SlideShare a Scribd company logo
FILM ANIMASI 2D TENTANG “CERITA LAUT 
ENAM SUKU” 
PROYEK AKHIR II 
Oleh : 
Candra Manto 4311211004 
Lia Nurwadini 4311211005 
Almuaini Nurmawati 4311211011 
M. Azahari 4311211016 
Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II 
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 
POLITEKNIK NEGERI BATAM 
BATAM 
2014
BAB I PENDAHULUAN 
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan dan batasan 
masalah, tujuan, dan sumber acuan dalam pembuatan animasi 2D. 
1 
1.1. Latar Belakang 
Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya 
mampu memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu 
membangun nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang 
berasal dari suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat 
beserta nilai-nilai budaya yang mereka anut. 
Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya 
kerajaan Melayu Nusantara. Yang pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu 
berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke 
Riau. Di Riau sendiri wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian, 
yaitu masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut 
Melayu Riau Daratan, dan masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi 
Kepulauan Riau yang biasa disebut Melayu Riau Kepulauan. Dan untuk daerah 
Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau Kepulauan. 
Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar 
pembuatan animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang 
sebagian besar adalah Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan 
Tamasik sampai kejayaan Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14 
sampai pada abad ke-18. Dimana pada saat itu Batam masih dalam kawasan 
Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau-Lingga pada tahun 1721-1911. 
Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi 
komputer. Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu 
sebagai alat penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu 
proses visualisasi cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita 
rakyat/dongeng akan lebih menarik bila disajikan melalui animasi, disamping
mudah dalam mencerna cerita juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran 
dari cerita. 
2 
1.2. Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik 
kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 
 Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah 
ada diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D? 
 Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan 
bentuk tubuh, wajah, pakaian, dan latar yang sesuai dengan waktu 
pada cerita. Dan juga penentuan warna yang sesuai? 
1.3. Batasan Masalah 
Agar proposal ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang 
akan dibahas. Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain: 
 Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada. 
 Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh. 
 Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw, 
Adobe Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere. 
 Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5 
menit. 
1.4. Tujuan Penelitian 
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas 
beberapa tujuan penelitian yang meliputi: 
 Untuk dapat mengadaptasi cerita rakyat ke dalam animasi 2D hal 
pertama adalah menentukan target audience. Dari sini akan dibuat 
seperti apa bentuk dari karakternya nanti. 
 Dalam pembentukan desain karakter, pada karakternya sendiri bisa 
mengambil acuan dari contoh animasi 2D yang menceritakan dongeng 
dengan target audience yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan
nantinya seperti apa bentuk dari karakter. Dan untuk pakaiannya dapat 
mengacu pada baju-baju adat Melayu, seperti Baju Kurung, Kain 
Songket, dan juga ikat kepala. 
3 
1.5. Studi Literatur 
1.5.1. Pengertian Animasi 
Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali 
serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan 
(Terjemahan dari : Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002). 
1.5.2. Prinip Dasar Animasi 
Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak 
dan memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah: 
1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween) 
2. Pengaturan Waktu (Timing) 
3. Gerakan Sekunder (Secondary Action) 
4. Akselerasi (Ease In and Out) 
5. Antisipasi (Anticipation) 
6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and 
Overlapping Action) 
7. Gerakan Melengkung (Arc) 
8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration) 
9. Elastisitas (Squash And Strech) 
10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging) 
11. Daya Tarik Karakter (Appeal) 
12. Penjiwaan Karakter
4 
1.5.3. Pengertian Multimedia 
Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata, 
yaitu "multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang 
memiliki arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi 
data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, 
video, musik, atau angka (Pengertian Ahli. 2013. Pengertian Multimedia 
Menurut pada Ahli. [Online]. Tersedia: 
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para-ahli. 
html. [07 Maret 2014]. 
1.5.4. Komponen Multimedia 
Komponen-komponen Multimedia adalah: 
1. Teks 
2. Image (grafik) 
3. Bunyi (audio) 
4. Video 
5. Animasi 
6. Virtual Reality 
1.5.5. Proses Pembuatan Animasi 
1. Pra Produksi 
 Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter 
 Menyusun Naskah Cerita/Skenario 
 Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar) 
 Pembuatan Storyboard 
 Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah) 
 Sound Effect and Music 
2. Produksi 
 Tracing Karakter dan Pewarnaan 
 Modeling 2D dan Penganimasian
5 
3. Pasca Produksi 
 Compositing and Editing 
1.5.6. Referensi Gaya Desain 
Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun 
desain pakaian adalah sebagi berikut: 
1.5.1.1. Desain Karakter 
Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, kami 
mengambil referensi dari salah satu animasi karya Kastari Animation yang 
mengambil dongeng cerita rakyat “Keong Emas”. Karena kesamaan target 
audience, maka gaya desain karakternya menyesuaikan dengan animasi 
tersebut. Dimana gaya desain karakternya lebih terlihat lucu, dengan mata yang 
bulat, juga wajah yang tembam. 
Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official 
Gambar 1.1 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudara Tirinya 
1.5.1.2. Gaya Desain Pakaian 
Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat 
yang biasa dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat 
kepala.
Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis 
pakaian yang dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan 
kegiatan yang dilakukan, misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-hari. 
