SlideShare a Scribd company logo
SITI RETNO WULANDARI
B
AYANGKAN seluncur berbentuk
spiral, mirip dengan yang banyak
di kolam renang. Namun, yang
meluncur turun bukanlah orang,
melainkan tanaman.
Seperti itulah desain inovasi dari ma-
hasiswa semester empat Jurusan Teknik
Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB),
Brian Ivander.
Spiral tersebut ditempatkan pada
sebuah tiang penyangga pada posisi ver-
tikal. Pada kolom spiral, nantinya akan
diisi tanaman satu kali panen seperti sawi,
pakcoy, dan selada.
“Inovasi ini didasari pada berkurangnya
lahan pertanian konvensional, apalagi di
kota besar seperti Jakarta. Segala jenis
sayur harus dikirim dari berbagai daerah
di Tanah Air untuk kemudian dijual di
pasar Jakarta,” tutur Brian kepada Media
Indonesia di kampus ITB Jalan Ganesha,
Bandung, Rabu (15/4).
Brian terinspirasi dari desain taman
vertikal dan tanaman hidroponik. Na-
mun, ia menyadari kebun vertikal yang
banyak sekarang ini bisa menyulitkan saat
panen. Bayangkan saja jika orang harus
menggeser-geser tangga untuk memanen
tanaman.
Karena itu, Brian menggunakan desain
berbentuk spiral, dengan penerapan
teknik gravitasi. Saat tanaman di bagian
bawah dipanen, secara otomatis tanaman
di atas bergerak turun.
Untuk memutar spiral, digunakan te-
naga listrik. Begitu juga untuk memompa
air ke atas.
“Dengan mampu berpindah sendiri,
semua bisa terkontrol, lebih sederhana,”
ucap pria yang mengaku memang senang
dunia pertanian itu.
Inovasi orisinal yang ditampilkan
di pameran inovasi mahasiswa ITB,
ITB In Move 2015, pada awal April
2015 itu juga dikatakan ramah tem-
pat. Spiral berukuran 6x6 meter
dengan tinggi 5,5 meter itu dapat
dibangun di dekat apartemen, pasar,
sekolah atau area publik lainnya.
Dengan begitu, perkotaan
dapat mengurangi keter-
gantungan pangan dari
wilayah perdesaan. Ha-
silnya jejak karbon aki-
bat distribusi sayuran
dari desa ke kota juga
bisa dikurangi.
Dalam presentasi-
nya, Brian meng-
asumsikan dalam
satu hari terdapat 12
ribu mobil yang masuk
ke Jakarta. Sebagian dari itu merupakan
rantai distribusi pangan ke Jakarta.
“Kalau punya ladang sayur sendiri,
meskipun tidak semua sayur, bisa sedikit
mengurangi tingkat kemacetan, polusi,
juga ketergantungan terhadap harga BBM
(bahan bakar minyak). Sayur akan dijual
mahal mengikuti penaikan harga BBM.
kalau ada di dekat kita kan perjalanan
menjadi lebih singkat,” ungkapnya.
Masih terdapat kendala
Berdasar desain yang dibuat, spiral
dapat menggunakan PVC, sedangkan
tiang menggunakan besi. Jika diperlukan,
helixponik dapat juga dilengkapi
atap agar aman dari serangan
hujan.
Berdasar ukurannya, he-
lixponik bisa memuat 12
ribu tanaman dengan target
panen 400 per hari. Namun,
yang menjadi pertanyaan
ialah soal intensitas sinar
matahari hingga ke tanaman di
tingkat bawah.
Untuk soal itu, Brian
menawarkan opsi
penggunaan lampu
penumbuh tanam-
an yang sekarang
banyak di pa-
saran. Di sisi lain,
Brian mengaku
terkendala biaya
untuk membuat
prototipe.
“Saat presentasi
di acara ITB Innovators Move, komunitas
Indonesia Berkebun tertarik, tetapi ingin
melihat prototipenya terlebih dahulu
yang akan selesai pada Juni 2015. Masih
membutuhkan donatur juga sih untuk
membuat prototipe,” tuturnya.
Mahasiswa cemerlang itu pun meng-
inginkan adanya rekan kerja yang memi-
liki latar belakang di bidang pertanian. Ia
ingin mengetahui bagaimana pemberian
jarak yang benar dalam bertanam hidro-
ponik dengan bentuk spiral.
Karena, imbuh Brian, pada desainnya
itu antara pot tanaman yang satu dan
lainnya berdempetan. Selain itu, ia ingin
mengetahui tingkat stres tanaman apabila
mengikuti pola kerja alat inovasinya.
Brian ingin terus mengembangkan alat
inovasinya agar bisa diterapkan pada
lingkungan masyarakat dan tidak seka-
dar wacana. Ia pun sudah terpikirkan
beberapa alternatif untuk memberikan
jarak, tapi tanaman dapat tetap berpindah
dengan sendirinya. Seperti penggunaan
sensor, jika tanaman di bagian bawah
spiral dipanen.
