Proposal ini menawarkan otomatisasi perpustakaan dan pembangunan perpustakaan digital untuk sekolah. Sistem yang ditawarkan menggunakan aplikasi SENAYAN yang dapat diakses secara online. Implementasi sistem ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan perpustakaan sekolah dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar.
Kepemimpinan Perpustakaan
Oleh: Neila Ramdhani
Disampaikan pada acara Seminar dan Munas Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia di Yogyakarta, 26 April 2012
Kepemimpinan Perpustakaan
Oleh: Neila Ramdhani
Disampaikan pada acara Seminar dan Munas Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Indonesia di Yogyakarta, 26 April 2012
An attempt is made at this point to undertaking issues associated in the direction of the LIS education in
India and specified some suggestions based on routine features and experiences. This paper presents a historical
outlook of Library and Information Science (LIS) education in India. This paper discusses the study also put
forward the fundamentals of the LIS curriculum and the vision of LIS education in India for the future decade and
stresses the wants of revised course contents and allied challenges for readiness of Indian LIS education in the digital
environment. Finally, this paper highlights the recommendations of the National Knowledge Commission offer an
opportunity for restructuring and modifying the educational system of LIS that needs to be snatched.
Software is defined as a set of related computer programs (stored set of instructions) that governs the operation of computer system and makes the hardware run. The software for a computer system may be classified as system software (e.g. Operating System) and application software. System software is responsible for the overall management of the computer resources whereas application software is designed to perform certain tasks and thereby make computers able to perform different predefined jobs. Library automation software, as application software, performs day-to-day library activities through human interventions. Library automation packages are developed in view of the two most essential activities of any library – housekeeping and information retrieval.
An attempt is made at this point to undertaking issues associated in the direction of the LIS education in
India and specified some suggestions based on routine features and experiences. This paper presents a historical
outlook of Library and Information Science (LIS) education in India. This paper discusses the study also put
forward the fundamentals of the LIS curriculum and the vision of LIS education in India for the future decade and
stresses the wants of revised course contents and allied challenges for readiness of Indian LIS education in the digital
environment. Finally, this paper highlights the recommendations of the National Knowledge Commission offer an
opportunity for restructuring and modifying the educational system of LIS that needs to be snatched.
Software is defined as a set of related computer programs (stored set of instructions) that governs the operation of computer system and makes the hardware run. The software for a computer system may be classified as system software (e.g. Operating System) and application software. System software is responsible for the overall management of the computer resources whereas application software is designed to perform certain tasks and thereby make computers able to perform different predefined jobs. Library automation software, as application software, performs day-to-day library activities through human interventions. Library automation packages are developed in view of the two most essential activities of any library – housekeeping and information retrieval.
Paper ini merupakan laporan dalam pelaksanaan penerapan aplikasi TIK di perpustakaan sekolah. Dalam penerapan ini saya memilih untuk meerapkan di SMPN 7 Bandung dan mencoba untuk menerapkan aplikasi atau software SLiMS
Artikel: Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Lay...Bachrul Ilmi
Analisis Terhadap Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN Watukosek Kabupaten Pasuruan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PROPOSAL OTOMATISASI PERPUSTAKAAN DAN
PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
JUSUFNURSJAMSU
Dusun Pende RT.12/04 Ds. Pamalayan
Kecamatan Cijeungjing – Ciamis
E-mail: jusufnursjamsu@gmail.com
Website : www.devianweb.hol.es
HP. 081321430717
2. PENDAHULUAN
LatarBelakangMasalah
Menurut manifesto Perpustakaan Sekolah yang dicanangkan IFLA
(International Federation of Library Associations)-UNESCO,
perpustakaan sekolah sebagai salah satu komponen sekolah mempunyai
misi menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi di dalam
masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para siswa agar terampil
belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar
mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Di
Indonesia sendiri, keberadaan Perpustakan Sekolah telah dijadikan satu
“keharusan” bagi setiap sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar, sekolah
menengah pertama maupun sekolah menengah atas sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, perkembangan koleksi
perpustakaan sekolah pun dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan
yang terjadi, saat ini koleksi perpustakaan sekolah tidak hanya cukup /
terbatas dalam bentuk buku atau media cetak lainnya, namun harus
mengikuti perkembangan yang terjadi pada media sumber belajar yang
kian beragam seperti CD/DVD,film, mikrofilm, file komputer hingga yang
berbentuk maya (internet).
