SlideShare a Scribd company logo
SURVEILANS KESEHATAN
MASYARAKAT
Arifatun Nisaa, SKM., M.P.H
Outline Pembelajaran
I Nonreg Surveilans
Kesehatan
Masyarakat
Mempelajari Batasan dan Konsep Surveilans Kesehatan
Masyarakat – Sejarah; Pengertian; Tujuan; Sasaran; Kegiatan,
Perencanaan dan Pelaksanaan Surveilans Kesehatan
Masyarakat – Pengumpulan; Desiminasi, Evaluasi /Penilaian
Sistem Surveilans Kesmas, Aplikasi Surveilans kesmas –
Sosial; Perilaku; Gizi; K3; Kesling; Bencana, KLB -- Dasar
investigasi KLB
Materi Ajar
1. Pengantar Surveilans Kesmas
2. Tujuan Surveilans
3. Konsep Dasar Kegiatan Surveilans
4. Indikator Surveilans
5. Kegunaan Surveilans
6. Sumber Data Surveilans
7. Aplikasi Pelaksanaan Surveilans
8. Jenis Penyelenggaraan Surveilans
9. Manajemen Surveilans
10. Contoh Implementasi Surveilans
11. KLB -- Dasar investigasi KLB
Buku Rujukan/ Referensi
Hasmi. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi. Penerbit Trans Info Media.
Jakarta
Najmah. 2016. Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Buchari Lapau dan Alin Birwin. 2017. Prinsip & Metode Epidemiologi.
Kencana Prenadamedia Group
Ridwan Amiruddin. 2017. Surveilans Kesehatan Masyarakat. Trans Info
Media (TIM)
PRE TEST
Tuliskan Apa saja yang anda ingat, dari materi yang
sudah disampaikan oleh Dosen sebelumnya!
Tuliskan pula outline pembelajaran yang
disampaikan oleh beliau, Jika beliau telah
menyampaikan!
PUBLIC HEALTH SURVEILLANCE
is the continuous, systematic collection, analysis and interpretation
of health-related data needed for the planning, implementation,
and evaluation of public health practice.
Check: https://www.who.int/topics/public_health_surveillance/en/
https://www.cdc.gov/publichealth101/surveillance.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11787/
https://surv.esr.cri.nz/
1. Pengantar Surveilans Kesmas
DEFINISI
 Adalah pengumpulan, dan analisis data secara terus- menerus dan sistematis
yang kemudian disebarluaskan kepada pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya
 Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan
biologis pada agen, vektor, dan reservoir.
 Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian penyakit
 Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi
hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat,
sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core
science of public health)
Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data
kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi
secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi,
penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan.
Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status
kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan,
mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan
masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang
merugikan kesehatan.
SKEMA SISTEM SURVEILANS
2. Tujuan Surveilans Kesmas
TUJUAN SURVEILANS
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu
tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit
dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat
dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih
efektif.
Tujuan khusus surveilans:
(1) Memonitor kecenderungan (trends) penyakit;
(2) Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit,
untuk mendeteksi dini;
(3) Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya
beban penyakit pada populasi;
(4) Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu
perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi
program kesehatan;
(5) Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program
kesehatan;
(6) Mengidentifikasi kebutuhan riset
3. Konsep Dasar Kegiatan Surveilans
Mekanisme kegiatan Surveilans epidemiologi
Kesehatan
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait
lainnya.
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data
c. Analisis dan intreprestasi data
d. Studi epidemiologi
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.
g. Umpan balik.
Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Subdin
(P2P)
Surveilans epidemilogi di Subdin P2P DKK Semarang
dilakukan dengan membuat rekapitulasi data W2 dari
Data-data yang digunakan untuk melaksanakan
kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) di DKK
Semarang diperoleh dari laporan W2 Puskesmas pada hari
Rabu dan W2 Rumah Sakit pada hari Kamis. Laporan ini
akan direkap oleh bagian Seksi Pengamatan Penyakit
untuk diolah dengan menggunakan program excel,
sehingga dapat digambarkan distribusi penyakit pada
waktu(minggu tersebut).
