Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan pada sistem endokrin pada anak, termasuk kelainan hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, dan gonad. Kelainan-kelainan tersebut dapat berupa hipopituitarisme, diabetes insipidus, hipertiroidisme, hipotiroidisme, hiperparatiroidisme, hipoparatiroidisme, hiperplasia adrenal kongenital, dan sindroma Klinefelter.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Goiter atau gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi yodium, autoimun, infeksi, dan tumor. Pemeriksaan diagnostik meliputi pengukuran hormon tiroid, pemeriksaan radioisotop, dan ultrasonografi untuk mendeteksi nodul dan kelainan pada kelenjar tiroid. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga kesulitan bernapas dan menel
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Goiter atau gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi yodium, autoimun, infeksi, dan tumor. Pemeriksaan diagnostik meliputi pengukuran hormon tiroid, pemeriksaan radioisotop, dan ultrasonografi untuk mendeteksi nodul dan kelainan pada kelenjar tiroid. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga kesulitan bernapas dan menel
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hormon, antagonis hormon, sumber hormon alami dan buatan, penggunaan hormon dan antagonis hormon dalam diagnosis dan terapi, serta jenis-jenis hormon seperti hormon hipotalamus, hormon adenohipofisis, hormon tiroid, hormon paratiroid, dan kalsitonin beserta fungsi dan gangguan masing-masing hormon.
Sistem endokrin merupakan sistem yang mengatur aktivitas organ tubuh lainnya melalui pelepasan hormon. Terdapat beberapa kelenjar endokrin utama seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan homeostasis tubuh. Kelainan pada sistem endokrin dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur aktivitas organ tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, dan adrenal. Masing-masing kelenjar menghasilkan hormon tertentu dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pineal, adrenal, gonad, serta sel-sel di organ seperti lambung dan usus. Gangguan sistem endokrin meliputi hipertiroid, hipotiroid, dan Cushing disease.
Sistem endokrin pada manusia terdiri dari beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam mengontrol berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiroiditis, termasuk anatomi, fisiologi, klasifikasi, etiologi, dan patofisiologi tiroiditis.
2. Terdapat beberapa jenis tiroiditis yaitu akut, subakut, dan kronis. Tiroiditis kronis yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis hashimoto.
3. Patofisiologi tiroiditis hashimoto melibatkan faktor genetik dan lingkun
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gangguan kelenjar hipofise, yang dibagi menjadi hiperfungsi dan hipofungsi. Pada hiperfungsi terjadi sekresi hormon berlebih yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh, sedangkan pada hipofungsi terjadi kekurangan hormon yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Asuhan mencakup identifikasi masalah, diagnosis, dan intervensi seperti dukungan psikologis untuk menerima perubahan
Hipotiroidisme kongenital didefinisikan sebagai defisiensi hormon tiroid saat lahir yang paling sering disebabkan oleh masalah perkembangan kelenjar tiroid atau kelainan biosintesis hormon tiroid. Hormon tiroid sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Tanpa perawatan, bayi yang terkena akan tumbuh menjadi kerdil dan mengalami gangguan mental. Program skrining hipotiroidisme kongenital membuat deteksi dini dan pengob
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hormon, antagonis hormon, sumber hormon alami dan buatan, penggunaan hormon dan antagonis hormon dalam diagnosis dan terapi, serta jenis-jenis hormon seperti hormon hipotalamus, hormon adenohipofisis, hormon tiroid, hormon paratiroid, dan kalsitonin beserta fungsi dan gangguan masing-masing hormon.
Sistem endokrin merupakan sistem yang mengatur aktivitas organ tubuh lainnya melalui pelepasan hormon. Terdapat beberapa kelenjar endokrin utama seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan homeostasis tubuh. Kelainan pada sistem endokrin dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur aktivitas organ tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, dan adrenal. Masing-masing kelenjar menghasilkan hormon tertentu dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pineal, adrenal, gonad, serta sel-sel di organ seperti lambung dan usus. Gangguan sistem endokrin meliputi hipertiroid, hipotiroid, dan Cushing disease.
