SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PERTIMBANGAN KHUSUS — AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN
KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS
STANDAR AUDIT (“SA”) 800
1
Dewan Standar Profesi
RUANG LINGKUP
• SA 800 mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100
– 700 dalam audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan kerangka bertujuan khusus.
KETENTUAN
• Keterterimaan kerangka pelaporan keuangan: mengacu pada SA
210
• Pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit:
mengacu pada SA 200 dan SA 315.
PERUMUSAN OPINI DAN
PERTIMBANGAN DALAM PELAPORAN
• Ketika merumuskan suatu opini dan melaporkan laporan
keuangan bertujuan khusus, auditor harus menerapkan
ketentuan dalam SA 700 :
– mengevaluasi apakah laporan keuangan mengacu atau menjelaskan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku secara memadai.
– dalam hal laporan keuangan disusun sesuai dengan klausul suatu kontrak,
harus mengevaluasi apakah laporan keuangan menjelaskan secara
memadai setiap interpretasi signifikan atas kontrak yang mendasari
penyusunan laporan keuangan.
HAL –HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN AUDITOR
• Menjelaskan tujuan disusunnya laporan keuangan
• Jika manajemen memiliki pilihan atas kerangka pelaporan
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut:
penjelasan tentang tanggung jawab manajemen atas laporan
keuangan
• Harus mencantumkan suatu paragraf Penekanan Suatu Hal yang
memperingatkan pengguna laporan auditor
DEFINISI KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS
kerangka bertujuan khusus belum tentu merupakan suatu
kerangka penyajian wajar.
Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka
bertujuan khusus mungkin merupakan satu-satunya laporan
keuangan yang disusun oleh suatu entitas.
CONTOH-CONTOH
KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS
• Suatu basis akuntansi perpajakan untuk suatu set laporan
keuangan yang melampiri surat pemberitahuan tahunan (“SPT”)
entitas;
• Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi
arus kas yang diharuskan oleh kreditur;
• Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh regulator
untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh regulator
tersebut.
PERTIMBANGAN KHUSUS
• Materialitas : manajemen dapat menyepakati dengan pengguna
laporan keuangan bertujuan khusus, atas salah saji yang
teridentifikasi di bawah ambang batas tidak akan dikoreksi atau
disesuaikan.
• Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
: pada saat laporan keuangan tersebut disusun hanya untuk
penggunaan oleh manajemen semata, ketentuan SA 260 mungkin
tidak relevan, kecuali jika auditor juga bertanggung jawab atas
audit atas laporan keuangan bertujuan umum
PERTIMBANGAN KHUSUS — AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN TUNGGAL DAN UNSUR, AKUN, ATAU
POS SPESIFIK DALAM SUATU LAPORAN KEUANGAN
STANDAR AUDIT (“SA”) 805
9
Dewan Standar Profesi
RUANG LINGKUP
• SA ini tidak berlaku untuk laporan auditor komponen, yang
diterbitkan sebagai hasil pekerjaan yang dilaksanakan atas
