Dokumen tersebut membahas metode pengembangan perangkat lunak Scrum sebagai salah satu pendekatan Agile. Scrum adalah framework iteratif dan inkremental yang menekankan pada kerja sama tim, responsifitas terhadap perubahan, dan pengembangan berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, peran, dan proses Scrum meliputi perencanaan sprint, pertemuan harian, review, dan retrospeksi.
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Scrum sebagai proses kerja yang dilakukan secara berulang untuk kolaborasi antara tim pengembang dan pelanggan. Peserta akan melakukan simulasi proyek pengembangan brosur internet cafe menggunakan proses Scrum melalui dua kali siklus sprint untuk memahami praktik Scrum secara langsung.
Dokumen tersebut memberikan pendahuluan singkat mengenai Scrum, sebuah proses pengembangan perangkat lunak agile yang memungkinkan tim untuk menghasilkan nilai ekonomi tertinggi dalam waktu singkat melalui serangkaian sprints berulang. Scrum menggunakan artefak seperti product backlog, sprint backlog, dan burndown chart untuk memfasilitasi proses pengembangan berulang dalam waktu singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang Scrum, sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan perangkat lunak secara iteratif dan inkremental. Scrum menawarkan beberapa manfaat seperti menghasilkan nilai bisnis tertinggi dalam waktu yang singkat, kemungkinan pengembalian investasi yang lebih cepat, dan lingkungan kerja yang kreatif dan produktif bagi tim pengembang perangkat lunak.
Scrum adalah kerangka kerja yang memungkinkan tim menyelesaikan pekerjaan kompleks secara adaptif dan produktif. Terdiri dari lima event utama (planning, daily scrum, review, retrospective, sprint), tiga peran (product owner, scrum master, development team), dan tiga artifact (product backlog, sprint backlog, increment). Tujuannya adalah menghantarkan nilai bisnis maksimal melalui kolaborasi dan kontinuas perbaikan.
Dokumen tersebut membahas metode pengembangan perangkat lunak Scrum sebagai salah satu pendekatan Agile. Scrum adalah framework iteratif dan inkremental yang menekankan pada kerja sama tim, responsifitas terhadap perubahan, dan pengembangan berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, peran, dan proses Scrum meliputi perencanaan sprint, pertemuan harian, review, dan retrospeksi.
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Scrum sebagai proses kerja yang dilakukan secara berulang untuk kolaborasi antara tim pengembang dan pelanggan. Peserta akan melakukan simulasi proyek pengembangan brosur internet cafe menggunakan proses Scrum melalui dua kali siklus sprint untuk memahami praktik Scrum secara langsung.
Dokumen tersebut memberikan pendahuluan singkat mengenai Scrum, sebuah proses pengembangan perangkat lunak agile yang memungkinkan tim untuk menghasilkan nilai ekonomi tertinggi dalam waktu singkat melalui serangkaian sprints berulang. Scrum menggunakan artefak seperti product backlog, sprint backlog, dan burndown chart untuk memfasilitasi proses pengembangan berulang dalam waktu singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang Scrum, sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan perangkat lunak secara iteratif dan inkremental. Scrum menawarkan beberapa manfaat seperti menghasilkan nilai bisnis tertinggi dalam waktu yang singkat, kemungkinan pengembalian investasi yang lebih cepat, dan lingkungan kerja yang kreatif dan produktif bagi tim pengembang perangkat lunak.
Scrum adalah kerangka kerja yang memungkinkan tim menyelesaikan pekerjaan kompleks secara adaptif dan produktif. Terdiri dari lima event utama (planning, daily scrum, review, retrospective, sprint), tiga peran (product owner, scrum master, development team), dan tiga artifact (product backlog, sprint backlog, increment). Tujuannya adalah menghantarkan nilai bisnis maksimal melalui kolaborasi dan kontinuas perbaikan.