6 
Jenis Pakaian: 
a. Pakaian Harian 
Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. 
Berdasarkan pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian 
anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya. 
 Pakaian Anak-anak 
Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah 
beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju 
Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah 
lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk 
anak perempuan yang belum dewasa memakai baju kurung yang selaras 
dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut. 
Sumber : ht tp://capital-adham.blogspot .com/2013/09/ret i-ke-t idak-pakai-baju-melayu.html 
Gambar 1.2 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang 
 Pakaian Dewasa 
Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak 
Musang yang dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan 
kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju 
Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju
ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa 
selendang atau. 
Sumber: ht tp://3.bp.blogspot .com/_fxA23BMuGbk/ 
Gambar 1.3 Baju Kurung Cekak Musang 
7 
 Pakaian Orangtua 
Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti 
Baju Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, 
dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. 
Kerudung untuk menutupi kepala berupa selendang segi empat yang 
dibentuk segitiga sehingga menyerupai jilbab. 
Sumber : ht tp://fusion-fashion.blogspot .sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga 
Gambar 1.4 Baju Kurung Teluk Belanga
8 
b. Pakaian Resmi 
Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap 
dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, 
Daik, dan daerah-daerah di Riau lainnya. 
Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau 
kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah 
dan kain samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu 
ikat dagang dalam dan ikat dagang luar. 
Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya 
Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya 
Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan 
tidak terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari 
di atas lutut, sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah 
lutut. 
c. Pakaian Upacara Adat 
Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi 
menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki. 
Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan 
pakaian untuk perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai 
untuk perempuan tua adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk 
perempuan setengah baya dan gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak 
Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutra. Warna hitam pada 
pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat penobatan raja, menteri, 
atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain, semisal upacara 
penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah, para 
perempuan memakai baju berwarna kuning. 
Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul 
tersebut berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga 
goyang di atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di 
sebelah kiri dihiasi jurai pendek.
Sumber : ht tp://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-t radisional-melayu-riau. 
Gambar 1.5 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung 
9
BAB II DESKRIPSI PROYEK 
Pada bagian ini memuat mengenai gambaran cerita yang akan dijadikan 
animasi 2D, menjelaskan deskripsi karakter yang ada dalam cerita, dan juga 
jadwal kerja. 
10 
2.1. Gambaran Cerita 
Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek 
Sakti memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung 
sangat memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat 
ikan asin, ada juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. 
Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat. 
Patik menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya 
diri.” 
“Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja, 
“Kabarkanlah dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami 
penuhi.” 
“Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya. 
“Patik kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang 
kehabisan garam untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan, 
guna menggarami ikan labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat 
sekarang ini. Ampun… Tuanku, kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik 
mendapatkan garam itu. Tidak boleh banyak, secupak-segantang pun cukuplah. 
Dapat banyak dibagi sama banyak, bila sedikit sama-sama dicicipi. 
Demikianlah harapan patik.” 
“Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,” 
kata Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti 
itu kami penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami 
berikan. Sebab luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak.
Sembah permintaan orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh 
kami penuhi.” 
Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper 
penuh, sesuai dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu 
banyak jumlahnya ketika itu. 
“Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,“titah baginda 
sambil menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah 
menggeleng-gelengkan kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun 
bersabda,“Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya 
seceper untuk Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa 
hendak dikata lagi, Cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang 
dari negeri Jawa, kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“ 
Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam sececer dari tangan 
Raja Johor itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja 
disanggah. Besarlah terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung, 
inilah peribahasanya – hati kerbau sama dipepah hati tungau sama pula 
dicecah.” 
Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh sececer garam 
pemberian Raja Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata 
rakyat sekampung-kampung, garam sececer ini tentulah tidak memadai. 
Hendak dimiliki untuk diri sendiri, tamak-loba hukumnya,” piker Nenek Sakti 
dalam hatinya. “Nah….takdir Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah, 
turunkanlah mujizat-Mu menjadikan garam sececer ini hamba-rakyat setia 
mengabdi kepada rajanya. Sebab, hendak dibagi-bagikan sama rata pun 
tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari. Turunkanlah karunia-Mu ya Allah, 
guna membalas budi Raja kami yang baik hati, bertenggang rasa, adil 
bijaksana…,”sepah-serapah, kaul Nenek Sakti. 
Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi. 