informasi keuangan suatu komponen atas permintaan dari tim
perikatan grup untuk tujuan suatu audit atas laporan keuangan
grup (lihat SA 600).
• SA ini tidak menghapus ketentuan SA lain; dan juga tidak berarti
berlaku untuk semua pertimbangan khusus yang mungkin relevan
dengan keadaan perikatan.
PERUMUSAN OPINI DAN
PERTIMBANGAN PELAPORAN
• Menerapkan ketentuan dalam SA 700, disesuaikan seperlunya
dengan keadaan dalam perikatan.
• Opini terpisah untuk setiap perikatan
• Auditor harus membedakan opini atas suatu laporan keuangan
tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan dengan opini
atas laporan keuangan yang lengkap.
PERUMUSAN OPINI DAN
PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN
• Menentukan dampak paragraf Penekanan Suatu Hal atau paragraf
Hal Lain terhadap laporan auditor dalam laporan keuangan
tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan.
• Jika auditor menyatakan opini tidak wajar atau tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan entitas yang lengkap: perlu opini
modifikasian dalam laporan keuangan tunggal yang membentuk
bagian laporan keuangan tersebut atau suatu unsur spesifik yang
membentuk bagian laporan keuangan tersebut.
PERUMUSAN OPINI DAN
PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN
• Jika auditor mempertimbangkan adalah tepat untuk menyatakan
suatu opini tanpa modifikasian atas unsur tersebut, auditor harus
hanya akan melakukan hal tersebut jika:
– Auditor tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk
melakukan hal tersebut;
– Opini tersebut dinyatakan dalam suatu laporan auditor yang tidak
diterbitkan bersamaan dengan laporan auditor yang berisi opini tidak wajar
atau tidak menyatakan pendapat; dan
– Unsur spesifik tersebut tidak merupakan bagian utama dari laporan
keuangan yang lengkap.
PERUMUSAN OPINI DAN
PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN
• Auditor tidak boleh menyatakan suatu opini tanpa modifikasian
dalam laporan keuangan tunggal dari laporan keuangan yang
lengkap jika auditor telah menyatakan opini tidak wajar atau tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang lengkap. Tidak
PERTIMBANGAN PADA SAAT
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT
• Auditor dapat menggunakan bukti audit yang diperoleh sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan yang lengkap.
• Materialitas yang ditentukan untuk laporan keuangan tunggal
atau unsur spesifik dalam laporan keuangan mungkin lebih
rendah dari materialitas yang ditentukan untuk laporan keuangan
suatu entitas yang lengkap.
PERIKATAN UNTUK MELAPORKAN IKHTISAR
LAPORAN KEUANGAN
STANDAR AUDIT (“SA”) 810
16
Dewan Standar Profesi
RUANG LINGKUP
• SA ini mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan
perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan yang
berasal dari laporan keuangan auditan sesuai dengan SA oleh
auditor yang sama.
PENERIMAAN PERIKATAN
Sebelum menerima suatu perikatan untuk
melaporkan ikhtisar laporan keuangan,
auditor harus:
Menentukan apakah kriteria terapan adalah
dapat diterima.
Memperoleh pernyataan dari manajemen
