Dokumen tersebut membahas tentang hormon, antagonis hormon, sumber hormon alami dan buatan, penggunaan hormon dan antagonis hormon dalam diagnosis dan terapi, serta jenis-jenis hormon seperti hormon hipotalamus, hormon adenohipofisis, hormon tiroid, hormon paratiroid, dan kalsitonin beserta fungsi dan gangguan masing-masing hormon.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin yang masuk ke dalam
pembuluh darah untuk mempengaruhi jaringan
secara spesifik.
Alami
Hewan (sapi,
babi, biri-biri)
Rekayasa
genetika
Sintetik/semi Sintetik :
Dengan merubah
struktur kimia
secara sederhana
dari hormon alam,
untuk mendapatkan
sifat tertentu yang
tidak dimiliki oleh
hormon alam.
Sumber :
3. Analog hormon adalah zat sintetik
yang bekerja pada reseptor hormon.
Antagonis hormon adalah obat
atau zat kimia yang menghambat
sintetis, sekresi maupun kerja
hormon pada reseptornya.
4. Penggunaan Hormon
Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon,
contoh insulin
Untuk diagnosis penyakit, contoh deksametazon untuk
diagnosis fungsi kelenjar adrenalin
Untuk mempengaruhi fungsi organ kearah yang
dikehendaki, contoh estrogen dan progestin untuk
mencegah kehamilan
Untuk pengobatan bukan endokrin dengan merangsang
atau menghambat respon endokrin yang berfungsi
normal, contoh : kanker payudara dengan hormon seks
5. Penggunaan Antagonis
Hormon
Untuk diagnosis dan terapi, contoh :
Metirapon untuk membedakan hipofungsi
korteks adrenal primer atau sekunder
Tiourasil untuk terapi hipertiroidisme
6. HORMON HIPOTALAMUS
Hormon hipotalamus menstimulasi sintesa dan
pelepasan hormone hipofisis ( RH=Releasing
Hormon ) atau menghambatnya (IF=Inhibiting
Factor )
Dikenal 7 hormon dengan aktifitas khusus thd
adenohipofisis, yaitu :
1. Gonadorelin/GnRH/LHRH
2. Kortikorelin/CRH
3. Protirelin/TRH
4. Somatorelin/GHRH
5. PRH
6. GHRIF/SRIF
7. PIF
7. I. HORMON ADENOHIPOFISIS
Sekresi hormon hipofisis anterior
menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya
sudah diketahui fungsinya, yaitu :
Hormon Pertumbuhan / GH
Hormon prolaktin / PRL
Hormon Kortikotropin / ACTH
Hormon Tirotropin / TSH
Hormon Luteinizing / LH
Hormon Pemacu Folikel / FSH
8. Mekanisme feedback
Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya
dikendalikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar
hormone yang bersangkutan dalam darah.
Mekanisme feedback negative
Contoh : kortisol
Kadar kortisol meningkat → sekresi ACTH ditekan
Kadar kortisol menurun → sekresi ACTH ditingkatkan
untuk mendorong anak ginjal untuk memproduksi
kortisolnya.
9. Mekanisme feedback positif.
Contoh: Estradiol
Produksinya meningkat pada fase pemasakan folikel,
menstimulasi Sekresi LH optimal → ovulasi
Sekresi FSH justru agak dihambat → mencegah agar
jangan lebih dari satu folikel yang menjadi masak.
10. HORMON HIPOFISIS POSTERIOR
Hormon hipofisis posterior di sintesis dalam
hipotalamus, kemudian diangkut ke hipofisis
posterior.
Ada 2 macam hormon :
1.Oksitosin
2. Vasopresin
11. Oksitosin
Berkhasiat oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi
ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang
sudah ada.
Penggunaan : khusus dalam kebidanan
menstimulasi kontraksi sebelum persalinan bila
terdapat kelemahan his, atau sesudah persalinan
untuk mencegah perdarahan berlebihan
Dosis : menjelang persalinan infus 0,001 UI/mnt
dari larutan 0,002 – 0,010 UI/ml
sesudah persalinan IV 2 – 10 UI dari larutan
5 – 10 UI/ ml
12. Vasopresin
Berkhasiat antidiuresis
mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal
Penggunaan :
- Diabetes insipidus
Dosis : 1,5 – 5 UI setiap 1 – 3 hari IM
- Perdarahan varises esophagus, karena
daya vaso konstriksi arteriol.