Disaat itu pula dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari sececer 
garam anugerah raja itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek 
Sakti,“Ampun Nenek sakti datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin 
11
mengabdi dibawah duli Raja Johor junjungan Nenek Sakti, junjungan kami 
juga,“kata keenam orang jelmaan garam sececer itu kepada Nenek Sakti. 
Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang 
berdaulat di bawah duli Raja Johor,“tukas Nenek Sakti, seraya 
mempersembahkan mereka itu ke hadapan baginda Raja Johor di tahta 
singgasana. 
Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan 
Raja Johor, bertanyalah baginda,“Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah 
duli kami. Apa hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“ 
”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak,“Sesuai dengan 
asal patik dari sececer garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami. 
Mohon, tempatkan patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam 
ini dari laut, ke laut itulah pula tempat tinggal bangsa kami…Orang Enam 
Suku.“ 
Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. 
Selanjutnya, Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, 
penjaga teluk-rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam 
lingkungan: kerang-ikan, pasir-pantai sarang penyu bertelur. 
Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi 
sebagian warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di 
sampan-perahu, suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau 
lainnya lagi, sesuai dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat 
mereka berteduh dalam teluk rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke 
selatan, dan pada musim angin selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut,“ 
sudah merupakan pusaka-baka“ Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku. 
12 
Pesan Moral : 
Orang Laut Enam Suku punya prinsip hidup yang leluasa, bebas dari 
perasaan, tetapi sangat setia dan menaati kewajibannya. Mandiri dalam 
memenuhi keperluan hidup, mampu menjaga keselamatan diri sendiri, dan 
memiliki sifat pemberani.
Dalam cerita ini juga terkandung nilai-nilai pendidikan. Hal ini tergambar 
dari sifat Nenek Sakti yang arif, tidak mementingkan dirinya sendiri dan Raja 
Johor yang adil dan bijaksana, dan rasa kesetiaan dari Orang laut untuk 
membalas guna. 
13 
2.2. Gambaran Karakter 
Berikut ini adalah gambaran karakter pada cerita. 
1. Nenek 
Nama : Nenek Sakti 
Usia : Sekitar 70 tahun 
Jenis Kelamin : Perempuan 
Sifat : Bijak, peduli terhadap sesama, rendah hati, 
santun. 
Fisik : Wajah yang sudah berkeriput, dengan badan 
yang tidak terlalu tinggi, dan sedikit 
membungkuk. 
Pakaian : Memakai kebaya sederhana, dan menggunakan 
arik. 
Kulit : Sawo matang 
2. Raja Johor 
Nama : Raja Ibrahim Ali 
Usia : Sekitar 50 tahun 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Arif dan bijaksana, rendah hati, dermawan, 
santun, murah senyum. 
Fisik : Berbadan gemuk, tidak terlalu tinggi, 
mempunyai kumis yang panjang. 
Pakaian : Pakaian yang biasa dipakai raja-raja Melayu, 
menggunakan keris, destar di kepala dengan 
lambang bulan dan bintang di tengah-tengahnya, 
menggunakan ikat pinggang dan
kepala tali pinggangnya, dan menggunakan kain 
songket. 
14 
Kulit : Putih 
3. Suku 1 
Nama : Tapa 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Tegas, kuat, pantang menyerah. 
Fisik : Berbadan tegap, tidak terlalu tinggi. 
Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan panjang untuk 
pakaian luarnya, kemudian memakai baju biasa 
untuk bagian dalamnya, dengan celana panjang 
di atas mata kaki, memakai kain songket, dan 
menggunakan ikat kepala. 
Kulit : Putih kecoklatan 
4. Suku 2 
Nama : Takur 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Tidak banyak bicara, murah senyum, rendah 
hati 
Fisik : Tinggi, sedikit kurus. 
Pakaian : Memakai pakaian pajang yang tertutup, dengan 
celana panjang yang dipadukan dengan kain 
songket, dan menggunakan ikat kepala. 
Kulit : Sawo matang. 
5. Suku 3 
Nama : Rabas 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Pendiam, murah senyum, pemaaf, sedikit keras 
kepala.
Fisik : Tinggi dan tidak terlalu gemuk. 
Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengang panjang dan 
terbuka, baju dalamnya menggunakan kaos, 
menggunakan celana panjang serta songket, dan 
ikat kepala. 
15 
Kulit : Putih 
6. Suku 4 
Nama : Tiaga 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Dermawan, banyak bicara, lincah. 
Fisik : Badan cukup gemuk dan tidak terlalu tinggi. 
Pakaian : Memakai pakaian Melayu yang terbuka dengan 
lengan pendek, menggunakan kaos untuk baju 
dalamnya, memakai celana pendek di bawah 
lutut, dipadukan dengan memakai kain songket, 
dan ikat kepala. 
Kulit : Sawo matang 
7. Suku 5 
Nama : Andalas 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Pintar, aktif, ramah, sopan. 
Fisik : Tinggi dan berbadan tegap. 
Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan pajang yang 
terbuka dengan kaos untuk baju dalamnya, 
celana panjang di atas mata kaki yang 
dipadukan dengan kain songket, dan 
menggunakan ikat kepala. 
Kulit : Putih
16 
8. Suku 6 
Nama : Parapati 
Jenis Kelamin : Laki-laki 
Sifat : Lincah, banyak bicara, sopan 
Fisik : Berbadan sedang tidak terlalu tinggi, sedikit 
kurus, hidung mancung. 
Pakaian : Memakai pakaian lengan panjang yang terbuka, 
kaos untuk baju dalamnya, kemudian memakai 
celana panjang dan kain songket, serta 
menggunakan ikat kepala. 
Kulit : Putih
Tabel 1 Jadwal Kerja 
17 
Kegiatan 
Minggu 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 
A. Pra-Produksi 
Menentukan Ide Cerita dan Konsep 
Desain Karakter 
Pembuatan Proposal 
Presentasi Awal 
Menyusun Naskah Cerita/Skenario 
Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, 
dan Lingkungan Sekitar) 
Pembuatan Storyboard 
Recording (Merekam Suara Sesuai 
Dialog Pada Naskah) 
Sound Effect and Music 
UTS 
B. Produksi dan Pasca Produksi 
Tracing Karakter dan Pewarnaan 
Modeling 2D dan Penganimasian 
Compositing and Editing 
Presentasi Akhir
DAFTAR PUSTAKA 
1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13- 
18 
17. 
2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia: 
http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28 
Feburari 2014]. 
3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20 
Jan. 2014. 
4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa 
Indonesia. [Online]. Tersedia: 
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-dengan- 
riau-dangan-bahasa- indonesia. [07 Maret 2014]. 
5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online]. 
Tersedia : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu- 
riau. [07 Maret 2014]. 
6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia: 
http://www.cbs-bogor. 
net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi%26Multimedia.pdf. 
[07 Maret 2014]

