Pengembangan media KIE video animasi motion graphic tentang rumor IUD bertujuan mengatasi kurangnya informasi masyarakat mengenai alat kontrasepsi IUD yang dapat menghambat program perencanaan keluarga. Jika tidak diselesaikan, hal ini berdampak pada rendahnya kualitas keluarga dan ketahanan ekonomi masyarakat.
CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah wajib mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) sebagai syarat untuk pengangkatan sebagai PNS. Latsar CPNS 2019 dilaksanakan di BPSDMD Srondol, Semarang. Di akhir kegiatan on campus latsar, CPNS membuat rancangan aktualisasi (RA) nilai-nilai dasar ASN untuk dilaksanakan pada masa off campus di instansi masing-masing.
selengkapnya di www.dismonimo.com
Ini merupakan hasil analisa mengenai model pengembangan sumber daya manusia yang diaplikasikan di Sekolah Alam Kandank Jurank Doank (KJD). Isi dari hasil analisa tersebut diantaranya Sejarah KJD, Kegiatan, SDM, Model Pengembangan SDM yang diterapkan di KJD, dan Dokumentasi Lokasi dan Kegiatan KJD.
CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah wajib mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) sebagai syarat untuk pengangkatan sebagai PNS. Latsar CPNS 2019 dilaksanakan di BPSDMD Srondol, Semarang. Di akhir kegiatan on campus latsar, CPNS membuat rancangan aktualisasi (RA) nilai-nilai dasar ASN untuk dilaksanakan pada masa off campus di instansi masing-masing.
selengkapnya di www.dismonimo.com
Ini merupakan hasil analisa mengenai model pengembangan sumber daya manusia yang diaplikasikan di Sekolah Alam Kandank Jurank Doank (KJD). Isi dari hasil analisa tersebut diantaranya Sejarah KJD, Kegiatan, SDM, Model Pengembangan SDM yang diterapkan di KJD, dan Dokumentasi Lokasi dan Kegiatan KJD.
1. 1
PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI BERBASIS
VIDEO ANIMASI MOTION GRAPHIC TENTANG RUMOR INTRA UTERINE
DEVICE (IUD) UNTUK PENYULUHAN JARAK JAUH
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di Sub Bidang Hubungan Antar
Lembaga dan Lini Lapangan
Bidang Advokasi, Penggerakkan dan Informasi
Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
GOLONGAN III
Disusun oleh:
Nama : Cita Martini, S.I.Kom
NIP : 198609162019102001
Jabatan : Calon Penyuluh KB Ahli
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
Angkatan : 36
Nomor Presensi : 08
Mentor : Dra.Mariyati
Coach : Drs. Nispiansyah, MPd.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
2. i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
Judul : Pengembangan Media Komunikasi Informasi Edukasi Video
Animasi Motion Graphic Tentang Rumor Intra Uterine
Device untuk Penyuluhan Jarak Jauh
Nama : Cita Martini, S.I.Kom
NIP : 198609162019102001
Angkatan : 36
Nomor Presensi : 08
Jabatan : Calon Penyuluh KB Ahli
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
Lampung, 17 November 2020
Pembimbing/Coach, Mentor,
Drs. Nispiansyah, MPd Dra. Mariyati
NIP196010151985031003 NIP 196812121993032011
Penguji/Narasumber,
Drs. Marjuki, MPd
NIP 196403081988031005
3. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
dengan judul “Pengembangan Media Komunikasi Informasi Edukasi Motion
Graphic Tentang Rumor Intra Uterine Device untuk Penyuluhan Jarak Jauh”
ini tepat waktu.
Dokumen Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu tahap
dalam Pelatihan Dasar CPNS. Laporan aktualisasi ini berisi rencana
kegiatan yang telah dilakukan selama Masa Habituasi sebagai
pemecahan atas isu yang ada di unit kerja penulis meliputi ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA) serta nilai- nilai dan prinsip dalam Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, serta Whole of Government (WoG).
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak mana pun, terima
kasih penulis ucapkan khususnya kepada:
1. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos, M.Hum. sebagai
Kapusdiklat Kemendikbud yang telah memfasilitasi pelaksanaan
pelatihan dasar CPNS Golongan III.
2. Ibu Dra Maryati. sebagai mentor sekaligus Penyuluh KB Ahli
Madya yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dukungan
kepada penulis baik selama latsar maupun ketika
menyusun Laporan Aktualisasi.
3. Bapak Drs. Nispiansyah, M.Pd. sebagai coach yang telah
memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan dukungan
kepada penulis dalam menyusun Laporan Aktualisasi
4. Bapak Drs. Marjuki. MPd selaku penguji yang tekah memberikan
saran dan perbaikan yang membangun.
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu mengenai
nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) beserta cara internalisasi dan
4. iii
implementasinya, serta ilmu mengenai peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI selama masa latsar.
6. Bapak Helmy dan Ibu Tini satgas Angkatan 36 yang telah banyak
membantu, mendampingi, dan mendukung kami selama diklat-
latsar ini.
9. Rekan-rekan peserta Latsar Angkatan 36 yang telah memberikan
banyak inspirasi dan semangat kepada penulis selama masa
latsar.
10. Keluarga penulis yang selalu memberi doa dan dukungan
setiap saat.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan
dan saran bagi perbaikan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi
ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.
Lampung, 17 November 2020
Penulis,
Cita Martini
5. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI..................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ …1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
1. Program BKKBN....................................................................................1
2. Media Komunikasi Informasi Edukasi ..................................................2
3. Video Animasi Motion Graphic.............................................................4
B. Tujuan Aktualisasi....................................................................................4
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ...............................................................5
A. Analisisi Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan..........................................5
1. Bagi BKKBN.........................................................................................7
2. Bagi Penyuluh KB ................................................................................7
3. Bagi Masyarakat ...................................................................................7
B. Pelaksanaan Aktualisasi .........................................................................7
C. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................46
D. Kendala dan Strategi ..............................................................................47
BAB III PENUTUP ..............................................................................................48
A. Simpulan ................................................................................................48
B. Saran .....................................................................................................48
6. v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Media KIE Milik BKKBN ………………………………………..…….2
Gambar 2. Contoh Storyboard ………………………………………………..….11
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Hasil Kuisioner…………………………………………..…8
Tabel 2. Hasil Wawancara dengan Tenaga Kesehatan .................................9
Tabel 3. Hasil Evaluasi Video.......................................................................12
Tabel 4. Pelaksanaan Aktualisasi ................................................................16
Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................42
Tabel 6. Kendala dan Strategi Mengatasi ....................................................43
7. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Program BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
merupakan lembaga pemerintah non departemen yang memiliki tugas
”Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana”.
Terkait tugas tersebut, BKKBN memiliki program dengan nama Bangga
Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga
Berencana. Program Bangga Kencana sendiri terdiri dari :
a. Program KB dan Kesehatan Reproduksi.
b. Program GenRe (Generasi Berencana).
c. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.
d. Program Penguatan Kelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas
e. Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga (Siduga).
Adapun tujuan dari program yang dimiliki BKKBN adalah
a. Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa
b. Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa
c. Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi,
dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Dari program dan tujuan BKKBN tersebut terlihat bahwa sasaran program
BKKBN tidak hanya wanita usia subur pengguna alat kontrasepsi tetapi balita,
remaja, lansia, hingga menyangkut ekonomi. Hal ini agar tercipta keluarga yang
berkualitas untuk menuju keluarga Indonesia bahagia sejahtera.
2. Media Komunikasi Edukasi Informasi
Dalam penyampaian program, BKKBN memiliki banyak strategi. Di
antaranya yaitu menggunakan media Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE).
KIE adalah metode yang digunakan dalam proses pengubahan perilaku melalui
penyebarluasan komunikasi, informasi, motivasi, dan edukasi kepada sasaran
khalayak untuk memberikan pemahaman yang sama, pengetahuan dan
kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam program tertentu (dalam hal ini
program Bangga Kencana). Dalam metode KIE, diperlukan media sebagai alat
8. 2
bantu penyampaian pesan program. Media adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif (Yudhi Munadi, 2008 : 7-8).
Penulis yang menjabat sebagai Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
seringkali menggunakan media KIE dalam tugasnya karena PKB merupakan
pelaksana teknis fungsional Program Bangga Kencana di lingkungan BKKBN
yang memiliki tugas melakukan : penyuluhan, pelayanan, penggerakan, serta
pengembangan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Media KIE yang dimiliki BKKBN saat ini terbatas, yaitu berupa alat peraga yang
hanya efektif bila digunakan secara bertatap muka.
Gambar 1. Media KIE milik BKKBN
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, penyampaian
program Bangga Kencana diharapkan dapat menjangkau khalayak lebih luas
tetapi tetap efektif, dan efisien. Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam
pengembangan media KIE. Media merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh dalam proses penyampaian informasi program BKKBN karena
media yang menarik akan meningkatkan perhatian dan motivasi penerima
informasi sehingga lebih memahami informasi yang disampaikan.
Menurut Yudhi Munadi dalam bukunya “Media Pembelajaran Sebuah
Pendekatan Baru” (2008 : 9) menekankan bahwa indera yang paling banyak
membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah
9. 3
indera pendengaran dan indera penglihatan. Video adalah media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan.
Berlandaskan hal tersebut disertai kemampuan teknologi Penulis dan juga
kondisi pandemi Covid-19 maka dilakukan pengembangan media KIE video.
Kondisi pandemi Covid-19 menghimbau masyarakat untuk menghindari
kumpulan dan menjaga jarak sehingga menghambat kegiatan penyuluhan yang
dilakukan PKB secara langsung, maka pengembangan media KIE merupakan
langkah tepat. Dengan pengembangan media KIE berbentuk video maka
diharapkan kegiatan penyuluhan PKB tetap dapat dilakukan walaupun dengan
jarak jauh. Penyampaian program Bangga Kencana harus tetap berjalan baik
kondisi pandemi atau pun tidak karena masyarakat yang berkualitas berawal dari
perencanaan keluarga.
3. Video Animasi Motion Graphic
Pengembangan media KIE yang dipilih adalah pengembangan KIE video
animasi berbasis motion graphic. Motion graphic merupakan tipe animasi yang
menampilkan grafis dengan gerakan-gerakan yang dibuat sedemikian rupa untuk
menarik perhatian penonton. Di dalam motion graphic terdapat penggabungan
desain-desain yang berbasis media visual seperti ilustrasi, tipografi, hingga
fotografi yang dibuat dengan menggunakan teknik animasi 2D atau 3D.