• Dari hasil pengolahan data ini diperoleh informasi wilayah-
wilayah tertentu yang potensial terjadi KLB penyakit
tertentu. Informasi ini akan digunakan oleh Kepala Seksi
Pengamatan untuk menentukan kegiatan Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) sekaligus melaporkan secara rutin
kepada Kepala Subdin Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit (P2P) di DKK Semarang. Berdasarkan informasi dan
laporan SKD ini Subdin P2P menentukan program
pemberantasan penyakit.
Kegiatan Surveilans Epidemiologi
merekap jumlah penderita penyakit tertentu pada setiap
minggu
membuat gambaran distribusi penyakit pada setiap
minggu dengan menggunakan histogram
Membuat gambaran insiden penyakit berdasarkan jenis
kelamin, kelompok usia
 membuat laporan Surveilans epidemiologi berupa
tabulasi distribusi penyakit berdasarkan tempat kejadian
 serta membuat berita acara Kejadian Luar Biasa (KLB),
bila dari hasil pengolahan tersebut terjadi KLB.
 untuk digunakan sebagai dasar kegiatan
pemberantasan penyakit di DKK Semarang.
Alur Kegiatan Surveilans
Kegiatan Surveilans Epidemiologi
1. Pangumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas dan tepat dan
ada hubungan dengan penyakit yang bersangkutan
2. Pengolahan, Analisis, interpretasi
Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data agar mudah dalam
melakukan analisa data, analisa data di tujukan untuk melihat variabel –
variabel yang menggambarkan suatu permasalahan dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
3. Penyebarluasan (Diseminasi) Informasi
Agar data yang sudah terkumpul dapat memberikan informasi yang dapat di
mengerti dan bisa digunakan dalam menentukan arah kebijakan, serta upaya
pengendalian dan evaluasi yang baik.
4. Pentingnya umpan balik dalam surveilans
Dan yang tidak kalah penting adalah feed back dari data yang telah di
interpretasikan agar dapat mengetahui sejauh mana data yang ada sdh dimengerti
atau belum
4. Indikator Surveilans
Indikator Surveilans
1.Kelengkapan laporan: Presentasi laporan yang harus
diterima dalam waktu tertentu
2.Ketepatan laporan: Waktu laporan diterima dinkes
sesuai waktu laporan yang disepakati
3.Validitas laporan: Data laporan terbit dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4.Menurunnya frekuensi KLB
5. Kegunaan Surveilans
1. Untuk Mengetahui Gambaran Epidemiologi Masalah Kesehatan /
Penyakit
Bulan Jumlah Kasus
1 0
2 0
3 0
4 0
5 3
6 1
7 0
8 0
9 1
10 14
11 8
12 6
Kasus Difteri di RS Karanganyar
Menurut Bulan pada Tahun X
Kasus Difteri di RS Karanganyar Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Umur
< 1 Tahun 1-5 tahun 6-9 Tahun 10-14 Tahun Total
Jumlah
Kasus
2 16 11 4 33
2. Untuk Menetapkan Prioritas Masalah Kesehatan
Ada 3 Syarat Penetapan prioritas Masalah Kesehatan:
a. Besarnya masalah,
b. Adanya metode untuk mengatasi masalah,
c. Tersedia biaya untuk mengatasi masalah tsb
No Penyakit Tahun (%)
1 Diare 15,6%
2 ISPA 50,9%
3 Tetanus 19,4%
4 Kematian Perinatal 18,4%
5 Penyakit Sistem Syaraf 5,6%
6 Campak/Difteri/Pertusis 17,0%
7 Anemia/Malnutrisi 6,6%
TABEL. 1 PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
Proporsi Kasus Penyakit Masyarakat Hasil Kunjungan
Ke Puskesmas A Tahun 2016
Penyakit %
Penyakit Kulit 30%
Diare 20%
ISPA 15%
Defisiensi Gizi 5%
Kanker 3%
3. Untuk Mengetahui Cakupan Pelayanan Kesehatan
4. Untuk Kewaspadaan Dini Terjadinya KLB
5. Untuk Memantau dan Menilai Program
 Korelasi antara Pemberian Oralit dengan Penderita
Diare Dehidrasi Berat di Puskesmas Ngargoyoso Tahun
2010-2015
6. Sumber Data Surveilans
Sumber data Surveilans
1) Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dan masyarakat.
2) Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan serta laporan dari kantor pemerintah dan masyarakat.
3) Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik
kependudukan dan masyarakat.
4) Data geografi yang dapat diperoleh dari Unit meteorologi dan
Geofisika
5) Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dan masyarakat
6. Data Kondisi lingkungan
7. Laporan wabah
8. Laporan Penyelidikan wabah/KLB
9. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
10.Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya
11.Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang
dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat.
12.Laporan kondisi pangan
13.Data dan informasi penting lainnya.
Data yang dihasilkan oleh sistem surveilans kesehatan
masyarakat dapat digunakan:
a)sebagai pedoman dalam melakukan tindakan segera
untuk kasus-kasus penting kesehatan masyarakat
b)mengukur beban suatu penyakit atau terkait dengan
