SlideShare a Scribd company logo
Sekretariat Jejaring AMPL
Jl. Cianjur No. 4 Menteng
                              LAPORAN
Jakarta Pusat
http://jejaring.ampl.or.id/
                              KEGIATAN
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
   UNTUK ADVOKASI DAN KAMPANYE PUBLIK
      DI SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI
         Jogjakarta, 24 – 27 Agustus 2008
I.   Latar Belakang

     Buruknya perilaku masyarakat dalam bidang Sanitasi atau penyehatan lingkungan menyebabkan
     berbagai permasalahan lingkungan yang amat buruk. Salah satunya adalah terganggunya upaya
     penyediaan air minum yang layak bagi masyarakat. Sumber‐sumber air tercemar akibat sarana
     sanitasi yang tidak memadai dan diperparah lagi dengan perilaku masyarakat yang tidak menjaga
     dan menghargai sumber‐sumber air tersebut.
     Pemerintah bersama mitra‐mitranya telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi di
     atas. Sejumlah program pembangunan dan pengembangan sanitasi telah dilaksanakan. Termasuk
     juga berbagai kampanye dan advokasi untuk meningkatkan perhatian dan pemahaman masyarakat
     akan pentingnya permasalahan ini.
     Untuk mengkoordinasikan berbagai program Sanitasi yang dilakukan, pemerintah telah membentuk
     Tim Teknis Pembangunan Sanitasi. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga pemerintah yang selama ini
     terkait dalam penyelenggaraan program Sanitasi. Pada pelaksanaannya, tugas koordinasi tersebut
     memerlukan kemampuan komunikasi yang memadai. Salah satunya adalah pemahaman dan
     keterampilan untuk dapat mebuat media komunikasi yang efektif.
     Bagi para pelaku pengembangan air minum dan sanitasi, keterampilan di atas akan membantu
     dalam proses presentasi, sosialisasi, dan advokasi yang melengkapi pelaksanaan program. Dan lebih
     jauh, produk‐produk yang dihasilkan dari setiap kegiatan tersebut juga memerlukan suatu media
     komunikasi agar dapat disampaikan kepada pihak‐pihak yang dituju untuk dapat ditindaklanjuti atau
     diimplementasikan.
     Agar memiliki kemampuan yang mencakup dasar‐dasar produksi suatu media komunikasi yang
     efektif dan tepat sasaran, banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya sasaran kampanye, jenis
     media yang efektif, waktu penyampaian, dan sebagainya agar komunikasi berjalan efektif. Untuk itu,
     dalam rangka memfasilitasi hal tersebut di atas Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dengan didukung
     oleh Jejaring AMPL dan WASPOLA mengadakan Pelatihan Pengembangan Media Komunikasi untuk
     Advokasi dan Kampanye Publik di Sektor Air Minum dan Sanitasi.



II. Tujuan

     Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan tentang media
     komunikasi sehingga terjadi kesamaan persepsi mengenai media yang efektif untuk komunikasi
     dalam kegiatan pengembangan di sektor air minum dan sanitasi. Lebih rincinya sebagai berikut:
     1. Meningkatkan pemahaman mengenai strategi komunikasi dan pentingnya pengembangan
         media yang efektif, kreatif dan tepat sasaran untuk mendorong proses advokasi sektor air
         minum dan sanitasi.
     2. Mengembangkan konsep dan orientasi ketrampilan produksi media visual, radio dan video/TV
         maupun media alternatif lainnya.
     3. Membahas ide‐ide bersama tentang key message dan format program yang akan dikembangkan
         bersama dalam rangka mendukung IYS 2008 maupun yang terkait dengan program kerja masing‐
         masing.
     4. Membangun tim kerja yang baik antar pelaku di sektor air minum dan sanitasi dalam
         membangun kekuatan strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih besar.
III. Hasil yang Ingin Diperoleh

    a. Secara umum :
          Peserta memahami strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih bersifat dialogis dan
          membangun sikap kritis
          Peserta memahami perbedaan media approach sehingga mampu merencanakan dan
          melaksanakan produksi media komunikasi yang tepat sasaran dan efektif
          Peserta memahami dasar‐dasar teknik produksi media visual, video dan radio
          Peserta memahami pentingnya membangun tim kerja
          Tersusunnya key message dan format program yang akan dikembangkan dalam strategi
          advokasi dan kampanye publik di sektor air minum dan sanitasi

    b. Secara khusus dalam pilihan kelompok
          Peserta mampu mempraktekkan pembuatan cergam dan picture story
          Peserta mampu mempraktekkan produksi video untuk program pendek
          Peserta mampu mempraktekkan pembuatan program pendek untuk radio



