SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Download to read offline
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM 
SUKU” 
PROYEK AKHIR II 
Oleh : 
Candra Manto 4311211004 
Lia Nurwadini 4311211005 
Almuaini Nurmawati 4311211011 
M. Azahari 4311211016 
Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II 
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 
POLITEKNIK NEGERI BATAM 
BATAM 
2013-2014
LEMBAR PENGESAHAN 
Batam, …. Juli 2014 
Pembimbing, 
Supardianto, S.ST 
NIK. 113105 
ii
LEMBAR PERNYATAAN 
Dengan ini, saya: 
NIM : 4311211004 
Nama : Candra Manto 
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan 
bahwa proyek akhir dengan judul: 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
disusun dengan: 
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 
2. tidak melakukan pemalsuan data 
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa 
ijin pemilik 
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya 
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. 
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk 
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil 
Proyek Akhir ini. 
Batam, 15 Juli 2014 
Candra Manto 
4311211004 
iii
LEMBAR PERNYATAAN 
Dengan ini, saya: 
NIM : 4311211005 
Nama : Lia Nurwadini 
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan 
bahwa proyek akhir dengan judul: 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
disusun dengan: 
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 
2. tidak melakukan pemalsuan data 
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa 
ijin pemilik 
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya 
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. 
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk 
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil 
Proyek Akhir ini. 
Batam, 15 Juli 2014 
Lia Nurwadini 
4311211005 
iv
LEMBAR PERNYATAAN 
Dengan ini, saya: 
NIM : 4311211011 
Nama : Almuaini Nurmawati 
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan 
bahwa proyek akhir dengan judul: 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
disusun dengan: 
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 
2. tidak melakukan pemalsuan data 
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa 
ijin pemilik 
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya 
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. 
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk 
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil 
Proyek Akhir ini. 
Batam, 15 Juli 2014 
Almuaini Nurmawati 
4311211011 
v
LEMBAR PERNYATAAN 
Dengan ini, saya: 
NIM : 4311211016 
Nama : M. Azahari 
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan 
bahwa proyek akhir dengan judul: 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
disusun dengan: 
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 
2. tidak melakukan pemalsuan data 
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa 
ijin pemilik 
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya 
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. 
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk 
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil 
Proyek Akhir ini. 
Batam, 15 Juli 2014 
M. Azahari 
4311211016 
vi
LEMBAR PERNYATAAN 
Dengan ini, saya: 
NIM : 4311211029 
Nama : Ahmad Saktia Asrudin Yunus 
adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan 
bahwa proyek akhir dengan judul: 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
disusun dengan: 
1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 
2. tidak melakukan pemalsuan data 
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa 
ijin pemilik 
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya 
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. 
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk 
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil 
Proyek Akhir ini. 
Batam, 15 Juli 2014 
Ahmad Saktia Asrudin Yunus 
4311211029 
vii
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya 
penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir PA II sekaligus laporan yang berjudul 
“Film Animasi 2D Cerita Orang Laut Enam Suku”. 
Dalam penyusunan dan penyelesaian proyek dan laporan ini, penulis banyak 
dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin 
mengucapkan terima kasih kepada: 
1. Bapak Supardianto, S.ST selaku dosen pembimbing. 
2. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan do’a. 
3. Seluruh rekan-rekan yang ikut serta membantu pengerjaan proyek dan 
laporan ini. 
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, 
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi 
kesempurnaan laporan ini. 
Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya 
dan penulis sendiri khususnya. 
Batam, 09 Juli 2014 
Penulis 
viii
ABSTRAK 
FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” 
Film animasi di Indonesia sudah cukup berkembang, dengan didukungnya 
perkembangan teknologi yang cukup pesat. Hal ini memudahkan dalam 
penyampaian pesan moral maupun budaya di Indonesia yang beraneka ragam 
melalui film animasi, terutama animasi 2D. 
Dengan berkembangnya teknologi komputerisasi pada saat ini, kita dapat 
menghasilkan film animasi dengan cepat dan biaya yang murah, terutama bila 
didukung dengan sumber daya manusia yang produktif dan kreatif, sehingga dapat 
menghasilkan film dengan nilai yang positif untuk perkembangan film animasi di 
Indonesia. 
Tujuan dari proyek ini untuk melestarikan budaya Batam yaitu cerita rakyat dalam 
bentuk film animasi 2D. Sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan 
keingintahuan penonton untuk mengenal budaya tersebut dengan media yang lebih 
menghibur, yaitu dengan dibuatnya dalam bentuk film animasi 2D. 
Proses pembuatan karakter dan penganimasian menggunakan Adobe Flash CS6. 
Film animasi ini dibuat dengan menggunakan teknik classic tween, motion tween, 
frame by frame. Penggabungan setiap scene dan elemen film menggunakan Adobe 
Premiere CS6. Hal yang terpenting dalam proyek ini adalah kematangan konsep dan 
alur cerita agar pesan moral dan nilai budaya Melayu dapat tersampaikan dengan 
baik kepada penonton. 
Kata Kunci: Film Animasi 2D, Cerita Rakyat Batam, Kartun 
ix
ABSTRACT 
2D ANIMATION FILM “CERITA ORANG LAUT ENAM 
SUKU” 
Animated Film in Indonesia had developed enough, with sufficient technological 
development support rapidly. This allows the delivery of the message or moral 
culture in Indonesia that variegated through animated films, especially animated 
2D. 
With the development of computerized technology at this time, we can produce 
animation quickly and at low cost, especially when supported by human resources 
productive and creative, so that it can produce a film with a positive value for the 
development of animated film in Indonesia. 
The goal of this project is to preserve the culture of the Batam which folklore in the 
form of a 2D animated film. So can indirectly foster curiosity the audience to get to 
know the culture of the more entertaining with the media, which is made with in the 
form of a 2D animated film. 
The process of creating and animating characters using Adobe Flash CS6. This 
animated Film made using the technique of classic tween, motion tween, frame by 
frame. Merge per scene and film using Adobe Premiere elements CS6. The most 
important thing in this is the maturity of the project concept and storyline that moral 
messages and values of the Malay culture can be carried well to the audience. 
Key words: 2D animated Film, folklore of Batam, cartoons 
x
DAFTAR ISI 
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii 
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................................iii 
KATA PENGANTAR......................................................................................................viii 
ABSTRAK......................................................................................................................... ix 
ABSTRACT........................................................................................................................ x 
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi 
Bab I PENDAHULUAN............................................................................................... 1 
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2 
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2 
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2 
Bab II DESKRIPSI PROYEK........................................................................................ 4 
2.1 Sejarah Batam..................................................................................................... 4 
2.2 Gambaran Cerita ................................................................................................. 5 
2.3 Pengertian Animasi............................................................................................. 8 
2.4 Prinip Dasar Animasi .......................................................................................... 8 
2.5 Pengertian Multimedia........................................................................................ 9 
2.6 Komponen Multimedia ....................................................................................... 9 
2.7 Proses Pembuatan Animasi............................................................................... 10 
2.8 Referensi Gaya Desain...................................................................................... 10 
2.8.1 Desain Karakter................................................................................................. 10 
2.8.2 Gaya Desain Pakaian ........................................................................................ 11 
Bab III KONSEP DESAIN............................................................................................ 16 
3.1 Konsep Umum.................................................................................................. 16 
3.1.1 Sasaran .............................................................................................................. 16 
3.1.2 Strategi Komunikasi.......................................................................................... 17 
3.2 Proses Pra Produksi........................................................................................... 18 
3.2.1 Karakter............................................................................................................. 18 
3.2.2 Storytelling........................................................................................................ 21 
3.2.3 Storyboard......................................................................................................... 22 
xi
3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik ................................................................................. 24 
3.2.5 Warna................................................................................................................ 25 
3.2.6 Tipografi ........................................................................................................... 26 
3.2.7 Prakiraan Biaya................................................................................................. 27 
Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK .................................................................... 28 
4.1 Format Produk .................................................................................................. 28 
4.2 Tahap Proses Produksi ...................................................................................... 28 
4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi ............................................................ 28 
4.2.2 Pembuatan Karakter.......................................................................................... 29 
4.2.3 Background....................................................................................................... 31 
4.2.4 Coloring ............................................................................................................ 32 
4.2.5 Key Animation................................................................................................... 32 
4.2.6 In Between Animation ....................................................................................... 34 
4.2.7 Animasi Classic Tween..................................................................................... 35 
4.2.8 Rendering Animasi ........................................................................................... 35 
4.3 Tahap Proses Pasca Produksi............................................................................ 36 
4.3.1 Editing............................................................................................................... 36 
4.3.1.1 Sound Editing.................................................................................................... 37 
4.3.1.2 Video Editing .................................................................................................... 38 
4.3.2 Finishing ........................................................................................................... 39 
4.3.2.1 Compositing ...................................................................................................... 39 
4.3.2.2 Rendering.......................................................................................................... 39 
4.4 Realisasi Biaya.................................................................................................. 40 
Bab V KESIMPULAN................................................................................................. 41 
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 41 
5.1 Saran ................................................................................................................. 41 
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 43 
STORYBOARD................................................................................................................ 44 
KARAKTER..................................................................................................................... 45 
KARTU BIMBINGAN..................................................................................................... 46 
xii
DAFTAR GAMBAR 
Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau......................................................................4 
Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya .....11 
Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang ...........................12 
Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang........................................................13 
Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga ........................................................13 
Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung ...............................15 
Gambar III-1 Storyboard....................................................................................24 
Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”........26 
Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D 
“Cerita Orang Laut Enam Suku” .................................................29 
Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas...........................................30 
Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer..........................................30 
Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI ........31 
Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6 ....31 
Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan.......................................32 
Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan .........................................................33 
Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by 
frame ............................................................................................33 
Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1......................................34 
Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31 ...................................34 
Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween ..................................................35 
Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie ........................................36 
Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier....................................37 
Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6...................................37 
Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition .................................................38 
Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing .......38 
Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6.............................39 
xiii
DAFTAR TABEL 
Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku.................... 18 
Tabel III-2 Tabel Warna........................................................................................ 25 
Tabel III-3 Prakiraan biaya.................................................................................... 27 
Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya............................................................................ 40 
xiv
Bab I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya mampu 
memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu membangun 
nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang berasal dari 
suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat beserta nilai-nilai 
budaya yang mereka anut. 
Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya kerajaan 
Melayu Nusantara. Pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu berada di Malaka 
kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke Riau. Di Riau sendiri 
wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu masyarakat Melayu 
yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut Melayu Riau Daratan, dan 
masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Kepulauan Riau yang biasa disebut 
Melayu Riau Kepulauan. Untuk daerah Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau 
Kepulauan. 
Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar pembuatan 
animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang sebagian besar adalah 
Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan Tamasik sampai kejayaan 
Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14 sampai pada abad ke-18. Dimana 
pada saat itu Batam masih dalam kawasan Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau- 
Lingga pada tahun 1721-1911. 
Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi komputer. 
Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu sebagai alat 
penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu proses visualisasi 
cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita rakyat/dongeng akan lebih 
1
menarik bila disajikan melalui animasi, disamping mudah dalam mencerna cerita 
juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran dari cerita. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik 
kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 
1. Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada 
diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D? 
2. Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan bentuk 
tubuh, wajah, pakaian, warna dan latar yang sesuai dengan cerita? 
1.3 Batasan Masalah 
Agar proyek ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. 
Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain: 
1. Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada. 
2. Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh. 
3. Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw, Adobe 
Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere. 
4. Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5 menit. 
1.4 Tujuan Penelitian 
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas beberapa 
tujuan penelitian yang meliputi: 
1. Mengadaptasi sebuah cerita rakyat dalam bentuk film animasi 2D dengan cara 
membuat konsep serta karakter yang sesuai dengan target audience. 
2
2. Pembentukan desain karakter dapat mengambil referensi dari film animasi 2D 
yang menceritakan dongeng dengan target audience yang sama. Sehingga dapat 
dibuat sebuah karakter yang sesuai dengan target audience maupun latar 
belakang dari cerita rakyat tersebut. 
3
Bab II DESKRIPSI PROYEK 
2.1 Sejarah Batam 
Sumber: http://desnaputra-journey.blogspot.com 
Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau 
Batam merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka dan 
Selat Singapura. Tidak ada literatur yang dapat menjadi rujukan dari mana nama 
Batam itu diambil, yang jelas Pulau Batam merupakan sebuah pulau besar dan 329 
pulau yang ada di wilayah Kota Batam. Satu – satunya sumber yang dengan 
jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai sampai saat ini adalah 
Traktat London (1824). Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang – 
orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang Selat atau Orang Laut. 
Penduduk ini paling tidak telah menempati wilayah itu sejak zaman kerajaan 
Tamasik (sekarang Singapura) dipenghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14. 
Dalam catatan lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah didiami oleh orang laut 
sejak tahun 231 M yang di zaman Singapura disebut Pulau Ujung. Pada masa 
jayanya Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana 
4
Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan atas kawasan Pulau Batam dipegang 
oleh Laksamana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentan (sekarang P. Bintan). 
Ketika Hang Nadim menemui ajalnya, pulau ini berada di bawah kekuasaan Sultan 
Johor sampai pada pertengahan abad ke.18. Dengan hadirnya kerajaan di Riau 
Lingga dan terbentuknya jabatan Yang Dipertuan Muda Riau, maka Pulau Batam 
beserta pulau – pulau lainnya berada di bawah kekuasaan Yang Dipertuan Muda 
Riau, sampai berakhirnya kerajaan Melayu Riau pada tahun 1911. 
Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda cukup tajam dalam upaya 
menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju 
dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai 
perdagangan Melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini 
mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi – sembunyi menyusup ke 
Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, sangat bermanfaat 
bagi pedagang – pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada 
abad ke - 18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter 
dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau 
kembar dengan Singapura. 
2.2 Gambaran Cerita 
Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti 
memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat 
memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada 
juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. 
Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat. Patik 
menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya diri.” 
“Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja, “Kabarkanlah 
dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami penuhi.” 
5
“Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya. “Patik 
kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang kehabisan garam 
untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan, guna menggarami ikan 
labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat sekarang ini. Ampun… Tuanku, 
kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik mendapatkan garam itu. Tidak boleh 
banyak, secupak-segantang pun cukuplah. Dapat banyak dibagi sama banyak, bila 
sedikit sama-sama dicicipi. Demikianlah harapan patik.” 
“Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,” kata 
Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti itu kami 
penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami berikan. Sebab 
luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak. Sembah permintaan 
orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh kami penuhi.” 
Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper penuh, sesuai 
dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu banyak jumlahnya 
ketika itu. 
“Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,” titah baginda sambil 
menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah menggeleng-gelengkan 
kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun bersabda, 
“Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya seceper untuk 
Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa hendak dikata lagi, 
cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang dari negeri Jawa, 
kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“ 
Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam seceper dari tangan Raja Johor 
itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja disanggah. Besarlah 
terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung, inilah peribahasanya – hati 
kerbau sama dipepah hati tungau sama pula dicecah.” 
Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh seceper garam pemberian Raja 
Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata rakyat sekampung- 
6
kampung, garam seceper ini tentulah tidak memadai. Hendak dimiliki untuk diri 
sendiri, tamak-lobak hukumnya,” pikir Nenek Sakti dalam hatinya. “Nah….takdir 
Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah, turunkanlah mukjizat-Mu 
menjadikan garam seceper ini hamba-rakyat setia mengabdi kepada rajanya. Sebab, 
hendak dibagi-bagikan sama rata pun tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari. 
Turunkanlah karunia-Mu ya Allah, guna membalas budi Raja kami yang baik hati, 
bertenggang rasa, adil bijaksana…,” sepah-serapah, kaul Nenek Sakti. 
Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi. Disaat itu pula 
dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari seceper garam anugerah raja 
itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek Sakti, “Ampun Nenek sakti 
datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin mengabdi di bawah duli Raja Johor 
junjungan Nenek Sakti, junjungan kami juga,“ kata keenam orang jelmaan garam 
seceper itu kepada Nenek Sakti. 
“Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang berdaulat di 
bawah duli Raja Johor,“ tukas Nenek Sakti, seraya mempersembahkan mereka itu 
ke hadapan baginda Raja Johor di tahta singgasana. 
Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan Raja Johor, 
bertanyalah baginda, “Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah duli kami. Apa 
hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“ 
”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak, ”Sesuai dengan asal patik 
dari seceper garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami. Mohon, tempatkan 
patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam ini dari laut, ke laut itulah 
pula tempat tinggal bangsa kami… Orang Enam Suku.“ 
Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya, 
Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-rantauan 
mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan: kerang-ikan, 
pasir-pantai sarang penyu bertelur. 
7
Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi sebagian 
warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di sampan-perahu, 
suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau lainnya lagi, sesuai 
dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat mereka berteduh dalam teluk 
rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke selatan, dan pada musim angin 
selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut, “sudah merupakan pusaka-baka“ 
Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku. 
2.3 Pengertian Animasi 
Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian 
gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan (Terjemahan dari : Ibiz 
Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002). 
2.4 Prinip Dasar Animasi 
Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak dan 
memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah: 
1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween) 
2. Pengaturan Waktu (Timing) 
3. Gerakan Sekunder (Secondary Action) 
4. Akselerasi (Ease In Ana Out) 
5. Antisipasi (Anticipation) 
6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and 
Overlapping Action) 
7. Gerakan Melengkung (Arc) 
8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration) 
8
9. Elastisitas (Squash And Strech) 
10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging) 
11. Daya Tarik Karakter (Appeal) 
12. Penjiwaan Karakter 
2.5 Pengertian Multimedia 
Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata, yaitu 
"multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang memiliki 
arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi data dan 
manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, video, musik, 
atau angka (Pengertian Ahli. 2013). Pengertian Multimedia Menurut para Ahli. 
[Online]. 
Tersedia:http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para- 
ahli.html. [07 Maret 2014]. 
2.6 Komponen Multimedia 
Komponen-komponen multimedia adalah: 
1. Teks 
2. Image (grafik) 
3. Bunyi (audio) 
4. Video 
5. Animasi 
6. Virtual Reality 
9
2.7 Proses Pembuatan Animasi 
a. Pra Produksi 
1. Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter 