kesehatan lainnya, termasuk identifikasi populasi resiko
tinggi
c)memonitor kecenderungan beban suatu penyakit atau
terkait dengan kesehatan lainnya, termasuk mendeteksi
terjadinya outbreak dan pandemic
d) sebagai pedoman dalam perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program
e) mengevaluasi kebijakan-kebijakan public
f) memprioritaskan alokasi sumber daya kesehatan
g) menyediakan suatu dasar untuk penelitian
epidemiologi lebih lanjut.
7. Aplikasi Pelaksanaan Surveilans
1. EWARS (The Early Warning Alert and Response System)
2. STEPwise Approach to Surveillance (STEPS)
3. Food Borne Disease Surveillance
8. Jenis Penyelenggaraan Surveilans
JENIS SURVEILANS
1. Surveilans Individu
mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit
serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.
2. Surveilans Penyakit
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan
insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap
laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus
perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
3. Surveilans Sindromik
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala)
penyakit, bukan masing-masing penyakit.
4. Surveilans Berbasis Laboratorium
digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi.
5. Surveilans Terpadu
menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah
yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah
pelayanan publik bersama.
6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi
manusia dan binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit
infeksi lintas negara. Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi
negara-negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa
dan bergayut.
MANAJEMEN SURVEILANS
 Surveilans mencakup dua fungsi manajemen:
(1) fungsi inti
Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan
langkah-langkah intervensi kesehatan masyarakat. Kegiatan
surveilans mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis
data, konfirmasi epidemiologis maupun laboratoris, umpan-balik
(feedback).
(2) fungsi pendukung.
Fungsi pendukung (support activities) mencakup pelatihan, supervisi,
penyediaan sumber daya manusia dan laboratorium, manajemen
sumber daya, dan komunikasi
PENDEKATAN SURVEILANS
 Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis:
(1) Surveilans pasif;
Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan
menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable
diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Surveilans aktif
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk
kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi
dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah
sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau
kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks.
SURVEILANS EFEKTIF
 Karakteristik surveilans yang efektif : cepat, akurat, reliabel,
representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel, digunakan
 Kecepatan surveilans dapat ditingkatkan melalui sejumlah cara:
(1) Melakukan analisis sedekat mungkin dengan pelapor data primer,
untuk mengurangi “lag” (beda waktu) yang terlalu panjang antara
laporan dan tanggapan;
(2) Melembagakan pelaporan wajib untuk sejumlah penyakit tertentu;
(3) Mengikutsertakan sektor swasta melalui peraturan perundangan;
(4) Melakukan fasilitasi agar keputusan diambil dengan cepat
menggunakan hasil surveilans; (5) Mengimplementasikan sistem
umpan balik tunggal, teratur, dua-arah dan segera. Akurasi.
Ruang Lingkup Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi Kesehatan
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
Contoh Penggunaan Surveilans
 Grafik yang menghubungkan
periode waktu pada sumbu X
dengan insidensi kasus
penyakit pada sumbu Y dapat
digunakan untuk memonitor
dan mendeteksi outbreak.
Kecurigaan outbreak terjadi
pada kuartal ke 4 tahun 2008,
ketika insidensi mencapai 3 kali
rata-rata per kuartal.
Contoh Penggunaan Surveilans
 Surveilans dapat juga digunakan untuk
memantau efektivitas program
kesehatan. menyajikan contoh
penggunaan surveilans untuk memonitor
performa dan efektivitas program
pengendalian TB.
 Dengan statistik deskriptif sederhana
surveilans mampu memberikan informasi
tentang kinerja program TB yang
meningkat dari tahun ke tahun, baik
jumlah kasus TB yang dideteksi,
ketuntasan pengobatan kasus, maupun
kesembuhan kasus. Perhatikan pula
peran penting data time-series dalam
analisis data surveilans yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu
dengan interval sama.
Thank you
someone@example.com

