Surveilans epidemiologi meliputi konsep dasar, desain, analisis data, dan pelaksanaan untuk penyakit potensial wabah, yang dapat dicegah vaksinasi, dan berbasis masyarakat guna pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Tugas kelompok ini membahas penilaian sistem surveilans kesehatan masyarakat yang mencakup pengertian, tujuan, jenis, pendekatan, sistem, dan evaluasi surveilans kesehatan."
Penelitian ini menganalisis pola penggunaan obat anti tuberkulosis pada 72 pasien tuberkulosis paru dewasa di Puskesmas Manonjaya periode Januari-Juni 2021. Variabel yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, tepat obat, dosis, diagnosis, dan hasil pengobatan. Didapatkan bahwa sebagian besar pasien sembuh setelah menerima pengobatan selama enam bulan.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
Surveilans epidemiologi meliputi konsep dasar, desain, analisis data, dan pelaksanaan untuk penyakit potensial wabah, yang dapat dicegah vaksinasi, dan berbasis masyarakat guna pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Surveilans merupakan pengumpulan data secara terus menerus untuk mendeteksi penyakit dan mengambil tindakan. Dokumen ini menjelaskan komponen surveilans seperti pengumpulan data, analisis, diseminasi informasi, dan umpan balik serta jenis dan desain sistem surveilans.
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Tugas kelompok ini membahas penilaian sistem surveilans kesehatan masyarakat yang mencakup pengertian, tujuan, jenis, pendekatan, sistem, dan evaluasi surveilans kesehatan."
Penelitian ini menganalisis pola penggunaan obat anti tuberkulosis pada 72 pasien tuberkulosis paru dewasa di Puskesmas Manonjaya periode Januari-Juni 2021. Variabel yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, tepat obat, dosis, diagnosis, dan hasil pengobatan. Didapatkan bahwa sebagian besar pasien sembuh setelah menerima pengobatan selama enam bulan.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
Puskesmas berperan dalam promosi kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat serta tanggung jawab bersama untuk mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan prinsip dasar surveilans epidemiologi. Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengumpulan data epidemiologi secara sistematis dan terus-menerus untuk memantau dan menilai masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan program kesehatan. Tujuannya adalah menilai status kesehatan, mendeteksi epidemi, dan mengevaluasi program kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans dalam praktik kebidanan. Surveilans didefinisikan sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematis dan terus-menerus untuk mengambil tindakan. Tujuan surveilans meliputi memonitor penyakit, mengevaluasi program pencegahan, mengidentifikasi kelompok risiko tinggi, dan memprediksi epidemi. Terdapat berbagai jenis surveilans seperti individu, peny
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Dokumen tersebut membahas penguatan tim surveilans di puskesmas dan rumah sakit dalam pengendalian penyakit berpotensi menjadi KLB dan KKM. Tim surveilans akan ditingkatkan kapasitasnya untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menanggapi data penyakit agar dapat segera mendeteksi dan menangani potensial wabah penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans epidemiologi dalam praktek kebidanan. Surveilans epidemiologi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data epidemiologi secara sistematis dan terus menerun guna tujuan identifikasi dan penanggulangan wabah, mengidentifikasi kelompok berisiko, menentukan prioritas penyakit, serta evaluasi dan pemantauan program kesehatan. Sasarannya meliputi individu, populasi lokal, nasional
Epidemiologi memiliki peran penting dalam bidang kesehatan masyarakat dengan memberikan informasi tentang distribusi, faktor risiko, dan penyebab masalah kesehatan populasi. Data epidemiologi digunakan untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian masalah kesehatan serta menentukan prioritas. Petugas kesehatan membutuhkan pengetahuan epidemiologi untuk mengungkap penyebab penyakit, menguji program kesehatan, dan meningkatkan derajat
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxYusindrawati
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan pengelolaan kegiatan pengendalian penyakit di Puskesmas Talawi. Ketua menetapkan program pengendalian penyakit (P2M, PTM, imunisasi, surveilans) dan penanggung jawabnya. Ketua juga menetapkan tugas masing-masing program dan SOP yang berlaku untuk pengendalian penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans dalam praktik kebidanan. Secara singkat, surveilans digunakan untuk memantau kesehatan masyarakat secara terus-menerus dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi tentang penyakit dan faktor risikonya guna mencegah penyebaran penyakit dan mengembangkan respons cepat. Surveilans memiliki berbagai tujuan dan jenis, serta melibatkan langkah
Puskesmas berperan dalam promosi kesehatan masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat serta tanggung jawab bersama untuk mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan prinsip dasar surveilans epidemiologi. Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengumpulan data epidemiologi secara sistematis dan terus-menerus untuk memantau dan menilai masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan program kesehatan. Tujuannya adalah menilai status kesehatan, mendeteksi epidemi, dan mengevaluasi program kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans dalam praktik kebidanan. Surveilans didefinisikan sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematis dan terus-menerus untuk mengambil tindakan. Tujuan surveilans meliputi memonitor penyakit, mengevaluasi program pencegahan, mengidentifikasi kelompok risiko tinggi, dan memprediksi epidemi. Terdapat berbagai jenis surveilans seperti individu, peny
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Dokumen tersebut membahas penguatan tim surveilans di puskesmas dan rumah sakit dalam pengendalian penyakit berpotensi menjadi KLB dan KKM. Tim surveilans akan ditingkatkan kapasitasnya untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menanggapi data penyakit agar dapat segera mendeteksi dan menangani potensial wabah penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans epidemiologi dalam praktek kebidanan. Surveilans epidemiologi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data epidemiologi secara sistematis dan terus menerun guna tujuan identifikasi dan penanggulangan wabah, mengidentifikasi kelompok berisiko, menentukan prioritas penyakit, serta evaluasi dan pemantauan program kesehatan. Sasarannya meliputi individu, populasi lokal, nasional
Epidemiologi memiliki peran penting dalam bidang kesehatan masyarakat dengan memberikan informasi tentang distribusi, faktor risiko, dan penyebab masalah kesehatan populasi. Data epidemiologi digunakan untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian masalah kesehatan serta menentukan prioritas. Petugas kesehatan membutuhkan pengetahuan epidemiologi untuk mengungkap penyebab penyakit, menguji program kesehatan, dan meningkatkan derajat
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxYusindrawati
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan pengelolaan kegiatan pengendalian penyakit di Puskesmas Talawi. Ketua menetapkan program pengendalian penyakit (P2M, PTM, imunisasi, surveilans) dan penanggung jawabnya. Ketua juga menetapkan tugas masing-masing program dan SOP yang berlaku untuk pengendalian penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans dalam praktik kebidanan. Secara singkat, surveilans digunakan untuk memantau kesehatan masyarakat secara terus-menerus dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi tentang penyakit dan faktor risikonya guna mencegah penyebaran penyakit dan mengembangkan respons cepat. Surveilans memiliki berbagai tujuan dan jenis, serta melibatkan langkah
2. Outline Pembelajaran
I Nonreg Surveilans
Kesehatan
Masyarakat
Mempelajari Batasan dan Konsep Surveilans Kesehatan
Masyarakat – Sejarah; Pengertian; Tujuan; Sasaran; Kegiatan,
Perencanaan dan Pelaksanaan Surveilans Kesehatan
Masyarakat – Pengumpulan; Desiminasi, Evaluasi /Penilaian
Sistem Surveilans Kesmas, Aplikasi Surveilans kesmas –
Sosial; Perilaku; Gizi; K3; Kesling; Bencana, KLB -- Dasar
investigasi KLB
3. Materi Ajar
1. Pengantar Surveilans Kesmas
2. Tujuan Surveilans
3. Konsep Dasar Kegiatan Surveilans
4. Indikator Surveilans
5. Kegunaan Surveilans
6. Sumber Data Surveilans
7. Aplikasi Pelaksanaan Surveilans
8. Jenis Penyelenggaraan Surveilans
9. Manajemen Surveilans
10. Contoh Implementasi Surveilans
11. KLB -- Dasar investigasi KLB
4. Buku Rujukan/ Referensi
Hasmi. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi. Penerbit Trans Info Media.
