ROUTING STATIS &
ROUTING DINAMIS
Kelompok 5
Feni Melati (10216039)
Futry Diviana Agnia (10216045)
Deni Himawan (10216042)
M Aditya Fathur R (10216044)
RizalYonansyah (10216050)
Routing
■ Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur
yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service
requested dan pola trafik.
■ Berdasarkan cara simulasi pengiriman data, routing terbagi 2 jenis, yaitu :
1. Routing Langsung (direct routing atau direct delivery) ini paket dikirimkan dari satu
host ke host lain secara langsung sehingga tidak perlu melalui mesin lain
sebagai gateway. Hal ini dimungkinkan ketika host saling terhubung pada
jaringan fisik dan logic yang sama.
2. Routing Tak Langsung (indirect routing atau indirect delivery) mengatur bahwa
paket dikirimkan dari satu host ke host lain yang tidak terhubung secara langsung
(berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau
network yang lain sebelum sampai ke host tujuan.
2
Routing
■ Untuk melakukan proses routing, router harus mengetahui :
1. IP address tujuan dari paket yang di routing.
2. Informasi network yang dituju oleh paket. (route).
3. Semua kemungkinan jalur untuk mencapai network tersebut.
4. Jalur terbaik dari semua jalur yang ada (best routes)
■ Semua informasi network yang dimiliki oleh router akan disimpan dalam sebuah tabel
routing.
■ Menurut jenisnya, routing ada 2 macam, yaitu:
1. Routing Statis (routing yang dilakukan oleh router secara manual).
2. Routing Dinamis (routing yang dilakukan oleh router secara otomatis).
3
Routing Statis
■ Routing Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan.
■ Hal ini dilakukan pada saat beberapa network yang berbeda (kelas IP) dihubungkan
dengan beberapa router.
■ Menggunakan routing statis murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri
dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Entri
routing yang diperlukan adalah network tujuan, netmask, dan next hop.
■ Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data seorang administrator
harus menggunakan perintah IP route secara manual untuk mengkonfigurasi
router dengan routing statis.
4
Routing Statis
■ Kelebihan Routing Statis
o Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis.
Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
o Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih
dahulu.
o Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
■ Kekurangan Routing Statis
o Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next
hoopnya (gateway nya)
5
Routing Dinamis
■ Routing Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis.
■ Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka
perlu digunakan routing dinamis.
■ Router saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan
jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
■ Routing Dinamis mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk
meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
■ Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri.
■ Routing Dinamis mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama
tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
6
Routing Dinamis
■ Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router)
o RIP (Routing Information Protocol)
o IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
o OSPF (Open Shortest Path First)
o EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
o BGP (Border Gateway Protokol)
7
Routing Dinamis
■ Kelebihan Routing Dinamis
o Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
o Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
o Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi.
Hanya router-router yang berkaitan.
■ Kekurangan Routing Dinamis
o Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu
tertentu.
o Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua
router hingga ada yang cocok.
o Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
Alamat IP yang ada.
o Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.
8
Routing StatisVS Routing Dinamis
Perbedaan Routing Statis dan Routing Dinamis
Rouing Statis Routing Dinamis
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi
routing
Router membagi informasi routing secara
otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara
manual
Routing table dibuat dan dihapus secara
otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau
OSPF
Microsoft mendukung multihomed system
seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan
IPX/SPX
9
Tabel Routing
■ Tabel Routing adalah tabel yang berisi tentang data jalur pada router sehingga router
dapat berkomunikasi atau tukar menukar data dengan network yang berbeda. Tabel
ini berisikan IP–IP yang akan dituju pada router, sehingga router dapat memilih jalur
yang lebih efektif untuk mengirim data.
■ Setiap entri pada tabel routing setidaknya terdiri dari 2 item sebagai berikut :
1. Destination address, adalah address sebuah network yang dapat dijangkau oleh
router. Router dapat memiliki satu atau lebih jalur (rute) untuk menuju network yang
sama, atau sekelompok subnet dengan panjang subnet bervariasi yang disatukan
dibawah address network dengan nomor major yang sama.