Semakin meningkatnya jumlah serta ragam koleksi perpustakaan sekolah
menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan waktu serta tenaga yang
3. diperlukan untuk pengelolaannya, padahal pada umumnya perpustakaan
sekolah masih ditangani oleh tenaga pengelola yang sangat terbatas,
bahkan pada jenjang sekolah dasar umumnya masih dikelola oleh guru
yang mempunyai tugas utama melaksanakan pembelajaran, dan sebagai
konsekuensinya pelayanan perpustakaan sekolah pun menjadi kurang
optimal bahkan tidak terkelola dengan baik.
Untuk mengembalikan fungsi perpustakaan sekolah sebagai lumbung
sumber belajar serta mengoptimalkan pemanfaatannya, sudah saatnya
dilakukan suatu upaya optimalisasi diantaranya melalui otomatisasi
sistem perpustakaan serta pembangunan perpustakaan digital sebagai
portal pengaksesan berbagai koleksi perpustakaan.
Tujuan
Implementasi Proposal yang ditawarkan ini mempunyai beberapa
tujuan, yaitu:
1. Menyediakan suatu sistem otomatisasi pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan sekolah berbasis komputer.
2. Menyediakan suatu aplikasi portal untuk mengakses berbagai koleksi
perpustakaan sekolah.
3. Menyediakan suatu basis data koleksi perpustakaan sekolah yang
handal dan akurat untuk keperluan operasional, pelaporan maupun
perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah.
Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pengimplementasian Proposal
yang ditawarkan ini adalah:
1. Penghematan waktu serta tenaga bagi pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan.
2. Kenudahan bagi pengguna perpustakaan dalam penelusuran informasi
maupun sirkulasi koleksi perpustakaan.
3. Tersedianya basis data koleksi perpustakaan yang handal dan akurat
yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pengembangan
perpustakaan.
4. SISTEM OTOMATISASI PERPUSTAKAAN DAN
PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
Gambaran Sistem
Sistem otomatisasi perpustakaan dan pembangunan perpustakaan
digital yang ditawarkan melalui proposal ini adalah sistem yang
dikembangkan berdasarkan aplikasi SENAYAN (SLiMS) yaitu sebuah
aplikasi perpustakaan berbasis web sehingga sistem bersifat multi
platform atau dapat diakses oleh berbagai perangkat yang mempunyai
sistem operasi berbeda seperti oleh komputer (windows, linux, OS2) atau
smartphone (android, ios, windowsphone). Secara umum arsitektur
sistem yang ditawarkan dapat digambarkan sebagai berikut:
5. Publik mengakses data melalui modul publik (OPAC= Open Public
Access Catalogue) untuk mengakses berbagai koleksi perpustakaan yang
telah terdigitalisasi, serta memperoleh informasi katalog koleksi yang
tersedia. Berdasarkan informasi tersebut, anggota/publik dapat
meminjam koleksi yang ada di perpustakaan. Transaksi ini dilayani
secara otomatis oleh sistem. Di sisi lain, Adminstrator dengan
menggunakan modul utilitas melakukan pemeliharaan data-data yang
ada berikut melakukan pengelolaan administratif keanggotaan maupun
pelaporan.
Skema Sistem
Lingkup pemanfaatan otomatisasi perpustakaan dan
pembangunan perpustakaan digital yang ditawarkan melalui
proposal ini dapat dilakukan melalui jaringan lokal (LAN/Intranet)
maupun melalui jaringan internet. Secara skematis lingkup
pemanfaatannya dapat digambarkan sebagai berikut:
6. Untuk alasan keamanan, secara standar lingkup pemanfaatan otomatisasi
perpustakaan dan perpustakaan digital yang ditawarkan melalui proposal
ini adalah untuk penggunaan pada jaringan lokal, namun tidak tertutup
kemungkinan untuk memperluasnya pada jaringan internet dengan
perjanjian tersendiri.
SpesifikasiPeralatan Sistem
Untuk mengimplementasikan sistem otomatisasi perpustakaan
dan pembangunan perpustakaan digital yang ditawarkan melalui
proposal ini diperlukan spesifikasi perangkat keras serta perangkat lunak
sebagai berikut:
1. Untuk Server
a. Perangkat Keras :
- CPU min. Intel Pentium IV
- Memori min. 1 GB
- Hard Disk Drive min. 40 GB
- Layar Monitor
- Keyboard + Mouse
- NIC/ LAN Card
- USB Port
b. Perangkat Lunak:
- OS Windows min. Windows XP
- Linux min. Kernel 2.2.