2. Menyusun Naskah Cerita/Skenario 
3. Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar) 
4. Pembuatan Storyboard 
5. Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah) 
6. Sound Effect and Music 
b. Produksi 
1. Tracing Karakter dan Pewarnaan 
2. Modeling 2D dan Penganimasian 
c. Pasca Produksi 
1. Compositing and Editing 
2.8 Referensi Gaya Desain 
Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun desain 
pakaian adalah sebagi berikut: 
2.8.1 Desain Karakter 
Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, mengambil referensi dari 
salah satu animasi karya Kastari Animation yaitu dongeng cerita rakyat “Keong 
Emas”. Pengambilan referensi desain karakter dari film ini disebabkan karena 
10
kesamaan target audience. Pada film ini dibuat sebuah desain karakter yang terlihat 
lucu dengan mata bulat dan wajah yang tembam. 
Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official 
Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya 
2.8.2 Gaya Desain Pakaian 
Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat yang biasa 
dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat kepala. 
Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis pakaian yang 
dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan kegiatan yang dilakukan, 
misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-hari. 
Jenis Pakaian: 
a. Pakaian Harian 
Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan 
pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak, 
pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya. 
11
• Pakaian Anak-anak 
Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak 
besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang. 
Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup 
kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk anak perempuan yang belum 
dewasa memakai baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau 
satu warna dengan kain tersebut. 
Sumber : http://capital-adham.blogspot.com/2013/09/reti-ke-tidak-pakai-baju-melayu.html 
Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang 
• Pakaian Dewasa 
Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang yang 
dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. 
Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, 
dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju ini dipadukan dengan kain sarung batik dan 
penutup kepala berupa selendang atau. 
12
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_fxA23BMuGbk/ 
Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang 
• Pakaian Orang Tua 
Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju 
Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, dan Baju 
Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. Kerudung untuk 
menutupi kepala berupa selendang segi empat yang dibentuk segitiga sehingga 
menyerupai jilbab. 
Sumber : http://fusion-fashion.blogspot.sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga 
Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga 
b. Pakaian Resmi 
Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan 
kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-daerah 
di Riau lainnya. 
13
Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain 
berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah dan kain 
samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu ikat dagang 
dalam dan ikat dagang luar. 
Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya Laboh dan 
Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini 
mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu 
sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, 
sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut. 
c. Pakaian Upacara Adat 
Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi menjadi dua 
jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki. 
Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan pakaian untuk 
perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai untuk perempuan tua 
adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk perempuan setengah baya dan 
gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari 
bahan sutra. Warna hitam pada pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat 
penobatan raja, menteri, atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain, 
semisal upacara penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah, 
para perempuan memakai baju berwarna kuning. 
Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul tersebut 
berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga goyang di 
atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di sebelah kiri dihiasi 
jurai pendek. 
14
Sumber : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau. 
Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung 
15
Bab III KONSEP DESAIN 
3.1 Konsep Umum 
Konsep film animasi 2D yang dibuat berdasarkan target audience yang telah 
ditentukan yaitu anak-anak. Pembuatan film yang menonjolkan karakter-karakter 
yang mempunyai budi pekerti yang patut di contoh oleh anak-anak. Salah satunya 
adalah karakter Nenek Sakti yang santun dan tidak tamak. Meskipun di ceritakan 
bahwa pembagian garam sangat sedikit namun ia tidak ingin memakai garam itu 
untuk kepentingan pribadi. Karakter ini mencerminkan sosok yang peduli terhadap 
sesama sehingga diharapkan penonton film ini dapat mengambil pelajaran penting. 
Konsep film animasi “Cerita orang laut enam suku” diambil dari sebuah cerita 
rakyat dari daerah Melayu yang menceritakan asal muasal penduduk asli Riau yang 
didominasi oleh suku melayu. 
3.1.1 Sasaran 
Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” ditujukan pada khalayak sasaran 
primer dan sekunder. Khalayak sasaran primer atau sering disebut dengan target 
audience primer adalah target utama dalam pemasaran film animasi 2D cerita rakyat 
ini nantinya. Segala bentuk rancangan film ini nantinya akan disesuaikan dengan 
karakteristik target audience primer. Khalayak sasaran sekunder atau yang sering 
disebut dengan tambahan di luar target audience primer yang juga mempunyai 
minat dan menyaksikan film cerita rakyat dalam bentuk animasi. Target audience 
sekunder meliputi orang tua anak-anak ketika mereka mendampingi anak mereka 
serta memberikan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan anak ketika menyaksikan 
film animasi tersebut. 
16
Target audience primer menurut Demografis film animasi ini adalah : 
Usia : 5 – 11 tahun 
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan 
Agama : Semua agama 
Suku : Semua suku 
Target audience sekunder menurut Demografis film animasi ini adalah : 
Usia : 15 - 50 tahun 
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan 
Agama : Semua agama 
Suku : Semua suku 
3.1.2 Strategi Komunikasi 
Pada umumnya film memiliki pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran berharga. 
Pesan tersebut dapat tersampaikan jika kita memiliki strategi komunikasi yang baik. 
Ada beberapa strategi komunikasi dibuat dalam produksi film animasi 2D ini, 
diantaranya: 
1. Memproduksi sebuah film live action tentu memerlukan biaya yang banyak. 
Namun, pembuatan film animasi 2D tidak mengeluarkan banyak biaya. 
Sehingga pesan tetap dapat disampaikan melalui sebuah film animasi 2D. 
2. Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” didominasi oleh bahasa 
Indonesia. Sebagian kecil menggunakan bahasa melayu agar tidak 
meninggalkan unsur kebudayaan Melayu. 
3. Budi pekerti yang baik dapat dilihat dari semua tokoh. Penokohan pada film ini 
adalah protagonist. Sehingga penikmat film ini dapat meneladani sifat-sifat baik 
pada setiap karakter. 
17
3.2 Proses Pra Produksi 
Proses pra produksi adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang 
berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat 
team, membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposuresheet, 
membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna 
karakter maupun background dan prakiraan biaya. 
3.2.1 Karakter 
Terdapat delapan karakter pada film animasi 2D ini. Karakter-karakter dalam film animasi 
ini adalah: 
Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku 
Nama 
Karakter Gambar Karakter Ciri Karakter Sifat Karakter 
1. Nenek Sakti Seorang nenek dengan 
wajah yang sudah keriput, 
berusia 70 tahun. Dengan 
tinggi badan 153 cm dan 
berat badan 45 kg. 
Memakai kebaya 
berwarna hijau dan jarik. 
Bijak, peduli, rendah 
hati, santun dan 
dermawan 
2. Raja Ibrahim 
Ali 
Seorang raja yang 
memiliki kumis tebal. 
Berusia 50 tahun, dengan 
tinggi badan 160 cm dan 
berat badan 90 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna merah memakai 
destar di kepala dengan 
lambang bulan bintang 
serta menggunakan kain 
songket 
Arif dan bijaksana, 
rendah hati, dermawan, 
santun, dan murah 
senyum 
18
3. Tapa Seorang lelaki berusia 23 
tahun. Berbadan tegap, 
dengan tinggi badan 160 
cm dan berat badan 66 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna abu-abu, 
memakai kain songket 
dan ikat kepala. 
Tegas, kuat, pantang 
menyerah 
4. Takur Seorang lelaki berusia 23 
tahun. Tinggi badan 170 
cm dan berat badan 68 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna coklat muda, 
memakai kain songket 
dan ikat kepala. 
Tidak banyak bicara, 
murah senyum, dan 
rendah hati 
5. Rabas Seorang lelaki berusia 23 
tahun. Tinggi badan 160 
cm dan berat badan 67 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna cokelat, 
memakai kain songket 
dan ikat kepala. 
Pendiam, murah senyum, 
dan pemaaf 
19
6. Tiaga Seorang lelaki berusia 22 
tahun. Tinggi badan 158 
cm dan berat badan 70 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna hitam, memakai 
kain songket dan ikat 
kepala. 
Dermawan, banyak 
bicara, humoris, dan 
lincah 
7. Andalas Seorang lelaki berusia 22 
tahun. Tinggi badan 160 
cm dan berat badan 65 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna biru, memakai 
kain songket dan ikat 
kepala. 
Pintar, aktif, ramah, dan 
sopan 
8. Parapati Seorang lelaki berusia 23 
tahun. Tinggi badan 168 
cm dan berat badan 68 kg. 
Memakai pakaian melayu 
berwarna hijau, memakai 
kain songket dan ikat 
kepala. 
Lincah, humoris, dan 
banyak bicara 
20
3.2.2 Storytelling 
Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti 
memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat 
memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada 
juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. 
Menyembahlah Nenek Sakti di hadapan raja, kemudian raja menanyakan maksud 
kedatangan Nenek Sakti. Nenek Sakti pun memaparkan maksud dan tujuannya 
datang ke kerajaan Johor untuk meminta garam yang nantinya akan dibagikan 
kepada rakyat di negeri Johor. Sebab persediaan garam pada saat itu tidak 
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. 
Tutur kata yang bijak, membuat Raja Johor sangat gembira. Sehingga permintaan 
Nenek Sakti dipenuhinya. Namun tak banyak yang dapat diberikan oleh Raja Johor. 
Raja Johor hanya memberikan sepiring garam karena pesanan garam belum datang 
dari negeri Jawa dan kiriman dari Madura pun belum tiba. 
Singkat kisah, setelah Nenek Sakti memperoleh sepiring garam pemberian Raja 
Johor itu, berpikirlah beliau jika dipakai untuk kepentingan pribadi tidak baik 
hukumnya dan jika hendak dibagikan sama rata pada rakyat sekampung, garam 
tersebut tentu tidak mencukupi. Sehingga ia pun memanjatkan do’a agar Allah SWT 
menurunkan mukjizat agar garam tersebut menjadi rakyat yang setia mengabdi pada 
rajanya. Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT maka menjelmalah seceper garam 
tersebut menjadi sebarisan rakyat yang diberi nama Orang Laut Enam Suku. 
Orang Laut Enam Suku dan Nenek Sakti menghadap Raja Johor. Kemudian Raja 
Johor menanyakan keinginan Orang Laut Enam Suku tersebut. Salah satu dari 
mereka kemudian menjawab bahwa mereka ingin dibuatkan kapal emas. Lalu 
sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya, 
Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-rantauan 
mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan. 
21
Konon, salah satu dari orang laut enam suku menetap di pulau Batam dan menjadi 
penduduk asli Batam. 
3.2.3 Storyboard 
22
23
Gambar III-1 Storyboard 
3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik 
Narasi adalah karangan yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Tujuan dari 
narasi adalah mengatakan kepada pembaca tentang apa yang terjadi. Sirait (1985: 
24). Film Cerita Orang Laut Enam Suku ini diawali dengan narasi yang 
menceritakan tentang kedatangan Nenek Sakti menghadap Raja Johor guna 
meminta garam. Di akhir film terdapat narasi yang menceritakan Orang Laut Enam 
Suku yang berlayar di perairan Johor untuk mengawasi dan menjamin keselamatan 
lingkungan. 
Musik yang dipakai pada film animasi 2D ini adalah musik instrumen Melayu. 
Penggunaan instrumen Melayu memperkuat nuansa Melayu pada film animasi ini. 
24
3.2.5 Warna 
Warna adalah elemen utama yang menunjang proses pembuatan film animasi ini 
sesuai dengan target yang dituju yaitu anak-anak. Berdasarkan buku 
“Mengembangkan Kreatifitas dan Kecerdasan Anak” oleh Anik Pamilu dikatakan 
bahwa anak-anak cenderung memilih sesuatu benda atau objek berdasarkan 
warnanya. Warna yang disukai anak-anak adalah warna dasar yang soft dan cerah 
atau hangat. Warna cerah atau hangat adalah warna-warna yang berada pada 
lingkaran warna antara warna merah, kuning, cokelat. Sementara warna-warna soft 
merupakan warna yang mengandung unsur warna putih. Berikut adalah warna soft 
dan cerah yang mendominasi film animasi ini: 
Tabel III-2 Tabel Warna 
Warna Contoh warna Deskripsi 
Hijau Warna yang tenang dan biasanya 
dikaitkan dengan lingkungan dan 
alam. Warna ini memberikan kesan segar 
Kuning Kuning adalah warna yang hangat. 
Cukup menarik perhatian dan sangat baik 
jika dijadikan background untuk teks 
hitam karena akan lebih mencolok 
terlihat. Warna kuning juga banyak 
dihubungkan dengan budaya Melayu. 
Jingga Warna jingga/orange juga mempunyai 
kesan yang kuat dan hangat. 
Warna oranye juga mempunyai kesan 
kehangatan alam seperti warna khas sore 
pada saat matahari terbenam. 
Merah Warna yang kuat sekaligus hangat. 
Merah juga melambangkan warna yang 
berani. Warna merah merupakan warna 
yang paling menarik bagianak-anak. 
Coklat Merupakan warna bumi karena 
memberikan kesan hangat,nyaman, dan 
aman. Coklat dihubungkan dengan 
kesederhanaan, dekat denganlingkungan 
dan mencerminkan tradisi serta 
kebudayaan. 
Emas Merupakan warna dengan kesan mewah, 
banyak digunakan pada pewarnaan istana 
kerajaan. Warna emas juga memberi 
kesan berkelas dan elegant 
Sumber :http://thetrue1story.wordpress.com/2013/03/27/pengertian-warna-dalam-desain-grafis-2/ 
25
3.2.6 Tipografi 