Jenis motion graphic yang digunakan yaitu explainer, yaitu video yang
cenderung banyak menggunakan elemen lain seperti tipografi dan animasi
kartun. Hal ini tentu saja untuk membuat informasi-informasi yang ditampilkan
lebih mudah “dicerna” sehingga lebih mudah untuk memahami isi konten video.
Motion graphic disajikan dengan lebih singkat dan menggunakan visual yang
menarik agar meninggalkan kesan positif.
Pembuatan motion graphic dapat menggunakan :
1. Adobe After Effect
2. Adobe Flash Player/ Adobe Animate
3. Maxom Cinema 4D
4. Adobe Premiere
5. Corel Draw
6. Adobe Illustrator
7. Adobe Photoshop
10. 4
Dalam aktualisasi ini Penulis menggunakan Adobe Illustrator dan Adobe Flash
Player/ Animate.
B. Tujuan Aktualisasi
Aktualisasi pengembangan KIE ini bertujuan :
1. Mengimplementasikan nilai-nilai yang didapat selama pelatihan dasar
CPNS golongan III yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi, manajemen ASN, whole of government, dan
pelayanan publik.
2. Tersedianya media penyampaian program Bangga Kencana yang lebih
menarik, informatif, mudah dipahami, dan efisien.
3. Optimalisasi penyuluhan program Bangga Kencana di masa Pandemi
Covid-19 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
11. 5
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan
Pembangunan Indonesia dimulai dari pembangunan keluarga sebagai bagian
terkecil suatu negara. Pembangunan keluarga menjadi fokus dalam program
Bangga Kencana. Pembangunan keluarga terdiri dari ketahanan keluarga dan
kesejahteraan keluarga, keduanya dapat diawali dengan melakukan
perencanaan, salah satunya perencanaan kehamilan.
Perencanaan kehamilan memiliki banyak manfaat baik dari segi kesehatan
dan kesejahteraan keluarga :
1. Menghindari jarak kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, atau terlalu dekat,
dan terlalu banyak. Keempat hal tersebut meningkatkan risiko gangguan seperti
pre-eklampsia, persalinan prematur, berat badan bayi rendah, keguguran, hingga
tumbuh kembang anak tidak optimal.
2. Mencegah terjadinya gangguan fisik dan psikologis akibat kehamilan yang
tidak direncanakan.
3. Memiliki persiapan yang matang terkait dengan perencanaan kehamilan.
4. Dapat meningkatkan kualitas keluarga dan mewujudkan mimpi untuk menjadi
keluarga harmonis.
Perencanaan kehamilan sebagai salah satu program Bangga Kencana
harus selalu disosialisasikan dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, hingga
konseling. Akan tetapi hal ini menjadi terhambat dengan adanya pandemi Covid-
19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020. Berbagai kegiatan yang
bersifat mengumpulkan orang menjadi hal yang dhindari bahkan sempat dilarang.
Banyak orang yang menghindari untuk bertatap muka dalam rangka memutus
rantai penyebaran virus Covid-19.
Akan tetapi sosialisasi perencanaan kehamilan harus tetap dilaksanakan
mengingat sejak masa pandemi Covid-19 angka kehamilan meningkat tajam. Hal
ini tentu saja akan membawa efek negatif yang lebih luas, yaitu adanya lonjakan
kelahiran atau baby boom. Baby boom atau peningkatan kelahiran bayi dalam
waktu dekat akan membawa masalah baru bagi Indonesia, di antaranya :
1. Menurunnya kesejahteraan penduduk karena peningkatan penduduk secara
mendadak tidak dapat dimbangi dengan peningkatan pembangunan ekonomi
12. 6
2. Terjadi maslaah kekurangan pangan dan lahan tempat tinggal. Penduduk
yang meningkat membutuhkan pangan dan lahan tempat tinggal yang lebih
tetapi lahan untuk kebutuhan pangan dan tempat tinggal tidak bertambah. Hal
ini juga dapat menyebabkan timbulnya daerah kumuh karena harga lahan
akan meningkat/mahal.
3. Kesulitan dalam penyediaan fasilitas kebutuhan masyarakat karena lahan
terbatas dan biaya besar.
4. Terjadi ketidakseimbangan pertumbuhan penduduk dengan lapangan
pekerjaan yang akan menyebabkan konflik sosial.
Hal di atas akan terjadi apabila sosialisasi program Bangga Kencana baik
pembinaan, penyuluhan, dan konseling terhambat.
Perencanaan kehamilan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
kontrasepsi. Ada bermacam-macam alat kontrasepsi yang memiliki karakteristik
yang berbeda mulai cara pakai dan efektivitas. Uterine Intra Device (IUD)
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dalam
mencegah kehamilan. Kontrasepsi yang dikenal dengan nama spiral ini bersifat
jangka panjang karena dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun. Dengan
keefektifan hingga 99%, efisien dan nyaman maka seharusnya IUD menjadi alat
kontrasepsi yang banyak digunakan. Akan tetapi pada kenyataannya, dari
berbagai pelayanan yang dilakukan BKKBN, IUD merupakan alat kontrasepsi
yang banyak dihindari oleh pengguna alat kontrasepsi.
Hal ini dikarenakan IUD yang digunakan di dalam rahim memiliki banyak
rumor negatif yang beredar di masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap
rumor tersebut pun cukup kuat karena tidak mengecek kebenaran kepada
petugas kesehatan dan tidak adanya pengetahuan awal dari masyarakat tentang
IUD sehingga langsung memercayai rumor yang beredar dan memiliki sikap
negatif terhadap IUD. Apabila dibiarkan terus menerus, maka rumor negatif
tentang IUD akan terus berkembang dan menyebabkan pengguna IUD stagnan
bahkan berkurang.
Dengan kurangnya pengembangan media KIE tentang rumor IUD untuk
penyuluhan jarak jauh dapat menimbulkan dampak untuk beberapa pihak.
13. 7
1. Bagi BKKBN
a. Tidak maksimalnya pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi dalam
bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
b. Kurang optimalnya komunikasi, informasi, dan edukasi dalam bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
c. Tidak selarasnya antara media yang digunakan dalam KIE dengan
karakteristik generasi penduduk saat ini
d. Tidak maksimalnya pencapaian akseptor Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang terutama IUD
2. Bagi Penyuluh KB
a. Terhambatnya tugas, pokok, dan fungsi Penyuluh KB dalam melakukan
pembinaan, penyuluhan, dan konseling
b. Tidak berkembangnya Penyuluh KB dalam melakukan pembinaan,
penyuluhan, dan konseling
c. Kurangnya kualitas penyuluhan, pembinaan yang dilakukan karena tidak
mengikuti perkembangan zaman
3. Bagi Masyarakat
a. Kurang teredukasinya masyarakat tentang program Bangga Kencana,
terutama tentang IUD
b. Sulitnya mendapatkan informasi tentang program Bangga Kencana,
terutama tentang IUD
c. Apabila dibiarkan terus menerus, masyarakat akan tetap memercayai
rumor negatif IUD
B. Pelaksanaan Aktualisasi
Berdasarkan uraian kegiatan yang terdapat dalam rancangan aktualisasi nilai-
nilai kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara terdapat 6 agenda kegiatan
dalam pemecahan isu “Kurangnya Pengembangan Media Komunikasi Informasi
Edukasi Video Animasi Motion Graphic tentang Rumor IUD untuk Penyuluhan
Jarak Jauh”. Akan tetapi pada pelaksanaannya, Penulis menambahkan kegiatan
menjadi 7 kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan dari tanggal 20 September – 13
November 2020. Adapun pelaksanaan aktualisasi dari 7 kegiatan tersebut
adalah :
1. Penyusunan bahan wawancara singkat mengenai rumor negatif IUD
14. 8
Kegiatan 1 merupakan kegiatan yang berisi persiapan pelaksanaan aktualisasi
yaitu meminta izin pelaksanaan aktualisasi kepada Koordinator Penyuluh
Gedong Tataan serta dan membuat daftar pertanyaan wawancara. Sebelum
membuat daftar pertanyaan wawancara, Penulis membaca jurnal terkait IUD dan
melakukan konsultasi kepada mentor.
2. Mempelajari fakta sebenarnya tentang rumor yang beredar mengenai IUD ke
petugas kesehatan.
Kegiatan kedua adalah mencari tahu persepsi masyarakat tentang IUD dan
fakta sebenarnya tentang IUD dari petugas kesehatan. Keduanya diperoleh
dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat (khususnya PUS) dan
wawancara kepada petugas kesehatan. PUS (Pasangan Usai Subur) pasangan
suami istri yang berusia 15-49 tahun, dalam aktualisasi ini yang dimaksud PUS
adalah istrinya saja.
Sebelum menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara, tentu saja
Penulis berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu Kepala Desa Wiyono dan
Kepala Faskes untuk memperoleh izin. Setelah menyebarkan kuisioner dan
wawancara, maka diperoleh pandangan masyarakat tentang IUD serta fakta
sebenarnya dari rumor negatif IUD yang beredar. Data tersebut diolah menjadi
tabel persentase sebagai berikut.
