2. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Pembentukan
Konsep
3. 1. Pengertian Konsep
Solso (1986) mendefinisikan bahwa konsep
menunjukan pada sifat-sifat umum yang menonjol dari
satu kelas objek atau ide.
Konsep adalah semua sifat yang dihubungkan
menggunakan aturan-aturan tertentu. Konsep juga bisa
diartikan sebagai kejadian dengan sifat yang sama
dengan objek atau kejadian lain. Pengertian ini
dikemukakan oleh Hulse, Egeth dan Deese (1981).
Melalui pengertian tersebut, maka kita bisa memahami
bahwa yang dimaksud sebagai pembentukan konsep
adalah proses dalam mengelompokkan atau
mengklasifikasikan setiap objek, kejadian atau sifat yang
sama menjadi suatu kerangka yang utuh.
4. 1. Asosiasi
teori tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip
asosiasi. Dalam format ringkas, prinsip memegang ikatan yang akan terbentuk di antara
kejadian (atau objek) setiap saat dimunculkan bentuk dari ikatan. Teori asosiasi
menerangkan bahwa belajar konsepsebagai suatu proses asosiasi respons-respons yang
muncul selama belajar dengan contoh-contoh yang mendefinisikan konsep.
2. Pengujian Hipotesis
Tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi
yang konsisten dengan objek penyelidikan kita. Contoh: Seseorang mungkin akan membuat
sebuah hipotesis mengenai konsep tertentu. Lalu ia akan melakukan uji hipotesis untuk
membuktikan apakah konsep tersebut memang benar atau tidak. Dari situlah kemudian akan
terbentuk sebuah konsep yang baru.
Teori Pembentukan Konsep
5. 2. Proses Pembentukan Konsep
Logila adalah ilmu
berpikir, dalam membentuk sebuah
konsep, biasanya akan muncul
berbagai macam argumen baik dari
kita sendiri maupun orang lain.
Logika akan berusaha membangun
konsep melalui berbagai macam
argumen yang memang masuk
akal dan saling terkait.
Pengambilan keputusan
sebenarnya hampir mirip dengan
kegiatan menyimpulkan sesuatu.
Mulanya ada banyak data yang
dikumpulkan kemudian akan dikaji mana
yang memang saling terhubung.
Pengamatan dari setiap peristiwa
tersebut dicatat kemudian akan
diputuskan atau disimpulkan mengenai
konsep apa yang bisa muncul dari hal
tersebut.
Kemampuan dalam
memecahkan masalah, ternyata juga
bisa secara tidak sengaja
menimbulkan konsep yang baru.
Dengan adanya suatu permasalahan,
diperlukan cara-cara tertentu yang
mungkin juga berbeda dengan cara
sebelumnya. Cara-cara baru
tersebutlah yang kemudian akan
menjadi sebuah konsep.
Logika
Pengambilan
Keputusan
Pemecahan
Masalah
6. Proses Pembentukan Konsep
Kreativitas sebenarnya
masih ada hubungannya dengan
pemecahan masalah. Ketika
seseorang akan berusaha
memecahkan permasalahan dengan
cara yang baru, tentu diperlukan ide
dan kreativitas di sana. Inilah kemudian
pembentukan konsep yang baru juga
bisa muncul dengan adanya kreativitas
seseorang. Kreativitas akan
memberikan inovasi baru, yang kadang
bisa diterima atau tidak diterima.
Namun setidaknya, ini bisa membantu
untuk menciptakan konsep baru.
Penalaran sebenarnya
hampir mirip seperti logika. Hanya saja,
penalaran yang dimaksud di sini
adalah reasoning terhadap suatu kejadian
tertentu. Ada dua pendekatan dalam
penalaran yaitu penalaran induktif dan
penalaran deduktif. Penalaran induktif
merupakan kegiatan untuk reasoning dari
hal yang khusus ke umum. Sementara
untuk penalaran deduktif adalah
sebaliknya. Proses penalaran ini menjadi
penting karena dengan adanya penalaran,
seseorang mungkin bisa membentuk
konsep dengan baik dan bisa diterima oleh
banyak orang.
konsep bisa terbentuk
dengan adanya pemrosesan
informasi. Segala macam temuan
baru akan dicatat kemudian ditelaah
dan dikaitkan dengan temuan
sebelumnya sehingga ini akan
membentuk konsep baru yang bisa
saja lebih bermakna. Pemrosesan
informasi akan dilakukan sehingga
konsep tersebut akan semakin
matang. Penggabungan beberapa
informasi yang sama mungkin akan
membantu untuk terciptanya konsep
yang baik.
Kreativitas Penalaran
Pemrosesan
Informasi
7. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Reasoning
(Penalaran)
8. 3. Pengertian Penalaran
Reasoning (Bahasa Inggris) atau penalaran berasal
dari kata “nalar” yang memiliki pengertian “kegiatan yang
memungkinkan seseorang berpikir logis”. Oleh karena itu
terkadang penalaran juga disebut sebagai penalaran
logis. Artinya, penalaran dapat didefinisikan sebagai
bentuk khusus dari berpikir dalam upaya pengambilan,
penyimpulan, konklusi yang digambarkan premis yang
berbeda-beda namun saling berhubungan untuk
mengambil simpulan dari berbagai pengetahuan dan
keyakinan mutakhir serta menstransformasikan informasi
yang diberikan untuk menelaah dan menghasilkan
konklusi.
9. ● Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut
logika. Dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran memiliki
logikanya sendiri.
● Adanya sifat analitik dari proses berfikirnya. Penalaran
merupakan proses berpikir yang menyandarkan diri kepada
suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk
analisisnya adalah logika penalaran yang bersangkutan (Qamar
& Salle, 2018, hlm. 25).
4. Ciri-ciri Penalaran
10. 5. Jenis-jenis Penalaran
Penalaran Induktif
Ketika anda memulai dengan pengamatan atau-
atau fakta tertentu dan menyimpulkan aturan
umum atau kesimpulan darinya. Penalaran
induktif sering digunakan dalam penelitian ilmiah,
dimana eksperimen dan observasi digunakan
untuk menghasilkan hipotesis dan teori.
Misalnya: seorang ahli biologi mungkin
mengamati bahwa tanaman tertentu tumbuh
kebih cepat dibawah sinar matahari dibandingkan
di tempat teduh, dan menggunakan penalaran
induktif untuk membuat hipotesis bahwa sinar
matahari mempengaruhi laju pertumbuhan
tanaman.
Contoh sederhana
dalam matematika:
Jika kita perhatikan
barisan bilangan
pertama berurutan:
1, 3, 5, 7, ….,
Kita dapat membuat
kesimpulan induktif
bahwa semua bilangan
dalam barisan ini ganjil.
11. Jenis-jenis Penalaran
Penalaran Deduktif
Ketika anda memulai dengan aturan atau prinsip umum, dan
menerapkannya pada kasus atau situasi tertentu.
Penalaran deduktif sering digunakan dalam matematika, dimana
aksioam dan teorema digunakan untuk membuktikan
pernyataan dan memecahkan masalah.
Misalnya: seoramg ahli matematika mungkin menunjukkan
bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah 180 derajat, dengan
menerapkan sifat-sifat garis sejajar dan sudut transversal
12. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Terima Kasih