IV. Peserta
    Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari:
    • Tim Teknis Pembangunan Sanitasi:
        Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Tim Teknis
        Pembangunan Sanitasi; Bukhori dari Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum; Suhaeniti
        dari Ditjen Penyehatan Lingkungan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum; Kristin
        Darundiyah dari Direktorat Penyehatan Air Departemen Kesehatan; Kristiyan dan Sumiati dari
        Direktorat Fasilitasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Departemen Dalam Negeri; Arif Rachman
        dan Muhammad Ilyas dari Direktorat Perkotaan Departemen Dalam Negeri; Fernando Siagian
        dari Direktorat Bina Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam Departemen Dalam Negeri,
        Sri Gadis Pari Bekti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup dan
        Energi Departemen Perindustrian, Nur Aisyah Nasution dari Direktorat Permukiman dan
        Perumahan Bappenas; Dini Haryati dari Sekretariat Pokja AMPL; Andre Kuncoroyekti, Dian
        Mardiana, Lisa Imrani, dan Ramdhan Cahyadi dari Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi.
    • Jejaring AMPL:
        Rizki Fahlevi dari Dana Mitra Lingkungan, Yuventus Newin dari PADMA Indonesia, Rima Septisia
        dari Bapedalda Pekanbaru, Enik Wahyuniati dari LSM Altruis.
    • Fasilitator : Wiwit Heris dan Dormaringan Saragih dari WASPOLA dan Asoru Maula dan Honi
        Irawan dari ISSDP.



V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
   Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24 ‐ 27 Agustus 2008, bertempat di Studio Audio
   Visual PUSKAT, Jalan Kaliurang KM 8,5 Sleman, Yogyakarta.
VI. Pelaksanaan Kegiatan

   A. Hari Pertama
      Pada hari pertama pelatihan, para peserta mengikuti sesi perkenalan dan orientasi pelatihan.

   B. Hari Kedua

       1. Pembukaan
          Pelatihan dibuka oleh Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas yang
          menyampaikan tentang pentingnya strategi komunikasi dalam pembangunan air minum dan
          sanitasi. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan mengenai kurangnya pemberitaan media
          massa dalam mengangkat isu seputar air minum dan sanitasi dan kurangnya tokoh‐tokoh
          pemerintah yang berperan dalam air minum dan sanitasi.

       2. Presentasi Panel
          Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi panel yang menghadirkan 3 narasumber ahli
          komunikasi yaitu Wiwit Heris dari WASPOLA, Asroru Maula dan Honi Irawan dari ISSDP
          dengan dimoderatori oleh Dormaringan Saragih (WASPOLA).
          Sesi diawali dengan presentasi dari Asroru Maula yang menjeskan mengenai pentingnya
          memiliki komunikasi pembangunan. Komunikasi pembangunan disokong oleh tiga hal
          strategis yaitu advokasi, mobilisasi sosial dan program komunikasi.
          Dalam kesempatan tersebut dijelaskan mengenai tahapan‐tahapan perubahan perilaku
          dalam masyarakat terkait dengan strategi komunikasi pembangunan. Selain itu untuk
          sanitasi harus dipasarkan dengan strategi IMC (Integrated Marketing Communication)
          seperti layaknya memasarkan produk. Hony Irawan juga turut menambahkan paparan
          mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh ISSDP. ISSDP menyasar 5 target audiece
          dimana masing‐masing target memiliki pesan kunci dan penggunaan media yang berbeda.
          Wiwit Heris dari WASPOLA memaparkan strategi komunikasi yang berorientasi pada
          audiens. Agar tercapai perubahan perilaku maka proses berbagi informasi antara
          narasumber dan target audience harus dilakukan secara partisipatif. Kunci kerberhasilan
          komunikasi menurutnya adalah bicara secukupnya dan banyak mendengarkan.
          Poin penting yang dapat disimpulkan dari sesi tersebut adalah :
              1. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan cara komunikasi
              2. Di dalam pengembangan komunikasi yang penting adalah saluran (channeling)
              3. Monitoring dan evaluation harus dilakukan melalui proses yang berkesinambungan.
          Setelah makan siang dan istirahat, acara dilanjutkan dengan round robin dimana peserta
          pelatihan diberi kesempatan untuk memamerkan media komunikasi yang dibuat oleh
          instansi atau departemennya. Tim Teknis Pembangunan Sanitasi menyajikan Iklan Layanan
          Masyarakat dalam bentuk video, radio dan iklan cetak, Pokja AMPL memajang media
          komunikasi yang telah mereka produksi antara lain majalah Percik, majalah Percik Junior,
          CD kliping berita AMPL, dan lainnya.