Tabel 1. Persentase Hasil Kuisioner
No. Indikator Jawaban Persentase
1 Jumlah Anak 1-2 80%
3-4 20%
2 Alat kontrasepsi yang
digunakan
Implan 30%
Suntik 50%
Tidak pakai 20%
3 Pengetahuan IUD Alat kontrasepsi dalam rahim 70%
Dapat digunakan hingga 10 tahun 10%
Alat kontrasepsi tidak mengandung
hormon
50%
4 Sumber informasi IUD Bidan 100%
5 Alasan tidak memakai IUD Takut rumor 60%
Sudah cocok dengan alkon sekarang 30%
Alasan lainnya 10%
6 Rumor yang pernah Pemasangan IUD menyakitkan 0%
15. 9
didengar IUD membuat hubungan suami istri
tidak nyaman
40%
IUD dapat berpindah-pindah hingga ke
jantung
10%
IUD menyebabkan pendarahan 20%
IUD bisa keluar sendiri dari badan jika
bekerja yang berat-berat
30%
IUD bisa berkarat atau lengket di
dalam rahim
20%
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa rumor negatif IUD yang sering terdengar
bahwa IUD membuat hubungan suami istri menjadi tidak nyaman (dijawab oleh
40% responden), rumor kedua yaitu IUD dapat keluar sendiri (30%), yang ketiga
yaitu IUD dapat berkarat dalam rahim dan IUD menyebabkan pendarahan
(masing-masing 20%), kemudian sebanyak 10% menjawab IUD dapat berpindah
hingga ke jantung. Adapun hasil wawancara dari petugas kesehatan adalah
sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Wawancara dengan Petugas Kesehatan
No Pertanyaan Jawaban
1 Alat kontrasepsi yang paling banyak
digunakan masyarakat Faskes
Wiyono
Suntik
2 Jumlah akseptor yang
menggunakan IUD di wilayah
Wiyono
Dalam bulan September 2020 sebanyak 2 orang
3 Kelebihan IUD dibanding alat
kontrasepsi lain
Haid tetap teratur, lebih efisien dan efektif mencapai 99%
4 Kekurangan IUD Bila benang dipotong tidak sesuai maka membuat
hubungan suami istri tidak nyaman
5 Petugas Kesehatan aktif mengajak
akseptor untuk menggunakan IUD
Ya
6 Yang membuat masyarakat enggan
menggunakan IUD
Takut akan rumor negatif
7 Pernah mendengar rumor negatif
tentang IUD
Ya
16. 10
8 Fakta sebenarnya dari rumor berikut
ini :
a. Pemasangan IUD menyakitkan
b. IUD membuat hubungan suami
istri tidak nyaman
c. IUD dapat berpindah-pindah
hingga ke jantung
d. IUD menyebabkan pendarahan
e. IUD bisa keluar sendiri jika
bekerja berat
f. IUD bisa berkarat atau lengket
di dalam rahim
Fakta :
a. Pemasangan IUD hanya memakan waktu 10
menit, menggunakan alat yang sangat kecil dan
bila dilakukan di waktu yang tepat tidak akan
terasa
b. Pemotongan benang IUD harus pas agar tidak
mengganggu hubungan suami istri
c. Rahim tidak memiliki akses/lubang ke organ lain
jadi IUD tidak akan berpindah-pindah
d. Beberapa orang beradaptasi dengan IUD dengan
mengeluarkan sedikit darah atau flek selama
beberapa hari, tetapi hal tersebut tidak berbahaya,
tidak menyakitkan, dan tidak semua
mengalaminya
e. IUD memiliki ukuran yang berbeda tergantung
ukuran rahim, bila ukuranya pas dan dipasang
oleh tenaga ahli maka IUD tidak akan keluar
sendiri
f. IUD memiliki masa pakai, selama tidak melebih
masa pakai dan selalu kontorl, maka IUD akan
tetap berada dalam kondisi baik
3. Merancang dan membuat video animasi motion graphic tentang IUD
Dalam kegiatan ketiga ini Penulis mengembangkan hasil data berdasarkan
kuisioner dan wawancara menjadi sebuah video animasi dengan judul “Fakta
di Balik Rumor Negatif IUD”. Dalam membuat animasi terdapat 4 tahapan,
yaitu :
a. Membuat storyboard sebagai panduan dalam membuat animasi. Storyboard
adalah sketsa gambar yang disusun secara berurutan dan disesuaikan
dengan naskahnya sehingga ide cerita bisa disampaikan dengan mudah.
Storyboard ini memudahkan Penulis dalam membuat animasi karena sudah
ada alur dan teks yang tertera.
17. 11
Gambar 2 Contoh Storyboard
b. Mengumpulkan aset ilustrasi dari website freepik.com sebagai website
penyedia ilustrasi gratis. Di dalam website ini kita dapat mengunduh berbagai
ilustrasi yang dibutuhkan, tetapi apabila tidak berbayar dibatasi maksimal 10
ilustrasi per hari.
c. Merekam suara untuk dimasukkan ke dalam animasi. Penulis menggunakan
handphone untuk merekam suara dan memotongnya menggunakan Adobe
Audition
d. Membuat animasi dari aset dan suara yang sudah ada berdasarkan alur
storyboard. Dalam pembuatan animasi, Penulis menggunakan Adobe Flash
atau sekarang lebih dikenal sebagai Adobe Animate. Di dalam pembuatan
animasi terdiri menjadi beberapa bagian yaitu :
1) Compositing dan Animating, yaitu penggabungan materi aset yang sudah
dikumpulkan dan menganimasikannya menggunakan Adobe Illustrator dan
Adobe Flash Player
2) Memasukkan suara yang sudah dipotong dan backsound sebagai latar
suara
18. 12
3) Rendering atau menggabungkan semua elemen di project bar menjadi
satu file utuh sesuai format yang kita inginkan menggunakan
menggunakan software swivel
Dari ke-4 tahapan tersebut, Penulis mengajak kerjasama beberapa penyuluh
KB agar dapat bersama-sama belajar mengembangkan media KIE dalam
bentuk video animasi.
4. Melakukan evaluasi video animasi motion graphic “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD”
Setelah membuat video animasi di kegiatan 3, kegiatan selanjutnya yaitu
melakukan evaluasi terhadap video tersebut bersama mentor, PKB medis, dan
petugas kesehatan yang diwawancarai pada kegiatan 2. Hal ini diperlukan agar
kebenaran informasi dalam video dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
dan tidak ada ilustrasi yang keliru. Setelah melakukan evaluasi, maka Penulis
melakukan perbaikan sesuai saran dari mentor, PKB medis, dan tenaga
kesehatan. Adapun hasil evaluasi hanya terkait file size video yang terlalu besar.
5. Fasilitasi penyuluhan kepada IMP Wiyono dengan media video animasi
motion graphic “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD”.
Dengan video animasi yang sudah diperbaiki pada kegiatan 4, pada kegiatan
5 Penulis melakukan fasilitasi penyuluhan kepada Institusi Masyarakat Pedesaan
(IMP) Wiyono khususnya kepada kader Bina Keluarga Balita (BKB). Sebelumnya
Penulis berkoordinasi dengan ketua BKB terkait jadwal untuk melakukan
penyuluhan jarak jauh menggunakan WhatsApp group dan disepakati akan
melakukan penyuluhan pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 pukul 09.00.
Penyuluhan dilakukan bekerjasama dengan PKB wilayah Wiyono dan
berlangsung efektif sekitar 2 jam, tetapi pertanyaan yang masuk setelah
penyuluhan selesai tetap dapat dilakukan karena tidak semua peserta
penyuluhan dapat hadir/fokus pada jam tersebut.
6. Evaluasi Pengunaan video animasi motion graphic “Fakta di Balik Rumor Negatif
IUD”
Selesai melakukan penyuluhan melalui WhatsApp group dengan
memanfaatkan media video animasi yang telah dibuat, kegiatan selanjutnya yaitu
evaluasi terkait penggunaan video animasi. Evaluasi menggunakan google form
19. 13
agar tidak memakan waktu dan biaya yang banyak. Evaluasi tersebut difokuskan
kepada manfaat video animasi.
Evaluasi google form diisi oleh 12 responden tanpa menyebutkan
identitasnya. Hal ini dimaksudkan agar saat mengisi evaluasi, responden
bersikap netral karena Penulis tidak mengetahui siapa saja yang sudah mengisi
form tersebut. Berikut tabel persentase hasil evaluasi.
Tabel 3. Hasil Evaluasi Video “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD”
No. Pertanyaan Jawaban Responden Persentase
1 Pernah mendapatkan
penyuluhan menggunakan
video animasi
Pernah 4 33,3%
Belum pernah 8 66,6%
2 Tingkat kesukaan video
animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
Sangat menyukai 8 66,6%
Menyukai 3 25%
Cukup menyukai 1 8,3%
Kurang menyukai 0 0%
Tidak menyukai 0 0%
3 Ketertarikan terhadap
ilustrasi/gambar video
animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
Sangat menarik 5 41,6%
Menarik 5 41,6%
Cukup menarik 2 16,6%
Kurang menarik 0 0%
Tidak menarik 0 0%
4 Ketertarikan animasi/gerakan
video animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
Sangat menarik 3 25%
Menarik 7 58,3%
Cukup menarik 1 8.3%
Kurang menarik 1 8,3%
Tidak menarik 0 0%
5 Video animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
membantu memahami materi
Sangat membantu 9 76%
Membantu 1 8,3%
Cukup membantu 2 16,6%
Kurang membantu 0 0%
Tidak membantu 0 0%
6 Video animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
membantu lebih menghemat
waktu
Sangat menghemat
waktu
7 58,3%
Menghemat waktu 2 16,6%
Cukup menghemat
waktu
3 25%
Kurang menghemat 0 0%
20. 14
waktu
Tidak menghemat waktu 0 0%
7 Video animasi “Fakta Di Balik
Rumor Negatif IUD”
membantu lebih menghemat
uang
Sangat menghemat
uang
6 50%
Menghemat uang 4 33,3%
Cukup menghemat
uang
2 16,6%
Kurang menghemat
uang
0 0%
Tidak menghemat uang 0 0%
8 Kesesuaian durasi/lama
waktu tayangan video
Sangat sesuai 2 16,6%
Sesuai 6 50%
Cukup sesuai 3 25%
Kurang sesuai 1 8,3%
Tidak sesuai 0 0%
Dari tabel di atas, sebagian besar responden yaitu sebenyak 66,6% belum
pernah mendapat penyuluhan menggunakan video animasi dan sisanya 33,3%
sudah pernah. Manfaat yang paling dirasakan adalah video animasi sangat
membantu dalam memahami materi yaitu sebanyak 76%, kemudian membantu
menghemat waktu sebanyak 58%, dan manfaat terakhir yaitu membantu
menghemat uang sebesar 50%.
Dari segi tampilan video animasi sendiri, 66,6% peserta penyuluhan sangat
menyukai video animasi, sangat tertarik dengan ilustrasi sebesar 41,6%, dan
sangat tertarik dengan gerakan sebesar 25%. Adapun untuk kesesuaian durasi,
sebanyak 50% responden menjawab sudah sesuai, 25% menjawab cukup
sesuai, 16,6% sangat sesuai dan sisanya 8,3% kurang sesuai.
Hasil evaluasi ini disampaikan kepada mentor dan mentor berharap dari hasil
evaluasi yanga ada dapat dijadikan sebagai masukkan pada pengembangan
media KIE video animasi motion graphic selanjutnya.
