SlideShare a Scribd company logo
Ruang Rapat Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Lantai II
Kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur, Surabaya
28 Maret 2023
Laporan Pendahuluan
https://intip.in/BappedaProvJatim
PENYUSUNAN
FEASIBILITY STUDI
INDONESIAN ISLAMIC SCIENCE PARK
1
OUTLINE PEMBAHASAN
01 02 03
Tinjauan
Pustaka dan
Kajian
Kebijakan
Gambaran
Umum Lokasi Metodologi
Pendahuluan
04 05
Rencana
Kerja
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
PENDAHULUAN
3
Berisikan latar belakang rencana, tujuan dan ruang lingkup serta landasan hukum
Latar belakang
Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi
khususnya pada Industri Pariwisata Syariah/Halal Bertaraf Internasional di Jawa Timur.
Rencana ini telah termuat daam beberapa kebijakan diantaranya;
Proyek Strategis
Nasional
(Perpes No. 80/2019)
KSN
Gerbangkertasusila
(Perpes No. 66/2022)
RPJMD Kabupaten
Bangkalan 2018-
2023
RPJMD Provinsi
Jawa
Timur 2019-2024
IISP diharapkan menjadi salah satu kekuatan sosial budaya
dan ekonomi masyarakat Jawa Timur dengan nilai potensi
dan strategis keberadaanya. Capaian dalam kajian
Kelayakan IISP adalah ;
Instrumen dalam menganalisis kelayakan (teknis, sosial
ekonomi, lingkungan, dll) pembangunan IISP pada tiap
zona kawasan, baik dalam tahap pra, proses dan setelah
pembangunan
4
Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
Sejauh apa persiapan rencana pembangunan IISP saat ini ?
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Memberikan gambaran terhadap kelayakan
pembangunan kawasan IISP dan menjadi acuan
stakeholder dalam merumuskan dan mengambil
keputusan serta dalam menyusun kajian lanjutan.
Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
2018 Indonesian Syariah Festival (ISEF)
Hasil:
Adanya potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah
bertaraf International di Jawa Timur
Kajian konsep IISP dari d’Topeng
Kingdom Grup
Hasil:
Pengembangan kawasan IISP (101 Ha) terbadi menjadi 4 zona
8 sub zona, 4 zona besar diantaranya: Kamal Harbour Zone,
Port Discovery Zone, 1001 Nite’s Lagoon Zone, Arabian Coast
Zone
2019
Kajian KPBU Tahap I dari
Biro AP Jatim
Hasil:
Proyek IISP akan dikembangkan dengan skema KPBU
(BOT)
2020
Kajian KPBU Tahap II dari
Biro AP Jatim
Hasil: Adapun bentuk KPBU yang dapat
diimplementasikan adalah melalui skema User Charge
dan Availability Payment
5
2021
Kajian Pengadaan Lahan oleh Biro
AP
Hasil: Dihasilkan kategori lahan seluas 101 Ha yang
direncanakan, ada yang sudah dibebaskan dan belum
dibebaskan
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
2022
2022 Kajian Konsep Desain
Kawasan IISP
Hasil:
Adanya rancangan pola, gubahan, bentuk arsitektur, luas dan
kebutuhan ruang dari masing-masing bangunan pada
4 zona yakni
1. Zona Masjid
2. Zona Pusat Ekonomi Syariah
3. Zona Islamic Science Park
4. Zona History of Madura
6
2023 Kajian Studi Kelayakan
Kawasan IISP
Masterplan
Kawasan IISP
Rencana Hasil:
1. Adanya analisis mengenai kelayakan pembangunan kawasan
IISP berdasarkan pada kelayakan aspek teknis, lingkungan,
sosial ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial,
pariwisata (pasar dan pemasaran) serta risiko
2. Adanya dokumen yang memuat masterplan kawasan IISP
pada masing-masing zona
Menganalisis dari berbagai aspek (teknis, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial, serta risiko & mitigasi )
terhadap rencana pembangunan Kawasan IISP untuk menilai Kelayakan program
.
Adapun tujuan dalam kegiatan kajian ini adalah memberikan gambaran terhadap rencana pembangunan kawasan IISP di KKJS Kabupaten
Bangkalan, dari berbagai aspek yang ada, yang dapat digunakan oleh stakeholder terkait dalam merumuskan dan mengambil keputusan.
MAKSUD & TUJUAN
Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Peemrintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-
Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas
Selatan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan
Perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011 -
2033;
8. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024; dan
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 – 2023, Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun
2021.
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
TINJAUAN PUSTAKA &
KAJIAN KEBIJAKAN
8
Berisikan tinjauan pustaka, serta kajian kebijakan pendukung pengembangan kawasan IISP
TINJAUAN PUSTAKA
9
PRINSIP – PRINSIP URBAN
DESIGN
Sumber : Shirvani (1985)
Dalam menentukan konsep
perancangan desain
Indonesia Islamic Science Park (IISP)
mempertimbangkan beberapa elemen
fisik Urban Design diantaranya;
Tata Guna Lahan
(Land Use)
Bentuk dan Massa Bangunan
(Building Formand Massing)
Sirkulasi dan Parkir
(Circulation and Parking)
Ruang Terbuka
(Open Space)
Jalur Pejalan Kaki
(Pedestrian)
Simbol dan Tanda
(Signages)
Pendukung Kegiatan
(Activity Support)
Preservasi
(Preservation)
TINJAUAN KEBIJAKAN
10
Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan
Gresik- bangkalan-Mojokerto-
Surabaya-Sidoarjo-Lamongan,
Kawasan Bromo- Tengger-Semeru,
Serta Kawasan Selingkar Wilis dan
Lintas Selatan
Sebagai upaya tindak lanjut terhadap
implementasi IISP, maka dibutuhkan
dukungan secara legalitas berupa
kebijakan pendukung terhadap
pengembangan IISP di Kabupaten
Bangkalan.
Sumber : Perpres No. 80 tahun 2019 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP
Terdapat Program/Proyek Pembangunan
Indonesia Islamic Science Park (IISP) dengan
lokasi pada Kabupaten Bangkalan.
“
Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan
Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo -
Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta
Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan.
5 Kawasan Prioritas terdapat
253 Program/Proyek
Percepatan pembangunan regional,
terutama pada 5 kawasan prioritas.
“
Provinsi Jawa Timur juga diuntungkan
dengan adanya Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2019
Kawasan Prioritas
Jumlah
Program/Proyek
A Kawasan Prioritas Gerbangkertosusila 77
B Kawasan Madura dan Kepulauan Sebagai Pendukung Kawasan
Gerbangkertosusila
26
C Kawasan Prioritas Bromo-Tengger-Semeru 47
D Kawasan Selingkar Ijen sebagai Pendukung Kawasan Bromo-
Tengger-Semeru
24
E Kawasan Prioritas Selingkar Wilis dan Lintas Selatan 44
Jumlah 218
TINJAUAN KEBIJAKAN
11
Peraturan Presiden Nomor 66
Tahun 2022 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional
Kawasan Perkotaan Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Surabaya,
Sidoarjo, dan Lamongan
(Gerbangkertasusila)
Sumber : Perpres No. 66 tahun 2022
“
Tujuan Penataan Ruang KSN Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan
sebagai salah satu pusat ekonomi nasional dan ekonomi kelautan yang berdaya saing
global, terpadu, tertib, aman, dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan
berkelanjutan. Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan KSN dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi.
Pasal 7 🡪 menjelaskan bahwa
pengembangan Kawasan Perkotaan
Gerbangkertosusila sebagai salah satu
pusat pertumbuhan ekonomi
nasional
“
Pasal 8 a,b,c 🡪 Startegi dan Kebijakan
yang ada mengembangkan Kawasan
peruntukan industri di pesisir Kawasan
Perkotaan Gerbangkertasusila untuk
mendukung pengembangan ekonomi
di Pulau Jawa; Meningkatkan fungsi
logistik pelabuhan dan bandara
Internasional untuk ekonomi global serta
Meningkatkan Kawasan Perkotaan
sebagai lingkungan bisnis yang baik
untuk perdagangan dan jasa, industri,
fungsi kegiatan pertemuan, pameran,
sosial budaya,dan logistik.
