Pendidik dalam Islam bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik peserta didik sesuai ajaran Islam. Pendidik dihormati setingkat di bawah nabi karena berkaitan dengan ilmu. Hakikat pendidikan dalam Islam adalah memperdalam iman, ilmu, dan amal berdasarkan al-Quran dan sunnah.
1. Resume Materi III
Hakikat Pendidik Dalam Islam
Irdayanti cibro
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Jl. Medan Banda Aceh, Alue Awe, Muara Dua, Lhokseumawe,24352
e-mail:
irdayantiirda37@gmail.com
A. Kedudukan Pendidik Dalam Pandangan Islam
Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-
orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh
potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. pendidik
merupakan jabatan profesi yang memerlukan keahlian khusus
sebagai pendidik.
Secara terminologi, pengertia yang lebih implisit kata
pendidik dapat diartikan dengan guru, sebagaimana yang
disampaikan oleh Hadari Nawawi yang dikutip oleh Moh. Uzer,
pendidik adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan
pelajaran di sekolah atau di kelas. Bahwa guru berarti orang yang
ikut juga bertanggung jawab dalam membantu peserta didik untuk
mencapai proses kedewasaan. Tetapi dalam hal ini disalah artikan
banyak orang, bahwa hanya gurulah yang bertanggung jawab dalam
proses pendidikan, tetapi yang sesungguhnya adalah baik masyarakat
lebih-lebih orang tua peserta didik juga sama-sama membangun
proses pendidikan agar menjadi masyarakat yang dewasa pula.
Pendidik dalam penyelenggaraan pendidikan Islam pada
2. hakikatnya adalah mereka yang melaksanakan tugas dan tanggung
jawab mendidik. Dalam Islam, pengertian pendidik tidak hanya
dibatasi pada terjadinya interaksi pendidikan dan pembelajaran
antara guru dan peserta didik didalam kelas, tetapi mengajak dan
membimbing orang lain untuk memahami dan melaksanakan ajaran
Islam merupakan bagian dari aktivitas pendidikan Islam. Oleh
karena itu, pendidikan Islam dapat berlangsung kapan dan dimana
saja, bahkan oleh siapa saja sepanjang yang bersangkutan memenuhi
syarat-syarat baik dilihat dari prinsip-prinsip pendidikan dan
pembelajaran.
Islam sangat menghargai dan memuliakan pendidik atau
guru. Penghargaan tersebut sangat tinggi sehingga menempatkan
para pendidik setingkat dibawah para Nabi dan Rasul. Kenapa
demikian? Karena pendidik sangat terkait dengan ilmu sedangkan
Islam sangat menghargai ilmu. Pengetahuan berasal dari tuhan,
pendidik pertama adalah Tuhan. Pandangan yang menembus langit
ini telah menimbulkan sikap dikalangan umat Islam bahwa ilmu
tidak terpisah dari Tuhan; pengetahuan tidak terpisah dari pendidik;
maka kedudukan pendidik sangat tinggi dalam Islam. Oleh karena
itu, Islam sangat menghormati dan memuliakan kedudukan seorang
pendidik karena berkaitan dengan ilmu, ada juga hadits Nabi yang
menegaskan bahwa orang yang berilmu melebihi orang yang
berpuasa dan shalat malam, tinta ulama lebih berharga daripada
darah para syuhada, dan sebagainya. Dalam hal ini ada dukungan
baik dari Al-Qur’an maupun hadits Nabi.
Pendidikan agama adalah bagian yang utama dalam
pendidikan Islam dan dasar tersebut hakikat pendidikan dalam Islam
bisa dimaknai dengan singkat yaitu hakikat dalam pembelajaran Al-
Qur’an dan As-sunnah. Dengan begitu, hakikat pendidikan dalam
Islam yaitu berusaha untuk memperdalam hidayah iman, hidayah
ilmu, dan juga hidayah amal. Hidayah iman yaitu cara yang terbaik
dalam beriman kepada Allah dan Rasulullah Saw dan juga beriman
kepada kitab Al-Qur’an. Hidayah ilmu yang dimaksud disini adalah
memperdalam mencari ilmu tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang
didalamnya terdapat informasi dan ide dasar dari segala ilmu
3. pengetahuan manusia, sedangkan hidayah amal yaitu kita
mengamalkan ilmu yang kita dapatkan dan dikembangkan dalam Al-
Qur’an untuk diberikan kepada sesama agar dapat memberikan
manfaat bagi sekitar kita.
Pandangan diatas kemudian menghasilkan bentuk hubungan
yang unik antara pendidik dan peserta didik dalam Islam yang pada
hakikatnya adalah hubungan keagamaan, hubungan yang memiliki
nilai syurgawi.