Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko dan analisis kecelakaan kerja. Terdapat penjelasan mengenai konsep manajemen resiko, tahapan dalam melakukan manajemen resiko seperti identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengendalian resiko. Juga dibahas mengenai analisis kecelakaan kerja mulai dari pengertian, jenis, tujuan investigasi, dan cara pelaporan kecelakaan.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.pptdeddy3prasetyo
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (Hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
penerapan secara sistematis kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan:
1. Identifikasi bahaya
2. Analisa
3. Penilaian
4. Penanganan
5. Pemantauan & Review Resiko
- Hazard (Sumber bahaya) adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm)
- Danger merupakan tingkat dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
- Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya.
- Identifikasi bahaya adalah proses yang digunakan untuk menentukan semua kemungkinan situasi apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana proses kejadiannya.
Identifikasi merupakan tahap pertama dalam kegiatan manajemen resiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.
Ada 3 pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pandauan:
1. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedere/loss?
2. Target apa saja yang terkena/ terpengaruh bahaya?
3. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
Penilaian Resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Penilaian suatu resiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena resiko yang telah ditetapkan.
Tujuan Penilaian Risiko :
1. Untuk mengetahui, mamahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
2. Untuk melakukan penilaian finansial dan risiko
3. Untuk mengendalikan risiko
Probability (Peluang) yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya.
Consequences (Akibat) yaitu tingkat keparahan/kerugian yang kemungkinan terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.pptdeddy3prasetyo
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (Hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
penerapan secara sistematis kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan:
1. Identifikasi bahaya
2. Analisa
3. Penilaian
4. Penanganan
5. Pemantauan & Review Resiko
- Hazard (Sumber bahaya) adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm)
- Danger merupakan tingkat dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
- Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya.
- Identifikasi bahaya adalah proses yang digunakan untuk menentukan semua kemungkinan situasi apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana proses kejadiannya.
Identifikasi merupakan tahap pertama dalam kegiatan manajemen resiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.
Ada 3 pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pandauan:
1. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedere/loss?
2. Target apa saja yang terkena/ terpengaruh bahaya?
3. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
Penilaian Resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Penilaian suatu resiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena resiko yang telah ditetapkan.
Tujuan Penilaian Risiko :
1. Untuk mengetahui, mamahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
2. Untuk melakukan penilaian finansial dan risiko
3. Untuk mengendalikan risiko
Probability (Peluang) yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya.
Consequences (Akibat) yaitu tingkat keparahan/kerugian yang kemungkinan terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
9. Manajemen “mungkin” berasal dari bahasa
Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan“ Source : Wikipedia
10. Pengertian Manajemen
10
Menurut Beberapa Pakar
Mary Parker Follet
Seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain
Ricky W. Griffin
Sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif
dan efesien
G.R. Terry
Suatu kerangka kerja/proses yang
membutuhkan pengarahan dan
bimbingan suatu kelompok orang-
orang untuk mencapai tujuan
organisasi yang nyata.
Federick Winslow T.
Sebuah percobaan yang dilakukan
secara sungguh-sungguh guna
menghadapi setiap persoalan yang
muncul dalam setiap kepemimpinan &
setiap sistem kerjasama yang
dilakukan setiap manusia dengan
sikap serta jiwa seorang sarjana serta
penggunaan alat-alat perumusan
12. Perbedaan Bahaya dan Resiko
12
BAHAYA
Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi
menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi
dari semuanya (OHSAS 18001:2007 klausul 3.6)
RESIKO
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian
berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu cidera
atau penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau
paparan tersebut (OHAS 18001: 2007 Klausul 3.21)
Resiko/”Risk” : Konsekuensi/“Severity” x Kemungkinan/”Likehood”
17. 1
7
ISO 31000 : 2018
Standar Internasional Manajemen Risiko
ISO 31000 adalah panduan penerapan risiko yang terdiri atas tiga elemen: prinsip (principle), kerangka kerja
(framework), dan proses (process) untuk mengelola segala faktor risiko secara transparan, sistematis dan kredibel.