Adanya IISP diharapkan akan
meningkatkan fungsi logistik pelabuhan
dan bandara internasional untuk
mendukung ekonomi global di Kawasan
Perkotaan Gerbangkertosusila dimana
lokasi IISP dekat dengan Bandara
Juanda dan Pelabuhan serta meningkatkan
Kawasan Perkotaan sebagai lingkungan
bisnis untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
TINJAUAN
KEBIJAKAN
12
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang wilayah provinsi Jawa Timur
tahun 2011-2031
“
“
RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROV. JAWA TIMUR
Sumber : RTRW Provinsi Jatim
2011-2031 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP, ITN
Penetapan Sistem Pusat Palayanan dan Sistem Jaringan Prasarana Provinsi Jawa Timur Terhadap
Kabupaten Bangkalan
WP Germakertosusila Plus berpusat di Kota Surabaya
memiliki fungsi : pertanian tanaman pangan, perkebunan,
hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan,
perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata,
transportasi, dan industri
Wilayah
Pengembangan
Kabupaten Bangkalan memiliki system jaringan
transportasi yang baik dimana dilewati jembatan
Suramadu; adanya pelabuhan dan terminal Tipe A; dan
pengembangan jalur kereta api
Fungsi WP
Germakertosusila Plus
berpusat di Kota
Surabaya
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan
Energi
Terdapat Jaringan Energi Angin, Energi Gelombang Laut,
Transmisi Tenaga Listrik, Pipa Minyak dan Gas Bumi
RENCANA POLA RUANG RTRW
PROV. JAWA TIMUR
Substansi Muatan
A. Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Hutan Lindung Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perlindungan Setempat
Sempadan Pantai Wilayah pesisir kepulauan Jawa
Timur termasuk Kabupaten
Bangkalan
A. Kawasan Konservasi
Kawasan Cagar Budaya Kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan berupa Makam
Syaikona Kholil dan Pesarean Aer
Mata Ebu di Kabupaten bangkalan
A. Kawasan Rawan Bencana
Rawan Gelombang Pasang Kawasan Pesisir sepanjang pantai
termasuk kawasan Selat Madura
Rawan Banjir Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Lindung Geologi
Cagar Alam Geologi Keunikan bentang alam berupa
kawasan karst lindung di Kabupaten
Bangkalan
Imbuhan Air Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) lintas
kabupaten di Kabupaten Bangkalan
Substansi Muatan
A. Kawasan Hutan
Hutan Produksi Kabupaten Bangkalan
Hutan Rakyat Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Pertanian
Pertanian Lahan Basah Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perkebunan
Hortikultura Rambutan dan Salak di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
Tanaman Semusim Tembakau dan Tebu di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
Tanaman Tahunan Jambu Mete dan Kelapa di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peternakan
Peternakan Ternak Besar ∙ Sentra ternak besar di Kabupaten Bangkalan
∙ Sapi Madura sebegai genetic ternak asli di seluruh kabupaten di pulau
Madura termasuk Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perikanan
Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Bangkalan
Komoditas Garam Kabupaten Bangkalan
Perikanan Budidaya Air Laut Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengembangan kawasan industri prioritas provinsi termasuk Kabupaten
Bangkalan
Peruntukan Industri di luar
Kawasan Industri
Termasuk Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pariwisata ∙ Daya Tarik Wisata Alam termasuk Pantai Rongkang di Kabupaten
Bangkalan
∙ Daya Tarik Wisata Budaya termasuk Makam Aer Mata Ebu di
Kabupaten Bangkalan
Koridor Pariwisata ∙ Jalur Pengembangan Koridor A : Kawasan Kaki Jembatan Suramadu
(KKJS), Makam Aer Mata Ebu, dan Pantai Rongkang di Kabupaten
Bangkalan
A. Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Instalasi Militer TNI ∙ Fasharkan Batu Poron di Kabupaten Bangkalan
∙ Lanal Sumenep/Batuporon di Kabupaten Bangkalan
Penetapan Kawasan Budidaya Provinsi Jawa Timur Terhadap Kabupaten
Bangkalan
Penetapan Kawasan Lindung Provinsi Jawa Timur
Terhadap Kabupaten Bangkalan
13
Sumber : RTRW Provinsi Jatim 2011-2031 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP, ITN
TINJAUAN
KEBIJAKAN
TINJAUAN KEBIJAKAN
14
mber : Perda Provinsi Jatim 4/2021 & Perda Kabupaten Bangkalan 3/2021
“
“
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
Visi pembangunan Provinsi Jawa Timur dalam
RPJMD tahun 2019-2024 sebagai berikut :
“Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur Yang Adil,
Sejahtera, Unggul Dan Berakhlak Dengan Tata
Kelola Pemerintahan Yang Partisipatoris Inklusif
Melalui Kerja Bersama Dan Semangat Gotong
Royong”
• Sektor pariwisata merupakan sektor perekonomian yang menjadi
penggerak sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, kuliner,
dan ekonomi kreatif
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang
RPJMD Kabupaten Bangkalan
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bangkalan
Yang Religius dan Sejahtera Berbasis Potensi
Lokal”.
Visi pembangunan Kabupaten Bangkalan
dalam RPJMD tahun 2019-2024 sebagai
berikut :
• Terdapat strategi khusus untuk mempercepat pencapaian visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Bangkalan
Tahun 2018-2023. Kedua strategi khusus yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Bangkalan yaitu (1) mengembangkan
pariwisata religi berbasis potensi lokal serta (2) membina dan
mengawasi penyelenggaraan pemerintah daerah.
TINJAUAN KEBIJAKAN
15
Review Konsep Indonesia Islamic
Science Park (IISP) oleh d’Topeng
Kingdom Grup
2019
TINJAUAN KEBIJAKAN
16
Review Luas
Lahan IISP
Zona Aktivitas Luasan
Zona Masjid Mewadahi kegiatan ibadah dan juga kunjungan wisata ke
masjid.
4,48 Ha
Zona Ekonomi Syariah Mewadahi aktivitas dari kegiatan ekonomi islam, mulai dari
pusat bank-bank syariah, perkantoran syariah, Hotel,
shopping arcade dan aktivitas MICE.
7,96 Ha
Zona Islamic Science Mewadahi aktivitas dari kegiatan hiburan, education park,
pusat management dan operasional kawasan, serta area-
area hiburan dengan fasilitas pendukung.
16,70 ha
Zona History of Madura Mewadahi aktivitas dari kegiatan kebudayaan Madura, seperti
karapan sapi, kuliner, merchandise, area camping dan
wahana bermain air serta pertunjukan.
8,00 Ha
Total 38,11 Ha
Catatan :
Area Jalan& Buffer sebesar 0,76 Ha dan Instalasi
Pengelolaan Sampah 0,20 Ha
Pelabuhan Wisata tidak masuk ke 38,11 Ha
TINJAUAN KEBIJAKAN
17
Review Kajian KPBU I Dalam
Desain IISP 2020
“Proyek IISP dinilai sesuai/tepat
apabila dikembangkan dengan
skema KPBU.”
Sumber : Dokumen Pra FS Studi Pembangunan IISP Bangkalan
TINJAUAN KEBIJAKAN
18
Review Kajian KPBU II Dalam
Desain IISP 2021
“Indikasi bentuk KPBU dengan skema
User Charge dan Availability Payment.”
19
Hasil Review Konsep Desain IISP
a. Zona Masjid terdiri dari masjid dan taman
b. Zona Pusat Ekonomi Syariah terdiri terdiri dari Museum Glory of Islam,
food court, shopping arcade, hotel and mice complex
c. Islamic Science Park terdiri dari Museum Islamic Science, theme park,
gallery, water park, dan danau
d. History of Madura terdiri dari taman rekreasi, Museum Madura,
camping ground, kampung kuliner, merchandise market.
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
20
Laporan Akhir | Penyusunan Konsep Desain Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah
ketentuan mengenai intensitas pemanfaatan ruang
yang diperbolehkan pada suatu zona, yang meliputi:
a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah
koefisien perbandingan antara luas lantai
dasar bangunan gedung dengan luas
persil/kavling.
b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah
koefisien perbandingan antara luas seluruh
lantai bangunan gedung dan luas
persil/kavling.
c) Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah
angka prosentase perbandingan antara luas
seluruh ruang terbuka di luar bangunan
gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dengan luas
persil/kavling.
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Zona Masjid
Zona Islamic Science
Zona Ekonomi Syariah
Zona History of Madura
26
GAMBARAN UMUM
Berisikan profil wilayah kawasan IISP yang akan dilakukan uji kelayakan
tiap aspek pada zona yang akan dikembangkan
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila
Secara geografis pengembangan kawasan IISP terletak pada Kawasan Gerbangkertosusila yang merupakan salah satu
Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Kondisi Kawasan IISP
• Luas wilayah Gerbangkertasusila sebesar 5.697,7 km2 yang
terbagi atas 132 kecamatan, 1094 desa dan 846 kelurahan.
Kabupaten Bangkalan memiliki luas 2,1% dari total luas wilayah
Gerbangkertasusila.
• Konsep pengembangan klaster Gerbangkartosusila
merupakan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri
manufaktur, perdagangan dan jasa
Berdasarkan data, diketahui bahwa jumlah pertumbuhan penduduk
yang ada di Gerbangkertasusila adalah 55 ribu Jiwa/Km2.
2103400.00
1133580.00
1371510.00 1332660.00
1086620.00
134350
2887220
Sidoarjo Mojokerto Lamongan Gresik Bangkalan Mojokerto Surabaya
Pertumbuhan Penduduk Gerbangkertasusila
2018 2019 2020 2021 2022
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila
Pengembangan IISP di Kabupaten Bangkalan SP telah termuat dalam Perpres 80/2019 dengan sumber pendanaan
melalui skema KPBU. Hal ini juga di dukung dari adanya program-program di Kabupaten Bangkalan yang berkaitan
dengan peningkatan aksesibilitas antar wilayah. dan pertumbuhan ekonomi Kab. Bangkalan.
Kondisi Kawasan IISP
• Luas wilayah Kabupaten Bangkalan 1.260,14 Km² yang
berada di bagian paling Barat dari Pulau Madura.
• Terdiri dari 18 Kecamatan dan 273 desa dan
8 Kelurahan.
• Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2- 100 m di
atas permukaan laut.
• Kemampuan tanah sebagian besar memiliki kemiringan 2 -
150 yaitu sekitar 50,45 % atau 63.002 Ha. Dan kemiringan
0 - 20 sekitar 45,43 % atau 56.738 Ha.
Kondisi Pariwisata dan Fasilitas Peribadatan/Keagamaan
Kondisi Wilayah
• Terdapat 18 tempat wisata yang cukup terkenal dengan kapasitas
pengunjung per hari mencapai 3000 orang, namun kurang memberikan
peningkatan PAD Kabupaten Bangkalan. Beberapa daya Tarik potensi
wisata kuliner Bangkalan yang terkenal misalnya Bebek Sinjay, Bebek
Songkem, dan lain-lain, yang mampu menarik wisatawan hingga 15.000
pengunjung per hari.
• Kabupaten Bangkalan memiliki populasi masyarakat muslim, mendekati
90% jumlah penduduk, dengan sejarah para Kyai di Bangkalan menjadi
pusat pendidikan islam hingga ke seluruh Indonesia, sedikitnya terdapat
160 pesantren dengan kapasitas 41.000 santri dan ±300 tempat
peribadatan Islam.
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Kondisi Ekonomi & Demografi Kab. Bangkalan
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023
978,892
1,076,330 1,060,380 1,060,377
1,086,620
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Penduduk Kab. Bangkalan
Berdasarkan data disamping, bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan pada
tahun 2022, secara umum pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Pertumbuhan
PDRB cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk jumlah penduduk Kabupaten
Bangkalan dalam 2 tahun terakhir meningkat dengan laju pertumbuhan 1,39. Penduduk
terbanyak berada di Kecamatan Galis, sedangkan kawasan IISP berada di Kec. Labang.
No Kecamatan
Jumlah Penduduk
2020 2021 2022
1 Kamal 48.763 48.763 49.000
2 Labang 38.320 38.317 39.100
3 Kwanyar 51.611 51.611 53.400
4 Modung 46.060 46.057 46.200
5 Blega 57.730 57.726 58.500
6 Konang 53.434 53.434 54.900
7 Galis 88.262 88.262 91.000
8 Tanah Merah 70.810 70.805 73.400
9 Tragah 30.320 30.318 30.900
10 Socah 63.420 63.421 65.300
11 Bangkalan 86.250 86.245 87.700
12 Burneh 63.570 63.567 64.800
13 Arosbaya 48.030 48.025 49.400
14 Geger 81.830 81.834 85.600
15 Kokop 73.940 73.941 75.400
16 Tanjung Bumi 54.340 54.344 55.100
17 Sepuluh 46.490 46.487 47.800
18 Klampis 57.220 57.220 58.700
Jumlah 1.060.380 1.060.377 1.086.600
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Tingkat Kemiskinan Kab. Bangkalan
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023
Ketenagakerjaan Kab. Bangkalan
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat kemiskinan
Kab. Bangkalan pada tahun terkahir mengalami penurunan (+)
disertasi peningkatan jumlah garis kemiskinan masyarakat Kab.
Bangkalan
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat
pengangguran terbuka Kab. Bangkalan paling tinggi
pada tahun 2022 Sebesar 45305 Jiwa
369455 389170
418908 432046
458754
2018 2019 2020 2021 2022
Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan)
26745
43859
41796
45305
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
2019 2020 2021 2022
Ketenagakerjaan (Pengangguran)
Efek Covid 19
19.59
18.9
20.56
21.57
19.44
2018 2019 2020 2021 2022
Persentase Penduduk Miskin
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
• Kawasan Indonesia Islamic Science Park (IISP)
terletak di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu
Sisi Madura (KKJSM). Tepatnya di Desa Sukolilo
Barat dan Desa Pangpong, Kecamatan Labang,
Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur .
• Lahan yang sudah bebas seluas ± 30,97 Ha dan
lahan yang belum dibebaskan seluas ± 7,124 Ha,
sehingga total wilayah perencanaan IISP adalah
38,11 Ha
• Berdasarkan hasil kajian Konsep Desain
Kawasan IISP, direncakan akan dikembangkan 4
zona dengan masing-masing zona memiliki fungsi
kegiatan yang berbeda di dalamnya. Nantinya
Penilaian terhadap kelayakan pembangunan IISP
akan memperhatikan zona pengembangan
tersebut.
Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Visualisasi 3D Konsep Desain IISP
33
METODOLOGI
Berisikan pendekatan analisis, Kerangka Berpikir, Metode Pengumpulan
serta analisis data Studi Kelayakan Kawasan IISP
Pengumpulan & Analisis Data
Pendekatan Analisis & Kerangka Berpikir
Pendekatan Analisa yang digunakan dalam penyusunan FS Kawasan IISP diantaranya:
Pendekatan Konsep Sustainable
Construction Practice
Pendekatan Rasional
Comprehensif Planning (RCP)
Pendekatan Penelitian
Kuantitaif dan Kualitatif
Untuk mempermudah dalam penyusunan kajian FS Kawasan IISP, terdapat pembagian/ klasterifikasi
dalam melakukan penilaian kelayakan diantaranya:
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Dalam menyusun Kajian FS Kawasan IISP terdiri dari beberapa aspek penilaian kelayakan,
diantaranya ...
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Teknis
Kelayakan Aspek Hukum
& Kelembagaan
Kelayakan Aspek
Sosial Ekonomi
Kelayakan
Aspek Lingkungan
Kelayakan
Aspek Pariwisata
(Pasar dan Pemasaran)
Kelayakan
Aspek Finansial
Masing-masing aspek memiliki indikator penilaian
serta pendekatan analisis yang berbeda
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Dalam penilaian kelayakan pada aspek teknis terdiri dari 6 hal yakni fisik dasar termasuk di dalamnya potensi resiko bencana pada kawasan
IISP, sebaran dan kondisi infrastruktur di sekitar Kawasan IISP yang akan menopang terhadap potensi pertumbuhan IISP, Jarak dan waktu
yang dapat di tempuh, mementukan terkait struktur dan material serta memperhatikan hambatan fisik keberadaan kawasan IISP
Kelayakan Aspek Teknis
