Alternator berfungsi mengubah energi gerak menjadi listrik. Listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik yang kemudian dikonversi menjadi arus searah melalui diode. Komponen utama alternator terdiri dari rotor, stator, dan regulator yang berfungsi mengatur tegangan dan arus listrik yang dihasilkan sesuai kebutuhan.
Tugas Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi tentang generator ac yang berisi prinsip, jenis, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel generator ac.
Oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acfatkhuls
Tugas Teknik Tenaga Listrik
Generator AC
Nama : Ftkhul Susyawan
NIM : 1310502002
Fakultas : Teknik
Prodi : S1 Teknik Mesin
Instansi : Universitas Tidar
Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo S.T., M.Eng.
Tugas generator AC ini untuk menunjang nilai perkulihaan teknik tenaga listrik.
Nama : Sandi Setya Wibowo
Nim : 1310502025
Prodi : S-1 Teknik Mesin
Fakakultas : Teknik
Instansi : Universitas Tidar
Nama : HENDI KURNIAWAN
NIM : 1310502012
Jurusan : S1 TEKNIK MESIN
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng.
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR
Tugas Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi tentang generator ac yang berisi prinsip, jenis, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel generator ac.
Oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acfatkhuls
Tugas Teknik Tenaga Listrik
Generator AC
Nama : Ftkhul Susyawan
NIM : 1310502002
Fakultas : Teknik
Prodi : S1 Teknik Mesin
Instansi : Universitas Tidar
Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo S.T., M.Eng.
Tugas generator AC ini untuk menunjang nilai perkulihaan teknik tenaga listrik.
Nama : Sandi Setya Wibowo
Nim : 1310502025
Prodi : S-1 Teknik Mesin
Fakakultas : Teknik
Instansi : Universitas Tidar
Nama : HENDI KURNIAWAN
NIM : 1310502012
Jurusan : S1 TEKNIK MESIN
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng.
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
Tugas Teknik Tenaga Listrik
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik.
Ac motor merupakan motor listrik yang digerakkan oleh arus bolak-balik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
Tugas Teknik Tenaga Listrik
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik.
Ac motor merupakan motor listrik yang digerakkan oleh arus bolak-balik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
Konten Materi :
1. Pengertian Motor Listrik
2. Prinsip Kerja Motor Listrik
3. Pengertian Generator Listrik
4. Dasar Hukum Generator Listrik
5. Prinsip Kerja Generator Listrik
6. Perbedaan Motor Listrik dan Generator Listrik
7. Jenis - Jenis Motor Listrik
8. Perbedaan Motor AC dan Motor DC
9. Motor AC 1 Fasa
10. Penjelasan Kapasitor Motor AC 1 Fasa
11. Motor AC 3 Fasa
12. Prinsip Kerja Motor AC 3 Fasa
13. Motor DC
14. Cara Kerja Motor DC
15. Stepper Motor
16. Pengertian Motor Stepper
17. Bagian Motor Stepper
18. Macam - Macam Motor Stepper
19. Model Perancangan Motor Stepper
20. Keunggulan Motor Stepper
21. Prinsip Kerja Stepper Motor
22. Bagian - Bagian Stepper Motor
23. Servo Motor
24. Cara Kerja dan Bagian - Bagian Motor Servo
25.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. PRINSIP KERJA ALTERNATOR (GENERATOR)
Komponen sistem pengisian regulator mekanik terdiri dari :
Alternator yang berfungsi merubah energi gerak menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan
merupakan arus bolak-balik (AC), untuk merubah arus AC menjadi arus DC digunakan diode
yang dipasang menjadi satu bagian dengan alternator.
Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang dihasilkan alternator dengan cara
mengatur kemagnetan pada rotor altenator. Regulator juga berfungsi untuk mengatur hidup dan
matinya lampu indikator pengisian. Sekering untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri
arus berlebihan akibat hubungan singkat.
Kunci kontak untuk menghubungkan atau memutus aliran ke lampu indicator dank e regulator.
Aliran listrik ke regulator diteruskan ke altenator berfungsi untuk menghasilkan magnet pada
altenator. Baterai menyimpan arus listrik dan stabilizer tegangan yang dihasilkan sistem
pengisian.
ALTERNATOR
Alternator yang berfungsi merubah energi gerak menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan
merupakan arus bolak-balik (AC), untuk merubah arus AC menjadi arus DC digunakan diode
yang dipasang menjadi satu bagian dengan Alternator.
Prinsip kerja Alternator
Bila pada generator DC sebuah penghantar dibentuk “U”, di ujung penghantar dipasang
komutator, pada komutator menempel sikat. Sikat “A” merupakan sikat positip dan sikat “B”
adalah sikat negatip, maka pada generator AC (altenator) kedua ujung penghantar dihubungkan
ke slip ring dan jenis sikat sudah tidak jelas karena berubah ubah sesuai posisi penghantar. Saat
penghantar diputar maka penghantar tersebut akan memotong medan magnet sehingga
menghasilkan induksi elektromagnetik. Arah arus yang dihasilkan akan berubah-ubah, pada
posisi (1) arah arus menuju sikat “A”, namun pada posisi (2) arah arus berubah menuju sikat
“B”. Perubahan tersebut dapat digambarkan dalam fungsi gelombang sinus.
2. Konstruksi Alternator
Pada altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B,E,F dan N. Terminal B merupakan terminal
output altenator yang dihubungkan ke baterai, beban dan regulator terminal B. Terminal E
berhubungan dengan sikat negatip, bodi alternator dan terminal E regulator. Terminal F
berhubungan dengan sikat positip dan dihubungkan ke terminal F regulator, Terminal N
berhubungan dengan neutral stator coil, saat altenator menghasilkan listrik maka terminal N juga
menghasilkan listrik, listrik yang dihasilkan terminal N dialirkan ke regulator terminal N, untuk
mematikan lampu indicator pengisian.
Pada regulator terdapat 6 terminal mempunyai terminal B,E,F,N, IG dan L. Empat dari 6
terminal tersebut berhubungan dengan terminal altenator yaitu B, E,F, N. Dua terminal
regulator yang lain yaitu terminal IG dan L, berhubungan dengan terminal IG kontak dan lampu.
KOMPONEN UTAMA ALTERNATOR
Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak putar mesin untuk
memutar alternator.
Kipas (fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun kumparan pada
alternator.
Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang dihasilkan tergantung
besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke rotor coil disalurkan melalui sikat yang
selalu menempel pada slip ring. Terdapat dua sikat yaitu sikat positip berhubungan dengan
terminal F, sikat negatip berhubungan dengan massa atau terminal E. Semakin tinggi putaran
mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan tetap stabil maka
kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.
3. Rotor Alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari positip baterai,
variable resistor, amper meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan ke negatip baterai. Adanya aliran
listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi magnet, saat tahanan pada variable resistor kecil
maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat, namun bila tahanan
variable resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor coil menjadi kecil sehingga kemagnetan
juga menjadi kecil. Pada saat tahanan variable resistor kecil maka voltmeter yang dipasang pada
slip ring menunjukan tegangan yang besar, sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka
tegangan pada slip ring menjadi kecil.