Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035 memberikan rancangan strategi untuk memajukan Gereja melalui 3 novena utama yaitu peningkatan kesatuan antara para uskup dan imam (2012-2020), mengilhami kaum awam (2021-2029), dan fokus pada pelayanan Yesus Kristus (2030-2032) hingga perayaan yubileum agung 2033. Rencana ini disusun berdasarkan data sensus, kuesioner, dan masukan para pem
Sg promulgasi ardas kas 2016 2020 emailkarangpanas
Rumusan Ardas KAS ke-7 tahun 2016-2020 adalah membangun Gereja yang inklusif, inovatif, dan transformatif demi terwujudnya peradaban kasih di Indonesia. Hal ini diturunkan dari Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035 yang menjadi pedoman pastoral selama 20 tahun ke depan. Umat diminta bergotong royong mewujudkan hidup yang sejahtera dan bermartabat melalui peningkatan iman, pelayanan karitatif, dan per
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Oswar Mungkasa
Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan koordinasi pelaksanaan Citarum Roadmap dan Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum (ICWRMIP) di antara para pemangku kepentingan. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah, lembaga terkait, dan komunitas di sekitar sungai Citarum. Hasil yang diharapkan adalah meningkatkan komitmen dan keterlibatan para pemang
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)Juan Karnadi
Dokumen ini membahas tentang keadilan sosial dan peran Gereja dalam memajukannya. Terdapat empat poin utama yaitu mengenai keadilan dan masyarakat dunia, pesan Injil dan misi Gereja, praktek keadilan, serta harapan akan keadilan. Gereja dituntut untuk bersaksi demi keadilan melalui gaya hidup dan aksi internasional.
Dokumen ini membahas peran Gereja dalam dunia modern melalui dua bagian, yaitu menanggapi tantangan zaman modern seperti globalisasi dan lingkungan, serta peran aktif Gereja dalam masyarakat melalui ajaran dan kesaksian umat dalam bidang politik, ekonomi, dan hubungan internasional demi kesejahteraan bersama."
Mater et Magistra membahas perlunya keadilan sosial dan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh dunia. Ensiklik ini menekankan tanggung jawab negara dan individu dalam mengurangi kesenjangan antara daerah maju dan terbelakang serta kerja sama internasional untuk membangun kepercayaan antar bangsa.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan internet dan media digital di Gereja Katolik Indonesia, mulai dari milis elektronik pada tahun 1980-an hingga penggunaan media sosial selama pandemi Covid-19. Dokumen itu juga menjelaskan peran media digital dalam mewartakan injil, membangun interaksi, dan menjadikan Gereja lebih terbuka dan akuntabel.
Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035 memberikan rancangan strategi untuk memajukan Gereja melalui 3 novena utama yaitu peningkatan kesatuan antara para uskup dan imam (2012-2020), mengilhami kaum awam (2021-2029), dan fokus pada pelayanan Yesus Kristus (2030-2032) hingga perayaan yubileum agung 2033. Rencana ini disusun berdasarkan data sensus, kuesioner, dan masukan para pem
Sg promulgasi ardas kas 2016 2020 emailkarangpanas
Rumusan Ardas KAS ke-7 tahun 2016-2020 adalah membangun Gereja yang inklusif, inovatif, dan transformatif demi terwujudnya peradaban kasih di Indonesia. Hal ini diturunkan dari Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035 yang menjadi pedoman pastoral selama 20 tahun ke depan. Umat diminta bergotong royong mewujudkan hidup yang sejahtera dan bermartabat melalui peningkatan iman, pelayanan karitatif, dan per
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Oswar Mungkasa
Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan koordinasi pelaksanaan Citarum Roadmap dan Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum (ICWRMIP) di antara para pemangku kepentingan. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah, lembaga terkait, dan komunitas di sekitar sungai Citarum. Hasil yang diharapkan adalah meningkatkan komitmen dan keterlibatan para pemang
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)Juan Karnadi
Dokumen ini membahas tentang keadilan sosial dan peran Gereja dalam memajukannya. Terdapat empat poin utama yaitu mengenai keadilan dan masyarakat dunia, pesan Injil dan misi Gereja, praktek keadilan, serta harapan akan keadilan. Gereja dituntut untuk bersaksi demi keadilan melalui gaya hidup dan aksi internasional.
Dokumen ini membahas peran Gereja dalam dunia modern melalui dua bagian, yaitu menanggapi tantangan zaman modern seperti globalisasi dan lingkungan, serta peran aktif Gereja dalam masyarakat melalui ajaran dan kesaksian umat dalam bidang politik, ekonomi, dan hubungan internasional demi kesejahteraan bersama."
Mater et Magistra membahas perlunya keadilan sosial dan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh dunia. Ensiklik ini menekankan tanggung jawab negara dan individu dalam mengurangi kesenjangan antara daerah maju dan terbelakang serta kerja sama internasional untuk membangun kepercayaan antar bangsa.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan internet dan media digital di Gereja Katolik Indonesia, mulai dari milis elektronik pada tahun 1980-an hingga penggunaan media sosial selama pandemi Covid-19. Dokumen itu juga menjelaskan peran media digital dalam mewartakan injil, membangun interaksi, dan menjadikan Gereja lebih terbuka dan akuntabel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi dakwah Muhammadiyah terhadap masyarakat multikultural di Kota Ambon meliputi penerapan strategi dakwah kultural dengan memperhatikan adat-istiadat lokal, strategi dakwah struktural dengan membentuk lembaga-lembaga pendidikan dan ekonomi, serta strategi informasi dakwah melalui pustaka dan media digital. Tujuannya adalah meminimalisasi perbedaan interpret
Konsultasi Nasional "Gereja dan Komunikasi" yang diselenggarakan oleh YAKOMA-PGI membahas tantangan yang dihadapi komunikasi dan media gereja di tengah perkembangan teknologi informasi dan masyarakat yang plural. Partisipan merumuskan strategi baru dan merekomendasikan pengembangan pelayanan gereja yang lebih responsif terhadap konteks sosial demokratis dan pluralistik.
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Program Studi Magister Manajemen Pembangunan Daerah yang mencakup topik pengembangan masyarakat dan kelembagaan daerah.
2. Dibahas mengenai konsep komunitas, pentingnya memperkuat identitas komunitas, pemberdayaan berbasis komunitas, dan kerjasama antar desa dalam rangka pembangunan.
3. Juga dibahas mengenai landasan ker
Globalisasi, Post Mo dan kaitannya dengan misi KristenNaomi Fortuna
Dokumen tersebut membahas dampak globalisasi dan postmodernisme terhadap pelayanan misi Kristen, di antaranya memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif untuk menanggapi perubahan sosial, serta memahami karakteristik generasi baru.
Dokumen tersebut merangkum tentang deklarasi dan peluncuran Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) sebagai koalisi independen yang bergerak dalam politik kesadaran dan mengawal tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia."
Makalah ini membahas tentang kesehatan lingkungan menurut pandangan Islam, hubungan antara kota dan lingkungan, serta pentingnya sumber air dan energi. Islam memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai ajaran penting untuk menjaga kesehatan. Kota berdampak pada lingkungan dengan menghasilkan sampah, polusi, dan masalah transportasi. Sumber air dan energi juga perlu dijaga keberlanjutannya.
Dokumen tersebut merupakan roadmap penguatan moderasi beragama oleh Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024. Roadmap ini menjelaskan strategi untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial di masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip moderasi beragama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi dakwah Muhammadiyah terhadap masyarakat multikultural di Kota Ambon meliputi penerapan strategi dakwah kultural dengan memperhatikan adat-istiadat lokal, strategi dakwah struktural dengan membentuk lembaga-lembaga pendidikan dan ekonomi, serta strategi informasi dakwah melalui pustaka dan media digital. Tujuannya adalah meminimalisasi perbedaan interpret
Konsultasi Nasional "Gereja dan Komunikasi" yang diselenggarakan oleh YAKOMA-PGI membahas tantangan yang dihadapi komunikasi dan media gereja di tengah perkembangan teknologi informasi dan masyarakat yang plural. Partisipan merumuskan strategi baru dan merekomendasikan pengembangan pelayanan gereja yang lebih responsif terhadap konteks sosial demokratis dan pluralistik.
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Program Studi Magister Manajemen Pembangunan Daerah yang mencakup topik pengembangan masyarakat dan kelembagaan daerah.
2. Dibahas mengenai konsep komunitas, pentingnya memperkuat identitas komunitas, pemberdayaan berbasis komunitas, dan kerjasama antar desa dalam rangka pembangunan.
3. Juga dibahas mengenai landasan ker
Globalisasi, Post Mo dan kaitannya dengan misi KristenNaomi Fortuna
Dokumen tersebut membahas dampak globalisasi dan postmodernisme terhadap pelayanan misi Kristen, di antaranya memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif untuk menanggapi perubahan sosial, serta memahami karakteristik generasi baru.
Dokumen tersebut merangkum tentang deklarasi dan peluncuran Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) sebagai koalisi independen yang bergerak dalam politik kesadaran dan mengawal tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia."