           Pengenalan Media Fotografi. Poster, Cergam dan proses produksinya
           Media visual seperti fotografi, poster dan cergam dijelaskan pada sesi berikutnya oleh
           instruktur dari Puskat. Tri Giovani menjelaskan keunggulan dari media fotografi. Bagaimana
sebuah foto dapat memiliki beragam makna. Pemaknaan tiap orang akan satu foto akan
       berbeda dengan orang lain. Dalam fotografi yang penting adalah point of interest baru
       kemudian menentukan angle. Setiap elemen dalam bahasa visual harus diperhatikan dengan
       baik agar pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat foto dapat disampaikan dengan baik
       kepada orang yang melihat foto tersebut.
       Sesi mengenai cergam/poster/gambar dijelaskan oleh Haryo. Gambar memiliki kelebihan
       yang tidak bisa dilakukan oleh media foto dimana gambar tidak memiliki keterikatan pada
       tempat dan waktu.
       Pada malam hari peserta diajak mengunjungi Radio Komunitas Minomartani untuk
       mengenal lebih jauh radio yang berbasis masyarakat. Di penghujung acara, beberapa peserta
       mencoba untuk menjadi pembawa acara radio tersebut.

C. Hari Ketiga

   1. Pengenalan Media Audio Visual /Video /TV
      Sesi dimulai dengan melakukan review yang dimoderatori oleh Dormaringan Saragih.
      Peserta mulai memahami pentingnya berkomunikasi dan menyusun strategi. Bekti dari
      Depperin berbagi pengalamannya ketika memasang iklan di Kompas tetapi belum
      merasakan efektifitas dari pemasangan iklan tersebut. Bukhori dari Departemen PU akan
      memanfaatkan pengalaman yang didapat dengan membuat media yang ditujukan untuk
      anak‐anak dan juga akan membuat film dokumenter dengan peralatan baru yang dimiliki
      oleh instansinya.
      Kata kunci yang penting dalam strategi komunikasi adalah jangan pernah merasa puas
      dengan sekali berkomunikasi. Sebaiknya kombinasikan metode dan sasaran sehingga
      menghasilkan media mix. Sebab media yang bagus adalah media yang menimbulkan
      pertanyaan yang menjadi bahan diskusi untuk target audience untuk mencari solusinya
      sendiri.
      Dalam paparannya, Asroru Maula menjelaskan pentingnya menjalin relasi dengan media
      massa. Media TV dan media cetak memiliki karakternya masing‐masing, dimana media cetak
      melihat berita secara detil. Sementara media TV memiliki kekuatan untuk menampilkan
      kesan pada pemirsanya.
      Untuk media yang menggunakan audio (TV dan radio), Tri Giovani menjelaskan bahwa jingle
      sangat bagus untuk mendukung suasana. Jingle dapat mengikat emosi penonton sekaligus
      dapat mempengaruhinya.

   2. Penjelasan Penulisan Naskah dan praktek
      Berdasarkan paparan yang diberikan oleh instruktur dan fasilitator, peserta dibagi kedalam 5
      kelompok berdasarkan minat dalam produksi media. Kelompok 1 yang terdiri dari Andre
      Kuncoroyekti, Suhaeniti, Rima Septisia, Kristiyan dan Rizki Fahlevi membuat program berita
      televisi dengan topik tingginya kasus Hepatitis A di Jogjakarta. Kelompok 2 yang terdiri dari
      M. Ilyas, Sumiati, Fernando Siagian, Bukhori dan Newin membuat spot Iklan Layanan
      Masyarakat dengan tema Penyadaran Perilaku Hidup Sehat. Kelompok 3 yang terdiri dari
      Cahyadi, Dini Haryati dan Sri Gadis Pari Bekti membuat cergam dengan tema Bahaya Limbah
      Cair. Kelompok 4 yang terdiri dari Nur Aisyah, M. Arief dan Kristin Darundiyah membuat
poster yang bertema penghematan air. Tema ini serupa dengan yang diangkat oleh
      kelompok 5 yang terdiri dari Enik dan Lisa yang membuat sandiwara radio.
      Proses produksi dimulai dengan penulisan naskah dan brainstorming. Proses ini dinilai oleh
      peserta paling susah dan cukup memakan waktu karena harus mengkonsolidasikan berbagai
      ide dari berbagai kepala. Tetapi karena waktu yang terbatas maka penulisan naskah ini harus
      segera diselesaikan untuk melanjutkan proses berikutnya yaitu proses produksi
      (pengambilan gambar, pengambilan suara, menggambar tergantung dari media yang dipilih.
      Proses editing dan finalising dilakukan oleh peserta dibantu oleh tim PUSKAT pada malam
      hari. Agar media yang dihasilkan bagus maka proses ini harus dilakukan dengan teliti dan
      seksama. Beberapa kelompok bahkan menyelesaikan produk medianya sampai pukul 03.00
      dinihari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan peserta.

