Dalam kasus dilema etika, nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi, Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut, penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah, Keputusan yang diambil, dilaksanakan dengan baik, kemudian di evaluasi dan di refleksi apakah pelaksanaannya sudah sesuai.
TUGAS KELOMPOK 1 MODUL 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1 JUMADI.SUCI.PE...JumadiJumadi38
KASUS DILEMA ETIKA YANG PERNAH DIHADAPI IBU PERAMAWATI
Dikelas saya terdapat seorang murid yang sering tidak masuk sekolah. Jika di akumulasikan dalam satu semester bisa lebih 20 hari tanpa keterangan. Saya selaku wali kelas 6 telah melakukan beberapa pendekatan seperti bertanya dengan teman dekatnya, memanggil orang tuannya. Dari obrolan kami dengan orang tuanya ternya murid tersebut sering tidak masuk sekolah lantaran di ajak orang tuanya ke daerah Rengas Abang nyebrang ke OKI sana untuk ngasuh adinya sementara orang tuanya bekerja di ladang. Bahkan orang tuanya tidak peduli anaknya sekolah apa tidak naik kelas apa tidak. Tapi anak tersebut sebetulnya semanat untuk sekolah. Ahirnya kami bisa membujuk orang tua anak tersebut untuk membiarkan anaknya untuk tetap sekolah. Dengan cara anak tersebut agar tidak di ajak nyebrang ke ladang berhari-hari lagi. Ketuka waktu kenaikkan kelas tiba kami Berdiskusi dengan rekan guru dan kepala sekolah. Sampai akhirnya terjadi dilema antara menaikkan murid tersebut atau tidak. namun berdasarkan hasil musyawarah kepala sekolah dan rekan guru, murid tersebut tetap naik kelas
Dalam kasus dilema etika, nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi, Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut, penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah, Keputusan yang diambil, dilaksanakan dengan baik, kemudian di evaluasi dan di refleksi apakah pelaksanaannya sudah sesuai.
TUGAS KELOMPOK 1 MODUL 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1 JUMADI.SUCI.PE...JumadiJumadi38
KASUS DILEMA ETIKA YANG PERNAH DIHADAPI IBU PERAMAWATI
Dikelas saya terdapat seorang murid yang sering tidak masuk sekolah. Jika di akumulasikan dalam satu semester bisa lebih 20 hari tanpa keterangan. Saya selaku wali kelas 6 telah melakukan beberapa pendekatan seperti bertanya dengan teman dekatnya, memanggil orang tuannya. Dari obrolan kami dengan orang tuanya ternya murid tersebut sering tidak masuk sekolah lantaran di ajak orang tuanya ke daerah Rengas Abang nyebrang ke OKI sana untuk ngasuh adinya sementara orang tuanya bekerja di ladang. Bahkan orang tuanya tidak peduli anaknya sekolah apa tidak naik kelas apa tidak. Tapi anak tersebut sebetulnya semanat untuk sekolah. Ahirnya kami bisa membujuk orang tua anak tersebut untuk membiarkan anaknya untuk tetap sekolah. Dengan cara anak tersebut agar tidak di ajak nyebrang ke ladang berhari-hari lagi. Ketuka waktu kenaikkan kelas tiba kami Berdiskusi dengan rekan guru dan kepala sekolah. Sampai akhirnya terjadi dilema antara menaikkan murid tersebut atau tidak. namun berdasarkan hasil musyawarah kepala sekolah dan rekan guru, murid tersebut tetap naik kelas
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
3. KETIKA KETUA OSIS, SOSOK PANUTAN DI SEKOLAH
TERSANDUNG MASALAH
Shobiy adalah ketua OSIS di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo. Tahun ini, ia dan pengurus
OSIS lainnya mempunyai kesempatan untuk menyelenggarakan suatu acara
bertaraf nasional. Acara tersebut diberi nama DAFI Islamic Creative Event (DICE)
2024. Dalam acara ini terdapat berbagai macam lomba untuk siswa SD kelas 5-6,
diantaranya yaitu Olimpiade MIPAS, Olimpiade PAI, Pidato, dan juga MTQ. Shobiy
dikenal sebagai murid yang taat aturan, pandai, cekatan, dan juga amanah. Oleh
karena itu, Bapak Lukman selaku salah satu guru yang diberi tanggung jawab oleh
kepala sekolah untuk mendampingi kepanitian acara ini sangat mempercayainya.
Pada suatu ketika, Shobiy beserta 2 rekannya yaitu Fahmi dan Khilfan meminta ijin
menggunakan laptop dan HP untuk menyelesaikan pengolahan data peserta
lomba serta ingin membuat video trailer acara tersebut. Bapak Lukman
memberikan ijin penggunaan laptop dan HP kepada mereka sampai pukul 16.30
WIB, dan itu tertulis dalam secarik surat ijin. Surat ijin tersebut sebagai bukti kalau
mereka diberi disepensasi penggunaan laptop dan HP di luar jam pelajaran
4. Seperti yang diketahui bahwa sekolah kami berbasis pesantren sehingga ada
batasan-batasan dalam penggunaan laptop dan HP. Namun, pada pukul 21.00
WIB, pak lukman mendapat info di group WA dari Pak rijal selaku wali kamar
mereka di asrama. Beliau melaporkan bahwa Shobiy, Fahmi, dan Khilfan belum
mengembalikan laptop dan Hpnya sesuai batas waktu yang sudah ditentukan
sehingga pak rijal mengamankan laptop dan Hpnya. Pak rijal menganggap bahwa
ini merupakan pelanggaran tata tertib. Beliau ingin menegakkan kedisiplinan ke
pada siapapun secara adil termasuk kepada ketua OSIS dan pengurusnya.
