1. Ruang Rapat Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Lantai II
Kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur, Surabaya
28 Maret 2023
Laporan Pendahuluan
https://intip.in/BappedaProvJatim
PENYUSUNAN
FEASIBILITY STUDI
INDONESIAN ISLAMIC SCIENCE PARK
1
2. OUTLINE PEMBAHASAN
01 02 03
Tinjauan
Pustaka dan
Kajian
Kebijakan
Gambaran
Umum Lokasi Metodologi
Pendahuluan
04 05
Rencana
Kerja
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
4. Latar belakang
Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi
khususnya pada Industri Pariwisata Syariah/Halal Bertaraf Internasional di Jawa Timur.
Rencana ini telah termuat daam beberapa kebijakan diantaranya;
Proyek Strategis
Nasional
(Perpes No. 80/2019)
KSN
Gerbangkertasusila
(Perpes No. 66/2022)
RPJMD Kabupaten
Bangkalan 2018-
2023
RPJMD Provinsi
Jawa
Timur 2019-2024
IISP diharapkan menjadi salah satu kekuatan sosial budaya
dan ekonomi masyarakat Jawa Timur dengan nilai potensi
dan strategis keberadaanya. Capaian dalam kajian
Kelayakan IISP adalah ;
Instrumen dalam menganalisis kelayakan (teknis, sosial
ekonomi, lingkungan, dll) pembangunan IISP pada tiap
zona kawasan, baik dalam tahap pra, proses dan setelah
pembangunan
4
Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
Sejauh apa persiapan rencana pembangunan IISP saat ini ?
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Memberikan gambaran terhadap kelayakan
pembangunan kawasan IISP dan menjadi acuan
stakeholder dalam merumuskan dan mengambil
keputusan serta dalam menyusun kajian lanjutan.
5. Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
2018 Indonesian Syariah Festival (ISEF)
Hasil:
Adanya potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah
bertaraf International di Jawa Timur
Kajian konsep IISP dari d’Topeng
Kingdom Grup
Hasil:
Pengembangan kawasan IISP (101 Ha) terbadi menjadi 4 zona
8 sub zona, 4 zona besar diantaranya: Kamal Harbour Zone,
Port Discovery Zone, 1001 Nite’s Lagoon Zone, Arabian Coast
Zone
2019
Kajian KPBU Tahap I dari
Biro AP Jatim
Hasil:
Proyek IISP akan dikembangkan dengan skema KPBU
(BOT)
2020
Kajian KPBU Tahap II dari
Biro AP Jatim
Hasil: Adapun bentuk KPBU yang dapat
diimplementasikan adalah melalui skema User Charge
dan Availability Payment
5
2021
Kajian Pengadaan Lahan oleh Biro
AP
Hasil: Dihasilkan kategori lahan seluas 101 Ha yang
direncanakan, ada yang sudah dibebaskan dan belum
dibebaskan
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
2022
6. 2022 Kajian Konsep Desain
Kawasan IISP
Hasil:
Adanya rancangan pola, gubahan, bentuk arsitektur, luas dan
kebutuhan ruang dari masing-masing bangunan pada
4 zona yakni
1. Zona Masjid
2. Zona Pusat Ekonomi Syariah
3. Zona Islamic Science Park
4. Zona History of Madura
6
2023 Kajian Studi Kelayakan
Kawasan IISP
Masterplan
Kawasan IISP
Rencana Hasil:
1. Adanya analisis mengenai kelayakan pembangunan kawasan
IISP berdasarkan pada kelayakan aspek teknis, lingkungan,
sosial ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial,
pariwisata (pasar dan pemasaran) serta risiko
2. Adanya dokumen yang memuat masterplan kawasan IISP
pada masing-masing zona
Menganalisis dari berbagai aspek (teknis, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, hukum dan kelembagaan, finansial, serta risiko & mitigasi )
terhadap rencana pembangunan Kawasan IISP untuk menilai Kelayakan program
.
Adapun tujuan dalam kegiatan kajian ini adalah memberikan gambaran terhadap rencana pembangunan kawasan IISP di KKJS Kabupaten
Bangkalan, dari berbagai aspek yang ada, yang dapat digunakan oleh stakeholder terkait dalam merumuskan dan mengambil keputusan.
