Daerah-daerah yang menjadi sumber pertanian Utsmani
yaitu daerah-daerah pegunungan, seperti di Anatolia, salah satu wilayah di provinsi Syiria.
Kebijakan politik pemerintah pusat Utsmani, sekali lagi menjadi kemunduran pertanian
Utsmani. Wewenang pejabat-pejabat di daerah terlalu besar, akibatnya untuk menekan pajak
yang besar banyak para petani memberikan suap kepada para pejabat untuk mengatur pajak
mereka.
Intelektual dan Ekonom Muslim Pada Periode Khilafah Utsmani dibandingkan pranata dari
berbagai aspek lain, seperti arsitektur, karya seni, dan organisasi militer, perhatian terhadap
pranata ekonomi Ottoman amatlah kurang. Sehingga sulit ditemukan pemikir-pemikir besar
seperti Ibnu Khaldun (1332-1404), kemudian setelahnya Al-Maqrizi (1364-1441).
Berikut ini ada beberapa pemikir dalam masa Utsmani dengan pemikirannya memiliki
pemikiran ekonomi:
- Hajji Khalifah
Bangsa Turki mengenalnya dengan Katib Chelebi. Pada tahun 1630 M, bersama Kocu Bey
sekitar tahun 1653 M, menulis tentang fenomena ekonomi Utsmani dalam perdagangan
internasional serta ekonomi domestik. Ahli sejarah pada masa ini lebih cenderung
menghindari pembahasan tentang ekonomi.
- Cemal Kafadar
Salah seorang pemikir Utsmani yang cenderung pada pemikiran ekonomi ialah Cemal
Kafadar,walaupun Kafadar tidak sehebat Ibnu Khaldun ataupun al-Marqiz yang hidup pada
penghujung abad ke-16. Kafadar mengkritik kebijakan menurunkan nilai (debasement)
terhadap mata uang logam yang diterapkan oleh pemerintah pusat Utsmani untuk mengatasi
inflasi.
- Mustafa Ali
Nama lain yang juga cukup berpengaruh dalam bidang ekonomi Utsmaniyah ialah Mustafa
Ali (1541-1600 M). Ali juga mengkritik kebijakan ekonomi pemerintahan pusat Utsmani
yang terlalu bergantung pada jumlah perputaran uang beredar dalam mengendalikan inflasi,
melalui pemikiran politik, sosial dan analisis sejarah. Sedikitnya pemikir-pemikir besar pada
masa Utsmani ini, ada beberapa hal yang menjadi mundurnya peradaban pemikiran kaum
Muslim ini. El-Ashker menyatakan bahwa dihapuskannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi
negara. Kemampuan bahasa Arab merupakan pintu bagi seorang muslim untuk berijtihad
terhadap masalah Islam kontemporer dengan penggalian hukum dari Al-Quran, Sunnah, dan
Ijma Sahabat. Kemudian kemunduran kaum muslim Utsmani juga dipengaruhi penetrasi
pemikiran Barat ke dalam tubuh kaum muslim serta masuknya misionaris Kristen ke wilayah
4. Utsmani, pejabat sekuler Utsmani mulai mengganti perundangan-undangan Utsmani dengan
perundangan-undangan Barat.
Pranata Ekonomi Pada Periode Utsmani
Sebuah prototipe Bank pertama yang ditemui pada masa Utsmani ialah Galata Sarraf
(Osmanli Bankasi) yang menjalankan urusan perdagangan, pertukaran mata uang asing,
memberi pinjaman, serta menyediakan kredit konsumtif. Akan tetapi, bank ini tidak
menerima simpanan uang dari rakyat. Bank ini berdiri pada tahun 1856 di Distrik Galata,
Istanbul. Modal pendirian berasal dari pemerintah Utsmani, dan sebagian lagi dari joint
venture dengan inggris, dan Banque de Paris et des Pays-Bas of France. Bank beroperasi di
masa Utsmani pada tahun 1863-1924 M. Sebagai bank, Galata Sarraf diberikan kewenangan
menjadi bank sentral Utsmani. Pada tahun 1875, Bank diberikan peran lebih untuk mengatur
anggaran pengeluaran dan belanja negara, untuk mengembalikan lagi kondisi finansila
Utsmani yang terpuruk setelah perang Balkan.
