SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
ANALISIS
KADARABU
Nama Anggota Kelompok 8 :
Gheffira Azzahra Putri.
Salwa Nisriinaa
JURNALYANGAKANDIREVIEW
REVIEWCONTENT
Tujuan
Metode
Hasildanpembahasan
InformasiKadarAbu
TUJUAN
Claudia Alves Bailey Dupont
Dani Martinez
Presentations are
communication tools
that can
Cahaya Dewi
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui
formulasi terigu dan tepung keladi pada
pembuatan roti tawar.
menentukan persenan kadar abu pada hasil
pengabuan roti.
METODE
Penelitian menggunakan Randomized Block Design dengan perbandingan tepung gandum dan
cocoyam dalam rasio yang berbeda untuk pembuatan roti. Rasio yang digunakan adalah 100% gandum:
0% cocoyam, 95% gandum: 5% cocoyam, 90% gandum: 10% cocoyam, 85% gandum: 15% cocoyam, 80%
gandum: 20% cocoyam, 75% gandum: 25% cocoyam, dan 70% gandum: 30% cocoyam. Perawatan
diulang dua kali, menghasilkan 14 unit percobaan.
Data dianalisis menggunakan analisis varians, dan jika ada efek yang signifikan, tes Duncan dilakukan.
Karakteristik roti, seperti volume, kadar air, kadar abu, kandungan serat kasar, kandungan protein, kadar
lemak, rasa, warna, tekstur, dan penerimaan secara keseluruhan, dievaluasi.
Formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam ditemukan menghasilkan roti dengan karakteristik
yang baik.
Tepung cocoyam disiapkan dengan mengiris tipis cocoyam dan merendamnya dalam larutan garam
selama 60 menit. Setelah direndam, itu dicuci, dikeringkan, dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C,
digiling, dan diayak.
HasildanPembahasan
Penelitian menemukan bahwa formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam menghasilkan roti dengan
karakteristik yang baik, termasuk tingkat pembengkakan 129,87%, kadar air 32,13%, kadar abu 1,43%, kandungan
protein 16,42%, kadar lemak 10,09%, kandungan serat kasar 6,33%, dan kandungan karbohidrat 39,92%.
Roti juga sebagian besar memiliki pori-pori yang seragam, warna yang paling disukai, rasa yang paling disukai,
rasa yang paling disukai, tekstur yang paling disukai, dan penerimaan keseluruhan yang sebagian besar
disukai.
Namun, penelitian tidak menemukan efek signifikan pada rasa dan keseragaman pori-pori roti.
Penelitian menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk meningkatkan kandungan serat
makanan roti sambil mempertahankan penerimaan konsumen.
Formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam menghasilkan roti dengan karakteristik yang baik, termasuk
tingkat pembengkakan yang diinginkan, kadar air, kadar abu, kandungan protein, kadar lemak, kandungan
serat kasar, dan kandungan karbohidrat.
Roti juga sebagian besar memiliki pori-pori yang seragam, warna yang paling disukai, rasa yang paling disukai,
rasa yang paling disukai, tekstur yang paling disukai, dan penerimaan keseluruhan yang sebagian besar
disukai.
Namun, penelitian tidak menemukan efek signifikan pada rasa dan keseragaman pori-pori roti.
Studi ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kandungan serat makanan roti
sambil mempertahankan penerimaan konsumen.
INFORMASIKADARABU
Perbandingan terigu dan tepung keladi berpengaruh sangat nyata
(P<0,01) terhadap kadar abu roti tawar. Tabel 2 menunjukkan
bahwa kadar abu roti tawar berkisar antara 1,22% sampai dengan
1,63%. Kadar abu roti tawar tertinggi diperoleh dari perbandingan
70% terigu dan 30% tepung keladi yaitu 1,63% sedangkan kadar abu
roti tawar terendah diperoleh dari perbandingan 100% terigu dan
0% tepung keladi yaitu 1,22%. Tabel 2 menunjukkan bahwa semakin
meningkat penggunaan tepung keladi, kadar abu roti tawar
semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena kadar abu terigu
sebesar 0,43% (bb) (Astawan, 2006), sedangkan kadar abu tepung
keladi sebesar 4,15% (bb) (Putra, dkk, 2011). Besarnya nilai kadar abu
roti yang dihasilkan telah sesuai dengan syarat mutu roti tawar
maksimal 3% bb (SNI 01-3840-1995).
Rangkuman Kadar Abu kelompok 8 institutt

More Related Content

Similar to Rangkuman Kadar Abu kelompok 8 institutt

REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxFatinAliana
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxFatinAliana
 
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUPEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUAgus Berek
 
Laporan pembuatan nugget cumi cumi
Laporan pembuatan nugget cumi cumiLaporan pembuatan nugget cumi cumi
Laporan pembuatan nugget cumi cumiAndini Vievie
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungReza Fahlevi
 
Udangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
UdangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkUdangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
UdangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkTeamCheck88
 
Ini punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahIni punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahKurnia Wati
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Phaphy Wahyudhi
 
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.pptPPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.pptNeelaIshak
 
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BBAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BPhaphy Wahyudhi
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananpsychologica
 
porsimetri posimetri buku foto makanan...
porsimetri posimetri buku foto makanan...porsimetri posimetri buku foto makanan...
porsimetri posimetri buku foto makanan...emapangeranwo
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeRiniDwi7
 
Wellness Education - Nutrisi
Wellness Education - NutrisiWellness Education - Nutrisi
Wellness Education - NutrisiAwi Wicaksono
 