More Related Content

What's hot

Biografi bj habibie
Biografi bj habibieBiografi bj habibie
Biografi bj habibieQisya23
 
Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiDewi_Sejarah
 
Analisa Tragedi Trisakti
Analisa Tragedi TrisaktiAnalisa Tragedi Trisakti
Analisa Tragedi Trisakti
viviokta3
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Sapto Pandugo
 
Paper pendidikan kewarganegaraan
Paper pendidikan kewarganegaraanPaper pendidikan kewarganegaraan
Paper pendidikan kewarganegaraannatal kristiono
 
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdfASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
edisoneta
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
iwan setiawan
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of law
Amyarimbi
 
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Reinaldo Rahadian Putra
 
Contoh storyline metamorfosis
Contoh storyline   metamorfosisContoh storyline   metamorfosis
Contoh storyline metamorfosis
jhoni martin
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
Manunggal Amethyst
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaYabniel Lit Jingga
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaPT Lion Air
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
Warnet Raha
 
Makalah maulid nabi
Makalah maulid nabiMakalah maulid nabi
Makalah maulid nabi
Neli Narulita
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
apotek agam farma
 
Analisis Poster Film
Analisis Poster Film Analisis Poster Film
Analisis Poster Film
Agus Williams
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Izzatul Ulya
 

What's hot (20)

Biografi bj habibie
Biografi bj habibieBiografi bj habibie
Biografi bj habibie
 
Ppt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawatiPpt pni baru dewi setyawati
Ppt pni baru dewi setyawati
 
Analisa Tragedi Trisakti
Analisa Tragedi TrisaktiAnalisa Tragedi Trisakti
Analisa Tragedi Trisakti
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
 
Paper pendidikan kewarganegaraan
Paper pendidikan kewarganegaraanPaper pendidikan kewarganegaraan
Paper pendidikan kewarganegaraan
 
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdfASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
ASKEP GANGGUAN CITRA TUBUH.pdf
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of law
 
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
 
Contoh storyline metamorfosis
Contoh storyline   metamorfosisContoh storyline   metamorfosis
Contoh storyline metamorfosis
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Makalah maulid nabi
Makalah maulid nabiMakalah maulid nabi
Makalah maulid nabi
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)
 
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesiaKelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
Kelompok 2 ppt kasus pelanggaran ham di indonesia
 
Analisis Poster Film
Analisis Poster Film Analisis Poster Film
Analisis Poster Film
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
 

Similar to Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb
antoanto123
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
Jurnal Go-Blog
 
Rancangan diklat komik (autosaved)
Rancangan diklat komik (autosaved)Rancangan diklat komik (autosaved)
Rancangan diklat komik (autosaved)
Aiiu Pospha
 