Dosis : 0,2 – 0,6 UI/mnt selama 24 jam
infus
13. A. Hormon Pertumbuhan (HP)
Berupa polipeptida dengan BM 22.000,
merupakan10% berat kelenjar hipofisis kering.
Kekurangan hormon ini menyebabkan
kekerdilan
Kelebihan menyebabkan gigantisme pada
anak dan akromegali pada orang dewasa
14. Beberapa obat juga dapat mempengaruhi
sekresi HP, antara lain :
Dopamin Merangsang sekresi HP
pada manusia normal
Menghambat sekresi
HP pada manusia
akromegali
Bromokriptin Menekan sekresi HP
pada penderita tumor
hipofisis
Siproheptadin Menghambat sekresi HP
15. Indikasi :
Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat
hipopituitarisme
Sediaan :
Somatrem
Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak
Dosis maksimal 0,1 mg/kg bb 3 x seminggu, SK atau
IM
Soma tropin
Dosis maksimal 0,006 mg / kg bb 3 x seminggu, SK
atau IM
16. B. Prolaktin
Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas
adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi
fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan,
memulai dan mempertahankan laktasi.
Hisapan bayi saat menyusui merangsang
sekresi prolaktin selama masa menyusui
kadar prolaktin meninggi
menghambat gonadotropin
Mempengaruhi fungsi ovarium infertilitas
sementara pada ibu yang menyusui.
17. Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh
hipotalamus.
Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah
adalah reserpin, haloperidol, imipramin khlorpromazin
dan amitriptilin, sedangkan derivat ergot dan levo
dopa menghambat sekresinya
Kadar normal dalam darah : 5 – 10 ng/ml (pd wanita)
pd pria lebih rendah.
Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam terjadinya tumor mama (faktor
pembantu yang memudahkan tejadinya tumor)
Bromokripin untuk menghentikan laktasi
post partum
18. C. Gonadotropin
Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur
fungsi alat reproduksi, yaitu :
Hormon pemacu folikel (FSH : follicle stimulating
hormone)
Luteinizing hormone (LH)
Pada wanita FSH menyebabkan perkembangan folikel primer
menjadi folikel graf, oleh LH folikel yang sudah
berkembang akan mensekresi estrogen dan
progesteron dan terjadi ovulasi.
Pada pria FSH menjamin terjadinya spermatogenesis dan
LH merangsang sekresi testoteron.
Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus.
21. I. Hormon Tiroid
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang
dihasilkan terutama tiroksin (T4) dan
triyodotironin (T3)
Dalam plasma darah hormon tiroid (terutama
T4) berikatan dengan protein yaitu £ globulin
pre albumin dan albumin (85% terikat globulin
sbg TBG, sisanya terikat pre albumin sbg TBPA,
albumin dan bentuk bebas +1%)
Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid
ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas
dalam plasma. Selama jumlah bebas tsb. Masih
dalam batas normal selama itu pula tidak
didapati gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.
22. Peran tiroksin :
Pada pembentukan kalori :
Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah
pembentukan kalori bertambah terjadi vasodilatasi
perifer dan curah jantung bertambah.
Pada metabolisme KH :
Mepercepat absorpsi KH oleh usus.
Pada metabolisme protein :
Pada kadar sdg meningkatkan sintesa protein
Pd kadar tinggi menghambat sintesa protein
23. Pada Metabolisme lemak & kolesterol :
Merangsang proses lipolisis dan
penglepasan asam lemak bebas dari
jaringan lemak.
Juga merangsang sintesis kolesterol
tetapi juga merangsang hati untuk
metabolisme kolesterol.
Pada Proses pertumbuhan :
Berhubungan erat dengan pengaruhnya
terhadap berbagai jenis enzim,
metabolisme KH, proten dan lemak.