D. Hari Keempat

   1. Review Kegiatan
      Hari terakhir pelatihan dimulai dengan mempresentasikan produk media yang dihasilkan
      oleh lima kelompok. Setiap kelompok yang selesai mempresentasikan produk medianya
      diberi tanggapan oleh 4 kelompok lain dengan pertanyaan: pesan yang ditangkap, daya tarik
      dari media tersebut, kesesuaian judul dengan isi dan kreatifitas. Selain saran dan masukan
      dari kelompok, fasilitator dan instruktur juga memberikan tanggapan atas media yang
      dibuat.

   2. Rencana Tindak Lanjut
      Secara pribadi peserta pelatihan media komunikasi menyatakan bahwa kedepannya mereka
      akan memanfaatkan skil ini untuk berkomunikasi secara lebih baik. Selain itu mereka juga
      akan mengimplementasikan skill ini untuk menjalankan tugasnya di kantor.
      Rencana Tindak Lanjut di bidang air minum dan sanitasi :
      a. Membangi pemahaman agar tercipta tim untuk berkarya di bidang advokasi dan
          komunikasi di bidang AMPL
      b. Mengembangkan program ISSDP baik tingkat pusat, daerah, kabupaten/kota
          dilaksanakan secara rutin atau berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas aparatur.
      c. Mengembangkan media komunikasi dalam bentuk program yang dapat dimengerti oleh
          masyarakat dan sesuai dengan daerahnya.
      d. Mengadakan penguatan kapasitas di bidang komunikasi untuk anggota Pokja.
      e. Membuat rancangan strategi komunikasi yang berbasis masyarakat
      f. Membuat cergam, komik, merchandise untuk anak‐anak sekolah, ibu rumah tangga
          dengan bahasa dan slogan yang merakyat.
      g. Membangun sinergi strategi komunikasi yang dikembangkan oleh program‐program air
          minum dan sanitasi.
      h. Melibatkan elemen‐elemen masyarakat di tingkat pemerintahan, politisi, akademisi dan
          masyarakat tentang isu‐isu AMPL.
      i. Bekerjasama dengan instansi terkait, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan
          sanitasi melalui media komunikasi.
      j. Mengembangkan hubungan dengan media massa setempat dalam rangka pembangunan
          sanitasi dengan dukungan instansi terkait.
3. Penutupan
   Acara pelatihan media komunikasi secara resmi ditutup bersama oleh Jejaring AMPL, Tim
   Waspola, Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan PUSKAT pada pukul 15.00 WIB.

More Related Content

Viewers also liked

Extreme islam
Extreme islamExtreme islam
Extreme islamcobra02
 
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9lperry2506
 
Solar system!!
Solar system!!Solar system!!
Solar system!!
bakerkl02
 
Recorder karate1
Recorder karate1Recorder karate1
Recorder karate1marnie65
 
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schoolsCurricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
Tommaso Romagno
 
Komunikacja wewnętrzna w MŚP
Komunikacja wewnętrzna w MŚPKomunikacja wewnętrzna w MŚP
Komunikacja wewnętrzna w MŚP
DULNIK communico
 
Mity i legendy o PR
Mity i legendy o PRMity i legendy o PR
Mity i legendy o PR
DULNIK communico
 
Βίκινγκ
ΒίκινγκΒίκινγκ
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8lperry2506
 

Viewers also liked (12)

DAFO
DAFODAFO
DAFO
 
Extreme islam
Extreme islamExtreme islam
Extreme islam
 
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9
Apindustrialrevpowerpoint 1228326735922029-9
 
Solar system!!
Solar system!!Solar system!!
Solar system!!
 