MAKSUD & TUJUAN
Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
7. Latar belakang Tahapan Rencana IISP, Maksud & Tujuan Landasan Hukum
1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Peemrintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-
Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas
Selatan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan
Perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011 -
2033;
8. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024; dan
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 – 2023, Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun
2021.
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
8. TINJAUAN PUSTAKA &
KAJIAN KEBIJAKAN
8
Berisikan tinjauan pustaka, serta kajian kebijakan pendukung pengembangan kawasan IISP
9. TINJAUAN PUSTAKA
9
PRINSIP – PRINSIP URBAN
DESIGN
Sumber : Shirvani (1985)
Dalam menentukan konsep
perancangan desain
Indonesia Islamic Science Park (IISP)
mempertimbangkan beberapa elemen
fisik Urban Design diantaranya;
Tata Guna Lahan
(Land Use)
Bentuk dan Massa Bangunan
(Building Formand Massing)
Sirkulasi dan Parkir
(Circulation and Parking)
Ruang Terbuka
(Open Space)
Jalur Pejalan Kaki
(Pedestrian)
Simbol dan Tanda
(Signages)
Pendukung Kegiatan
(Activity Support)
Preservasi
(Preservation)
10. TINJAUAN KEBIJAKAN
10
Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan
Gresik- bangkalan-Mojokerto-
Surabaya-Sidoarjo-Lamongan,
Kawasan Bromo- Tengger-Semeru,
Serta Kawasan Selingkar Wilis dan
Lintas Selatan
Sebagai upaya tindak lanjut terhadap
implementasi IISP, maka dibutuhkan
dukungan secara legalitas berupa
kebijakan pendukung terhadap
pengembangan IISP di Kabupaten
Bangkalan.
Sumber : Perpres No. 80 tahun 2019 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP
Terdapat Program/Proyek Pembangunan
Indonesia Islamic Science Park (IISP) dengan
lokasi pada Kabupaten Bangkalan.
“
Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan
Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo -
Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta
Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan.
5 Kawasan Prioritas terdapat
253 Program/Proyek
Percepatan pembangunan regional,
terutama pada 5 kawasan prioritas.
“
Provinsi Jawa Timur juga diuntungkan
dengan adanya Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2019
Kawasan Prioritas
Jumlah
Program/Proyek
A Kawasan Prioritas Gerbangkertosusila 77
B Kawasan Madura dan Kepulauan Sebagai Pendukung Kawasan
Gerbangkertosusila
26
C Kawasan Prioritas Bromo-Tengger-Semeru 47
D Kawasan Selingkar Ijen sebagai Pendukung Kawasan Bromo-
Tengger-Semeru
24
E Kawasan Prioritas Selingkar Wilis dan Lintas Selatan 44
Jumlah 218
11. TINJAUAN KEBIJAKAN
11
Peraturan Presiden Nomor 66
Tahun 2022 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional
Kawasan Perkotaan Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Surabaya,
Sidoarjo, dan Lamongan
(Gerbangkertasusila)
Sumber : Perpres No. 66 tahun 2022
“
Tujuan Penataan Ruang KSN Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan
sebagai salah satu pusat ekonomi nasional dan ekonomi kelautan yang berdaya saing
global, terpadu, tertib, aman, dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan
berkelanjutan. Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila merupakan KSN dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi.
Pasal 7 🡪 menjelaskan bahwa
pengembangan Kawasan Perkotaan
Gerbangkertosusila sebagai salah satu
pusat pertumbuhan ekonomi
nasional
“
Pasal 8 a,b,c 🡪 Startegi dan Kebijakan
yang ada mengembangkan Kawasan
peruntukan industri di pesisir Kawasan
Perkotaan Gerbangkertasusila untuk
mendukung pengembangan ekonomi
di Pulau Jawa; Meningkatkan fungsi
logistik pelabuhan dan bandara
Internasional untuk ekonomi global serta
Meningkatkan Kawasan Perkotaan
sebagai lingkungan bisnis yang baik
untuk perdagangan dan jasa, industri,
fungsi kegiatan pertemuan, pameran,
sosial budaya,dan logistik.