bahwa manajemen mengakui dan
memahami tanggung jawabnya.
Menyetujui dengan manajemen atas bentuk
opini yang akan dinyatakan atas ikhtisar
laporan keuangan.
BENTUK OPINI
• Opini auditor harus, kecuali jika diharuskan lain oleh peraturan
perundang-undangan, menggunakan salah satu frasa berikut:
– Ikhtisar laporan keuangan adalah konsisten, dalam semua hal yang
material, dengan laporan keuangan auditan, sesuai dengan [kriteria
terapan]; atau
– Ikhtisar laporan keuangan adalah ikhtisar wajar dari laporan keuangan
auditan, sesuai dengan [kriteria terapan].
BENTUK OPINI - LANJUTAN
• Jika peraturan perundang-undangan menentukan penggunaan
kata-kata tertentu tentang opini, auditor harus:
– Menerapkan prosedur yang dijelaskan dalam paragraf 8 dan prosedur
lainnya yang dianggap perlu; dan
– Mengevaluasi apakah pemakai ikhtisar laporan keuangan kemungkinan
salah dalam memahami opini auditor dan mengevaluasi apakah diperlukan
penjelasan tambahan dalam laporan.
WAKTU PEKERJAAAN &
PERISTIWA SESUDAH TANGGAL LAPORAN
• Laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan dapat diberi
tanggal sesudah tanggal laporan auditor atas laporan keuangan
auditan.
• Auditor mungkin akan mengetahui adanya fakta yang ada pada
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan auditan namun
sebelumnya tidak diketahui oleh auditor.
ATURAN LAIN
distribusi atau
penggunaan
laporan auditor
atas laporan
keuangan auditan
dibatasi
laporan keuangan
auditan disusun
sesuai dengan
suatu kerangka
khusus
maka auditor harus mencantumkan
pembatasan serupa atau memperingatkan
dalam laporan auditor atas ikhtisar laporan
keuangan
22
Ketika…
Atau…
ATURAN LAIN – LANJUTAN
Jika laporan keuangan auditan
berisi informasi komparatif, namun
ikhtisar laporan keuangan tidak
memuatnya.
Auditor harus menentukan apakah
tidak dicantumkannya informasi
tersebut merupakan hal yang wajar
dalam kondisi perikatan.
Auditor harus mengevaluasi apakah
informasi tambahan yang tidak diaudit
yang disajikan bersama dengan ikhtisar
laporan keuangan secara jelas dapat
dibedakan dari ikhtisar laporan keuangan.
PERBEDAAN
• SA 800 – 810 tidak secara khusus mengatur beberapa hal telah
diatur pada SA 600 terdahulu seperti:
– SA 622: Perikatan untuk Menerapkan Prosedur yang Disepakati atas Unsur,
Akun, atau Pos Tertentu dalam Laporan Keuangan.
– SA 623: Laporan Khusus.
– SA 625: Laporan tentang Penerapan Prinsip Akuntasi.
– SA 634: Surat untuk Penjamin Emisi dan Pihak Tertentu Lain yang Meminta.
PERBEDAAN - LANJUTAN
• SA 800 – 810 juga tidak melingkupi topik khusus seperti yang
sebelumnya diatur pada SA 700 seperti
– SA 710: Pertimbangan Khusus dalam Audit Bisnis Kecil.
– SA 722: Informasi Keuangan Intern.
• SA 800 – 810 juga tidak audit kepatuhan seperti yg sebelumnya
diatur pada SA 800
– SA 801: Audit Kepatuhan yang Diterapkan atas Entitas Pemerintah dan
Penerima Lain Bantuan Keuangan Pemerintah.
– SA 9801: Pelaporan Audit Laporan Keuangan Entitas Pemerintah dan
Penerima Bantuan Keuangan Pemerintah yan Pelakukan Penawaran Efek
Melalui Pasar Modal.
26
Terima kasih atas perhatian dan
partisipasinya!

