SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Psikologi Kognitif
.
“Pembentukan Konsep dan reasoning”
Oleh:
Yumna Adam
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Pembentukan
Konsep
1. Pengertian Konsep
Solso (1986) mendefinisikan bahwa konsep
menunjukan pada sifat-sifat umum yang menonjol dari
satu kelas objek atau ide.
Konsep adalah semua sifat yang dihubungkan
menggunakan aturan-aturan tertentu. Konsep juga bisa
diartikan sebagai kejadian dengan sifat yang sama
dengan objek atau kejadian lain. Pengertian ini
dikemukakan oleh Hulse, Egeth dan Deese (1981).
Melalui pengertian tersebut, maka kita bisa memahami
bahwa yang dimaksud sebagai pembentukan konsep
adalah proses dalam mengelompokkan atau
mengklasifikasikan setiap objek, kejadian atau sifat yang
sama menjadi suatu kerangka yang utuh.
1. Asosiasi
teori tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip
asosiasi. Dalam format ringkas, prinsip memegang ikatan yang akan terbentuk di antara
kejadian (atau objek) setiap saat dimunculkan bentuk dari ikatan. Teori asosiasi
menerangkan bahwa belajar konsepsebagai suatu proses asosiasi respons-respons yang
muncul selama belajar dengan contoh-contoh yang mendefinisikan konsep.
2. Pengujian Hipotesis
Tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi
yang konsisten dengan objek penyelidikan kita. Contoh: Seseorang mungkin akan membuat
sebuah hipotesis mengenai konsep tertentu. Lalu ia akan melakukan uji hipotesis untuk
membuktikan apakah konsep tersebut memang benar atau tidak. Dari situlah kemudian akan
terbentuk sebuah konsep yang baru.
Teori Pembentukan Konsep
2. Proses Pembentukan Konsep
Logila adalah ilmu
berpikir, dalam membentuk sebuah
konsep, biasanya akan muncul
berbagai macam argumen baik dari
kita sendiri maupun orang lain.
Logika akan berusaha membangun
konsep melalui berbagai macam
argumen yang memang masuk
akal dan saling terkait.
Pengambilan keputusan
sebenarnya hampir mirip dengan
kegiatan menyimpulkan sesuatu.
Mulanya ada banyak data yang
dikumpulkan kemudian akan dikaji mana
yang memang saling terhubung.
Pengamatan dari setiap peristiwa
tersebut dicatat kemudian akan
diputuskan atau disimpulkan mengenai
konsep apa yang bisa muncul dari hal
tersebut.
Kemampuan dalam
memecahkan masalah, ternyata juga
bisa secara tidak sengaja
menimbulkan konsep yang baru.
Dengan adanya suatu permasalahan,
diperlukan cara-cara tertentu yang
mungkin juga berbeda dengan cara
sebelumnya. Cara-cara baru
tersebutlah yang kemudian akan
menjadi sebuah konsep.
Logika
Pengambilan
Keputusan
Pemecahan
Masalah
Proses Pembentukan Konsep
Kreativitas sebenarnya
masih ada hubungannya dengan
pemecahan masalah. Ketika
seseorang akan berusaha
memecahkan permasalahan dengan
cara yang baru, tentu diperlukan ide
dan kreativitas di sana. Inilah kemudian
pembentukan konsep yang baru juga
bisa muncul dengan adanya kreativitas
seseorang. Kreativitas akan
memberikan inovasi baru, yang kadang
bisa diterima atau tidak diterima.
Namun setidaknya, ini bisa membantu
untuk menciptakan konsep baru.
Penalaran sebenarnya
hampir mirip seperti logika. Hanya saja,
penalaran yang dimaksud di sini
adalah reasoning terhadap suatu kejadian
tertentu. Ada dua pendekatan dalam
penalaran yaitu penalaran induktif dan
penalaran deduktif. Penalaran induktif
merupakan kegiatan untuk reasoning dari
hal yang khusus ke umum. Sementara
untuk penalaran deduktif adalah
sebaliknya. Proses penalaran ini menjadi