Perancangan tipografi pada judul film harus memenuhi beberapa persyaratan antara 
lain readability (mudah dibaca), gaya, dan keserasian. Tipografi pada judul film 
merupakan sebuah visualisasi rancangan grafis yang dibuat sedemikian rupa supaya 
audience bisa menafsirkan film yang akan dilihat sekaligus sebagai bahasa verbal 
yang dibuat menjadi simbol visual melalui komposisi rancangan huruf yang dipilih 
mempunyai proses identifikasi dari karakter tokoh, cerita, setting, bahkan tren yang 
sedang berlaku pada saat ini. 
Target audience film animasi 2D cerita orang laut enam suku ini adalah anak-anak. 
Sehingga penggunaan font Goudy Stout merupakan pilihan yang tepat. Font ini 
memberikan kesan tebal dan capital agar mudah dibaca. Pemberian warna-warni 
pada font ini akan menambah nilai keindahan yang disukai anak-anak. 
Penggunaan tipografi pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” 
terdapat pada judul film animasi 2D. Dikarenakan kesan tebal dan kapital pada font 
maka akan mempermudah penonton dalam membaca judul film animasi 2D-nya. 
Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” 
26
3.2.7 Prakiraan Biaya 
Berikut adalah prakiraan biaya yang mungkin akan dikeluarkan selama proses 
pengerjaan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”. 
Tabel III-3 Prakiraan biaya 
Pra Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 
2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 
3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 
4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 
5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000 
Total : Rp 209.000 
Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 
2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 
3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000 
Total : Rp 1.200.000 
Pasca Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 
2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 
4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 70.000 Rp 210.000 
Total : Rp 2.060.000 
TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.469.000 
27
Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK 
4.1 Format Produk 
Standar ukuran yang digunakan dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang 
Laut Enam Suku” adalah PAL (Phase Aternating Line), dengan penjelasan sebagai 
berikut : 
Resolusi : 720 x 576 (DVD Quality) 
Format Video : MP4 
Video Codec : H.264 
Frame Rate : 24 fps 
Audio Codec : AAC 
Pada film animasi ini menggunakan ukuran PAL karena ukuran ini memenuhi 
standar kualitas video yang sering digunakan di Indonesia, dan sudah banyaknya 
pemutar CD/DVD yang menggunakan sistem ini. 
4.2 Tahap Proses Produksi 
4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi 
Skema kerja dibuat agar dalam proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang 
Laut Enam Suku” lebih terstruktur dan terarah, berikut adalah skema atau bagan 
dalam pembuatan film animasi : 
28
Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang 
Laut Enam Suku” 
4.2.2 Pembuatan Karakter 
Pembuatan karakter pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” dibuat 
pada selembar kertas terlebih dahulu sebelum dibuat melalui komputer. Setelah 
karakter digambar pada selembar kertas, kemudian dilakukan scanning untuk dapat 
ditracing / digambar lagi melalui komputer. Proses tracing menggunakan software 
Adobe Flash CS6 agar memudahkan dalam penganimasian. Setiap bagian tubuh 
seperti tangan, kaki, badan, maupun kepala dibuat terpisah pada layer yang berbeda. 
29
Kemudian untuk mata dan mulut dikonvert ke dalam simbol dengan pilihan 
graphic. 
Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas 
Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer 
30
4.2.3 Background 
Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi berada. Background 
dapat dibuat secara sederhana ataupun kompleks sesuai dengan kebutuhan. 
Dikarenakan dalam pembuatan background dilakukan oleh beberapa orang maka 
dalam hal ini menggunakan dua software, yaitu Adobe Flash dan Paint Tool SAI. 
Masing-masing software mempunyai kelebihannya masing-masing. Pada Adobe 
Flash background ketika dizoom tidak terjadi pecah-pecah pada gambar, sehingga 
warna dan garis pada gambar tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada Paint 
Tool SAI, mempunyai keunggulan mudah dan cepat dalam pengoprasiannya. 
Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI 
Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6 
31
4.2.4 Coloring 
Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital dengan menggunakan 
software Adobe Flash CS6 untuk karakter dan background. Dan untuk sebagian 
background yang dibuat pada software Paint Tool SAI dilakukan pewarnaan 
langsung pada software tersebut. Warna pada karakter untuk bagian tubuh seperti 
warna kulit, rambut, mata, maupun hidung menggunakan warna dasar. Sedangkan 
untuk pakaiannya masih menggunakan warna dasar, hanya saja untuk kain songket 
dan jarik menggunakan bitmap untuk corak kainnya. 
Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan 
4.2.5 Key Animation 
Pada tahap ini, seorang Key animator membuat gerakan-gerakan kunci untuk 
menandai suatu posisi gerakan dalam animasi pada karakter atau objek. Key 
animation adalah sebuah gambar awal atau gambar kunci dari bentuk pada animasi 
pada frame. Animasi yang akan dijadikan gambar kunci terlebih dahulu harus 
dijadikan ke dalam movie clip. Berikut adalah salah satu contoh gambar kunci pada 
film animasi Cerita Orang Laut Enam Suku. 
32
Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan 
Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by frame 
33
4.2.6 In Between Animation 
Buat gambar mata saat terbuka dan tertutup kemudian kedua gambar dijadikan 
symbol dengan pilihan graphic. Frame pertama diisi dengan mata yang masih 
terbuka. Kemudian di frame tertentu diisi dengan mata yang tertutup, dan jeda 
beberapa frame diisi dengan mata yang terbuka. 
Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1 
Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31 
34
4.2.7 Animasi Classic Tween 
Dalam pembuatan film animasi 2D kali ini, selain menggunakan animasi frame by 
frame juga menggunakan animasi classic tween. Langkah-langkah dalam membuat 
animasi classic tween yang seolah-olah kamera bergerak ke bawah, atas, atau 
samping adalah sebagai berikut. Buat terlebih dahulu gambar yang akan digerakkan 
melebihi stage, kemudian impor ke dalam stage dan atur posisi frame awalnya. Pada 
frame tertentu tambahkan Keyframe dan atur posisi gambar sesuai dengan 
keinginan, dan di antara frame awal dan frame akhir kemudian klik kanan dan pilih 
Create Classic Tween. Jika gambar terlalu besar dan menyusahkan dalam 
penempatan posisi pada stage, dapat menggunakan tool Rulers dengan 
memposisikan garis bantu sesuai dengan ukuran stage. 
Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween 
4.2.8 Rendering Animasi 
Setelah proses penggabungan background dan penganimasian selesai, selanjutnya 
adalah mengekspor animasi ke dalam movie yang nantinya setiap scenenya akan 
digabungkan dengan menggunakan Adobe Premiere Pro CS6, dengan format 
35
ekstensi *.mov yang merupakan ekstensi file dari QuickTime. Caranya pilih menu 
File>Export>Export Movie (Ctrl + Alt + Shift + S) > beri nama file kemudian pilih 
tipe filenya QuickTime(*.mov) dan klik Save. Secara default pengaturan dimensi 
dan framerate sudah menyesuaikan dengan pengaturan stage yang telah dibuat, jika 
ingin perubahan dimensi dan framerate dapat dilakukan secara manual sesuai 
kebutuhan. 
Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie 
4.3 Tahap Proses Pasca Produksi 
Setelah proses produksi selesai, tahapan selanjutnya adalah proses pasca produksi. 
Pada proses pasca produksi ini dilakukan pengeditan / penggabungan tiap scene 
menjadi satu dan penambahan audio. Untuk menggabungkan animasi dan audio 
pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” menggunakan software 
Adobe Premiere Pro CS6. 
4.3.1 Editing 
Editing dilakukan untuk menggabungkan menjadi satu scene-scene yang telah 
dibuat, mensinkronkan gerakan mulut pada saat penganimasian dengan suara yang 
36
dihasilkan pada saat dubbing, memberikan backsound, dan mengekspor ke dalam 
media yang ditentukan. 
Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier 
4.3.1.1 Sound Editing 
Pengeditan suara hasil dubbing dilakukan menggunakan software Adobe Premiere 
CS6, dan Adobe Audition untuk memotong jeda kosong yang tidak terlalu 
dibutuhkan ataupun memisahkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan 
kebutuhan, dan untuk menghilangkan suara noise. 
Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6 
37
Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition 
4.3.1.2 Video Editing 
Tahapan ini merupakan proses menggabungkan semua scene animasi yang telah 
dibuat dan mensinkronkan animasi dengan suara dubbing ataupun backsound yang 
sudah diedit sebelumnya. 
Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing 
38
4.3.2 Finishing 
4.3.2.1 Compositing 
Menggabungkan seluruh elemen dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang 
Laut Enam Suku” mulai dari proses impor, pengaturan cut, sampai sinkronisasi 
antar elemen, semua dilakukan dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro 
CS6. 
4.3.2.2 Rendering 
Setelah semua elemen digabungkan dan sudah menjadi satu kesatuan video animasi. 
Selanjutnya adalah rendering ke dalam format video dengan ekstensi AVI. 
Dikarenakan pada film animasi 2D ini menggunakan format MP4, maka setelah 
menjadi file video yang berformat AVI, selanjutnya dikonversi ke dalam format 
video MP4 dengan menggunakan Freemake Video Converter. 
Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6 
39
4.4 Realisasi Biaya 
Dalam pelaksanaan proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam 
Suku” tidak semua pengeluaran pada perkiraan biaya dilakukan. Terutama untuk 
biaya transportasi dan konsumsi, jadwal pertemuan antar anggota kelompok tidak 
selalu dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, melainkan digantikan dengan 
komunikasi via email ataupun WhatsApp. Sehingga mengurangi biaya pengeluaran 
yang cukup besar. 
Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya 
Pra Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 
2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 
3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 
4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 
5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000 
Total : Rp 209.000 
Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 
2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 
3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000 
Total : Rp 1.200.000 
Pasca Produksi 
NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 
1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 
2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 
4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 50.000 Rp 150.000 
Total : Rp 2.000.000 
TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.409.000 
40
Bab V KESIMPULAN 
5.1 Kesimpulan 
1. Pembuatan film animasi sudah semakin banyak. Namun sedikit yang 
mempunyai pesan moral dan unsur kebudayaan yang terkandung di dalamnya. 
Kebanyakan film animasi yang dibuat pada saat ini hanya bersifat sebagai 
hiburan tanpa unsur mendidik. Sehingga pembuatan film animasi yang 
mengangkat kebudayaan Melayu dan juga beberapa unsur lain seperti 
penyampaian pesan moral merupakan peranan penting untuk mengingatkan 
kembali dua hal yaitu pendidikan moral pada anak dan melestarikan budaya 
bangsa. 
2. Karakter film animasi “Cerita Orang Laut enam Suku” dibuat berdasarkan 
referensi karakter dari dongeng anak. Sehingga timbul kesamaan yang membuat 
film animasi ini akan diminati oleh anak-anak. Serta pemilihan warna yang 
cerah, dan mencolok untuk karakternya. 
3. Penggunaan bahasa Melayu pada film animasi ini dan penggunaan pakaian adat 
Melayu pada karakter, diharapkan dapat memberikan nilai budaya Melayu 
kepada anak-anak. 
5.1 Saran 
1. Dalam pembuatan film animasi 2D diperlukan tim yang solid, terorganisir, dan 
memiliki sumber daya manusia yang memadai. Di samping itu, perlu adanya 
Management waktu yang baik agar proses pembuatan film animasi tidak 
mengalami kemunduran jadwal yang sudah ditetapkan. 
2. Dalam proses pra produksi sebuah film animasi 2D diharapkan memahami 
dengan matang terlebih dahulu maksud dari jalan cerita dan konsep sebuah film, 
41
serta apa yang ingin disampaikan dalam film animasi 2D nantinya. Jangan 
terlalu buru-buru untuk memulai produksi filmnya. 
3. Dan jangan terpaku kepada konsep desain karakter ataupun latar yang akan 
ditampilkan. Karena sosok visual karakter akan menyesuaikan dengan 
perwatakan yang dia punya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah 
memaparkan secara detail watak-watak karakter yang akan dibuat. Dengan 
menyusun struktur penokohan seperti itu, akan memberikan posisi dan beban 
penceritaan secara merata. Sebaiknya penyusunan penokohan dibuat setelah 
menyelesaikan sinopsis cerita, bukan setelah cerita selesai dibuat secara detail. 
Dan juga satu hal untuk mengikat emosi penonton adalah keunikan watak dari 
karakter yang dibuat, yang memberikan ciri khas dalam membedakan dengan 
karakter yang lain. Sehingga penonton dengan mudah mengenali karakter tanpa 
harus membedakan dengan karakter yang lain. Dan salah satu caranya adalah 
dengan menyesuaikan sasaran penonton film animasinya. 
42
DAFTAR PUSTAKA 
1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13-17. 
2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia: 
http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28 
Feburari 2014]. 
3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20 Jan. 
2014. 
4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa 
Indonesia. [Online]. Tersedia: 
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-dengan- 
riau-dangan-bahasa-indonesia. [07 Maret 2014]. 
5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online]. Tersedia 
: http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau. 
[07 Maret 2014]. 
6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia: 
http://www.cbs-bogor. 
net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi%26Multimedia.pdf. 
[07 Maret 2014] 
7. Pengertian Narasi menurut para Ahli [Online]. Tersedia: 
http://eprints.uny.ac.id/8214/3/BAB%202-07201241044.pdf [22 Juni 2014] 
8. Anik, Pamilu. 2007. Mengembangkan Kreativitas Dan Kecerdasan Anak. 
Jakarta : Buku kita 
9. Sejarah Kota Batam. Tersedia : 
http://batamkota.go.id/pemerintahan_baru.php?sub_module=46&klp_jenis=89 [1 
July 2014) 
43
STORYBOARD 
44
KARAKTER 
45
KARTU BIMBINGAN 
46
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

