Dokumen tersebut membahas tentang sarana dan prosedur laboratorium yang dibutuhkan untuk deteksi dini Hepatitis B dan Hepatitis C, mulai dari tingkat laboratorium puskesmas hingga laboratorium rujukan. Termasuk persyaratan ruang, peralatan, SDM, prosedur pengambilan sampel, pemeriksaan, pengiriman hasil, serta pengelolaan limbah.
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen viral load HIV di UPTD Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV. Spesimen disimpan sesuai suhu dan waktu tertentu sebelum dikirim untuk pemeriksaan.
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen darah untuk pemeriksaan viral load HIV di Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV, serta penyimpanan spesimen sesuai suhu dan waktu tertentu.
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...Yusindrawati
SPO menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman spesimen darah untuk pemeriksaan viral load HIV. Termasuk pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan spesimen, penyimpanan, dan pengiriman melalui aplikasi SITRUST-HIV untuk memastikan kualitas dan keamanan spesimen.
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptxBeiPrinting
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memberikan ringkasan tentang kegiatan PKL yang dilaksanakan di Unit Laboratorium Kesehatan BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2. PKL bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pemeriksaan laboratorium dan menambah pengalaman bekerja di laboratorium kesehatan. Selama PKL, siswa belajar tentang prosedur pengambilan sampel, jenis pemeriksaan, dan alat-alat
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen viral load HIV di UPTD Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV. Spesimen disimpan sesuai suhu dan waktu tertentu sebelum dikirim untuk pemeriksaan.
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen darah untuk pemeriksaan viral load HIV di Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV, serta penyimpanan spesimen sesuai suhu dan waktu tertentu.
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...Yusindrawati
SPO menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman spesimen darah untuk pemeriksaan viral load HIV. Termasuk pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan spesimen, penyimpanan, dan pengiriman melalui aplikasi SITRUST-HIV untuk memastikan kualitas dan keamanan spesimen.
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptxBeiPrinting
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memberikan ringkasan tentang kegiatan PKL yang dilaksanakan di Unit Laboratorium Kesehatan BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2. PKL bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pemeriksaan laboratorium dan menambah pengalaman bekerja di laboratorium kesehatan. Selama PKL, siswa belajar tentang prosedur pengambilan sampel, jenis pemeriksaan, dan alat-alat
Dokumen ini memberikan pengenalan kepada Makmal Penawar, termasuk fungsi dan peranannya sebagai sokongan kepada klinik, objektifnya untuk menyediakan perkhidmatan diagnostik, jenis ujian yang ditawarkan, prosedur pengambilan dan penghantaran spesimen, serta panduan untuk mendapatkan laporan makmal.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Makalah ini membahas tentang laboratorium quality control yang ideal. Prinsip dasar laboratorium yang ideal mencakup sarana, metode, peralatan, dan sistem manajemen yang baik. Makalah ini juga menjelaskan ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal seperti bangunan, personil, peralatan, prosedur, dan pencatatan.
Laboratorium Puskesmas Pandean belum sepenuhnya memenuhi standar Good Laboratory Practice (GLP) karena beberapa alasan seperti ruangan dan fasilitas penunjang yang kurang memadai, sistem pencatatan dan pelaporan yang belum terstandarisasi, serta ketersediaan alat dan SDM yang belum memenuhi persyaratan.
a. OK_Pengarahan Peserta OSCE oleh KOC.pptssuserbc9a2c
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pelaksanaan ujian OSCE untuk menilai kompetensi mahasiswa bidan. Ujian dilaksanakan di beberapa station dengan durasi waktu tertentu untuk setiap station dan disetiap station peserta diuji untuk satu atau beberapa kompetensi khusus. Pelaksanaan ujian diatur dengan ketentuan dan prosedur yang jelas untuk memastikan objektivitas penilaian.
Dokumen ini membahas tentang sumber daya manusia, sarana prasarana, dan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan kegiatan laboratorium di fasilitas pelayanan kesehatan haji. Dokumen ini menjelaskan bahwa diperlukan tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik tingkat III dan IV untuk melaksanakan tugas pokok laboratorium seperti melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik, dan urinalisa.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengendalikan pemeriksaan kesihatan (medical check-up) di klinik. Ia menjelaskan prosedur medical check-up mulai pendaftaran hingga penyerahan laporan dan pembayaran. Dokumen ini juga menyenaraikan jenis-jenis medical check-up, borang yang digunakan dan perkhidmatan lain di klinik.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengendalikan pemeriksaan kesihatan (medical check-up) di klinik. Ia menjelaskan prosedur medical check-up mulai pendaftaran hingga penyerahan laporan dan pembayaran. Dokumen ini juga menyenaraikan jenis-jenis medical check-up, borang yang digunakan dan perkhidmatan lain yang boleh dirujuk.