Adanya IISP diharapkan akan
meningkatkan fungsi logistik pelabuhan
dan bandara internasional untuk
mendukung ekonomi global di Kawasan
Perkotaan Gerbangkertosusila dimana
lokasi IISP dekat dengan Bandara
Juanda dan Pelabuhan serta meningkatkan
Kawasan Perkotaan sebagai lingkungan
bisnis untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
12. TINJAUAN
KEBIJAKAN
12
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang wilayah provinsi Jawa Timur
tahun 2011-2031
“
“
RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW PROV. JAWA TIMUR
Sumber : RTRW Provinsi Jatim
2011-2031 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP, ITN
Penetapan Sistem Pusat Palayanan dan Sistem Jaringan Prasarana Provinsi Jawa Timur Terhadap
Kabupaten Bangkalan
WP Germakertosusila Plus berpusat di Kota Surabaya
memiliki fungsi : pertanian tanaman pangan, perkebunan,
hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan,
perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata,
transportasi, dan industri
Wilayah
Pengembangan
Kabupaten Bangkalan memiliki system jaringan
transportasi yang baik dimana dilewati jembatan
Suramadu; adanya pelabuhan dan terminal Tipe A; dan
pengembangan jalur kereta api
Fungsi WP
Germakertosusila Plus
berpusat di Kota
Surabaya
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan
Energi
Terdapat Jaringan Energi Angin, Energi Gelombang Laut,
Transmisi Tenaga Listrik, Pipa Minyak dan Gas Bumi
13. RENCANA POLA RUANG RTRW
PROV. JAWA TIMUR
Substansi Muatan
A. Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Hutan Lindung Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perlindungan Setempat
Sempadan Pantai Wilayah pesisir kepulauan Jawa
Timur termasuk Kabupaten
Bangkalan
A. Kawasan Konservasi
Kawasan Cagar Budaya Kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan berupa Makam
Syaikona Kholil dan Pesarean Aer
Mata Ebu di Kabupaten bangkalan
A. Kawasan Rawan Bencana
Rawan Gelombang Pasang Kawasan Pesisir sepanjang pantai
termasuk kawasan Selat Madura
Rawan Banjir Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Lindung Geologi
Cagar Alam Geologi Keunikan bentang alam berupa
kawasan karst lindung di Kabupaten
Bangkalan
Imbuhan Air Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) lintas
kabupaten di Kabupaten Bangkalan
Substansi Muatan
A. Kawasan Hutan
Hutan Produksi Kabupaten Bangkalan
Hutan Rakyat Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Pertanian
Pertanian Lahan Basah Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perkebunan
Hortikultura Rambutan dan Salak di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
Tanaman Semusim Tembakau dan Tebu di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
Tanaman Tahunan Jambu Mete dan Kelapa di kembangkan di wilayah Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peternakan
Peternakan Ternak Besar ∙ Sentra ternak besar di Kabupaten Bangkalan
∙ Sapi Madura sebegai genetic ternak asli di seluruh kabupaten di pulau
Madura termasuk Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Perikanan
Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Bangkalan
Komoditas Garam Kabupaten Bangkalan
Perikanan Budidaya Air Laut Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengembangan kawasan industri prioritas provinsi termasuk Kabupaten
Bangkalan
Peruntukan Industri di luar
Kawasan Industri
Termasuk Kabupaten Bangkalan
A. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pariwisata ∙ Daya Tarik Wisata Alam termasuk Pantai Rongkang di Kabupaten
Bangkalan
∙ Daya Tarik Wisata Budaya termasuk Makam Aer Mata Ebu di
Kabupaten Bangkalan
Koridor Pariwisata ∙ Jalur Pengembangan Koridor A : Kawasan Kaki Jembatan Suramadu
(KKJS), Makam Aer Mata Ebu, dan Pantai Rongkang di Kabupaten
Bangkalan
A. Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Instalasi Militer TNI ∙ Fasharkan Batu Poron di Kabupaten Bangkalan
∙ Lanal Sumenep/Batuporon di Kabupaten Bangkalan
Penetapan Kawasan Budidaya Provinsi Jawa Timur Terhadap Kabupaten
Bangkalan
Penetapan Kawasan Lindung Provinsi Jawa Timur
Terhadap Kabupaten Bangkalan
13
Sumber : RTRW Provinsi Jatim 2011-2031 dan Kajian DPPT
terhadap Konsep IISP, ITN
TINJAUAN
KEBIJAKAN
14. TINJAUAN KEBIJAKAN
14
mber : Perda Provinsi Jatim 4/2021 & Perda Kabupaten Bangkalan 3/2021
“
“
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
Visi pembangunan Provinsi Jawa Timur dalam
RPJMD tahun 2019-2024 sebagai berikut :
“Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur Yang Adil,
Sejahtera, Unggul Dan Berakhlak Dengan Tata
Kelola Pemerintahan Yang Partisipatoris Inklusif
Melalui Kerja Bersama Dan Semangat Gotong
Royong”
• Sektor pariwisata merupakan sektor perekonomian yang menjadi
penggerak sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, kuliner,
dan ekonomi kreatif
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 3 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2019 tentang
RPJMD Kabupaten Bangkalan
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bangkalan
Yang Religius dan Sejahtera Berbasis Potensi
Lokal”.