7. Penyebaran video animasi “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD” melalui media
sosial
Penulis berinisiatif melakukan penambahan kegiatan setelah membagikan
video animasi di status WhatsApp, banyak rekan-rekan yang meminta video
animasi tersebut untuk membantu dalam memberikan edukasi tentang IUD
21. 15
karena memiliki permasalahan yang sama tentang IUD di wilayah binaan.
Berdasar hal tersebut, Penulis menyebarkan video animasi “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD” agar tersebar lebih luas. Penambahan kegiatan ini dikoordinasikan
kepada mentor dan coach.
Selain menyebarkan di akun media sosial milik Penulis, Penulis berkoordinasi
dengan akun pengelola Rumah Baca PKB/PLKB untuk menyebarkan video
animasi “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD” di akun Rumah Baca PKB/PLKB agar
video tersebut dapat dimanfaatkan lebih luas. Rumah Baca PKB/PLKB
merupakan sarana bagi pegawai BKKBN seluruh Indonesia (khususnya bagi
PKB/PLKB) untuk mendapatkan informasi terkait program Bangga Kencana.
22. 16
Nama : Cita Martini, S.I.Kom
NIP : 198609162019102001
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
Jabatan : Penyuluh KB Ahli
Isu : Kurangnya Pengembangan Media KIE untuk Penyuluhan Jarak Jauh
Tabel 4. Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan bahan
wawancara singkat
mengenai rumor
negatif IUD
Tanggal 20-23
September 2020
1.1. Koordinasi dengan
Koordinator Penyuluh
Kec. Gedong Tataan .
Proses
Penulis melakukan
koordinasi dengan
Koordinator Penyuluh
Kecamatan Gedong
Tataan bernama Ibu
Yurmatias dengan
maksud meminta izin
melakukan aktualisasi di
kecamatan binaan beliau.
Akan tetapi koordinasi
dilakukan melalui telepon
Dukungan dari Korluh
Kecamatan Gedong Tataan
berupa pemberian izin
melaksanakan aktualisasi di
wilayahnya disertai bukti fisik
notulen dan dokumentasi. (lihat
lampiran 1.1.)
Agenda II :
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab
Nasionalisme:
Musyawarah
Kerjasama
Etika Publik
Sopan
Ramah
Hormat
Komitmen
Mutu
Kompetensi
Cermat
Kegiatan
penyusunan
bahan
wawancara
singkat mengenai
rumor negatif
IUD sesuai
dengan misi
BKKBN :
“Membangun
kemitraan,
jejaring kerja,
peran serta
masyarakat dan
kerjasama
Penyusunan
bahan
wawancara
singkat mengenai
rumor negatif IUD
mengandung nilai
“cerdas” karena
dalam kegiatan
ini terdapat sikap
bertindak secara
optimal dengan
mengutamakan
kualitas.
• Jika koordinasi
tidak dilakukan
dengan ramah,
sopan, dan
hormat maka
komunikasi
interpersonal
dengan koordinator
penyuluh tidak
terjalin dengan
baik.
• Jika tidak ada
kerjasama maka
kegiatan aktualisasi
menjadi terhambat.
23. 17
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
dan teks WhatsApp
karena Ibu Yurmatias
sedang melakukan WFH.
Walau begitu, koordinasi
tetap dilakukan dengan
sopan, ramah, dan
hormat (etika publik)
agar terjalin kerjasama
(nasionalisme) dalam
pelaksanaan aktualisasi.
Berorientasi
pada hasil
Anti Korupsi
Mandiri
Agenda III :
Manajemen
ASN
Kompetensi
dalam
berkoordinasi
dan
mengumpulkan
pengetahuan
global.”
Karena terdapat
kerjasama dalam
membangun
hubungan
(kemitraan)
dengan pegawai
lainnya.
1.2.Konsultasi dengan
mentor terkait
sasaran dan konsep
wawancara.
Proses
Konsultasi bertujuan
melakukan musyawarah
(nasionalisme) terkait
sasaran dan konsep
wawancara. Konsultasi
ini pertama dilakukan
Dukungan dan fasilitasi dari
mentor berupa saran sasaran
dan konsep wawancara
disertai bukti fisik notulen dan
dokumentasi. (lihat lampiran
1.2)
• Jika tidak dilakukan
musyawarah maka
tidak akan adanya
pertukaran ide
untuk kesepakatan
tentang sasaran
wawancara dan
konsep
wawancara.
• Jika tidak ada
sikap sopan dan
24. 18
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
melalui telepon dan
kedua kali dilakukan
secara tatap muka
dengan membawa daftar
pertanyaan wawancara.
Dalam konsultasi
pertama yang dilakukan
dengan sopan dan
hormat (etika publik),
mentor menyarankan
untuk mengambil sudut
pandang masyarakat
tentang IUD sehingga
ditambahkan tahapan
kegiatan penyebaran
kuisoner kepada PUS.
Dalam konsultasi ini
mentor menyarankan
Puskesmas Wiyono
sebagai narasumber dan
PUS dari warga desa
Wiyono. Selain itu dalam
hormat, tidak akan
tercipta hubungan
yang baik dengan
mentor selaku
pembimbing
terdekat Penulis.
• Jika tidak mentaati
perintah maka
kegiatan
wawancara tidak
akan sesuai
dengan tujuan.
25. 19
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
menggali informasi
mendalam, wawancara
dilakukan dengan
pertanyaan terbuka untuk
petugas kesehatan dan
pilihan ganda untuk PUS.
Penulis melakukan
semua saran dari mentor
yang menunjukkan
Penulis mentaati
perintah (etika publik)
1.2.Mengumpulkan tata
cara wawancara dan
rumor tentang IUD
Proses
Secara mandiri (anti
korupsi) sebagai bentuk
tanggung jawab
(akuntabilitas) Penulis
mengumpulkan rumor
tentang IUD dengan
kompetensi (komitmen
mutu) yang dimiliki
Pengetahuan tentang rumor
IUD yang berkembang di
berbagai jurnal
• Jika tidak dilakukan
dengan mandiri,
cermat, dan
bertanggung
jawab serta tidak
mengerahkan
kompetensi yang
memadai, maka
Penulis tidak
memiliki
pengetahuan dasar
tentang cara
26. 20
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Penulis sebagai
pengetahuan dasar
sebelum wawancara.
wawancara, IUD
dan rumornya.
1.3 Membuat daftar
pertanyaan
wawancara dan
kuisioner
Proses
Dengan kompetensi
(komitmen mutu) yang
dimiliki, Penulis membuat
daftar pertanyaan dan
kuisioner yang tepat agar
mendapatkan daftar
pertanyaan yang
berorientasi pada mutu
(komitmen mutu).
Terkumpulnya pertanyaan
untuk wawancara dan
kuisioner dengan bukti fisik
dokumen daftar pertanyaan
wawancara dan kuisioner (lihat
lampiran 1.4)
Form pengendalian mentor
kegiatan 1 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak ada
kompetensi dan
berorientasi pada
mutu maka
pertanyaan
tersebut tidak dapat
menggali fakta
sebenarnya
tentang rumor IUD
dan sudut pandang
masyarakat tentang
IUD
2 Mempelajari fakta
sebenarnya tentang
rumor yang beredar
mengenai IUD ke
petugas kesehatan
2.1. Melakukan
koordinasi dengan
Sekertaris Desa Wiyono
Proses
Penulis mengunjungi
Dukungan dan fasilitasi dari
aparat desa untuk melakukan
aktualisasi disertai bukti fisik
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 2.1)
Agenda II :
Akuntabilitas :
Transparan
Nasionalisme:
Kerjasama
Kegiatan
Mempelajari fakta
sebenarnya
tentang rumor
yang beredar
Kegiatan
Mempelajari fakta
sebenarnya
tentang rumor
yang beredar
• Jika koordinasi
tidak dilakukan
dengan sopan dan
hormat, dan
mentaati perintah
27. 21
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Tanggal 24-30
September 2020
Balai Desa Wiyono untuk
meminta izin kepada
Kepala Desa dalam
melakukan aktualisasi di
wilayah pemerintahan
beliau. Akan tetapi
Kepala Desa sedang
tidak ada di tempat dan
Penulis meminta izin
kepada Sekertaris Desa
secara sopan dan
hormat (etika publik)
sehingga tercipta
kerjasama
(Nasionalisme).
Koordinasi dilakukan
dengan menjaga protokol
kesehatan/mentaati
perintah (Etika Publik)
Tidak
Diskriminatif
Menjaga
ketertiban
Kerja keras
Etika Publik
Sopan
Hormat
Cermat
Mentaati
perintah
Komitmen
Mutu
Kompetensi
Berorientasi
pada hasil
Efisien
Anti Korupsi
Tepat waktu
Jujur
Agenda III :
Manajemen
mengenai IUD ke
petugas sesuai
dengan misi
BKKBN :
“Membangun
kemitraan,
jejaring kerja,
peran serta
masyarakat dan
kerjasama
global.”
Karena
terdapat
kerjasama
dalam
membangun
hubungan
(kemitraan)
dengan
instansi lain
seperti aparat
desa, IMP,
dan dinas
mengenai IUD ke
petugas
kesehatan
memberikan
penguatan nilai
organisasi
“kerjasama”
karena adanya
berbagai pihak
yang terlibat
dalam kegiatan 2
ini.
protokol kesehatan
maka aparat desa
tidak akan
memberikan izin
melakukan
aktualisasi
• Jika ada
kerjasama antara
Penulis dan aparat
desa maka
aktualisasi tidak
dapat terlaksana.
2.2. Koordinasi
dengan Kepala Faskes
Proses
Penulis secara sopan
Dukungan dan fasilitasi dari
Kepala Faskes untuk
melakukan wawancara kepada
petugas kesehatan disertai
• Jika koordinasi
tidak dilakukan
dengan sopan,
hormat , dan
28. 22
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
dan hormat (etika
publik) meminta
kesediaan Kepala
Faskes melakukan
kerjasama
(Nasionalisme) dengan
meminta izin agar salah
satu petugas kesehatan
diwawancarai. Kepala
faskes memberikan izin
dan menyarankan
wawancara dilakukan
hari Selasa, 29
September 2020.
Koordinasi dilakukan
dengan menjaga protokol
kesehatan/mentaati
perintah (Etika Publik)
mengingat pandemi
covid-19 masih rentan.