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian ujian praktik kejuruan untuk kompetensi keahlian Pengawasan Mutu. Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai peserta dalam melaksanakan serangkaian tes praktik yang terdiri atas persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu penyelesaian.
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk kepaniteraan klinik ortodonsia selama masa pandemi, yang mencakup kewajiban mahasiswa untuk mengikuti protokol kesehatan ketat, menyelesaikan kasus-kasus tertentu secara daring dan luring, serta mematuhi jam kerja dan tata tertib lainnya.
Dokumen ini memberikan pengenalan kepada Makmal Penawar, termasuk fungsi dan peranannya sebagai sokongan kepada klinik, objektifnya untuk menyediakan perkhidmatan diagnostik, jenis ujian yang ditawarkan, prosedur pengambilan dan penghantaran spesimen, serta panduan untuk mendapatkan laporan makmal.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Makalah ini membahas tentang laboratorium quality control yang ideal. Prinsip dasar laboratorium yang ideal mencakup sarana, metode, peralatan, dan sistem manajemen yang baik. Makalah ini juga menjelaskan ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal seperti bangunan, personil, peralatan, prosedur, dan pencatatan.
Laboratorium Puskesmas Pandean belum sepenuhnya memenuhi standar Good Laboratory Practice (GLP) karena beberapa alasan seperti ruangan dan fasilitas penunjang yang kurang memadai, sistem pencatatan dan pelaporan yang belum terstandarisasi, serta ketersediaan alat dan SDM yang belum memenuhi persyaratan.
a. OK_Pengarahan Peserta OSCE oleh KOC.pptssuserbc9a2c
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pelaksanaan ujian OSCE untuk menilai kompetensi mahasiswa bidan. Ujian dilaksanakan di beberapa station dengan durasi waktu tertentu untuk setiap station dan disetiap station peserta diuji untuk satu atau beberapa kompetensi khusus. Pelaksanaan ujian diatur dengan ketentuan dan prosedur yang jelas untuk memastikan objektivitas penilaian.
Dokumen ini membahas tentang sumber daya manusia, sarana prasarana, dan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan kegiatan laboratorium di fasilitas pelayanan kesehatan haji. Dokumen ini menjelaskan bahwa diperlukan tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik tingkat III dan IV untuk melaksanakan tugas pokok laboratorium seperti melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik, dan urinalisa.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengendalikan pemeriksaan kesihatan (medical check-up) di klinik. Ia menjelaskan prosedur medical check-up mulai pendaftaran hingga penyerahan laporan dan pembayaran. Dokumen ini juga menyenaraikan jenis-jenis medical check-up, borang yang digunakan dan perkhidmatan lain di klinik.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengendalikan pemeriksaan kesihatan (medical check-up) di klinik. Ia menjelaskan prosedur medical check-up mulai pendaftaran hingga penyerahan laporan dan pembayaran. Dokumen ini juga menyenaraikan jenis-jenis medical check-up, borang yang digunakan dan perkhidmatan lain yang boleh dirujuk.
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian ujian praktik kejuruan untuk kompetensi keahlian Pengawasan Mutu. Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai peserta dalam melaksanakan serangkaian tes praktik yang terdiri atas persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu penyelesaian.
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk kepaniteraan klinik ortodonsia selama masa pandemi, yang mencakup kewajiban mahasiswa untuk mengikuti protokol kesehatan ketat, menyelesaikan kasus-kasus tertentu secara daring dan luring, serta mematuhi jam kerja dan tata tertib lainnya.
Similar to SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx (20)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
1. SARANA DAN PRA SARANA
UNTUK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DETEKSI DINI HEPATITIS B VIRUS
DAN
HEPATITIS C VIRUS
Dr.Sondang Maryutka Sirait SpPK
BBLK-JAKARTA
2. • Diagnosis yang cepat dan tepat sangat
dibutuhkan pada program DDHBV-HCV
penanggulangannya cepat, tepat dan
dapat mencegah terjadinya penularan,
terutama dari ibu hamil ke bayi yang
dilahirkannya.
• Untuk itu diperlukan laboratorium
kesehatan yang dapat menghasikan
diagnosis bermutu tinggi dengan hasil
yang cepat dan akurat.
3. Laboratorium pemeriksa DDHBV-HCV di
Puskesmas
• Pada kegiatan skirining DDHBV pada ibu
hamil,nakes, kelompok resiko tinggi
pemeriksaan awal laboratorium dilakukan di
Laboratorium Puskesmas dengan metode RDT.
• Dinas Kabupaten / propinsi melakukan
pengambilan dan pengumpulan spesimen
dengan hasil RDT HBsAg Reaktif/(+)
mengirimkan ke Balai Besar/ Balai
Laboratorium Kesehatan/Labkesda untuk
pemeriksaan konfirmasi.