Hipotiroidisme→ gangguan fisik→ dapat
diatasi dengan pemberian hormon tiroid
24. Pada sistem syaraf :
Hipotiroidisme→ penderita lambat
berpikir dan kadar protein tinggi dalam
cairan cerebrospinal→ diperbaiki
dengan hormon tiroid.
Hipertoidisme→ penderita gelisah,
mudah tersinggung berpikir cepat.
25. Gangguan fungsi :
1. Hipotiroidisme
Kretinisme (H. Bawaan) →cebol,
perkembangan mental terganggu,
Atiroid
Struma endemik→ pembesaran tiroid tanpa
gejala hipertiroidisme krn produksi hormon
tiroid kurang→ sekresi TSH tinggi
Miksudem pada anak→ pertumbuhan normal
kecuali berpikir
Miksudem pada dewasa→ kurang tahan
terhadap hawa dingin, daya berpikir lambat,
kadar kolesterol darah tinggi, bicara kurang
lancar, nafsu makan kurang, dll.
26. 2. Hipertiroidisme
Penyakit grave→ tiroid membesar
Penyakit plummer→ karena hipersekresi
hormon tiroid
Indikasi
Indikasi utama adalah sebagai terapi
pengganti pada miksudem, struma dan
kretinisme.
Sediaan :
Bubuk tiroid, tablet ekstrak tiroid, tablet
tiroglobulin, Na-levotiroksin tablet dan injeksi
IV.
27. B. Antitiroid dan penghambat
tiroid lainnya
Tujuan penggunaannya adalah
untuk mengurangi aktivitas
kelenjar tiroid pada penderita
hipertiroid.
28. Ada 4 golongan :
1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung
Diindikasikan pada hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran
kelenjar tiroid.
Sediaan : PTU tablet 50 mg
Metimazol tablet 5 mg & 10 mg
2. Penghambat ion yodida,
Menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid.
Contoh Obat : tiosianat, perklorat, nitrat, dll.
3. Yodida, mengobati hipertiroidisme dengan menekan fungsi tiroid.
Terutama digunakan untuk persiapan operasi tiroid pada
hipertiroidisme.
Contoh sediaan : Nal dan Kl dalam bentuk kapsul, tablet atau larutan
jenuh dalam air.
4. Yodium Radioaktif, digunakan untuk mengobati dan diagnosis tiroid.
Contoh sediaan : Larutan Na Yodida Io;o dapat diberikan oral dan IV,
Kapsul Na Yodida Io;o Untuk oral.
29. III. HORMON PARATIROID &
KALSITONIN
A. Hormon Paratiroid (HPT)
HPT berasal dari kelenjar paratiroid sebagai
prohormon yang kemudian disintesis dalam
retikulum endoplasmik ( RE ) menjadi HPT.
Fungsi utama HPT ialah ikut mepertahankan
kadar ion Ca dalam cairan ekstra sel agar tetap
stabil. Bila kadar io Ca rendah, sekresi HPT
meninggi kalau hal ini berlangsung lama akan
terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar
paratiroid.
30. Efek terhadap ion Ca :
1. Absorpsi ion Ca melalui saluran cerna
HPT dengan bantuan vitamin D secara tidak
langsung dapat menambah absorpsi ion Ca
dan fosfat melalui usus.
2. Ca tulang
HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion
Ca dan fosfat dari bagian tulang yang stabil.
3. Ekskresi Ca
HPT dapat menambah reabsorpsi ion Ca dan
ekskresi fosfat di tubuh ginjal → kadar Ca
dicairan ekstra sel bertambah.
31. Gangguan Fungsi HPT :
1.Hipoparatiroidisme
Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid
dapat menyebabkan hipokalsemia dengan gejala kinik
tetani, parestesia, spasme laring, spasme otot, dll.
Hipoparatiroidisme ini dapat diatasi dengan vitamin D
atau penambahan Ca pada diet.
2.Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme primer terjadi karena
hipersekresi paratiroid (karena hiperplasia,
adenoma atau karsinoma).
Hiperparatiroidisme sekunder karena turunnya
kadar Ca dalam plasma sehingga merangsang
sekresi HPT.
32. Indikasi :
Untuk meninggikan kadar Ca Plasma →
dulu.
Untuk diagnosis
pseudohipoparatiroidisme.
