SlideShare a Scribd company logo
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
8
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Presentasi
IPA
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Filmstrip
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
8
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
7
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
6
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
3
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PICTURE
START
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tertawalah sejenak 
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Saling Ketergantungan
antar Komponen
Di dalam ekosistem terjadi saling
ketergantungan antar komponen, sehingga
apabila salah satu komponen mengalami
gangguan maka mempengaruhi komponen
lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang
apabila jumlah antara produsen, konsumen I
dan konsumen II seimbang
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Keseimbangan ekosistem dapat
terjadi bila ada hubangan timbal balik
di antara komponen–komponen
ekositem. Perhatikan grafik
perbandingan jumlah produsen,
herbivora dan karnivora!
Semula produsen, herbivora dan
karnivora berada pada tempat
tertentu. Tumbuhan sebagai produsen
yang jumlahnya paling banyak.
Apabila ada hal-hal yang mengubah
lingkungan maka organisme tersebut
tidak akan mengalami perubahan,
tetapi jika jumlah organisme tidak
terkendalikan akan membahayakan
organisme lainnya.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
DAMPAK OVER
EKSPLOITASI
EKOSISTEM
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
1. Fragmantasi dan Degradasi Habitat
Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin banyak lahan
yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti yang dibutuhkan
untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan untuk pertanian, tempat tinggal,
industri dan sebagainya.
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang atau
dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang ditebang atau
dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan
kematian pohon yang berada di pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan
cahaya matahari.
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain
seperti kematian organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan
menurunnya keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam
Ekosistem
Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem
buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy dalam
ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau
pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami
dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut
menyebabkan aliran energy yang semula bersifat komleks, yaitu antara
berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen
(berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya),
menjadi aliran energy yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen
(contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrivor.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk
membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen)
dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal
terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau
kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat bertahan
dari penggunaan pestisida tersebut.
Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara
berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang
terlalu sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis
antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi
spesies patogen yang kebal.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam
Ekosistem
Setiap organisme memiliki peran penting di
dalam suatu ekosistem. Contohnya, di dalam
ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator
seperti burung, ular, dan sabagainya dapat
meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus
makan padi akan menurun dan hasil panen akan
berkurang.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5. Introduksi Spesies Asing
Introduksi atau masuknya spesies dari suatu
ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya
bertujuan untuk meningkatkan tingka kesejahteraan
manusia. Namun, introduksi spesies asing juga dapat
merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang
baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami.
Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan
predator tanaman eceng gondok dan dapat
mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak
hidup di Indonesia.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam
Terbaharui
Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya
merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat
diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara
berlebihan dapat menurunkan jumlah dan
kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut
menyebabkan kualitas kayu dan tingkat
regenerasi semakin menurun.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
7. Tergantungnya Daur Materi di Dalam
Ekosistem
Seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk, tingkat aktivitas manusia
juga akan ikut meningkat. Meningkatnya
aktivitas manusia didunia berpengaruh
terhadap daur biogeokimia. Sebagai
contoh, daur karbon yang terganggu akibat
semakin banyaknya penggunaan bahan
bakar.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Dibandingkan dengan komponen biotik
lainnya, manusia merupakan jenis
organisme yang memiliki pengaruh
yang kuat di bumi ini. Kemampuan
manusia untuk beradaptasi dengan
lingkungan dan mengubah lingkungan
sesuai dengan yang diinginkannya,
menyebabkan populasi manusia
meningkat dengan cepat.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Over Eksploitasi Ekosistem
Over eksploitasi
ekosistem
menghasilkan
pencemaran.
Pencemaran
disebabkan oleh limbah.
Dampak yang
ditimbulkan antara lain :
a. Bahaya erosi, banjir,
dan penyusutan keragaman
hayati
b. Pencemaran
lingkungan
c. Penyusutan sumber
daya
d. Pemanasan global
e. Lubang ozon
f. Hujan asam
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pencemaran lingkungan dapat diukur oleh
parameter ualitas limbah yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pencemaran yang sudah
terjadi di lingkungan. Yaitu :
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
3. DO (Dissolved Oxygen)
4. pH
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
BOD (Biochemical Oxygen Demand):
Ukuran kandungan oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air untuk
menguraikan bahan organic dalam air. BOD
ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang
terserap oleh limbah cair akibat adanya
mikroorganisme selama kurun waktu dan temperature
tertentu. (biasanya 5 hari dan dalam 20̊ C). Nilai BOD
diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan
oksigen terlarut akhir.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
COD (Chemical Oxygen Demand)
Jumlah oksigen yang diperlukan
agar buangan yang ada dalam air
dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
Indicator ini umumnya berguna pada
limbah industri.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
DO (Dissolved Oxygen)
Kadar oksigen yang terlarut dalam air.
Penurunan DO dapat diakibatkan oleh
pencemaran air yang mengandung bahan
organic sehingga menyababkan organisme
air terganggu. DO penting dalam
pengoperasian system saluran pembuangan
maupun pengolahan limbah.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
pH
Ukuran keasaman dan kebasaan
limbah. Air yang tercemar memiliki pH
antara 6,5- 7,5. di bawah itu, air bersifat
asam. Jika di atas itu, air bersifat basa.
Perubahan pH air tergantung pada polutan
air tersebut.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Selesai 
frz
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Mari Gosok Gigi!