Sensor secara otomatis akan mengirim-
kan sinyal kepada sekat yang ada untuk
membuka celah pembatas. Sensor juga
bisa menghitung jumlah panen yang nanti-
nya data akan tersimpan dan bisa dibuka
melalui komputer.
Brian juga sudah menyiapkan sistem
pendataan panen. Dengan begitu, peng-
guna bisa menyesuaikan panen dengan
permintaan yang ada. (M-3)
miweekend@mediaindonesia.com
ANTARA/SAHLAN KURNIAWAN
Pangan Perkotaan: Untuk membantu perkotaan memenuhi kebutuhan sayur sendiri,
mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Ivander memadukan konsep hidroponik
(atas) dengan taman vertikal (kanan). Dengan inovasi yang dinamakan Helixponik itu
diharapkan pula jejak karbon dari distrubusi pangan bisa berkurang.
MINGGU, 19 APRIL 2015 7JEJAK HIJAU
PROSES rehabilitasi terumbu karang di Taman Laut
Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah, berjalan
baik dan mengalami peningkatan pertumbuhan
sebesar 87%.
“Prosesnya berjalan sangat baik, terakhir kami
periksa pada Oktober 2014, tingkat pertumbuhan
terumbu karang yang kami sebarkan mencapai 87%.
Dalam waktu dekat ini akan dicek lagi keberlang-
sungannya sudah seperti apa,” kata peneliti Pusat
Penelitian Laut Dalam (P2LD) Daniel Pelasula, di
Ambon, Maluku.
Pemeriksaan berikutnya, jelas Daniel, akan meng-
ukur diameter tinggi dan lebar koloni terumbu
karang serta perkembangan cabang sekitar 400
anakan karang yang telah disebarkan dalam dua
tahap, yakni pada 14 Maret-19 Maret 2014 dan 16
April-17 April 2014.
“Anakan yang kami sebarkan ada dua macam, ada
karang bercabang dan karang masif, khusus untuk
karang bercabang pertumbuhannya juga diukur dari
pertumbuhan cabang-cabangnya,” katanya.
Rehabilitasi terumbu karang di pulau itu, tambah
dia, dilakukan untuk mengganti karang-karang yang
rusak akibat terjangan ombak dan aktivitas penang-
kapan ikan oleh masyarakat yang bermukim di seki-
tarnya. Proses pertumbuhan terumbu karang yang
disebarkan di bagian timur, barat, dan utara pulau
seluas 1.000 hektare itu akan terus dipantau secara
intensif oleh tim peneliti (P2LD) LIPI Ambon, hingga
dipastikan telah menjadi karang dewasa. (Ant/M-3)
MAKIN banyaknya hewan laut yang terdampar me-
rupakan dampak aktivitas manusia. Direktur Kon-
servasi Kawasan dan Jenis Ikan Ditjen Kelautan, Pe-
sisir, Pulau-Pulau Kecil (KP3K) KKP Agus Dermawan
mengatakan salah satu penyebab terdamparnya
paus ialah adanya gangguan polusi suara.
Polusi itu terjadi akibat peledakan bahan dinamit,
pelayaran kapal selam dengan menggunakan sonar
dan navigasi sehingga menyebabkan disorientasi
pada hewan mamalia tersebut.
Salah satu wilayah yang kini ikut disoroti akibat
polusi lautnya ialah Sunda Kecil (Lesser Sunda).
Wilayah perairan itu mencapai luas 35.802.039
hektare (ha) dan 10,886 kilometer (km) garis pantai
yang membentang dari wilayah perairan Bali, Nusa
Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT),
Maluku, hingga Timor Leste menjadi salah satu
ekoregion kaya di wilayah timur Indonesia.
Di wilayah tersebut banyak perusahaan minyak
dan gas dengan aktivitas yang dapat memicu po-
lusi suara di laut. Salah satu upaya untuk menjaga
ekosistem laut ialah dengan penetapan kawasan
konservasi laut (KKL). Menurut Agus, sudah ada 36
KKL di ekoregion Lesser Sunda, dengan luas sekitar
4.826.569 ha.
Berdasarkan kajian TNC, menurut Lesser Sunda
Portofolio Manager TNC Glaudy Perdanahardja, ada
100 area di ekoregion tersebut yang potensial untuk
dijadikan jejaring KKL, dengan total luas kawasan
mencapai lebih kurang 9.864.045 ha.
Indonesia menargetkan penetapan 20 juta ha
KKL di 2020 sebagai upaya penyelamatan Segitiga
Terumbu Karang. (Ant/M-3)
Mahasiswa ITB
Brian Ivander menciptakan
alat helixponik yang
berangkat dari paduan
konsep hidroponik
dan taman vertikal.
MI/ROMMY PUJIANTO
INFO HIJAU
KarangdiPulauPomboTumbuhPesat PolusiSuaraGangguBiotaLaut
ANTARA/JIMMY AYAL
Brian Ivander
Hidroponik dengan Panen Praktis
MI/IMMANUEL ANTONIUS
DOK. BRIAN IVANDER