Sistem endokrin pada manusia terdiri dari beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam mengontrol berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiroiditis, termasuk anatomi, fisiologi, klasifikasi, etiologi, dan patofisiologi tiroiditis.
2. Terdapat beberapa jenis tiroiditis yaitu akut, subakut, dan kronis. Tiroiditis kronis yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis hashimoto.
3. Patofisiologi tiroiditis hashimoto melibatkan faktor genetik dan lingkun
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gangguan kelenjar hipofise, yang dibagi menjadi hiperfungsi dan hipofungsi. Pada hiperfungsi terjadi sekresi hormon berlebih yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh, sedangkan pada hipofungsi terjadi kekurangan hormon yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Asuhan mencakup identifikasi masalah, diagnosis, dan intervensi seperti dukungan psikologis untuk menerima perubahan
Hipotiroidisme kongenital didefinisikan sebagai defisiensi hormon tiroid saat lahir yang paling sering disebabkan oleh masalah perkembangan kelenjar tiroid atau kelainan biosintesis hormon tiroid. Hormon tiroid sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Tanpa perawatan, bayi yang terkena akan tumbuh menjadi kerdil dan mengalami gangguan mental. Program skrining hipotiroidisme kongenital membuat deteksi dini dan pengob
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. PATOFISIOLOGI KELAINAN PADA
SISTEM ENDOKRIN
Disusun Oleh Kelompok 1 :
Desty Fatimah Nur ‘ Aini ( 1603020 )
Eri Trimuji S ( 1603028 )
Langgeng Aldianto ( 1603044 )
Wiranto ( 1603082 )
2. Anatomidan FisiologiSistem Endokrin
Definisi
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa
saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin
seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
3. KelainanSistemEndokrinPadaAnak
A. KELAINAN HIPOFISIS
Kelenjar Hipofisahipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar
kacang polong, yang terletak di dalamstruktur bertulang ( sela
tursika) di dasar otak. sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
B. HIPOPITUITARISME
Status hipopituitaria yang dihubungkan dengan defisiensi
hormone pertumbuhan ( growth hormone ). Anak ynag terkena
memiliki fenotip bersama gangguan pertumbuhan yang secara
spesifik dikoreksi dengan penggantian GH.
4. ETIOLOGI
Defek congenital, hypoplasia kelenjar pituitaria bias terjadi
sebagai fenomena tersendiri atau bersama dengan
kelainan perkembnagn yang lebih luas, seperti an –
ensefali, holoprosensefali ( yaitu siklopia, sebosefali,
hipotelorisme orbita ), dan displasia septo optic ( sindrom
de morsier ).
Bayi baru lahir yang terkena sering menderita apnea,
hipotonia, dan kejang – kejang, ikterus yang lama,
hipoglikemia tanpa hiperinvolinisme, dan ( pada laki – laki )
mikrosefalus
A. Hipoglikemia
Hipoglikemia lebih sering terjadi pada masa neonatal.
Gejala sulit dikenali pada bayi, pengawasan rutin
diindikasikan pada bayi dengan resiko tinggi.
5. Defisiensi hormone pertumbuhan ( growth hormone / GH)
merupakan penyebab gagal tumbuh yang sering dijumpai,
namun penting diketahui. Mungkin berdiri sendiri, atau
berhubungan dengan defisiensi hormone hipofisis lain.
Kadang sekunder akibat lesi intracranial.
C. Diabetes Insipidus
Penyakit yang jaran terjadi ini disebabkan kegagalan
hipotalamus memproduksi hormone antidiuretik ( antidiuretic
Hormon / ADH ) dalam jumlah yang mecukupi atau kegagalan
tubulus ginjal memberikan respon terhadap ADH ( diabetes
insipidus nefrogenik). Anak merasa sangat haus dan terdapat
pengeluaran urin encer dengan osmolalitas rendah dalam
volume besar. Selalu terdapat risiko kekurangan cairan berat,
terutama dalam cuaca panas.
B. Defisiensi Hormon Pertumbuhan
6. D. Pemborosan Garam otak
Anak dengan kerusakan system saraf sentral kronis atau akut
dapat terjadi sindrom pemborosan garam tersendiri. Kelainan
ini dikaitkan dengan trauma kepala, pembedahan system saraf
sentral, tumor, atau meningitis.