4. Indikator penampilan :
1. Tata ruang, lingkungan dan jumlah pegawai Laboratorium
yang memadai.
2. Pengembangan SOP.
3. Laboratorium harus mampu untuk menyeleksi bahan
pemeriksaan serta mengidentifikasi spesimen yang tepat.
4. Petugas laboratorium harus mampu mengerjakan
pemeriksaan yang akan diakukan .
5. Pelatihan dan up-grading berkelanjutan bagi ketrampilan-
ketrampilan tehnisi laboratorium.
6. Kemampuan laboratorium dalam memonitor dan
mengevaluasi pekerjaan sehari-hari, evaluasi pegawai
secara berkala, validasi pemeriksaan laboratorium dan
penampilan secara keseluruhan
7. Pemusnahan dan pembuangan sisa bahan pemeriksaan
yang tepat.
5. 9. Fasilitas Air, Gas, Listrik dan generator dengan
kapasitas memadai.
10. Penggunaan SOP dan prosedur-prosedur yang
aman di dalam laboratorium
11. Pengendalian mutu internal dan eksternal
laboratorium.
- 1) Pengendalian mutu internal termasuk
pemantauan mutu media, reagen, kalibrasi
peralatan dan mutu hasil pemeriksaan .
Dokumentasi pengendalian mutu sama
pentingnya dengan kinerja laboratorium.
- 2) Aktivitas pengendalian mutu eksternal
termasuk pemeriksaan berkala oleh Badan yang
bertanggung jawab untuk akreditasi laboratorium
dan proficiency testing.
6. Persiapan pengambilan, pemeriksaan dan pengiriman
spesimen di Puskesmas
• Setiap petugas puskesmas yang ditunjuk mengambil spesimen
harus sudah terlatih tehnik phlebotomi dan pemisahan serum
dengan proses sentrifugasi.
• Tehnisi laboratorium mampu melakukan pemeriksaan DDHBV
dengan metode RDT.
• Membuat pengaturan waktu pengiriman spesimen yang sudah
diatur dan disepakati ke laboratorium konfirmasi
(BBLK/BLK/Labkesda), misalnya 2x/minggu dengan hari-hari
yang ditetapkan bersama .
• Membuat pengaturan lebih lanjut dengan pembawa spesimen
agar yakin bahwa pengiriman akan diterima sesuai dengan alat
transportasinya.
• Siapkan dokumen untuk spesimen yang perlu seperti syarat
pengiriman, berita acara, dan dokumen pengiriman.
• Beritahukan kepada penerima spesimen di laboratorium
konfirmasi kapan perkiraan waktu kedatangan spesimen.
7. Sebelum mengirim spesimen dari Puskesmas ke
Laboratorium konfirmasi harus ada:
• Perjanjian atau persetujuan yang telah dibuat
antara pengirim, pembawa dan penerima spesimen
termasuk format permintaan pemeriksaan maupun
laporan hasil pemeriksaan yang akan digunakan,
penomoran tabung/labelling sesuai urutan nomor
yang ditentukan pada setiap Propinsi .
• Pada kegiatan DDHBV format baku demikian pada
umumnya sudah disediakan.
• Konfirmasi dari laboratorium penerima bahwa siap
untuk menerima spesimen.
• Bila spesimen tiba di luar jam kerja, maka petugas
laboratorium harus diberitahukan agar siap
menerima spesimen.
8. Sebelum melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan HBV tim
Puskesmas terpilih harus menyiapkan hal – hal sebagai berikut :
• Menyiapkan SDM/Tim yang akan terlibat dalam
pemeriksaan laboratorium DDHBV.
• Sarung tangan sesuai ukuran tangan
• Jas laboratorium
• Phlebotomi set tdd :
- Torniquet – untuk pembendungan darah
- Tabung vacutainer tutup merah .
- Holder vacutainer (untuk memegang jarum)
- Vacutainer Needle ( 20-22 G)
- Alkohol swab berisi isoprophil alcohol 70%
- Kapas/ kasa kering steril
- Plester / band aid.
• Tabung serum tutup ulir.
9. • Sentrifus.
• Mikropipet dan tip kuning, tip biru.
• Parfilm.
• Timer
• Spidol dan label.
• Menyiapkan lemari pendingin(2 - 8)0C untuk
penyimpanan sample serum bila tidak langsung dikirim
ke laboratorium rujukan I.
• Kertas label + ATK
• Wadah tahan tusukan.
• Kantong plastik kuning untuk sampah medis.
• Kantong plastik hitam untuk sampah non medis.
• Cool box dan ice pack
• Formulir pengiriman sampel.
10. Sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium HBV (HBsAg)
tim BBLK/BLK/Labkesda harus menyiapkan hal – hal sebagai
berikut :
• Menyiapkan SDM/Tim yang akan terlibat dalam pemeriksaan
laboratorium HBV.