Visi pembangunan Kabupaten Bangkalan
dalam RPJMD tahun 2019-2024 sebagai
berikut :
• Terdapat strategi khusus untuk mempercepat pencapaian visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Bangkalan
Tahun 2018-2023. Kedua strategi khusus yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Bangkalan yaitu (1) mengembangkan
pariwisata religi berbasis potensi lokal serta (2) membina dan
mengawasi penyelenggaraan pemerintah daerah.
16. TINJAUAN KEBIJAKAN
16
Review Luas
Lahan IISP
Zona Aktivitas Luasan
Zona Masjid Mewadahi kegiatan ibadah dan juga kunjungan wisata ke
masjid.
4,48 Ha
Zona Ekonomi Syariah Mewadahi aktivitas dari kegiatan ekonomi islam, mulai dari
pusat bank-bank syariah, perkantoran syariah, Hotel,
shopping arcade dan aktivitas MICE.
7,96 Ha
Zona Islamic Science Mewadahi aktivitas dari kegiatan hiburan, education park,
pusat management dan operasional kawasan, serta area-
area hiburan dengan fasilitas pendukung.
16,70 ha
Zona History of Madura Mewadahi aktivitas dari kegiatan kebudayaan Madura, seperti
karapan sapi, kuliner, merchandise, area camping dan
wahana bermain air serta pertunjukan.
8,00 Ha
Total 38,11 Ha
Catatan :
Area Jalan& Buffer sebesar 0,76 Ha dan Instalasi
Pengelolaan Sampah 0,20 Ha
Pelabuhan Wisata tidak masuk ke 38,11 Ha
17. TINJAUAN KEBIJAKAN
17
Review Kajian KPBU I Dalam
Desain IISP 2020
“Proyek IISP dinilai sesuai/tepat
apabila dikembangkan dengan
skema KPBU.”
Sumber : Dokumen Pra FS Studi Pembangunan IISP Bangkalan
18. TINJAUAN KEBIJAKAN
18
Review Kajian KPBU II Dalam
Desain IISP 2021
“Indikasi bentuk KPBU dengan skema
User Charge dan Availability Payment.”
19. 19
Hasil Review Konsep Desain IISP
a. Zona Masjid terdiri dari masjid dan taman
b. Zona Pusat Ekonomi Syariah terdiri terdiri dari Museum Glory of Islam,
food court, shopping arcade, hotel and mice complex
c. Islamic Science Park terdiri dari Museum Islamic Science, theme park,
gallery, water park, dan danau
d. History of Madura terdiri dari taman rekreasi, Museum Madura,
camping ground, kampung kuliner, merchandise market.
24. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah
ketentuan mengenai intensitas pemanfaatan ruang
yang diperbolehkan pada suatu zona, yang meliputi:
a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah
koefisien perbandingan antara luas lantai
dasar bangunan gedung dengan luas
persil/kavling.
b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah
koefisien perbandingan antara luas seluruh
lantai bangunan gedung dan luas
persil/kavling.
c) Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah
angka prosentase perbandingan antara luas
seluruh ruang terbuka di luar bangunan
gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dengan luas
persil/kavling.
25. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Rincian Zona pada Konsep Desain IISP
Zona Masjid
Zona Islamic Science
Zona Ekonomi Syariah
Zona History of Madura
26. 26
GAMBARAN UMUM
Berisikan profil wilayah kawasan IISP yang akan dilakukan uji kelayakan
tiap aspek pada zona yang akan dikembangkan
27. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila
Secara geografis pengembangan kawasan IISP terletak pada Kawasan Gerbangkertosusila yang merupakan salah satu
Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Kondisi Kawasan IISP
• Luas wilayah Gerbangkertasusila sebesar 5.697,7 km2 yang
terbagi atas 132 kecamatan, 1094 desa dan 846 kelurahan.
Kabupaten Bangkalan memiliki luas 2,1% dari total luas wilayah
Gerbangkertasusila.
• Konsep pengembangan klaster Gerbangkartosusila
merupakan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri
manufaktur, perdagangan dan jasa
Berdasarkan data, diketahui bahwa jumlah pertumbuhan penduduk
yang ada di Gerbangkertasusila adalah 55 ribu Jiwa/Km2.
2103400.00
1133580.00
1371510.00 1332660.00
1086620.00
134350
2887220
Sidoarjo Mojokerto Lamongan Gresik Bangkalan Mojokerto Surabaya
Pertumbuhan Penduduk Gerbangkertasusila
2018 2019 2020 2021 2022
28. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila
Pengembangan IISP di Kabupaten Bangkalan SP telah termuat dalam Perpres 80/2019 dengan sumber pendanaan
melalui skema KPBU. Hal ini juga di dukung dari adanya program-program di Kabupaten Bangkalan yang berkaitan
dengan peningkatan aksesibilitas antar wilayah. dan pertumbuhan ekonomi Kab. Bangkalan.
Kondisi Kawasan IISP
• Luas wilayah Kabupaten Bangkalan 1.260,14 Km² yang
berada di bagian paling Barat dari Pulau Madura.
• Terdiri dari 18 Kecamatan dan 273 desa dan
8 Kelurahan.
• Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2- 100 m di
atas permukaan laut.
• Kemampuan tanah sebagian besar memiliki kemiringan 2 -
150 yaitu sekitar 50,45 % atau 63.002 Ha. Dan kemiringan
0 - 20 sekitar 45,43 % atau 56.738 Ha.
Kondisi Pariwisata dan Fasilitas Peribadatan/Keagamaan
Kondisi Wilayah
• Terdapat 18 tempat wisata yang cukup terkenal dengan kapasitas
pengunjung per hari mencapai 3000 orang, namun kurang memberikan
peningkatan PAD Kabupaten Bangkalan. Beberapa daya Tarik potensi
wisata kuliner Bangkalan yang terkenal misalnya Bebek Sinjay, Bebek
Songkem, dan lain-lain, yang mampu menarik wisatawan hingga 15.000
pengunjung per hari.
• Kabupaten Bangkalan memiliki populasi masyarakat muslim, mendekati
90% jumlah penduduk, dengan sejarah para Kyai di Bangkalan menjadi
pusat pendidikan islam hingga ke seluruh Indonesia, sedikitnya terdapat
160 pesantren dengan kapasitas 41.000 santri dan ±300 tempat
peribadatan Islam.
29. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Kondisi Ekonomi & Demografi Kab. Bangkalan
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023
978,892
1,076,330 1,060,380 1,060,377
1,086,620
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Penduduk Kab. Bangkalan
Berdasarkan data disamping, bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan pada
tahun 2022, secara umum pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Pertumbuhan
PDRB cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk jumlah penduduk Kabupaten
Bangkalan dalam 2 tahun terakhir meningkat dengan laju pertumbuhan 1,39. Penduduk
terbanyak berada di Kecamatan Galis, sedangkan kawasan IISP berada di Kec. Labang.
