3. DEFINISI POROSITAS
Perbandingan antara volume ruang pori – pori terhadap volume batuan
total (bulk volume). Besar-kecilnya porositas suatu batuan akan
menentukan kapasitas penyimpan fluida reservoir.
4. Klasifikasi Porositas
Porositas Primer
Merupakan porositas yang terjadi saat
sedimen diendapkan. Dapat terjadi akibat
proses konsolidasi, kompaksi dan
sementasi pada sedimen yang lepas.
Porositas Sekunder
merupakan volume pori yang terjadi
setelah batuan terbentuk, misalnya
karena proses disolusi dan rekahan.
5. Klasifikasi Porositas
Porositas Efektif
Porositas efektif merupakan
perbandingan antara ruang kosong yang
saling berhubungan / interconnected
terhadap volume bulk batuan, dinyatakan
dalam persen.
Porositas Absolut
Porositas absolut adalah perbandingan
antara ruang kosong terhadap volume
bulk batuan, dinyatakan dalam persen.
6. DEFINISI PERMEABILITAS
Suatu bilangan yang menunjukkan kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan
fluida. Definisi kwantitatif permeabilitas pertama-tama dikembangkan oleh Henry Darcy
(1856). Secara matematis dirumuskan :
Satuan permeabilitas :
)PP(.A
L..Q
k
21
)()(.).(
)(.)(.sec)/(
)(
21
3
atmPPcmsqA
cmLcentipoisecmQ
darcyk
7. Klasifikasi Permeabilitas
Permeabilitas Absolute
Fluida yang mengalir melalui
media berpori tersebut hanya
satu fasa, misalnya hanya
minyak atau gas saja.
Permeabilitas Efektif
Permeabilitas batuan dimana
fluida yang mengalir lebih
dari satu fasa, misalnya
minyak dan air, air dan gas,
gas dan minyak atau ketiga-
tiganya.
Permeabilitas Relatif
Perbandingan antara
permeabilitas efektif dengan
permeabilitas absolut.
8. DEFINISI SATURASI
Perbandingan antara volume pori - pori batuan yang ditempati oleh suatu batuan tertentu
dengan volume pori – pori total pada suatu batuan berpori.
9. PERSAMAAN SATURASI
Saturasi minyak (So) :
Saturasi air (Sw) :
Saturasi gas (Sg) a :
S = So + Sw + Sg = 1
totalporiporivolume
yakolehdiisiyangporiporivolume
oS
min
totalporiporivolume
airolehdiisiyangporiporivolume
w
S
totalporiporivolume
gasolehdiisiyangporiporivolume
Sg
10. DEFINISI WETTABILITAS
Suatu kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fasa fluida, jika diberikan dua fluida yang tak saling
campur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat, salah satu fluida akan bersifat
membasahi permukaan benda padat tersebut. Hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
AT = so - sw = wo. cos wo
dimana :
so = tegangan permukaan benda padat-minyak, dyne/cm
sw = tegangan permukaan benda padat-air, dyne/cm
wo = tegangan permukaan air-minyak, dyne/cm
wo = sudut kontak air-minyak.
12. DEFINISI TEKANAN KAPILER
Tekanan kapiler (Pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara
permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai
akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan kedua fluida tersebut.
Tekanan kapiler dirumuskan :
h = ketinggian cairan di dalam pipa kapiler, cm
r = jari-jari pipa kapiler, cm.
w = massa jenis air, gr/cc
o = massa jenis minyak, gr/cc
g = percepatan gravitasi, cm/dt2
g)(r
A2
h
ow
T