Keesokan harinya, pak lukman mencari tahu akan kronologi kejadiannya kepada
Shobiy dan timnya tersebut. Mereka mengakui memang menggunakan laptop dan
HP melebihi batas waktu yang telah ditentukan karena pekerjaan mereka belum
selesai dan merasa dikejar deadline karena harus segera mengumumkan data
peserta lomba yang sudah menyelesaikan administrasi pendaftaran dan
peluncuran video trailer di hari esoknya. Hal ini membuat Pak Lukman bingung. Di
satu sisi mereka melakukan itu karena dikejar deadline dan menyelesaikan
tanggung jawab sebagai panitia, di sisi lain Pak Rijal selaku wali kamar meminta
agar mereka diberi sanksi secara adil seperti siswa lainnya.
8. MENGENALI BAHWA ADA NILAI-NILAI YANG
SALING BERTENTANGAN
Individu lawan kelompok
(individual vs community)
Ads pertentangan antara nilai tanggung jawab
dari Guru Penanggung Jawab Kegiatan yang
ingin acaranya terlaksana dengan lancar dilain
sisi ada Prinsip peraturan yang telah dilanggar
oleh panitia Event (Shoby, Fahmi, dan Khilfan)
9. MENENTUKAN SIAPA YANG TERLIBAT
Pak Lukman, Anggota OSIS (Shobiy,
Khilfan,Fahmi), Wali Kamar (Pak Rijal)
10. FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN
Shobiy. Fahmi dan Khilfan selaku panitia
event dan anggota OSIS melakukan
pelanggaran itu karena dikejar deadline
pelaksanaan Event, sedangkan Pak Rizal
selaku Wali Kamar ingin menegakkan
kedisiplinan terkait penggunaan gawai
dilingkungan asrama.
11. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH :
Uji legal : benar lawan benar
tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut
Benar jika menghukum Shoby, Fahmi dan Khilfan karena sudah
melanggar aturan pembatasan penggunaan gawai di asrama
Benar juga tidak menghukum karena Shoby, Fahmi, Khilfan
karena mereka melakukan karena ada pekerjaan yang beelum
selesai dan besoknya harus sudah selesai. Mereka juga
sukarela menjadi panitia event dan anggota OSIS
12. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH :
Uji regulasi : tidak ada pelanggaran hukum
sebagai seorang guru, tetapi pada situasi
tersebut ada pelanggaran peraturan
asrama yang dilakukan oleh Panitia OSIS
dan terdapat kurang koordinasi antara
guru dengan panitia OSIS
13. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH :
Uji Intuisi : tetap yakin pada
keputusan tersebut karena sudah
sesuai dengan prosedur
penanganan
14. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH :
Uji publikasi : jika situasi tersebut
sampai terdengar oleh rekan guru yang
lain sepertinya akan menimbulkan
persepsi lain dan hal tersebut membuat
kurang nyaman
15. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH :
Uji idola : yakin bahwa panutan
kita akan mengambil langkah yang
sama.
18. INVESTIGASI OPSI TRILEMA
siswa ditangani dengan teknik segitiga
restitusi, kemudian hp diamankan oleh
guru asrama tetapi masih diijinkan
menggunakan untuk kepentingan
kepanitiaan.
19. BUAT KEPUTUSAN :
keputusan diambil berdasarkan investigasi
opsi trilema yakni hp diamankan oleh guru
asrama tetapi masih diijinkan
menggunakan untuk kepentingan
kepanitiaan.
20. REFLEKSI :
Pengambilan keputusan memang cukup sulit
karena ada dilema etika, sebetulnya hal itu tidak
akan terjadi seandainya saja ada koordinasi
antara murid dengan guru yang memberi ijin
(penanggung jawab)
22. TANGGAPAN DARI KELOMPOK LAIN
Umpan balik :
Pak ihsan : tampilan yang luar biasa, saling mengisi dan melengkapi
antar anggota kelompok.
Pertanyaan:
Bu fatma : setuju sekali dengan opsi trilema dengan menangani
siswa yang bermasalah tersebut dengan segitiga restitusi, lalu
bagaimana langkah langkah selanjutnya untuk guru menangani
siswa yang lainnya agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan terjadi
diskiriminasi ?
1.
Pak ihsan : apakah ini sebuah keterlenaan atau keteledoran guru
atau murni kesalahan dari siswa/santri? Serta solusi terbaik dari
trilema tersebut apa?
2.
23. Jawaban !
1. Dengan kondisi seperti memang menimbulkan dilema bagi
guru, satu sisi bila dibiarkan maka akan menimbulkan
kecemburuan sosial, akan tetapi jika langsung disita dan dilarang
maka tugasnya juga tidak akan selesai. Caranya dikomunikasikan
dengan cara menggunakan segitiga restitusi, dan hpnya tidak
serta merta diberikan tapi ditahan oleh guru asrama dan harus ijin
jika ingin menggunakan untuk kepentingan organisasi. Dan
siswa/santri yang lain akan mengerti karena prosedur itu
diketahui oleh semua siswa. Dan apabila ada pelanggaran tatib
lagi akan diberikan sanksi.
24. 2. Kasus ini bukan keteledoran guru, karena ijin sudah jelas dan
tertulis dalam surat ijin penggunaan gadget. Dan siswa/santri
juga menyadari bahwa melanggar tapi jika tidak dilanjut maka
tugasnya tidak akan selesai. Masalahnya ini kurang koordinasi
saja antara siswa/santri dengan guru pemberi penanggung
jawab.
Untuk penyimpanan gadget ini ada lemari masing masing dan
kunci disimpan oleh walikelas masing masing.