Makalah ini membahas tentang kesehatan lingkungan menurut pandangan Islam, hubungan antara kota dan lingkungan, serta pentingnya sumber air dan energi. Islam memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai ajaran penting untuk menjaga kesehatan. Kota berdampak pada lingkungan dengan menghasilkan sampah, polusi, dan masalah transportasi. Sumber air dan energi juga perlu dijaga keberlanjutannya.
Dokumen tersebut merupakan roadmap penguatan moderasi beragama oleh Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024. Roadmap ini menjelaskan strategi untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial di masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip moderasi beragama.
1. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 1/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
PrediksiPrediksiPrediksiPrediksi
1. Tekanan sospol makin jelas
dengan menggunakan
identitas primordial.
2. Tantangan baru dari Pasar
bebas ASEAN.
3. Kemajuan IT.
4. Meningkatnya kerusakan
alam.
5. Sudah terbentuk tradisi hidup
kristiani lewat liturgi, devosi,
katekese, partisipasi
menggereja, dll.
6. Terbangun kepedulian sosial
7. Gerakan-gerakan pecinta
lingkungan hidup.
8. Menguatnya HAM dan
Demokrasi.
1. Rasionalisme, individualisme
dan sekularisme yang
menggerus spiritualitas.
2. Ketergantungan orang
terhadap teknologi makin
tinggi. Teknologi informasi
semakin menguasai sektor
kehidupan.
3. Bumi makin panas, efek
rumah kaca
4. Menguatnya arus kesetaraan.
1. Secara kuantitatif
fundamentalisme berkurang,
tetapi secara kualitatif masih
berpengaruh dalam penentuan
kebijakan-kebijakan umum.
2. Orang makin terasing dari
dirinya sendiri
3. Politik abu-abu
4. Menguatnya arus
kemanusiaan.
5. Masyarakat makin pluralis dan
egalitarian.
1. Disintegrasi bangsa dan
Negara.
2. Jurang kaya-miskin tidak
terjembatani.
3. Krisis air meluas.
4. Kesejahteraan masyarakat
meningkat. Mobilitas orang
tinggi.
2. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 2/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
1. Umat
beriman
a) Pengusaha lebih solider
dengan KLMTD dan dalam
pemberdayaan UKM/
Koperasi.
b) Meningkatnya posisi tawar
umat dalam menciptakan
bonum communae lewat
bidang seni, budaya, olah
raga, pendidikan, kesehatan,
pelestarian lingkungan.
c) Dewan Paroki yang
meneguhkan dan
mengintegrasikan kelompok-
kelompok kategorial dalam
pastoral paroki.
d) Persiapan dan hidup
berkeluarga yang memberi
perhatian utama pada
kesehatan yang integral dari
ibu dan anak.
e) Petani yang sadar diri akan
talenta dan kelemahannya
dan berupaya
mengoptimalkan produktivitas
di semua sektor kehidupan.
a) Pengusaha memfasilitasi
usaha-usaha ekonomi dengan
memperhatikan economies of
scale (skala usaha yang
effektif dan effisien)
khususnya kerjasama antar
paroki atau usaha di tingkat
kevikepan.
b) Hasil kerja penggerak
menambah jumlah umat yang
terlibat dalam masyarakat dan
makin banyak tokoh katolik
dalam ranah publik.
c) Keluarga yang berperilaku
hidup sehat dengan
mengutamakan sumber
makanan organik.
d) Petani yang semakin
mengutamakan usaha tani
organik, mengurangi
penggunaan bahan kimia dan
mengkonsumsi makanan
sehat secara
berkesinambungan.
a) Pengusaha mengormati
HAM, hak buruh, tidak
merusak alam dan anti
korupsi (Anggota Global
Compacts).
b) Umat ambil bagian dalam
semua posisi publik (Rt/RW/
Desa dll) mengembangkan
jaringan dan kerjasama
dengan pihak lain untuk
menjamin kebijakan publik
yang adil bagi semua.
c) Ormas Katolik sebagai
penggerak aktif perbaikan
situasi umum menuju “bonum
commune”.
d) Ormas katolik sebagai
pembangkit semangat
“profetik martyria”.
e) Keluarga yang ikut
menciptakan masyarakat
yang sehat (bebas rokok,
minuman keras, obat-obatan
terlarang, dan judi).
a) Pengusaha memberi
kesempatan para buruh ambil
bagian dalam kepemilikan
saham.
b) Umat terlibat dan berperan
dalam proses penentuan
jabatan-jabatan publik di
semua tingkatan.
c) Memperluas keterlibatan umat
dalam posisi-posisi publik
eksekutif, legislatif, yudikatif,
militer, dll. sebagai garam dan
terang yang signifikan.
d) Kualitas alumni nampak
dalam posisi-posisi
pengambil keputusan di
institusi publik.
e) Banyaknya alumni yang
mendukung secara finansial
kelanjutan dari lembaga
pendidikan.
f) Ormas katolik sebagai
jembatan akses dalam
kebijakan publik (antara
masyarakat/umat dengan
pemerintah).
3. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 3/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
1. Umat
beriman
f) Gereja yang "ketara" yang
mampu menampilkan warna
di dalam masyarakat dengan
pelayanan dan
pemberdayaan akar rumput
pada tingkat keluarga.
g) Terciptanya habitus keluarga
kristiani sebagai Gereja
Domestik dalam 5 pilar
Gereja: suci,ngguyub, nyaksi,
nyatria, mangrasul.
h) Gereja yang melakukan
pendidikan adil gender -
relational (McQuein) melalui
praktek hidup sehari-hari
dalam keluarga.
i) Keluarga kristiani yang cerdas
dalam pengelolaan ekonomi
rumah tangga sebagai
kaderisasi aktor ekonomi di
lingkungan.
e) Gereja yang "ketampa" yang
mampu menampilkan manfaat
baru bagi seluruh masyarakat
secara berkesinambungan
tanpa membedakan
latarbelakangnya.
f) Terciptanya habitus
paguyuban kristiani dalam 5
pilar Gereja di lingkup
teritorial dan kategorial, relasi
antar pribadi.
g) Gereja yang menghidupi dan
merawat pribadi yang adil
gender dalam berbagai
sektor.
h) Keluarga kristiani yang aktif
membangun kebiasaan lebih
produktif, suka menabung
(investasi), aktif dalam UKM/
UMKM/koperasi di
wilayahnya.
i) Umat yang terlibat dan ambil
bagian dalam kegiatan-
kegiatan menentukan
kebijakan publik di
wilayahnya.
f) Petani yang menciptakan
suasana kerja yang produktif,
dapat menciptakan lapangan
kerja bagi warga sekitar.
g) Gereja yang "ketrima" yang
mampu ambil bagian di
tengah masyarakat di saat-
saat tertentu terutama di saat
kritis.
h) Terciptanya habitus
paguyuban kristiani dalam 5
pilar Gereja yang dampaknya
dirasakan pada tingkat dusun/
RW dan tingkat selanjutnya.
i) Keluarga kristiani yang aktif
dalam membangun jaringan
komunitas ekonomi, termasuk
didalamnya petani, nelayan
peternak dan usaha-usaha
kecil yang mencakup produksi
sampai dengan pemasaran,
dengan mengembangkan
kerjasama dan bisnis baru.
g) Semakin banyak anggota-
ormas katolik menempati
posisi-posisi strategis dalam
kebijakan politik baik nasional
maupun daerah.
h) Keluarga yang menjadi model
kesehatan yang holistik dan
standar kebahagiaan keluarga
di masyarakat.
i) Petani yang menghayati kerja
sebagai ambil bagian dari
Karya Penciptaan Allah
(spiritualitas kerja semakin
dijiwai).
j) Gereja sebagai garam dan
terang yang mampu
mentransformasi masyarakat
menjadi damai sejahtera.
k) Terciptanya ketertibatan
paguyuban kristiani dalam 5
pilar Gereja yang dampaknya
dirasakan lintas sektor dalam
berbangsa dan bernegara.
4. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 4/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
1. Umat
beriman
j) Umat makin berpartisipasi
secara aktif dan kreatif
sebagai warganegara terkait
dengan hak dan
kewajibannya (lih. Civic
inovator).
k) Gereja yang membangun
habitus terbuka dan kritis
terhadap informasi dan media
publik khususnya media
sosial.
l) Keluarga memprioritaskan
habitus relasi harmonis, saling
menghormati, saling
menghargai, dan egaliter
(nresnani, ngopeni,
nggemateni).
m) Gereja yang menjadi
komunitas perjumpaan lintas
iman dengan berbasis
lingkungan.
j) Gereja yang membangun
komunitas keluarga / RT / RW
dengan kesadaran kritis dan
cerdas terhadap media.
k) Keluarga-keluarga menjadi
teladan (trendsetter) dalam
gerakan budaya kasih bagi
lingkungan sekitar.
l) Gereja yang menghadirkan
persaudaraan yang sejati
dengan berani keluar dari
zona nyaman menuju
perjumpaan kemanusiaan.
j) Umat yang menduduki posisi
strategis yang menentukan
kebijakan publik di tingkat
kabupaten/propinsi.
k) Gereja yang memanfaatkan
berbagai media secara efektif
dan inovatif bagi pewartaan
dan pelayanan Gereja.
l) Komunitas keluarga yang
menjadi aktor penggerak
gerakan budaya kasih.
m) Gereja yang mengembangkan
komunitas pengharapan
(menghormati, menyapa,
merangkul, memberi harapan)
melalui pendidikan
perdamaian dan manajemen
konflik.
j) Keluarga kristiani yang
mampu membangun jaringan
ekonomi alternatif demi
pemberdayaan KLMTD.
k) Umat yang aktif, kreatif dan
berkontribusi dalam
pengambilan keputusan
disegala level khususnya di
tingkat nasional.
l) Gereja yang mempromosikan
nilai-nilai injili bagi dunia
media.
m) Gereja sebagai rujukan
budaya kasih bagi
masyarakat.
n) Gereja yang menghadirkan
masyarakat yang humanis/
bermartabat.
5. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 5/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
2. Pelayan
pastoral
a) Aktivis terutama perempuan
dan pemuda lebih militan dan
tangguh dalam karya
Pastoral.
b) Adanya kaderisasi di semua
sektor dan tingkat yang
terencana, terintegrasi,
tersistimatisir dan terukur.
c) Peneguhan kode etik dan
layanan moral kristiani dalam
layanan kesehatan.
d) Imam yang akrab dengan
Allah dan terlibat di tengah
jemaat dan masyarakat.
e) Imam yang terbuka untuk
bekerjasama dengan semua
kelompok yang berpengaruh
terhadap umat di wilayahnya,
memiliki banyak inisiatif untuk
menggerakkan umat
merespon berbagai masalah
yang strategis, memiliki data-
data dasar (keadaan, aktor,
hambatan, tantangan) dari
berbagai permasalahan serius
di wilayahnya.
a) Aktivis bersama Imam dan
umat tidak tabu politik dan
berani menyuarakan
kebenaran.
b) Meningkatnya jumlah dan
jenis kaderisasi dan adanya
sharing program kaderisasi
antar wilayah.
c) Imam yang terlibat dalam
masyarakat berpangkal dari
pengalaman relasi dengan
Allah.
d) Imam tampil sebagai spiritual
leader dan public figure.
e) Calon imam mendapat
pendidikan yang integrated
dengan Gereja dan
masyarakat.
f) Biarawan/i yang
mengembangkan karisma
pendiri di tengah jemaat dan
masyarakat sesuai tantangan-
tantangan zaman yang baru.
a) Aktivis membangun sistem
untuk optimalisasi peran
intelektual katolik dan
memberi dukungan terhadap
organisasi masyarakat sipil
(OMS) terkait advokasi
kebijakan publik.
b) Imam yang menjadi pelopor
umat dalam mengusahakan
bonum commune,
mewujudkan komunitas
kontras (alternatif)
berdasarkan nilai-nilai
Kerajaan Allah.
c) Biarawan/wati menjadi
penabur nilai-nilai universal
dalam masyarakat.
d) Menginspirasi lembaga
milikinya melakukan gerakan-
gerakan alternatif dalam
masyarakat berdasarkan
semangat pendirinya.
a) Aktivis katolik lebih
menampakkan 100%
Indonesia % Katolik dan
menjadi motor perubahan
yang menyatukan.
b) Terjalinnya kerjasama antar
Aktivis hasil kaderisasi di
semua sektor dan tingkatan.
c) Imam yang “sentire cum
Christo”, yang menghadirkan
buah-buah Roh (Gal 5:22-23)
dan sabda bahagia (Mat
5:3-11).
d) Imam yang pengampun dan
pembawa damai.
e) Biarawan/biarawati hadir di
dalam jemaat/masyarakat
sebagai tanda kekudusan dan
kebaikan Allah, yang
diwujudkan dalam
keberpihakan kepada
KLMTD, keutuhan ciptaan,
keadilan dan anti kekerasan.
6. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 6/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
2. Pelayan
pastoral
f) Calon imam mendapat
pendidikan ilmu-ilmuteologi
dan dilengkapi dengan ilmu-
ilmu profan dan ilmu
manajemen hingga menjadi
imam yang beriman
mendalam, tangguh, misioner
dan militan.
g) Meningkatnya integrasi karya
tarekat dengan karya pastoral
keuskupan.
h) Biarawan/wati yang
mengembangkan semangat
communio dalam komunitas.
i) Biarawan/wati yang
bersaudara dengan semua
kelompok mewujudkan
kebaikan dan kedamaian
umum.
j) Biarawan/wati mendapat
pengembangan
intelektualitas, personalitas,
spiritualitas, emosi, fisik dan
komunitas.
g) Gerakan hidup membiara
yang semakin dekat dengan
umat dan menjawab
kebutuhan jaman.
h) Lembaga kesehatan katolik
memberi perhatian utama
pada keunggulan kualitas
pelayanan dan keberlanjutan
tanpa mengabaikan
pelayanan bagi orang miskin.
i) Ormas melanjutkan
kaderisasi bidang sospolmas
dalam rangka pematangan
jiwa 100 % Katolik dan 100 %
Indonesia.
e) Biarawan/wati masuk dan
terlibat dalam advokasi
kebijakan publik yang
menyangkut pelayanan dasar
masyarakat (pendidikan,
kesehatan, ekonomi).
f) Gereja yang menguatkan
kapasitas umat terutama
perempuan dalam bidang-
bidang strategis Gereja dan
masyarakat (II).
f) Gereja yang menguatkan rasa
keadilan dan kesejahteraan
laki-laki dan perempuan di
semua wilayah kehidupan.
7. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 7/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
2. Pelayan
pastoral
3. Tata
kelola
k) Intensifikasi dan ekstensifikasi
peran tarekat dalam karya
pastoral.
l) Tenaga-tenaga pastoral
lainnya dipersiapkan untuk
mendukung sustainability
pelayanan baik tenaga-tenaga
paruh waktu dan purna waktu.
a) Kepemimpinan yang
memajukan musyawarah
kerjasama antar iman dan
mengembangkan
pluralisme.Manajemen
Institusi Gereja berkembang
transparan, akuntabel, analitis
dan memperbaruhi diri makin
memprioritaskan pelayanan
bagi umat dan publik sambil
memperjuangkan kebijakan
publik yg lebih adil.
b) Dewan Paroki memerankan
fungsi konsultatif, leadership
dan representatif Gereja.
a) Kepemimpinan umat yang
mengembangkan dialog
budaya berbasis kearifan
lokal (nyadran, wiwit, dll)
dengan berbagai pihak dalam
ruang lingkup masing-masing.
Manajemen institusi Gereja
makin kuat sampai ke semua
Paroki.
b) Pengembangan soft skill
(leadership dan kreativitas,
kerja dalam kelompok,dll)
secara teori dan praktik di
masyarakat.
a) Kepemimpinan yang
menyapa semua kelompok,
akomodatif terhadap nilai-
nilai lokal untuk berperan
dalam urusan publik yg lebih
relevan. Semangat
transparansi dan akuntabilitas
berakar sampai tingkat
lingkungan.
b) Penguatan jaringan regional
pemberdayaan KLMTD.
c) Jaringan masyarakat sipil
memiliki posisi tawar dan
mendapatkan hak-hak dasar
yang dijamin dalam kebijakan
publik.
a) Kepemimpinan menjaga
kerukunan dan persatuan
dengan semangat dialog dan
tanpa kekerasan dan menjadi
rujukan kerjasama lintas iman
di dunia. Berkembangnya
semangat Gereja sebagai
gerakan sosial.
b) Meningkatnya kerjasama
Jaringan advokasi KLMTD
untuk kemandirian anggota di
semua tingkat lokal hingga
internasional.
c) Dewan paroki menjadi tanda
kehadiran wajah humanis dan
sosial Gereja di tengah
masyarakat.
8. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 8/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
3. Tata
kelola
c) Dewan Paroki memperlancar
program-program pelayanan
pastoral setempat sejalan
dengan visi KAS dan
kekhasan paroki berdasarkan
data-data obyektif.
d) Jejaring antar lembaga
kesehatan katolik
(PERDHAKI) dan pemerintah
(dinas kesehatan dan
pendidikan) demi optimalisasi
layanan kesehatan, terutama
bagi yang lemah.
e) Dana dilola secara ugahari,
transparan dan akuntabel
membangun kepercayaan
umat dan publik.
f) Bidang penelitian dan
pengembangan dilola secara
profesional dengan
melibatkan potensi umat.
c) Tata kelola pendidikan yang
membangun semangat
keunggulan baik secara
sektoral maupun teritori.
d) Sistem pendidikan yang
adaptif terhadap
perkembangan dan tuntutan
jaman.
e) Dewan paroki yang
menghayati spiritualitas
pelindung paroki dan
mewujudkan tata
penggembalaan yang
melibatkan dan
memberdayakan jemaat.
f) Dewan Paroki yang mampu
menyelenggarakan kajian-
kajian sosial-ekonomi untuk
menunjang program pastoral.
g) Dewan Paroki yang efektif
menfasilitasi dan mendukung
keterlibatan dan penguatan
tokoh-tokoh di semua sektor.
d) Dokumentasi program dan
evaluasi kaderisasi berjenjang
per wilayah didiseminasi ke
daerah lain sebagai rujukan
perbaikan.
e) Dewan paroki menjadi wadah
partisipasi dan koordinasi
umat mengembangkan
semangat pelayanan bagi
jemaat dan masyarakat.
f) Dewan paroki
mengembangkan program-
program strategis demi
perubahan hidup masyarakat.
g) Dewan mendorong umat
untuk proaktif dan produktif
dalam tindakan-tindakan
penghadiran bonum
commune.
h) Dewan paroki mempelopori
persaudaraan sejati lintas
iman melalui monitoring
kebijakan dan layanan publik.
d) Dewan paroki mendorong
partisipasi aktif umat dalam
kebijakan publik misalnya
musyawarah rencana
pembangunan (musrenbang),
legislasi, pendidikan,
kesehatan, dll.
e) Dewan paroki mempelopori
persaudaraan sejati lintas
iman untuk mewujudkan
dialog iman dan harmoni
kehidupan.
9. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 9/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
3. Tata
kelola
4. Sarana
dan
prasarana
g) Organ2 pelayanan pastoral
(komisi, kevikepan, paroki,
lembaga karya) dirancang
secara dinamis sesuai
dengan kebutuhan pastoral
yang dimuat dalam RIKAS.
h) Kerjasama pastoral antar
elemen-elemen/ lembaga-
lembaga internal maupun
eksternal Keuskupan
(pemerintah, institusi lainnya),
dibangun dengan prinsip
pembelajaran dan
pengembangan diri.
a) Gedung dan fasilitas gereja
yang menampilkan
keunggulan budaya lokal.
b) Tempat-tempat ziarah, retret,
dll. dibangun dengan
mendasarkan diri pada studi
kelayakan dan kepatutan
dalam konteks budaya lokal.
a) Ornamen-ornamen gereja dan
fasilitasnya yang
menampilkan ciri budaya
lokal.
10. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 10/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
4. Sarana
dan
prasarana
5. Bidang
pelayanan
c) Aset-aset Gereja dikelola
secara bertanggungjawab,
dokumentasi rapi dan
lengkap, mempertimbangkan
asas kemanfaatan dan
kesinambungan.
d) Penambahan aset
mempertimbangkan
perhitungan strategi
pelayanan pastoral jangka
panjang.
e) Penggalangan dana dilakukan
dengan prinsip kepatutan,
solidaritas, subsidiaritas dan
kemandirian dan
kesinambungan
(sustainability).
a) Perayaan yang lebih mistik-
keurigmatik, menyuburkan
devosi dan yg bisa
menggerakkan semua umat
aktif dalam pemberdayaan
KLMTD, dalam pelestarian
lingkungan dan inkulturasi
budaya setempat.
a) Perayaan yang memperdalam
kekayaan iman dengan
inovasi berbagai model tradisi
doa katulik ( Taize, karismatik,
terbangan/ slawatan) dan
membangkitkan makna
spiritual dan memberi
a) Perayaan iman yang terbuka
terhadap ekumenisme dan
mengajak orang lain ikut
terlibat didalamnya.
a) Berkembangnya jejaring
perayaan iman lintas gereja
dan lintas agama yang
menyatukan dan
memperhatikan nilai-nilai
universal dan menumbuhkan
aneka macam jejaring
kehidupan.
11. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 11/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
5. Bidang
pelayanan
b) Meningkatnya gerakan umat
dalam pelayanan karitatif.
c) Pemberdayaan KLMTD
makin intensif meluas dan
mengerakkan masyarakat.
d) Memastikan agar semua
ruang kehidupan menjadi
medan pewartaan Injil secara
intens dengan memanfaatkan
aneka media pewartaan yg
sesuai dengan tren.
e) Lembaga kesehatan
menegaskan visi dan misi
untuk membela kehidupan
dan kesehatan holistik dan
integratif.
f) Pemantapan dan pendalaman
filosofi pendidikan katolik dan
penyusunan konsep dan
perangkat operasional.
g) Pendidikan katolik memiliki
keunggulan yang khas,
disamping pendidikan
karakter berbasis CTM.
inspirasi bagi hidup sehari-
hari.
b) Pelayanan karitatif makin
meluas bermutu demi
meningkatnya kesejahteraan
masyarakat.
c) Pemberdayaan KLMTD
didukung fasilitas pendanaan
publik dan berjaringan lintas
iman.
d) Mengedepankan inkulturasi
pewartaan secara effektif:
sederhana, menarik, mudah
dipahami, dan menggerakkan
umat makin bersemangat
berbagi.
e) Kerjasama antar lembaga
pendidikan katolik terkait
dengan kompetensi guru dan
pilihan keunggulan komparatif
dan peningkatan kualitas
subyek belajar.
b) Fasilitasi program-program
kebencanaan: ER, DRR dan
pemberdayaan lembaga
pelayanan karitatif di semua
sektor dan penguatan
jaringan DRR, dan para
korban bencana, dll.
c) Pewartaan melalui dialog-
dialog dan kesaksian hidup
yang penuh syukur, ceria dan
menghadirkan karya nyata
yang bermanfaat bagi semua
orang.
d) Menjadi contoh
pengembangan dialog
interkultural.
e) Lembaga kesehatan meneliti,
mempelopori dan
mengembangkan habitus
hidup sehat masyarakat.
f) Formatio iman Gereja yang
mengembangkan pendidikan
yang eksploratif, kreatif,
integral dan komunikatif.
b) Meningkatnya efektivitas
jaringan DRR, korban
bencana, tingkat regional
maupun internasional.
c) Kesaksian hidup injili.
Transparansi, akuntabilitas,
jejaring dengan semua pihak
yang berkehendak baik
sebagai wujud nyata
pewartaan Gereja.
d) Formatio iman Gereja yang
menghasilkan pribadi yang
bergembira, sejahtera dan
rela berbagi.
12. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 12/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
5. Bidang
pelayanan
h) Pendidikan katolik
berorientasi pada civic
innovators (warga negara
kreatif).
i) Tata kelola administrasi dan
keuangan yang yang mudah
diakses, transparan,
akuntabel dan kredibel.
j) Formatio iman Gereja yang
mengembangkan habitus
kejujuran di semua jejang
usia.
k) Makin banyak Paroki yang
melakukan pemberdayaan
masyarakat akar rumput dan
dirasakan dampaknya.
l) Pelayanan pastoral
perburuhan, pariwisata ,
migran dipersiapkan sesuai
tuntutan jaman
mempertimbangkan
pertumbuhan sentra-sentra
industri dan pariwisata.
f) Lembaga kesehatan
mengelola pelayanan
kesehatan terintegrasi
(pendidikan, penyembuhan
dan pendampingan) dan
murah hati.
g) Kerjasama antar lembaga
kesehatan katolik, lembaga
pendidikan kesehatan/
kedokteran dan pemerintah
demi vokasionalisasi layanan
kesehatan.
h) Formatio iman Gereja yang
menekankan penghargaan
terhadap kehidupan dan
keutuhan lingkungan.
13. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 13/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
6. Karya
khusus
a) Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam kegiatan
politik, keadilan Gender dan
keberpihaan pada korban,
secara terstruktur,
terintegrasi, sistemik dan
terukur.
b) Dewan paroki mempelopori
persaudaraan sejati lintas
iman melalui cara-cara
kultural.
c) Setiap ormas mampu
merevitalisasi/maneges jati
diri (Misi, Visi dan Tujuan)
Organisasi.
d) Ormas semakin proaktif
dalam fasilitasi dan menjadi
media terselenggaranya “civic
education”.
e) Setiap ormas, membangun
kesadaran diri sebagai civil
inovators (creative minority).
a) Umat dan masyarakat makin
trampil menangani proses
studi, pembelaan, dan
advokasi demokrasi, HAM,
dan gender.
b) Dewan paroki yang
mempelopori persaudaraan
sejati lintas iman melalui
sektor sosial ekonomi.
c) Ormas memantapkan diri
sebagai core kompetensi
dalam kaderisasi dan
laboratorium bidang
sospolmas.
d) Ormas memantapkan
aplikasi-aplikasi prinsip-
prinsip ASG.
a) Kehadiran sekolah
menumbuhkan kebanggaan
masyarakat sekitar karena
proses pendidikan dan
kualitas para alumninya.
b) Sekolah memberi perhatian
pada keberpihakan terhadap
yang lemah.
c) Berkembangan cabang-
cabang seni, budaya,
olahraga, karya ilmiah,
teknologi.
d) Lembaga kesehatan
menegaskan
keberpihakannya pada
pelayanan pada orang kecil.
e) Kerjasama antar institusi
kesehatan di tingkat regional
dan internasional berkembang
efektif untuk meningkatkan
layanan kesehatan.
f) Perluasan jaringan (elemen
bangsa, kebijakan publik dan
NGO).
a) Sekolah katolik mewujudkan
cita-cita pendidikan kristiani:
manusia utuh.
b) Kerjasama lembaga di tingkat
internasional.
c) Lembaga kesehatan
menghadirkan pola hidup
sehat lahir dan batin.
d) Lembaga kesehatan melawan
komersialisasi obat dan alat
kesehatan.
e) Advokasi kesehatan
berkembang efektif membela
korban layanan kesehatan
yang paling lemah.
14. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 14/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
OutcomesOutcomesOutcomesOutcomes
6. Karya
khusus
f) Ormas memulai dan menjadi
“leading sector” dalam
mengawal dan menggerakan
perubahan sosial.
g) Dinamika ormas semakin
dapat dirasakan oleh umat/
masyarakat dalam fungsinya
sebagai advocation,
dinamisator maupun
ombudsment.
15. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 15/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
1. Umat
beriman
a) Umat lebih mempromosikan
keunggulan identitas
keindonesiaan,
mengedepankan seni, budaya
dan nilai-nilai lokal (terutama
Jawa & Cina) yang sejalan
dengan nilai-nilai universal.
Nilai2 kemanusiaan lebih
ditonjolkan.
b) Meningkatnya jumlah
pengusaha yang membina
UKM/koperasi dan
meningkatnya jumlah UKM/
koperasi yang berhasil
binaan pengusaha.
c) Umat semakin cerdas dan
kritis terhadap dinamika sosial
politik, hukum, keadilan dan
perdamaian.
d) Kelompok-kelompok
kategorial mendapat tempat
dan berperan dalam pastoral
paroki.
e) Lembaga pendidikan katolik
memiliki dan menjalankan visi
misi pendidikan katolik.
a) Meningkatnya volume usaha
binaan pengusaha dalam
lingkup antar paroki dan
kevikepan.
b) Meningkatnya jumlah tokoh
katolik dalam ranah publik.
c) LPK memiliki program-
program alternatif yang
menjawab kebutuhan jaman.
d) LPK menyelenggarakan
kerjasama antar lembaga
pendidikan katolik dalam
berbagai bidang untuk tenaga
pendidik dan murid.
e) LPK menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan berkaitan
dengan kompetensi pribadi
baik pendidik maupun murid.
f) LPK membangun keunggulan
tatakelola di tingkat sektoral
dan teritorial.
g) Semakin banyak subyek
pembelajar yang memperoleh
penghargaan dan prestasi di
berbagai bidang ilmu.
a) Meningkatnya jumlah
pengusaha yang menerapkan
prinsip-prinsip Global
Compact.
b) Tumbuhnya kelompok-
kelompok doa bersama yang
berbasis ekumenis.
c) Makin banyak umat yang
terlibat dalam usaha-usaha
kesejahteraan umum.
d) Masyarakat memperoleh
banyak manfaat dari
kehadiran LPK.
e) Banyak lulusan dari LPK
berhasil dalam karir dan
berperan dalam pelayanan
masyarakat.
f) Semakin banyak subyek
pembelajar dari KLMTD yang
terlayani di sekolah katolik.
g) Banyak sekolah katolik
menjadi acuan
pengembangan budaya lokal
dan dialog.
a) Meningkatnya jumlah
pengusaha yang memberikan
kesempatan para buruh
memiliki saham perusahaan
tempat mereka bekerja.
b) Banyaknya warga katolik
yang menjadi rujukan dalam
hal transparansi, akuntabilitas
sebagai saksi injil di media
publik.
c) Meningkatnya jumlah umat di
posisi-posisi publik eksekutif,
legislatif, yudikatif, militer,
sebagai sebagai kesaksian
Injil.
d) Makin banyak umat yang
telibat aktif dalam berbagai
tingkat musrenbang dan
insitutusi lain.
e) LPK memiliki keungulan
pendidikan dengan
memproritaskan nilai-nilai:
cura personalis,
perkembangan pribadi yang
utuh, menghidupi nilai-nilai
16. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 16/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
1. Umat
beriman
f) Lembaga pendidikan katolik
(LPK) memiliki program-
program pendidikan unggulan
yang mencerimankan nilai-
nilai Injili.
g) LPK menanamkan,
mengembangkan dan
mempromosikan nilai-nilai
Pancasila dan kebangsaan.
h) LPK memiliki dan
melaksanakan tatakelola
pendidikan yang transparan,
akuntable dan kredibel.
i) Lembaga kesehatan
memberikan pelayanan
holistik: penyembuhan,
pendidikan, pendampingan.
j) Lembaga kesehatan
melaksanakan secara serius
kode etik dan moral kristiani.
k) Terselenggaranya berbagai
bentuk kerjasama pelayanan
kesehatan antara Lembaga
Kesehatan Katolik dan
Pemerintah.
h) Keluarga-keluarga
mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi
keanekaragaman makanan
yang sehat.
i) Makin banyak petani
mengusahakan pertanian
organik secara berkelanjutan.
j) Petani mengkonsumsi
makanan sehat yang
dihasilkan sendiri dan
mempromosikan pertanian
organik kepada lingkungan.
k) Umat menampilkan secara
wajar perwujudan dari 5 pilar
Gereja di lingkungan tempat
tinggal dan tempat kerja.
l) Anak-anak laki-laki maupun
perempuan mendapat didikan
dan contoh saling
menghormati di antara laki-
laki dan perempuan.
m) Usaha-usaha produktif dan
semangat menabung semakin
berkembang di antara
keluarga-keluarga Kristiani.
h) Banyak subyek pembelajar
yang semakin terampil dalam
bidang seni, budaya,
olahraga, karya ilmiah dan
teknologi.
i) Umat semakin kreatif,
eksplorasi dan mulai
membagikan dan
menganimasi nilai-nilai
kemanusiaan pada
lingkungan.
j) Keluarga-keluarga
mempunyai habitus sehat
dalam pola hidup dan pola
makan.
k) Keluarga-keluarga memerangi
narkoba dan menganimasi
gerakan anti narkoba.
l) Petani melibatkan dan
memberdayakan orang-orang
sekitar untuk menciptakan
lapangan kerja.
m) Gereja menjadi mediator dan
inisiator bagi terciptanya
harmoni dalam keberagaman
masyarakat.
kristiani, Pancasila dan
kebangsaan.
f) Banyak alumni berperan
dalam pengambilan
keputusan di institusi
pemerintah.
g) LPK mengembangkan
jerjaring tingkat internasional.
h) Banyak alumni yang peduli
terhadap keberlangsungan
pendidikan almamater.
i) Umat semakin menjadi pribadi
yang tulus, gembira, ikhlas
untuk berbagi.
j) Mutu kesehatan dan
kebahagiaan keluarga katolik
menjadi acuan bagi keluarga-
keluarga di masyarakat.
k) Petani semakin menjadi rajin,
optimis, berpengharapan dan
menganimasi semangat
gotong-royong bersamaa
petani-petani lain di
wilayahnya.
17. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 17/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
1. Umat
beriman
l) Setiap kevikepan memiliki dan
mengaktifkan SEKBER,
(Sekretariat Bersama) ormas
Katolik misal PMKRI, FMKI,
WKRI.
m) Anak, omk, dewasa menjadi
pelopor kejujuran di
lingkungan.
n) Tingkat kesehatan keluarga
khususnya ibu dan anak lebih
tinggi daripada lingkungan
sekitar.
o) Makin banyak petani yang
sadar potensi dan
kelemahannya serta
mengoptimalkan produktifitas
di semua sektor.
p) Hasil produksi petani yang
sadar diri mewujudkan
talentanya.
q) Jumlah keluarga yang dapat
tampil sebagai Gereja
Domestik meningkat .
r) Makin banyak keluarga yang
adil gender.
n) Keluarga kristiani aktif
menjadi anggota dan
penggerak kegiatan UKM/
UMKM/Koperasi.
o) Banyak orang katolik yang
menjadi ketua RT/RW/Lurah/
Camat/Bupati/Walikota.
p) Keluarga-keluarga kristiani
bersikap kritis dan menjadi
pelopor dalam penggunaan
media secara ugahari.
q) Keluarga-keluarga menjadi
referensi dalam budaya kasih
bagi keluarga di sekitarnya.
r) Umat menghidupi rekonsiliasi
dan penerimaan terhadap
keberagaman.
s)
t)
n) Umat menjadi promotor
telaksananya jalan kesucian
menurut keyakinan masing-
masing dan meneguhkan
praktek keagamaan yang
sudah ada.
o) Keluarga-keluarga
menggunakan berbagai jenis
media secara cerdas, ugahari
dan kreatif untuk pewartaan
iman.
p) Keluarga-keluarga menggajak
keluarga-keluarga lain untuk
mewujudkan budaya kasih di
lingkungan domisili, sekolah
dan tempat kerja.
q) Warga gereja membuka diri
bagi kelompok-kelompok lain
untuk bekerjasama bagi
berkembangnya semangat
harmani dan mencegah
konflik.
l) Gereja menjadi rujukan dan
sumber inspirasi dalam cara
penyelesaian masalah
masyarakat di sekitarnya.
m) Gereja mempelopori berbagai
upaya menghadapi
menyelesaikan berbagai
masalah di masyarakat.
n) Gereja memperjuangkan
upaya-upaya hidup rukun,
jujur, bersih, bergotong
royong demi kesejahteraan
umum dengan mempengaruhi
kebijakan publik.
o) Makin banyak paroki dan
institusi gereja yang
menghadirkan nilai-nilai injili:
cinta kasih, keterbukaan,
hormat terhadap martabat
manusia, non violence.
18. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 18/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
1. Umat
beriman
s) Makin banyak keluarga yang
telah membenahi ERT
(Ekonomi Rumah Tangga).
t) Makin banyak keluarga yang
menjadi rujukan dalam hal
pengelolaan ERT di
wilayahnya.
u) Makin banyak umat yg sadar
hak dan kewajiban
warganegara dan aktif di
masyarakat.
v) Makin bayak umat dan paroki
yang kritis terhadap media
khususnya media sosial.
w) Makin banyak keluarga yang
memiliki relasi harmonis
dengan anggota keluarga
(saling menghargai,
menghormati) dan makin
sedikit keluarga yang
bermasalah internal.
x) Makin banyak lingkungan yg
warganya membangun
kerjasama lintas iman.
19. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 19/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
2. Pelayan
pastoral
a) Pemimpin yang membangun
musyawarah ke dalam dan
dialog kehidupan dengan
umat lain berdasar realitas
hidup sehari-hari. Pembaruan
dan perubahan komisi-komisi
dan karya-karua baru makin
menjawab tantangan
keadaan.
b) Umat dan aktivis lebih militan
dalam iman, peka terhadap
perubahan, trampil organisasi,
berani keluar dari zona
nyaman dan berpengaruh
dalam masyarakat,
mendasarkan diri pada ASG.
c) Awam semakin optimal
terlibat dalam karya Pastoral,
makin banyak inisiatip
aktivitas kolektif menjawab
berbagai isu di dalam Gereja
dan masyarakat.
a) Meningkatnya jumlah
pelaksana kaderisasi sektor
politik yang
berkesinambungan yang
diselenggarakan para kader.
b) Aktivis lebih kreatif dan
innovatif dalam pengelolaan
yang terencana, terstruktur,
terintegrasi dan terukur
dalam karya pastoral maupun
kemasyarakatan.
c) Aktivis terutama perempuan
dan pemuda terlibat dalam
berbagai kegiatan-kegiatan
sosial kemasyarakatan yang
dilandasi nilai-nilai belarasa
dan keadilan.
d) Meningkatnya jumlah sharing
antar pelaksana kaderisasi.
e) Semakin banyak imam yang
tampil sebagai tokoh iman
dan pejuang kebenaran,
keadilan, kehidupan, HAM
dan keutuhan ciptaan.
a) Para aktivis memiliki
spesialisasi dan terintegrasi di
semua tingkat dan sektor
memperjuangkan iman yang
lebih militan dan tangguh
lewat sektor sosekpolbud.
b) Para aktivis berani bersaksi
atas dasar kebenaran dan
keadilan serta nilai-nilai
universal.
c) Para aktivis makin kuat
keahliannya lebih leluasa
dalam berjaringan dalam
memperkuat pelayanan
pastoral.
d) Aktivis terutama perempuan
dan pemuda terlibat lebih
strategis dalam memilih
sektor perubahan kebijakan
publik yg digeluti demi
terciptanya bonum
communae.
e) Imam memberi perhatian
pada gerakan-gerakan
pemberdayaan umat dan
masyarakat.
a) Para aktivis bekerjasama
dengan semua kekuatan
pembaruan yang ada
memperjuangkan kualitas
pelayanan publik yang lebih
baik terutama di daerah
terpencil.
b) Para aktivis mewakili Gereja
terlibat dalam memberi solusi
masalah-masalah sosial
(narkoba, pengangguran,
polusi, dll.)
c) Aktor yang menggerakkan
aktor lain dalam pelayanan
konkrit kepada publik.
d) Imam tampil sebagai bapa
rohani.
e) Imam yang memberi
pelayanan murah hati dan
terlibat dalam usaha
penyelesaian masalah-
masalah sosial.
f) Imam yang happy dan
committed.
20. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 20/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
2. Pelayan
pastoral
d) Aktivis perempuan dan
pemuda, difabel dan
kelompok2 khusus, lebih
militan terlibat dalam karya
Pastoral.
e) Imam merayakan perayaan
yang kontekstual, menarik,
memanfaatkan teknologi,
sakral, inkulturatif, dan
menginspirasi umat.
f) Aktivis memperkuat identitas
katolik dalam bentuk
pelayanan yang
memanusiakan manusia;
memastikan kekhasan dan
keunggulan pelayanan pribadi
(Be excellent, be Catholic).
g) Awam, Imam dan kaum
relijius selalu up to date dalam
nilai-nilai spiritualitas dan
mampu bekerjasama dalam
mengelola dan menggerakkan
karya pewartaan.
f) Program live in calon imam di
tengah masyarakat untuk
melatih kepekaan sosial.
g) Progam-progam pendidikan
imam yang bersentuhan
langsung dengan keprihatinan
Gereja dan masyarakat.
h) Makin banyak biarawan/wati
yang terlibat dalam tantangan
baru: narkoba, perubahan
iklim, layanan publik
(pendidikan, kesehatan,
panwaslu, KPU, komisi
informasi publik daerah, dll).
i) Makin banyak biarawan/wati
menghidupi nilai-nilai pendiri.
j) Makin banyak biarawan/wati
terlibat langsung dalam
kehidupan di lingkungan
Gereja dan masyakarat
sekitar.
k) Banyak tenaga Kesehatan
memberi pelayanan murah
hati dalam kesehatan.
f) Imam tampil sebagai nabi
yang menyuarakan keadilan,
keberpihakan pada yang
lemah, pluralitas dan
kemanusiaan.
g) Kongregasi/Ordo memiliki
program-progam unggulan
sesuai nilai pendiri yang
berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat.
h) Banyak perempuan yang
terlibat dalam tata kelola
sektor-sektor strategis dalam
gereja dan masyarakat.
i) Banyak orang katolik
menduduki jabatan publik
strategis dan memberi
keteladanan hidup baik, jujur,
anti korupsi, hormat pada
HAM.
g) Imam yang bersama dengan
pemimpin agama yang lain
memperjuangkan kedamaian
dan persaudaraan.
h) Makin banyak biarawan/wati
yang menjadi promotor,
penggerak, inisiator gerakan-
gerakan sosial
kemasyarakatan, terutama
terkait KLMTD.
i) Makin banyak biarawan/wati
terlibat dalam gerakan
masyarakat yang terkait
dengan isu-isu keadilan,
keutuhan ciptaan, kebenaran.
j) Makin banyak biarawan/wati
yang menjadi pejuang/saksi
terkait dengan usaha-usaha
bonum commune.
k) Perempuan dan laki-laki
terlibat dalam pengembangan
keadilan dan kesejahteraan
umum di semua sektor
kehidupan.
21. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 21/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
2. Pelayan
pastoral
h) Kaderisasi di setiap sektor
dan jenjang lebih terencana,
terintegrasi, tersitimatisasi,
terukur dan
berkesinambungan.
i) Imam menghidupi nilai-nilai
imamat.
j) Semakin banyak imam yang
memahami dan menguasai
teknologi informasi (IT).
k) Imam yang berelasi dan
terbuka terhadap nilai-nilai
kebangsaan dan universal.
l) Pendidikan ongoing formation
untuk pengembangan dan
personalitas, spiritualitas,
kolegialitas dan komitmen
pelayanan.
m) Pendidikan interreligius dan
dialog kultural untuk para
calon imam.
n) Kurikulum pendidikan calon
imam dilengkapi dengan ilmu-
ilmu profan yang mendukung
pastoral.
l) Terselenggaranya kaderisasi
sospolmas yang
mengaktualisasi ASG.
l) Banyak umat menduduki
jabatan publik eksekutif,
legislatif, yudikatif, militer dan
menjadi promotor perubahan
masyarakat Indonesia.
22. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 22/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
2. Pelayan
pastoral
3. Tata
kelola
o) Semakin banyak biarawan/
wati menghayati panggilan
perutusan sebagai saksi
hidup Injil di tengah
masyarakat dan Gereja.
p) Tersedianya kader-kader
awam dan aktivis paroki di
semua sektor.
q) Manajemen organisasi yang
transparan, terukur dan
akuntabel.
r) Terselenggaranya kaderisasi
sospolmas tingkat KAS,
minimal 1 kali /tahun di semua
kevikepan.
s) Adanya modul pelatihan
kejujuran sebagai rujukan.
a) Gereja memiliki lembaga
advokasi (Komisi Justice
Peace and Integrity of
Creation) untuk mendampingi
dan membela korban
kebijakan publik
(penggusuran, nelayan, eks
a) Kepemimpinan yang
mendorong terjadinya dialog
minimal sekali setahun
dengan minimal 6 institusi
keagamaan dan kepercayaan.
a) Kepemimpinan Gereja
mendayagunakan jaringan
dialog menekankan nilai lokal,
regional, nasional untuk
memperkuat kerjasama antar
institusi.
a) Kepemimpinan yang
menciptakan suasana dialog
dan menjadi rujukan dalam
kerjasama antar iman baik
pada tingkat nasional,
regional dan internasional.
23. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 23/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
3. Tata
kelola
tapol, isu-isu HAM, keadilan,
keutuhan ciptaan).
b) Ada Think Thank terkait
sektor terpilih di tingkat
Keuskupan dan Paroki untuk
mempengaruhi kebijakan
publik.
c) Semakin banyak karya tarekat
terintegrasi dengan karya
keuskupan terutama di
daerah-daerah pinggiran.
d) Ada pedoman pembangunan
fasilitas Gereja.
b) Paroki-paroki memiliki
pedoman dan
operasionalisasi nilai-nilai
semangat pelindung paroki
sesuai tantangan zaman.
c) Dewan Paroki yang
mengedepankan prinsip
partisipatif transformatif.
d) Adanya hasil analisis
berbagai data yang relevan
untuk inovasi pelayanan
pastoral.
b) Adanya jaringan komunitas-
komunitas ekonomi baru yang
efektif di berbagai tahapan
usaha (dari produksi sampai
pemasaran) dan munculnya
usaha-usaha ekonomi baru.
b) Berkembangnya jaringan
kerasulan awam menjadikan
Gereja motivator perubahan
di semua tingkat dan sektor
kehidupan.
c) Meningkatnya jumlah
kerjasama antar kader di
setiap sektor dan tingkatan.
d) KLMTD mendapat
kesempatan, dukungan,
penghargaan untuk
meningkatkan kesejahteraan
hidupnya lewat kegiatan-
kegiatan ekonomi alternatif.
24. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 24/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
4. Sarana
dan
prasarana
a) Makin banyak gedung dan
fasilitas gereja yang
mengadopsi keunggulan
lokal.
a) Ditampilkannya kekayaan
kultural lokal dalam hiasan-
hiasan di tempat-tempat
ibadat.
a) Banyaknya korban bencana
memulai usaha-usaha
kemandirian dengan
dukungan sumberdaya dari
pemerintah dan institusi yag
lain.
b) Meningkatnya jumlah anggota
dan jenis jaringan kerjasama
pendamping KLMTD di tingkat
regional.
c) Jumlah kebijakan publik yang
berhasil dipengaruhi Tim
Advokasi Masyarakat Sipil/
Gereja.
d) Banyaknya dialog dan
kesaksian hidup yang
berpengaruh pada nasib
orang banyak yg masuk
dalam media publik.
25. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 25/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
5. Bidang
pelayanan
a) Umat sadar dan aktif ikut
serta dalam ibadat dapat
memetik makna perayaan
sehingga makin terdorong
hidupnya makin ekaristis.
b) Berkembangnya solidaritas
umat yang dinyatakan dalam
bermacam-macam pelayanan
karitatif.
c) Gereja memfasilitasi
menguatnya kapasitas
kelompok sosek (UB, CU,
UKM, koperasi, dll) sehingga
makin berkembang jumlah
keanggotaannya, makin
produktif dan bermutu dalam
pelayanan serta memiliki
akses terhadap dana publik.
d) Pewartaan menggairahkan
dengan menggunakan alat
komunikasi sosial dengan
bahasa sederhana dan
mudah dimengerti, serta
mencerdaskan umat.
a) Berkembang suburnya
praktek-praktek berbagai jenis
doa, meditasi, untuk
memperdalam iman dan
meningkatkan relasi umat
dengan Allah.
b) Banyaknya pelayanan
karitatif, terserapnya dana
yang resmi dikumpulkan
tingkat Paroki dan
meningkatnya jumlah umat
yang terlibat.
c) Meningkatnya jumlah jenis
usaha KLMTD yang berhasil
yang dikelola secara lintas
iman.
d) Meningkatnya jumlah model
dan upaya-upaya inkulturasi
pewartaan yang efektif di
semua tingkat.
e) Program-program yang
tanggap pada kebutuhan
umat dan masyarakat.
f) Lebih banyak KLMTD yang
mendapat pelayanan
kesehatan secara optimal.
a) Awam pemangku jabatan
publik menggunakannya
untuk menjamin kebijakan
publik yg adil bagi semua.
b) Meningkatnya jumlah
gerakan-gerakan doa lintas
iman.
c) Meningkatnya jumlah lokasi
proyek DRR yang bisa
mengurangi akibat bencana
secara lebih efektif.
d) Meningkatnya jumlah KLMTD
yang bisa lebih mandiri berkat
kerjasama jaringan.
e) Makin banyak program
strategis pelayanan ke
masyarakat dari tahun ke
tahun.
f) Makin banyak masyarakat
yang merasakan dampak
pelayanan dari dewan paroki.
g) Semakin banyak program dan
layanan berkaitan dengan
habitus hidup sehat.
a) Gereja memprioritaskan
pemberdayaan KLMTD
melalui program yang
terencana, terintegrasi,
terstruktur dan terukur.
26. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 26/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
5. Bidang
pelayanan
6. Karya
khusus
g) Membuat program-program
kreatif advokasi dan civic
education dengan fokus
dalam isu-isu transparansi,
akuntabilitas serta non
diskriminasi.
h) Lebih banyak KLMTD yang
memperoleh layanan secara
optimal.
i) Proaktif menyelenggarakan
penelitian-penelitian sosiall
demi pastoral Gereja.
a) Semakin banyak biarawan/
wati terlibat dalam karya
pastoral khusus (tempat
terpencil, KLMTD) untuk
menjangkau pelayanan
pastoral seluruh umat.
b) Ada wadah yang efektif untuk
persaudaraan sejati.
c) Terselenggaranya Sekolah
Kebangsaan berbasis
kesadaran diri sebagai civil
inovators (warga kreatif).
a) Meningkatnya jumlah institusi
katolik yang memiliki program
terkait politik.
b) Makin banyak institusi katolik
terlibat dalam kesaksian
terkait isu-isu keadilan, HAM,
pembelaan kurban dll.
c) Jumlah hasil advokasi dan
pembelaan masalah-masalah
demokrasi, HAM, dan gender.
d) Semakin banyak tokoh dan
aktivis sosial kemasyarakatan
yang unggul.
e) Makin banyak kelompok-
kelompok lintas iman yang
aktif dan relasi kewargaan
yang makin harmonis.
a) Biarawan/biarawati yang
duduk di institusi pelayanan
publik (contoh: komisi
kebenaran dan keadilan,
komisi keterbukaan
informasi).
b) Efektifnya persaudaraan sejati
melakukan monitoring
berbagai jenis kebijakan dan
layanan publik dan meluas
cakupannya.
c) Semakin banyak kerjasama
dalam bidang kesehatan
masyarakat antara lembaga
kesehatan di tingkat regional,
nasional, dan international.
a) Jumlah jabatan publik di
semua tingkatan yang
penentuan pengangkatannya
dipengaruhi oleh umat
(verifikasi dari tanda terima
surat di ‘panitia seleksi’).
b) Banyaknya insitutusi
masyarakat yang
mengapresiasi peran Gereja
di masyarakat.
c) Tidak ada konflik dan terjadi
sikap saling menghargai serta
bekerjasama antar kelompok
primordial.
d) Lembaga kesehatan
menawarkan program-
program untuk hidup sehat
yang berkelanjutan.
27. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 27/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
6. Karya
khusus
f) Semakin banyak bentuk
kerjasama antara lembaga
pendidikan – RS –
Pemerintah untuk
meningkatkan vokasionalitas
dan profesionalitas layanan
kesehatan.
g) SEKBER memetakan politik
dan proaktif dalam setiap
PEMILU/PEMILUKADA/
PILPRES, untuk memastikan
siapa-siapa caleg katolik
beridealisme tinggi dalam
memperjuangkan bonum
commune.
h) Makin banyak umat yang
mendedikasikan diri pada
pembelaan terhadap
kehidupan (pro life) dan
keutuhan lingkungan (pro
nature).
d) Terselenggaranya kerjasama
definitif dengan lembaga-
lembaga publik (non
gerejawi), baik dengan
lembaga legislatif, lembaga
eksekutif (pemerintahan)
maupun NGO.
e) Membuat program bersama
definitif terintegrasi:
PROLEGNAS , PROLEGDA
(Program Legislasi).
f) Komunikasi komprehensif
dengan pengurus parpol
daerah (DPD/DPW) dalam
penempatan kader-kader.
e) Lembaga kesehatan
menawarkan kebijakan
pengobatan dengan
menentang komersialisasi
obat.
f) Lembaga kesehatan
mensosialisasi, menyediakan
dan menfasilitasi usuha-
usaha transpasransi dan
kejujuran etis pelayanan
kesehatan.
g) Terselenggaranya kerjasama
definitif dengan lembaga-
lembaga publik (non
gerejawi), baik dengan
lembaga legislatif, lembaga
eksekutif (pemerintahan)
maupun NGO, PROLEGNAS/
DA.
h) Komunikasi komprehensif
dengan Pengurus parpol
daerah (DPD/DPW) dalam
penempatan kader-kader.
28. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 28/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
MilestonesMilestonesMilestonesMilestones
6. Karya
khusus
j) Umat terlibat secara signifikan
dalam berbagai sektor
kegiatan masyarakat:
keamanan, kesehatan,
ekonomi, pendidikan, budaya,
politik.
i) Menyampaikan rekomendasi-
rekomendasi strategis kepada
Pemerintah Daerah dan
Pusat.
j) Gereja menginspirasi
penyedia media dalam hal
obyektivitas, keberpihakan
pada korban, penghormatan
terhadap nilai-nilai
kemanusiaan.
29. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 29/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
AsumsiAsumsiAsumsiAsumsi
1. Lembaga publik makin
terbuka untuk bekerjasama
dengan Gereja.
2. Pemerintah makin transparan
dan akuntabel.
3. Agama-agama lain makin
terbuka saling bekerjasama.