Dokumen tersebut merangkum proses Google Design Sprint yang terdiri dari 6 tahapan (Understand, Define, Diverge, Decide, Prototype, Validate) untuk memecahkan masalah desain dalam waktu 2-5 hari. Tahapan tersebut meliputi aktivitas seperti diskusi, pengumpulan ide, pembuatan prototipe klikable, dan tes usabilitas untuk mendapatkan masukan pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengembangan perangkat lunak Agile dan Scrum. Metode Agile memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, sedangkan Scrum adalah salah satu framework Agile yang populer yang menerapkan prinsip-prinsip seperti pengembangan berkelanjutan, kolaborasi tim, dan pengiriman berulang. Dokumen ini juga menjelaskan peran penting, artefak, dan acara utama dalam pengembangan perang
Scrum adalah metode pengembangan perangkat lunak yang menggunakan kerangka kerja beberapa orang dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam satu tim untuk memberikan hasil kerja yang produktif dan fleksibel. Metode ini memiliki tahapan seperti sprint dan acara formal serta didasarkan pada nilai-nilai seperti keberanian, komitmen, dan kerja sama. Scrum membandingkan dengan metode lain seperti Kanban yang memiliki peran yang berbeda
Dokumen ini membahas tentang Scrum, sebuah kerangka kerja untuk pengembangan produk kompleks. Scrum terdiri atas Tim Scrum (Product Owner, Tim Pengembang, Scrum Master), acara-acara (seperti Sprint Planning dan Daily Scrum), serta artefak-artefak seperti Product Backlog dan Sprint Backlog. Tujuannya adalah menghasilkan inkremen produk yang berfungsi setiap Sprint dengan pendekatan empiris dan bertahap.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan design sprint yang terdiri dari 9 tahapan mulai dari menentukan tim dan tantangan, menganalisis proses yang ada, mengidentifikasi masalah dan solusi, merancang proses dan ide baru, membuat prototipe, hingga validasi ide ke pengguna. Tujuan akhirnya adalah menemukan solusi kreatif untuk menyelesaikan tantangan tertentu dengan melibatkan berbagai pendapat dalam tim.
Model Agile dan Extreme Programming (XP) merupakan metodologi pengembangan perangkat lunak yang fleksibel dan iteratif. Model Agile menekankan interaksi manusia, kolaborasi dengan klien, dan tanggapan terhadap perubahan, sedangkan XP menitikberatkan komunikasi, kesederhanaan, umpan balik, dan keberanian. Kedua metodologi ini cocok untuk proyek skala kecil yang membutuhkan fleksibilitas terhadap perubahan.
Design Sprint adalah metode pengembangan produk dalam waktu singkat 5 hari yang meliputi tahapan memahami masalah (understand), menghasilkan ide (ideate), memilih ide terbaik (decide), membuat prototipe minimum (prototype), dan menguji prototipe ke pengguna (test). Tujuannya adalah membantu tim menyelesaikan masalah bisnis dan mendapatkan umpan balik awal pengguna secepat mungkin.
Dokumen tersebut membahas metodologi Scrum dalam pengembangan perangkat lunak. Scrum adalah pendekatan yang lebih kolaboratif dibanding metode tradisional seperti Waterfall. Scrum mementingkan kerja sama tim, kepemilikan produk bersama, dan fleksibilitas untuk menanggapi perubahan. Dokumen tersebut juga menjelaskan praktik-praktik utama Scrum seperti sprint dan stand up meeting serta manfaat dan tantangan dalam menerapkan Scr
Dokumen tersebut membahas tentang design sprint, yaitu kerangka kerja untuk memecahkan masalah desain dalam 2-5 hari dengan tim multidisplin. Terdapat 5 tahapan yaitu memahami masalah, menghasilkan ide, memutuskan solusi terbaik, membuat prototype, dan memvalidasi hasilnya. Design sprint berguna untuk menemukan solusi cepat terhadap tantangan bisnis dengan biaya dan waktu yang lebih efisien.
Design sprint adalah kerangka kerja untuk tim berapapun jumlahnya untuk menyelesaikan masalah tertentu dan menguji desain ide dalam 2-5 hari, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu memahami masalah, menghasilkan ide, memilih ide, membuat prototipe, dan validasi.
Metode waterfall dan scrum merupakan metode pengembangan perangkat lunak secara terstruktur dan berurutan serta mengatur proses pembuatan software secara praktis. GIT dan SVN merupakan sistem manajemen source code terbaru yang menerapkan pendekatan terdistribusi tanpa server pusat untuk GIT dan memperbarui sistem CVS dengan mengelola folder untuk SVN.