penting karena dengan adanya penalaran,
seseorang mungkin bisa membentuk
konsep dengan baik dan bisa diterima oleh
banyak orang.
konsep bisa terbentuk
dengan adanya pemrosesan
informasi. Segala macam temuan
baru akan dicatat kemudian ditelaah
dan dikaitkan dengan temuan
sebelumnya sehingga ini akan
membentuk konsep baru yang bisa
saja lebih bermakna. Pemrosesan
informasi akan dilakukan sehingga
konsep tersebut akan semakin
matang. Penggabungan beberapa
informasi yang sama mungkin akan
membantu untuk terciptanya konsep
yang baik.
Kreativitas Penalaran
Pemrosesan
Informasi
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Reasoning
(Penalaran)
3. Pengertian Penalaran
Reasoning (Bahasa Inggris) atau penalaran berasal
dari kata “nalar” yang memiliki pengertian “kegiatan yang
memungkinkan seseorang berpikir logis”. Oleh karena itu
terkadang penalaran juga disebut sebagai penalaran
logis. Artinya, penalaran dapat didefinisikan sebagai
bentuk khusus dari berpikir dalam upaya pengambilan,
penyimpulan, konklusi yang digambarkan premis yang
berbeda-beda namun saling berhubungan untuk
mengambil simpulan dari berbagai pengetahuan dan
keyakinan mutakhir serta menstransformasikan informasi
yang diberikan untuk menelaah dan menghasilkan
konklusi.
● Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut
logika. Dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran memiliki
logikanya sendiri.
● Adanya sifat analitik dari proses berfikirnya. Penalaran
merupakan proses berpikir yang menyandarkan diri kepada
suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk
analisisnya adalah logika penalaran yang bersangkutan (Qamar
& Salle, 2018, hlm. 25).
4. Ciri-ciri Penalaran
5. Jenis-jenis Penalaran
 Penalaran Induktif
Ketika anda memulai dengan pengamatan atau-
atau fakta tertentu dan menyimpulkan aturan
umum atau kesimpulan darinya. Penalaran
induktif sering digunakan dalam penelitian ilmiah,
dimana eksperimen dan observasi digunakan
untuk menghasilkan hipotesis dan teori.
Misalnya: seorang ahli biologi mungkin
mengamati bahwa tanaman tertentu tumbuh
kebih cepat dibawah sinar matahari dibandingkan
di tempat teduh, dan menggunakan penalaran
induktif untuk membuat hipotesis bahwa sinar
matahari mempengaruhi laju pertumbuhan
tanaman.
Contoh sederhana
dalam matematika:
Jika kita perhatikan
barisan bilangan
pertama berurutan:
1, 3, 5, 7, ….,
Kita dapat membuat
kesimpulan induktif
bahwa semua bilangan
dalam barisan ini ganjil.
Jenis-jenis Penalaran
 Penalaran Deduktif
Ketika anda memulai dengan aturan atau prinsip umum, dan
menerapkannya pada kasus atau situasi tertentu.
Penalaran deduktif sering digunakan dalam matematika, dimana
aksioam dan teorema digunakan untuk membuktikan
pernyataan dan memecahkan masalah.
Misalnya: seoramg ahli matematika mungkin menunjukkan
bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah 180 derajat, dengan
menerapkan sifat-sifat garis sejajar dan sudut transversal
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Awang Ramadhani
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfkustiyantidew94
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeAHMAD TAHA
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Nur Aqwamah
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaARIYASAFIKAR1
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanphomie otari
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )Rietz Wiguna
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmuambar77
 