Jakarta
Najmah. 2016. Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Buchari Lapau dan Alin Birwin. 2017. Prinsip & Metode Epidemiologi.
Kencana Prenadamedia Group
Ridwan Amiruddin. 2017. Surveilans Kesehatan Masyarakat. Trans Info
Media (TIM)
5. PRE TEST
Tuliskan Apa saja yang anda ingat, dari materi yang
sudah disampaikan oleh Dosen sebelumnya!
Tuliskan pula outline pembelajaran yang
disampaikan oleh beliau, Jika beliau telah
menyampaikan!
6. PUBLIC HEALTH SURVEILLANCE
is the continuous, systematic collection, analysis and interpretation
of health-related data needed for the planning, implementation,
and evaluation of public health practice.
Check: https://www.who.int/topics/public_health_surveillance/en/
https://www.cdc.gov/publichealth101/surveillance.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11787/
https://surv.esr.cri.nz/
8. DEFINISI
Adalah pengumpulan, dan analisis data secara terus- menerus dan sistematis
yang kemudian disebarluaskan kepada pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya
Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan
biologis pada agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian penyakit
Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi
hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat,
sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core
science of public health)
9. Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data
kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi
secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi,
penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan.
Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status
kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan,
mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan
masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang
merugikan kesehatan.
12. TUJUAN SURVEILANS
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu
tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit
dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat
dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih
efektif.
13. Tujuan khusus surveilans:
(1) Memonitor kecenderungan (trends) penyakit;
(2) Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit,
untuk mendeteksi dini;
(3) Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya
beban penyakit pada populasi;
(4) Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu
perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi
program kesehatan;
(5) Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program
kesehatan;
(6) Mengidentifikasi kebutuhan riset
15. Mekanisme kegiatan Surveilans epidemiologi
Kesehatan
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait
lainnya.
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data
c. Analisis dan intreprestasi data
d. Studi epidemiologi
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.
g. Umpan balik.
16. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Subdin
(P2P)
Surveilans epidemilogi di Subdin P2P DKK Semarang
dilakukan dengan membuat rekapitulasi data W2 dari
Data-data yang digunakan untuk melaksanakan
kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) di DKK
Semarang diperoleh dari laporan W2 Puskesmas pada hari
Rabu dan W2 Rumah Sakit pada hari Kamis. Laporan ini
akan direkap oleh bagian Seksi Pengamatan Penyakit
untuk diolah dengan menggunakan program excel,
sehingga dapat digambarkan distribusi penyakit pada
waktu(minggu tersebut).
17. • Dari hasil pengolahan data ini diperoleh informasi wilayah-
wilayah tertentu yang potensial terjadi KLB penyakit
tertentu. Informasi ini akan digunakan oleh Kepala Seksi
Pengamatan untuk menentukan kegiatan Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) sekaligus melaporkan secara rutin
kepada Kepala Subdin Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit (P2P) di DKK Semarang. Berdasarkan informasi dan
laporan SKD ini Subdin P2P menentukan program
pemberantasan penyakit.
18. Kegiatan Surveilans Epidemiologi
merekap jumlah penderita penyakit tertentu pada setiap
minggu
membuat gambaran distribusi penyakit pada setiap
minggu dengan menggunakan histogram
Membuat gambaran insiden penyakit berdasarkan jenis
kelamin, kelompok usia
19. membuat laporan Surveilans epidemiologi berupa
tabulasi distribusi penyakit berdasarkan tempat kejadian
serta membuat berita acara Kejadian Luar Biasa (KLB),
bila dari hasil pengolahan tersebut terjadi KLB.
untuk digunakan sebagai dasar kegiatan
pemberantasan penyakit di DKK Semarang.
