paper

1. RINGKASAN CAPAIAN KINERJA
SEKRETARIS DAERAH

2. PerWALI Nomor 93
Tahun 2021
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
dan Fungsi dan Tata
Kerja Setda
PERJANJIAN KINERJA
SEKRETARIS DAERAH
TANTANGAN
KEPEMIMPINAN
SEKRETARIS DAERAH
DI ERA VUCA SAAT INI

3. PerWALI Nomor 93
Tahun 2021
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
dan Fungsi dan Tata
Kerja Setda
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf.
Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan
bertanggung jawab kepada Wali Kota.
Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Wali Kota
dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
serta pelayanan administratif.
Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
menyelenggarakan fungsi :
1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah;
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;
4. Pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil
Negara pada pemerintah daerah ;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota
sesuai dengan tugas dan fungsinya

4. PERJANJIAN KINERJA
SEKRETARIS DAERAH

5. Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
Evaluasi Internal
30
30
15
25
20,91
15,1
9,17
5,29
21,99
16,14
8,81
5,08
22,35
16,35
9,23
5,45
22,36
16,4
9,14
5,75
22,5
19,57
9,38
14,25
73,4%
55,7%
61,0%
28,7%
Nilai Capaian 2022 2021 2020 2019 2018 Bobot
TAHUN KATEGORI TINGKAT
AKUNTABILITAS
KINERJA
2018 B (61,89)
2019 B (63,00)
2020 B (64,54)
2021 B (64,52)
2022 B (65,65)
Capaian Indeks Inovasi
Daerah 2022 : Peringkat 51
(Inovatif / 51,35)

6. No KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
Nilai
SUMBER DATA
2021 2022
A Komponen Pengungkit
I. Pemenuhan 20,00 12.25 12.74 PMRB - KEMENPAN RB
II. Hasil Antara Area Perubahan 10,00 5.36 5.90
1) Sistem Merit 0-400 192,50 260,5 KASN
2) ASN Profesional 0-100 41,06 51,21 BKN
3) SPBE 1-5 2,56 2,41 KEMENPAN RB
4) Kualitas Pengadan Barang Jasa 0-100 33,69 39,6 LKPBJ RI
5) Kualitas Pelayanan Publik 0-5 4,16 4,34 KEMENPAN RB
6) Kapabilitas APIP 0-5 1,00 1,00 BPKP
7) Maturitas SPIP 0-5 2,00 2,00 BPKP
8) Kepatuhan thp SP yanblik 0-100 51,76 73,2 OMBUDSMAN
9) Kualitas Pengelolaan Arsip 0-100 80,00 91,48 ANRI
10) Reformasi Hukum 0-100 - 66,15 KEMENKUM HAM
III. Reform 30,00 15.90 16.33 PMRB - KEMENPAN RB
Total Komponen Pengungkit 60,00 33.50 34,97
No KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
Nilai
SUMBER DATA
2021 2022
B Komponen Hasil
1. Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 10,00 7.52 7.68 OPINI BPK
2. Kualitas Pelayanan Publik 10,00 9.35 8.57
INDEKS PERSEPSI
KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK (PKP) - KEMENPAN
RB
3.
Pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN
10,00 8.18 8.27
SURVEI PENILAIAN
INTEGRITAS EKSTERNAL
OLEH KPK
4. Kinerja Organisasi 10,00 6.00 6.47 SPI INTERNAL KPK
Total Komponen Hasil 40,00 31.04 30.99
Indeks Reformasi Birokrasi
(pengungkit+hasil)
100,00 64.55 65.96
Sesuai dengan ruang lingkup
tugas dan fungsi Sekretaris
Daerah dalam membantu Wali
Kota dalam penyusunan
kebijakan dan
pengkoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah serta
pelayanan administratif dalam
tatakelola manajemen
pembangunan mulai dari
perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengawasan
monev dan pelaporan, dapat
digambarkan dari capaian
reformasi birokrasi

7. TANTANGAN
KEPEMIMPINAN
SEKRETARIS DAERAH
DI ERA VUCA SAAT INI
Di era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous), tantangan kepemimpinan bagi
seorang Sekretaris Daerah bisa menjadi lebih kompleks dan menantang. Beberapa tantangan
khusus yang dihadapi oleh seorang Sekretaris Daerah di era VUCA:
1. Volatilitas (Volatility): Perubahan yang cepat dan tidak terduga dalam kondisi politik,
ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat mempengaruhi kebijakan dan program yang
dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah. Mereka harus dapat mengantisipasi perubahan ini
dan siap untuk menyesuaikan rencana dan strategi mereka dengan cepat.
2. Ketidakpastian (Uncertainty): Ketidakpastian menjadi semakin tinggi di era VUCA, dan
Sekretaris Daerah harus dapat menghadapinya. Mereka harus mampu mengumpulkan
informasi yang relevan, menganalisis tren, dan membuat keputusan berdasarkan data
yang terbatas. Kemampuan untuk mengelola ketidakpastian dengan baik dan membuat
keputusan yang adaptif sangat penting.
3. Kompleksitas (Complexity): Lingkungan kerja Sekretaris Daerah menjadi semakin
kompleks di era VUCA. Mereka harus berhadapan dengan berbagai kepentingan dan
pemangku kepentingan yang beragam, serta menjalankan tugas-tugas yang melibatkan
banyak aspek yang saling terkait. Mengelola kompleksitas ini membutuhkan kemampuan
untuk berpikir secara sistemik, menjalin kolaborasi, dan mencari solusi yang
komprehensif.
4. Ambiguitas (Ambiguity): Ambiguitas merujuk pada keadaan ketika informasi yang tersedia
tidak jelas atau terbatas. Sekretaris Daerah harus menghadapi situasi-situasi yang
ambigu dan sering kali tidak memiliki jawaban yang jelas. Mereka perlu mengembangkan
kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian, melakukan penilaian risiko, dan membuat
keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap.

8. TANTANGAN
KEPEMIMPINAN
SEKRETARIS DAERAH
DI ERA VUCA SAAT INI
Untuk menghadapi tantangan ini, seorang Sekretaris Daerah di era VUCA perlu memiliki
beberapa kualitas kepemimpinan yang kritis, antara lain:
1. Ketahanan (Resilience): Kemampuan untuk tetap tenang dan beradaptasi di tengah
ketidakpastian dan tekanan adalah kualitas penting bagi seorang Sekretaris Daerah. Mereka
harus bisa menjaga ketahanan mental dan fisik untuk menghadapi tantangan yang muncul.
2. Fleksibilitas (Flexibility): Sekretaris Daerah harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan situasi dan kebutuhan yang muncul. Kemampuan untuk
mengubah strategi dan rencana kerja secara responsif akan menjadi sangat berharga di era
VUCA.
3. Keterbukaan (Openness): Kepemimpinan yang inklusif dan keterbukaan terhadap berbagai
sudut pandang adalah penting dalam menghadapi kompleksitas dan ambiguitas. Sekretaris
Daerah perlu mendengarkan dan mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan yang baik.
4. Kekuatan Kolaborasi (Collaborative Strength): Membangun dan memelihara hubungan yang
baik dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal adalah kunci untuk menghadapi
tantangan VUCA. Kolaborasi yang kuat dapat membantu Sekretaris Daerah mengatasi
kompleksitas dan mencapai tujuan organisasi.
5. Kecerdasan Analitis (Analytical Intelligence): Dalam menghadapi volatilitas dan
ketidakpastian, Sekretaris Daerah perlu mengandalkan kecerdasan analitis untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan. Kemampuan untuk mengambil
keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang situasi dan tren akan menjadi
aset yang berharga.