Dokumen tersebut merupakan slide presentasi tentang Scrum yang menjelaskan konsep dan proses Scrum secara singkat. Di antaranya adalah penjelasan tentang peran-peran dalam Scrum seperti Product Owner, Scrum Master, Development Team, artefak Scrum seperti Product Backlog dan Sprint Backlog, serta seremoni Scrum seperti Sprint Planning, Daily Scrum, dan Sprint Review.
Dokumen tersebut membahas tentang review design sprint. Secara singkat, design sprint adalah framework untuk memecahkan masalah desain dalam 2-5 hari yang melibatkan berbagai keahlian. Dokumen menjelaskan tujuan, cara kerja, dan peran sprint master dalam design sprint. Prosesnya terdiri atas beberapa tahap seperti mendefinisikan masalah, menghasilkan solusi, membuat prototype, dan menguji prototype.
Dokumen ini menjelaskan tentang Scrum, pendekatan proses agile yang membagi proyek menjadi bagian-bagian kecil (sprint) untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Scrum memiliki peran produk owner, scrum master, dan tim pengembang serta artefak seperti product backlog, sprint backlog, dan scrum board. Ada upacara scrum seperti perencanaan sprint, daily scrum, dan review/retrospektif sprint. Dokumen ini juga membahas diskusi tentang requirement engineering, ap
Dokumen tersebut membahas tentang Design Sprint yang merupakan kerangka kerja fleksibel untuk mendesain produk dengan melibatkan pengguna. Metode ini terdiri dari 5 tahapan selama 5 hari untuk menghasilkan prototipe solusi berdasarkan masukan pengguna, yaitu memahami masalah, menghasilkan ide solusi, memilih solusi, membuat prototipe, dan menguji prototipe. Tujuannya adalah memaksimalkan peluang untuk membuat sesu
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Scrum sebagai metode agile dalam rekayasa perangkat lunak, termasuk peran utama (Product Owner, Scrum Master, Scrum Team), artifacts (Product Backlog, Sprint Backlog, Burndown Chart), serta proses Scrum melalui siklus Sprint Planning, Daily Scrum, dan Sprint Review.
Dokumen tersebut merangkum proses Google Design Sprint yang terdiri dari 6 tahapan (Understand, Define, Diverge, Decide, Prototype, Validate) untuk memecahkan masalah desain dalam waktu 2-5 hari. Tahapan tersebut meliputi aktivitas seperti diskusi, pengumpulan ide, pembuatan prototipe klikable, dan tes usabilitas untuk mendapatkan masukan pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengembangan perangkat lunak Agile dan Scrum. Metode Agile memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, sedangkan Scrum adalah salah satu framework Agile yang populer yang menerapkan prinsip-prinsip seperti pengembangan berkelanjutan, kolaborasi tim, dan pengiriman berulang. Dokumen ini juga menjelaskan peran penting, artefak, dan acara utama dalam pengembangan perang
Scrum adalah metode pengembangan perangkat lunak yang menggunakan kerangka kerja beberapa orang dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam satu tim untuk memberikan hasil kerja yang produktif dan fleksibel. Metode ini memiliki tahapan seperti sprint dan acara formal serta didasarkan pada nilai-nilai seperti keberanian, komitmen, dan kerja sama. Scrum membandingkan dengan metode lain seperti Kanban yang memiliki peran yang berbeda
Dokumen ini membahas tentang Scrum, sebuah kerangka kerja untuk pengembangan produk kompleks. Scrum terdiri atas Tim Scrum (Product Owner, Tim Pengembang, Scrum Master), acara-acara (seperti Sprint Planning dan Daily Scrum), serta artefak-artefak seperti Product Backlog dan Sprint Backlog. Tujuannya adalah menghasilkan inkremen produk yang berfungsi setiap Sprint dengan pendekatan empiris dan bertahap.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan design sprint yang terdiri dari 9 tahapan mulai dari menentukan tim dan tantangan, menganalisis proses yang ada, mengidentifikasi masalah dan solusi, merancang proses dan ide baru, membuat prototipe, hingga validasi ide ke pengguna. Tujuan akhirnya adalah menemukan solusi kreatif untuk menyelesaikan tantangan tertentu dengan melibatkan berbagai pendapat dalam tim.