22. Kegiatan Surveilans Epidemiologi
1. Pangumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas dan tepat dan
ada hubungan dengan penyakit yang bersangkutan
2. Pengolahan, Analisis, interpretasi
Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data agar mudah dalam
melakukan analisa data, analisa data di tujukan untuk melihat variabel –
variabel yang menggambarkan suatu permasalahan dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
23. 3. Penyebarluasan (Diseminasi) Informasi
Agar data yang sudah terkumpul dapat memberikan informasi yang dapat di
mengerti dan bisa digunakan dalam menentukan arah kebijakan, serta upaya
pengendalian dan evaluasi yang baik.
4. Pentingnya umpan balik dalam surveilans
Dan yang tidak kalah penting adalah feed back dari data yang telah di
interpretasikan agar dapat mengetahui sejauh mana data yang ada sdh dimengerti
atau belum
25. Indikator Surveilans
1.Kelengkapan laporan: Presentasi laporan yang harus
diterima dalam waktu tertentu
2.Ketepatan laporan: Waktu laporan diterima dinkes
sesuai waktu laporan yang disepakati
3.Validitas laporan: Data laporan terbit dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4.Menurunnya frekuensi KLB
27. 1. Untuk Mengetahui Gambaran Epidemiologi Masalah Kesehatan /
Penyakit
Bulan Jumlah Kasus
1 0
2 0
3 0
4 0
5 3
6 1
7 0
8 0
9 1
10 14
11 8
12 6
Kasus Difteri di RS Karanganyar
Menurut Bulan pada Tahun X
28. Kasus Difteri di RS Karanganyar Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Umur
< 1 Tahun 1-5 tahun 6-9 Tahun 10-14 Tahun Total
Jumlah
Kasus
2 16 11 4 33
29. 2. Untuk Menetapkan Prioritas Masalah Kesehatan
Ada 3 Syarat Penetapan prioritas Masalah Kesehatan:
a. Besarnya masalah,
b. Adanya metode untuk mengatasi masalah,
c. Tersedia biaya untuk mengatasi masalah tsb
30. No Penyakit Tahun (%)
1 Diare 15,6%
2 ISPA 50,9%
3 Tetanus 19,4%
4 Kematian Perinatal 18,4%
5 Penyakit Sistem Syaraf 5,6%
6 Campak/Difteri/Pertusis 17,0%
7 Anemia/Malnutrisi 6,6%
TABEL. 1 PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
31. Proporsi Kasus Penyakit Masyarakat Hasil Kunjungan
Ke Puskesmas A Tahun 2016
Penyakit %
Penyakit Kulit 30%
Diare 20%
ISPA 15%
Defisiensi Gizi 5%
Kanker 3%
32. 3. Untuk Mengetahui Cakupan Pelayanan Kesehatan
4. Untuk Kewaspadaan Dini Terjadinya KLB
5. Untuk Memantau dan Menilai Program
Korelasi antara Pemberian Oralit dengan Penderita
Diare Dehidrasi Berat di Puskesmas Ngargoyoso Tahun
2010-2015
34. Sumber data Surveilans
1) Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dan masyarakat.
2) Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan serta laporan dari kantor pemerintah dan masyarakat.
3) Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik
kependudukan dan masyarakat.
4) Data geografi yang dapat diperoleh dari Unit meteorologi dan
Geofisika
5) Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dan masyarakat
35. 6. Data Kondisi lingkungan
7. Laporan wabah
8. Laporan Penyelidikan wabah/KLB
9. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
10.Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya
11.Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang
dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat.
12.Laporan kondisi pangan
13.Data dan informasi penting lainnya.