Similar to Rangkuman Kadar Abu kelompok 8 institutt (20)

REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
 
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUPEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
 
Laporan pembuatan nugget cumi cumi
Laporan pembuatan nugget cumi cumiLaporan pembuatan nugget cumi cumi
Laporan pembuatan nugget cumi cumi
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
 
Tugas mikologi
Tugas mikologiTugas mikologi
Tugas mikologi
 
Udangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
UdangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkUdangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Udangkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
 
Ini punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahIni punya kitaaaah
Ini punya kitaaaah
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
 
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.pptPPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
 
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BBAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
 
LOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptxLOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptx
 
1.2 dsa
1.2 dsa1.2 dsa
1.2 dsa
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
porsimetri posimetri buku foto makanan...
porsimetri posimetri buku foto makanan...porsimetri posimetri buku foto makanan...
porsimetri posimetri buku foto makanan...
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
 
Laporan Amali Biologi: Ujian Makanan
Laporan Amali Biologi: Ujian MakananLaporan Amali Biologi: Ujian Makanan
Laporan Amali Biologi: Ujian Makanan
 
Cinta Pangan Lokal
Cinta Pangan LokalCinta Pangan Lokal
Cinta Pangan Lokal
 
Wellness Education - Nutrisi
Wellness Education - NutrisiWellness Education - Nutrisi
Wellness Education - Nutrisi
 

Rangkuman Kadar Abu kelompok 8 institutt

  • 1. ANALISIS KADARABU Nama Anggota Kelompok 8 : Gheffira Azzahra Putri. Salwa Nisriinaa
  • 4. TUJUAN Claudia Alves Bailey Dupont Dani Martinez Presentations are communication tools that can Cahaya Dewi Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui formulasi terigu dan tepung keladi pada pembuatan roti tawar. menentukan persenan kadar abu pada hasil pengabuan roti.
  • 5. METODE Penelitian menggunakan Randomized Block Design dengan perbandingan tepung gandum dan cocoyam dalam rasio yang berbeda untuk pembuatan roti. Rasio yang digunakan adalah 100% gandum: 0% cocoyam, 95% gandum: 5% cocoyam, 90% gandum: 10% cocoyam, 85% gandum: 15% cocoyam, 80% gandum: 20% cocoyam, 75% gandum: 25% cocoyam, dan 70% gandum: 30% cocoyam. Perawatan diulang dua kali, menghasilkan 14 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan analisis varians, dan jika ada efek yang signifikan, tes Duncan dilakukan. Karakteristik roti, seperti volume, kadar air, kadar abu, kandungan serat kasar, kandungan protein, kadar lemak, rasa, warna, tekstur, dan penerimaan secara keseluruhan, dievaluasi. Formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam ditemukan menghasilkan roti dengan karakteristik yang baik. Tepung cocoyam disiapkan dengan mengiris tipis cocoyam dan merendamnya dalam larutan garam selama 60 menit. Setelah direndam, itu dicuci, dikeringkan, dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C, digiling, dan diayak.
  • 6. HasildanPembahasan Penelitian menemukan bahwa formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam menghasilkan roti dengan karakteristik yang baik, termasuk tingkat pembengkakan 129,87%, kadar air 32,13%, kadar abu 1,43%, kandungan protein 16,42%, kadar lemak 10,09%, kandungan serat kasar 6,33%, dan kandungan karbohidrat 39,92%. Roti juga sebagian besar memiliki pori-pori yang seragam, warna yang paling disukai, rasa yang paling disukai, rasa yang paling disukai, tekstur yang paling disukai, dan penerimaan keseluruhan yang sebagian besar disukai. Namun, penelitian tidak menemukan efek signifikan pada rasa dan keseragaman pori-pori roti. Penelitian menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk meningkatkan kandungan serat makanan roti sambil mempertahankan penerimaan konsumen. Formulasi 85% gandum dan 15% tepung cocoyam menghasilkan roti dengan karakteristik yang baik, termasuk tingkat pembengkakan yang diinginkan, kadar air, kadar abu, kandungan protein, kadar lemak, kandungan serat kasar, dan kandungan karbohidrat. Roti juga sebagian besar memiliki pori-pori yang seragam, warna yang paling disukai, rasa yang paling disukai, rasa yang paling disukai, tekstur yang paling disukai, dan penerimaan keseluruhan yang sebagian besar disukai. Namun, penelitian tidak menemukan efek signifikan pada rasa dan keseragaman pori-pori roti. Studi ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kandungan serat makanan roti sambil mempertahankan penerimaan konsumen.
  • 7. INFORMASIKADARABU Perbandingan terigu dan tepung keladi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu roti tawar. Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar abu roti tawar berkisar antara 1,22% sampai dengan 1,63%. Kadar abu roti tawar tertinggi diperoleh dari perbandingan 70% terigu dan 30% tepung keladi yaitu 1,63% sedangkan kadar abu roti tawar terendah diperoleh dari perbandingan 100% terigu dan 0% tepung keladi yaitu 1,22%. Tabel 2 menunjukkan bahwa semakin meningkat penggunaan tepung keladi, kadar abu roti tawar semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena kadar abu terigu sebesar 0,43% (bb) (Astawan, 2006), sedangkan kadar abu tepung keladi sebesar 4,15% (bb) (Putra, dkk, 2011). Besarnya nilai kadar abu roti yang dihasilkan telah sesuai dengan syarat mutu roti tawar maksimal 3% bb (SNI 01-3840-1995).