Sediaan :
Terdapat dalam bentuk suntikan (karena
oral dirusak oleh enzim proteolitik saluran
cerna).
33. B. Kalsitonin
Merupakan hormon polipetida yang pertamakali
diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh
sel parafolikuler C.
Bersama HPT berperan dalam metabolisme Ca
yaitu menyebabkan hipokalsemia dan
hipofosfatemia karena menghambat resorpsi
Ca.
Sekresi kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion
Ca plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar
hormon pun meningkat dan sebaliknya.
34. Indikasi
Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon
dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia,
mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia
idiopatik dan keracunan vitamn D.
Juga efektif untuk dekalsifikasi yang terjadi
pada berbagai kelainan, misal pada :
Osteoporosis pada usia lanjut
Resorpsi tulang yang bertambah pada
imobilisasi penderita.
Paget’s disease (radang kronik tulang yang
menjadi tebal dan melunak).
Efek samping
Ruam kulit, mual, muntah, diare.
36. Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid
kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi oleh kelenjar
endokrin system reproduksi terutama perempuan
Fungsi uatamanya berhubungan erat dengan fungsi alat
kelamin primer dan skunder pada perempuan
Pada wanita usia subur : sekresi ke 2 hormon tersebu
berlangsung secara siklik dan
berperanan dalam mempersiapkan
kehamilan.
Pada wanita masa pubertas : ke 2 hormon berperan dalam
proses perubahan seorang
anak perempuan menjadi
seorang wanita dewasa.
37. A.Estrogen
Disintesis dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar
lain (Korteks adrenal, testis dan plasenta) di ovarium
biosentesisnya dipengaruhi oleh FSH (Folicle Stimulating
Hormon).
Estrogen endogen : - Estradiol paling banyak dan
paling kuat
- Estriol
- Estron
Ovarium juga memproduksi androgen atau testosteron
mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea yang
mengakibatkan timbulnya akne .
Reseptor estrogen terdapat di jaringan target yaitu saluran
reproduksi wanita, kelenjar mama, hipofisis dan hipotalamus.
Ekskresi estrogen dalam urine tertinggi pada saat :
Pertengahan siklus haid
Kehamilan mendekati aterm (dimana plasenta merupakan
sumber estrogen)
38. Indikasi :
1. Untuk kontrasepsi oral yang dikombinasikan
dengan progestin Etinil estradiol
2. Kontrasepsi jangka panjang berupa suntikan,
terutama estrogen alam a.l. estradiol sipionat
dengan derivat progestin.
3. Untuk terapi pada masa menopause
estradiol
4. Untuk osteoporosis pada masa menopause
estradiol
5. Untuk karsinoma prostat dietil bestrol,
klorotrianisen
Efek samping
Mual, muntah, anoreksia, pusing
39. Antiestrogen
Adalah :
Senyawa yang dapat menghambat atau
memodifikasi kerja estrogen secara
antagonis kompetitif pada reseptor
estrogen atau menghambat sintesis
estrogen
Contoh : tamoksifen dan klomifen
Senyawa yang secara fisiologis kerjanya
berlawanan dengan estrogen Contoh :
progestin dan androgen
40. 1. Klomifen
Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada
wanita infertil
Dosis tablet oral 50 mg sehari selama 5 – 10
hari, mulai diminum hari ke-5 siklus haid
2. Tamoksifen
Digunakan sebagai terapi paliatif kanker
payudara pada wanita pasca menopause.
Efek samping : mual, muntah, hot flushes.
Sediaan bentuk tablet 10 mg, dosis 20 – 40
mg/hr dalam 2 kali pemberian.
41. D. Progestin
Progesteron merupakan hormon alami utama dalam
tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada
hormon sintetik juga berefek androgenik atau
estrogenik.
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium,
korteks adrenal, testis, plasenta dan dirangsang
oleh LH.
Progesteron kadarnya menurun pada akhir siklus
haid timbul perdarahan haid.
Pada masa kehamilan kadar progesteron
meningkat untuk mempertahankan
kehamilan karena fungsinya menghambat
kontraktilitas uterus.