More Related Content

Similar to Media Indonesia 19 April 2015

Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdfMateri TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
donnysophandi
 
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
ErdhenyParatama1
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
SMTI Pontianak
 
Paradoks kehidupan
Paradoks kehidupanParadoks kehidupan
Paradoks kehidupan
henry jaya teddy
 
Makalah biopori new
Makalah biopori newMakalah biopori new
Makalah biopori new
Oki Doank
 
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesiaPendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
debbyustari2
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
Fatira Mukhtar
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapanLmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
nurshahida94
 
Keltibang kpi secured
Keltibang kpi securedKeltibang kpi secured
Keltibang kpi secured
labdatalautpesisir
 
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptxDEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
ssuser76b156
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapanLmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
Kreasi Sungai Putat (KSP)
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
Repository Ipb
 
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
Analyst of Water Resources Management
 
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAContoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAAthirah Amalina
 

Similar to Media Indonesia 19 April 2015 (20)

Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
 
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdfMateri TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
Materi TalkShow Sampah Plastik UNSOED_Hanggar Prasetio.pdf
 
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
Transformasi Desa dengan Teknologi Sinergi Perguruan Tinggi dan Posyantek dal...
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
 
Paradoks kehidupan
Paradoks kehidupanParadoks kehidupan
Paradoks kehidupan
 
Makalah biopori new
Makalah biopori newMakalah biopori new
Makalah biopori new
 
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesiaPendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan (group task)
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapanLmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
 
Keltibang kpi secured
Keltibang kpi securedKeltibang kpi secured
Keltibang kpi secured
 
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptxDEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
DEVELOPMENT OF GOSONG ISLAND.pptx
 
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapanLmcp1532 pembangunan bandar mapan
Lmcp1532 pembangunan bandar mapan
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
 
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
 
event-report-environation-2014
event-report-environation-2014event-report-environation-2014
event-report-environation-2014
 
Lks
LksLks
Lks
 
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAContoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
 