More Related Content

What's hot

Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksGustiadhy Gustiadhy
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasihAlby Alyubi
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6ulpri
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Shofi Asriani
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisMuhammad Idris
 
Liturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesiLiturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesitira kristy
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docx
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docxMODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docx
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docxfelarachmatjuend
 

What's hot (20)

Proposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uksProposal pengadaan obat obatan uks
Proposal pengadaan obat obatan uks
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Udara dalam ekosistem
Udara dalam ekosistemUdara dalam ekosistem
Udara dalam ekosistem
 
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Liturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesiLiturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesi
 
PPT PKN Gotong Royong.pptx
PPT PKN Gotong Royong.pptxPPT PKN Gotong Royong.pptx
PPT PKN Gotong Royong.pptx
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Makalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhanaMakalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhana
 
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docx
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docxMODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docx
MODUL AJAR INFORMATIKA (Teknologi Informasi dan Komunikasi).docx
 

Similar to Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”Ahmad Saktia Yunus
 
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'Hendi Hendratman
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidHardy Nurvianto
 
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahPkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahAhmad Surya Arifin
 
Proposal konsep wall art UPC
Proposal konsep wall art UPCProposal konsep wall art UPC
Proposal konsep wall art UPCdaoezdz
 
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSoal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSMK MUhammadiyah Singkut
 
Publikasi 09.12.3747
Publikasi 09.12.3747Publikasi 09.12.3747
Publikasi 09.12.3747Aris Susan
 
Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Ramdan Hilmi
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2DlombkTBK
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokNaufal Khawarozni
 
Lembar pengesahan nawawi fix
Lembar pengesahan nawawi fixLembar pengesahan nawawi fix
Lembar pengesahan nawawi fixNawawiBrian
 
Mm desain multimedia xi 2
Mm desain multimedia xi 2Mm desain multimedia xi 2
Mm desain multimedia xi 2Ramdan Hilmi
 
Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain MultimedialombkTBK
 
Proposal sponsorship civfest
Proposal sponsorship civfestProposal sponsorship civfest
Proposal sponsorship civfestIhsan Muhamad
 
2.Teori video-Hertien.pdf
2.Teori video-Hertien.pdf2.Teori video-Hertien.pdf
2.Teori video-Hertien.pdfadriramdani3
 
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batam
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batamMakalah teknologi multimedia stt ibnu sina batam
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batamRio Putra
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanMiftah Iqtishoduna
 

Similar to Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku" (20)

PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
 
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'
Contoh Proposal Seminar 'Bedah Animasi'
 
Bab ii (dk)
Bab ii (dk)Bab ii (dk)
Bab ii (dk)
 
4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game Android
 
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahPkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
 
Proposal konsep wall art UPC
Proposal konsep wall art UPCProposal konsep wall art UPC
Proposal konsep wall art UPC
 
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSoal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
 
Publikasi 09.12.3747
Publikasi 09.12.3747Publikasi 09.12.3747
Publikasi 09.12.3747
 
Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2Mm teknik-animasi-2d 2
Mm teknik-animasi-2d 2
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2D
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
 
41 189-1-pb
41 189-1-pb41 189-1-pb
41 189-1-pb
 
Lembar pengesahan nawawi fix
Lembar pengesahan nawawi fixLembar pengesahan nawawi fix
Lembar pengesahan nawawi fix
 
Mm desain multimedia xi 2
Mm desain multimedia xi 2Mm desain multimedia xi 2
Mm desain multimedia xi 2
 
Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain Multimedia
 
Proposal sponsorship civfest
Proposal sponsorship civfestProposal sponsorship civfest
Proposal sponsorship civfest
 
2.Teori video-Hertien.pdf
2.Teori video-Hertien.pdf2.Teori video-Hertien.pdf
2.Teori video-Hertien.pdf
 
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batam
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batamMakalah teknologi multimedia stt ibnu sina batam
Makalah teknologi multimedia stt ibnu sina batam
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depan
 

More from Ahmad Saktia Yunus

Membangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor OnlineMembangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor OnlineAhmad Saktia Yunus
 
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMPMEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMPAhmad Saktia Yunus
 
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)Ahmad Saktia Yunus
 
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPAhmad Saktia Yunus
 
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"Ahmad Saktia Yunus
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataAhmad Saktia Yunus
 

More from Ahmad Saktia Yunus (10)

Membangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor OnlineMembangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor Online
 
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMPMEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
 
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
 
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
 
Hierarchy Network Model
Hierarchy Network ModelHierarchy Network Model
Hierarchy Network Model
 
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
 
Histogram
HistogramHistogram
Histogram
 
Video Conference
Video ConferenceVideo Conference
Video Conference
 
Apa itu samba
Apa itu sambaApa itu samba
Apa itu samba
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis data
 

Recently uploaded

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 

Recently uploaded (6)