More Related Content

Similar to SA 800-820 - Audit atas laporan keuangan bertujuan khusus

PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...Hannytriyana
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Ryan Aviantara
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan laindewi masita
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxDexMaru
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxDonnaPermataSari
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxRizkiArvita
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Yuswadi Mulya
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfArdiansahDoansah29
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiEds last
 
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docmuhammadromli20
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 

Similar to SA 800-820 - Audit atas laporan keuangan bertujuan khusus (20)

PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
PPT KELOMPOK 2 STANDAR AUDITING BERBASIS ISA DAN BEDANYA DENGAN BERBASIS AICP...
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lain
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
 
Sak etap
Sak etapSak etap
Sak etap
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
 
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 

SA 800-820 - Audit atas laporan keuangan bertujuan khusus

  • 1. PERTIMBANGAN KHUSUS — AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS STANDAR AUDIT (“SA”) 800 1 Dewan Standar Profesi
  • 2. RUANG LINGKUP • SA 800 mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100 – 700 dalam audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus.
  • 3. KETENTUAN • Keterterimaan kerangka pelaporan keuangan: mengacu pada SA 210 • Pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit: mengacu pada SA 200 dan SA 315.
  • 4. PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN DALAM PELAPORAN • Ketika merumuskan suatu opini dan melaporkan laporan keuangan bertujuan khusus, auditor harus menerapkan ketentuan dalam SA 700 : – mengevaluasi apakah laporan keuangan mengacu atau menjelaskan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku secara memadai. – dalam hal laporan keuangan disusun sesuai dengan klausul suatu kontrak, harus mengevaluasi apakah laporan keuangan menjelaskan secara memadai setiap interpretasi signifikan atas kontrak yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
  • 5. HAL –HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN AUDITOR • Menjelaskan tujuan disusunnya laporan keuangan • Jika manajemen memiliki pilihan atas kerangka pelaporan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut: penjelasan tentang tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan • Harus mencantumkan suatu paragraf Penekanan Suatu Hal yang memperingatkan pengguna laporan auditor
  • 6. DEFINISI KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS kerangka bertujuan khusus belum tentu merupakan suatu kerangka penyajian wajar. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus mungkin merupakan satu-satunya laporan keuangan yang disusun oleh suatu entitas.
  • 7. CONTOH-CONTOH KERANGKA BERTUJUAN KHUSUS • Suatu basis akuntansi perpajakan untuk suatu set laporan keuangan yang melampiri surat pemberitahuan tahunan (“SPT”) entitas; • Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi arus kas yang diharuskan oleh kreditur; • Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh regulator untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh regulator tersebut.
  • 8. PERTIMBANGAN KHUSUS • Materialitas : manajemen dapat menyepakati dengan pengguna laporan keuangan bertujuan khusus, atas salah saji yang teridentifikasi di bawah ambang batas tidak akan dikoreksi atau disesuaikan. • Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola : pada saat laporan keuangan tersebut disusun hanya untuk penggunaan oleh manajemen semata, ketentuan SA 260 mungkin tidak relevan, kecuali jika auditor juga bertanggung jawab atas audit atas laporan keuangan bertujuan umum
  • 9. PERTIMBANGAN KHUSUS — AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN TUNGGAL DAN UNSUR, AKUN, ATAU POS SPESIFIK DALAM SUATU LAPORAN KEUANGAN STANDAR AUDIT (“SA”) 805 9 Dewan Standar Profesi
  • 10. RUANG LINGKUP • SA ini tidak berlaku untuk laporan auditor komponen, yang diterbitkan sebagai hasil pekerjaan yang dilaksanakan atas informasi keuangan suatu komponen atas permintaan dari tim perikatan grup untuk tujuan suatu audit atas laporan keuangan grup (lihat SA 600). • SA ini tidak menghapus ketentuan SA lain; dan juga tidak berarti berlaku untuk semua pertimbangan khusus yang mungkin relevan dengan keadaan perikatan.
  • 11. PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN PELAPORAN • Menerapkan ketentuan dalam SA 700, disesuaikan seperlunya dengan keadaan dalam perikatan. • Opini terpisah untuk setiap perikatan • Auditor harus membedakan opini atas suatu laporan keuangan tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan dengan opini atas laporan keuangan yang lengkap.
