SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TEKSTUR BATUAN
SEDIMEN 3
~ Muhammad
Kurniawan
Laboratorium Sedimentologi
dan Stratigrafi
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
2023
Output
Pembelajaran
Porositas
- Pengertian
- Jenis - Jenis
Permeabilitas
- Pengertian
- Jenis - Jenis
Hubungan
Porositas,
Permeabilitas dan
Tekstur Lainnya
01
Porositas
Porositas adalah perbandingan antara jumlah volume
rongga dan volume keseluruhan dari satu batuan.
Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah kualitatif yang
merupakan fungsi daya serap batuan terhadap cairan.
Porositas ini dapat diuji dengan meneteskan cairan.
Istilah-istilah yang dipakai adalah Porositas dangat baik”
(very good), “baik” (good) “sedang” (fair) “buruk” (poor).
Porositas = (Volume Total Rongga Pori/Volume
Batuan) x 100
Porositas
Jenis – Jenis Porositas
Berdasarkan cara pembentukannya porositas dapat dibagi menjadi porositas primer dan sekunder.
1. Porositas Primer dapat diartikan sebagai porositas yang terbentuk bersamaan dengan
pembentukan batuan sedimen tersebut.
2. Porositas Sekunder dapat diartikan sebagai porositas yang terbentuk setelah batuan terlitifikasi.
Berdasarkan hubungan antar pori, porositas dapat dibagi menjadi porositas efektif dan absolut.
1. Porositas efektif, perbandingan antara ruang kosong yang saling berhubungan terhadap volume
bulk batuan, yang dinyatakan dalam persen.
2. Porositas absolut, merupakan porositas total atau total ruang kosong yang terdapat di batuan
baik yang saing terhubung atau tidak
Morfologi
Porositas 1. Pori-pori catenary adalah pori-pori
yang terhubung melalui lebih dari
satu saluran.
2. Cul-de-sac/dead end, pori-pori
hanya memiliki satu saluran yang
saling terhubung dengan pori-pori
lain.
3. Pori-pori tertutup (Closed Porosity)
tidak memiliki komunikasi dengan
pori-pori lain.
Gambar 1. Bentuk dasar pori-pori pada batuan
Sumber : Selley (2014)
Porositas Primer dan Sekunder
Tabel 1. Macam-macam porositas primer dan sekunder
Sumber: Selley (2014)
Porositas Primer dan Sekunder
1. Intergranular Porosity (1st) porositas ada sebagai ruang antara butiran sedimen
2. Intragranular Porosity (1st), adalah porositas karena kosongnya ruang dalam butir
batu
3. Intercrystaline porosity (1st), pori-pori yang terjadi di antara permukaan kristal
batuan kristalin.
4. Fenestral Porosity (1st), adalah porositas
variasi dari interparticle porosity yang terbentuk pada lingkungan khusus
seperti supratidal levee akibat hilangnya beberapa butiran penyusun batuan
sehingga terbentuk rongga yang besar.
5. Microporosity (1st) pori-pori kecil (kurang dari 2 m) yang umumnya berasosiasi
dengan mineral lempung detrital dan autigenik
Porositas Primer dan Sekunder
6. Dissolution porosity (2nd) ruang pori yang terbentuk dari pelarutan sebagian hingga
keseluruhan dari butir sedimen dan/atau semen.
7. Fracture porosity (2nd) adalah pori yang terbentuk dikarenakan adanya deformasi
pada batuan sedimen
8. Moldic porosity (2nd), Porositas terbentuk dengan penghilangan secara selektif dari
konstituen batuan yang dapat berupa hanya pelarutan butir atau hanya matriks
saja.
9. Vuggy porosity (2nd), adalah pori-pori yang batas-batasnya memotong butir,
matriks, dan/atau semen sebelumnya. Vuggy porosity lebih besar dibanding moldic
porosity secara besar porinya.
Gambar 2. Macam-macam porositas, dalam hal ini
contoh porositas pada batuan karbonat
Sumber : Choquette and Pray, (1970)
Gambar 3. Porositas pada batuan pasir yang
menunjukkan 4 macam system dasar: intergranular,
microporosity, dissolution, dan fracture.
Sumber : Pittman (1979)
02
Permeabilitas
Permeabilitas dimaknai sebagai kemampuan fluida untuk dapat
mengalir melalui rongga pori yang ada di dalam batuan. Batuan
dengan permebilitas tinggi memiliki arti susunan batuan
tersebut memiliki banyak ruang pori yang terhubung satu sama
lain, memungkinkan cairan dan gas mengalir di dalam susunan
batuan. Sedangkan batuan dengan permeabilitas rendah maka