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Hukum & Kelembagaan
Dalam penilaian kelayakan pada Aspek Hukum, Kebijakan dan Kelembagaan adalah memperhatikan positioning Kawasan IISP beserta
kegiatan didalamnya yang telah sesuai terhadap Dokumen perencanaan pembangunan seperti RTRW, peraturan/kebijakan terakit, status
dan legalitas lahan dan bagaimana kelembagaan pengelolaan kawasan IISP .
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Sosial Ekonomi
Kelayakan Sosial dan
Ekonomi
 Pengetahuan Masyarakat terhadap
keberadaan Kawasan IISP
 Penerimaan Masyarakat terhadap dampak
negatif (permasalahan) pembangunan
kawasan IISP
 Penerimaan Masyarakat terhadap dampak
positif (potensi) pembangunan kawasan
IISP
 Usulan Masyarakat terhadap
pembangunan kawasan IISP
Kriteria Kelayakan
 Stakeholder mapping,
 In dept interview
(mengeksplorasi
data/pendapat),
 FGD
 Kuisioner
Data Intansional &
Studi Literatur
Teknik Analisa
Pra Pembangunan
 Jumlah Pengangguran
 Jumlah Penduduk Miskin
 Rata-rata Pendatapan Perkapita
 Nilai Investasi
 Pertumbuhan PAD/Pajak Daerah
 PDRB
Pasca Pembangunan
 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
 Potensi sektor yang dapat tumbuh
(langsung&tidak langsung)
 Potensi Pajak & Retribusi/ PAD Daerah
 Peluang investasi
 Potensi Peningkatan PDRB (pariwisata/
perdagangan dan jasa)
 Potensi pertumbuhan penduduk
Analisa Data (CA&AHP)
Proyeksi Perkembangan
Ekonomi &Pertumbuhan
Penduduk
Ekonomi
Sosial
Pengumpulan Data
Kelayakan Sosial yang dinilai tentang pendapat dan sikap masyarakat maupun petinggi/lembaga
terhadap proyek pembangunan tersebut. Sedangkan untuk ekonomi didasarkan pada waktu
pelaksanaannya, yaitu pra dan pasca pembangunan Kawasan IISP
Kelayakan Aspek Lingkungan
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Teknik Analisa
Kapasitas Daya Dukung
dan Daya Tampung
Lingkungan
 Daya Dukung Lahan (ketersediaan dan
kebutuhan)
 Daya Dukung & Daya Tampung Air
 Daya Dukung & Daya Tampung Demografi
Kelayakan
Aspek Lingkungan
Perkiraan mengenai
dampak dan resiko
lingkungan (tiap zona)
Kinerja Layanan/ Jasa
Ekosistem
 Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan
 Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih
 Jasa Ekosistem Penyediaan Serat (Fiber)
 Jasa Ekosistem Penyediaan Bahan Bakar
 Jasa Ekosistem Penyediaan Sumberdaya Genetik
 Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim
 Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran dan Banjir
 Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan Dari
Bencana
 Jasa Ekosistem Pemurnian Air
 Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan Penguaraian Limbah
 Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan
Penguraian Limbah
 Jasa Ekosistem Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara
 Jasa Ekosistem Pengaturan Penyerbukan Alami
 Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit
 Jasa Ekosistem Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
 Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi dan Ekowisata
 Jasa Ekosistem Budaya Estetika
 Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemelihara Kesuburan
 Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan
Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan
 Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Hara (Nutrient)
 Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer
 Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversitas
Efisiensi Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Air
Kerentanan & Kapasitas
Adaptasi Perubahan Iklim
Ketahanan dan Potensi
Keanekaragaman Hayati
Analisis suply demand; Analisis
daya dukung air; Analisis daya
tampung lahan
Analisis Dampak Resiko
Metode Participatory
Approaches and Expert Opinion;
Analisis proyeksi; Analisis
Deskriptif Kualitatif
Kriteria Kelayakan
Pengumpulan Data
Survei Lapangan dan Data
Instansional (Posdes,
D3TLH, regulasi/kajian
lingkungan lainnya, BPS)
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Pariwisata (Pasar & Pemasaran)
Analisis aspek pariwisata dilakukan untuk membantu memahami kebutuhan dan preferensi wisatawan potensial serta
merencanakan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar dan memastikan apakah proyek ini
memiliki potensi pasar yang besar sehingga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Finansial
Kelayakan Finansial
 Kelayakan sumber pembiayaan/
Investasi (Pemerintah Pusat, Daerah
dan Swasta)
 Kelayakan tarif sesuai dengan
pengeluaran biaya tenaga kerja, biaya
perawatan dan oprasional
 Kelayakan ditinjau dari Analisa Net
Present
1. Sumber Pembayaan / Investasi
2. Rencana Anggaran Biaya
3. Rencana Penerimaan (Income)
4. Analisa Cash Flow
5. Analisis Net Present
 Net Present Value (NPV)
 Internal Rate of Return (lRR)
 Payback Period (PP)
 Break Even Point (BEP)
 Profitability Indeks / PIR
Kriteria Kelayakan
Teknik Analisa
Pada aspek ini, dilakukan penilaian sekaligus proyeksi mengenai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Kemudian, analisis
untuk memproyeksikan seberapa besar pendapatan yang akan diterima saat IISP sudah beroperasi dan sumber pembiayaan yang
dapat digunakan sehingga dapat dihasilkan proyeksi keuntungan dari formula penilaian aspek finansial.
43
RENCANA KERJA
Berisikan Jadwal kegiatan, Struktur Organisasi dan komposisi Pelaksana, Jadwal
Pelaksana Tenaga Ahli, serta Sistem Pelaporan
Jadwal Kegiatan Penyusunan FS IISP
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan IISP adalah
selama 240 (dua ratus empat puluh) hari atau ±8 bulan.
No Tahapan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Paparan Laporan Pendahuluan
4 Pengumpulan data primer dan sekunder
5 Kegiatan FGD Bersama Stakeholder
6 Penyusunan Laporan Antara
7 Penyusunan Draft Laporan Akhir
8 Paparan Draft Laporan Akhir
9 Penyempurnaan Laporan Akhir dan
Penyusunan Executive Summary
10 Pembuatan Poster Infografis dan Video
Promosi
11 Pengumpulan Laporan Akhir dan
Executive Summary
Struktur Organisasi dan Komposisi Pelaksana
Struktur Organisasi dan Komposisi Pelaksana
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Penanggung Jawab Kebutuhan
Kualifikasi
Minimal
Pengalaman Minimal Jumlah
Ketua Tim/ Pelaksana : Ahli Perencanaan Wilayah & Kota S2 8 Tahun 1
Tenaga Ahli
Ahli Bidang Arsitektur S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Teknik Sipil S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Ekonomi S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Lingkungan
Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat
Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis
Ahli Bidang Pariwisata
Asisten Tenaga Ahli
Asisten Tenaga Ahli Bidang Arsitektur S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Teknik Sipil S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Ekonomi S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Lingkungan
Asisten Tenaga Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat
Asisten Tenaga Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis
Asisten Tenaga Ahli Bidang Pariwisata
Tenaga Pendukung
a) Adminstrasi D3 2 Tahun 1
b) Surveyor D3 1 Tahun 8
Output dari Kegiatan Penyusunan Feasibility Studi Kawasan IISP sebagai berikut…
PELAPORAN KEGIATAN FS IISP
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Laporan Bulanan
01
Laporan Pendahuluan
02
Laporan Antara
03
Draf Laporan Akhir
04
Laporan Akhir
05
Ringkasan Eksekutif
06
Poster Infografis
07
Video Promosi
08
Terima Kasih
nyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Indonesia Islamic Science Park
(IISP) 2023
48
https://intip.in/BappedaProvJatim
LAPORAN PENDAHULUAN