E. Defisiensi Hormon Pertumbuhan
Defisiensi hormone pertumbuhan ( growth hormone / GH)
merupakan penyebab gagal tumbuh yang sering dijumpai,
namun penting diketahui. Mungkin berdiri sendiri, atau
berhubungan dengan defisiensi hormone hipofisis lain. Kadang
sekunder akibat lesi intracranial.
7. C.HIPERPITUITARISME
Hipersekresi hormone kelenjar pituitaria , yaitu keadaan dimana
adanya defisinsi organ sasaran memberikan penurunan umpan
balik hormonal, seperti pada hipogonadisme atau
hipogonadisme atau hipoadrenalisme primer. Pada
hipotiroidisme primer, hiperfungsi dan hyperplasia kelenjar
pituitari dapat memperbesar dan mengikis sella serta kadang –
kadang, meningkatkan tekanan intracranial.
A. Gigantisme dan Akromegali
Pada orang muda denga epifisis terbuka. Produksi GH yang
berlebihan mengakibatkan gigantisme, pada orang – orang
dengan epifisis tertutup, hasilnya adalah akromegali.
B. Pubertas Prekoks Tergantung Gonadotropin
Dahulu tidak ada factor penyebab pubertas prekoks yang
ditemukan pada sekitar 80 – 90% anak perempuan dan 50%
anak laki – laki. Sken tomografi komputasi (CT ) dan foto
resonansi magnetik ( MRI ) menurunkan persentasi anak dengan
prekositas seksual idiopatik.
8. D.KELAINANKELENJARTIROD
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm
dan terletak di leher (di bawah jakun). Dalam keadaan normal,
kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba.
A. hipotiroidisme
hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi
kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. pada bayi baru lahir,
hipotiroidisme menyebabkan kretinisme (hipotiroidisme
neonatorum), yang ditandai dengan:
B. hipertiroidisme
hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu
aktif. pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme
yang paling sering ditemukan adalah penyakit graves
neonatorum.
9. E.KELAINANKELENJARPARATIROID
A. Hormon Paratiroid
Dalam pemeriksaan, hormone paratiroid berfungsi
mempertahankan konsentrasi ion Ca dalam plasma dan
mengontrol ekskresi calsium dan fosfat
Kelinan Hormon Paratiroid
• Hipertiroidisme
• Hipoparatiroidisme
• Pseudohipoparatiroidisme
10. F.KELAINANKELENJARADRENAL
Kelainan kelenjar adrenal yang jarang terjadi pada anak.
Hiperplasia adrenal kongenital. Penyakit ini disebabkan oleh
hambatan metabolic dalam sintesis hidrokortison
Keadaan ini mengakibtakan dua hal :
kortokosteroid dan mineralokortikoid yang beredar dalam
tubuh tidak cukup
produksi hormone korteks adrenal berlebih karena
peningkatan produksi ACTH
11. G.KelainanGonadisme
Sindroma Klinefelter
Sindrom klinefelter adalah uatu keadaan di mana seseorng
individu itu mempunyai kromosom 47,XXY.Oleh itu, ia juga
dipanggil 47,XXY atau XXY sindrom.
PENYEBAB
Laki-laki biasanya mempunyai satu kromosom X dan satu
kromosom Y; mereka yang mengidap sindrom Klinefelter
mempunyai kurang lebih satu tambahan kromosom X
Gejalanya berupa:
• Pembesaran buah dada (ginekomastia)
• Rambut wajah dan rambut tubuh yang jarang dan tipis
• Bentuk tubuhnya lebih bundar
• Testis (buah zakar) kecil dan tidak mampu menghasilkan
sperma
• Cenderung lebih mudah mengalami obesitas (kegemukan)
12. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan diagnostik Untuk mendeteksi adanya kelainan
pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat
membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain:
• pemeriksaan fisik penderita,
• pemeriksaan kromosom
• ultrasonograpgy
• ECG
• Echocardiogram
• pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)