More Related Content

What's hot

Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasi
Kancana Trends
 
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkunganPengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Mn Hidayat
 
Konsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistemKonsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistem
Ecko Chicharito
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
pepymarthaagyani
 
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Muhamad Toha
 
Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok Ekosistem
Mitha Ye Es
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
Alisha1113
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Endang Hidayat
 
Ekosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAKEkosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAK
Mak Mak
 
Materi keseimbangan ekosistem
Materi keseimbangan ekosistemMateri keseimbangan ekosistem
Materi keseimbangan ekosistemthitobae
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
Abdi Gunawan
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganEndang Hidayat
 
Bab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistemBab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistem
Nabila Arifannisa
 
Ppt ekologi
Ppt ekologiPpt ekologi
Ppt ekologi
4nisa
 
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : EkosistemIlmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
tianachris
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
Sapar AmaEnbo
 

What's hot (20)

Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasi
 
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkunganPengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
 
Konsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistemKonsep dan keseimbangan ekosistem
Konsep dan keseimbangan ekosistem
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
 
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)
 
Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Presentasi ekosistem
Presentasi ekosistemPresentasi ekosistem
Presentasi ekosistem
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
 
Ekosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAKEkosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAK
 
Materi keseimbangan ekosistem
Materi keseimbangan ekosistemMateri keseimbangan ekosistem
Materi keseimbangan ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
PPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi EkosistemPPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi Ekosistem
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkungan
 
Bab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistemBab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistem
 
Ppt ekologi
Ppt ekologiPpt ekologi
Ppt ekologi
 
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : EkosistemIlmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 

Viewers also liked

Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Breaking benjamin, 9 screen analysis
Breaking benjamin, 9 screen analysisBreaking benjamin, 9 screen analysis
Breaking benjamin, 9 screen analysis
Presto2012media
 
1 introduccion microsoft .net
1 introduccion microsoft .net1 introduccion microsoft .net
1 introduccion microsoft .net
Claribel Eusebio Nolasco
 
Long island-junk-removal
Long island-junk-removalLong island-junk-removal
Long island-junk-removal
1855 Junk That
 
Nikop
NikopNikop
Nikop
preute
 
Health 2.0 Amsterdam chapter
Health 2.0 Amsterdam chapterHealth 2.0 Amsterdam chapter
Health 2.0 Amsterdam chapter
Valentina Rao
 
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatieSociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
Jochem Koole
 
20082454 taekkyun nam film
20082454 taekkyun nam   film20082454 taekkyun nam   film
20082454 taekkyun nam film
Taekkyun Nam
 
Consecuencias primera guera mundial
Consecuencias primera guera mundialConsecuencias primera guera mundial
Consecuencias primera guera mundial
Elvis Arriagada Jelvez
 