2. Pointer to the destination, penunjuk yang mengindikasikan bahwa network tujuan
(Destination Address) terhubung langsung dengan router, atau mengindikasikan
address router lain yang terhubung pada network tujuan, router yang berada pada
satu hop lebih dekat pada destination disebut sebagai router next-hop.
10
ContohTabel Routing
11
ContohTabel Routing
■ Jika router Carroll menerima paket dengan address pengirim 10.1.1.97 dan address
tujuan 10.1.7.35, maka pencarian pada tabel routing menentukan bahwa entri yang
paling cocok untuk address tujuan adalah subnet 10.1.7.0, yang dapat dicapai melalui
address next-hop 10.1.2.2 (router Dahl) pada interface S0.
■ Paket kemudian dikirimkan pada router Dahl, yang kemudian juga melakukan
pencarian pada tabel routing nya dan menemukan bahwa network 10.1.7.0 dapat
dicapai melalui address next-hop 10.1.4.2 (router Lewis) pada interface S1.
■ Proses berlanjut terus sampai paket mencapai router Baum. Router Baum ini
menerima paket dan kemudian melakukan pencarian pada tabel routing dan
menemukan bahwa address tujuan paket adalah salah satu subnet yang terhubung
langsung dengannya pada interface E0.
■ Proses Routing telah komplit dan paket dapat diserahkan pada host 10.1.7.35 pada link
Ethernet.
12
Daftar Pustaka
1. Kusnadi, Engkus. 2013, 1 September. Pengertian Serta Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic.
http://mypctutorel.blogspot.com/2013/09/pengertian-serta-perbedaan-routing.html di akses tanggal 6
Desember 2018.
2. Purdianto,Yadi. 2012, 14 Maret. Routing. http://yadicucuklauk.blogspot.com/2012/03/routing.html di akses
tanggal 6 Desember 2018.
3. Kun, Akhmad. 2009, 8 April. Tabel Routing. https://pekoktenan.wordpress.com/2009/04/08/tabel-routing/ di
akses tanggal 6 Desember 2018.
4. Syamsu, Suryadi. __. Modul Jaringan Komputer, BAB 6 Konsep Routing, [pdf].
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Materi_Routing.pdf di akses tanggal 6 Desember 2018.

Routing Statis dan Routing Dinamis

  • 1.
    ROUTING STATIS & ROUTINGDINAMIS Kelompok 5 Feni Melati (10216039) Futry Diviana Agnia (10216045) Deni Himawan (10216042) M Aditya Fathur R (10216044) RizalYonansyah (10216050)
  • 2.
    Routing ■ Routing adalahproses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. ■ Berdasarkan cara simulasi pengiriman data, routing terbagi 2 jenis, yaitu : 1. Routing Langsung (direct routing atau direct delivery) ini paket dikirimkan dari satu host ke host lain secara langsung sehingga tidak perlu melalui mesin lain sebagai gateway. Hal ini dimungkinkan ketika host saling terhubung pada jaringan fisik dan logic yang sama. 2. Routing Tak Langsung (indirect routing atau indirect delivery) mengatur bahwa paket dikirimkan dari satu host ke host lain yang tidak terhubung secara langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke host tujuan. 2
  • 3.
    Routing ■ Untuk melakukanproses routing, router harus mengetahui : 1. IP address tujuan dari paket yang di routing. 2. Informasi network yang dituju oleh paket. (route). 3. Semua kemungkinan jalur untuk mencapai network tersebut. 4. Jalur terbaik dari semua jalur yang ada (best routes) ■ Semua informasi network yang dimiliki oleh router akan disimpan dalam sebuah tabel routing. ■ Menurut jenisnya, routing ada 2 macam, yaitu: 1. Routing Statis (routing yang dilakukan oleh router secara manual). 2. Routing Dinamis (routing yang dilakukan oleh router secara otomatis). 3
  • 4.
    Routing Statis ■ RoutingStatis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. ■ Hal ini dilakukan pada saat beberapa network yang berbeda (kelas IP) dihubungkan dengan beberapa router. ■ Menggunakan routing statis murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Entri routing yang diperlukan adalah network tujuan, netmask, dan next hop. ■ Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian : 1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router. 2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing. 3. Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data seorang administrator harus menggunakan perintah IP route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. 4
  • 5.