ruang pori tersebut terpisah antara satu sama lain sehingga
gas dan cairan terperangkap di dalamnya. Misalnya, dalam
kerikil semua pori-pori terhubung dengan baik satu sama lain
sehingga memungkinkan air mengalir melewatinya. Berbeda
halnya dengan tanah liat dimana sebagian besar ruang pori
saling terisolasi, yang berarti air tidak dapat mengalir
melewatinya dengan mudah.
Permeabilitas
Permeabilitas
𝑸 =
𝑲𝜟𝑨
µ · 𝑳′
Keterangan :
Q = Debit aliran (cm3/detik)
K = Permeabilitas
∆ = Gradien tekanan
A = Luas penampang
µ = Viskositas fluida (centipoise)
L = Panjang
Jenis – Jenis Permeabilitas
Porositas dan permeabilitas saling berkaitan dengan satu sama lain. Namun, porositas tinggi tidak
berarti permeabilitasnya juga tinggi. Permeabilitas dari batuan diukur dari seberapa terhubung pori-
pori atau ruang-ruang kosong yang ada pada batuan. Karakteristik permeabilitas merupakan ukuran
dari kemampuan suatu materi (termasuk batuan) dalam meloloskan gas dan cairan.
Permeabilitas Dapat Dibagi Menjadi Tiga, Absolut, Relatif, Dan Efektif
absolut: Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida dalam satu fasa saja seperti hanya mampu
mengalirkan fluida da;lam fasa cair, gas ataupun minyak
efektif: Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida dalam lebih dari satu fasa, yaitu mampu
mengalirkan fluida dalam bentuk cair dan gas, cair dan minyal, minyak dan gas ataupun ketiganya
sekaligus
relatif: Perbandingan dari permeabilitas efektif dan permeabilitas absolut
Gambar. 4. Permeabilitas Baik dan Permeabilitas Buruk
Sumber: earthresources.vic.gov.au
03
Hubungan Porositas,
Permeabilitas dan Tekstur
Sedimen Lainnya
Gambar 5. Roundness and Sphericity
Sumber : Selley (2014)
Hubungan Grain Shape Terhadap
Porositas dan Permeabilitas
 Menurut Powers (1953) bentuk butir (grain
shape) yang perlu dipertimbangkan
terhadap tingkat porositas dan
permeabilitas adalah kebundaran
(roundness) dan kebolaan (sphericity) dari
butir sedimen
 Fraser (1935) menyimpulkan bahwa porositas
dan permeabilitas dapat menurun dengan
sphericity karena butiran spherical mungkin
lebih padat daripada yang subspherical.
• Porositas pada batuan akan semakin
meningkat secara selaras terhadap ukuran butir
yang semakin besar, begitu pula sebaliknya.
• Permeabilitas menurun dengan menurunnya
ukuran butir karena diameter pori menurun dan
karenanya tekanan kapiler meningkat
(Krumbein dan Monk, 1942).
HubunganUkuranButir SedimenTerhadap
PorositasdanPermeabilitas
Gambar 6. Derajat Sortasi
Sumber : Selley (2014)
Hubungan Derajat Sortasi Terhadap
Porositas dan Permeabilitas
 Porositas meningkat dengan peningkatan
derajat penyortiran. Saat derajat
penyortiran semakin buruk, pori-pori di
antara butiran yang lebih besar akan diisi
oleh partikel yang lebih kecil.
 Permeabilitas menurun dengan
penyortiran untuk alasan yang sama
(Fraser, 1935; Rogers dan Head, 1961;
Beard dan Weyl, 1973).
Gambar 6. Packing
Hubungan Packing Terhadap Porositas
dan Permeabilitas
 Semakin teratur susunan pengepakan menyebabkan
kemungkinan tertempatinya rongga pori oleh oleh
bagian dari grain tertentu akan semakin kecil,
sehingga porositas makin besar.
 Susunan antar butir yang mendekati sudut 60o
terhadap horizontal (rhombohedral) maka volume pori
akan makin kecil.
 Susunan antar butir yang mendekati sudut 90o
terhadap horizontal (orthogonal) maka volume pori
akan semakin besar.
 Semakin besar ukuran pori maka peluang terisinya
rongga oleh grain yang lebih kecil akan semakin
besar sehingga pori akan semakin kecil.
Cubic Packing Rombohedral
Packing
Gambar 8. Diagram blok pasir menunjukkan kain
berlapis dengan orientasi butir sejajar dengan arus.
Dimana, Kx > Ky > Kz.
Hubungan Orientasi ButirTerhadap
Porositas dan Permeabilitas
Permeabilitas pada orientasi butir sejajar akan
lebih baik dibandingkan dengan yang normal
terhadap arus dikarenakan orientasi butir
paralel memiliki resistensi paling sedikit
terhadap gerakan fluida (Scheidegger, 1960).
Thank You