Model Agile dan Extreme Programming (XP) merupakan metodologi pengembangan perangkat lunak yang fleksibel dan iteratif. Model Agile menekankan interaksi manusia, kolaborasi dengan klien, dan tanggapan terhadap perubahan, sedangkan XP menitikberatkan komunikasi, kesederhanaan, umpan balik, dan keberanian. Kedua metodologi ini cocok untuk proyek skala kecil yang membutuhkan fleksibilitas terhadap perubahan.
Design Sprint adalah metode pengembangan produk dalam waktu singkat 5 hari yang meliputi tahapan memahami masalah (understand), menghasilkan ide (ideate), memilih ide terbaik (decide), membuat prototipe minimum (prototype), dan menguji prototipe ke pengguna (test). Tujuannya adalah membantu tim menyelesaikan masalah bisnis dan mendapatkan umpan balik awal pengguna secepat mungkin.
Dokumen tersebut membahas metodologi Scrum dalam pengembangan perangkat lunak. Scrum adalah pendekatan yang lebih kolaboratif dibanding metode tradisional seperti Waterfall. Scrum mementingkan kerja sama tim, kepemilikan produk bersama, dan fleksibilitas untuk menanggapi perubahan. Dokumen tersebut juga menjelaskan praktik-praktik utama Scrum seperti sprint dan stand up meeting serta manfaat dan tantangan dalam menerapkan Scr
Dokumen tersebut membahas tentang design sprint, yaitu kerangka kerja untuk memecahkan masalah desain dalam 2-5 hari dengan tim multidisplin. Terdapat 5 tahapan yaitu memahami masalah, menghasilkan ide, memutuskan solusi terbaik, membuat prototype, dan memvalidasi hasilnya. Design sprint berguna untuk menemukan solusi cepat terhadap tantangan bisnis dengan biaya dan waktu yang lebih efisien.
Design sprint adalah kerangka kerja untuk tim berapapun jumlahnya untuk menyelesaikan masalah tertentu dan menguji desain ide dalam 2-5 hari, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu memahami masalah, menghasilkan ide, memilih ide, membuat prototipe, dan validasi.
Metode waterfall dan scrum merupakan metode pengembangan perangkat lunak secara terstruktur dan berurutan serta mengatur proses pembuatan software secara praktis. GIT dan SVN merupakan sistem manajemen source code terbaru yang menerapkan pendekatan terdistribusi tanpa server pusat untuk GIT dan memperbarui sistem CVS dengan mengelola folder untuk SVN.
Dokumen tersebut merupakan slide presentasi tentang Scrum yang menjelaskan konsep dan proses Scrum secara singkat. Di antaranya adalah penjelasan tentang peran-peran dalam Scrum seperti Product Owner, Scrum Master, Development Team, artefak Scrum seperti Product Backlog dan Sprint Backlog, serta seremoni Scrum seperti Sprint Planning, Daily Scrum, dan Sprint Review.
Dokumen tersebut membahas tentang review design sprint. Secara singkat, design sprint adalah framework untuk memecahkan masalah desain dalam 2-5 hari yang melibatkan berbagai keahlian. Dokumen menjelaskan tujuan, cara kerja, dan peran sprint master dalam design sprint. Prosesnya terdiri atas beberapa tahap seperti mendefinisikan masalah, menghasilkan solusi, membuat prototype, dan menguji prototype.
Dokumen ini menjelaskan tentang Scrum, pendekatan proses agile yang membagi proyek menjadi bagian-bagian kecil (sprint) untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Scrum memiliki peran produk owner, scrum master, dan tim pengembang serta artefak seperti product backlog, sprint backlog, dan scrum board. Ada upacara scrum seperti perencanaan sprint, daily scrum, dan review/retrospektif sprint. Dokumen ini juga membahas diskusi tentang requirement engineering, ap
Dokumen tersebut membahas tentang Design Sprint yang merupakan kerangka kerja fleksibel untuk mendesain produk dengan melibatkan pengguna. Metode ini terdiri dari 5 tahapan selama 5 hari untuk menghasilkan prototipe solusi berdasarkan masukan pengguna, yaitu memahami masalah, menghasilkan ide solusi, memilih solusi, membuat prototipe, dan menguji prototipe. Tujuannya adalah memaksimalkan peluang untuk membuat sesu
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Scrum sebagai metode agile dalam rekayasa perangkat lunak, termasuk peran utama (Product Owner, Scrum Master, Scrum Team), artifacts (Product Backlog, Sprint Backlog, Burndown Chart), serta proses Scrum melalui siklus Sprint Planning, Daily Scrum, dan Sprint Review.