Selain itu koordinasi
dilakukan dengan
mengunjungi rumah
bukti fisik notulen dan
dokumentasi (lihat lampiran
2.2)
ASN
Kompetensi
dalam
koordinasi dan
menggali
informasi
Kesehatan. mentaati perintah
protokol kesehatan
maka Kelapa
Faskes tidak akan
bersedia
memberikan izin
wawancara
• Jika tidak ada
kerjasama dengan
Kepala Faskes
maka Penulis
kesulitan dalam
mendapatkan nara
sumber.
• Jika tidak ada kerja
keras maka izin
dari Kepala Faskes
akan tertunda dan
merubah jadwal
kegiatan
29. 23
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Kepala Faskes
dikarenakan beliau
sedang WFH, hal ini
menunjukkan adanya
kerja keras
(Nasionalisme) dalam
melaksanakan
aktualisasi.
2.3. Pengisian kuisioner
oleh PUS
Proses
Sesuai dengan informasi
dan saran dari Sekertaris
Desa sebelumnya,
terdapat pertemuan
Musyawarah Masyarakat
Desa pada hari Senin, 28
September 2020
sehingga Penulis dapat
ikut melakukan kegiatan
pengisian kuisioner.
Dengan sopan (Etika
Publik), Penulis meminta
Sudut pandang masyarakat
tentang IUD disertai bukti fisik
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 2.3)
• Jika tidak sopan
dan tidak
diskriminatif maka
PUS enggan
mengisi kuisioner.
• Jika tidak
mentaati perintah
protokol kesehatan
dan menjaga
ketertiban maka
kuisioner tidak
dapat terisi karena
terjadi kekacauan
• Jika tidak efisiensi,
maka pengisian
30. 24
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
PUS sesuai syarat (usia
subur yang memakai KB)
untuk mengisi kuisioner.
Pengisian kuisioner
dilakukan dengan
mentaati perintah (Etika
Publik) protokol
kesehatan, tidak
diskriminatif, dan
menjaga ketertiban
(Nasionalisme).
Melakukan kegiatan
pengisian kuisioner saat
akan Musrenbang
membuat kegiatan ini
efisien (komitmen
mutu) karena Penulis
tidak perlu
mengumpulkan kembali
PUS secara terpisah.
kuisioner dapat
memakan biaya
yang cukup
banyak.
2.4. Wawancara kepada
petugas Kesehatan
Proses
Diperolehnya fakta atau
kebenaran atas rumor IUD dari
sumber terpercaya disertai
• Jika tidak tepat
waktu maka
wawancara tidak
31. 25
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Penulis datang tepat
waktu ( Anti Korupsi)
sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Wawancara
dilakukan secara sopan
(Etika Publik) dan
menunjukkan kompeten
(Komitmen Mutu)
sebagai pewawancara.
Wawancara dilakukan
dengan menjaga protokol
kesehatan/mentaati
perintah (Etika Publik)
bukti fisik notulen dan
dokumentasi (lampiran 2.4)
akan berjalan
lancar karena
sudah
menunjukkan tidak
adanya sikap
profesional
• Jika tidak sopan ,
tidak menerapkan
kompetensi dan
mentaati perintah
protokol kesehatan
maka wawancara
akan terhambat
dan hasil yang
diharapkan tidak
maksimal
2.5. Inventarisir hasil
wawancara dan kuisioner
Proses
Dengah penuh tanggung
jawab (akuntabilitas)
setelah melakukan
wawancara, Penulis
Hasil wawancara dan kuisioner
tercatat dengan rapi dalam
bentuk tabel dan tercantum
dalam LA
• Jika tidak ada
tanggung jawab,
teliti, dan
berorientasi mutu
maka hasil
wawancara tidak
akan tersusun
32. 26
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
membuat rekapan
berupa tabel hasil
wawancara dan
persentase kuisioner. Hal
ini dilakukan dengan
teliti (Komitmen Mutu)
agar tidak ada hasil yang
terlewat sehingga data
berorientasi mutu
(Komitmen Mutu).
dengan rapi dan
dapat dianalisis
2.6. Analisis hasil
inventarisir hasil
wawancara dan kuisioner
Proses
Secara jujur (Anti
Korupsi) dan
transparan
(Akuntabilitas) tanpa
mengurangi atau
menambahkan hasil
wawancara dan data
kuisioner, Penulis
melakukan
Hasil analisis wawancara dan
kuisioner yang telah dianalisis
untuk bahan pengembangan
video dan tercantum dalam LA
Form pengendalian mentor
kegiatan 2 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak jujur dan
transparan dalam
mengolah data
maka terjadi
ketidakvalidan data
• Jika tidak cermat
dan berorientasi
pada mutu maka
akan terjadi
kecacatan/kekuran
gan data
33. 27
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
pengolahan/analisis data
dengan cermat (Etika
Publik) agar hasilnya
berorientasi mutu
(Komitmen Mutu).
3 Merancang dan
membuat video
animasi motion
graphic tentang
rumor IUD
Tanggal 1-15
Oktober 2020
3.1. Membuat storyboard
Proses
Sebagai bentuk inovasi
(Komitmen Mutu) dalam
pengembangan media,
Penulis dengan penuh
amanah (Nasionalisme)
sesuai hasil wawancara
yang telah dilakukan
membuat storyboard.
Pembuatan storyboard
dilakukan dengan cermat
(Etika Publik) agar
sesuai dengan hasil
wawancara dan tidak
memihak/netral
(Akuntabilitas) antara
PUS dan petugas
Tersedianya storyboard untuk
panduan membuat video
animasi disertai dengan
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 3.1 dan storyboard di
https://tinyurl.com/LACita08
Akuntabilitas :
Netral
Tanggung
jawab
Nasionalisme
Amanah
Kerjasama
Menghargai
hasil karya
orang lain
Etika Publik
Cermat
Berintegritas
tinggi
Komitmen
Mutu
Inovasi
Efisiensi
Kegiatan
merancang dan
membuat video
animasi motion
graphic tentang
rumor Intra
Uterine Device,
sesuai dengan
misi BKKBN :
Memperkuat
inovasi, teknologi,
informasi dan
komunikasi.
Karena dalam
pembuatan video
animasi ini
memerlukan
inovasi
Penguatan Nilai
Organisasi:
Kegiatan
Merancang dan
membuat video
animasi motion
graphic tentang
rumor Intra
Uterine Device,
memperkuat nilai
BKKBN :
“cerdas” karena
diperlukan
kreativitas dan
keahlian dalam
menggunakan
teknologi dan
software.
• Jika tidak ada
inovasi dalam
pembuatan
storyboard maka
pengembangan
media KIE tidak
dapat
dilaksanakan.
• Bila tidak amanah,
cermat dan netral
maka storyboard
tidak akan sesuai
dengan kebutuhan
informasi
masyarakat tentang
IUD
• Jika tidak tanggung
jawab dan kerja
34. 28
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
kesehatan. Kecermatan
dan ketelitian merupakan
bentuk kerja keras (Anti
Korupsi) dalam
melaksanakan tanggung
jawab (Akuntabilitas).
Dalam pembuatan
storyboard ini, Penulis
bekerjasama
(Nasionalisme) dengan
PKB senior dari medis
untuk menciptakan
storyboard yang akurat.
Kompeten
Teliti
Anti Korupsi
Kerja keras
Agenda III:
Manajemen
ASN
Kompetensi
dalam
penggunaan
software
teknologi
menggunakan
teknologi sesuai
dengan
perkembangan
cara
berkomunikasi
sesuai perubahan
zaman.
keras maka
storyboard tidak
dapat dihasilkan
dengan kualitas
maksimal
• Jika tidak ada
kerjasama maka
ilmu tentang proses
pembuatan
storyboard tidak
dapat disebarkan
3.2. Mengumpulkan aset
ilustrasi
Proses
Penulis mengumpulkan
aset ilustrasi secara
secara cermat (Etika
Publik) agar menemukan
ilustrasi yang cocok
untuk video.
Pengumpulan aset
Tersedianya aset ilustrasi
untuk video animasi disertai
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 3.2 dan aset ilustrasi
di https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak cermat
maka aset ilustrasi
yang dikumpulkan
tidak akan sesuai
untuk digunakan
dalam animasi
• Jika tidak efisien
maka
pengembangan
KIE akan memakan
35. 29
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
ilustrasi untuk animasi
dilakukan melalui website
freepik tak berbayar
sehingga efisien
(Komitmen Mutu).
Dalam pengumpulan aset
ilustrasi dibantu oleh PKB
senior sebagai bentuk
Kerjasama
(Nasionalisme)
sehingga aset ilustrasi
terkumpul lebih banyak
variasi.
waktu dan biaya
yang sangat
banyak
• Jika tidak
kerjasama maka
aset ilustrasi yang
terkumpul akan
terbatas
3.3. Pengambilan suara
Proses
Sebagai bentuk inovasi
(komitmen mutu) dalam
pengembangan media,
Penulis memberikan
suara dalam animasi.
Dengan kompetensi
(Komitmen Mutu) yang
dimiliki, Penulis
Tersedianya voice untuk
dimasukkan dalam video
animasi agar video lebih
mudah dipahami (dubbing
dapat dilihat di link
https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak inovasi
dan kompetensi
maka animasi tidak
akan memiliki
suara sehingga
sulit dimengerti
• Jika tidak
berintegritas
tinggi dan kreatif
maka suara akan
36. 30
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
melakukan pengambillan
suara dan mengeditnya.