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 

Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

  • 1. FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” PROYEK AKHIR II Oleh : Candra Manto 4311211004 Lia Nurwadini 4311211005 Almuaini Nurmawati 4311211011 M. Azahari 4311211016 Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM 2013-2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Batam, …. Juli 2014 Pembimbing, Supardianto, S.ST NIK. 113105 ii
  • 3. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 4311211004 Nama : Candra Manto adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa proyek akhir dengan judul: FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Proyek Akhir ini. Batam, 15 Juli 2014 Candra Manto 4311211004 iii
  • 4. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 4311211005 Nama : Lia Nurwadini adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa proyek akhir dengan judul: FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Proyek Akhir ini. Batam, 15 Juli 2014 Lia Nurwadini 4311211005 iv
  • 5. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 4311211011 Nama : Almuaini Nurmawati adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa proyek akhir dengan judul: FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Proyek Akhir ini. Batam, 15 Juli 2014 Almuaini Nurmawati 4311211011 v
  • 6. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 4311211016 Nama : M. Azahari adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa proyek akhir dengan judul: FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Proyek Akhir ini. Batam, 15 Juli 2014 M. Azahari 4311211016 vi
  • 7. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini, saya: NIM : 4311211029 Nama : Ahmad Saktia Asrudin Yunus adalah mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa proyek akhir dengan judul: FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Negeri Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Proyek Akhir ini. Batam, 15 Juli 2014 Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 vii
  • 8. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir PA II sekaligus laporan yang berjudul “Film Animasi 2D Cerita Orang Laut Enam Suku”. Dalam penyusunan dan penyelesaian proyek dan laporan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Supardianto, S.ST selaku dosen pembimbing. 2. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan do’a. 3. Seluruh rekan-rekan yang ikut serta membantu pengerjaan proyek dan laporan ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis sendiri khususnya. Batam, 09 Juli 2014 Penulis viii
  • 9. ABSTRAK FILM ANIMASI 2D “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” Film animasi di Indonesia sudah cukup berkembang, dengan didukungnya perkembangan teknologi yang cukup pesat. Hal ini memudahkan dalam penyampaian pesan moral maupun budaya di Indonesia yang beraneka ragam melalui film animasi, terutama animasi 2D. Dengan berkembangnya teknologi komputerisasi pada saat ini, kita dapat menghasilkan film animasi dengan cepat dan biaya yang murah, terutama bila didukung dengan sumber daya manusia yang produktif dan kreatif, sehingga dapat menghasilkan film dengan nilai yang positif untuk perkembangan film animasi di Indonesia. Tujuan dari proyek ini untuk melestarikan budaya Batam yaitu cerita rakyat dalam bentuk film animasi 2D. Sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan keingintahuan penonton untuk mengenal budaya tersebut dengan media yang lebih menghibur, yaitu dengan dibuatnya dalam bentuk film animasi 2D. Proses pembuatan karakter dan penganimasian menggunakan Adobe Flash CS6. Film animasi ini dibuat dengan menggunakan teknik classic tween, motion tween, frame by frame. Penggabungan setiap scene dan elemen film menggunakan Adobe Premiere CS6. Hal yang terpenting dalam proyek ini adalah kematangan konsep dan alur cerita agar pesan moral dan nilai budaya Melayu dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Kata Kunci: Film Animasi 2D, Cerita Rakyat Batam, Kartun ix
  • 10. ABSTRACT 2D ANIMATION FILM “CERITA ORANG LAUT ENAM SUKU” Animated Film in Indonesia had developed enough, with sufficient technological development support rapidly. This allows the delivery of the message or moral culture in Indonesia that variegated through animated films, especially animated 2D. With the development of computerized technology at this time, we can produce animation quickly and at low cost, especially when supported by human resources productive and creative, so that it can produce a film with a positive value for the development of animated film in Indonesia. The goal of this project is to preserve the culture of the Batam which folklore in the form of a 2D animated film. So can indirectly foster curiosity the audience to get to know the culture of the more entertaining with the media, which is made with in the form of a 2D animated film. The process of creating and animating characters using Adobe Flash CS6. This animated Film made using the technique of classic tween, motion tween, frame by frame. Merge per scene and film using Adobe Premiere elements CS6. The most important thing in this is the maturity of the project concept and storyline that moral messages and values of the Malay culture can be carried well to the audience. Key words: 2D animated Film, folklore of Batam, cartoons x
  • 11. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................................iii KATA PENGANTAR......................................................................................................viii ABSTRAK......................................................................................................................... ix ABSTRACT........................................................................................................................ x DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi Bab I PENDAHULUAN............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2 Bab II DESKRIPSI PROYEK........................................................................................ 4 2.1 Sejarah Batam..................................................................................................... 4 2.2 Gambaran Cerita ................................................................................................. 5 2.3 Pengertian Animasi............................................................................................. 8 2.4 Prinip Dasar Animasi .......................................................................................... 8 2.5 Pengertian Multimedia........................................................................................ 9 2.6 Komponen Multimedia ....................................................................................... 9 2.7 Proses Pembuatan Animasi............................................................................... 10 2.8 Referensi Gaya Desain...................................................................................... 10 2.8.1 Desain Karakter................................................................................................. 10 2.8.2 Gaya Desain Pakaian ........................................................................................ 11 Bab III KONSEP DESAIN............................................................................................ 16 3.1 Konsep Umum.................................................................................................. 16 3.1.1 Sasaran .............................................................................................................. 16 3.1.2 Strategi Komunikasi.......................................................................................... 17 3.2 Proses Pra Produksi........................................................................................... 18 3.2.1 Karakter............................................................................................................. 18 3.2.2 Storytelling........................................................................................................ 21 3.2.3 Storyboard......................................................................................................... 22 xi
  • 12. 3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik ................................................................................. 24 3.2.5 Warna................................................................................................................ 25 3.2.6 Tipografi ........................................................................................................... 26 3.2.7 Prakiraan Biaya................................................................................................. 27 Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK .................................................................... 28 4.1 Format Produk .................................................................................................. 28 4.2 Tahap Proses Produksi ...................................................................................... 28 4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi ............................................................ 28 4.2.2 Pembuatan Karakter.......................................................................................... 29 4.2.3 Background....................................................................................................... 31 4.2.4 Coloring ............................................................................................................ 32 4.2.5 Key Animation................................................................................................... 32 4.2.6 In Between Animation ....................................................................................... 34 4.2.7 Animasi Classic Tween..................................................................................... 35 4.2.8 Rendering Animasi ........................................................................................... 35 4.3 Tahap Proses Pasca Produksi............................................................................ 36 4.3.1 Editing............................................................................................................... 36 4.3.1.1 Sound Editing.................................................................................................... 37 4.3.1.2 Video Editing .................................................................................................... 38 4.3.2 Finishing ........................................................................................................... 39 4.3.2.1 Compositing ...................................................................................................... 39 4.3.2.2 Rendering.......................................................................................................... 39 4.4 Realisasi Biaya.................................................................................................. 40 Bab V KESIMPULAN................................................................................................. 41 5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 41 5.1 Saran ................................................................................................................. 41 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 43 STORYBOARD................................................................................................................ 44 KARAKTER..................................................................................................................... 45 KARTU BIMBINGAN..................................................................................................... 46 xii
  • 13. DAFTAR GAMBAR Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau......................................................................4 Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya .....11 Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang ...........................12 Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang........................................................13 Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga ........................................................13 Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung ...............................15 Gambar III-1 Storyboard....................................................................................24 Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”........26 Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” .................................................29 Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas...........................................30 Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer..........................................30 Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI ........31 Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6 ....31 Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan.......................................32 Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan .........................................................33 Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by frame ............................................................................................33 Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1......................................34 Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31 ...................................34 Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween ..................................................35 Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie ........................................36 Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier....................................37 Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6...................................37 Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition .................................................38 Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing .......38 Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6.............................39 xiii
  • 14. DAFTAR TABEL Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku.................... 18 Tabel III-2 Tabel Warna........................................................................................ 25 Tabel III-3 Prakiraan biaya.................................................................................... 27 Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya............................................................................ 40 xiv
  • 15. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya mampu memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu membangun nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang berasal dari suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat beserta nilai-nilai budaya yang mereka anut. Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya kerajaan Melayu Nusantara. Pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke Riau. Di Riau sendiri wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut Melayu Riau Daratan, dan masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Kepulauan Riau yang biasa disebut Melayu Riau Kepulauan. Untuk daerah Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau Kepulauan. Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar pembuatan animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang sebagian besar adalah Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan Tamasik sampai kejayaan Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14 sampai pada abad ke-18. Dimana pada saat itu Batam masih dalam kawasan Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau- Lingga pada tahun 1721-1911. Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi komputer. Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu sebagai alat penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu proses visualisasi cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita rakyat/dongeng akan lebih 1
  • 16. menarik bila disajikan melalui animasi, disamping mudah dalam mencerna cerita juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran dari cerita. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D? 2. Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan bentuk tubuh, wajah, pakaian, warna dan latar yang sesuai dengan cerita? 1.3 Batasan Masalah Agar proyek ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain: 1. Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada. 2. Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh. 3. Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw, Adobe Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere. 4. Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5 menit. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas beberapa tujuan penelitian yang meliputi: 1. Mengadaptasi sebuah cerita rakyat dalam bentuk film animasi 2D dengan cara membuat konsep serta karakter yang sesuai dengan target audience. 2
  • 17. 2. Pembentukan desain karakter dapat mengambil referensi dari film animasi 2D yang menceritakan dongeng dengan target audience yang sama. Sehingga dapat dibuat sebuah karakter yang sesuai dengan target audience maupun latar belakang dari cerita rakyat tersebut. 3