Progesteron menyebabkan kenaikan suhu tubuh
wanita yang sedang ovulasi.
42. Indikasi :
Kontrasepsi seperti estrogen
Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan
siklus haid
Nyeri haid kombinasi estrogen dengan
progestin
Endometriosis danazol
Karsinoma endometrium MPA
(medroksi Progesteron Asetat)
44. Jenis & cara penggunaannya :
1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe :
Tipe kombinasi : terdiri 21-22 pil yang berisi derivat progestin &
estrogen dosis kecil untuk penggunaan 1 siklus.
Diminum mulai hari ke 5 siklus haid dstnya sampai
habis.
Tipe sekuensial : terdiri 14-15 pil yanghanya berisi derivat estrogen,
dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan
progestin, pengunaan sama dengan tipe kombinasi.
Tipe mini pil : terdiri 21 – 22 pil yang hanya berisi derivat progestin
dosis kecil,penggunaan sama dengan tipe kombinasi
Pil pasca senggama : Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali
sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pasca
senggama selama 5 hari berturut-turut
45. 2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat
(MPA) 150 mg dalam bentuk depo
dan noretindron enantat 200 mg
keduanya diberikan pada hari ke – 5
siklus haid secara IM & harus cukup
dalam di daerah gluteus.
3.Kontrasepsi implantasi : terdiri dari 6 tube silastik yang
berisi 36mg levonorgestrel
(norplant) yang ditanam SK di
lengan atas kiri & digunakan untuk
5 tahun.
46. Efek samping
Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan
antar haid, udem
Perubahan psikis, amenore,
hiperpigmentasi kulit, eksaserbasi akne
Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
& lipoprotein
Gangguan system KV
48. A. Androgen
Adalah merupakan steroid yang rumus
kimianya berisi 19 atom C dengan inti steroid.
Proandrogen adalah prekusor androgen,
keduanya disintesis oleh testis, ovarium dan
korteks adrenal laki-laki & perempuan. Bahan
dasarnya adalah kolesterol. Testosteron
adalah hormon androgen. Pada laki-laki
produksinya 2,5 – 10 mg/hr dan pada
perempuan 0,23 mg/hr.
49. Fungsi faali androgen tgtg pada periode
kehidupan laki-laki.
Pada masa embrional (12-18 minggu) :
pembentukan fenotip laki-laki
Pada masa neonatus (2 bulan) : organisasi
dan penandaan SSP tingkah laku,
fungsi seks laki-laki.
Pada masa pubertas : mengubah anak laki-
laki menjadi dewasa. Pubertas tidak akan
terjadi kalau terjadi kerusakan fungsi testis
(krn kekurangan gonadotropin atau kerusakan
testis primer)
50. Indikasi
Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang
diberikan secara IM.
Efek anabolik : - sangat tgtg pada keadaan gizi
yang adekuat dan KU seseorang.
- Penggunaan androgen oleh atlit
untuk mempertinggi prestasi adalah
bentuk penyalahgunaan obat.
Karsinoma mama, krn sifatnya yang anti estrogen
Osteoporosis yang disebabkan kekurangan androgen
pd laki laki
Infertilitas yang disebabkan oleh oligospermia
idiopatik
Efek samping
Maskulinisasi pada anak perempuan
Hiperplasia prostat pada laki-laki usia lanjut
Gangguan pertumbuhan pada anak pra pubertas
51. B. Antiandrogen
Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja
androgen.
Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan karsinoma
prostat atau keadaan lain yang berhubungan dengan kadar
testosteron yang berlebihan baik pada laki-laki maupun
perempuan dan anak anak.
Estrogen, merupakan anti androgen alami
Progesteron anti androgen lemah.
Siproteron asetat anti androgen paling kuat merupakan
derivat progesteron
klormadion asetat, analog siproteron digunakan pada karsinoma
prostat dengan dosis 100 mg/hr.
Flutamid, anti androgen non steroid sehingga tidak
memperlihatkan aktivitas hormon
Spironolakton, simetidin antidrogen sebagai efek
sampingnya
52. C. Kontrasepsi laki – laki
Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas
hambatan sekresi FSH & LH yang diikuti
hambatan spermatogenesis dan produksi
testoteron endogen.