4. Fasilitas publik untuk
pengembangan UKM/
koperasi makin nyata.
5. Pelayanan kesehatan (BPJS)
dan pendidikan dari
pemerintah bagi rakyat kecil
makin menguat.
6. Kerjasama lokal, regional dan
internasional makin terbuka
dan menguat.
7. OMS dan kelompok swadaya
terus berkembang dan
terbuka kerjasama dengan
Gereja.
8. Lembaga-lembaga
pendidikan, latihan dan
pendampingan masyarakat
makin tumbuh dan
1. Lembaga publik dari berbagai
sektor makin terbuka dan
aktif menawarkan kerjasama
dengan Gereja.
2. Pemerintah makin serius
memberantas korupsi hingga
tingkat desa di seluruh
Indonesia.
3. Kebutuhan agama-agama
untuk saling bekerjasama
tumbuh secara alami.
4. Semangat para pengusaha
untuk mendampingi
pengembangan UKM/
koperasi makin meningkat.
5. Pelayanan kesehatan (BPJS)
pendidikan dan ekonomi bagi
masyarakat rentan makin
meningkat proporsinya.
6. AFTA makin menampakkan
manfaatnya bagi ekonomi
Indonesia.
7. OMS dan kelompok swadaya
berkembang makin
terspesialisasi dan terbuka
1. Lembaga publik makin
menghargai peran Gereja.
2. Pemerintah makin bersih,
mampu dan melayani di
semua daerah.
3. Kerjasama antar agama
makin solid dan terencana
dan makin memiliki dampak
nyata di masyarakat.
4. Posisi UKM/koperasi makin
kuat untuk saling
bekerjasama dengan
pengusaha lebih besar.
5. Pelayanan publik pada
umumnya, khususnya sektor
kesehatan (BPJS), pendidikan
dan ekonomi makin efektif
dan efisien.
6. Pengusaha Indonesia bisa
bersaing lebih baik di tingkat
regional, internasional.
7. Beberapa OMS besar di
Indonesia makin dipercaya
dan besar kapasitas dan
1. Lembaga publik makin
terbiasa bekerjasama dengan
lembaga Gereja dalam urusan
masyarakat.
2. Pemerintah makin bersih, dan
berani menawarkan
kerjasama dalam berbagai
sektor (departemen/SKPD)
terhadap Gereja.
3. Kerjasama antar agama
makin nyata dalam upaya
membangun rujukan tingkat
Internasional.
4. Posisi UKM/UMKM/koperasi
makin kuat dan “go public”.
5. Kualitas pelayanan publik
makin terbuka untuk
didiskusikan dan diperbaiki
segera tatkala masyarakat
berani mengeluh.
6. Makin banyak pengusaha
Indonesia sukses di tingkat
Internasional dan pajak lebih
besar.
30. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 30/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
AsumsiAsumsiAsumsiAsumsi
bekerjasama dengan Gereja
9. Pemerintah terus menjaga
dan menanamkan nilai-nilai
Pancasila (revitalisasi).
10. Sumbangan para pengusaha
yang memiliki jiwa
kerakyatan.
11. Perhatian pemerintah kepada
orang kecil semakin besar.
12. Kemudahan mengakses
informasi berkat IT.
13. Kelompok dan sistem
pelestarian lingkungan makin
populer.
kerjasama dengan Gereja.
8. Tawaran kerjasama dari
lembaga-lembaga pendidikan,
latihan makin kompetitif dan
bekerjasama dengan Gereja.
9. Kesadaran common sense
(pentingnya hidup harmoni)
yang makin tinggi di tingkat
grass root.
10. Menguatnya perjuangan
demokrasi dan HAM.
11. Kesadaran akan keterbukaan
hidup bersama dan
berjejaring dengan yang lain.
12. Kerjasama hirarki – awam
makin berkembang efektif.
keahliannya melayani kaum
marjinal.
8. Lembaga-lembaga
pendidikan, latihan mampu
menawarkan berbagai
pelayanan pendidikan yang
tepat dengan kebutuhan
pastoral Gereja.
9. Media dan akses informasi
yang makin mudah.
10. Potensi umat beriman lain
makin beragam dan
kompeten lebih mampu
bekerjasama.
7. OMS besar di Indonesia
berkembang menjadi lembaga
pressure groups yang efektif
dan diperhitungkan.
8. Lembaga-lembaga politik dan
kemasyarakatan
membutuhkan profesionalitas
dan ketokohan warga Gereja
sebagai penyeimbang posisi
institusi mereka di mata
publik.
9. Semua agama
memperjuangkan kebenaran
dan kebaikan umat manusia.
10. Suara kesadaran kebangsaan
makin kuat diantara
keresahan disintegrasi.
11. Gerakan lintas agama untuk
menanggapi keprihatinan
umum.
12. Semakin surut paham
primordialisme sempit
(agama, suku, ras, partai).
31. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 31/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
ResikoResikoResikoResiko
1. Korupsi, kolusi dan
nepotisme masih menjadi isu
pokok.
2. Indonesia masih menghadapi
berbagai bahaya
kebencanaan (ring of fire).
3. Kelompok-kelompok radikal
dan fundamentalis masih kuat
dan agresif.
4. Situasi politik masih labil
demokrasi prosedural masih
menjadi isu.
5. Umat makin meningkat
ekonominya tetapi makin
individualistis dan menurun
militansi serta dedikasinya.
6. Umat yang terpanggil aktif
terbatas jumlahnya dan
tersebar domisilinya.
7. Sistem ekonomi profit
oriented masih dominan dan
eksploitatif.
1. Korupsi, kolusi dan nepotisme
di tingkat desa makin
menonjol.
2. Dana kebencanaan masih
sering disalahgunakan
perangkat yg bertugas.
3. Isu kristenisasi makin meluas
dan agresif masuk ke ranah-
ranah publik.
4. Kompetisi parpol dalam
pemilihan pejabat publik di
pusat dan daerah makin
dipengaruhi uang. Caleg
katolik dapat tersisih jika tidak
siap masuk ranah publik.
5. Umat makin kehilangan posisi
dalam gerakan-gerakan
ekonomi (CU, UB/KUBE)
yang terbuka dan menurun
pengaruhnya.
1. Korupsi menjadi isu politik
untuk saling menjatuhkan.
2. Pendekatan pengurangan
resiko bencana berbasis
masyarakat masih belum
tersosialisasi ke seluruh
negeri.
3. Budaya Timur Tengah yang
agresif dan berbasis
primordial makin kuat
dipaksakan.
4. Situasi politik didominasi oleh
isu-isu primordial.
Kesempatan Caleg kristiani
menjadi terbatas jika tidak
lama dipersiapkan.
5. Umat yang tidak paham
keadaan politik akan merasa
takut karena berbagai
tekanan di masyarakat yang
berbau primordial.
1. Jumlah koruptor makin kecil,
jumlah uang yg dikorupsi
makin besar dan dilakukan
berjamaah.
2. Kebencanaan jenis-jenis
ekologis (air, perubahan iklim)
makin menonjol.
3. Budaya Timur Tengah masih
kuat dan terus dipromosikan
lewat kebijakan publik.
4. Demokrasi prosedural masih
kuat sementara esensi
demokrasi berkembang
lambat.
5. Segregasi umat berbasis etnis
makin menonjol situasi politik
diramaikan oleh isu
disintegrasi.
6. Segregasi antara umat yang
sadar politik beda partai
makin menjadi isu dalam
karya pastoral Gereja.
32. Rencana Induk KAS 2016 - 2035 | 32/32
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
KategoriKategori
RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035RENCANA INDUK KAS 2016 - 2035
Road MapRoad MapRoad MapRoad Map
I (2016 - 2020) II (2021 - 2025) III (2026 - 2030) IV (2031 - 2035)
ResikoResikoResikoResiko
8. Industrialisasi makin maju
dan komersialisasi IT serta
konsumerisme makin kuat.
9. Minim kesadaran masyarakat
yang peduli ekologi
6. Umat yang terpanggil aktif
terbatas kemampuannya
untuk selalu kreatif dan
inovatif dalam karya pastoral.
7. Cara pikir sektarian masih
kuat.
8. Globalisasi hal-hal yang
negatif.
9. Dampak kemiskinan dan
kebodohan.
10. Kebijakan publik diskriminatif
berbasis politisasi agama
6. Umat telah mendapat
pendidikan politik makin
militan yang terpanggil aktif
masuk caleg terbatas
jumlahnya dan tersebar
domisilinya.
7. Cara pikir sektarian sangat
kuat meskipun kecil.
8. Kecurigaan kristeniasi masih
kuat
7. Pragmatisme masyarakat
masih kuat.
8. Relativisme agama masih
kuat.
9. Arus sekularisme-
materialisme-konsumerisme-
individualisme.
TaglineTaglineTaglineTagline
Gereja yang inklusif, kreatif dan
tanggap jaman.
Gereja yang semakin mistik
(relasi dengan Allah) dan politis
(drivers dalam keterlibatan umum
di masyarakat).
Gereja menjadi agent of change
dalam hidup masyarakat melalui
usaha-usaha bonum commune.
Gereja sebagai tanda dan sarana
keselamatan bagi masyarakat.