Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Materi Riset Keperawatan yang mengupas metodologi Penelitian Kualitatif Kesehatan dengan jenis-jenis pendekatannya disertai dengan contoh-contoh aplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Peneliti.
Pharmaceutical Care adalah suatu konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis dalam menjamin terapi optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat ( Quality of Life ) ( ASHP 1994 – 1995; Low, 1996 dan Winslade dkk, 1996 )
FKTP; Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 2 Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
Kapitasi
Non Kapitasi
PMK 59 tahun 2014 tentang STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN mengatur tentang Kapitasi dan Klaim non Kapitasi bagi Klinik.
Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan skrining
d. pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
h. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat;
i. pelayanan darah; dan/atau
j. pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Materi Riset Keperawatan yang mengupas metodologi Penelitian Kualitatif Kesehatan dengan jenis-jenis pendekatannya disertai dengan contoh-contoh aplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Peneliti.
Pharmaceutical Care adalah suatu konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis dalam menjamin terapi optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas hidupnya meningkat ( Quality of Life ) ( ASHP 1994 – 1995; Low, 1996 dan Winslade dkk, 1996 )
FKTP; Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 2 Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
Kapitasi
Non Kapitasi
PMK 59 tahun 2014 tentang STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN mengatur tentang Kapitasi dan Klaim non Kapitasi bagi Klinik.
Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan skrining
d. pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
h. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat;
i. pelayanan darah; dan/atau
j. pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Sampel dan populasi
1. UNIVERSITASPAMULANG|1
POPULASI DAN SAMPEL
Sesuai dengan kepentingannya dalam penelitian, sumber data dapat
dikelompokkan menjadi bagian yang lebih kecil. Pengelompokan ini dapat
dilakukan dengan menambah faktor/parameter.
Contoh: Kelompok mahasiswa dapat dibagi menjadi
a. Mahasiswa baru
b. Mahasiswa lama, yang kemudian dapat dibuat subkelompok
1. Mahasiswa lama tingkat sarjana muda
2. Mahasiswa lama tingkat sarjana.
Pada proses pengelompokan yang pertama (a dan b) didasarkan atas status
sebagai mahasiswa, sedang proses pengelompokan yang kedua (b-1 dan b-2)
ditambah faktor penguasaan ilmu.
Tiap kelompok ataupun bagian dari kelompok terdiri dari beberapa unit
yang mempunyai sifat/karakter yang sama. Kelompok yang demikian disebut
dengan istilah populasi. Setiap penelitian baik itu penelitian eksakta maupun
penelitian non eksakta selalu berhadapan dengan bervariasi sumber data, populasi
serta sampel.
POPULASI
Pengertian tentang populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang
nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki
karakter tertentu dan sama. Beberapa pengelompokan populasi adalah
1. Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:
a. Populasi terbatas (Populasi terhingga); yaitu populasi yang dinyatakan
dengan angka (diberikan batasan secara kuantitatif).
2. UNIVERSITASPAMULANG|2
Contoh: Polisi menembak 40 orang curanmor
- Terbatas: Jumlah 40 orang
- Karakter sama/tentu: curanmor
b. Populasi tak terbatas (Populasi tak terhingga); yaitu populasi yang tidak
dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif/apabila diminta
keterangan lebih lanjut tentang jumlahnya yang pasti tidak dapat
menjawab saat itu juga. Walaupun demikian tetap mempunyai karakter
sama/tertentu.
Contoh: Perhutani menanam sejumlah pohon perindang jalan tahun
1999.
- Tak terbatas: sejumlah pohon
- Karakter sama/tentu: Perindang jalan.
2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang
lingkup yang telah dipersempit, yang digolongkan menjadi:
a. Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas,
memungkinkan hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang
lebih luas.
Contoh:
b. Populasi tersedia ( Accessible population); yaitu populasi turunan dari
populasi teoritis yang akan dilakukan penelitian dengan
mempertimbangkan jumlah dana, waktu dan tenaga yang tersedia
dengan memperhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada
populasi teoritis.
Contoh:
3. Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data
a. Populasi bersifat homogen: yaitu populasi dimana sumber datanya yang
unsur-unsur pembentuknya memiliki sifat-sifat yang sama.
Populasi semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.
3. UNIVERSITASPAMULANG|3
b. Populasi bersifat heterogen: yaitu populasi dimana pembentuk sumber
data yang unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang
bervariasi sehingga perlu ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Semua penelitian dibidang sosial/humaniora yang obyeknya manusia atau
gejala kehidupan selalu berhadapan dengan populasi bersifat heterogen. Dalam
menghadapi hal yang demikian akan terjadi/timbul permasalahan dalam
pengambilan sampel.
Contoh: Penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap pengobatan
alternatif.
- Masyarakat yang bagaimana
Tingkat pendidikan
Umur
Status
Jenis kelamin
- Pengertian tentang/perihal pengobatan alternatif sendiri.
Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin
untuk dijangkau seluruhnya. Kendalanya antara lain terbatasnya dana, waktu dan
tenaga disamping hasilnya belum tentu obyektif. Keadaan seperti ini yang
mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan sejumlah sampel.
Suatu penelitian yang obyeknya atau populasinya kecil sehingga sangat
memungkinkan dilakukan penelitian untuk semua obyek. Apabila hal ini dapat
dilakukan maka dikenal dengan penelitian populasi atau penelitian dengan sampel
total. Apabila jumlah populasi cukup besar dan penelitian dilakukan pada seluruh
populasi maka penelitian ini disebut dengan Sensus.
4. UNIVERSITASPAMULANG|4
SAMPEL
Pengertian tentang sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek
yang merupakan sumber data.
Beberapa hal yang harus diketahui sehubungan dengan sampel adalah:
1. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel.
a. Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi;
Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan
maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama.
b. Mewakili dari populasi;
Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan
cukup diambil sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut
akan mewakili seluruh anggota populasi.
c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis;
Berkaitan dengan keterangan diatas maka hasilnya akan berlaku untuk
seluruh anggota populasi.
2. Tujuan pengadaan sampel
a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih
bermanfaat apabila cara pengujian obyek dilakukan hingga rusak.
b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha
untuk membuat generalisasi hasil analisis.
c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun
tenaga peneliti.
Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi gar tidak terjadi
kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.
3. Tahapan menentukan sampel
Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan
sampel yang keliru mengakibatkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid.
Tahapan tersebut adalah:
5. UNIVERSITASPAMULANG|5
a. Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah
sampel, baru kemudian menentukan populasi)
b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi teoritis
dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat
populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha melakukan generalisasi.
Perlu diperhatikan sekali lagi pengambilan sampel yang salah, hasil
penelitian akan bias.
KENAPA PENELITIAN ILMIAH
Penelitian merupakan penyelidikan secara sistematis untuk memaparkan,
menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan suatu fenomena yang benar benar
terjadi. Tujuan dilakukannya penelitian (sutrisno hadi, 2001) yaitu :
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
Kegunaan penelitian yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara
teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan, dan mencegah masalah yang ada
pada obyek yang kita teliti. Rumusan tujuan, mengungkapkan keinginan peneliti
untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.