MPPL - #5B Studi Kasus Manajemen Proyek pendekatan Agile.pptxAhnafGaming
Proyek pengembangan situs intranet manajemen proyek menggunakan pendekatan Agile-Scrum dengan 3 rilis perangkat lunak yang dihasilkan setiap 4 minggu melalui beberapa sprint."
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak mulai dari model-model sistem pengembangan siklus hidup (SDLC), metode pengembangan sekuensial dan iteratif, serta prinsip-prinsip pengembangan berbasis agile.
Metode pengembangan perangkat lunak meliputi model air terjun klasik, prototype, RAD, spiral, agile, dan scrum. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung jenis dan skala proyek perangkat lunak. Metode agile dan scrum lebih menekankan pengembangan berulang dalam waktu singkat untuk mencapai tujuan akhir.
Design sprint adalah metode yang membantu tim menyelesaikan masalah desain dalam 2-5 hari melalui pengumpulan ide, pembuatan prototipe, dan pengujian solusi. Metode ini melibatkan berkolaborasi dalam menghasilkan solusi untuk tantangan tertentu. Tahapannya meliputi memahami masalah, menghasilkan ide, memilih ide terbaik, membuat prototipe, dan mengujinya.
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
Lean Six Sigma Green Belt Project
at PLN Area Serpong Focus on "Services Speed of New Installment of Electric Pre Paid "
Kalau ingin download silahkan kunjungi blog saya di
www.oncoroeblik.blogspot.com
System Development and Procurement kel 5 (05-01).pptxrifqiarif6
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan sistem informasi mulai dari perencanaan, analisis, desain, pengembangan, pengujian, implementasi, dan pemeliharaan. Juga membahas strategi pengembangan perangkat lunak seperti metode air terjun, iteratif, dan agile serta membandingkan pendekatan membuat dan membeli sistem. Terakhir membahas peran manusia dalam pengembangan sistem seperti kerja sama lintas divisi, peran manajemen senior, dan kons
Dokumen ini membahas tentang design sprint yang merupakan metode untuk membuat produk dan prototype dalam 5 hari melalui tahapan interaktif untuk menuangkan ide dan solusi ke dalam prototype. Tahapannya meliputi memahami masalah, mengembangkan ide, memutuskan konsep terbaik, membuat prototype, dan mengujinya. Metode ini diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya dalam pengembangan produk.
QCC (Quality Control Circle) adalah program perbaikan berkelanjutan yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, dan keselamatan kerja. Program ini bertujuan untuk mengembangkan diri, tim, dan perusahaan melalui pemecahan masalah secara sistematis menggunakan metode Plan-Do-Check-Act (PDCA).
- Design sprint merupakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah desain dan menguji ide baru dengan mengembangkan hipotesis, merancang, membuat prototipe, dan menguji ide dengan pengguna dalam waktu 5 hari.
- Metode ini dapat digunakan oleh tim cross-functional untuk mengintegrasikan kebutuhan pengguna, kelayakan bisnis, dan kelayakan teknis.
- Prosesnya terdiri dari 5 tahapan yaitu memahami,
Event scrum: Sprint Planning efektif (Perencanaan dalam Scrum)Aria Wardhana
Sprint planning bertujuan untuk membuat rencana pekerjaan sprint berdasarkan sprint goal. Tim scrum dan product owner berkolaborasi untuk memilih item backlog produk dan merencanakan pekerjaan yang dapat diselesaikan selama sprint. Rencana pekerjaan ini dituangkan ke dalam sprint backlog sebagai output dari sprint planning.