    Routing Statis ■ KelebihanRouting Statis o Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. o Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu. o Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah. ■ Kekurangan Routing Statis o Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya) 5
  • 6.
    Routing Dinamis ■ RoutingDinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. ■ Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan routing dinamis. ■ Router saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. ■ Routing Dinamis mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. ■ Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. ■ Routing Dinamis mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. 6
  • 7.
    Routing Dinamis ■ Macam-Macamdari Routing Dinamis (Dynamic Router) o RIP (Routing Information Protocol) o IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) o OSPF (Open Shortest Path First) o EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) o BGP (Border Gateway Protokol) 7
  • 8.
    Routing Dinamis ■ KelebihanRouting Dinamis o Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya. o Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. o Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan. ■ Kekurangan Routing Dinamis o Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu. o Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok. o Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada. o Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar. 8
  • 9.
    Routing StatisVS RoutingDinamis Perbedaan Routing Statis dan Routing Dinamis Rouing Statis Routing Dinamis Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol Router tidak dapat membagi informasi routing Router membagi informasi routing secara otomatis Routing table dibuat dan dihapus secara manual Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung multihomed system seperti router Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX 9
  • 10.
    Tabel Routing ■ TabelRouting adalah tabel yang berisi tentang data jalur pada router sehingga router dapat berkomunikasi atau tukar menukar data dengan network yang berbeda. Tabel ini berisikan IP–IP yang akan dituju pada router, sehingga router dapat memilih jalur yang lebih efektif untuk mengirim data. ■ Setiap entri pada tabel routing setidaknya terdiri dari 2 item sebagai berikut : 1. Destination address, adalah address sebuah network yang dapat dijangkau oleh router. Router dapat memiliki satu atau lebih jalur (rute) untuk menuju network yang sama, atau sekelompok subnet dengan panjang subnet bervariasi yang disatukan dibawah address network dengan nomor major yang sama. 2. Pointer to the destination, penunjuk yang mengindikasikan bahwa network tujuan (Destination Address) terhubung langsung dengan router, atau mengindikasikan address router lain yang terhubung pada network tujuan, router yang berada pada satu hop lebih dekat pada destination disebut sebagai router next-hop. 10
  • 11.
  • 12.
    ContohTabel Routing ■ Jikarouter Carroll menerima paket dengan address pengirim 10.1.1.97 dan address tujuan 10.1.7.35, maka pencarian pada tabel routing menentukan bahwa entri yang paling cocok untuk address tujuan adalah subnet 10.1.7.0, yang dapat dicapai melalui address next-hop 10.1.2.2 (router Dahl) pada interface S0. ■ Paket kemudian dikirimkan pada router Dahl, yang kemudian juga melakukan pencarian pada tabel routing nya dan menemukan bahwa network 10.1.7.0 dapat dicapai melalui address next-hop 10.1.4.2 (router Lewis) pada interface S1. ■ Proses berlanjut terus sampai paket mencapai router Baum. Router Baum ini menerima paket dan kemudian melakukan pencarian pada tabel routing dan menemukan bahwa address tujuan paket adalah salah satu subnet yang terhubung langsung dengannya pada interface E0. ■ Proses Routing telah komplit dan paket dapat diserahkan pada host 10.1.7.35 pada link Ethernet. 12
  • 13.
    Daftar Pustaka 1. Kusnadi,Engkus. 2013, 1 September. Pengertian Serta Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic. http://mypctutorel.blogspot.com/2013/09/pengertian-serta-perbedaan-routing.html di akses tanggal 6 Desember 2018. 2. Purdianto,Yadi. 2012, 14 Maret. Routing. http://yadicucuklauk.blogspot.com/2012/03/routing.html di akses tanggal 6 Desember 2018. 3. Kun, Akhmad. 2009, 8 April. Tabel Routing. https://pekoktenan.wordpress.com/2009/04/08/tabel-routing/ di akses tanggal 6 Desember 2018. 4. Syamsu, Suryadi. __. Modul Jaringan Komputer, BAB 6 Konsep Routing, [pdf]. http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Materi_Routing.pdf di akses tanggal 6 Desember 2018.