More Related Content

Similar to Presentasi Laporan Pendahuluan FS IISP(1).pptx

Sosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal astonSosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal aston
Hari Setiawan
 
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofipenyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
ulin29
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Dungtji
 
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptxRPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
KisriYanti
 
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptxsesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
HEIN10
 
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Obie Donk Ach
 

Similar to Presentasi Laporan Pendahuluan FS IISP(1).pptx (20)

Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
 
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota TanjungpinangFGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
FGD Rencana Umum Penanaman Modal Kota Tanjungpinang
 
Sosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal astonSosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal aston
 
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
 
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofipenyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
penyusuann rencana induk SRS Sumbu FIlosofi
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan ya...
 
Fgd rupm provinsi jambi
Fgd rupm provinsi jambiFgd rupm provinsi jambi
Fgd rupm provinsi jambi
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
Kawasan-Industri-Propsek-dan-Tantangan.pdf
Kawasan-Industri-Propsek-dan-Tantangan.pdfKawasan-Industri-Propsek-dan-Tantangan.pdf
Kawasan-Industri-Propsek-dan-Tantangan.pdf
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptxRPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptxsesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
sesi-ii-ekon-konpers-3-tahun-jokowi-jk.pptx
 
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRRingkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
 
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
 
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
Expose lapdul rtbl cbd cikarang pusat bekasi 2014
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 