Setelah Utsmani berubah menjadi negara Turki Sekuler, Bank ini berubah menjadi bank
umum pada tahun 1933. Dan secara resmi kepemilikannya di miliki swasta pada 1952. Pada
tahun 1996 Bank Utsmani dijual kepada Dogus Group, dan di tahun 2001 Bank Utsmani
menjadi bagian Garanti Bank.
Analisis Kemunduran Perekonomian Khilafah Utsmani
Separuh dari wilayah Daulah Utsmaniyah adalah wilayah Eropa. Maka tidaklah
mengherankan kondisi utsmani sedikit banyaknya terpengaruh Eropa. Pada masa
pemerintahan Sultan Sulaiman Agung (1520-1566 M) terjadi keseimbangan kekuatan antara
Utsmaniyah dengan kekuatan Eropa. Terbukti dengan dikuasainya sebagian wilayah Eropa
sampai dengan Benteng Wina di Austria. Namun benteng Wina ini merupakan wilayah di
sebelah Barat yang terakhir di kuasai Utsmani. Di provinsi-provinsi, di belahan Asia maupun
Eropa, pada abad ke-18 bermunculah kaum ayan(orang berpengaruh). Mereka adalah orang-
orang berpengaruh dengan suku bangsa yang beragam. Sebagian dari mereka adalah gubernur
di wilayah Utsmani yang telah membangun suatu basis kekuatan lokal, sebagian lagi adalah
para saudagar kaya atau para bankir, pemilik tanah serta para pemuka agama.
Mereka menguasai berbagai basis strategis di semua bidang politik dan ekonomi serta
kekuatan uang yang memaksa pemerintah pusat Utsmani mengakui mereka sebagai perantara
antara pemerintah dan penduduk provinsi-provinsi. Pada paruh abad ke-18, pemerintah pusat
Utsmani menjadi amat bergantung pada kaum ayan baik dalam hal kekuatan militer maupun
dalam pengumpulan pajak (banyak ayan yang memegang jabatan resmi sebagai pengumpul
pajak).
Kedudukan serta pengaruh yang besar dari keluarga ayan, seperti Azm di Hamah dan
Damaskus, Hasan Pasha dan anaknya Ahmet Pasha di Baghdad, Ahmet Cezar Pasha dari
5. Akka, dan Karaosmanoglu di Anatolia Barat, mereka diberikan otonomi yang luas bahkan
mereka diberikan keleluasaan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan luar negeri, tanpa
harus seijin Khilafah Utsmani, seperti yang dilakukan oleh Ali Pasha dari Yannina (wilayah
Albania dan Yunani).
Zurcher menyatakan bahwa secara ekonomis, bahwa bentuk atau sistem ekonomi Utsmani
adalah prakapitalis. Dilihat dari kebijakan-kebijakan ekonomi mereka, mereka menghidupi
rakyatnya dari pajak, baru setelah kerajaan ini berada pada jurang kehancuran sajalah
pemerintah Utsmani mulai mengembangkan kebijakan-kebijakan perdagangan, dengan
kebijakan proteksi perdagangan dan menstimulasi sektor-sektor perekonomian tertentu. Pada
fasekerajaan Utsmani berada dalam masa keruntuhan termasuk didalamnya kemunduran di
bidang Ekonomi. Selain faktor keberadaan kaum Ayan yang dijelaskan dalam paragrap
sebelumya, ada beberapa analisis yang menjadi faktor penyumbang kemunduran ekonomi
Utsmani antara lain:
Pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan daerah yang berhasil ditaklukan Utsmani, secara
tidak langsung juga mempengaruhi struktur ekonomi dan keuangan daulah Utsmani.
Pertambahan jumlah penduduk Utsmani meningkat dua kali lipat semenjak abad 16 M.
Semenjak bangsa Portugis menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Pengharapan
sehingga semua hubungan perdagangan antara Timur dan Barat dipindahkan melalui jalur itu
tidak melewati lagi wilayah Utsmani. Perpindahan jalur perdagangan ini berakibat segala bea
cukai yang semula lewat Laut Tengah dan menjadi monopoli Daulah Utsmaniyah, tidak dapat
diambil lagi merupakan salah sumber pemasukan bagi Daulah Utsmani bagi pembiayaan
perekonomian.