Classifying fractures
Classifying fracturesClassifying fractures
Classifying fractures
emeredith2
 
TelePresence MarketPlace
TelePresence MarketPlaceTelePresence MarketPlace
TelePresence MarketPlace
Stefano Soliani
 
Squidoo Lens Creation
Squidoo Lens CreationSquidoo Lens Creation
Squidoo Lens Creation
Ana Gajic
 
Unique cars and parts history
Unique cars and parts    historyUnique cars and parts    history
Unique cars and parts history
Alvie2022
 
Course introduction
Course introductionCourse introduction
Course introduction
Gregv8499
 
Doc6
Doc6Doc6
Doc6
lolly713
 
Formulas METODOS CURVAS IPR
Formulas METODOS CURVAS IPRFormulas METODOS CURVAS IPR
Formulas METODOS CURVAS IPR
Halliburton
 
Devopenspace 2013 slides
Devopenspace 2013 slidesDevopenspace 2013 slides
Devopenspace 2013 slidesTimur Zanagar
 
I
II
Подсистема Статистика, МИС Пациент
Подсистема Статистика, МИС ПациентПодсистема Статистика, МИС Пациент
Подсистема Статистика, МИС ПациентMedotrade
 
Spacer po szkole
Spacer po szkoleSpacer po szkole
Spacer po szkolegim1mik
 

Viewers also liked (20)

Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Breaking benjamin, 9 screen analysis
Breaking benjamin, 9 screen analysisBreaking benjamin, 9 screen analysis
Breaking benjamin, 9 screen analysis
 
1 introduccion microsoft .net
1 introduccion microsoft .net1 introduccion microsoft .net
1 introduccion microsoft .net
 
Long island-junk-removal
Long island-junk-removalLong island-junk-removal
Long island-junk-removal
 
Nikop
NikopNikop
Nikop
 
Health 2.0 Amsterdam chapter
Health 2.0 Amsterdam chapterHealth 2.0 Amsterdam chapter
Health 2.0 Amsterdam chapter
 
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatieSociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
Sociale media succesvol inzetten voor jouw organisatie
 
20082454 taekkyun nam film
20082454 taekkyun nam   film20082454 taekkyun nam   film
20082454 taekkyun nam film
 
Consecuencias primera guera mundial
Consecuencias primera guera mundialConsecuencias primera guera mundial
Consecuencias primera guera mundial
 
Classifying fractures
Classifying fracturesClassifying fractures
Classifying fractures
 
TelePresence MarketPlace
TelePresence MarketPlaceTelePresence MarketPlace
TelePresence MarketPlace
 
Squidoo Lens Creation
Squidoo Lens CreationSquidoo Lens Creation
Squidoo Lens Creation
 
Unique cars and parts history
Unique cars and parts    historyUnique cars and parts    history
Unique cars and parts history
 
Course introduction
Course introductionCourse introduction
Course introduction
 
Doc6
Doc6Doc6
Doc6
 
Formulas METODOS CURVAS IPR
Formulas METODOS CURVAS IPRFormulas METODOS CURVAS IPR
Formulas METODOS CURVAS IPR
 
Devopenspace 2013 slides
Devopenspace 2013 slidesDevopenspace 2013 slides
Devopenspace 2013 slides
 
I
II
I
 
Подсистема Статистика, МИС Пациент
Подсистема Статистика, МИС ПациентПодсистема Статистика, МИС Пациент
Подсистема Статистика, МИС Пациент
 
Spacer po szkole
Spacer po szkoleSpacer po szkole
Spacer po szkole
 

Similar to Saling ketergantungan antar komponen

Karya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIKKarya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIK
Ginnasonyaa
 
makhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannyamakhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannya
titynk tink
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Bab iBab i
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
UNESA
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
abdulhanan131
 
Praktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptxPraktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptx
NurshobahPermanaKusu
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
Agung DuTha
 
Biota Tanah
Biota TanahBiota Tanah
Biota Tanah
Rizkiyanti Faradina
 
Materi ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssssMateri ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssss
Rindu Sanjaya
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
Shafa Fatin
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
adraufaa
 