Media Indonesia 19 April 2015

  • 1. SITI RETNO WULANDARI B AYANGKAN seluncur berbentuk spiral, mirip dengan yang banyak di kolam renang. Namun, yang meluncur turun bukanlah orang, melainkan tanaman. Seperti itulah desain inovasi dari ma- hasiswa semester empat Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Ivander. Spiral tersebut ditempatkan pada sebuah tiang penyangga pada posisi ver- tikal. Pada kolom spiral, nantinya akan diisi tanaman satu kali panen seperti sawi, pakcoy, dan selada. “Inovasi ini didasari pada berkurangnya lahan pertanian konvensional, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Segala jenis sayur harus dikirim dari berbagai daerah di Tanah Air untuk kemudian dijual di pasar Jakarta,” tutur Brian kepada Media Indonesia di kampus ITB Jalan Ganesha, Bandung, Rabu (15/4). Brian terinspirasi dari desain taman vertikal dan tanaman hidroponik. Na- mun, ia menyadari kebun vertikal yang banyak sekarang ini bisa menyulitkan saat panen. Bayangkan saja jika orang harus menggeser-geser tangga untuk memanen tanaman. Karena itu, Brian menggunakan desain berbentuk spiral, dengan penerapan teknik gravitasi. Saat tanaman di bagian bawah dipanen, secara otomatis tanaman di atas bergerak turun. Untuk memutar spiral, digunakan te- naga listrik. Begitu juga untuk memompa air ke atas. “Dengan mampu berpindah sendiri, semua bisa terkontrol, lebih sederhana,” ucap pria yang mengaku memang senang dunia pertanian itu. Inovasi orisinal yang ditampilkan di pameran inovasi mahasiswa ITB, ITB In Move 2015, pada awal April 2015 itu juga dikatakan ramah tem- pat. Spiral berukuran 6x6 meter dengan tinggi 5,5 meter itu dapat dibangun di dekat apartemen, pasar, sekolah atau area publik lainnya. Dengan begitu, perkotaan dapat mengurangi keter- gantungan pangan dari wilayah perdesaan. Ha- silnya jejak karbon aki- bat distribusi sayuran dari desa ke kota juga bisa dikurangi. Dalam presentasi- nya, Brian meng- asumsikan dalam satu hari terdapat 12 ribu mobil yang masuk ke Jakarta. Sebagian dari itu merupakan rantai distribusi pangan ke Jakarta. “Kalau punya ladang sayur sendiri, meskipun tidak semua sayur, bisa sedikit mengurangi tingkat kemacetan, polusi, juga ketergantungan terhadap harga BBM (bahan bakar minyak). Sayur akan dijual mahal mengikuti penaikan harga BBM. kalau ada di dekat kita kan perjalanan menjadi lebih singkat,” ungkapnya. Masih terdapat kendala Berdasar desain yang dibuat, spiral dapat menggunakan PVC, sedangkan tiang menggunakan besi. Jika diperlukan, helixponik dapat juga dilengkapi atap agar aman dari serangan hujan. Berdasar ukurannya, he- lixponik bisa memuat 12 ribu tanaman dengan target panen 400 per hari. Namun, yang menjadi pertanyaan ialah soal intensitas sinar matahari hingga ke tanaman di tingkat bawah. Untuk soal itu, Brian menawarkan opsi penggunaan lampu penumbuh tanam- an yang sekarang banyak di pa- saran. Di sisi lain, Brian mengaku terkendala biaya untuk membuat prototipe. “Saat presentasi di acara ITB Innovators Move, komunitas Indonesia Berkebun tertarik, tetapi ingin melihat prototipenya terlebih dahulu yang akan selesai pada Juni 2015. Masih membutuhkan donatur juga sih untuk membuat prototipe,” tuturnya. Mahasiswa cemerlang itu pun meng- inginkan adanya rekan kerja yang memi- liki latar belakang di bidang pertanian. Ia ingin mengetahui bagaimana pemberian jarak yang benar dalam bertanam hidro- ponik dengan bentuk spiral. Karena, imbuh Brian, pada desainnya itu antara pot tanaman yang satu dan lainnya berdempetan. Selain itu, ia ingin mengetahui tingkat stres tanaman apabila mengikuti pola kerja alat inovasinya. Brian ingin terus mengembangkan alat inovasinya agar bisa diterapkan pada lingkungan masyarakat dan tidak seka- dar wacana. Ia pun sudah terpikirkan beberapa alternatif untuk memberikan jarak, tapi tanaman dapat tetap berpindah dengan sendirinya. Seperti penggunaan sensor, jika tanaman di bagian bawah spiral