More Related Content

Similar to PPT Tekstur Batuan Sedimen 3.pptx (10)

Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
 
Kemantapan lereng batuan
Kemantapan lereng batuanKemantapan lereng batuan
Kemantapan lereng batuan
 
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptR_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
 
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxBATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
 
Sedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologiSedimentary rocks, presentasi geologi
Sedimentary rocks, presentasi geologi
 
Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapan
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPT Tekstur Batuan Sedimen 3.pptx

  • 1. TEKSTUR BATUAN SEDIMEN 3 ~ Muhammad Kurniawan Laboratorium Sedimentologi dan Stratigrafi Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 2023
  • 2. Output Pembelajaran Porositas - Pengertian - Jenis - Jenis Permeabilitas - Pengertian - Jenis - Jenis Hubungan Porositas, Permeabilitas dan Tekstur Lainnya
  • 4. Porositas adalah perbandingan antara jumlah volume rongga dan volume keseluruhan dari satu batuan. Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah kualitatif yang merupakan fungsi daya serap batuan terhadap cairan. Porositas ini dapat diuji dengan meneteskan cairan. Istilah-istilah yang dipakai adalah Porositas dangat baik” (very good), “baik” (good) “sedang” (fair) “buruk” (poor). Porositas = (Volume Total Rongga Pori/Volume Batuan) x 100 Porositas
  • 5. Jenis – Jenis Porositas Berdasarkan cara pembentukannya porositas dapat dibagi menjadi porositas primer dan sekunder. 1. Porositas Primer dapat diartikan sebagai porositas yang terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan sedimen tersebut. 2. Porositas Sekunder dapat diartikan sebagai porositas yang terbentuk setelah batuan terlitifikasi. Berdasarkan hubungan antar pori, porositas dapat dibagi menjadi porositas efektif dan absolut. 1. Porositas efektif, perbandingan antara ruang kosong yang saling berhubungan terhadap volume bulk batuan, yang dinyatakan dalam persen. 2. Porositas absolut, merupakan porositas total atau total ruang kosong yang terdapat di batuan baik yang saing terhubung atau tidak
  • 6. Morfologi Porositas 1. Pori-pori catenary adalah pori-pori yang terhubung melalui lebih dari satu saluran. 2. Cul-de-sac/dead end, pori-pori hanya memiliki satu saluran yang saling terhubung dengan pori-pori lain. 3. Pori-pori tertutup (Closed Porosity) tidak memiliki komunikasi dengan pori-pori lain. Gambar 1. Bentuk dasar pori-pori pada batuan Sumber : Selley (2014)
  • 7. Porositas Primer dan Sekunder Tabel 1. Macam-macam porositas primer dan sekunder Sumber: Selley (2014)
  • 8. Porositas Primer dan Sekunder 1. Intergranular Porosity (1st) porositas ada sebagai ruang antara butiran sedimen 2. Intragranular Porosity (1st), adalah porositas karena kosongnya ruang dalam butir batu 3. Intercrystaline porosity (1st), pori-pori yang terjadi di antara permukaan kristal batuan kristalin. 4. Fenestral Porosity (1st), adalah porositas variasi dari interparticle porosity yang terbentuk pada lingkungan khusus seperti supratidal levee akibat hilangnya beberapa butiran penyusun batuan sehingga terbentuk rongga yang besar. 5. Microporosity (1st) pori-pori kecil (kurang dari 2 m) yang umumnya berasosiasi dengan mineral lempung detrital dan autigenik
  • 9. Porositas Primer dan Sekunder 6. Dissolution porosity (2nd) ruang pori yang terbentuk dari pelarutan sebagian hingga keseluruhan dari butir sedimen dan/atau semen. 7. Fracture porosity (2nd) adalah pori yang terbentuk dikarenakan adanya deformasi pada batuan sedimen 8. Moldic porosity (2nd), Porositas terbentuk dengan penghilangan secara selektif dari konstituen batuan yang dapat berupa hanya pelarutan butir atau hanya matriks saja. 9. Vuggy porosity (2nd), adalah pori-pori yang batas-batasnya memotong butir, matriks, dan/atau semen sebelumnya. Vuggy porosity lebih besar dibanding moldic porosity secara besar porinya.
  • 10. Gambar 2. Macam-macam porositas, dalam hal ini contoh porositas pada batuan karbonat Sumber : Choquette and Pray, (1970) Gambar 3. Porositas pada batuan pasir yang menunjukkan 4 macam system dasar: intergranular, microporosity, dissolution, dan fracture. Sumber : Pittman (1979)