More Related Content

Similar to scribd.vdownloaders.com_surveilans-kesehatan-masyarakat.pdf

Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.ppt
PuputEdiyarsari
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
monalisa1590
 
Surveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologiSurveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologi
fachryamal2
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
ssuser7c01e3
 
Tugas epid b.utik
Tugas epid b.utikTugas epid b.utik
Tugas epid b.utik
Rofi Khusnu Karim
 
MP 2022.pptx
MP 2022.pptxMP 2022.pptx
MP 2022.pptx
DeniIrwandi2
 
Surveilans dalam kebidanan
Surveilans dalam kebidananSurveilans dalam kebidanan
Surveilans dalam kebidanan
AraPutryy
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilans
edy irawan
 
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdfKEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
dera71
 
SK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docxSK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docx
Yusindrawati
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
NajMah Usman
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
NirwansahEka2
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
ssuserfaa3c91
 
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptxILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
PrapnySyamjaya
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
premaysari
 
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxSK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
Yusindrawati
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
Irene Rangin
 
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdfPaparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
zb84rg82zz
 
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptxKELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
RazakAbdullah3
 

Similar to scribd.vdownloaders.com_surveilans-kesehatan-masyarakat.pdf (20)

Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.ppt
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
Surveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologiSurveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologi
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
Tugas epid b.utik
Tugas epid b.utikTugas epid b.utik
Tugas epid b.utik
 
MP 2022.pptx
MP 2022.pptxMP 2022.pptx
MP 2022.pptx
 
Surveilans dalam kebidanan
Surveilans dalam kebidananSurveilans dalam kebidanan
Surveilans dalam kebidanan
 
Laporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilansLaporan kegiatan surveilans
Laporan kegiatan surveilans
 
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdfKEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
KEMENKES-RI-Penyakit-Tidak-Menular-PTM.pdf
 
SK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docxSK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docx
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptxILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT.pptx
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
SURVEYLENS
SURVEYLENSSURVEYLENS
SURVEYLENS
 
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxSK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdfPaparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
Paparan Kadinkes Klaster 1 Manajemen.pdf
 