Presentasi Laporan Pendahuluan FS IISP(1).pptx

  • 1. Ruang Rapat Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Lantai II Kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur, Surabaya 28 Maret 2023 Laporan Pendahuluan https://intip.in/BappedaProvJatim PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDI INDONESIAN ISLAMIC SCIENCE PARK 1
  • 2. OUTLINE PEMBAHASAN 01 02 03 Tinjauan Pustaka dan Kajian Kebijakan Gambaran Umum Lokasi Metodologi Pendahuluan 04 05 Rencana Kerja Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
  • 3. PENDAHULUAN 3 Berisikan latar belakang rencana, tujuan dan ruang lingkup serta landasan hukum
  • 4. Latar belakang Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya pada Industri Pariwisata Syariah/Halal Bertaraf Internasional di Jawa Timur. Rencana ini telah termuat daam beberapa kebijakan diantaranya; Proyek Strategis Nasional (Perpes No. 80/2019) KSN Gerbangkertasusila (Perpes No. 66/2022) RPJMD Kabupaten Bangkalan 2018- 2023 RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 IISP diharapkan menjadi salah satu kekuatan sosial budaya dan ekonomi masyarakat Jawa Timur dengan nilai potensi dan strategis keberadaanya. Capaian dalam kajian Kelayakan IISP adalah ; Instrumen dalam menganalisis kelayakan (teknis, sosial ekonomi, lingkungan, dll) pembangunan IISP pada tiap zona kawasan, baik dalam tahap pra, proses dan setelah pembangunan 4 Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum Sejauh apa persiapan rencana pembangunan IISP saat ini ? Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP) Memberikan gambaran terhadap kelayakan pembangunan kawasan IISP dan menjadi acuan stakeholder dalam merumuskan dan mengambil keputusan serta dalam menyusun kajian lanjutan.
  • 5. Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum 2018 Indonesian Syariah Festival (ISEF) Hasil: Adanya potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah bertaraf International di Jawa Timur Kajian konsep IISP dari d’Topeng Kingdom Grup Hasil: Pengembangan kawasan IISP (101 Ha) terbadi menjadi 4 zona 8 sub zona, 4 zona besar diantaranya: Kamal Harbour Zone, Port Discovery Zone, 1001 Nite’s Lagoon Zone, Arabian Coast Zone 2019 Kajian KPBU Tahap I dari Biro AP Jatim Hasil: Proyek IISP akan dikembangkan dengan skema KPBU (BOT) 2020 Kajian KPBU Tahap II dari Biro AP Jatim Hasil: Adapun bentuk KPBU yang dapat diimplementasikan adalah melalui skema User Charge dan Availability Payment 5 2021 Kajian Pengadaan Lahan oleh Biro AP Hasil: Dihasilkan kategori lahan seluas 101 Ha yang direncanakan, ada yang sudah dibebaskan dan belum dibebaskan Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP) 2022
  • 6. 2022 Kajian Konsep Desain Kawasan IISP Hasil: Adanya rancangan pola, gubahan, bentuk arsitektur, luas dan kebutuhan ruang dari masing-masing bangunan pada 4 zona yakni 1. Zona Masjid 2. Zona Pusat Ekonomi Syariah 3. Zona Islamic Science Park 4. Zona History of Madura 6 2023 Kajian Studi Kelayakan Kawasan IISP Masterplan Kawasan IISP Rencana Hasil: 1. Adanya analisis mengenai kelayakan pembangunan kawasan IISP berdasarkan pada kelayakan aspek teknis, lingkungan, sosial ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial, pariwisata (pasar dan pemasaran) serta risiko 2. Adanya dokumen yang memuat masterplan kawasan IISP pada masing-masing zona Menganalisis dari berbagai aspek (teknis, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial, serta risiko & mitigasi ) terhadap rencana pembangunan Kawasan IISP untuk menilai Kelayakan program . Adapun tujuan dalam kegiatan kajian ini adalah memberikan gambaran terhadap rencana pembangunan kawasan IISP di KKJS Kabupaten Bangkalan, dari berbagai aspek yang ada, yang dapat digunakan oleh stakeholder terkait dalam merumuskan dan mengambil keputusan. MAKSUD & TUJUAN Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
  • 7. Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Peemrintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik- Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011 - 2033; 8. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029; 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024; dan 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 – 2023, Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun 2021. Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
  • 8. TINJAUAN PUSTAKA & KAJIAN KEBIJAKAN 8 Berisikan tinjauan pustaka, serta kajian kebijakan pendukung pengembangan kawasan IISP
  • 9. TINJAUAN PUSTAKA 9 PRINSIP – PRINSIP URBAN DESIGN Sumber : Shirvani (1985) Dalam menentukan konsep perancangan desain Indonesia Islamic Science Park (IISP) mempertimbangkan beberapa elemen fisik Urban Design diantaranya; Tata Guna Lahan (Land Use) Bentuk dan Massa Bangunan (Building Formand Massing) Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking) Ruang Terbuka (Open Space) Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) Simbol dan Tanda (Signages) Pendukung Kegiatan (Activity Support) Preservasi (Preservation)
  • 10. TINJAUAN KEBIJAKAN 10 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik- bangkalan-Mojokerto- Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo- Tengger-Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan Sebagai upaya tindak lanjut terhadap implementasi IISP, maka dibutuhkan dukungan secara legalitas berupa kebijakan pendukung terhadap pengembangan IISP di Kabupaten Bangkalan. Sumber : Perpres No. 80 tahun 2019 dan Kajian DPPT terhadap Konsep IISP Terdapat Program/Proyek Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) dengan lokasi pada Kabupaten Bangkalan. “ Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan. 5 Kawasan Prioritas terdapat 253 Program/Proyek Percepatan pembangunan regional, terutama pada 5 kawasan prioritas. “ Provinsi Jawa Timur juga diuntungkan dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 Kawasan Prioritas Jumlah Program/Proyek A Kawasan Prioritas Gerbangkertosusila 77 B Kawasan Madura dan Kepulauan Sebagai Pendukung Kawasan Gerbangkertosusila 26 C Kawasan Prioritas Bromo-Tengger-Semeru 47 D Kawasan Selingkar Ijen sebagai Pendukung Kawasan Bromo- Tengger-Semeru 24 E Kawasan Prioritas Selingkar Wilis dan Lintas Selatan 44 Jumlah 218
  • 11. TINJAUAN KEBIJAKAN 11 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertasusila) Sumber : Perpres No. 66 tahun 2022 “ Tujuan Penataan Ruang KSN Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan sebagai salah satu pusat ekonomi nasional dan ekonomi kelautan yang berdaya saing global, terpadu, tertib, aman, dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan berkelanjutan. Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan KSN dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi. Pasal 7 🡪 menjelaskan bahwa pengembangan Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional “ Pasal 8 a,b,c 🡪 Startegi dan Kebijakan yang ada mengembangkan Kawasan peruntukan industri di pesisir Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila untuk mendukung pengembangan ekonomi di Pulau Jawa; Meningkatkan fungsi logistik pelabuhan dan bandara Internasional untuk ekonomi global serta Meningkatkan Kawasan Perkotaan sebagai lingkungan bisnis yang baik untuk perdagangan dan jasa, industri, fungsi kegiatan pertemuan, pameran, sosial budaya,dan logistik. Adanya IISP diharapkan akan meningkatkan fungsi logistik pelabuhan dan bandara internasional untuk mendukung ekonomi global di Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila dimana lokasi IISP dekat dengan Bandara Juanda dan Pelabuhan serta meningkatkan Kawasan Perkotaan sebagai lingkungan bisnis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • 12. TINJAUAN KEBIJAKAN 12 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang wilayah provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031 “ “ RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROV. JAWA TIMUR Sumber : RTRW Provinsi Jatim 2011-2031 dan Kajian DPPT terhadap Konsep IISP, ITN Penetapan Sistem Pusat Palayanan dan Sistem Jaringan Prasarana Provinsi Jawa Timur Terhadap Kabupaten Bangkalan WP Germakertosusila Plus berpusat di Kota Surabaya memiliki fungsi : pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri Wilayah Pengembangan Kabupaten Bangkalan memiliki system jaringan transportasi yang baik dimana dilewati jembatan Suramadu; adanya pelabuhan dan terminal Tipe A; dan pengembangan jalur kereta api Fungsi WP Germakertosusila Plus berpusat di Kota Surabaya Sistem Jaringan Transportasi Sistem Jaringan Energi Terdapat Jaringan Energi Angin, Energi Gelombang Laut, Transmisi Tenaga Listrik, Pipa Minyak dan Gas Bumi
  • 13. RENCANA POLA RUANG RTRW PROV. JAWA TIMUR Substansi Muatan A. Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya Hutan Lindung Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Perlindungan Setempat Sempadan Pantai Wilayah pesisir kepulauan Jawa Timur termasuk Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Konservasi Kawasan Cagar Budaya Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan berupa Makam Syaikona Kholil dan Pesarean Aer Mata Ebu di Kabupaten bangkalan A. Kawasan Rawan Bencana Rawan Gelombang Pasang Kawasan Pesisir sepanjang pantai termasuk kawasan Selat Madura Rawan Banjir Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Lindung Geologi Cagar Alam Geologi Keunikan bentang alam berupa kawasan karst lindung di Kabupaten Bangkalan Imbuhan Air Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) lintas kabupaten di Kabupaten Bangkalan Substansi Muatan A. Kawasan Hutan Hutan Produksi Kabupaten Bangkalan Hutan Rakyat Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Pertanian Pertanian Lahan Basah Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Perkebunan Hortikultura Rambutan dan Salak di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan Tanaman Semusim Tembakau dan Tebu di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan Tanaman Tahunan Jambu Mete dan Kelapa di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Peternakan Peternakan Ternak Besar ∙ Sentra ternak besar di Kabupaten Bangkalan ∙ Sapi Madura sebegai genetic ternak asli di seluruh kabupaten di pulau Madura termasuk Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Perikanan Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Bangkalan Komoditas Garam Kabupaten Bangkalan Perikanan Budidaya Air Laut Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Peruntukan Industri Industri Pengembangan kawasan industri prioritas provinsi termasuk Kabupaten Bangkalan Peruntukan Industri di luar Kawasan Industri Termasuk Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Peruntukan Pariwisata Pariwisata ∙ Daya Tarik Wisata Alam termasuk Pantai Rongkang di Kabupaten Bangkalan ∙ Daya Tarik Wisata Budaya termasuk Makam Aer Mata Ebu di Kabupaten Bangkalan Koridor Pariwisata ∙ Jalur Pengembangan Koridor A : Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJS), Makam Aer Mata Ebu, dan Pantai Rongkang di Kabupaten Bangkalan A. Kawasan Pertahanan dan Keamanan Instalasi Militer TNI ∙ Fasharkan Batu Poron di Kabupaten Bangkalan ∙ Lanal Sumenep/Batuporon di Kabupaten Bangkalan Penetapan Kawasan Budidaya Provinsi Jawa Timur Terhadap Kabupaten Bangkalan Penetapan Kawasan Lindung Provinsi Jawa Timur Terhadap Kabupaten Bangkalan 13 Sumber : RTRW Provinsi Jatim 2011-2031 dan Kajian DPPT terhadap Konsep IISP, ITN TINJAUAN KEBIJAKAN