No Kecamatan
Jumlah Penduduk
2020 2021 2022
1 Kamal 48.763 48.763 49.000
2 Labang 38.320 38.317 39.100
3 Kwanyar 51.611 51.611 53.400
4 Modung 46.060 46.057 46.200
5 Blega 57.730 57.726 58.500
6 Konang 53.434 53.434 54.900
7 Galis 88.262 88.262 91.000
8 Tanah Merah 70.810 70.805 73.400
9 Tragah 30.320 30.318 30.900
10 Socah 63.420 63.421 65.300
11 Bangkalan 86.250 86.245 87.700
12 Burneh 63.570 63.567 64.800
13 Arosbaya 48.030 48.025 49.400
14 Geger 81.830 81.834 85.600
15 Kokop 73.940 73.941 75.400
16 Tanjung Bumi 54.340 54.344 55.100
17 Sepuluh 46.490 46.487 47.800
18 Klampis 57.220 57.220 58.700
Jumlah 1.060.380 1.060.377 1.086.600
30. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
Tingkat Kemiskinan Kab. Bangkalan
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2023
Ketenagakerjaan Kab. Bangkalan
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat kemiskinan
Kab. Bangkalan pada tahun terkahir mengalami penurunan (+)
disertasi peningkatan jumlah garis kemiskinan masyarakat Kab.
Bangkalan
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa tingkat
pengangguran terbuka Kab. Bangkalan paling tinggi
pada tahun 2022 Sebesar 45305 Jiwa
369455 389170
418908 432046
458754
2018 2019 2020 2021 2022
Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan)
26745
43859
41796
45305
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
2019 2020 2021 2022
Ketenagakerjaan (Pengangguran)
Efek Covid 19
19.59
18.9
20.56
21.57
19.44
2018 2019 2020 2021 2022
Persentase Penduduk Miskin
31. Kondisi Kab. Bangkalan
Kondisi Gerbangkertasusila Kondisi Kawasan IISP
• Kawasan Indonesia Islamic Science Park (IISP)
terletak di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu
Sisi Madura (KKJSM). Tepatnya di Desa Sukolilo
Barat dan Desa Pangpong, Kecamatan Labang,
Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur .
• Lahan yang sudah bebas seluas ± 30,97 Ha dan
lahan yang belum dibebaskan seluas ± 7,124 Ha,
sehingga total wilayah perencanaan IISP adalah
38,11 Ha
• Berdasarkan hasil kajian Konsep Desain
Kawasan IISP, direncakan akan dikembangkan 4
zona dengan masing-masing zona memiliki fungsi
kegiatan yang berbeda di dalamnya. Nantinya
Penilaian terhadap kelayakan pembangunan IISP
akan memperhatikan zona pengembangan
tersebut.
34. Pengumpulan & Analisis Data
Pendekatan Analisis & Kerangka Berpikir
Pendekatan Analisa yang digunakan dalam penyusunan FS Kawasan IISP diantaranya:
Pendekatan Konsep Sustainable
Construction Practice
Pendekatan Rasional
Comprehensif Planning (RCP)
Pendekatan Penelitian
Kuantitaif dan Kualitatif
35. Untuk mempermudah dalam penyusunan kajian FS Kawasan IISP, terdapat pembagian/ klasterifikasi
dalam melakukan penilaian kelayakan diantaranya:
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
36. Dalam menyusun Kajian FS Kawasan IISP terdiri dari beberapa aspek penilaian kelayakan,
diantaranya ...
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Teknis
Kelayakan Aspek Hukum
& Kelembagaan
Kelayakan Aspek
Sosial Ekonomi
Kelayakan
Aspek Lingkungan
Kelayakan
Aspek Pariwisata
(Pasar dan Pemasaran)
Kelayakan
Aspek Finansial
Masing-masing aspek memiliki indikator penilaian
serta pendekatan analisis yang berbeda
37. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Dalam penilaian kelayakan pada aspek teknis terdiri dari 6 hal yakni fisik dasar termasuk di dalamnya potensi resiko bencana pada kawasan
IISP, sebaran dan kondisi infrastruktur di sekitar Kawasan IISP yang akan menopang terhadap potensi pertumbuhan IISP, Jarak dan waktu
yang dapat di tempuh, mementukan terkait struktur dan material serta memperhatikan hambatan fisik keberadaan kawasan IISP
Kelayakan Aspek Teknis
38. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Hukum & Kelembagaan
Dalam penilaian kelayakan pada Aspek Hukum, Kebijakan dan Kelembagaan adalah memperhatikan positioning Kawasan IISP beserta
kegiatan didalamnya yang telah sesuai terhadap Dokumen perencanaan pembangunan seperti RTRW, peraturan/kebijakan terakit, status
dan legalitas lahan dan bagaimana kelembagaan pengelolaan kawasan IISP .
39. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Sosial Ekonomi
Kelayakan Sosial dan
Ekonomi
Pengetahuan Masyarakat terhadap
keberadaan Kawasan IISP
Penerimaan Masyarakat terhadap dampak
negatif (permasalahan) pembangunan
kawasan IISP
Penerimaan Masyarakat terhadap dampak
positif (potensi) pembangunan kawasan
IISP
Usulan Masyarakat terhadap
pembangunan kawasan IISP
Kriteria Kelayakan
Stakeholder mapping,
In dept interview
(mengeksplorasi
data/pendapat),
FGD
Kuisioner
Data Intansional &
Studi Literatur
Teknik Analisa
Pra Pembangunan
Jumlah Pengangguran
Jumlah Penduduk Miskin
Rata-rata Pendatapan Perkapita
Nilai Investasi
Pertumbuhan PAD/Pajak Daerah
PDRB
Pasca Pembangunan
Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Potensi sektor yang dapat tumbuh
(langsung&tidak langsung)
Potensi Pajak & Retribusi/ PAD Daerah
Peluang investasi
Potensi Peningkatan PDRB (pariwisata/
perdagangan dan jasa)
Potensi pertumbuhan penduduk
Analisa Data (CA&AHP)
Proyeksi Perkembangan
Ekonomi &Pertumbuhan
Penduduk
Ekonomi
Sosial
Pengumpulan Data
Kelayakan Sosial yang dinilai tentang pendapat dan sikap masyarakat maupun petinggi/lembaga
terhadap proyek pembangunan tersebut. Sedangkan untuk ekonomi didasarkan pada waktu
pelaksanaannya, yaitu pra dan pasca pembangunan Kawasan IISP
40. Kelayakan Aspek Lingkungan
Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Teknik Analisa
Kapasitas Daya Dukung
dan Daya Tampung
Lingkungan
Daya Dukung Lahan (ketersediaan dan
kebutuhan)
Daya Dukung & Daya Tampung Air
Daya Dukung & Daya Tampung Demografi
Kelayakan
Aspek Lingkungan
Perkiraan mengenai
dampak dan resiko
lingkungan (tiap zona)
Kinerja Layanan/ Jasa
Ekosistem
Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan
Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih
Jasa Ekosistem Penyediaan Serat (Fiber)
Jasa Ekosistem Penyediaan Bahan Bakar
Jasa Ekosistem Penyediaan Sumberdaya Genetik
Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim
Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran dan Banjir
Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan Dari
Bencana
Jasa Ekosistem Pemurnian Air
Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan Penguaraian Limbah
Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan
Penguraian Limbah
Jasa Ekosistem Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara
Jasa Ekosistem Pengaturan Penyerbukan Alami
Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit
Jasa Ekosistem Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi dan Ekowisata
Jasa Ekosistem Budaya Estetika
Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemelihara Kesuburan
Distribusi Kelas Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan
Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan
Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Hara (Nutrient)
Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer
Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversitas
Efisiensi Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Air
Kerentanan & Kapasitas
Adaptasi Perubahan Iklim
Ketahanan dan Potensi
Keanekaragaman Hayati
Analisis suply demand; Analisis
daya dukung air; Analisis daya
tampung lahan
Analisis Dampak Resiko
Metode Participatory
Approaches and Expert Opinion;
Analisis proyeksi; Analisis
Deskriptif Kualitatif
Kriteria Kelayakan
Pengumpulan Data
Survei Lapangan dan Data
Instansional (Posdes,
D3TLH, regulasi/kajian
lingkungan lainnya, BPS)
41. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Pariwisata (Pasar & Pemasaran)