Pada prosesnya,
pengambilan suara
terdapat kendala
suasana yang berisik
sehingga mengganggu,
oleh karena itu
pengambilan suara
dilakukan pada dini hari
saat suasana sunyi, hal
tersebut menunjukkan
nilai integritas
(akuntabilitas) dan
kreatif(Komitmen Mutu)
memiliki kualitas
yang tidak baik
3.4. Membuat video
animasi
Proses
Dengan menggunakan
kompeten (Komitmen
Mutu) yang dimiliki,
Penulis membuat video
animasi dengan cermat
Tersedianya video animasi
“Fakta di Balik Rumor Negatif
IUD” yang beredar sebagai
bentuk pengembangan media
Komunikasi Informasi Edukasi
sesuai dengan perkembangan
teknologi disertai notulen dan
dokumentasi.(lihat lampiran 3.4
• Jika tidak
kompeten,
cermat, dan teliti
maka pembuatan
video tidak akan
memiliki kualitas
yang baik bahkan
tidak akan dapat
37. 31
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
(Etika Publik) dan teliti
(Komitmen Mutu)
menggunakan software
Adobe Illustrator dan
Adobe Animate. Sebagai
bentuk kerjasama
(Nasionalisme), Penulis
mengajak Penyuluh lain
bernama Yetti Anggraini
untuk turut membuat
video animasi. Tidak lupa
dalam video animasi
dicantumkan credit tittle
ilustrasi dari freepik yang
menunjukkan nilai dasar
menghargai hasil karya
orang lain
(nasionalisme)
dan video dapat dilihat di
https://youtu.be/1erpNYHH86M
Form pengendalian mentor
kegiatan 3 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
menjadi sebuah
video
• Jika tidak
kerjasama maka
pembuatan video
akan lebih lama
dan ilmu
pengembangan
media KIE tidak
tersebarkan
• Jika tidak
menghargai hasil
orang lain maka
terjadi pelanggaran
hak cipta
4 Melakukan
evaluasi/pemaparan
video animasi
motion graphic
“Fakta di Balik
4.1. Evaluasi video
“Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD” bersama
mentor, PKB medis dan
bidan
Saran dari pihak yang terkait
tentang video “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD” disertai
dengan bukti notulen dan
dokumentasi (lihat lampiran
Agenda II :
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab
Nasionalisme
Kegiatan
melakukan
evaluasi /
pemaparan hasil
video animasi
Kegiatan
melakukan
evaluasi /
pemaparan hasil
video animasi
• Jika tidak
tanggung jawab
maka video
animasi tidak akan
dilakukan
38. 32
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Rumor Negatif IUD”
Tanggal 16 Oktober
2020
Proses
Setelah video animasi
selesai, sebagai bentuk
tanggung jawab
(akuntabilitas) terhadap
kualitas video maka
Penulis bekerjasama
(Nasionalisme) dengan
mentor, PKB medis dan
petugas kesehatan untuk
melakukan musyawarah
(Nasionalisme) dengan
teliti (Komitmen Mutu)
terkait isi dan tampilan
video. Musyawarah
dilakukan dengan tepat
waktu (Anti Korupsi),
sopan dan hormat
(Etika Publik) . Akan
tetapi petugas kesehatan
berhalangan hadir
sehingga pengecekan
video kepada petugas
4.1) Kerjasama
Musyawarah
Kerja keras
Etika Publik
Hormat
Komitmen
Mutu
Teliti
Berorientasi
mutu
Taat perintah
Anti Korupsi
Tepat waktu
Agenda III :
Manajemen
ASN
Berintegritas
dalam
menghasilkan
karya terbaik
dan akurat
motion graphic
“Fakta di Balik
Rumor Negatif
IUD” sebelum
dibagikan terkait
dengan misi
BKKBN yaitu :
Memperkuat
inovasi, teknologi,
informasi dan
komunikasi.
Karena kegiatan
ini melibatkan
teknologi untuk
menyebarkan
informasi melalui
komunikasi atau
musyarawah
berbagai pihak.
motion graphic
“Fakta di Balik
Rumor Negatif
IUD” sebelum
dibagikan
memperkuat nilai
BKKN
:“integritas”
karena
memastikan
pekerjaan
memiliki kualitas
yang baik
menunjukkan
tanggung jawab
terhadap
pekerjaan
pengecekan
kualitas baik dari
segi tampilan dan
materi
• Jika tidak tepat
waktu, sopan dan
hormat maka tidak
akan terjalin
komunikasi
antarpersonal
untuk mengecek
kualitas video
• Jika tidak
kerjasama,
musyawarah, dan
teliti maka Penulis
tidak dapat melihat
kekurangan video
dari sudut pandang
orang lain
39. 33
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
kesehatan dilakukan
melalui WhatsApp.
Adapun saran yang
diperoleh hanya berupa
ukuran video agar
diperkecil untuk
memudahkan
penyebaran melalui
WhatsApp.
4.2. Perbaikan video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD”
Proses
Sebagai bentuk
tanggung jawab
(Akuntabilitas) dan
kerja keras
(Nasionalisme), Penulis
melakukan perbaikan
sesuai masukan saran/
mentaati perintah
(Komitmen Mutu) dari
hasil evaluasi. Perbaikan
Video animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD” yang
sudah sesuai saran/masukan
Form pengendalian mentor
kegiatan 4 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak
tanggung jawab,
kerja keras,
mentaati perintah
dan berorientasi
pada mutu maka
video tidak akan
diperbaiki sehingga
tidak memiliki
peningkatan dari
video sebelumnya
40. 34
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
ini diperlukan agar hasil
akhir video berorientasi
kepada mutu
(komitmen mutu).
5 Fasilitasi
Penyuluhan kepada
IMP Wiyono
dengan media video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor Negatif
IUD” melalui grup
WA
Tanggal 19-21
Oktober 2020
5.1. Berkoordinasi
dengan ketua BKB
Proses
Dengan penuh sopan
dan hormat (Etika
Publik), Penulis bekerja
sama (Nasionalisme)
dengan ketua BKB
Wiyono untuk jadwal
penyuluhan melalui grup
WA. Dikarenakan Penulis
sedang mendapat tugas
Pelatihan Demografi,
koordinasi dilakukan
melalui WhatsApp.
Diperolehnya jadwal untuk
penyuluhan disertai notulen
dan dokumentasi (lihat
lampiran 5.1)
Agenda II :
Akuntabilitas :
Tanggung
jawab
Partisipatif
Nasionalisme
Kerjasama
Tidak
diskriminatif
Etika Publik
Sopan
Hormat
Komitmen
Mutu
Berorietasi
mutu
Anti Korupsi
Tepat Waktu
Kegiatan
Penyuluhan
kepada IMP
Wiyono
khususnya kader
BKB dengan
media video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor
Negatif IUD”
melalui grup WA
sesuai dengan
misi BKKBN :
Memperkuat
inovasi, teknologi,
informasi dan
komunikasi”
Karena dalam
Kegiatan
Penyuluhan
kepada IMP
Wiyono
khususnya kader
BKB dengan
media video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor
Negatif IUD”
melalui grup WA
memperkuat nilai
BKKBN
“integritas”
karena
menunjukkan
perilaku
membangun
• Jika tidak sopan,
hormat dan
menjalin
kerjasama maka
jadwal penyuluhan
tidak akan
diperoleh karena
tidak adanya
komunikasi yang
baik
5.2. Penggunaan video
animasi motion graphic
“Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD”untuk
Diimplementasikannya video
animasi “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD” sebagai
pengembangan media KIE
• Jika tidak tepat
waktu maka
penyuluhan jarak
jauh akan
41. 35
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
penyuluhan jarak jauh
Proses
Sesuai dengan jadwal
yang sudah
ditetapkan/tepat waktu
(Anti Korupsi), Penulis
melakukan fasilitasi
penyuluhan kepada
kader BKB Wiyono yang
berada di dalam grup
WhatsApp Sub Wiyono.
Dengan penuh tanggung
jawab dan partisipatif
(akuntabilitas) Penulis
memfasilitasi penyuluhan
menggunakan media KIE
video animasi yang telah
dikembangkan. Walau
melalui jarak jauh,
penyuluhan tetap
dilakukan dengan sopan
dan hormat (Etika
Publik), tidak membeda-
untuk penyuluhan jarak jauh
yang disertai dengan notulen
dan tangkapan layar WA
Penyuluhan (lihat lampiran 5.2)
Form pengendalian mentor
kegiatan 5 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
Agenda III:
Pelayanan
Publik
Melakukan
pelayanan
publik dengan
fasilitas dan
informasi
terbaik
penyuluhan jarak
jauh ini
menggunakan
komunikasi jarak
jauh dalam
menyampaikan
informasi dengan
menggunakan
media hasil
teknologi.
jejaring dengan
prinsip
kesetaraan dan
saling
menguntungkan,
percaya, sinergis,
serta menghargai
melalui
komunikasi yang
kondusif untuk
mencapai tujuan
bersama yaitu
menyukseskan
program Bangga
Kencana.
terhambat dan
menunjukkan tidak
adanya rasa
menghargai dan
profesionalitas
• Jika tidak
tanggung jawab,
partisipatif dan
kerjasama maka
penyuluhan tidak
akan terjadi
menjadi komunikasi
2 arah
• Jika tidak sopan,
hormat dan tidak
diskriminatif maka
peserta penyuluhan
akan enggan
mengikuti
penyuluhan dan
penyuluhan tidak
akan maksimal
• Jika tidak
42. 36
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
bedakan peserta/ tidak
diskriminatif
(Nasionalisme) serta
berorientasi pada mutu
(Komitmen Mutu).
Penyuluhan ini
dilaksanakan bekerja
sama (Nasionalisme)
dengan PKB Desa
Wiyono, PPKBD, dan sub
Desa Wiyono dengan
sasaran utama BKB
Wiyono.
berorientasi pada
mutu maka
penyuluhan tidak
akan memberikan
manfaat maksimal
dan memberikan
kebutuhan
informasi bagi
peserta
6 Evaluasi
Pengunaan video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor Negatif
IUD”
Tanggal 26
Oktober-4
November 2020
6.1. Membuat google
form sebagai media
evaluasi penggunaan
video animasi “Fakta di
Balik Rumor Negatif IUD”
Proses
Dengan inovasi
(Komitmen Mutu)
teknologi, Penulis
membuat evaluasi
Tersedianya instrumen
melakukan evaluasi dengan
bukti daftar pertanyaan (lihat
lampiran 6.1)
Agenda II :
Akuntabilitas :
transparan
Nasionalisme
Kerjasama
Amanah
Musyawarah
Etika Publik
Cermat
Hormat
Evaluasi
Pengunaan video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor
Negatif IUD”
ini sesuai dengan
misi BKKBN :
Memperkuat
inovasi, teknologi,
Evaluasi
Pengunaan video
animasi motion
graphic “Fakta di
Balik Rumor
Negatif IUD”
ini memperkuat
nilai organisasi
BKKBN :
“cerdas”
• Jika tidak inovasi
dan efisien maka
dalam pengambilan
umpan balik akan
memerlukan waktu
dan biaya yang
cukup besar
• Jika tidak cermat
maka pertanyaan
evaluasi tidak akan
43. 37
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
dengan menggunakan
google form. Hal ini lebih
efektif (Komitmen Mutu)
karena peserta
penyuluhan dapat
langsung menyampaikan
evaluasinya tanpa
terhalang jarak. Selain itu
tidak perlu mencetak
lembar evaluasi dan
mendatangi partisipan,
sehingga kegiatan ini
lebih efisien (Komitmen
Mutu). Pertanyaan yang
diajukan dipilih dengan
cermat (Etika Publik)
untuk mendapat
kesimpulan yang tepat.
Sopan
Jujur
Menjaga
rahasia
Komitmen
Mutu
Inovasi
Efektif
Efisien
Anti Korupsi
Tepat Waktu
Netral
Jujur
Agenda III:
Manajemen
ASN
Memiliki kinerja
yang baik
karena
melakukan
evaluasi untuk
perbaikan ke
informasi dan
komunikasi”
Karena di dalam
kegiatan ini
memanfaatkan
teknologi
informasi untuk
mendapatkan
evaluasi atau
kesimpulan akhir.
Karena kegiatan
melakukan
evaluasi ini
menunjukkan
perilaku untuk
mampu bertindak
optimal secara
efektif dan efisien
yaitu
digunakannya
teknologi untuk
keefektifan dan
efisiensi saat
pengambilan
data
menggali umpan
balik tentang
penggunaan video
animasi dalam
penyuluhan
• Jika tidak efektif
maka umpan balik
dari partisipan tidak
akan diperoleh
6.2. Pengisian google
form evaluasi
penggunaan video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD”
Terisinya google form oleh
peserta yang mengikuti
penyuluhan di WA (lihat
lampiran 6.2)
• Jika tidak sopan
dan hormat maka
peserta penyuluhan
enggan mengisi
evaluasi karena
44. 38
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Proses
Dengan sopan dan
penuh hormat (Etika
Publik) Penulis meminta
kerjasama
(Nasionalisme) peserta
penyuluhan mengisi
google form yang sudah
dibuat. Partisipan tidak
perlu mencantumkan
nama sehingga
kerahasiaan data
terjaga (Etika Publik)
dan partisipan lebih
netral (Anti Korupsi)
dalam menjawab.
depannya Penulis tidak
membangun
komunikasi yang
baik
• Jika tidak
kerjasama maka
pengisian form
evaluasi tidak
dapat dilakukan
• Jika kerahasiaan
data tidak terjaga
maka peserta
penyuluhan akan
mengisi evaluasi
dengan tidak netral
dan akan
memengaruhi hasil
evaluasi menjadi
tidak murni lagi
6.3. Rekapitulasi hasil
evaluasi penggunaan
video animasi “Fakta di
Balik Rumor Negatif IUD”
Adanya data hasil evaluasi
tentang penggunaan video
animasi dalam penyuluhan
jarak jauh tercantum dalam LA
• Jika tidak amanah
dan jujur maka
hasil rekapitulasi
evaluasi akan
45. 39
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
Proses
Dengan amanah
(Nasionalisme) yang
diberikan peserta
penyuluhan melalui
umpan balik google form,
Penulis melakukan
proses rekapitulasi hasil
evaluasi dengan jujur
(Anti Korupsi) tanpa
menambah atau
mengurangi hasil
evaluasi. Rekapitulasi
dibuat tabel persentase.
menjadi tidak valid
karena sudah tidak
murni lagi
6.4. Koordinasi dengan
mentor terkait hasil
evaluasi penggunaan
video animasi “Fakta di
Balik Rumor Negatif IUD”
Proses
Setelah hasil evaluasi
berbentuk tabel
Adanya laporan tentang akhir
kegiatan aktualisasi kepada
mentor disertai dengan notulen
dan dokumentasi (lihat
lampiran 6.4)
• Jika tidak ada kerja
sama dan
musyawarah
dengan mentor
maka tidak ada
saran untuk
perbaikan
pengembangan
46. 40
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
persentase, Penulis
bekerja sama
melakukan musyawarah
(Nasionalisme) dengan
mentor. Koordinasi
dilakukan tepat waktu
(Anti Korupsi) sesuai
jadwal yang ditetapkan.
Hasil evaluasi ini
disampaikan secara
transparan
(Akuntabilitas) tanpa
mengurangi atau
menambah data yang
ada.
Form pengendalian mentor
kegiatan 6 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
media KIE
selanjutnya
• Jika tidak
transparan maka
mentor tidak akan
mengetahui hasil
penggunaan media
KIE dalam
penyuluhan jarak
jauh
• Jika tidak tepat
waktu maka tidak
akan terjalin
hubungan yang
baik dengan
mentor
7 Penyebaran video
animasi “Fakta di
Balik Rumor Negatif
IUD” melalui media
sosial
Tanggal 10-12
7.1 Koordinasi dengan
mentor terkait
penambahan kegiatan
Proses
Sebagai bentuk inovasi
(Komitmen Mutu),
integritas tinggi (Etika
Kesepakatan untuk
menambahkan kegiatan
disertai notulensi dan
dokumentasi (lihat lampiran
7.1)
Agenda II :
Akuntabilitas :
Transparan
Nasionalisme
Kepentingan
bersama
Kerjasama
Kegiatan
penyebaran video
animasi Fakta di
Balik Rumor IUD
melalui media
sosial ini sesuai
dengan misi
Kegiatan
penyebaran
video animasi
Fakta di Balik
Rumor IUD
melalui media
sosial ini
• Jika tidak inovasi ,
integritas tinggi,
dan peduli maka
tidak akan ada
inisiatif
penyebaran video
animasi Fakta di
47. 41
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
November 2020 Publik) dan peduli (Anti
Korupsi) akan masalah
IUD di lokasi lain, Penulis
berinisiatif menambahkan
kegiatan dengan
menyebarkan video
animasi melalui media
sosial. Oleh karena itu
Penulis menghubungi
mentor melalui WhatsApp
untuk meminta saran
dengan sopan dan
hormat (Etika Publik)
terkait penambahan
kegiatan.
Tanggung
jawab
Etika Publik
Integritas tinggi
Sopan
Hormat
Ramah
Komitmen
Mutu
Inovasi
Anti Korupsi
Peduli
Amanah
Agenda III:
Pelayanan
Publik
Memberikan
pelayanan
terbaik bagi
masyarakat
yang
membutuhkan
BKKBN :
Memperkuat
inovasi, teknologi,
informasi dan
komunikasi
Karena kegiatan
ini memanfaatkan
teknologi untuk
penyebaran
informasi.
memperkuat nilai
organisasi
BKKBN :
“tangguh”
Karena kegiatan
ini menunjukkan
semangat dalam
menyebarkan
edukasi walau
dalam kondisi
terbatas.
Balik Rumor IUD
melalui media
sosial
• Jika tidak sopan
dan hormat maka
tidak akan ada izin
dari mentor terkait
penambahan
kegiatan
7.2. Penyebaran video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD”
melalui media sosial milik
Penulis
Proses
Untuk kepentingan
bersama
Tersebarnya video animasi
“Fakta di Balik Rumor Negatif
IUD” di akun media sosial
untuk penyebaran informasi
yang akurat dan transparan
disertai notulen dan
dokumentasi (lihat lampiran
7.2)
• Jika tidak untuk
kepentingan
bersama maka
video animasi
Fakta di Balik
Rumor IUD tidak
akan disebarkan
melalui akun media
48. 42
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
(Nasionalisme), Penulis
menyebarkan video
animasi melalui
Facebook, Instagram,
Youtube serta grup WA
yang diikuti Penulis.
Penyebaran video
animasi ini sebagai
bentuk transparansi
(Akuntabilitas) atas
informasi IUD. Video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD”
digunakan juga oleh
pihak lain dalam
mengadakan penyuluhan
dan pembinaan secara
offline maupun online.
informasi sosial
• Jika tidak ada
transparansi maka
kebutuhan
informasi yang
akurat tidak akan
terjadi
7.3. Koordinasi dengan
pengelola akun Rumah
Baca PKB/ PLKB
Proses
Penulis menghubungi
Diperolehnya kesepakatan
untuk penyebaran video
animasi “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD” di akun Rumah
Baca PKB/PLKB disertai
• Jika tidak ada
sopan, ramah,
dan hormat maka
pengelola akun
Rumah Baca PLKB
49. 43
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
pengelola akun Rumah
Baca PKB/PLKB dengan
sopan, ramah, dan
hormat (Etika Publik)
untuk meminta kesediaan
Rumah Baca PLKB
sebagai media informasi
bagi seluruh PKB/PLKB
se-Indonesia dalam
melakukan kerjasama
(Nasionalisme) dengan
menyebarkan video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD” milik
Penulis. Dengan inisiatif
pengelola akun rumah
baca, video animasi
tersebut juga dimasukkan
ke dalam aplikasi Silili.
Setelah disebarkan di
akun Rumah Baca
PKB/PLKB dan Silili,
beberapa orang meminta
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 7.3)
tidak akan
berkenan
bekerjasama
• Jika tidak
kerjasama maka
video animasi
“Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD”
tidak akan
disebarkan di akun
Rumah Baca PLKB
50. 44
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
ijin untuk menggunakan
dalam pembinaan tatap
muka, sulih suara
menggunakan bahasa
daerah, dan
menyebarkan di akun
media sosialnya.