  • 14. TINJAUAN KEBIJAKAN 14 mber : Perda Provinsi Jatim 4/2021 & Perda Kabupaten Bangkalan 3/2021 “ “ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 Visi pembangunan Provinsi Jawa Timur dalam RPJMD tahun 2019-2024 sebagai berikut : “Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur Yang Adil, Sejahtera, Unggul Dan Berakhlak Dengan Tata Kelola Pemerintahan Yang Partisipatoris Inklusif Melalui Kerja Bersama Dan Semangat Gotong Royong” • Sektor pariwisata merupakan sektor perekonomian yang menjadi penggerak sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, kuliner, dan ekonomi kreatif Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang RPJMD Kabupaten Bangkalan “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bangkalan Yang Religius dan Sejahtera Berbasis Potensi Lokal”. Visi pembangunan Kabupaten Bangkalan dalam RPJMD tahun 2019-2024 sebagai berikut : • Terdapat strategi khusus untuk mempercepat pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Bangkalan Tahun 2018-2023. Kedua strategi khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan yaitu (1) mengembangkan pariwisata religi berbasis potensi lokal serta (2) membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintah daerah.
  • 15. TINJAUAN KEBIJAKAN 15 Review Konsep Indonesia Islamic Science Park (IISP) oleh d’Topeng Kingdom Grup 2019
  • 16. TINJAUAN KEBIJAKAN 16 Review Luas Lahan IISP Zona Aktivitas Luasan Zona Masjid Mewadahi kegiatan ibadah dan juga kunjungan wisata ke masjid. 4,48 Ha Zona Ekonomi Syariah Mewadahi aktivitas dari kegiatan ekonomi islam, mulai dari pusat bank-bank syariah, perkantoran syariah, Hotel, shopping arcade dan aktivitas MICE. 7,96 Ha Zona Islamic Science Mewadahi aktivitas dari kegiatan hiburan, education park, pusat management dan operasional kawasan, serta area- area hiburan dengan fasilitas pendukung. 16,70 ha Zona History of Madura Mewadahi aktivitas dari kegiatan kebudayaan Madura, seperti karapan sapi, kuliner, merchandise, area camping dan wahana bermain air serta pertunjukan. 8,00 Ha Total 38,11 Ha Catatan : Area Jalan& Buffer sebesar 0,76 Ha dan Instalasi Pengelolaan Sampah 0,20 Ha Pelabuhan Wisata tidak masuk ke 38,11 Ha
  • 17. TINJAUAN KEBIJAKAN 17 Review Kajian KPBU I Dalam Desain IISP 2020 “Proyek IISP dinilai sesuai/tepat apabila dikembangkan dengan skema KPBU.” Sumber : Dokumen Pra FS Studi Pembangunan IISP Bangkalan
  • 18. TINJAUAN KEBIJAKAN 18 Review Kajian KPBU II Dalam Desain IISP 2021 “Indikasi bentuk KPBU dengan skema User Charge dan Availability Payment.”
  • 19. 19 Hasil Review Konsep Desain IISP a. Zona Masjid terdiri dari masjid dan taman b. Zona Pusat Ekonomi Syariah terdiri terdiri dari Museum Glory of Islam, food court, shopping arcade, hotel and mice complex c. Islamic Science Park terdiri dari Museum Islamic Science, theme park, gallery, water park, dan danau d. History of Madura terdiri dari taman rekreasi, Museum Madura, camping ground, kampung kuliner, merchandise market.
  • 20. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN 20 Laporan Akhir | Penyusunan Konsep Desain Indonesian Islamic Science Park (IISP)
  • 21. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
  • 22. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
  • 23. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
  • 24. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Rincian Zona pada Konsep Desain IISP Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah ketentuan mengenai intensitas pemanfaatan ruang yang diperbolehkan pada suatu zona, yang meliputi: a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung dengan luas persil/kavling. b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas persil/kavling. c) Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah angka prosentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dengan luas persil/kavling.
  • 25. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Rincian Zona pada Konsep Desain IISP Zona Masjid Zona Islamic Science Zona Ekonomi Syariah Zona History of Madura
  • 26. 26 GAMBARAN UMUM Berisikan profil wilayah kawasan IISP yang akan dilakukan uji kelayakan tiap aspek pada zona yang akan dikembangkan
  • 27. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Secara geografis pengembangan kawasan IISP terletak pada Kawasan Gerbangkertosusila yang merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN). Kondisi Kawasan IISP • Luas wilayah Gerbangkertasusila sebesar 5.697,7 km2 yang terbagi atas 132 kecamatan, 1094 desa dan 846 kelurahan. Kabupaten Bangkalan memiliki luas 2,1% dari total luas wilayah Gerbangkertasusila. • Konsep pengembangan klaster Gerbangkartosusila merupakan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri manufaktur, perdagangan dan jasa Berdasarkan data, diketahui bahwa jumlah pertumbuhan penduduk yang ada di Gerbangkertasusila adalah 55 ribu Jiwa/Km2. 2103400.00 1133580.00 1371510.00 1332660.00 1086620.00 134350 2887220 Sidoarjo Mojokerto Lamongan Gresik Bangkalan Mojokerto Surabaya Pertumbuhan Penduduk Gerbangkertasusila 2018 2019 2020 2021 2022
  • 28. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Pengembangan IISP di Kabupaten Bangkalan SP telah termuat dalam Perpres 80/2019 dengan sumber pendanaan melalui skema KPBU. Hal ini juga di dukung dari adanya program-program di Kabupaten Bangkalan yang berkaitan dengan peningkatan aksesibilitas antar wilayah. dan pertumbuhan ekonomi Kab. Bangkalan. Kondisi Kawasan IISP • Luas wilayah Kabupaten Bangkalan 1.260,14 Km² yang berada di bagian paling Barat dari Pulau Madura. • Terdiri dari 18 Kecamatan dan 273 desa dan 8 Kelurahan. • Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2- 100 m di atas permukaan laut. • Kemampuan tanah sebagian besar memiliki kemiringan 2 - 150 yaitu sekitar 50,45 % atau 63.002 Ha. Dan kemiringan 0 - 20 sekitar 45,43 % atau 56.738 Ha. Kondisi Pariwisata dan Fasilitas Peribadatan/Keagamaan Kondisi Wilayah • Terdapat 18 tempat wisata yang cukup terkenal dengan kapasitas pengunjung per hari mencapai 3000 orang, namun kurang memberikan peningkatan PAD Kabupaten Bangkalan. Beberapa daya Tarik potensi wisata kuliner Bangkalan yang terkenal misalnya Bebek Sinjay, Bebek Songkem, dan lain-lain, yang mampu menarik wisatawan hingga 15.000 pengunjung per hari. • Kabupaten Bangkalan memiliki populasi masyarakat muslim, mendekati 90% jumlah penduduk, dengan sejarah para Kyai di Bangkalan menjadi pusat pendidikan islam hingga ke seluruh Indonesia, sedikitnya terdapat 160 pesantren dengan kapasitas 41.000 santri dan ±300 tempat peribadatan Islam.
  • 29. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Kondisi Ekonomi & Demografi Kab. Bangkalan Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023 978,892 1,076,330 1,060,380 1,060,377 1,086,620 2018 2019 2020 2021 2022 Jumlah Penduduk Kab. Bangkalan Berdasarkan data disamping, bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022, secara umum pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Pertumbuhan PDRB cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan dalam 2 tahun terakhir meningkat dengan laju pertumbuhan 1,39. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Galis, sedangkan kawasan IISP berada di Kec. Labang. No Kecamatan Jumlah Penduduk 2020 2021 2022 1 Kamal 48.763 48.763 49.000 2 Labang 38.320 38.317 39.100 3 Kwanyar 51.611 51.611 53.400 4 Modung 46.060 46.057 46.200 5 Blega 57.730 57.726 58.500 6 Konang 53.434 53.434 54.900 7 Galis 88.262 88.262 91.000 8 Tanah Merah 70.810 70.805 73.400 9 Tragah 30.320 30.318 30.900 10 Socah 63.420 63.421 65.300 11 Bangkalan 86.250 86.245 87.700 12 Burneh 63.570 63.567 64.800 13 Arosbaya 48.030 48.025 49.400 14 Geger 81.830 81.834 85.600 15 Kokop 73.940 73.941 75.400 16 Tanjung Bumi 54.340 54.344 55.100 17 Sepuluh 46.490 46.487 47.800 18 Klampis 57.220 57.220 58.700 Jumlah 1.060.380 1.060.377 1.086.600
  • 30. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Tingkat Kemiskinan Kab. Bangkalan Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023 Ketenagakerjaan Kab. Bangkalan Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat kemiskinan Kab. Bangkalan pada tahun terkahir mengalami penurunan (+) disertasi peningkatan jumlah garis kemiskinan masyarakat Kab. Bangkalan Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat pengangguran terbuka Kab. Bangkalan paling tinggi pada tahun 2022 Sebesar 45305 Jiwa 369455 389170 418908 432046 458754 2018 2019 2020 2021 2022 Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan) 26745 43859 41796 45305 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 2019 2020 2021 2022 Ketenagakerjaan (Pengangguran) Efek Covid 19 19.59 18.9 20.56 21.57 19.44 2018 2019 2020 2021 2022 Persentase Penduduk Miskin