  • 18. Bab II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Sejarah Batam Sumber: http://desnaputra-journey.blogspot.com Gambar II-1 Peta Kepulauan Riau Batam merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Tidak ada literatur yang dapat menjadi rujukan dari mana nama Batam itu diambil, yang jelas Pulau Batam merupakan sebuah pulau besar dan 329 pulau yang ada di wilayah Kota Batam. Satu – satunya sumber yang dengan jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai sampai saat ini adalah Traktat London (1824). Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang – orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang Selat atau Orang Laut. Penduduk ini paling tidak telah menempati wilayah itu sejak zaman kerajaan Tamasik (sekarang Singapura) dipenghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14. Dalam catatan lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah didiami oleh orang laut sejak tahun 231 M yang di zaman Singapura disebut Pulau Ujung. Pada masa jayanya Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana 4
  • 19. Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan atas kawasan Pulau Batam dipegang oleh Laksamana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentan (sekarang P. Bintan). Ketika Hang Nadim menemui ajalnya, pulau ini berada di bawah kekuasaan Sultan Johor sampai pada pertengahan abad ke.18. Dengan hadirnya kerajaan di Riau Lingga dan terbentuknya jabatan Yang Dipertuan Muda Riau, maka Pulau Batam beserta pulau – pulau lainnya berada di bawah kekuasaan Yang Dipertuan Muda Riau, sampai berakhirnya kerajaan Melayu Riau pada tahun 1911. Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda cukup tajam dalam upaya menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai perdagangan Melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi – sembunyi menyusup ke Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, sangat bermanfaat bagi pedagang – pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada abad ke - 18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura. 2.2 Gambaran Cerita Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat. Patik menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya diri.” “Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja, “Kabarkanlah dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami penuhi.” 5
  • 20. “Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya. “Patik kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang kehabisan garam untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan, guna menggarami ikan labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat sekarang ini. Ampun… Tuanku, kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik mendapatkan garam itu. Tidak boleh banyak, secupak-segantang pun cukuplah. Dapat banyak dibagi sama banyak, bila sedikit sama-sama dicicipi. Demikianlah harapan patik.” “Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,” kata Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti itu kami penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami berikan. Sebab luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak. Sembah permintaan orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh kami penuhi.” Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper penuh, sesuai dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu banyak jumlahnya ketika itu. “Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,” titah baginda sambil menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah menggeleng-gelengkan kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun bersabda, “Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya seceper untuk Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa hendak dikata lagi, cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang dari negeri Jawa, kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“ Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam seceper dari tangan Raja Johor itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja disanggah. Besarlah terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung, inilah peribahasanya – hati kerbau sama dipepah hati tungau sama pula dicecah.” Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh seceper garam pemberian Raja Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata rakyat sekampung- 6
  • 21. kampung, garam seceper ini tentulah tidak memadai. Hendak dimiliki untuk diri sendiri, tamak-lobak hukumnya,” pikir Nenek Sakti dalam hatinya. “Nah….takdir Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah, turunkanlah mukjizat-Mu menjadikan garam seceper ini hamba-rakyat setia mengabdi kepada rajanya. Sebab, hendak dibagi-bagikan sama rata pun tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari. Turunkanlah karunia-Mu ya Allah, guna membalas budi Raja kami yang baik hati, bertenggang rasa, adil bijaksana…,” sepah-serapah, kaul Nenek Sakti. Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi. Disaat itu pula dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari seceper garam anugerah raja itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek Sakti, “Ampun Nenek sakti datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin mengabdi di bawah duli Raja Johor junjungan Nenek Sakti, junjungan kami juga,“ kata keenam orang jelmaan garam seceper itu kepada Nenek Sakti. “Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang berdaulat di bawah duli Raja Johor,“ tukas Nenek Sakti, seraya mempersembahkan mereka itu ke hadapan baginda Raja Johor di tahta singgasana. Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan Raja Johor, bertanyalah baginda, “Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah duli kami. Apa hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“ ”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak, ”Sesuai dengan asal patik dari seceper garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami. Mohon, tempatkan patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam ini dari laut, ke laut itulah pula tempat tinggal bangsa kami… Orang Enam Suku.“ Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya, Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan: kerang-ikan, pasir-pantai sarang penyu bertelur. 7
  • 22. Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi sebagian warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di sampan-perahu, suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau lainnya lagi, sesuai dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat mereka berteduh dalam teluk rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke selatan, dan pada musim angin selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut, “sudah merupakan pusaka-baka“ Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku. 2.3 Pengertian Animasi Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan (Terjemahan dari : Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002). 2.4 Prinip Dasar Animasi Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak dan memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah: 1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween) 2. Pengaturan Waktu (Timing) 3. Gerakan Sekunder (Secondary Action) 4. Akselerasi (Ease In Ana Out) 5. Antisipasi (Anticipation) 6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and Overlapping Action) 7. Gerakan Melengkung (Arc) 8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration) 8
  • 23. 9. Elastisitas (Squash And Strech) 10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging) 11. Daya Tarik Karakter (Appeal) 12. Penjiwaan Karakter 2.5 Pengertian Multimedia Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata, yaitu "multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang memiliki arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, video, musik, atau angka (Pengertian Ahli. 2013). Pengertian Multimedia Menurut para Ahli. [Online]. Tersedia:http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para- ahli.html. [07 Maret 2014]. 2.6 Komponen Multimedia Komponen-komponen multimedia adalah: 1. Teks 2. Image (grafik) 3. Bunyi (audio) 4. Video 5. Animasi 6. Virtual Reality 9
  • 24. 2.7 Proses Pembuatan Animasi a. Pra Produksi 1. Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter 2. Menyusun Naskah Cerita/Skenario 3. Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar) 4. Pembuatan Storyboard 5. Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah) 6. Sound Effect and Music b. Produksi 1. Tracing Karakter dan Pewarnaan 2. Modeling 2D dan Penganimasian c. Pasca Produksi 1. Compositing and Editing 2.8 Referensi Gaya Desain Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun desain pakaian adalah sebagi berikut: 2.8.1 Desain Karakter Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, mengambil referensi dari salah satu animasi karya Kastari Animation yaitu dongeng cerita rakyat “Keong Emas”. Pengambilan referensi desain karakter dari film ini disebabkan karena 10
  • 25. kesamaan target audience. Pada film ini dibuat sebuah desain karakter yang terlihat lucu dengan mata bulat dan wajah yang tembam. Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official Gambar II-2 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudari Tirinya 2.8.2 Gaya Desain Pakaian Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat yang biasa dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat kepala. Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis pakaian yang dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan kegiatan yang dilakukan, misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-hari. Jenis Pakaian: a. Pakaian Harian Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya. 11
  • 26. • Pakaian Anak-anak Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk anak perempuan yang belum dewasa memakai baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut. Sumber : http://capital-adham.blogspot.com/2013/09/reti-ke-tidak-pakai-baju-melayu.html Gambar II-3 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang • Pakaian Dewasa Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang yang dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa selendang atau. 12
  • 27. Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_fxA23BMuGbk/ Gambar II-4 Baju Kurung Cekak Musang • Pakaian Orang Tua Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. Kerudung untuk menutupi kepala berupa selendang segi empat yang dibentuk segitiga sehingga menyerupai jilbab. Sumber : http://fusion-fashion.blogspot.sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga Gambar II-5 Baju Kurung Teluk Belanga b. Pakaian Resmi Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-daerah di Riau lainnya. 13
  • 28. Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah dan kain samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu ikat dagang dalam dan ikat dagang luar. Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut. c. Pakaian Upacara Adat Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki. Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan pakaian untuk perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai untuk perempuan tua adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk perempuan setengah baya dan gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutra. Warna hitam pada pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat penobatan raja, menteri, atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain, semisal upacara penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah, para perempuan memakai baju berwarna kuning. Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul tersebut berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga goyang di atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di sebelah kiri dihiasi jurai pendek. 14
  • 29. Sumber : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau. Gambar II-6 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung 15
  • 30. Bab III KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Umum Konsep film animasi 2D yang dibuat berdasarkan target audience yang telah ditentukan yaitu anak-anak. Pembuatan film yang menonjolkan karakter-karakter yang mempunyai budi pekerti yang patut di contoh oleh anak-anak. Salah satunya adalah karakter Nenek Sakti yang santun dan tidak tamak. Meskipun di ceritakan bahwa pembagian garam sangat sedikit namun ia tidak ingin memakai garam itu untuk kepentingan pribadi. Karakter ini mencerminkan sosok yang peduli terhadap sesama sehingga diharapkan penonton film ini dapat mengambil pelajaran penting. Konsep film animasi “Cerita orang laut enam suku” diambil dari sebuah cerita rakyat dari daerah Melayu yang menceritakan asal muasal penduduk asli Riau yang didominasi oleh suku melayu. 3.1.1 Sasaran Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” ditujukan pada khalayak sasaran primer dan sekunder. Khalayak sasaran primer atau sering disebut dengan target audience primer adalah target utama dalam pemasaran film animasi 2D cerita rakyat ini nantinya. Segala bentuk rancangan film ini nantinya akan disesuaikan dengan karakteristik target audience primer. Khalayak sasaran sekunder atau yang sering disebut dengan tambahan di luar target audience primer yang juga mempunyai minat dan menyaksikan film cerita rakyat dalam bentuk animasi. Target audience sekunder meliputi orang tua anak-anak ketika mereka mendampingi anak mereka serta memberikan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan anak ketika menyaksikan film animasi tersebut. 16
  • 31. Target audience primer menurut Demografis film animasi ini adalah : Usia : 5 – 11 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Agama : Semua agama Suku : Semua suku Target audience sekunder menurut Demografis film animasi ini adalah : Usia : 15 - 50 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Agama : Semua agama Suku : Semua suku 3.1.2 Strategi Komunikasi Pada umumnya film memiliki pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran berharga. Pesan tersebut dapat tersampaikan jika kita memiliki strategi komunikasi yang baik. Ada beberapa strategi komunikasi dibuat dalam produksi film animasi 2D ini, diantaranya: 1. Memproduksi sebuah film live action tentu memerlukan biaya yang banyak. Namun, pembuatan film animasi 2D tidak mengeluarkan banyak biaya. Sehingga pesan tetap dapat disampaikan melalui sebuah film animasi 2D. 2. Film animasi “Cerita Orang Laut Enam Suku” didominasi oleh bahasa Indonesia. Sebagian kecil menggunakan bahasa melayu agar tidak meninggalkan unsur kebudayaan Melayu. 3. Budi pekerti yang baik dapat dilihat dari semua tokoh. Penokohan pada film ini adalah protagonist. Sehingga penikmat film ini dapat meneladani sifat-sifat baik pada setiap karakter. 17
  • 32. 3.2 Proses Pra Produksi Proses pra produksi adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat team, membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposuresheet, membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna karakter maupun background dan prakiraan biaya. 3.2.1 Karakter Terdapat delapan karakter pada film animasi 2D ini. Karakter-karakter dalam film animasi ini adalah: Tabel III-1 Karakter pada film animasi cerita orang laut enam suku Nama Karakter Gambar Karakter Ciri Karakter Sifat Karakter 1. Nenek Sakti Seorang nenek dengan wajah yang sudah keriput, berusia 70 tahun. Dengan tinggi badan 153 cm dan berat badan 45 kg. Memakai kebaya berwarna hijau dan jarik. Bijak, peduli, rendah hati, santun dan dermawan 2. Raja Ibrahim Ali Seorang raja yang memiliki kumis tebal. Berusia 50 tahun, dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 90 kg. Memakai pakaian melayu berwarna merah memakai destar di kepala dengan lambang bulan bintang serta menggunakan kain songket Arif dan bijaksana, rendah hati, dermawan, santun, dan murah senyum 18
  • 33. 3. Tapa Seorang lelaki berusia 23 tahun. Berbadan tegap, dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 66 kg. Memakai pakaian melayu berwarna abu-abu, memakai kain songket dan ikat kepala. Tegas, kuat, pantang menyerah 4. Takur Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 170 cm dan berat badan 68 kg. Memakai pakaian melayu berwarna coklat muda, memakai kain songket dan ikat kepala. Tidak banyak bicara, murah senyum, dan rendah hati 5. Rabas Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 67 kg. Memakai pakaian melayu berwarna cokelat, memakai kain songket dan ikat kepala. Pendiam, murah senyum, dan pemaaf 19
  • 34. 6. Tiaga Seorang lelaki berusia 22 tahun. Tinggi badan 158 cm dan berat badan 70 kg. Memakai pakaian melayu berwarna hitam, memakai kain songket dan ikat kepala. Dermawan, banyak bicara, humoris, dan lincah 7. Andalas Seorang lelaki berusia 22 tahun. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 65 kg. Memakai pakaian melayu berwarna biru, memakai kain songket dan ikat kepala. Pintar, aktif, ramah, dan sopan 8. Parapati Seorang lelaki berusia 23 tahun. Tinggi badan 168 cm dan berat badan 68 kg. Memakai pakaian melayu berwarna hijau, memakai kain songket dan ikat kepala. Lincah, humoris, dan banyak bicara 20