36. Data yang dihasilkan oleh sistem surveilans kesehatan
masyarakat dapat digunakan:
a)sebagai pedoman dalam melakukan tindakan segera
untuk kasus-kasus penting kesehatan masyarakat
b)mengukur beban suatu penyakit atau terkait dengan
kesehatan lainnya, termasuk identifikasi populasi resiko
tinggi
c)memonitor kecenderungan beban suatu penyakit atau
terkait dengan kesehatan lainnya, termasuk mendeteksi
terjadinya outbreak dan pandemic
37. d) sebagai pedoman dalam perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program
e) mengevaluasi kebijakan-kebijakan public
f) memprioritaskan alokasi sumber daya kesehatan
g) menyediakan suatu dasar untuk penelitian
epidemiologi lebih lanjut.
41. JENIS SURVEILANS
1. Surveilans Individu
mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit
serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.
2. Surveilans Penyakit
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan
insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap
laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus
perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
3. Surveilans Sindromik
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala)
penyakit, bukan masing-masing penyakit.
42. 4. Surveilans Berbasis Laboratorium
digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi.
5. Surveilans Terpadu
menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah
yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah
pelayanan publik bersama.
6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi
manusia dan binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit
infeksi lintas negara. Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi
negara-negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa
dan bergayut.
43. MANAJEMEN SURVEILANS
Surveilans mencakup dua fungsi manajemen:
(1) fungsi inti
Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan
langkah-langkah intervensi kesehatan masyarakat. Kegiatan
surveilans mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis
data, konfirmasi epidemiologis maupun laboratoris, umpan-balik
(feedback).
(2) fungsi pendukung.
Fungsi pendukung (support activities) mencakup pelatihan, supervisi,
penyediaan sumber daya manusia dan laboratorium, manajemen
sumber daya, dan komunikasi
44. PENDEKATAN SURVEILANS
Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis:
(1) Surveilans pasif;
Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan
menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable
diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Surveilans aktif
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk
kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi
dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah
sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau
kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks.
45. SURVEILANS EFEKTIF
Karakteristik surveilans yang efektif : cepat, akurat, reliabel,
representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel, digunakan
Kecepatan surveilans dapat ditingkatkan melalui sejumlah cara:
(1) Melakukan analisis sedekat mungkin dengan pelapor data primer,
untuk mengurangi “lag” (beda waktu) yang terlalu panjang antara
laporan dan tanggapan;
(2) Melembagakan pelaporan wajib untuk sejumlah penyakit tertentu;
(3) Mengikutsertakan sektor swasta melalui peraturan perundangan;
(4) Melakukan fasilitasi agar keputusan diambil dengan cepat
menggunakan hasil surveilans; (5) Mengimplementasikan sistem
umpan balik tunggal, teratur, dua-arah dan segera. Akurasi.
46. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi Kesehatan
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
47. Contoh Penggunaan Surveilans
Grafik yang menghubungkan
periode waktu pada sumbu X
dengan insidensi kasus
penyakit pada sumbu Y dapat
digunakan untuk memonitor
dan mendeteksi outbreak.
Kecurigaan outbreak terjadi
pada kuartal ke 4 tahun 2008,
ketika insidensi mencapai 3 kali
rata-rata per kuartal.
48. Contoh Penggunaan Surveilans
Surveilans dapat juga digunakan untuk
memantau efektivitas program
kesehatan. menyajikan contoh
penggunaan surveilans untuk memonitor
performa dan efektivitas program
pengendalian TB.
Dengan statistik deskriptif sederhana
surveilans mampu memberikan informasi
tentang kinerja program TB yang
meningkat dari tahun ke tahun, baik
jumlah kasus TB yang dideteksi,
ketuntasan pengobatan kasus, maupun
kesembuhan kasus. Perhatikan pula
peran penting data time-series dalam
analisis data surveilans yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu
dengan interval sama.