  • 12. PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN • Menentukan dampak paragraf Penekanan Suatu Hal atau paragraf Hal Lain terhadap laporan auditor dalam laporan keuangan tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan. • Jika auditor menyatakan opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan entitas yang lengkap: perlu opini modifikasian dalam laporan keuangan tunggal yang membentuk bagian laporan keuangan tersebut atau suatu unsur spesifik yang membentuk bagian laporan keuangan tersebut.
  • 13. PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN • Jika auditor mempertimbangkan adalah tepat untuk menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas unsur tersebut, auditor harus hanya akan melakukan hal tersebut jika: – Auditor tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk melakukan hal tersebut; – Opini tersebut dinyatakan dalam suatu laporan auditor yang tidak diterbitkan bersamaan dengan laporan auditor yang berisi opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat; dan – Unsur spesifik tersebut tidak merupakan bagian utama dari laporan keuangan yang lengkap.
  • 14. PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN PELAPORAN - LANJUTAN • Auditor tidak boleh menyatakan suatu opini tanpa modifikasian dalam laporan keuangan tunggal dari laporan keuangan yang lengkap jika auditor telah menyatakan opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang lengkap. Tidak
  • 15. PERTIMBANGAN PADA SAAT PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT • Auditor dapat menggunakan bukti audit yang diperoleh sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan yang lengkap. • Materialitas yang ditentukan untuk laporan keuangan tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan mungkin lebih rendah dari materialitas yang ditentukan untuk laporan keuangan suatu entitas yang lengkap.
  • 16. PERIKATAN UNTUK MELAPORKAN IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN STANDAR AUDIT (“SA”) 810 16 Dewan Standar Profesi
  • 17. RUANG LINGKUP • SA ini mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan yang berasal dari laporan keuangan auditan sesuai dengan SA oleh auditor yang sama.
  • 18. PENERIMAAN PERIKATAN Sebelum menerima suatu perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan, auditor harus: Menentukan apakah kriteria terapan adalah dapat diterima. Memperoleh pernyataan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya. Menyetujui dengan manajemen atas bentuk opini yang akan dinyatakan atas ikhtisar laporan keuangan.
  • 19. BENTUK OPINI • Opini auditor harus, kecuali jika diharuskan lain oleh peraturan perundang-undangan, menggunakan salah satu frasa berikut: – Ikhtisar laporan keuangan adalah konsisten, dalam semua hal yang material, dengan laporan keuangan auditan, sesuai dengan [kriteria terapan]; atau – Ikhtisar laporan keuangan adalah ikhtisar wajar dari laporan keuangan auditan, sesuai dengan [kriteria terapan].
  • 20. BENTUK OPINI - LANJUTAN • Jika peraturan perundang-undangan menentukan penggunaan kata-kata tertentu tentang opini, auditor harus: – Menerapkan prosedur yang dijelaskan dalam paragraf 8 dan prosedur lainnya yang dianggap perlu; dan – Mengevaluasi apakah pemakai ikhtisar laporan keuangan kemungkinan salah dalam memahami opini auditor dan mengevaluasi apakah diperlukan penjelasan tambahan dalam laporan.
  • 21. WAKTU PEKERJAAAN & PERISTIWA SESUDAH TANGGAL LAPORAN • Laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan dapat diberi tanggal sesudah tanggal laporan auditor atas laporan keuangan auditan. • Auditor mungkin akan mengetahui adanya fakta yang ada pada tanggal laporan auditor atas laporan keuangan auditan namun sebelumnya tidak diketahui oleh auditor.
  • 22. ATURAN LAIN distribusi atau penggunaan laporan auditor atas laporan keuangan auditan dibatasi laporan keuangan auditan disusun sesuai dengan suatu kerangka khusus maka auditor harus mencantumkan pembatasan serupa atau memperingatkan dalam laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan 22 Ketika… Atau…
  • 23. ATURAN LAIN – LANJUTAN Jika laporan keuangan auditan berisi informasi komparatif, namun ikhtisar laporan keuangan tidak memuatnya. Auditor harus menentukan apakah tidak dicantumkannya informasi tersebut merupakan hal yang wajar dalam kondisi perikatan. Auditor harus mengevaluasi apakah informasi tambahan yang tidak diaudit yang disajikan bersama dengan ikhtisar laporan keuangan secara jelas dapat dibedakan dari ikhtisar laporan keuangan.
  • 24. PERBEDAAN • SA 800 – 810 tidak secara khusus mengatur beberapa hal telah diatur pada SA 600 terdahulu seperti: – SA 622: Perikatan untuk Menerapkan Prosedur yang Disepakati atas Unsur, Akun, atau Pos Tertentu dalam Laporan Keuangan. – SA 623: Laporan Khusus. – SA 625: Laporan tentang Penerapan Prinsip Akuntasi. – SA 634: Surat untuk Penjamin Emisi dan Pihak Tertentu Lain yang Meminta.
  • 25. PERBEDAAN - LANJUTAN • SA 800 – 810 juga tidak melingkupi topik khusus seperti yang sebelumnya diatur pada SA 700 seperti – SA 710: Pertimbangan Khusus dalam Audit Bisnis Kecil. – SA 722: Informasi Keuangan Intern. • SA 800 – 810 juga tidak audit kepatuhan seperti yg sebelumnya diatur pada SA 800 – SA 801: Audit Kepatuhan yang Diterapkan atas Entitas Pemerintah dan Penerima Lain Bantuan Keuangan Pemerintah. – SA 9801: Pelaporan Audit Laporan Keuangan Entitas Pemerintah dan Penerima Bantuan Keuangan Pemerintah yan Pelakukan Penawaran Efek Melalui Pasar Modal.
  • 26. 26 Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya!