Recorder karate1
Recorder karate1Recorder karate1
Recorder karate1
 
THREE LITTLE PIGS
THREE LITTLE PIGSTHREE LITTLE PIGS
THREE LITTLE PIGS
 
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schoolsCurricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
Curricoli digitali - Lean Design Thinking for schools
 
Komunikacja wewnętrzna w MŚP
Komunikacja wewnętrzna w MŚPKomunikacja wewnętrzna w MŚP
Komunikacja wewnętrzna w MŚP
 
Jama masjid
Jama masjidJama masjid
Jama masjid
 
Mity i legendy o PR
Mity i legendy o PRMity i legendy o PR
Mity i legendy o PR
 
Βίκινγκ
ΒίκινγκΒίκινγκ
Βίκινγκ
 
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8
Negative effects-of-the-industrial-revolution-1207771758713804-8
 

Similar to Prosiding 080827 media_komunikasi

MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan PentahelixBAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
ssuser565d9a
 
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptxPPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
PromosiKesehatan14
 
Kurikulum public speaking
Kurikulum public speakingKurikulum public speaking
Kurikulum public speaking
masriadihepi
 
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdfa4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
IntanDelvyM
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
infosanitasi
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
MarioRio8
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
MeiRianitaElfridaSin
 
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptx
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptxStrategi-Komunikasi-Aptika.pptx
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptx
mediapuslitbangdikla
 
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
puputnuriy
 
Pkgl media
Pkgl mediaPkgl media
Bekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai TimBekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai Tim
Serenity 101
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
BidangTFBBPKCiloto
 
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
Syafrizal Helmi helmi
 
Refleksi hp pemikiran
Refleksi hp pemikiranRefleksi hp pemikiran
Refleksi hp pemikiran
Mia Amin
 
Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09mistertipr
 
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkimRefleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
iffahroslan
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
AdePutraTunggali
 

Similar to Prosiding 080827 media_komunikasi (20)

Advokasi dan KIE
Advokasi dan KIEAdvokasi dan KIE
Advokasi dan KIE
 
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
 
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan PentahelixBAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
 
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptxPPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
PPT MEDIA PROMKES 2021.pptx
 
Kurikulum public speaking
Kurikulum public speakingKurikulum public speaking
Kurikulum public speaking
 
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdfa4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptx
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptxStrategi-Komunikasi-Aptika.pptx
Strategi-Komunikasi-Aptika.pptx
 
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Pkgl media
Pkgl mediaPkgl media
Pkgl media
 
Bekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai TimBekerja sebagai Tim
Bekerja sebagai Tim
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
 
Refleksi hp pemikiran
Refleksi hp pemikiranRefleksi hp pemikiran
Refleksi hp pemikiran
 
Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09Module Public Speaking Mabes Polri 09
Module Public Speaking Mabes Polri 09
 
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkimRefleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Prosiding 080827 media_komunikasi

  • 1. Sekretariat Jejaring AMPL Jl. Cianjur No. 4 Menteng LAPORAN Jakarta Pusat http://jejaring.ampl.or.id/ KEGIATAN PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK ADVOKASI DAN KAMPANYE PUBLIK DI SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI Jogjakarta, 24 – 27 Agustus 2008
  • 2. I. Latar Belakang Buruknya perilaku masyarakat dalam bidang Sanitasi atau penyehatan lingkungan menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan yang amat buruk. Salah satunya adalah terganggunya upaya penyediaan air minum yang layak bagi masyarakat. Sumber‐sumber air tercemar akibat sarana sanitasi yang tidak memadai dan diperparah lagi dengan perilaku masyarakat yang tidak menjaga dan menghargai sumber‐sumber air tersebut. Pemerintah bersama mitra‐mitranya telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi di atas. Sejumlah program pembangunan dan pengembangan sanitasi telah dilaksanakan. Termasuk juga berbagai kampanye dan advokasi untuk meningkatkan perhatian dan pemahaman masyarakat akan pentingnya permasalahan ini. Untuk mengkoordinasikan berbagai program Sanitasi yang dilakukan, pemerintah telah membentuk Tim Teknis Pembangunan Sanitasi. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga pemerintah yang selama ini terkait dalam penyelenggaraan program Sanitasi. Pada pelaksanaannya, tugas koordinasi tersebut memerlukan kemampuan komunikasi yang memadai. Salah satunya adalah pemahaman dan keterampilan untuk dapat mebuat media komunikasi yang efektif. Bagi para pelaku pengembangan air minum dan sanitasi, keterampilan di atas akan membantu dalam proses presentasi, sosialisasi, dan advokasi yang melengkapi pelaksanaan program. Dan lebih jauh, produk‐produk yang dihasilkan dari setiap kegiatan tersebut juga memerlukan suatu media komunikasi agar dapat disampaikan kepada pihak‐pihak yang dituju untuk dapat ditindaklanjuti atau diimplementasikan. Agar memiliki kemampuan yang mencakup dasar‐dasar produksi suatu media komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya sasaran kampanye, jenis media yang efektif, waktu penyampaian, dan sebagainya agar komunikasi berjalan efektif. Untuk itu, dalam rangka memfasilitasi hal tersebut di atas Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dengan didukung oleh Jejaring AMPL dan WASPOLA mengadakan Pelatihan Pengembangan Media Komunikasi untuk Advokasi dan Kampanye Publik di Sektor Air Minum dan Sanitasi. II. Tujuan Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan tentang media komunikasi sehingga terjadi kesamaan persepsi mengenai media yang efektif untuk komunikasi dalam kegiatan pengembangan di sektor air minum dan sanitasi. Lebih rincinya sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemahaman mengenai strategi komunikasi dan pentingnya pengembangan media yang efektif, kreatif dan tepat sasaran untuk mendorong proses advokasi sektor air minum dan sanitasi. 2. Mengembangkan konsep dan orientasi ketrampilan produksi media visual, radio dan video/TV maupun media alternatif lainnya. 3. Membahas ide‐ide bersama tentang key message dan format program yang akan dikembangkan bersama dalam rangka mendukung IYS 2008 maupun yang terkait dengan program kerja masing‐ masing. 4. Membangun tim kerja yang baik antar pelaku di sektor air minum dan sanitasi dalam membangun kekuatan strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih besar.
  • 3. III. Hasil yang Ingin Diperoleh a. Secara umum : Peserta memahami strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih bersifat dialogis dan membangun sikap kritis Peserta memahami perbedaan media approach sehingga mampu merencanakan dan melaksanakan produksi media komunikasi yang tepat sasaran dan efektif Peserta memahami dasar‐dasar teknik produksi media visual, video dan radio Peserta memahami pentingnya membangun tim kerja Tersusunnya key message dan format program yang akan dikembangkan dalam strategi advokasi dan kampanye publik di sektor air minum dan sanitasi b. Secara khusus dalam pilihan kelompok Peserta mampu mempraktekkan pembuatan cergam dan picture story Peserta mampu mempraktekkan produksi video untuk program pendek Peserta mampu mempraktekkan pembuatan program pendek untuk radio IV. Peserta Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari: • Tim Teknis Pembangunan Sanitasi: Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Tim Teknis Pembangunan Sanitasi; Bukhori dari Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum; Suhaeniti dari Ditjen Penyehatan Lingkungan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum; Kristin Darundiyah dari Direktorat Penyehatan Air Departemen Kesehatan; Kristiyan dan Sumiati dari Direktorat Fasilitasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Departemen Dalam Negeri; Arif Rachman dan Muhammad Ilyas dari Direktorat Perkotaan Departemen Dalam Negeri; Fernando Siagian dari Direktorat Bina Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam Departemen Dalam Negeri, Sri Gadis Pari Bekti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup dan Energi Departemen Perindustrian, Nur Aisyah Nasution dari Direktorat Permukiman dan Perumahan Bappenas; Dini Haryati dari Sekretariat Pokja AMPL; Andre Kuncoroyekti, Dian Mardiana, Lisa Imrani, dan Ramdhan Cahyadi dari Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi. • Jejaring AMPL: Rizki Fahlevi dari Dana Mitra Lingkungan, Yuventus Newin dari PADMA Indonesia, Rima Septisia dari Bapedalda Pekanbaru, Enik Wahyuniati dari LSM Altruis. • Fasilitator : Wiwit Heris dan Dormaringan Saragih dari WASPOLA dan Asoru Maula dan Honi Irawan dari ISSDP. V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24 ‐ 27 Agustus 2008, bertempat di Studio Audio Visual PUSKAT, Jalan Kaliurang KM 8,5 Sleman, Yogyakarta.
  • 4. VI. Pelaksanaan Kegiatan A. Hari Pertama Pada hari pertama pelatihan, para peserta mengikuti sesi perkenalan dan orientasi pelatihan. B. Hari Kedua 1. Pembukaan Pelatihan dibuka oleh Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas yang menyampaikan tentang pentingnya strategi komunikasi dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan mengenai kurangnya pemberitaan media massa dalam mengangkat isu seputar air minum dan sanitasi dan kurangnya tokoh‐tokoh pemerintah yang berperan dalam air minum dan sanitasi. 2. Presentasi Panel Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi panel yang menghadirkan 3 narasumber ahli komunikasi yaitu Wiwit Heris dari WASPOLA, Asroru Maula dan Honi Irawan dari ISSDP dengan dimoderatori oleh Dormaringan Saragih (WASPOLA). Sesi diawali dengan presentasi dari Asroru Maula yang menjeskan mengenai pentingnya memiliki komunikasi pembangunan. Komunikasi pembangunan disokong oleh tiga hal strategis yaitu advokasi, mobilisasi sosial dan program komunikasi. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan mengenai tahapan‐tahapan perubahan perilaku dalam masyarakat terkait dengan strategi komunikasi pembangunan. Selain itu untuk sanitasi harus dipasarkan dengan strategi IMC (Integrated Marketing Communication) seperti layaknya memasarkan produk. Hony Irawan juga turut menambahkan paparan mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh ISSDP. ISSDP menyasar 5 target audiece dimana masing‐masing target memiliki pesan kunci dan penggunaan media yang berbeda. Wiwit Heris dari WASPOLA memaparkan strategi komunikasi yang berorientasi pada audiens. Agar tercapai perubahan perilaku maka proses berbagi informasi antara narasumber dan target audience harus dilakukan secara partisipatif. Kunci kerberhasilan komunikasi menurutnya adalah bicara secukupnya dan banyak mendengarkan. Poin penting yang dapat disimpulkan dari sesi tersebut adalah : 1. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan cara komunikasi 2. Di dalam pengembangan komunikasi yang penting adalah saluran (channeling) 3. Monitoring dan evaluation harus dilakukan melalui proses yang berkesinambungan. Setelah makan siang dan istirahat, acara dilanjutkan dengan round robin dimana peserta pelatihan diberi kesempatan untuk memamerkan media komunikasi yang dibuat oleh instansi atau departemennya. Tim Teknis Pembangunan Sanitasi menyajikan Iklan Layanan Masyarakat dalam bentuk video, radio dan iklan cetak, Pokja AMPL memajang media komunikasi yang telah mereka produksi antara lain majalah Percik, majalah Percik Junior, CD kliping berita AMPL, dan lainnya. Pengenalan Media Fotografi. Poster, Cergam dan proses produksinya Media visual seperti fotografi, poster dan cergam dijelaskan pada sesi berikutnya oleh instruktur dari Puskat. Tri Giovani menjelaskan keunggulan dari media fotografi. Bagaimana
  • 5. sebuah foto dapat memiliki beragam makna. Pemaknaan tiap orang akan satu foto akan berbeda dengan orang lain. Dalam fotografi yang penting adalah point of interest baru kemudian menentukan angle. Setiap elemen dalam bahasa visual harus diperhatikan dengan baik agar pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat foto dapat disampaikan dengan baik kepada orang yang melihat foto tersebut. Sesi mengenai cergam/poster/gambar dijelaskan oleh Haryo. Gambar memiliki kelebihan yang tidak bisa dilakukan oleh media foto dimana gambar tidak memiliki keterikatan pada tempat dan waktu. Pada malam hari peserta diajak mengunjungi Radio Komunitas Minomartani untuk mengenal lebih jauh radio yang berbasis masyarakat. Di penghujung acara, beberapa peserta mencoba untuk menjadi pembawa acara radio tersebut. C. Hari Ketiga 1. Pengenalan Media Audio Visual /Video /TV Sesi dimulai dengan melakukan review yang dimoderatori oleh Dormaringan Saragih. Peserta mulai memahami pentingnya berkomunikasi dan menyusun strategi. Bekti dari Depperin berbagi pengalamannya ketika memasang iklan di Kompas tetapi belum merasakan efektifitas