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
 
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
Zainul Arifin
 
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptxLangkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
GemaRullyana1
 
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdfKD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
SuzyMulyawan
 
RPP XI Multimedia
RPP XI MultimediaRPP XI Multimedia
RPP XI Multimedia
FilmKita
 
Simdig pra produktif
Simdig pra produktifSimdig pra produktif
Simdig pra produktif
AdamPikacu
 
pt4_skenario_animasi.pptx
pt4_skenario_animasi.pptxpt4_skenario_animasi.pptx
pt4_skenario_animasi.pptx
alexandersimamora3
 
Tugas story board
Tugas story boardTugas story board
Tugas story boardecco_15
 
Artikel 10
Artikel 10Artikel 10
Artikel 10
vikaaulia
 
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan KhotbahContoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
Cindyz
 
Proyek Akhir "AWANG GARANG PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
Proyek Akhir "AWANG GARANG  PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"Proyek Akhir "AWANG GARANG  PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
Proyek Akhir "AWANG GARANG PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
Sapriadi Tanjung
 
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013Syarifudin Amq
 
Ptk cartoon
Ptk cartoonPtk cartoon
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
Ahmad Saktia Yunus
 
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIHMakalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Rachardy Andriyanto
 

Similar to Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku" (20)

4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb4196 5856-1-pb
4196 5856-1-pb
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
 
Rancangan diklat komik (autosaved)
Rancangan diklat komik (autosaved)Rancangan diklat komik (autosaved)
Rancangan diklat komik (autosaved)
 
Bab ii (dk)
Bab ii (dk)Bab ii (dk)
Bab ii (dk)
 
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
Animasi 2D dan 3D (KD: Menerapkan teknik pembuatan karakter sederhana menggun...
 
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
4._Menerapkan_Teknik_pembuatan_karakter_sederhana_menggunakan_aplikasi_animas...
 
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptxLangkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
Langkah Mengembangkan Video Pembelajaran.pptx
 
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdfKD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
KD. 3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.pdf
 
RPP XI Multimedia
RPP XI MultimediaRPP XI Multimedia
RPP XI Multimedia
 
Simdig pra produktif
Simdig pra produktifSimdig pra produktif
Simdig pra produktif
 
pt4_skenario_animasi.pptx
pt4_skenario_animasi.pptxpt4_skenario_animasi.pptx
pt4_skenario_animasi.pptx
 
Tugas story board
Tugas story boardTugas story board
Tugas story board
 
Artikel 10
Artikel 10Artikel 10
Artikel 10
 
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan KhotbahContoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
Contoh Grafik, Denah, Wacaana, Pidato, Ceramah, dan Khotbah
 
Revisi+makalah+cb 1
Revisi+makalah+cb 1Revisi+makalah+cb 1
Revisi+makalah+cb 1
 
Proyek Akhir "AWANG GARANG PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
Proyek Akhir "AWANG GARANG  PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"Proyek Akhir "AWANG GARANG  PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
Proyek Akhir "AWANG GARANG PANGLIMA LAUT BERMATA SATU"
 
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013
Syarifudin, kumpulan outline semester genap, 2013
 
Ptk cartoon
Ptk cartoonPtk cartoon
Ptk cartoon
 
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
PERANCANGAN DESAIN KARAKTER DAN MEDIA PROMOSI CERITA “ENAM SERDADU”
 
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIHMakalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
 

More from Ahmad Saktia Yunus

Membangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor OnlineMembangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor Online
Ahmad Saktia Yunus
 
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMPMEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
Ahmad Saktia Yunus
 
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
Ahmad Saktia Yunus
 
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
Ahmad Saktia Yunus
 
Hierarchy Network Model
Hierarchy Network ModelHierarchy Network Model
Hierarchy Network Model
Ahmad Saktia Yunus
 
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Ahmad Saktia Yunus
 
Histogram
HistogramHistogram
Video Conference
Video ConferenceVideo Conference
Video Conference
Ahmad Saktia Yunus
 
Apa itu samba
Apa itu sambaApa itu samba
Apa itu samba
Ahmad Saktia Yunus
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis data
Ahmad Saktia Yunus
 

More from Ahmad Saktia Yunus (10)

Membangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor OnlineMembangun Aplikasi Rapor Online
Membangun Aplikasi Rapor Online
 
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMPMEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS  CLOUD DENGAN ViMP
MEMBANGUN SERVER VIDEO STREAMING BERBASIS CLOUD DENGAN ViMP
 
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)NIS (NETWORK  INFORMATION  SERVER) dan NFS (NETWORK  FILE  SYSTEM)
NIS (NETWORK INFORMATION SERVER) dan NFS (NETWORK FILE SYSTEM)
 