Analisis aspek pariwisata dilakukan untuk membantu memahami kebutuhan dan preferensi wisatawan potensial serta
merencanakan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar dan memastikan apakah proyek ini
memiliki potensi pasar yang besar sehingga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
42. Pendekatan Kajian FS IISP Pengumpulan & Analisis Data
Kelayakan Aspek Finansial
Kelayakan Finansial
Kelayakan sumber pembiayaan/
Investasi (Pemerintah Pusat, Daerah
dan Swasta)
Kelayakan tarif sesuai dengan
pengeluaran biaya tenaga kerja, biaya
perawatan dan oprasional
Kelayakan ditinjau dari Analisa Net
Present
1. Sumber Pembayaan / Investasi
2. Rencana Anggaran Biaya
3. Rencana Penerimaan (Income)
4. Analisa Cash Flow
5. Analisis Net Present
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (lRR)
Payback Period (PP)
Break Even Point (BEP)
Profitability Indeks / PIR
Kriteria Kelayakan
Teknik Analisa
Pada aspek ini, dilakukan penilaian sekaligus proyeksi mengenai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Kemudian, analisis
untuk memproyeksikan seberapa besar pendapatan yang akan diterima saat IISP sudah beroperasi dan sumber pembiayaan yang
dapat digunakan sehingga dapat dihasilkan proyeksi keuntungan dari formula penilaian aspek finansial.
43. 43
RENCANA KERJA
Berisikan Jadwal kegiatan, Struktur Organisasi dan komposisi Pelaksana, Jadwal
Pelaksana Tenaga Ahli, serta Sistem Pelaporan
44. Jadwal Kegiatan Penyusunan FS IISP
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan IISP adalah
selama 240 (dua ratus empat puluh) hari atau ±8 bulan.
No Tahapan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Paparan Laporan Pendahuluan
4 Pengumpulan data primer dan sekunder
5 Kegiatan FGD Bersama Stakeholder
6 Penyusunan Laporan Antara
7 Penyusunan Draft Laporan Akhir
8 Paparan Draft Laporan Akhir
9 Penyempurnaan Laporan Akhir dan
Penyusunan Executive Summary
10 Pembuatan Poster Infografis dan Video
Promosi
11 Pengumpulan Laporan Akhir dan
Executive Summary
46. Struktur Organisasi dan Komposisi Pelaksana
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Penanggung Jawab Kebutuhan
Kualifikasi
Minimal
Pengalaman Minimal Jumlah
Ketua Tim/ Pelaksana : Ahli Perencanaan Wilayah & Kota S2 8 Tahun 1
Tenaga Ahli
Ahli Bidang Arsitektur S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Teknik Sipil S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Ekonomi S2 5 Tahun 1
Ahli Bidang Lingkungan
Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat
Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis
Ahli Bidang Pariwisata
Asisten Tenaga Ahli
Asisten Tenaga Ahli Bidang Arsitektur S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Teknik Sipil S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Ekonomi S1 1 Tahun 1
Asisten Tenaga Ahli Bidang Lingkungan
Asisten Tenaga Ahli Bidang Sosial/ Pengembangan Masyarakat
Asisten Tenaga Ahli Bidang Finansial/ Manajemen Bisnis
Asisten Tenaga Ahli Bidang Pariwisata
Tenaga Pendukung
a) Adminstrasi D3 2 Tahun 1
b) Surveyor D3 1 Tahun 8
47. Output dari Kegiatan Penyusunan Feasibility Studi Kawasan IISP sebagai berikut…
PELAPORAN KEGIATAN FS IISP
Laporan Pendahuluan| Penyusunan Feasibility Studi (FS) Indonesian Islamic Science Park (IISP)
Laporan Bulanan
01
Laporan Pendahuluan
02
Laporan Antara
03
Draf Laporan Akhir
04
Laporan Akhir
05
Ringkasan Eksekutif
06
Poster Infografis
07
Video Promosi
08
48. Terima Kasih
nyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Indonesia Islamic Science Park
(IISP) 2023
48
https://intip.in/BappedaProvJatim
LAPORAN PENDAHULUAN