5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksiIrawati Ibrahim
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Warnet Raha
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
Bhn klh-1a-air
Bhn klh-1a-airBhn klh-1a-air
Bhn klh-1a-air
Kadek Antara
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
lily nurani
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Septian Muna Barakati
 
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponenNanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
lanilinggar
 

Similar to Saling ketergantungan antar komponen (20)

Karya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIKKarya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIK
 
makhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannyamakhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannya
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Praktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptxPraktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptx
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
Materi Ilmu Pengetahuan Alam Tema 5 Subtema 3 Pembelajaran 1
 
Biota Tanah
Biota TanahBiota Tanah
Biota Tanah
 
Materi ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssssMateri ipssssssssssssss
Materi ipssssssssssssss
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Bhn klh-1a-air
Bhn klh-1a-airBhn klh-1a-air
Bhn klh-1a-air
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponenNanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
Nanopdf.com gejala alam-biotik-dan-abiotik-a-komponen-biotik-b-komponen
 

Saling ketergantungan antar komponen

  • 1. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 8 Disusun Oleh : Kelompok 2 Presentasi IPA
  • 2. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Filmstrip
  • 3. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 8
  • 4. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7
  • 5. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6
  • 6. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5
  • 7. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4
  • 8. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 3
  • 9. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 10. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
  • 11. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> PICTURE START
  • 12. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Tertawalah sejenak 
  • 13. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Saling Ketergantungan antar Komponen Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang
  • 14. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora! Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya.
  • 15. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> DAMPAK OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM
  • 16. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 1. Fragmantasi dan Degradasi Habitat Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin banyak lahan yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan untuk pertanian, tempat tinggal, industri dan sebagainya. Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di pinggiran hutan akibat tingginya paparan angin dan cahaya matahari. Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
  • 17. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy dalam ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energy yang semula bersifat komleks, yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya), menjadi aliran energy yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen (contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrivor.
  • 18. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan pestisida tersebut. Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis antibiotik tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal.
  • 19. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang.
  • 20. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5. Introduksi Spesies Asing Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing juga dapat merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak hidup di Indonesia.
  • 21. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat menurunkan jumlah dan kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.
  • 22. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7. Tergantungnya Daur Materi di Dalam Ekosistem Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar.
  • 23. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Dibandingkan dengan komponen biotik lainnya, manusia merupakan jenis organisme yang memiliki pengaruh yang kuat di bumi ini. Kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkannya, menyebabkan populasi manusia meningkat dengan cepat.
  • 24. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Over Eksploitasi Ekosistem Over eksploitasi ekosistem menghasilkan pencemaran. Pencemaran disebabkan oleh limbah. Dampak yang ditimbulkan antara lain : a. Bahaya erosi, banjir, dan penyusutan keragaman hayati b. Pencemaran lingkungan c. Penyusutan sumber daya d. Pemanasan global e. Lubang ozon f. Hujan asam
  • 25. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Pencemaran lingkungan dapat diukur oleh parameter ualitas limbah yang digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Yaitu : 1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) 2. COD (Chemical Oxygen Demand) 3. DO (Dissolved Oxygen) 4. pH
  • 26. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> BOD (Biochemical Oxygen Demand): Ukuran kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organic dalam air. BOD ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama kurun waktu dan temperature tertentu. (biasanya 5 hari dan dalam 20̊ C). Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir.
  • 27. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> COD (Chemical Oxygen Demand) Jumlah oksigen yang diperlukan agar buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indicator ini umumnya berguna pada limbah industri.
  • 28. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> DO (Dissolved Oxygen) Kadar oksigen yang terlarut dalam air. Penurunan DO dapat diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan organic sehingga menyababkan organisme air terganggu. DO penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan maupun pengolahan limbah.
  • 29. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> pH Ukuran keasaman dan kebasaan limbah. Air yang tercemar memiliki pH antara 6,5- 7,5. di bawah itu, air bersifat asam. Jika di atas itu, air bersifat basa. Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut.
  • 30. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Selesai  frz
  • 31. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Mari Gosok Gigi!