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
 
Hierarchy Network Model
Hierarchy Network ModelHierarchy Network Model
Hierarchy Network Model
 
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
Proyek Akhir - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"
 
Histogram
HistogramHistogram
Histogram
 
Video Conference
Video ConferenceVideo Conference
Video Conference
 
Apa itu samba
Apa itu sambaApa itu samba
Apa itu samba
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis data
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

  • 1. FILM ANIMASI 2D TENTANG “CERITA LAUT ENAM SUKU” PROYEK AKHIR II Oleh : Candra Manto 4311211004 Lia Nurwadini 4311211005 Almuaini Nurmawati 4311211011 M. Azahari 4311211016 Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, dan sumber acuan dalam pembuatan animasi 2D. 1 1.1. Latar Belakang Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya mampu memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu membangun nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang berasal dari suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat beserta nilai-nilai budaya yang mereka anut. Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya kerajaan Melayu Nusantara. Yang pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke Riau. Di Riau sendiri wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut Melayu Riau Daratan, dan masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Kepulauan Riau yang biasa disebut Melayu Riau Kepulauan. Dan untuk daerah Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau Kepulauan. Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar pembuatan animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang sebagian besar adalah Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan Tamasik sampai kejayaan Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14 sampai pada abad ke-18. Dimana pada saat itu Batam masih dalam kawasan Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau-Lingga pada tahun 1721-1911. Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi komputer. Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu sebagai alat penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu proses visualisasi cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita rakyat/dongeng akan lebih menarik bila disajikan melalui animasi, disamping
  • 3. mudah dalam mencerna cerita juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran dari cerita. 2 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :  Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D?  Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan bentuk tubuh, wajah, pakaian, dan latar yang sesuai dengan waktu pada cerita. Dan juga penentuan warna yang sesuai? 1.3. Batasan Masalah Agar proposal ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain:  Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada.  Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh.  Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw, Adobe Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere.  Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5 menit. 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas beberapa tujuan penelitian yang meliputi:  Untuk dapat mengadaptasi cerita rakyat ke dalam animasi 2D hal pertama adalah menentukan target audience. Dari sini akan dibuat seperti apa bentuk dari karakternya nanti.  Dalam pembentukan desain karakter, pada karakternya sendiri bisa mengambil acuan dari contoh animasi 2D yang menceritakan dongeng dengan target audience yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan
  • 4. nantinya seperti apa bentuk dari karakter. Dan untuk pakaiannya dapat mengacu pada baju-baju adat Melayu, seperti Baju Kurung, Kain Songket, dan juga ikat kepala. 3 1.5. Studi Literatur 1.5.1. Pengertian Animasi Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan (Terjemahan dari : Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002). 1.5.2. Prinip Dasar Animasi Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak dan memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah: 1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween) 2. Pengaturan Waktu (Timing) 3. Gerakan Sekunder (Secondary Action) 4. Akselerasi (Ease In and Out) 5. Antisipasi (Anticipation) 6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and Overlapping Action) 7. Gerakan Melengkung (Arc) 8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration) 9. Elastisitas (Squash And Strech) 10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging) 11. Daya Tarik Karakter (Appeal) 12. Penjiwaan Karakter
  • 5. 4 1.5.3. Pengertian Multimedia Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata, yaitu "multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang memiliki arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar, video, musik, atau angka (Pengertian Ahli. 2013. Pengertian Multimedia Menurut pada Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para-ahli. html. [07 Maret 2014]. 1.5.4. Komponen Multimedia Komponen-komponen Multimedia adalah: 1. Teks 2. Image (grafik) 3. Bunyi (audio) 4. Video 5. Animasi 6. Virtual Reality 1.5.5. Proses Pembuatan Animasi 1. Pra Produksi  Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter  Menyusun Naskah Cerita/Skenario  Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar)  Pembuatan Storyboard  Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah)  Sound Effect and Music 2. Produksi  Tracing Karakter dan Pewarnaan  Modeling 2D dan Penganimasian
  • 6. 5 3. Pasca Produksi  Compositing and Editing 1.5.6. Referensi Gaya Desain Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun desain pakaian adalah sebagi berikut: 1.5.1.1. Desain Karakter Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, kami mengambil referensi dari salah satu animasi karya Kastari Animation yang mengambil dongeng cerita rakyat “Keong Emas”. Karena kesamaan target audience, maka gaya desain karakternya menyesuaikan dengan animasi tersebut. Dimana gaya desain karakternya lebih terlihat lucu, dengan mata yang bulat, juga wajah yang tembam. Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official Gambar 1.1 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudara Tirinya 1.5.1.2. Gaya Desain Pakaian Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat yang biasa dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat kepala.