2. Untuk Client (OPAC dan Counter)
a. Perangkat Keras:
- CPU min Intel Pentium II
- Memori min 128 MB
- HDD min. 10 GB
- Layar Monitor
- Keyboard + Mouse
- NIC / Wifi
- Headphone
b. Perangkat Lunak:
- OS Windows min. Windows XP
- Linux min. Kernel 2.2.
3. Perangkat jaringan:
- Router/ LAN Switch/ Acces Point (optional Modem)
- Kabel UTP
- Konektor RJ 45
7. Prosedur Implementasi
Pengimplementasian sistem otomatisasi perpustakaan dan
pembangunan perpustakaan digital yang ditawarkan melalui
proposal ini dapat dilakukan melalui prosedur:
1. Pihak sekolah menandatangani surat perjanjian kerjasama untuk
mengimplementasikan sistem otomatisasi perpustakaan dan
pembangunan perpustakaan digital.
2. Pihak pembuat membangun model sistem otomatisasi perpustakaan
dan perpustakaan digital sesuai permintaan pihak sekolah.
3. Pihak sekolah memberikan persetujuan dengan atau tanpa perbaikan
terhadap model yang telah dibuat.
4. Pihak pembuat melakukan instalasi sistem otomatisasi perpustakaan
dan perpustakaan digital beserta instalasi jaringannya pada komputer
server maupun client yang disediakan sekolah.
5. Pihak pembuat melakukan input data sistem otomatisasi perpustakaan
dan perpustakaan digital sesuai data yang diminta dan disediakan
pihak sekolah
6. Pihak pembuat menyerahkan sistem otomatisasi perpustakaan dan
perpustakaan digital kepada pihak sekolah sesuai jangka waktu yang
ditentukan.
Biaya Implementasi
Biaya pengimplementasian sistem otomatisasi perpustakaan dan
pembangunan perpustakaan digital yang ditawarkan melalui
proposal ini bersifat fleksibel tergantung paket yang dipilih sekolah untuk
diimplementasikan. Perincian paket serta biaya yang ditawarkan melalui
proposal ini adalah sebagai berikut:
No. Jenis Paket Biaya
1. Paket Dasar (per paket) Rp. 1.200.000,00
- Instalasi aplikasi sistem otomatisasi dan
perpustakaan digital pada satu server
- Instalasi jaringan untuk satu server dan
tiga komputer client
- Konten perpustakaan digital terdiri dari
+ 2000 item yang meliputi konten
berbasis teks, audio, video serta
multimedia
- Satu buah barcode reader untuk layanan
sirkulasi
8. No. Jenis Paket Biaya
2. Katalogisasi koleksi perpustakaan (per eks.) Rp. 1.500,00
- Input basis data sistem otomatisasi +
scanning cover
- Katalogisasi berdasar DDC
- Label buku dan barcode
- Kartu Buku dan kartu Slip
- Pengaturan rak buku
3 Input Data Koleksi (per judul) Rp. 500,00
- Input data + Scanning cover koleksi
4. Input Data Anggota (per anggota) Rp. 500,00
- Input data + Foto anggota
5. Pembuatan Kartu Angggota (per anggota) Rp. 1.000,00
6. Pelatihan Pembuatan/ Penggunaan Sistem
Otomatisasi Perpustakaan (per sesi max.30
orang)
Rp. 300.000,00
Pembayaran biaya implementasi dilakukan dimuka pada saat
penandatanganan perjanjian kerjasama atau dilakukan bertahap, 50% pada
saat penandatanganan kerjasama dan 50% dilakukan pada saat
penyerahan hasil pekerjaan.
Timeline Implementasi
Dapat dilihat pada lampiran proposal ini.
9. PENUTUP
Mudah-mudahan proposal Otomatisasi Perpustakan dan
Pembangunan Perpustakaan Digital ini dapat membantu berbagai
kendala yang saat ini dihadapi hampir oleh seluruh perpustakaan sekolah
serta dapat lebih mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah sebagai
lumbung sumber belajar bagi siswa, tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, maupun masyarakat sekitar. Amiin
11. TIME LINE OTOMATISASI PERPUSTAKAAN DAN
PERPUSTAKAAN DIGITAL BAGI SEKOLAH
No Deskripsi Kegiatan
Waktu Pelaksanaan (hari)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Penandatanganan kerjasama
2. Pembuatan Model Sistem
3. Perbaikan/persetujuan model oleh pihak
sekolah
4. Instalasi jaringan dan sistem pada
komputer server dan client
5. Input basis data
6. Penyerahan Sistem
7. Pembuatan kartu
Catatan:
Kapasitas input data max. 150 judul koleksi per hari
Kapasitas pembuatan kartu max. 150 anggota per hari