18. “Tingkat manajer bertindak sebagai pemimpin dalam penerapan SMK3 dimana aktivitas
mereka terdapat bahaya potensial”
Tanggung Jawab Manajemen
19. “Organisasi perlu suatu struktur sistematis dalam mengelola bahaya potensial dari tahap
perencanaan desain sampai tahap pengendalian operasional, hingga tanggap darurat ”
Tanggung Jawab Manajemen
20. “Partisipasi dan pemahaman dari seluruh tingkat dan fungsi manajemen merupakan hal yang
dipersyaratkan”
Tanggung Jawab Manajemen
21. “Tidak efektif bila satu bagian organisasi menghasilkan lebih banyak risiko dimana pada saat
bersamaan bagian tertentu bertanggung jawab dan melakukan pengelolaan terhadap risiko
tersebut”
Tanggung Jawab Manajemen
22. HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO
dan SMK3
ASPEK MANUSIA
• Kepedulian
• Pelatihan
• Komunikasi
• Konsultasi
• Kompetensi
SISTEM/
PROSEDUR
• Dokumentasi
• Data Kontrol
• Pengukuran
•Audit
• Tinjauan Ulang Manajemen
SARANA/TEHNIS
• HIRADC
• Engineering
• Inspeksi
• Kalibrasi
• Pengendalian
Operasi
ROSES/OPERAS
HIRADC
Pengendalian
Operasi
Keselamatan
Operasi
Tanggap Darurat
24. RISK MANAGEMENT
Memerlukan :
1. Penilaian RISIKO di setiap aktivitas kerja (Risk Assessment);
2. Pengendalian dan pemantauan RISIKO (Risk Control and
Monitoring);
3. Mengkomunikasikan ad.1 dan ad.2 kepada pekerja dan orang
lain yangterlibat
(Risk Communication);
29. PEMBENTUKAN TEAM
Risk assessment :
— Tidak pernah dilakukan oleh satu orang;
— Dilakukan oleh multi disciplinary team yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman terhadap
pekerjaan yang dilakukan;
30. PEMBENTUKAN TEAM
• Anggota team termasuk :
- Management staff,
- Process atau facility engineers,
- Technical personnel,
- Supervisors,
- Production operator,
- Maintenance staff,
- Safety personnel
■ Team termasuk juga contractors/suppliers jika diperlukan.
31. MENGUMPULKAN INFORMASI
Plant layout plan;
Process flow chart;
List of work activities;
List of chemical used;
List of machinery and tools used;
Records of past incident and
accident;
Relevant legislation
Relevant codes of practice;
Inspection records;
Maintenance Record
Details of existing risk control;
OSH audit reports;
Feedback from staff, clients,
suppliers or other stakeholders;
Safe work procedures;
Minutes of OSH Committee
Meeting
Other information such as MSDS,
manufacturer's instruction manual;
Copies of any relevant previous risk
assessments;
32. A work process broken down into n work
Activities
Work Activity -> Work Activity-> Work Activity --------------------------------------- Work Activity
n
1 2 3
CLASSIFY WORK ACTIVITIES
34. PROSES UNTUK MENGENALI BAHAYA POTENSIAL YANG ADA
DAN MENENTUKAN KARAKTERISTIKNYA
(OHSAS 18001, 3.5)
HAZARD IDENTIFICATION
35. IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
(Hazard Identification)
Identifikasi potensi bahaya terkait aktivitas kerja;
Berkaitan dengan aktivitas dari setiap proses;
Dilakukan melalui spot hazards, brain storming dan konsekuensi
yg ditimbulkannya.