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"Nariaki Adachi
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuM fazrul
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 

Similar to Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx (20)

Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
 
Induktif
InduktifInduktif
Induktif
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
 
Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)
 
Jawaban UTS IAD IBD & ISD
Jawaban UTS IAD IBD & ISDJawaban UTS IAD IBD & ISD
Jawaban UTS IAD IBD & ISD
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Makalah humas 1
Makalah humas 1Makalah humas 1
Makalah humas 1
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
 
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"
FILSAFAT MIPA "BERPIKIR DAN PENALARAN"
 
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal SehatIlmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx

  • 1. Psikologi Kognitif . “Pembentukan Konsep dan reasoning” Oleh: Yumna Adam
  • 2. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Pembentukan Konsep
  • 3. 1. Pengertian Konsep Solso (1986) mendefinisikan bahwa konsep menunjukan pada sifat-sifat umum yang menonjol dari satu kelas objek atau ide. Konsep adalah semua sifat yang dihubungkan menggunakan aturan-aturan tertentu. Konsep juga bisa diartikan sebagai kejadian dengan sifat yang sama dengan objek atau kejadian lain. Pengertian ini dikemukakan oleh Hulse, Egeth dan Deese (1981). Melalui pengertian tersebut, maka kita bisa memahami bahwa yang dimaksud sebagai pembentukan konsep adalah proses dalam mengelompokkan atau mengklasifikasikan setiap objek, kejadian atau sifat yang sama menjadi suatu kerangka yang utuh.
  • 4. 1. Asosiasi teori tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip asosiasi. Dalam format ringkas, prinsip memegang ikatan yang akan terbentuk di antara kejadian (atau objek) setiap saat dimunculkan bentuk dari ikatan. Teori asosiasi menerangkan bahwa belajar konsepsebagai suatu proses asosiasi respons-respons yang muncul selama belajar dengan contoh-contoh yang mendefinisikan konsep. 2. Pengujian Hipotesis Tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek penyelidikan kita. Contoh: Seseorang mungkin akan membuat sebuah hipotesis mengenai konsep tertentu. Lalu ia akan melakukan uji hipotesis untuk membuktikan apakah konsep tersebut memang benar atau tidak. Dari situlah kemudian akan terbentuk sebuah konsep yang baru. Teori Pembentukan Konsep
  • 5. 2. Proses Pembentukan Konsep Logila adalah ilmu berpikir, dalam membentuk sebuah konsep, biasanya akan muncul berbagai macam argumen baik dari kita sendiri maupun orang lain. Logika akan berusaha membangun konsep melalui berbagai macam argumen yang memang masuk akal dan saling terkait. Pengambilan keputusan sebenarnya hampir mirip dengan kegiatan menyimpulkan sesuatu. Mulanya ada banyak data yang dikumpulkan kemudian akan dikaji mana yang memang saling terhubung. Pengamatan dari setiap peristiwa tersebut dicatat kemudian akan diputuskan atau disimpulkan mengenai konsep apa yang bisa muncul dari hal tersebut. Kemampuan dalam memecahkan masalah, ternyata juga bisa secara tidak sengaja menimbulkan konsep yang baru. Dengan adanya suatu permasalahan, diperlukan cara-cara tertentu yang mungkin juga berbeda dengan cara sebelumnya. Cara-cara baru tersebutlah yang kemudian akan menjadi sebuah konsep. Logika Pengambilan Keputusan Pemecahan Masalah
  • 6. Proses Pembentukan Konsep Kreativitas sebenarnya masih ada hubungannya dengan pemecahan masalah. Ketika seseorang akan berusaha memecahkan permasalahan dengan cara yang baru, tentu diperlukan ide dan kreativitas di sana. Inilah kemudian pembentukan konsep yang baru juga bisa muncul dengan adanya kreativitas seseorang. Kreativitas akan memberikan inovasi baru, yang kadang bisa diterima atau tidak diterima. Namun setidaknya, ini bisa membantu untuk menciptakan konsep baru. Penalaran sebenarnya hampir mirip seperti logika. Hanya saja, penalaran yang dimaksud di sini adalah reasoning terhadap suatu kejadian tertentu. Ada dua pendekatan dalam penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan kegiatan untuk reasoning dari hal yang khusus ke umum. Sementara untuk penalaran deduktif adalah sebaliknya. Proses penalaran ini menjadi penting karena dengan adanya penalaran, seseorang mungkin bisa membentuk konsep dengan baik dan bisa diterima oleh banyak orang. konsep bisa terbentuk dengan adanya pemrosesan informasi. Segala macam temuan baru akan dicatat kemudian ditelaah dan dikaitkan dengan temuan sebelumnya sehingga ini akan membentuk konsep baru yang bisa saja lebih bermakna. Pemrosesan informasi akan dilakukan sehingga konsep tersebut akan semakin matang. Penggabungan beberapa informasi yang sama mungkin akan membantu untuk terciptanya konsep yang baik. Kreativitas Penalaran Pemrosesan Informasi
  • 7. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Reasoning (Penalaran)
  • 8. 3. Pengertian Penalaran Reasoning (Bahasa Inggris) atau penalaran berasal dari kata “nalar” yang memiliki pengertian “kegiatan yang memungkinkan seseorang berpikir logis”. Oleh karena itu terkadang penalaran juga disebut sebagai penalaran logis. Artinya, penalaran dapat didefinisikan sebagai bentuk khusus dari berpikir dalam upaya pengambilan, penyimpulan, konklusi yang digambarkan premis yang berbeda-beda namun saling berhubungan untuk mengambil simpulan dari berbagai pengetahuan dan keyakinan mutakhir serta menstransformasikan informasi yang diberikan untuk menelaah dan menghasilkan konklusi.
  • 9. ● Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika. Dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran memiliki logikanya sendiri. ● Adanya sifat analitik dari proses berfikirnya. Penalaran merupakan proses berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisisnya adalah logika penalaran yang bersangkutan (Qamar & Salle, 2018, hlm. 25). 4. Ciri-ciri Penalaran
  • 10. 5. Jenis-jenis Penalaran  Penalaran Induktif Ketika anda memulai dengan pengamatan atau- atau fakta tertentu dan menyimpulkan aturan umum atau kesimpulan darinya. Penalaran induktif sering digunakan dalam penelitian ilmiah, dimana eksperimen dan observasi digunakan untuk menghasilkan hipotesis dan teori. Misalnya: seorang ahli biologi mungkin mengamati bahwa tanaman tertentu tumbuh kebih cepat dibawah sinar matahari dibandingkan di tempat teduh, dan menggunakan penalaran induktif untuk membuat hipotesis bahwa sinar matahari mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman. Contoh sederhana dalam matematika: Jika kita perhatikan barisan bilangan pertama berurutan: 1, 3, 5, 7, …., Kita dapat membuat kesimpulan induktif bahwa semua bilangan dalam barisan ini ganjil.
  • 11. Jenis-jenis Penalaran  Penalaran Deduktif Ketika anda memulai dengan aturan atau prinsip umum, dan menerapkannya pada kasus atau situasi tertentu. Penalaran deduktif sering digunakan dalam matematika, dimana aksioam dan teorema digunakan untuk membuktikan pernyataan dan memecahkan masalah. Misalnya: seoramg ahli matematika mungkin menunjukkan bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah 180 derajat, dengan menerapkan sifat-sifat garis sejajar dan sudut transversal
  • 12. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Terima Kasih