3. Definition
Scrum is a simple framework for effective team collaboration on
complex projects. Scrum provides a small set of rules that create
just enough structure for teams to be able to focus their
innovation on solving what might otherwise be an insurmountable
challenge. (www.scrum.org)
3/26/2015 3
7. Scrum Master
Bukan project manager tradisional
Melatih team
Memastikan tim terus berkembang
Membantu setiap orang mengerti tentang scrum
Servant-leadership
3/26/2015 7
10. SPRINT
PLANNING
Mengubah dari Product Backlog menjadi Sprint Backlog
HasilAkhir Sprint Planning:
Sprint goal
Team member beserta komitmen
Sprint backlog
Tanggal Sprint demo yang ditentukan.
Tempat dan waktu untuk Daily Scrum Meeting.
3/26/2015 11
11. PRODUCT
BACKLOG
ID Nam
e
Imp Est How
to
Dem
o
Note
s
1 Depo
sit
30 5 … …
2 … ... … … …
Product Backlog merupakan
dokumen paling penting dan
harus ada sebelum memulai
sprint.
Product Backlog harus hanya
memuat target dari sisi
bisnis, jangan terlalu teknis.
3/26/2015 12
13. SPRINT
PLANNING
Panjangnya satu sprint
Tidak terlalu panjang maintain perubahan dari user
Tidak terlalu pendek Momentum dan waktu recover yang cukup
Sprint goal harus ditentukan
Boleh yang bersifat kualitatif, selama menjawab mengapa
melakukan sprint
3/26/2015 14
14. SPRINT
PLANNING
Menentukan sprint backlog
Kualitatif
Menentukan kira-kira kecepatan pengerjaan team
Kuantitatif
Menentukan waktu (mandays) dari setiap anggota
Menentukan focus factor, bisa berasal dari focus factor sebelumnya
3/26/2015 15
16. DailyScrum
Meeting
Dilakukan 15 Menit
Sifatnya stand-up meeting
Masing-masing anggota tim memberitahu apa yang sudah
dilakukan kemarin, dan apa yang akan dilakukan sekarang
Perubahan estimasi waktu karena terdapat kegiatan yang tidak
terencana.
3/26/2015 17
17. Sprint Demo
Manfaat sprint demo:
Tim memperoleh kredit atas kerjaan mereka
Orang lain mengetahui apa yang sudah dilakukan
Mendapatkan feedback penting dari stakeholders
Event social sehingga anggota tim 1 dapat berinteraksi dengan
anggota tim lainnya
Memaksa tim menyelesaikan pekerjaan.
3/26/2015 18
18. Sprint
Retrospective
Dilakukan ditempat yang nyaman
Setiap orang dalam tim diberikan kesempatan untuk
memberitahu apa yang bagus, apa yang bisa lebih baik, dan apa
yang harus diperbaiki “tanpa terinterupsi”
Setiap orang kemudian menentukan mana yang harus diperbaiki
pada sprint berikutnya.
3/26/2015 20
19. Handling Bug-
fixing
Testing (UAT) diberikan pada akhir sprint kepada pengguna untuk
dicoba, setelah melalui QA.
Apabila terdapat bug yang harus diperbaiki, maka
Memberikan batasan waktu release disela-sela sprint
Mengubah focus factor pada sprint berikutnya untuk menyelesaikan
bug pada versi sebelumnya
3/26/2015 21
Focus
Because we focus on only a few things at a time, we work well together and produce excellent work. We deliver valuable items sooner.Courage
Because we work as a team, we feel supported and have more resources at our disposal. This gives us the courage to undertake greater challenges.Openness
As we work together, we express how we're doing, what's in our way, and our concerns so they can be addressed.Commitment
Because we have great control over our own destiny, we are more committed to success.Respect
As we work together, sharing successes and failures, we come to respect each other and to help each other become worthy of respect.
Product Owner harus ikut dalam sprint meeting planning, karena setiap item memiliki 4 komponen diatas, dan scope beserta importance berasal dari product owner, dan kemungkinan dalam sprint planning, item bisa berubah importance karena estimate yang lama.
Rumus:
Estimated velocity = available mandays x focus factor
Focus factor = Actual velocity / available mandays