Editor's Notes

  1. SA ini ditulis dalam konteks suatu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SPA 805 mengatur pertimbangan khusus yang relevan dengan suatu audit atas suatu laporan keuangan tunggal atau atas suatu unsur, akun, atau pos laporan keuangan tertentu. Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna yang dijelaskan sebagai berikut: Laporan keuangan bertujuan khusus—Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus. (Ref: Para. A4) Kerangka bertujuan khusus—Suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pengguna tertentu. Kerangka pelaporan keuangan dapat berupa suatu kerangka penyajian wajar atau kerangka kepatuhan. (Ref: Para. A1-A4)
  2. Butir 1: dan jika diperlukan, pengguna yang dituju, atau pengacuan pada suatu catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi tentang hal tersebut; dan Butir 3: isi paragraf: bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan khusus dan bahwa, sebagai akibatnya, laporan keuangan belum tentu sesuai untuk tujuan lain. Auditor harus mencantumkan paragraf ini dengan menggunakan suatu judul yang tepat.
  3. Tambahan butir 1: Hal ini karena kerangka bertujuan khusus belum tentu mematuhi seluruh ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh organisasi pengatur standar yang memiliki wewenang atau diakui, atau oleh peraturan perundang-undangan, yang diperlukan untuk mencapai penyajian wajar laporan keuangan. Tambahan butir 2: Dalam kondisi tersebut, laporan keuangan tersebut mungkin digunakan oleh pihak-pihak selain mereka yang sebenarnya dituju berdasarkan rancangan kerangka pelaporan keuangan. Meskipun terdapat distribusi yang luas atas laporan keuangan dalam kondisi tersebut, laporan keuangan masih dipandang sebagai laporan keuangan bertujuan khusus untuk tujuan SPA
  4. Tambahan butir 1: Adanya ambang batas tersebut tidak membebaskan auditor dari keharusan untuk menentukan tingkat materialitas sesuai dengan SPA 320, untuk tujuan perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan dengan tujuan khusus
  5. SPA 600 “Pertimbangan Khusus-Audit Laporan Keuangan Grup (Termasuk Kerja Auditor Komponen)”
  6. Tambahan butir 1: Bila dipandang tepat, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan keuangan tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan, atau menambahkan suatu paragraf Penekanan Suatu Hal atau paragraf Hal Lain dalam laporan auditor Tambahan butir 2: sesuai SPA 705
  7. Hal ini berlaku meskipun laporan auditor dalam laporan keuangan tunggal tidak diterbitkan bersamaan dengan laporan auditor yang berisi opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat. Hal ini karena suatu laporan keuangan tunggal dipandang merupakan bagian utama dari laporan keuangan tersebut.
  8. Tambahan butir 1: Namun, SPA-SPA mengharuskan auditor untuk merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan. Atas unsur-unsur yang saling berkaitan pada laporan keuangan lengkap, pada waktu melakukan audit atas laporan keuangan tunggal atau unsur spesifik dalam laporan keuangan, mungkin auditor perlu melaksanakan prosedur yang berkaitan dengan unsur yang saling berkaitan tersebut untuk memenuhi tujuan audit. Tambahan butir 2:
  9. Tanggung jawab manajemen berupa: penyusunan ikhtisar laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria terapan; membuat laporan keuangan auditan tersedia bagi pemakai ikhtisar laporan keuangan yang dituju tanpa adanya kesulitan yang berarti; dan memasukkan laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan dalam dokumen apapun yang berisi ikhtisar laporan keuangan dan laporan tersebut dan hal tersebut mengindikasikan bahwa auditor telah melaporkan ikhtisar laporan keuangan tersebut.
  10. Tambahan Butir 2: Dalam hal ini, auditor tidak boleh menerbitkan laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan sampai auditor selesai mempertimbangkan dampak fakta tersebut terhadap laporan keuangan auditan.
  11. Auditor harus membaca informasi lain yang dicantumkan dalam suatu dokumen yang berisi ikhtisar laporan keuangan dan laporan auditor yang terkait untuk mengidentifikasi adanya ketidakkonsistenan yang material, jika ada, dengan ikhtisar laporan keuangan. Jika auditor mengetahui bahwa entitas berencana untuk menyatakan bahwa auditor telah memberikan opini atas ikhtisar laporan keuangan dalam suatu dokumen yang memuat ikhtisar laporan keuangan, namun tidak berencana untuk mencantumkan laporan auditor terkait, auditor harus meminta manajemen untuk memasukkan laporan auditor dalam dokumen tersebut.