dipanen. Sensor secara otomatis akan mengirim- kan sinyal kepada sekat yang ada untuk membuka celah pembatas. Sensor juga bisa menghitung jumlah panen yang nanti- nya data akan tersimpan dan bisa dibuka melalui komputer. Brian juga sudah menyiapkan sistem pendataan panen. Dengan begitu, peng- guna bisa menyesuaikan panen dengan permintaan yang ada. (M-3) miweekend@mediaindonesia.com ANTARA/SAHLAN KURNIAWAN Pangan Perkotaan: Untuk membantu perkotaan memenuhi kebutuhan sayur sendiri, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Ivander memadukan konsep hidroponik (atas) dengan taman vertikal (kanan). Dengan inovasi yang dinamakan Helixponik itu diharapkan pula jejak karbon dari distrubusi pangan bisa berkurang. MINGGU, 19 APRIL 2015 7JEJAK HIJAU PROSES rehabilitasi terumbu karang di Taman Laut Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah, berjalan baik dan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 87%. “Prosesnya berjalan sangat baik, terakhir kami periksa pada Oktober 2014, tingkat pertumbuhan terumbu karang yang kami sebarkan mencapai 87%. Dalam waktu dekat ini akan dicek lagi keberlang- sungannya sudah seperti apa,” kata peneliti Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Daniel Pelasula, di Ambon, Maluku. Pemeriksaan berikutnya, jelas Daniel, akan meng- ukur diameter tinggi dan lebar koloni terumbu karang serta perkembangan cabang sekitar 400 anakan karang yang telah disebarkan dalam dua tahap, yakni pada 14 Maret-19 Maret 2014 dan 16 April-17 April 2014. “Anakan yang kami sebarkan ada dua macam, ada karang bercabang dan karang masif, khusus untuk karang bercabang pertumbuhannya juga diukur dari pertumbuhan cabang-cabangnya,” katanya. Rehabilitasi terumbu karang di pulau itu, tambah dia, dilakukan untuk mengganti karang-karang yang rusak akibat terjangan ombak dan aktivitas penang- kapan ikan oleh masyarakat yang bermukim di seki- tarnya. Proses pertumbuhan terumbu karang yang disebarkan di bagian timur, barat, dan utara pulau seluas 1.000 hektare itu akan terus dipantau secara intensif oleh tim peneliti (P2LD) LIPI Ambon, hingga dipastikan telah menjadi karang dewasa. (Ant/M-3) MAKIN banyaknya hewan laut yang terdampar me- rupakan dampak aktivitas manusia. Direktur Kon- servasi Kawasan dan Jenis Ikan Ditjen Kelautan, Pe- sisir, Pulau-Pulau Kecil (KP3K) KKP Agus Dermawan mengatakan salah satu penyebab terdamparnya paus ialah adanya gangguan polusi suara. Polusi itu terjadi akibat peledakan bahan dinamit, pelayaran kapal selam dengan menggunakan sonar dan navigasi sehingga menyebabkan disorientasi pada hewan mamalia tersebut. Salah satu wilayah yang kini ikut disoroti akibat polusi lautnya ialah Sunda Kecil (Lesser Sunda). Wilayah perairan itu mencapai luas 35.802.039 hektare (ha) dan 10,886 kilometer (km) garis pantai yang membentang dari wilayah perairan Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, hingga Timor Leste menjadi salah satu ekoregion kaya di wilayah timur Indonesia. Di wilayah tersebut banyak perusahaan minyak dan gas dengan aktivitas yang dapat memicu po- lusi suara di laut. Salah satu upaya untuk menjaga ekosistem laut ialah dengan penetapan kawasan konservasi laut (KKL). Menurut Agus, sudah ada 36 KKL di ekoregion Lesser Sunda, dengan luas sekitar 4.826.569 ha. Berdasarkan kajian TNC, menurut Lesser Sunda Portofolio Manager TNC Glaudy Perdanahardja, ada 100 area di ekoregion tersebut yang potensial untuk dijadikan jejaring KKL, dengan total luas kawasan mencapai lebih kurang 9.864.045 ha. Indonesia menargetkan penetapan 20 juta ha KKL di 2020 sebagai upaya penyelamatan Segitiga Terumbu Karang. (Ant/M-3) Mahasiswa ITB Brian Ivander menciptakan alat helixponik yang berangkat dari paduan konsep hidroponik dan taman vertikal. MI/ROMMY PUJIANTO INFO HIJAU KarangdiPulauPomboTumbuhPesat PolusiSuaraGangguBiotaLaut ANTARA/JIMMY AYAL Brian Ivander Hidroponik dengan Panen Praktis MI/IMMANUEL ANTONIUS DOK. BRIAN IVANDER