  • 31. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP • Kawasan Indonesia Islamic Science Park (IISP) terletak di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM). Tepatnya di Desa Sukolilo Barat dan Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur . • Lahan yang sudah bebas seluas ± 30,97 Ha dan lahan yang belum dibebaskan seluas ± 7,124 Ha, sehingga total wilayah perencanaan IISP adalah 38,11 Ha • Berdasarkan hasil kajian Konsep Desain Kawasan IISP, direncakan akan dikembangkan 4 zona dengan masing-masing zona memiliki fungsi kegiatan yang berbeda di dalamnya. Nantinya Penilaian terhadap kelayakan pembangunan IISP akan memperhatikan zona pengembangan tersebut.
  • 32. Kondisi Kab. Bangkalan Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP Visualisasi 3D Konsep Desain IISP
  • 33. 33 METODOLOGI Berisikan pendekatan analisis, Kerangka Berpikir, Metode Pengumpulan serta analisis data Studi Kelayakan Kawasan IISP
  • 34. Pengumpulan & Analisis Data Pendekatan Analisis & Kerangka Berpikir Pendekatan Analisa yang digunakan dalam penyusunan FS Kawasan IISP diantaranya: Pendekatan Konsep Sustainable Construction Practice Pendekatan Rasional Comprehensif Planning (RCP) Pendekatan Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif
  • 35. Untuk mempermudah dalam penyusunan kajian FS Kawasan IISP, terdapat pembagian/ klasterifikasi dalam melakukan penilaian kelayakan diantaranya: Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
  • 36. Dalam menyusun Kajian FS Kawasan IISP terdiri dari beberapa aspek penilaian kelayakan, diantaranya ... Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Kelayakan Aspek Teknis Kelayakan Aspek Hukum & Kelembagaan Kelayakan Aspek Sosial Ekonomi Kelayakan Aspek Lingkungan Kelayakan Aspek Pariwisata (Pasar dan Pemasaran) Kelayakan Aspek Finansial Masing-masing aspek memiliki indikator penilaian serta pendekatan analisis yang berbeda
  • 37. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Dalam penilaian kelayakan pada aspek teknis terdiri dari 6 hal yakni fisik dasar termasuk di dalamnya potensi resiko bencana pada kawasan IISP, sebaran dan kondisi infrastruktur di sekitar Kawasan IISP yang akan menopang terhadap potensi pertumbuhan IISP, Jarak dan waktu yang dapat di tempuh, mementukan terkait struktur dan material serta memperhatikan hambatan fisik keberadaan kawasan IISP Kelayakan Aspek Teknis
  • 38. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Kelayakan Aspek Hukum & Kelembagaan Dalam penilaian kelayakan pada Aspek Hukum, Kebijakan dan Kelembagaan adalah memperhatikan positioning Kawasan IISP beserta kegiatan didalamnya yang telah sesuai terhadap Dokumen perencanaan pembangunan seperti RTRW, peraturan/kebijakan terakit, status dan legalitas lahan dan bagaimana kelembagaan pengelolaan kawasan IISP .
  • 39. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Kelayakan Aspek Sosial Ekonomi Kelayakan Sosial dan Ekonomi  Pengetahuan Masyarakat terhadap keberadaan Kawasan IISP  Penerimaan Masyarakat terhadap dampak negatif (permasalahan) pembangunan kawasan IISP  Penerimaan Masyarakat terhadap dampak positif (potensi) pembangunan kawasan IISP  Usulan Masyarakat terhadap pembangunan kawasan IISP Kriteria Kelayakan  Stakeholder mapping,  In dept interview (mengeksplorasi data/pendapat),  FGD  Kuisioner Data Intansional & Studi Literatur Teknik Analisa Pra Pembangunan  Jumlah Pengangguran  Jumlah Penduduk Miskin  Rata-rata Pendatapan Perkapita  Nilai Investasi  Pertumbuhan PAD/Pajak Daerah  PDRB Pasca Pembangunan  Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja  Potensi sektor yang dapat tumbuh (langsung&tidak langsung)  Potensi Pajak & Retribusi/ PAD Daerah  Peluang investasi  Potensi Peningkatan PDRB (pariwisata/ perdagangan dan jasa)  Potensi pertumbuhan penduduk Analisa Data (CA&AHP) Proyeksi Perkembangan Ekonomi &Pertumbuhan Penduduk Ekonomi Sosial Pengumpulan Data Kelayakan Sosial yang dinilai tentang pendapat dan sikap masyarakat maupun petinggi/lembaga terhadap proyek pembangunan tersebut. Sedangkan untuk ekonomi didasarkan pada waktu pelaksanaannya, yaitu pra dan pasca pembangunan Kawasan IISP
  • 40. Kelayakan Aspek Lingkungan Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Teknik Analisa Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan  Daya Dukung Lahan (ketersediaan dan kebutuhan)  Daya Dukung & Daya Tampung Air  Daya Dukung & Daya Tampung Demografi Kelayakan Aspek Lingkungan Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan (tiap zona) Kinerja Layanan/ Jasa Ekosistem  Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan  Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih  Jasa Ekosistem Penyediaan Serat (Fiber)  Jasa Ekosistem Penyediaan Bahan Bakar  Jasa Ekosistem Penyediaan Sumberdaya Genetik  Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim  Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran dan Banjir  Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan Dari Bencana  Jasa Ekosistem Pemurnian Air  Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan Penguaraian Limbah  Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan Penguraian Limbah  Jasa Ekosistem Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara  Jasa Ekosistem Pengaturan Penyerbukan Alami  Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit  Jasa Ekosistem Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup  Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi dan Ekowisata  Jasa Ekosistem Budaya Estetika  Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan Pemelihara Kesuburan  Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan  Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Hara (Nutrient)  Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer  Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversitas Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sumber Daya Air Kerentanan & Kapasitas Adaptasi Perubahan Iklim Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati Analisis suply demand; Analisis daya dukung air; Analisis daya tampung lahan Analisis Dampak Resiko Metode Participatory Approaches and Expert Opinion; Analisis proyeksi; Analisis Deskriptif Kualitatif Kriteria Kelayakan Pengumpulan Data Survei Lapangan dan Data Instansional (Posdes, D3TLH, regulasi/kajian lingkungan lainnya, BPS)
  • 41. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Kelayakan Aspek Pariwisata (Pasar & Pemasaran) Analisis aspek pariwisata dilakukan untuk membantu memahami kebutuhan dan preferensi wisatawan potensial serta merencanakan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar dan memastikan apakah proyek ini memiliki potensi pasar yang besar sehingga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
  • 42. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data Kelayakan Aspek Finansial Kelayakan Finansial  Kelayakan sumber pembiayaan/ Investasi (Pemerintah Pusat, Daerah dan Swasta)  Kelayakan tarif sesuai dengan pengeluaran biaya tenaga kerja, biaya perawatan dan oprasional  Kelayakan ditinjau dari Analisa Net Present 1. Sumber Pembayaan / Investasi 2. Rencana Anggaran Biaya 3. Rencana Penerimaan (Income) 4. Analisa Cash Flow 5. Analisis Net Present  Net Present Value (NPV)  Internal Rate of Return (lRR)  Payback Period (PP)  Break Even Point (BEP)  Profitability Indeks / PIR Kriteria Kelayakan Teknik Analisa Pada aspek ini, dilakukan penilaian sekaligus proyeksi mengenai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Kemudian, analisis untuk memproyeksikan seberapa besar pendapatan yang akan diterima saat IISP sudah beroperasi dan sumber pembiayaan yang dapat digunakan sehingga dapat dihasilkan proyeksi keuntungan dari formula penilaian aspek finansial.
  • 43. 43 RENCANA KERJA Berisikan Jadwal kegiatan, Struktur Organisasi dan komposisi Pelaksana, Jadwal Pelaksana Tenaga Ahli, serta Sistem Pelaporan
  • 44. Jadwal Kegiatan Penyusunan FS IISP Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP) Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan IISP adalah selama 240 (dua ratus empat puluh) hari atau ±8 bulan. No Tahapan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persiapan 2 Penyusunan Laporan Pendahuluan 3 Paparan Laporan Pendahuluan 4 Pengumpulan data primer dan sekunder 5 Kegiatan FGD Bersama Stakeholder 6 Penyusunan Laporan Antara 7 Penyusunan Draft Laporan Akhir 8 Paparan Draft Laporan Akhir 9 Penyempurnaan Laporan Akhir dan Penyusunan Executive Summary 10 Pembuatan Poster Infografis dan Video Promosi 11 Pengumpulan Laporan Akhir dan Executive Summary
  • 45. Struktur Organisasi dan Komposisi Pelaksana
  • 46. Struktur Organisasi dan Komposisi Pelaksana Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP) Penanggung Jawab Kebutuhan Kualifikasi Minimal Pengalaman Minimal Jumlah Ketua Tim/ Pelaksana : Ahli Perencanaan Wilayah & Kota S2 8 Tahun 1 Tenaga Ahli Ahli Bidang Arsitektur S2 5 Tahun 1 Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S2 5 Tahun 1 Ahli Bidang Teknik Sipil S2 5 Tahun 1 Ahli Bidang Ekonomi S2 5 Tahun 1 Ahli Bidang Lingkungan Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis Ahli Bidang Pariwisata Asisten Tenaga Ahli Asisten Tenaga Ahli Bidang Arsitektur S1 1 Tahun 1 Asisten Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S1 1 Tahun 1 Asisten Tenaga Ahli Bidang Teknik Sipil S1 1 Tahun 1 Asisten Tenaga Ahli Bidang Ekonomi S1 1 Tahun 1 Asisten Tenaga Ahli Bidang Lingkungan Asisten Tenaga Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat Asisten Tenaga Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis Asisten Tenaga Ahli Bidang Pariwisata Tenaga Pendukung a) Adminstrasi D3 2 Tahun 1 b) Surveyor D3 1 Tahun 8
  • 47. Output dari Kegiatan Penyusunan Feasibility Studi Kawasan IISP sebagai berikut… PELAPORAN KEGIATAN FS IISP Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP) Laporan Bulanan 01 Laporan Pendahuluan 02 Laporan Antara 03 Draf Laporan Akhir 04 Laporan Akhir 05 Ringkasan Eksekutif 06 Poster Infografis 07 Video Promosi 08
  • 48. Terima Kasih nyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Indonesia Islamic Science Park (IISP) 2023 48 https://intip.in/BappedaProvJatim LAPORAN PENDAHULUAN