Kekalahan perang Daulah Utsmani dimulai dari dikalahkannya tentara Utsmani di benteng
Wina pada tahun 1683. Kekalahan itu terus bertambah sehingga pada perjanjian Carlowiz
yang ditandatangani tahun 1699 daulah Utsmani harus menyerahkan Hongaria kepada
Austria, daerah Podolia kepada Polandia dan Arov kepada Rusia.
Faktor lain yang menjadi salah satu faktor kehancuran ekonomi Utsmani ialah salah urus
dalam pengelolaan administrasi di beberapa Provinsi (wilayah kekuasaan) Utsmani yaitu di
daerah Syiria dan Mesir.
6. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN
RASULULLAH SAW
Munculnya Islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan manusia. Kelahiran
Nabi Muhammad saw adalah suatu peristiwa yang tiada tandingannya. Sebelum Islam datang
kehidupan masyarakat sangat buruk dari segi masyarakat, pemerintahan, institusi karena
mereka selalu bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Para Bankir Yahudi mulai mewarnai
kehidupan umat Islam dengan cengkeraman ribawi. Jauh dari nilai-nilai Qur’ani seperti
persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan keadilan. Di samping itu, masyarakat selalu
dibayang-bayangi oleh peperangan antar suku yang tidak pernah berhenti sehingga Islam
hadir di tengah-tengah mereka. Dan belum bisa dimobalisasikan dalam waktu dekat karena
butuh waktu untuk membawa seluruh aspek ke jalan yang lurus.
A. Awal Pemerintahan Islam
Pada saat pertama kali didirikannya Pemerintahan Islam dapat dikatakan bahwa
kondisi masyarakat Madinah masih sangat tidak menentu dan memprihatinkan yang
mengindikasikan bahwa negara tidak dapat dimobilisasikan dalam waktu dekat. Oleh karena
itu, Rasulullah harus memikirkan jalan untuk mengubah keadaan secara perlahan-lahan
dengan mengatasi berbagai masalah utama tanpa tergantung pada faktor keuangan. Dalam hal
ini, strategi yang dilakukan.
1. Membangun Masjid Utama Sebagai Tempat Untuk Mengadakan Forum Bagi Para
Pengikutnya
Setibanya di kota Madinah, tugas pertama yang dilakukan oleh Rasulullah adalah
mendirikan masjid yang merupakan asas utama dan terpenting dalam pembentrukan
masyarakat muslim. Tanah yang digunakan untuk membangun masjid diperoleh dari
sumbangan Abu Bakar r.a. yang membeli tanah milik dua anak yatim piatu seharga sepuluh
dinar. Selain sebagai tempat ibadah, masjid yang kemudian hari dikenal sebagai masjid
Nabawi ini juga berfungsi sebagai Islamic Centre.
Seluruh aktifitas kaum Muslimin dipusatkan di tempat ini, mulai dari pertemuan para
anggota Parlemen, Sekretariat Negara, Mahkamah Agung, Markas Besar Tentara, pusat
pendidikan, dan pelatihan para juru dakwah, hingga Baitul Mal. Yang juga tidak kalah
menarik adalah, untuk memperkuat basis perubahan sosial yang telah berjalan, Rasulullah
saw melakukan proses transformasi ekonomi dengan menjadikan masjid dan pasar sebagai
7. sentral pembangunan negara. Rasul menyadari bahwa kegiatan ekonomi merupakan bagian
yang tidak boleh diabaikan.
2. Merehabilitasi Muhajirin Mekkah di Madinah
Tugas kedua Rasulullah adalah memecahkan permasalahan Muhajirin (pengungsi dari
Mekkah) yang hanya membawa sedikit persediaan baik yang sudah tiba di Madinah maupun
yang masih dalam perjalanan. Mata pencaharian mereka yang bergantung pada bidang
pertanian dan tidak ada bantuan keuangan, namun Rasulullah dapat menyelesaikannya
dengan cara baru. Beliau menanamkan tali persaudaraan antara individu-individu dari
kelompok Anshar dari Madinah dengan Muhajirin. Persaudaraan yang ditegakkan oleh
Rasulullah saw diantara para sahabatnya tersebut bukan sekedar syiar yang diucapkan tetapi
merupakan kenyataan yang terlihat dalam realitas kehidupan dan menyangkut segala bentuk
hubungan yang berlangsung antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
3. Membuat Konstitusi Negara
Tugas berikutnya yang dilakukan Rasulullah saw adalah menyusun konstitusi negara
yang menyatakan tentang Kedaulatan Madinah ini, pemerintah menegaskan bahwa setiap
orang dilarang melakukan berbagai aktifitas yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan
manusia dan alam. Rasul saw menekankan perlunya toleransi terhadap penganut agama lain,
kebebasan untuk beribadah, perlindungan terhadap tempat-tempat ibadah dan perlakuan yang
sama di depan hukum. Pada tingkatan ini, yang dilakukan oleh Rasul adalah bagaimana
membangun sebuah sistem di Madinah, sebagai upaya perlembagaan masyarakat dalam
sebuah institusi yang lebih formal, yaitu negara.
4. Menciptakan Kedamaian dalam Negara
Untuk kedamaian dalam negeri, Madinah dinyatakan sebagai tempat anti pelanggaran,
“di antara kedua Harrahs-nya (daerah pegunungan berapi di sekitar Madinah), padang rumput
tidak boleh dipotong, pepohonannya tidak boleh ditebang, dan tidak diperbolehkan membawa
masuk senjata untuk perkelahian, kekerasan, ataupun peperangan.
5. Mengeluarkan Hak dan Kewajiban Bagi Warga Negaranya
Rasulullah mengeluarkan piagam (Charter) yang berarti Madinah telah memuliki
kedaulatan penuh sebagai suatu negara. Semua warga negaranya penduduk lokal, imigran,
yahudi dan lain-lain mendapat perlindungan. Sementara itu hak-kak, kewajiban dan tanggung
jawab mereka sebagai warga negara telah ditentukan secara jelas.
8. 6. Menyusun Sistem Pertahanan Madinah
Tugas penting lainnya adalah menjaga keamanan Madinah terhadap musuh dari luar.
Rasulullah saw juga melarang setiap individu membawa masuk senjata untuk tujuan
kekerasan atau peperangan di sekitar kota Madinah.
7. Meletakkan Dasar-dasar Sistem Keuangan Negara
Setelah melakukan berbagai upayastabilisasi dibidang sosial, politik serta pertahanan
dan keamanan negara, Rasulullah saw meletakkan dasar-dasar sistem keuangan negara sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Al-Qur’an. Seluruh paradigma berpikir dibidang ekonomi serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dihapus dan
digantikan dengan paradigma baru yang sesuai dengan nilai-nilai Qur’ani, yakni
persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan keadilan.
B. Pemikiran Ekonomi Rasulullah Saw Pada Masa Awal Pemerintahan Islam
Misi mulia Rasulullah saw di muka bumi adalah membangun masyarakat yang
beradab. Rasulullah menganjurkan agar manusia saling menghormati dan menyayangi dalam
penyelenggaraan hidup sesuai dengan al-Qur’an dan al-hadist. Ajaran Rasulullah saw di
antaranya adalah menjadikan sebagai pribadi bebas dalam mengoptimalkan potensi dirinya.
Dalam hal perekonomian Rasulullah telah mengajarkan transaksi-transaksi
perdagangan secara jujur, adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh dan
kecewa. Ia selalu memperhatikan rasa tanggungjawabnya terhadap setiap transaksi yang
dilakukan. Selain itu ada beberapa larangan yang diberlakukan Rasulullah saw untuk menjaga
agar seseorang dapat berbuat adil dan jujur, yaitu:
1. Larangan Najsy
Najsy adalah sebuah praktik dagang dimana seorang penjual menyuruh orang lain
untuk memuji barang dagangannya menawar barang dengan harga yang tinggi calon pembeli
yang lain tertarik untuk membeli barang dagangannya. Najsy dilarang karena menaikkan
harga barang-barang yang dibutuhkan oleh para pembeli.
2. Larangan Bay’ Ba’dh ‘Ala Ba’dh
Praktik bisnis ini adalah dengan melakukan lompatan atau penurunan harga oleh
seorang dimana kedua belah pihak yang terlibat tawar menawar masih dalam tahap negosiasi
9. atau baru akan menyelesaikan penetapan harga. Rasulullah melarang praktik semacam ini
karena hanya akan menimbulkan kenaikan harga yang tidak diinginkan.
3. Larangan Tallaqi Al-Rukban
Praktik ini adalah dengan cara mencegat orang-orang yang membawa barang dari
desa dan membeli barang tersebut sebelum tiba dipasar. Rasulullah melarang praktik
semacam ini dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga.
4. Larangan Ihtinaz dan Ihtikar
Ihtinas adalah praktik penimbunan harta seperti emas, perak dan lain sebagainya.
Sedangkan ihtikar adalah penimbunan barang-barang seperti makanan dan kebutuhan sehari-
hari. Penimbunan barang dan pencegahan peredarannya sangat dilarang dan dicela dalam
Islam.
C. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Pada Masa Rosulullah SAW
Pemikiran ekonomimislam di awali sejak nabi muhammad dipilih sebagai seorang
rosul (utusan allah). Rosul mengeluarka kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang
berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selai masalah hukum (fiqh), politik (siyasah), uga
masalah perniagaan atau ekonomi (mu’amalah). Adapun pemikiran-pemikiran pada masa itu
adalah:
1. Kebijakan Fiskal Pada Masa Nabi Muhammad SAW
Pada zaman rosulullah pemikiran dan mekanisme kehidupan politik di negara islam
bersumber dan berpijak pada nilai-nilai akidah. Lahirnya kebujakan fiskal di dalam dunia
islam dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena fiskal merupakan baguan dari
instrumen ekonomi publik. Untuk itu fektor sosial, budaya dan polotik termasuk di dalamnya.
2. Unsur-Unsur Kebijakan Fiskal Pada Masa Nabi Muhammad SAW
Kondisi yang tidak menentu menjadikan rosulullah melakukan upaya yang terkenal
dengan kebijakan fiskal, diantaranya yaitu
a) Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi yang ditetapkan rosulullah bersumber dari al-qur’an. Prinsip islam yang
paling mendasar adalah kekuasaan tertinggi hanya milik allah semata dan setiap manusia
diciptakan sebagai khalifah-nya. Prinsip pokok tentang kebijakan ekonomi islam yang
dijelaskan al-qur’an adalah:
Ø Kekuasaan tertinggi adalah milik allah dan allah pemilik absolut atas semua yang ada.
Ø Manusia hanyalah khaloifah allah swt. Di muka bumi, bukan pemilik yang sebenarnya.
10. Ø Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah rahmad allah swt.
Ø Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.
Ø Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba harus dihilangkan.
Ø Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kakayaan yang dapat melegimitasi
berbagai konflik individu.
Ø Menghilangkan jurang pemisah antara golongan miskin dan golongan kaya.
Ø Menetapkan berbagi bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun suka rela.
b) Keuangan Dan Pajak
3. Sumber-Sumber Pendapatan Negara
Rosulullah adalah seoarang kepala negara, memimpin di bidang hukum, dan
penanggung jawab dalam keseluruhan administrasi. Kekayaan pertama yang resmi adalah
diperoleh fay’i, yaitu harta peninggalan suku nadhir, suku bangsa yahudi yang ditinggal di
pinggiran kota madinah.
4. Pengeluaran Negara Di Masa Pemerintahan Rasulullah SAW
Catatan mengenai pengeluaran secara rinci pada masa rasulullah memang tidak
tersedia, namun tidak berarti menimbulkan kesimpulan bahwa sistem keuangan negara yang
ada pada waktu itu tidak berjalan dengan baik dan benar.
5. Baitul Maal
Harta yang merupakan oendapatan negara di simpan di masjid dalam jangka waktu
singkat untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat hingga tidak tersisa sedikit pun.