  • 7. Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis pakaian yang dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan kegiatan yang dilakukan, misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-hari. 6 Jenis Pakaian: a. Pakaian Harian Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya.  Pakaian Anak-anak Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk anak perempuan yang belum dewasa memakai baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut. Sumber : ht tp://capital-adham.blogspot .com/2013/09/ret i-ke-t idak-pakai-baju-melayu.html Gambar 1.2 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang  Pakaian Dewasa Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang yang dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju
  • 8. ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa selendang atau. Sumber: ht tp://3.bp.blogspot .com/_fxA23BMuGbk/ Gambar 1.3 Baju Kurung Cekak Musang 7  Pakaian Orangtua Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti Baju Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. Kerudung untuk menutupi kepala berupa selendang segi empat yang dibentuk segitiga sehingga menyerupai jilbab. Sumber : ht tp://fusion-fashion.blogspot .sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga Gambar 1.4 Baju Kurung Teluk Belanga
  • 9. 8 b. Pakaian Resmi Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-daerah di Riau lainnya. Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah dan kain samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu ikat dagang dalam dan ikat dagang luar. Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut. c. Pakaian Upacara Adat Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki. Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan pakaian untuk perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai untuk perempuan tua adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk perempuan setengah baya dan gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutra. Warna hitam pada pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat penobatan raja, menteri, atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain, semisal upacara penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah, para perempuan memakai baju berwarna kuning. Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul tersebut berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga goyang di atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di sebelah kiri dihiasi jurai pendek.
  • 10. Sumber : ht tp://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-t radisional-melayu-riau. Gambar 1.5 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung 9
  • 11. BAB II DESKRIPSI PROYEK Pada bagian ini memuat mengenai gambaran cerita yang akan dijadikan animasi 2D, menjelaskan deskripsi karakter yang ada dalam cerita, dan juga jadwal kerja. 10 2.1. Gambaran Cerita Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek Sakti memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung sangat memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat ikan asin, ada juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-hari. Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat. Patik menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya diri.” “Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja, “Kabarkanlah dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami penuhi.” “Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya. “Patik kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang kehabisan garam untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan, guna menggarami ikan labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat sekarang ini. Ampun… Tuanku, kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik mendapatkan garam itu. Tidak boleh banyak, secupak-segantang pun cukuplah. Dapat banyak dibagi sama banyak, bila sedikit sama-sama dicicipi. Demikianlah harapan patik.” “Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,” kata Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti itu kami penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami berikan. Sebab luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak.
  • 12. Sembah permintaan orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh kami penuhi.” Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper penuh, sesuai dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu banyak jumlahnya ketika itu. “Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,“titah baginda sambil menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah menggeleng-gelengkan kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun bersabda,“Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya seceper untuk Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa hendak dikata lagi, Cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang dari negeri Jawa, kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“ Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam sececer dari tangan Raja Johor itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja disanggah. Besarlah terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung, inilah peribahasanya – hati kerbau sama dipepah hati tungau sama pula dicecah.” Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh sececer garam pemberian Raja Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata rakyat sekampung-kampung, garam sececer ini tentulah tidak memadai. Hendak dimiliki untuk diri sendiri, tamak-loba hukumnya,” piker Nenek Sakti dalam hatinya. “Nah….takdir Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah, turunkanlah mujizat-Mu menjadikan garam sececer ini hamba-rakyat setia mengabdi kepada rajanya. Sebab, hendak dibagi-bagikan sama rata pun tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari. Turunkanlah karunia-Mu ya Allah, guna membalas budi Raja kami yang baik hati, bertenggang rasa, adil bijaksana…,”sepah-serapah, kaul Nenek Sakti. Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi. Disaat itu pula dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari sececer garam anugerah raja itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek Sakti,“Ampun Nenek sakti datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin 11