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptxKELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
KELOMPOK 2 SURVEILANS.pptx
 

scribd.vdownloaders.com_surveilans-kesehatan-masyarakat.pdf

  • 2. Outline Pembelajaran I Nonreg Surveilans Kesehatan Masyarakat Mempelajari Batasan dan Konsep Surveilans Kesehatan Masyarakat – Sejarah; Pengertian; Tujuan; Sasaran; Kegiatan, Perencanaan dan Pelaksanaan Surveilans Kesehatan Masyarakat – Pengumpulan; Desiminasi, Evaluasi /Penilaian Sistem Surveilans Kesmas, Aplikasi Surveilans kesmas – Sosial; Perilaku; Gizi; K3; Kesling; Bencana, KLB -- Dasar investigasi KLB
  • 3. Materi Ajar 1. Pengantar Surveilans Kesmas 2. Tujuan Surveilans 3. Konsep Dasar Kegiatan Surveilans 4. Indikator Surveilans 5. Kegunaan Surveilans 6. Sumber Data Surveilans 7. Aplikasi Pelaksanaan Surveilans 8. Jenis Penyelenggaraan Surveilans 9. Manajemen Surveilans 10. Contoh Implementasi Surveilans 11. KLB -- Dasar investigasi KLB
  • 4. Buku Rujukan/ Referensi Hasmi. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi. Penerbit Trans Info Media. Jakarta Najmah. 2016. Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta Buchari Lapau dan Alin Birwin. 2017. Prinsip & Metode Epidemiologi. Kencana Prenadamedia Group Ridwan Amiruddin. 2017. Surveilans Kesehatan Masyarakat. Trans Info Media (TIM)
  • 5. PRE TEST Tuliskan Apa saja yang anda ingat, dari materi yang sudah disampaikan oleh Dosen sebelumnya! Tuliskan pula outline pembelajaran yang disampaikan oleh beliau, Jika beliau telah menyampaikan!
  • 6. PUBLIC HEALTH SURVEILLANCE is the continuous, systematic collection, analysis and interpretation of health-related data needed for the planning, implementation, and evaluation of public health practice. Check: https://www.who.int/topics/public_health_surveillance/en/ https://www.cdc.gov/publichealth101/surveillance.html https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11787/ https://surv.esr.cri.nz/
  • 8. DEFINISI  Adalah pengumpulan, dan analisis data secara terus- menerus dan sistematis yang kemudian disebarluaskan kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya  Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir.  Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit  Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang sama, dan tujuan epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat, sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health)
  • 9. Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang merugikan kesehatan.
  • 12. TUJUAN SURVEILANS Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
  • 13. Tujuan khusus surveilans: (1) Memonitor kecenderungan (trends) penyakit; (2) Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini; (3) Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit pada populasi; (4) Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan; (5) Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan; (6) Mengidentifikasi kebutuhan riset
  • 14. 3. Konsep Dasar Kegiatan Surveilans
  • 15. Mekanisme kegiatan Surveilans epidemiologi Kesehatan a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya. b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data c. Analisis dan intreprestasi data d. Studi epidemiologi e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut. g. Umpan balik.
  • 16. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Subdin (P2P) Surveilans epidemilogi di Subdin P2P DKK Semarang dilakukan dengan membuat rekapitulasi data W2 dari Data-data yang digunakan untuk melaksanakan kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (KLB) di DKK Semarang diperoleh dari laporan W2 Puskesmas pada hari Rabu dan W2 Rumah Sakit pada hari Kamis. Laporan ini akan direkap oleh bagian Seksi Pengamatan Penyakit untuk diolah dengan menggunakan program excel, sehingga dapat digambarkan distribusi penyakit pada waktu(minggu tersebut).