  • 35. 3.2.2 Storytelling Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. Menyembahlah Nenek Sakti di hadapan raja, kemudian raja menanyakan maksud kedatangan Nenek Sakti. Nenek Sakti pun memaparkan maksud dan tujuannya datang ke kerajaan Johor untuk meminta garam yang nantinya akan dibagikan kepada rakyat di negeri Johor. Sebab persediaan garam pada saat itu tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Tutur kata yang bijak, membuat Raja Johor sangat gembira. Sehingga permintaan Nenek Sakti dipenuhinya. Namun tak banyak yang dapat diberikan oleh Raja Johor. Raja Johor hanya memberikan sepiring garam karena pesanan garam belum datang dari negeri Jawa dan kiriman dari Madura pun belum tiba. Singkat kisah, setelah Nenek Sakti memperoleh sepiring garam pemberian Raja Johor itu, berpikirlah beliau jika dipakai untuk kepentingan pribadi tidak baik hukumnya dan jika hendak dibagikan sama rata pada rakyat sekampung, garam tersebut tentu tidak mencukupi. Sehingga ia pun memanjatkan do’a agar Allah SWT menurunkan mukjizat agar garam tersebut menjadi rakyat yang setia mengabdi pada rajanya. Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT maka menjelmalah seceper garam tersebut menjadi sebarisan rakyat yang diberi nama Orang Laut Enam Suku. Orang Laut Enam Suku dan Nenek Sakti menghadap Raja Johor. Kemudian Raja Johor menanyakan keinginan Orang Laut Enam Suku tersebut. Salah satu dari mereka kemudian menjawab bahwa mereka ingin dibuatkan kapal emas. Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya, Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan. 21
  • 36. Konon, salah satu dari orang laut enam suku menetap di pulau Batam dan menjadi penduduk asli Batam. 3.2.3 Storyboard 22
  • 37. 23
  • 38. Gambar III-1 Storyboard 3.2.4 Audio, Narasi, dan Musik Narasi adalah karangan yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Tujuan dari narasi adalah mengatakan kepada pembaca tentang apa yang terjadi. Sirait (1985: 24). Film Cerita Orang Laut Enam Suku ini diawali dengan narasi yang menceritakan tentang kedatangan Nenek Sakti menghadap Raja Johor guna meminta garam. Di akhir film terdapat narasi yang menceritakan Orang Laut Enam Suku yang berlayar di perairan Johor untuk mengawasi dan menjamin keselamatan lingkungan. Musik yang dipakai pada film animasi 2D ini adalah musik instrumen Melayu. Penggunaan instrumen Melayu memperkuat nuansa Melayu pada film animasi ini. 24
  • 39. 3.2.5 Warna Warna adalah elemen utama yang menunjang proses pembuatan film animasi ini sesuai dengan target yang dituju yaitu anak-anak. Berdasarkan buku “Mengembangkan Kreatifitas dan Kecerdasan Anak” oleh Anik Pamilu dikatakan bahwa anak-anak cenderung memilih sesuatu benda atau objek berdasarkan warnanya. Warna yang disukai anak-anak adalah warna dasar yang soft dan cerah atau hangat. Warna cerah atau hangat adalah warna-warna yang berada pada lingkaran warna antara warna merah, kuning, cokelat. Sementara warna-warna soft merupakan warna yang mengandung unsur warna putih. Berikut adalah warna soft dan cerah yang mendominasi film animasi ini: Tabel III-2 Tabel Warna Warna Contoh warna Deskripsi Hijau Warna yang tenang dan biasanya dikaitkan dengan lingkungan dan alam. Warna ini memberikan kesan segar Kuning Kuning adalah warna yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat. Warna kuning juga banyak dihubungkan dengan budaya Melayu. Jingga Warna jingga/orange juga mempunyai kesan yang kuat dan hangat. Warna oranye juga mempunyai kesan kehangatan alam seperti warna khas sore pada saat matahari terbenam. Merah Warna yang kuat sekaligus hangat. Merah juga melambangkan warna yang berani. Warna merah merupakan warna yang paling menarik bagianak-anak. Coklat Merupakan warna bumi karena memberikan kesan hangat,nyaman, dan aman. Coklat dihubungkan dengan kesederhanaan, dekat denganlingkungan dan mencerminkan tradisi serta kebudayaan. Emas Merupakan warna dengan kesan mewah, banyak digunakan pada pewarnaan istana kerajaan. Warna emas juga memberi kesan berkelas dan elegant Sumber :http://thetrue1story.wordpress.com/2013/03/27/pengertian-warna-dalam-desain-grafis-2/ 25
  • 40. 3.2.6 Tipografi Perancangan tipografi pada judul film harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain readability (mudah dibaca), gaya, dan keserasian. Tipografi pada judul film merupakan sebuah visualisasi rancangan grafis yang dibuat sedemikian rupa supaya audience bisa menafsirkan film yang akan dilihat sekaligus sebagai bahasa verbal yang dibuat menjadi simbol visual melalui komposisi rancangan huruf yang dipilih mempunyai proses identifikasi dari karakter tokoh, cerita, setting, bahkan tren yang sedang berlaku pada saat ini. Target audience film animasi 2D cerita orang laut enam suku ini adalah anak-anak. Sehingga penggunaan font Goudy Stout merupakan pilihan yang tepat. Font ini memberikan kesan tebal dan capital agar mudah dibaca. Pemberian warna-warni pada font ini akan menambah nilai keindahan yang disukai anak-anak. Penggunaan tipografi pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” terdapat pada judul film animasi 2D. Dikarenakan kesan tebal dan kapital pada font maka akan mempermudah penonton dalam membaca judul film animasi 2D-nya. Gambar III-2 Opening film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” 26
  • 41. 3.2.7 Prakiraan Biaya Berikut adalah prakiraan biaya yang mungkin akan dikeluarkan selama proses pengerjaan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku”. Tabel III-3 Prakiraan biaya Pra Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000 Total : Rp 209.000 Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000 Total : Rp 1.200.000 Pasca Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 70.000 Rp 210.000 Total : Rp 2.060.000 TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.469.000 27
  • 42. Bab IV KERANGKA ACUAN PROYEK 4.1 Format Produk Standar ukuran yang digunakan dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” adalah PAL (Phase Aternating Line), dengan penjelasan sebagai berikut : Resolusi : 720 x 576 (DVD Quality) Format Video : MP4 Video Codec : H.264 Frame Rate : 24 fps Audio Codec : AAC Pada film animasi ini menggunakan ukuran PAL karena ukuran ini memenuhi standar kualitas video yang sering digunakan di Indonesia, dan sudah banyaknya pemutar CD/DVD yang menggunakan sistem ini. 4.2 Tahap Proses Produksi 4.2.1 Skema Kerja Pembuatan Film Animasi Skema kerja dibuat agar dalam proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” lebih terstruktur dan terarah, berikut adalah skema atau bagan dalam pembuatan film animasi : 28
  • 43. Gambar IV-1 Skema kerja langkah-langkah pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” 4.2.2 Pembuatan Karakter Pembuatan karakter pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” dibuat pada selembar kertas terlebih dahulu sebelum dibuat melalui komputer. Setelah karakter digambar pada selembar kertas, kemudian dilakukan scanning untuk dapat ditracing / digambar lagi melalui komputer. Proses tracing menggunakan software Adobe Flash CS6 agar memudahkan dalam penganimasian. Setiap bagian tubuh seperti tangan, kaki, badan, maupun kepala dibuat terpisah pada layer yang berbeda. 29
  • 44. Kemudian untuk mata dan mulut dikonvert ke dalam simbol dengan pilihan graphic. Gambar IV-2 Sketsa karakter pada selembar kertas Gambar IV-3 Hasil tracing karakter pada komputer 30
  • 45. 4.2.3 Background Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi berada. Background dapat dibuat secara sederhana ataupun kompleks sesuai dengan kebutuhan. Dikarenakan dalam pembuatan background dilakukan oleh beberapa orang maka dalam hal ini menggunakan dua software, yaitu Adobe Flash dan Paint Tool SAI. Masing-masing software mempunyai kelebihannya masing-masing. Pada Adobe Flash background ketika dizoom tidak terjadi pecah-pecah pada gambar, sehingga warna dan garis pada gambar tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada Paint Tool SAI, mempunyai keunggulan mudah dan cepat dalam pengoprasiannya. Gambar IV-4 Background dan pewarnaan pada software Paint Tool SAI Gambar IV-5 Background dan pewarnaan pada software Adobe Flash CS6 31
  • 46. 4.2.4 Coloring Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital dengan menggunakan software Adobe Flash CS6 untuk karakter dan background. Dan untuk sebagian background yang dibuat pada software Paint Tool SAI dilakukan pewarnaan langsung pada software tersebut. Warna pada karakter untuk bagian tubuh seperti warna kulit, rambut, mata, maupun hidung menggunakan warna dasar. Sedangkan untuk pakaiannya masih menggunakan warna dasar, hanya saja untuk kain songket dan jarik menggunakan bitmap untuk corak kainnya. Gambar IV-6 Karakter yang sudah diberi perwarnaan 4.2.5 Key Animation Pada tahap ini, seorang Key animator membuat gerakan-gerakan kunci untuk menandai suatu posisi gerakan dalam animasi pada karakter atau objek. Key animation adalah sebuah gambar awal atau gambar kunci dari bentuk pada animasi pada frame. Animasi yang akan dijadikan gambar kunci terlebih dahulu harus dijadikan ke dalam movie clip. Berikut adalah salah satu contoh gambar kunci pada film animasi Cerita Orang Laut Enam Suku. 32
  • 47. Gambar IV-7 Key adegan sedang berjalan Gambar IV-8 Contoh penerapan key animation yang dimasukkan frame by frame 33
  • 48. 4.2.6 In Between Animation Buat gambar mata saat terbuka dan tertutup kemudian kedua gambar dijadikan symbol dengan pilihan graphic. Frame pertama diisi dengan mata yang masih terbuka. Kemudian di frame tertentu diisi dengan mata yang tertutup, dan jeda beberapa frame diisi dengan mata yang terbuka. Gambar IV-9 Gambar mata saat terbuka pada frame 1 Gambar IV-10 Gambar mata saat tertutup pada frame 31 34
  • 49. 4.2.7 Animasi Classic Tween Dalam pembuatan film animasi 2D kali ini, selain menggunakan animasi frame by frame juga menggunakan animasi classic tween. Langkah-langkah dalam membuat animasi classic tween yang seolah-olah kamera bergerak ke bawah, atas, atau samping adalah sebagai berikut. Buat terlebih dahulu gambar yang akan digerakkan melebihi stage, kemudian impor ke dalam stage dan atur posisi frame awalnya. Pada frame tertentu tambahkan Keyframe dan atur posisi gambar sesuai dengan keinginan, dan di antara frame awal dan frame akhir kemudian klik kanan dan pilih Create Classic Tween. Jika gambar terlalu besar dan menyusahkan dalam penempatan posisi pada stage, dapat menggunakan tool Rulers dengan memposisikan garis bantu sesuai dengan ukuran stage. Gambar IV-11 Proses pembuatan classic tween 4.2.8 Rendering Animasi Setelah proses penggabungan background dan penganimasian selesai, selanjutnya adalah mengekspor animasi ke dalam movie yang nantinya setiap scenenya akan digabungkan dengan menggunakan Adobe Premiere Pro CS6, dengan format 35
  • 50. ekstensi *.mov yang merupakan ekstensi file dari QuickTime. Caranya pilih menu File>Export>Export Movie (Ctrl + Alt + Shift + S) > beri nama file kemudian pilih tipe filenya QuickTime(*.mov) dan klik Save. Secara default pengaturan dimensi dan framerate sudah menyesuaikan dengan pengaturan stage yang telah dibuat, jika ingin perubahan dimensi dan framerate dapat dilakukan secara manual sesuai kebutuhan. Gambar IV-12 Proses export animasi ke dalam movie 4.3 Tahap Proses Pasca Produksi Setelah proses produksi selesai, tahapan selanjutnya adalah proses pasca produksi. Pada proses pasca produksi ini dilakukan pengeditan / penggabungan tiap scene menjadi satu dan penambahan audio. Untuk menggabungkan animasi dan audio pada film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6. 4.3.1 Editing Editing dilakukan untuk menggabungkan menjadi satu scene-scene yang telah dibuat, mensinkronkan gerakan mulut pada saat penganimasian dengan suara yang 36
  • 51. dihasilkan pada saat dubbing, memberikan backsound, dan mengekspor ke dalam media yang ditentukan. Gambar IV-13 Penggabungan scene pada adobe premier 4.3.1.1 Sound Editing Pengeditan suara hasil dubbing dilakukan menggunakan software Adobe Premiere CS6, dan Adobe Audition untuk memotong jeda kosong yang tidak terlalu dibutuhkan ataupun memisahkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan kebutuhan, dan untuk menghilangkan suara noise. Gambar IV-14 Editing suara di Adobe Premiere Pro CS6 37
  • 52. Gambar IV-15 Editing suara di Adobe Audition 4.3.1.2 Video Editing Tahapan ini merupakan proses menggabungkan semua scene animasi yang telah dibuat dan mensinkronkan animasi dengan suara dubbing ataupun backsound yang sudah diedit sebelumnya. Gambar IV-16 Proses mensinkronkan animasi dengan suara hasil dubbing 38
  • 53. 4.3.2 Finishing 4.3.2.1 Compositing Menggabungkan seluruh elemen dalam pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” mulai dari proses impor, pengaturan cut, sampai sinkronisasi antar elemen, semua dilakukan dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6. 4.3.2.2 Rendering Setelah semua elemen digabungkan dan sudah menjadi satu kesatuan video animasi. Selanjutnya adalah rendering ke dalam format video dengan ekstensi AVI. Dikarenakan pada film animasi 2D ini menggunakan format MP4, maka setelah menjadi file video yang berformat AVI, selanjutnya dikonversi ke dalam format video MP4 dengan menggunakan Freemake Video Converter. Gambar IV-17 Proses rendering di Adobe Premiere Pro CS6 39
  • 54. 4.4 Realisasi Biaya Dalam pelaksanaan proses pembuatan film animasi 2D “Cerita Orang Laut Enam Suku” tidak semua pengeluaran pada perkiraan biaya dilakukan. Terutama untuk biaya transportasi dan konsumsi, jadwal pertemuan antar anggota kelompok tidak selalu dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, melainkan digantikan dengan komunikasi via email ataupun WhatsApp. Sehingga mengurangi biaya pengeluaran yang cukup besar. Tabel IV-4 Tabel realisasi biaya Pra Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Kertas HVS 2 Rim Rp 35.000 Rp 70.000 2 Tinta Printer 2 Botol Rp 50.000 Rp 100.000 3 Pensil 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000 4 Peruncing 2 Buah Rp 2.500 Rp 5.000 5 Penghapus 4 Buah Rp 3.500 Rp 14.000 Total : Rp 209.000 Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Animator 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 2 Dubbing 5 Orang Rp 100.000 Rp 500.000 3 Laporan Akhir 2 Eksemplar Rp 100.000 Rp 200.000 Total : Rp 1.200.000 Pasca Produksi NO Keterangan Unit Satuan Harga Jumlah 1 Compositing 5 Orang Rp 250.000 Rp 1.250.000 2 Editing 3 Orang Rp 200.000 Rp 600.000 4 Jilid Laporan 3 Eksemplar Rp 50.000 Rp 150.000 Total : Rp 2.000.000 TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp 3.409.000 40
  • 55. Bab V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 1. Pembuatan film animasi sudah semakin banyak. Namun sedikit yang mempunyai pesan moral dan unsur kebudayaan yang terkandung di dalamnya. Kebanyakan film animasi yang dibuat pada saat ini hanya bersifat sebagai hiburan tanpa unsur mendidik. Sehingga pembuatan film animasi yang mengangkat kebudayaan Melayu dan juga beberapa unsur lain seperti penyampaian pesan moral merupakan peranan penting untuk mengingatkan kembali dua hal yaitu pendidikan moral pada anak dan melestarikan budaya bangsa. 2. Karakter film animasi “Cerita Orang Laut enam Suku” dibuat berdasarkan referensi karakter dari dongeng anak. Sehingga timbul kesamaan yang membuat film animasi ini akan diminati oleh anak-anak. Serta pemilihan warna yang cerah, dan mencolok untuk karakternya. 3. Penggunaan bahasa Melayu pada film animasi ini dan penggunaan pakaian adat Melayu pada karakter, diharapkan dapat memberikan nilai budaya Melayu kepada anak-anak. 5.1 Saran 1. Dalam pembuatan film animasi 2D diperlukan tim yang solid, terorganisir, dan memiliki sumber daya manusia yang memadai. Di samping itu, perlu adanya Management waktu yang baik agar proses pembuatan film animasi tidak mengalami kemunduran jadwal yang sudah ditetapkan. 2. Dalam proses pra produksi sebuah film animasi 2D diharapkan memahami dengan matang terlebih dahulu maksud dari jalan cerita dan konsep sebuah film, 41
  • 56. serta apa yang ingin disampaikan dalam film animasi 2D nantinya. Jangan terlalu buru-buru untuk memulai produksi filmnya. 3. Dan jangan terpaku kepada konsep desain karakter ataupun latar yang akan ditampilkan. Karena sosok visual karakter akan menyesuaikan dengan perwatakan yang dia punya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memaparkan secara detail watak-watak karakter yang akan dibuat. Dengan menyusun struktur penokohan seperti itu, akan memberikan posisi dan beban penceritaan secara merata. Sebaiknya penyusunan penokohan dibuat setelah menyelesaikan sinopsis cerita, bukan setelah cerita selesai dibuat secara detail. Dan juga satu hal untuk mengikat emosi penonton adalah keunikan watak dari karakter yang dibuat, yang memberikan ciri khas dalam membedakan dengan karakter yang lain. Sehingga penonton dengan mudah mengenali karakter tanpa harus membedakan dengan karakter yang lain. Dan salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan sasaran penonton film animasinya. 42
  • 57. DAFTAR PUSTAKA 1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13-17. 2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia: http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28 Feburari 2014]. 3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20 Jan. 2014. 4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-dengan- riau-dangan-bahasa-indonesia. [07 Maret 2014]. 5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online]. Tersedia : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau. [07 Maret 2014]. 6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia: http://www.cbs-bogor. net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi%26Multimedia.pdf. [07 Maret 2014] 7. Pengertian Narasi menurut para Ahli [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/8214/3/BAB%202-07201241044.pdf [22 Juni 2014] 8. Anik, Pamilu. 2007. Mengembangkan Kreativitas Dan Kecerdasan Anak. Jakarta : Buku kita 9. Sejarah Kota Batam. Tersedia : http://batamkota.go.id/pemerintahan_baru.php?sub_module=46&klp_jenis=89 [1 July 2014) 43
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84.
  • 85.
  • 86.