  • 13. mengabdi dibawah duli Raja Johor junjungan Nenek Sakti, junjungan kami juga,“kata keenam orang jelmaan garam sececer itu kepada Nenek Sakti. Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang berdaulat di bawah duli Raja Johor,“tukas Nenek Sakti, seraya mempersembahkan mereka itu ke hadapan baginda Raja Johor di tahta singgasana. Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan Raja Johor, bertanyalah baginda,“Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah duli kami. Apa hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“ ”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak,“Sesuai dengan asal patik dari sececer garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami. Mohon, tempatkan patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam ini dari laut, ke laut itulah pula tempat tinggal bangsa kami…Orang Enam Suku.“ Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas. Selanjutnya, Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai, penjaga teluk-rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam lingkungan: kerang-ikan, pasir-pantai sarang penyu bertelur. Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi sebagian warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di sampan-perahu, suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau lainnya lagi, sesuai dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat mereka berteduh dalam teluk rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke selatan, dan pada musim angin selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut,“ sudah merupakan pusaka-baka“ Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku. 12 Pesan Moral : Orang Laut Enam Suku punya prinsip hidup yang leluasa, bebas dari perasaan, tetapi sangat setia dan menaati kewajibannya. Mandiri dalam memenuhi keperluan hidup, mampu menjaga keselamatan diri sendiri, dan memiliki sifat pemberani.
  • 14. Dalam cerita ini juga terkandung nilai-nilai pendidikan. Hal ini tergambar dari sifat Nenek Sakti yang arif, tidak mementingkan dirinya sendiri dan Raja Johor yang adil dan bijaksana, dan rasa kesetiaan dari Orang laut untuk membalas guna. 13 2.2. Gambaran Karakter Berikut ini adalah gambaran karakter pada cerita. 1. Nenek Nama : Nenek Sakti Usia : Sekitar 70 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Sifat : Bijak, peduli terhadap sesama, rendah hati, santun. Fisik : Wajah yang sudah berkeriput, dengan badan yang tidak terlalu tinggi, dan sedikit membungkuk. Pakaian : Memakai kebaya sederhana, dan menggunakan arik. Kulit : Sawo matang 2. Raja Johor Nama : Raja Ibrahim Ali Usia : Sekitar 50 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Arif dan bijaksana, rendah hati, dermawan, santun, murah senyum. Fisik : Berbadan gemuk, tidak terlalu tinggi, mempunyai kumis yang panjang. Pakaian : Pakaian yang biasa dipakai raja-raja Melayu, menggunakan keris, destar di kepala dengan lambang bulan dan bintang di tengah-tengahnya, menggunakan ikat pinggang dan
  • 15. kepala tali pinggangnya, dan menggunakan kain songket. 14 Kulit : Putih 3. Suku 1 Nama : Tapa Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Tegas, kuat, pantang menyerah. Fisik : Berbadan tegap, tidak terlalu tinggi. Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan panjang untuk pakaian luarnya, kemudian memakai baju biasa untuk bagian dalamnya, dengan celana panjang di atas mata kaki, memakai kain songket, dan menggunakan ikat kepala. Kulit : Putih kecoklatan 4. Suku 2 Nama : Takur Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Tidak banyak bicara, murah senyum, rendah hati Fisik : Tinggi, sedikit kurus. Pakaian : Memakai pakaian pajang yang tertutup, dengan celana panjang yang dipadukan dengan kain songket, dan menggunakan ikat kepala. Kulit : Sawo matang. 5. Suku 3 Nama : Rabas Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Pendiam, murah senyum, pemaaf, sedikit keras kepala.
  • 16. Fisik : Tinggi dan tidak terlalu gemuk. Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengang panjang dan terbuka, baju dalamnya menggunakan kaos, menggunakan celana panjang serta songket, dan ikat kepala. 15 Kulit : Putih 6. Suku 4 Nama : Tiaga Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Dermawan, banyak bicara, lincah. Fisik : Badan cukup gemuk dan tidak terlalu tinggi. Pakaian : Memakai pakaian Melayu yang terbuka dengan lengan pendek, menggunakan kaos untuk baju dalamnya, memakai celana pendek di bawah lutut, dipadukan dengan memakai kain songket, dan ikat kepala. Kulit : Sawo matang 7. Suku 5 Nama : Andalas Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Pintar, aktif, ramah, sopan. Fisik : Tinggi dan berbadan tegap. Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan pajang yang terbuka dengan kaos untuk baju dalamnya, celana panjang di atas mata kaki yang dipadukan dengan kain songket, dan menggunakan ikat kepala. Kulit : Putih
  • 17. 16 8. Suku 6 Nama : Parapati Jenis Kelamin : Laki-laki Sifat : Lincah, banyak bicara, sopan Fisik : Berbadan sedang tidak terlalu tinggi, sedikit kurus, hidung mancung. Pakaian : Memakai pakaian lengan panjang yang terbuka, kaos untuk baju dalamnya, kemudian memakai celana panjang dan kain songket, serta menggunakan ikat kepala. Kulit : Putih
  • 18. Tabel 1 Jadwal Kerja 17 Kegiatan Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 A. Pra-Produksi Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter Pembuatan Proposal Presentasi Awal Menyusun Naskah Cerita/Skenario Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar) Pembuatan Storyboard Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah) Sound Effect and Music UTS B. Produksi dan Pasca Produksi Tracing Karakter dan Pewarnaan Modeling 2D dan Penganimasian Compositing and Editing Presentasi Akhir
  • 19. DAFTAR PUSTAKA 1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13- 18 17. 2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia: http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28 Feburari 2014]. 3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20 Jan. 2014. 4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-dengan- riau-dangan-bahasa- indonesia. [07 Maret 2014]. 5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online]. Tersedia : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu- riau. [07 Maret 2014]. 6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia: http://www.cbs-bogor. net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi%26Multimedia.pdf. [07 Maret 2014]