36. IDENTIFIKASI DAN MENCARI POTENSI BAHAYA
• KENAL DAN AMATI SEKELILING TEMPAT KERJA,
PERHATIKAN PERUBAHAN YANG TERJADI
• CARI INFORMASI MENGENAI KONDISI TEMPAT KERJA
• PERIKSA CATATAN KASUS KECELAKAAN KERJA
• PERIKSA SOP DAN MSDS
37. HAZARDS IDENTIFICATION
Identifikasi potensi bahaya terkait aktivitas kerja Dgn
mempertimbangkan :
1. Method of work;
2. Electrical and mechanical hazards;
3. Manual material handling;
4. Chemical hazards;
5. Machinery or plant (unguarded machine);
6. Temporary structure (scaffolds)
7. Environmental Conditions;
8. Layout and location equipment etc
49. 1. Untuk mengetahui, memahami dan mengukur risiko yang
terdapat di tempat kerja;
2. Untuk melakukan penilaian finansil dan risiko;
3. Untuk mengendalikan risiko;
TUJUAN PENILAIAN RISIKO
50. 1. Identifikasi bahaya
2. Tentukan siapa yang mungkin
terkena bahaya dan bagaimana
caranya
3. Evaluasi resiko dan tentukan apakah
kontrol yang sudah ada sesuai atau perlu
lebih banyak lagi
4. Catat temuan anda
5. Review penilaian anda dan revisi jika
diperlukan
Pendekatan terhadap penilaian resiko
53. TETAPKAN KONSEKUENSI DAN KEMUNGKIN
KEJADIAN
• Tetapkan siapa yang akan cidera
— Pekerja baru/magang/hamil/wanita
— Petugas kebersihan/tamu/ contraktor/tehnisi
— Masyarakat lainnya
• Bagaimana proses kejadiannya
54. SIAPA YANG MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO .............
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli K3 di
perusahaan ybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
- Memahami perat.-peruu. K3
— Memiliki keahlian di bidang K3 Kimia
55. R = f (C, F)
R = Risk
C = Consequently
F = Frequency
56. 1. Audit and compliance
program
2. Contract conditions
3. Formal review of
requirements,
specifications, design,
engineering and operations
4. Inspection and process
control
5. Preventive maintenance
6. Structured training and other
programms
7. Supervision
8. Testing
9. Technical control
10. Research and development,
technological development
ACTION TO REDUCE OR CONTROL
LIKELIHOOD
57. 1. Contingency plan
2. Contractual
arrangement
3. Contract condition
4. Design features
5. Disaster recovery plan
6. Engineering and
Structural barrier
7. Minimizing exposure to
sources of risk
8. Separation or relocation
of an activity and
resources
PROCEDURE TO
REDUCE OR CONTROL CONSEQUENCES
58. HAZARD SEVERITY
CLASSIFICATION
DESCRIPTION CATEGORY MISHAP DEFINITION
Catastrophic I Death or System Loss
Critical II Severe Injury, severe
occ. illness or major
system damage
Marginal III Minor injury, minor occ.
Illness or minor system
damage
Negligible IV Less than minor
injury,occ.illness or
system damage
59. DESCRIPTION LEVEL
SPECIFIC INDIVIDUAL
ITEM
PREQUENT A Likely to occur
frequent
PROBABLE B Will occur several
times
OCCASIONAL C Likely to occur
sometime
REMOTE D Unlikely but possible
to occur
IMPROBABLE E So unlikely
64. RISK CONTROL
Bagian dari risk management yang melibatkan
penerapan kebijakan, standard, prosedur dan
perubahan-perubahan fisik untuk
mengeliminasi atau meminimumkan
gangguan risiko.