7.4. Penyebaran video
animasi rumor IUD
melalui akun Rumah
Baca PKB/PLKB
Proses
Pada tanggal 12
November 2020,
pengelola akun Rumah
Baca PKB/PLKB
menyebarkan video
animasi “Fakta di Balik
Rumor Negatif IUD” di
akun Facebook dengan
penuh amanah (Anti
Korupsi). Video tersebut
dapat diakses dan
Disebarkannya video animasi
Di Balik Fakta Rumor IUD ke
seluruh Indonesia disertai
notulen dan dokumentasi (lihat
lampiran 7.4)
Form pengendalian mentor
kegiatan 7 dapat dilihat di
https://tinyurl.com/LACita08
• Jika tidak amanah
maka video
animasi “Fakta di
Balik Rumor
Negatif IUD” tidak
akan disebarkan
melalui akun
Rumah Baca PLKB
• Jika tidak ada
tenggang rasa
maka
permasalahan IUD
di lokasi lain tidak
akan terbantu
dengan video
animasi “Fakta di
51. 45
No Kegiatan dan
Tanggal Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan
Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika
Nilai-nilai Dasar PNS
Tidak Diterapkan
2 3 4 5 6 7 8
digunakan oleh semua
orang yang
membutuhkan. Dengan
menyebarkan video
animasi lebih luas maka
hal tersebut merupakan
bentuk tanggung jawab
(Nasionalisme)
penyebaran informasi
secara transparan
(Akuntabilitas)
Balik Rumor
Negatif IUD”
• Jika tidak ada
tanggung jawab
dan transparan
maka rumor negatif
IUD akan semakin
berkembang dan
menyulitkan
program BKKBN
52. 46
C. Pelaksanaan Kegiatan
Nama : Cita Martini, S.I.Kom
NIP : 198609162019102001
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
Jabatan : Penyuluh KB Ahli
Isu : Kurangnya Pengembangan Media KIE untuk Penyuluhan Jarak Jauh
Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Bulan
September
Minggu Ke
Bulan Oktober
Minggu ke
Bulan November
Minggu ke
4 5 1 2 3 4 5 1 2
1 Penyusunan bahan wawancara singkat mengenai rumor
negatif IUD
2 Mempelajari fakta sebenarnya tentang rumor yang beredar
mengenai IUD ke petugas kesehatan
3 Merancang dan membuat video animasi motion graphic
tentang rumor IUD
4 Melakukan evaluasi/pemaparan video animasi motion
graphic “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD”
5 Fasilitasi Penyuluhan kepada IMP Wiyono dengan media
video animasi motion graphic “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD” melalui grup WA
6 Evaluasi kegiatan pengembangan KIE melalui video
animasi motion graphic “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD”
53. 47
7 Penyebaran video animasi “Fakta di Balik Rumor Negatif
IUD” melalui media sosial
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi terjadi beberapa hambatan dikarenakan kondisi pandemi covid-19 yang menyangkut kebijakan
perkumpulan dan jam kerja kantor. Akan tetapi secara umum hal tersebut dapat diatasi dan pelaksanaan aktualisasi dapat
dilaksanakan hingga akhir. Berikut kendala yang terjadi dan cara mengatasinya.
Tabel 6. Kendala dan Strategi Mengatasinya
No Kendala Strategi Mengatasinya
1 Pada kegiatan koordinasi dengan kepala desa, kepala
desa sedang tidak ada di tempat
Melakukan koordinasi dengan sekertaris desa
2 Pada proses rekaman suara, kondisi lingkungan Penulis
tidak memungkinkan karena sangat bising dan dapat
mengganggu kualitas suara.
Melakukan proses perekaman suara pada dini hari yaitu pukul 3 pagi
3 Saat jadwal aktualisasi memasuki kegiatan 5, Penulis
diberikan tugas untuk mengikuti pelatihan Penerapan
Demograsi selama 2 minggu sehingga kegiatan aktualisasi
terhambat.
Beberapa kegiatan dilakukan secara jarak jauh dan beberapa kegiatan
disesuaikan kembali jadwalnya agar tetap berjalan dan tepat selesai
tepat waktu.
54. 48
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan aktualisasi bertujuan untuk :
1. Mengimplementasikan nilai-nilai yang didapat selama pelatihan dasar
CPNS golongan III yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi, manajemen ASN, whole of government, dan
pelayanan publik pada setiap kegiatan aktualisasi.
2. Tersedianya media penyampaian program Bangga Kencana yang lebih
menarik, informatif, mudah dipahami, dan efisien.
3. Optimalisasi penyuluhan program Bangga Kencana di masa Pandemi
Covid-19 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
Tujuan tersebut dicapai dengan 7 kegiatan yaitu :
1. Penyusunan bahan wawancara singkat mengenai rumor negatif IUD
2. Mempelajari fakta sebenarnya tentang rumor yang beredar mengenai IUD
ke petugas kesehatan
3. Merancang dan membuat video animasi motion graphic tentang rumor
IUD
4. Melakukan evaluasi/pemaparan video animasi motion graphic “Fakta di
Balik Rumor Negatif IUD”
5. Fasilitasi Penyuluhan kepada IMP Wiyono dengan media video animasi
motion graphic “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD” melalui grup WA
6. Evaluasi Pengunaan video animasi motion graphic “Fakta di Balik Rumor
Negatif IUD”
7. Penyebaran video animasi “Fakta di Balik Rumor Negatif IUD” melalui
media sosial
Pelaksanaan aktualisasi telah menerapkan nilai-nilai dasar , peran dan
kedudukan PNS. Diharapkan aktualisasi ini dapat berkontribusi mewujudkan visi
dan misi program BKKBN dan memberikan inspirasi dalam pengembangan
media KIE agar tetap sesuai dengan perkembangan teknologi. Perubahan akan
selalu ada dan tugas kita adalah membawa perubahan menjadi lebih baik.
B. Saran
1. Bagi Peserta
55. 49
Diharapkan penerapan nilai-nilai ANEKA tetap selalu dilaksanakan walau
Latsar telah selesai agar peserta menjadi seorang PNS yang berkualitas,
bersifat melayani, dan selalu mementingkan masyarakat.
2. Bagi Penyelenggara
Diharapkan pelaksanaan latihan dasar tetap terjaga kualitasnya, yang baik
dipertahankan dan yang kurang sesuai ditingkatkan menjadi lebih baik.
3. Bagi BKKBN
Diharapkan BKKBN selaku instansi tempat Penulis mengabdi dapat
memberikan fasilitas dalam pengembangan media komunikasi informasi dan
edukasi agar lebih inovasi, efektif dan efisien
56. 50
DAFTAR PUSTAKA
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.
Jakarta ; Gaung Persada Pers
Marlina, Effendi. 2018 Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital
(Penggunaan Animasi Digital Pada Start Up Sebagai Metode
Pembelajaran Siswa Belajar Aktif). Yogyakarta ; Jurnal Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
akuntabilitas PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
anti korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
etika publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
komitmen mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
pelayanan publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS
whole of government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Permenpan Nomor 21 tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
58. 52
Lampiran kegiatan 1.1 koordinasi dengan Koorluh Kec. Gedong Tataan
Kegiatan 1.2 Konsultasi dengan mentor
59. 53
Lampiran kegiatan 1.4 (daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner)
Daftar Pertanyaan Petugas Kesehatan
1. Alat kontrasepsi apakah yang paling banyak digunakan masyarakat
pengguna Faskes Wiyono?
2. Berapa banyak akseptor yang menggunakan IUD di wilayah Wiyono?
3. Apa kelebihan IUD dibandingkan alat kontrasepsi yang lain?
4. Apakah IUD memiliki kekurangan?
5. Apakah Anda pernah mengajak akseptor menggunakan IUD?
a. Bila iya, apakah akseptor berpindah ke IUD? Bila akseptor
menolak, apakah alasannya?
b. Bila tidak, apa alasan Anda?
6. Menurut pengetahuan Ibu, hal apa yang membuat masyarakat enggan
menggunakan IUD?
7. Apakah Anda pernah mendengar rumor/isu/mitos tentang IUD? Bila iya,
apa saja rumor yang sering terdengar
8. Bagaimana fakta sebenarnya dari rumor/isu/mitos yang beredar tentang
IUD di bawah ini?
a. Pemasangan IUD menyakitkan
b. IUD membuat hubungan suami istri tidak nyaman
c. IUD dapat berpindah-pindah hingga ke jantung
d. IUD menyebabkan pendarahan
e. IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat
f. IUD bisa berkarat atau lengket di dalam rahim
Daftar Pertanyaan untuk PUS
Nama :
Usia :
Mohon lingkari jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda.
1. Berapa jumlah anak yang Anda miliki saat ini ?
a. 1-2
b. 3-4
c. Lebih dari 4
2. Alat Kontrasepsi apa yang sedang Anda gunakan saat ini?
a. MOW
b. MOP
c. IUD
d. Implan
e. Suntik
60. 54
f. Pil
g. Kondom
h. Tidak menggunakan
3. Apakah yang Anda ketahui IUD? (lingkari sesuai dengan yang Anda tahu,
boleh lebih dari satu)
a. Alat kontrasepsi dalam rahim
b. Dapat digunakan hingga 10 tahun
c. Alat kontrasepsi tidak mengandung hormon
4. Dari mana Anda mendapatkan info perihal metode kontrasepsi IUD?
a. Bidan
b. Tetangga/Saudara/Teman
c. Media sosial
5. Alasan Anda tidak menggunakan IUD?
a. Sudah cocok dengan alat kontrasepsi saat ini
b. Takut menggunakan IUD karena rumor/isu/mitos
c. Alasan lainnya yaitu….
6. Manakah rumor IUD yang pernah Anda dengar?
a. Pemasangan IUD menyakitkan
b. IUD membuat hubungan suami istri tidak nyaman
c. IUD dapat berpindah-pindah hingga ke jantung
d. IUD menyebabkan pendarahan
e. IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat
f. IUD bisa berkarat atau lengket di dalam rahim
Lampiran kegiatan 2.1 Koordinasi dengan aparat desa
71. 65
Lampiran kegiatan 6.1 (daftar pertanyaan evaluasi)
Evaluasi Video Animasi Rumor IUD
1. Apakah sebelumnya Anda pernah mendapatkan penyuluhan dengan
menggunakan video animasi?
a. Pernah b. Belum pernah
2. Apakah Anda menyukai media video animasi yang telah ditayangkan?
a. Sangat menyukai
b. Menyukai
c. Cukup menyukai
72. 66
d. Kurang menyukai
e. Tidak menyukai
3. Apakah menurut Anda ilustrasi/gambar yang ditampilkan dalam video animasi
menarik?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak menarik
4. Apakah menurut Anda animasi/gerakan yang ditampilkan dalam video animasi
menarik?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak menarik
5. Menurut pendapat Anda, media video animasi yang ditayangkan membantu
dalam memahami materi?
a. Sangat membantu
b. Membantu
c. Cukup membantu
d. Kurang membantu
e. Tidak membantu
6. Menurut pengalaman Anda, penyuluhan jarak jauh dengan menggunakan video
animasi lebih menghemat waktu Anda?
a. Sangat menghemat waktu
b. Menghemat waktu
c. Cukup menghemat waktu
d. Kurang menghemat waktu
e. Tidak menghemat waktu
73. 67
7. Menurut pengalaman Anda, penyuluhan jarak jauh dengan menggunakan video
animasi lebih menghemat uang Anda, misalnya tidak perlu mengeluarkan
transport?
a. Sangat menghemat uang
b. Menghemat uang
c. Cukup menghemat uang
d. Kurang menghemat uang
e. Tidak menghemat uang
8. Menurut pendapat Anda, durasi tayang atau lama waktu tayangan video animasi
sudah cukup sesuai?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Cukup sesuai
d. Kurang sesuai
e. Sangat kurang sesuai
Lampiran kegiatan 6.2 pengisian form evaluasi