• Menyiapkan ruang kerja, peralatan dan reagensia untuk
pemeriksaan HBV, yang terdiri dari :
• Mikropipet
• Washer EIA/CLIA
• Reader EIA/CLIA
• Inkubator EIA/CLIA
• Reagensia EIA/CLIA
• Bahan Habis pakai lainnya
• Alat Perlindungan Diri. .
• Menyiapkan freezer (-40)0C untuk penyimpanan sisa sample
serum.
• Menyiapkan wadah untuk tempat membuang limbah medis dan
non medis.
• Kertas label + ATK + tinta printer
11. Sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium HBV (
HBeAg,Anti-HBe,ALT, HBV-DNA Virus) tim laboratorium
RSUP/RSUD terpilih harus menyiapkan hal – hal sebagai
berikut :
• Menyiapkan Tim/SDM (tenaga lab, klinisi/expertis) yang
akan terlibat dalam pemeriksaan laboratorium HBV.
• Menyiapkan peralatan dan reagensia untuk pemeriksaan
HBV diatas, yang terdiri dari :
• Mikropipet
• Alat Real time PRC +Reagensia DNA-PCR HBV
• Fotometer + Reagensia AST – ALT.
• Bahan Habis pakai lainnya
• Alat Perlindungan Diri. .
• Menyiapkan freezer (-40)0C untuk penyimpanan sisa
sample serum.
• Menyiapkan wadah untuk tempat membuang limbah
medis dan non medis.l
• Kertas label + ATK + Tinta printer
12. Hasil pemeriksaan laboratorium
• Hasil pemeriksaan laboratorium dalam
kegiatan DDHBV harus dilaporkan
secara berkala sesuai ketentuan dari
laboratorium konfirmasi kepada Ditjen
P2PL Kemenkes sub dit diare melalui
Dinas Kesehatan setempat
menggunakan format baku yang telah
disepakati atau sesuai alur yang sudah
ditentukan .
13. Prophilaksis Pasca Pajanan.
Kecelakaan Kerja dan Tatalaksana
Pajanan Darah di Tempat Kerja
• Apabila terjadi kecelakaan terpajan
dengan darah(tertusuk jarum, selama
proses pemeriksaan)harus segera
dilakukan dokumentasi oleh atasan dan
dilaporkan kepada unit Kesehatan Kerja
secepatnya, sehingga dapat dilakukan
tindakan selanjutnya.
14. CATATAN:
• Setiap laboratorium rujukan harus mempunyai
buku pencatatan kondisi sample dan semua
masalah yang ada selama program survey HBV
pada bumil ini berlangsung untuk dilaporkan
ke dinkes propinsi.
• Semua sisa sample di tiap laboratorium
rujukan pemeriksaan tidak boleh langsung
dibuang, tetapi masih harus disimpan di
refrigerator dengan suhu (-80)° C sampai ada
pemberitahuan dari subdit diare p2pl untuk
pemusnahan semua sisa sample dan dicatat di
buku pencatatan.
15. PUSKESMAS LABORATORIUM
KONFIRMASI(BBLK/
BLK/LABKESDA)
LAB. RS.RUJUKAN
PROPINSI
RUANGAN BISA MELAKUKAN SAMPLING
DAN PEMERIKSAAN RDT
- RUANG PEMERIKSAAN
METODE CLIA
-RUANG PEMERIKSAAN
METODE CLIA.
--RUANG PCR
-- RUANG FOTOMETER U
SGPT
SDM MINIMAL 1 ORANG
SMAK
MINIMAL 5 ORANG
(UNTUK PENERIMAAN
SAMPLE, PENCATATAN
KONFIRMASI HBSAg,
PENGELOLAAN LIMBAH)
MINIMAL 8 ORANG
(UNTUK PENERIMAAN
SAMPLE, PENCATATAN
KONFIRMASI HBSAg,
SGPT,PCR-DNA,
PENGELOLAAN LIMBAH)
PERALATAN -SENTRIFUS
-PHLEBOTOMI SET
-- PENGELOLAAN LIMBAH
--PERALATAN PENGIRIMAN
SAMPLE REAKTIF
ALAT CLIA ALAT CLIA
ALAT PCR
FOTOMETER UNTUK
PEMERIKSAAN SGPT
REAGEN RDT HBsAg REAGEN CLIA HBV,HCV REAGEN CLIA HBV,
HBeAg,Anti-HBe,HCV, PCR-
DNA, SGPT
APD JAS LAB, SARUNG TANGAN,
MASKER
JAS LAB, SARUNG TANGAN,
MASKER,
JAS LAB, SARUNG TANGAN,
MASKER,
PENGELOLAAN -WADAH LIMBAH TAJAM. -WADAH LIMBAH TAJAM. -WADAH LIMBAH TAJAM.