dari pemasangan iklan tersebut. Bukhori dari Departemen PU akan memanfaatkan pengalaman yang didapat dengan membuat media yang ditujukan untuk anak‐anak dan juga akan membuat film dokumenter dengan peralatan baru yang dimiliki oleh instansinya. Kata kunci yang penting dalam strategi komunikasi adalah jangan pernah merasa puas dengan sekali berkomunikasi. Sebaiknya kombinasikan metode dan sasaran sehingga menghasilkan media mix. Sebab media yang bagus adalah media yang menimbulkan pertanyaan yang menjadi bahan diskusi untuk target audience untuk mencari solusinya sendiri. Dalam paparannya, Asroru Maula menjelaskan pentingnya menjalin relasi dengan media massa. Media TV dan media cetak memiliki karakternya masing‐masing, dimana media cetak melihat berita secara detil. Sementara media TV memiliki kekuatan untuk menampilkan kesan pada pemirsanya. Untuk media yang menggunakan audio (TV dan radio), Tri Giovani menjelaskan bahwa jingle sangat bagus untuk mendukung suasana. Jingle dapat mengikat emosi penonton sekaligus dapat mempengaruhinya. 2. Penjelasan Penulisan Naskah dan praktek Berdasarkan paparan yang diberikan oleh instruktur dan fasilitator, peserta dibagi kedalam 5 kelompok berdasarkan minat dalam produksi media. Kelompok 1 yang terdiri dari Andre Kuncoroyekti, Suhaeniti, Rima Septisia, Kristiyan dan Rizki Fahlevi membuat program berita televisi dengan topik tingginya kasus Hepatitis A di Jogjakarta. Kelompok 2 yang terdiri dari M. Ilyas, Sumiati, Fernando Siagian, Bukhori dan Newin membuat spot Iklan Layanan Masyarakat dengan tema Penyadaran Perilaku Hidup Sehat. Kelompok 3 yang terdiri dari Cahyadi, Dini Haryati dan Sri Gadis Pari Bekti membuat cergam dengan tema Bahaya Limbah Cair. Kelompok 4 yang terdiri dari Nur Aisyah, M. Arief dan Kristin Darundiyah membuat
  • 6. poster yang bertema penghematan air. Tema ini serupa dengan yang diangkat oleh kelompok 5 yang terdiri dari Enik dan Lisa yang membuat sandiwara radio. Proses produksi dimulai dengan penulisan naskah dan brainstorming. Proses ini dinilai oleh peserta paling susah dan cukup memakan waktu karena harus mengkonsolidasikan berbagai ide dari berbagai kepala. Tetapi karena waktu yang terbatas maka penulisan naskah ini harus segera diselesaikan untuk melanjutkan proses berikutnya yaitu proses produksi (pengambilan gambar, pengambilan suara, menggambar tergantung dari media yang dipilih. Proses editing dan finalising dilakukan oleh peserta dibantu oleh tim PUSKAT pada malam hari. Agar media yang dihasilkan bagus maka proses ini harus dilakukan dengan teliti dan seksama. Beberapa kelompok bahkan menyelesaikan produk medianya sampai pukul 03.00 dinihari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan peserta. D. Hari Keempat 1. Review Kegiatan Hari terakhir pelatihan dimulai dengan mempresentasikan produk media yang dihasilkan oleh lima kelompok. Setiap kelompok yang selesai mempresentasikan produk medianya diberi tanggapan oleh 4 kelompok lain dengan pertanyaan: pesan yang ditangkap, daya tarik dari media tersebut, kesesuaian judul dengan isi dan kreatifitas. Selain saran dan masukan dari kelompok, fasilitator dan instruktur juga memberikan tanggapan atas media yang dibuat. 2. Rencana Tindak Lanjut Secara pribadi peserta pelatihan media komunikasi menyatakan bahwa kedepannya mereka akan memanfaatkan skil ini untuk berkomunikasi secara lebih baik. Selain itu mereka juga akan mengimplementasikan skill ini untuk menjalankan tugasnya di kantor. Rencana Tindak Lanjut di bidang air minum dan sanitasi : a. Membangi pemahaman agar tercipta tim untuk berkarya di bidang advokasi dan komunikasi di bidang AMPL b. Mengembangkan program ISSDP baik tingkat pusat, daerah, kabupaten/kota dilaksanakan secara rutin atau berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas aparatur. c. Mengembangkan media komunikasi dalam bentuk program yang dapat dimengerti oleh masyarakat dan sesuai dengan daerahnya. d. Mengadakan penguatan kapasitas di bidang komunikasi untuk anggota Pokja. e. Membuat rancangan strategi komunikasi yang berbasis masyarakat f. Membuat cergam, komik, merchandise untuk anak‐anak sekolah, ibu rumah tangga dengan bahasa dan slogan yang merakyat. g. Membangun sinergi strategi komunikasi yang dikembangkan oleh program‐program air minum dan sanitasi. h. Melibatkan elemen‐elemen masyarakat di tingkat pemerintahan, politisi, akademisi dan masyarakat tentang isu‐isu AMPL. i. Bekerjasama dengan instansi terkait, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan sanitasi melalui media komunikasi. j. Mengembangkan hubungan dengan media massa setempat dalam rangka pembangunan sanitasi dengan dukungan instansi terkait.
  • 7. 3. Penutupan Acara pelatihan media komunikasi secara resmi ditutup bersama oleh Jejaring AMPL, Tim Waspola, Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan PUSKAT pada pukul 15.00 WIB.