  • 12. Permeabilitas dimaknai sebagai kemampuan fluida untuk dapat mengalir melalui rongga pori yang ada di dalam batuan. Batuan dengan permebilitas tinggi memiliki arti susunan batuan tersebut memiliki banyak ruang pori yang terhubung satu sama lain, memungkinkan cairan dan gas mengalir di dalam susunan batuan. Sedangkan batuan dengan permeabilitas rendah maka ruang pori tersebut terpisah antara satu sama lain sehingga gas dan cairan terperangkap di dalamnya. Misalnya, dalam kerikil semua pori-pori terhubung dengan baik satu sama lain sehingga memungkinkan air mengalir melewatinya. Berbeda halnya dengan tanah liat dimana sebagian besar ruang pori saling terisolasi, yang berarti air tidak dapat mengalir melewatinya dengan mudah. Permeabilitas
  • 13. Permeabilitas 𝑸 = 𝑲𝜟𝑨 µ · 𝑳′ Keterangan : Q = Debit aliran (cm3/detik) K = Permeabilitas ∆ = Gradien tekanan A = Luas penampang µ = Viskositas fluida (centipoise) L = Panjang
  • 14. Jenis – Jenis Permeabilitas Porositas dan permeabilitas saling berkaitan dengan satu sama lain. Namun, porositas tinggi tidak berarti permeabilitasnya juga tinggi. Permeabilitas dari batuan diukur dari seberapa terhubung pori- pori atau ruang-ruang kosong yang ada pada batuan. Karakteristik permeabilitas merupakan ukuran dari kemampuan suatu materi (termasuk batuan) dalam meloloskan gas dan cairan. Permeabilitas Dapat Dibagi Menjadi Tiga, Absolut, Relatif, Dan Efektif absolut: Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida dalam satu fasa saja seperti hanya mampu mengalirkan fluida da;lam fasa cair, gas ataupun minyak efektif: Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida dalam lebih dari satu fasa, yaitu mampu mengalirkan fluida dalam bentuk cair dan gas, cair dan minyal, minyak dan gas ataupun ketiganya sekaligus relatif: Perbandingan dari permeabilitas efektif dan permeabilitas absolut
  • 15. Gambar. 4. Permeabilitas Baik dan Permeabilitas Buruk Sumber: earthresources.vic.gov.au
  • 16. 03 Hubungan Porositas, Permeabilitas dan Tekstur Sedimen Lainnya
  • 17. Gambar 5. Roundness and Sphericity Sumber : Selley (2014) Hubungan Grain Shape Terhadap Porositas dan Permeabilitas  Menurut Powers (1953) bentuk butir (grain shape) yang perlu dipertimbangkan terhadap tingkat porositas dan permeabilitas adalah kebundaran (roundness) dan kebolaan (sphericity) dari butir sedimen  Fraser (1935) menyimpulkan bahwa porositas dan permeabilitas dapat menurun dengan sphericity karena butiran spherical mungkin lebih padat daripada yang subspherical.
  • 18. • Porositas pada batuan akan semakin meningkat secara selaras terhadap ukuran butir yang semakin besar, begitu pula sebaliknya. • Permeabilitas menurun dengan menurunnya ukuran butir karena diameter pori menurun dan karenanya tekanan kapiler meningkat (Krumbein dan Monk, 1942). HubunganUkuranButir SedimenTerhadap PorositasdanPermeabilitas
  • 19. Gambar 6. Derajat Sortasi Sumber : Selley (2014) Hubungan Derajat Sortasi Terhadap Porositas dan Permeabilitas  Porositas meningkat dengan peningkatan derajat penyortiran. Saat derajat penyortiran semakin buruk, pori-pori di antara butiran yang lebih besar akan diisi oleh partikel yang lebih kecil.  Permeabilitas menurun dengan penyortiran untuk alasan yang sama (Fraser, 1935; Rogers dan Head, 1961; Beard dan Weyl, 1973).
  • 20. Gambar 6. Packing Hubungan Packing Terhadap Porositas dan Permeabilitas  Semakin teratur susunan pengepakan menyebabkan kemungkinan tertempatinya rongga pori oleh oleh bagian dari grain tertentu akan semakin kecil, sehingga porositas makin besar.  Susunan antar butir yang mendekati sudut 60o terhadap horizontal (rhombohedral) maka volume pori akan makin kecil.  Susunan antar butir yang mendekati sudut 90o terhadap horizontal (orthogonal) maka volume pori akan semakin besar.  Semakin besar ukuran pori maka peluang terisinya rongga oleh grain yang lebih kecil akan semakin besar sehingga pori akan semakin kecil. Cubic Packing Rombohedral Packing
  • 21. Gambar 8. Diagram blok pasir menunjukkan kain berlapis dengan orientasi butir sejajar dengan arus. Dimana, Kx > Ky > Kz. Hubungan Orientasi ButirTerhadap Porositas dan Permeabilitas Permeabilitas pada orientasi butir sejajar akan lebih baik dibandingkan dengan yang normal terhadap arus dikarenakan orientasi butir paralel memiliki resistensi paling sedikit terhadap gerakan fluida (Scheidegger, 1960).