  • 17. • Dari hasil pengolahan data ini diperoleh informasi wilayah- wilayah tertentu yang potensial terjadi KLB penyakit tertentu. Informasi ini akan digunakan oleh Kepala Seksi Pengamatan untuk menentukan kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) sekaligus melaporkan secara rutin kepada Kepala Subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) di DKK Semarang. Berdasarkan informasi dan laporan SKD ini Subdin P2P menentukan program pemberantasan penyakit.
  • 18. Kegiatan Surveilans Epidemiologi merekap jumlah penderita penyakit tertentu pada setiap minggu membuat gambaran distribusi penyakit pada setiap minggu dengan menggunakan histogram Membuat gambaran insiden penyakit berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia
  • 19.  membuat laporan Surveilans epidemiologi berupa tabulasi distribusi penyakit berdasarkan tempat kejadian  serta membuat berita acara Kejadian Luar Biasa (KLB), bila dari hasil pengolahan tersebut terjadi KLB.  untuk digunakan sebagai dasar kegiatan pemberantasan penyakit di DKK Semarang.
  • 21.
  • 22. Kegiatan Surveilans Epidemiologi 1. Pangumpulan data Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas dan tepat dan ada hubungan dengan penyakit yang bersangkutan 2. Pengolahan, Analisis, interpretasi Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data agar mudah dalam melakukan analisa data, analisa data di tujukan untuk melihat variabel – variabel yang menggambarkan suatu permasalahan dan faktor – faktor yang mempengaruhinya.
  • 23. 3. Penyebarluasan (Diseminasi) Informasi Agar data yang sudah terkumpul dapat memberikan informasi yang dapat di mengerti dan bisa digunakan dalam menentukan arah kebijakan, serta upaya pengendalian dan evaluasi yang baik. 4. Pentingnya umpan balik dalam surveilans Dan yang tidak kalah penting adalah feed back dari data yang telah di interpretasikan agar dapat mengetahui sejauh mana data yang ada sdh dimengerti atau belum
  • 25. Indikator Surveilans 1.Kelengkapan laporan: Presentasi laporan yang harus diterima dalam waktu tertentu 2.Ketepatan laporan: Waktu laporan diterima dinkes sesuai waktu laporan yang disepakati 3.Validitas laporan: Data laporan terbit dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 4.Menurunnya frekuensi KLB
  • 27. 1. Untuk Mengetahui Gambaran Epidemiologi Masalah Kesehatan / Penyakit Bulan Jumlah Kasus 1 0 2 0 3 0 4 0 5 3 6 1 7 0 8 0 9 1 10 14 11 8 12 6 Kasus Difteri di RS Karanganyar Menurut Bulan pada Tahun X
  • 28. Kasus Difteri di RS Karanganyar Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur < 1 Tahun 1-5 tahun 6-9 Tahun 10-14 Tahun Total Jumlah Kasus 2 16 11 4 33
  • 29. 2. Untuk Menetapkan Prioritas Masalah Kesehatan Ada 3 Syarat Penetapan prioritas Masalah Kesehatan: a. Besarnya masalah, b. Adanya metode untuk mengatasi masalah, c. Tersedia biaya untuk mengatasi masalah tsb
  • 30. No Penyakit Tahun (%) 1 Diare 15,6% 2 ISPA 50,9% 3 Tetanus 19,4% 4 Kematian Perinatal 18,4% 5 Penyakit Sistem Syaraf 5,6% 6 Campak/Difteri/Pertusis 17,0% 7 Anemia/Malnutrisi 6,6% TABEL. 1 PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
  • 31. Proporsi Kasus Penyakit Masyarakat Hasil Kunjungan Ke Puskesmas A Tahun 2016 Penyakit % Penyakit Kulit 30% Diare 20% ISPA 15% Defisiensi Gizi 5% Kanker 3%
  • 32. 3. Untuk Mengetahui Cakupan Pelayanan Kesehatan 4. Untuk Kewaspadaan Dini Terjadinya KLB 5. Untuk Memantau dan Menilai Program  Korelasi antara Pemberian Oralit dengan Penderita Diare Dehidrasi Berat di Puskesmas Ngargoyoso Tahun 2010-2015
  • 33. 6. Sumber Data Surveilans
  • 34. Sumber data Surveilans 1) Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat. 2) Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta laporan dari kantor pemerintah dan masyarakat. 3) Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik kependudukan dan masyarakat. 4) Data geografi yang dapat diperoleh dari Unit meteorologi dan Geofisika 5) Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat
  • 35. 6. Data Kondisi lingkungan 7. Laporan wabah 8. Laporan Penyelidikan wabah/KLB 9. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan 10.Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya 11.Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat. 12.Laporan kondisi pangan 13.Data dan informasi penting lainnya.
  • 36. Data yang dihasilkan oleh sistem surveilans kesehatan masyarakat dapat digunakan: a)sebagai pedoman dalam melakukan tindakan segera untuk kasus-kasus penting kesehatan masyarakat b)mengukur beban suatu penyakit atau terkait dengan kesehatan lainnya, termasuk identifikasi populasi resiko tinggi c)memonitor kecenderungan beban suatu penyakit atau terkait dengan kesehatan lainnya, termasuk mendeteksi terjadinya outbreak dan pandemic
  • 37. d) sebagai pedoman dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program e) mengevaluasi kebijakan-kebijakan public f) memprioritaskan alokasi sumber daya kesehatan g) menyediakan suatu dasar untuk penelitian epidemiologi lebih lanjut.
  • 39. 1. EWARS (The Early Warning Alert and Response System) 2. STEPwise Approach to Surveillance (STEPS) 3. Food Borne Disease Surveillance
  • 41. JENIS SURVEILANS 1. Surveilans Individu mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. 2. Surveilans Penyakit melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu. 3. Surveilans Sindromik melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit.
  • 42. 4. Surveilans Berbasis Laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi. 5. Surveilans Terpadu menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. 6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara. Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa dan bergayut.
  • 43. MANAJEMEN SURVEILANS  Surveilans mencakup dua fungsi manajemen: (1) fungsi inti Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan langkah-langkah intervensi kesehatan masyarakat. Kegiatan surveilans mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi epidemiologis maupun laboratoris, umpan-balik (feedback). (2) fungsi pendukung. Fungsi pendukung (support activities) mencakup pelatihan, supervisi, penyediaan sumber daya manusia dan laboratorium, manajemen sumber daya, dan komunikasi
  • 44. PENDEKATAN SURVEILANS  Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis: (1) Surveilans pasif; Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. (2) Surveilans aktif Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks.
  • 45. SURVEILANS EFEKTIF  Karakteristik surveilans yang efektif : cepat, akurat, reliabel, representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel, digunakan  Kecepatan surveilans dapat ditingkatkan melalui sejumlah cara: (1) Melakukan analisis sedekat mungkin dengan pelapor data primer, untuk mengurangi “lag” (beda waktu) yang terlalu panjang antara laporan dan tanggapan; (2) Melembagakan pelaporan wajib untuk sejumlah penyakit tertentu; (3) Mengikutsertakan sektor swasta melalui peraturan perundangan; (4) Melakukan fasilitasi agar keputusan diambil dengan cepat menggunakan hasil surveilans; (5) Mengimplementasikan sistem umpan balik tunggal, teratur, dua-arah dan segera. Akurasi.
  • 46. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
  • 47. Contoh Penggunaan Surveilans  Grafik yang menghubungkan periode waktu pada sumbu X dengan insidensi kasus penyakit pada sumbu Y dapat digunakan untuk memonitor dan mendeteksi outbreak. Kecurigaan outbreak terjadi pada kuartal ke 4 tahun 2008, ketika insidensi mencapai 3 kali rata-rata per kuartal.
  • 48. Contoh Penggunaan Surveilans  Surveilans dapat juga digunakan untuk memantau efektivitas program kesehatan. menyajikan contoh penggunaan surveilans untuk memonitor performa dan efektivitas program pengendalian TB.  Dengan statistik deskriptif sederhana surveilans mampu memberikan informasi tentang kinerja program TB yang meningkat dari tahun ke tahun, baik jumlah kasus TB yang dideteksi, ketuntasan pengobatan kasus, maupun kesembuhan kasus. Perhatikan pula peran penting data time-series dalam analisis data surveilans yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dengan interval sama.