65. Reasonably Practicable
Yang harus dipertimbangkan :
• Keparahan yang ditimbulkan (severity of hazard)
• Informasi sumber bahaya yang akan dikendalikan
(knowledge of hazard)
• Ketersediaan tindakan pengendalian yang layak
(availability of suitable control measures)
• Biaya tindakan pengendalian (cost of control measures)
66. RISK CONTROL
• Extreme risk : immediate action required;
• High risk : senior management attention
needed;
• Moderate risk : management responsibility
must be specified;
• Low risk : manage by routine procedures
67. RISK CONTROL
Risk avoidance (menghindari resiko)
Risk transfer (mentransfer resiko)
Risk retention (Lama resiko)
Risk reduction (mengurangi resiko)
75. Process Example
Hazard
(Energy Source)
Control at Source
• Design
• Eliminate
• Substitution
• Redesign
Example : Noise
•Use bolts instead of rivets
•Or buy a quieter machine
Person
Energy Path
Control on Path
• Separation
• Engineering
• Isolation
Acoustic hood
Vibration isolators
Distance
Control by Person
• Administration
• Personal
Protective
Equipment
Job Rotation
Earplugs
»Earmuffs
78. SUBSITUTION
• Substance
• Form
• Does not eliminate risk - but changes It
• Menggantl dengan material / metode
yang leblh
aman
• E.g.: Substitute diesel motor with electric
motor,
Use of "dust free" cutting / grinding
79. ENGINEERING CONTROL
• Close Potential hazard
• Isolation; eg.: welding, chemical stores
• Enclosure; eg. : noise, guarding
80.
81. VENTILATION
prevent workplace from heat, cold, dry,
wet prevent workplace from air
contamination Ventilation should combine
with other control method
e.g. use of flexible piping on welding fumes
84. Selection of Control
■ As low as reasonable and practicable
(ALARP)
■ Effectively reduces the probability or
severity of accidents
■ Cost little to implement or comply and
maintain
■ Low Cost/Benefit(Risk reduction)
ratio
■ Low probability of failure or non-
compliance
■ Technological options, Legal and
other requirements, Business, Views
of interested parties, risk
87. MEMBUAT CATATAN TEMUAN
•CATATAN TEMUAN MENCAKUP:
— Unit kerja/Tanggal/MSDS/Label/Tindakan Pengendalian
— Nama/Posisi/Komposisi Team
— Daftar Bahan Berbahaya/Informasi Bahaya
— Identifikasi Risiko/Kesimpulan Risiko
— Rekomendasi/Tanda tangan penilai
— Posisi dan tanda tangan penerima (manajemen)
• TEMUAN DI INFORMASIKAN :
— Termasuk pengendalian dan pencegahan
88. RISK REGISTER
Risk register records :
Source;
Nature;
Existing control;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Consequences and likelihood;
Initial risk rating;
Vulnerability to external/internal factors
89. RISK TREATMENT SCHEDULE AND ACTION PLAN-
Berisikan informasi sbb. :
• Siapa yg bertanggung jawab utk menerapkan rencana aksi;
• Sumberdaya yang akan digunakan;
• Alokasi budget;
• Timetable utk penerapan rencana aksi;
• Rincian mekanisme dan frekuensi review pemenuhan
rencana pengendalian risiko
90. Menyediakan sebagai
mekanisme dan alat
pertanggungjawaban
Memfasilitasi monitoring dan
review yang berkelanjutan
Menyediakan bukti audit
Memberikan dan
mengkomunikasikan
informasi
DOKUMENTASI
Menunjukkan proses
dilakukan dengan layak
Menyediakan bukti bhw tlh
dilakukan pendekatan
sistematis dlm identifikasi
dan analisis risiko
Menyediakan pengambil
keputusan dalam
merencanakan dan
tindaklanjut pengendalian
risiko
92. RISK MONITORING (I)
Monitoring Risiko bertujuan untuk :
• mengetahui dan
• memastikan apakah terjadi perubahan atau penyimpangan
dari pengendalian yang direncanakan
Melalui kegiatan :
• pemeriksaan,
• supervisi,
• observasi berkala terhadap status pengendalian yang dilakukan
93. MENGKAJI DAN REVISI
• DILAKUKAN APABILA TERJADI :
- Perubahan volume produksi, perlengkapan instalasi, bahan, proses,
tindakan pencegahan
- Kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan penyimpangan
- Diperoleh informasi tentang potensi bahaya
- Penggunaan tindakan pengendalian dan tehnologi baru atau
disempurnakan
94. RISK REVIEW
Kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
kelayakan, kesesuaian, kecocokan, kecukupan
dan efektivitas suatu sistem dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan