2. REFERENSI
1. Bateman And Snell. 2002. Management Competing In The New Era. Five Edition. New York: Mcgraw-Hill
Companies.
2. David Boddy. 2002. Management An Introduction. Second Edition. New York: Prentice Hall.
3. Samuel C Certo. 2003. Modern Management, Adding Digital Focus. Ninth Edition. New York: Prentice Hall.
4. Richard L Daft. 2002. Manajemen. Edisi Kelima. Jilid I. Jakarta: Penerbit Airlangga.
5. Uchjana Onong Effendy. 1986. Human Relations dan Public Relations dalam Management. Bandung:
Penerbit Alumni.
6. James L Gibson, James H. Donnelly, Jr, John M. Ivancevich. 1996. Manajemen. Edisi Sembilan. Jilid I.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
7. Ricky W Griffin. 2004. Manajemen. Edisi Ketujuh. Jilid I. Jakarta: Penerbit Airlangga.
8. Malayu S.P Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
9. Harold Koontz, Gril O’donnell, Heinz Weihrich. 2004. Manajemen. Edisi Kedelapan. Jilid I. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
10. M Manullang. 1992. Dasar-Dasar Manajemen. Cetakan Ke Limabelas. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
11. Alex S Nitisemito. 1978. Management Suatu Dasar Dan Pengantar. Jakarta: Penerbit Media.
12. Freddy Rangkuti. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Keenam. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
13. Heidjrahman Ranupandojo Dan Suad Husnan. 1984. Mananjemen Personalia. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE.
14. Stephen P Robbins. 1991. Management. Trhee Edition. Englewood Cliffs. New York: Prentice Hall.
15. A.F Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert Jr. 1996. Manajemen Jilid II Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit PT Prehallindo.
16. Ernie Trisnawati Sule Dan Kurniawan Saefullah. 2008. Pengantar Managemen. Edisi1 Cetakan Kedelapan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
4. PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN HENDRI FAYOL
1. Pembagian kerja, adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
2. Wewenang, hak untuk member perintah dan dipatuhi.
3. Disiplin, harus ada respek dan ketaataan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan
organisasi.
4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu
dari hanya seorang atasan.
5. Kesatuan pengarahan, operasi-operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang
sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan suatu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan dibawah kepetntingan umum, kepentingan
perseorangan harus tunduk pada kepentingan organisasi.
7. Balas jasa, kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil bagi karyawan
maupun pemilik.
8. Sentralisasi, adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi.
9. Rantai scalar, garis perintah dan wewenang yang jelas.
10. Order, bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang
tepat. Terutama orang-orang hendaknya ditempatkan pada posisi-posisi atau pekerjaan-
pekerjaan yang paling cocok untuk mereka.
11. Keadilan, harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stabilitas dan staf organisasi, tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13. Inisiatif, bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan
rencananya, walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi.
14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan, paleksanaan operasi organisasi perlu
memiliki kebanggaan, kesetiaan dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin
pada semangat korps.
5. MANAJEMEN YANG
DIDASARKAN ATAS
HUBUNGAN MANUSIA
• Fase pemikiran klasik yang keempat adalah mahzab
Human relation atau aliran pemikiran manajemen yang
didasarkan atas hubungan manusia, yang dipelopori
oleh Elton Mayo (1880-1949)
• pandangan ini muncul sekitar ahir abad kesembilan
belas yang menekankan pada pemahaman atas
prilaku, kebutuhan, dan sikap manusia ditempat
kerja. dalam pandangan manajemen hubungan
manusiawi para pekerja dipandang memberikan
respons atau tanggapan terhadap hubungan social
yang baik dari tempat kerja, artinya untuk manciptakan
hubungan manusiawi yang baik, manajer harus
mengerti penyebab yang memotivasi karyawannya
untuk melakukan prilaku yang mereka inginkan,
termasuk factor social dan psikologinya.
7. PERCOBAAN PENELITIAN
ELTON MAYO (PERCOBAAN
HOWTHORNE)
ď‚— Percobaan penelitian yang pernah
dilalukan oleh Elton Mayo (percobaan
Howthorne) menyimpulkan bahwa,
uang atau penghasilan bukanlah
factor utama yang mendorong
produktifitas perusahaan, akan tetapi
yang perhatian atasan, penghargaan
social, keinginan akan hubungan
timbal balik dalam pekerjaanlah yang
memberikan pengaruh terhadap
produktifitas perusahaan.
9. FASE PEMIKIRAN MANAJEMEN
MODERN
• Fase pemikiran manajemen modern terbagi kedalam
beberapa kelompok besar seperti;
1. aliran pemikiran manajemen berdasarkan prilaku
organisasi
2. aliran pemikiran manajemen kuantitatif
3. aliran pemikiran manajemen berdasarkan pendekatan
system
4. aliran pemikiran manajemen berdasarkan pendekatan
kontingensi
• Disebut fase pemikiran manajemen modern
dikarenakan aliran pemikiran manajemen ini muncul
sekitar abad ke duapuluh, yang ditandai dengan
munculnya beberapa teori manajemen yang
dikembangkan dari teori-teori klasik abad kesembilan
belas.