Penggunaannya masih dalam taraf penelitian.
54. Insulin ialah polipeptida dgn BM kira kira 6000.
Insulin disintesis di pankreas yaitu di sel pulau
Langerhans
Sekresi insulin terutama dipengaruhi oleh kadar
glukosa dalam darah, bila kadar ini naik (misalnya
sesudah makan), maka sel pulau Langerhans
melepaskan simpanan insulinnya, dan mensintesa
lagi insulin yang baru.
A. INSULIN
55. Defisiensi insulin
Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita
diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan :
Menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur
metabolisme glukosa darah.
Dengan demikian kadar gula darah semakin meningkat
hingga melampaui nilai ambang ginjal, dan akibatnya gula
dikeluarkan bersama kemih.
Glukosa darah tidak dioksidaasi menjadi energi
Ini mengakibatkan tubuh mengambil energi dr lemak
jaringan.
Metabolisme lemak ini menghasilkan zat keton yang bersifat
asam sehingga pH darah menurun dan mengakibatkan
asidosis. Peningkatan keton yang berlanjut mengakibatkan
koma.
Glukosa tidak disimpan dalam bentuk glikogen di dalam
hati dan otot.
56. Kelebihan Insulin
Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah
dengan akibat syok
Gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, berkeringat, sulit menahan
rasa kantuk, ingatan menurun hingga hilang.
Sediaan
Jenis Sediaan Mula kerja Lama kerja
Kerja cpt Insulin reguler 1 jam 6 jam
Kristal seng (Zn) insulin 1 jam 8 jam
Insulin semilente (suspZn) 1 jam 14 jam
Kerja sdg Suspensi insulin isopan 2 jam 24 jam
Suspensi insulin lente 2 jam 24 jam
Kerja lama Seng protamin insulin 7 jam 36 jam
Insulin ultralente 7 jam 36 jam
Efek Samping
Reaksi alergi, yang berupa urtikaria, erupsi kulit, angioudem
gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare), gangguan
pernafasan
Lipodistrofi ( lipoatrofi, lipohipertrofi )
Gangguan penglihatan
57. Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari
26 asam amino. Hormon ini dihasilkan oleh sel £
pulau Langerhans di pankreas. Sekresi glukagon
pankreas meninggi dalam keadaan hipoglikemia
dan menurun dalam keadaan hiperglikemia.
Sebagian besar glukagon endogen dimetabolisme
di hati.
Indikasi utama adalah untuk pengobatan
hipoglikemia yang ditimbulkan oleh insulin
Dapat diberikan secara IV, IM atau SK dengan
dosis 1 mg.
Sediaan : glukagon HCl dalam ampul berisi bubuk
1 dan 10 mg
Obat lain yang meningkatkan kadar glukosa dalam
darah adalah diazoksid. Yaitu dengan menghambat
langsung sekresi insulin
B. Glukagon
58. C. ANTI DIABETIK ORAL
Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5
golongan. Yaitu derivat sulfonilurea, derivat
biguanid, acarbose, thiazolidinedion dan
meglitinid.
Cara kerja masing masing golongan ini sangat
berbeda, derivat sulfonilurea dan meglitinid
bekerja dengan merangsang insulin di pankreas,
derivat biguanid, thiazolidinedion dan acarbose
tidak tergantung pada fungsi pankreas.
Golongan obat ini hanya membantu mengurangi
kebutuhan insulin yang diberikan dari luar.
Dalam keadaan gawat dengan ketoasidosis,
insulin tetap harus diberikan.
59. 1. DERIVAT SULFONILUREA
Indikasi untuk penyakit diabetes melitus.
Hasil yang baik diperoleh pada penderita
yang diabetesnya mulai timbul pada usia
diatas 40 tahun. Sebelum memakai obat
ini harus dipertimbangkan kemungkinan
pengobatan hanya dengan mengatur diet
serta mengurangi berat badan penderita.
60. Peringatan / Perhatian
Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal
pada penderita diabetes yuvenil (usia muda), penderita
yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, diabetes melitus
berat, kehamilan dan keadaan gawat
Obat ini harus diberikan hati-hati pada penderita dengan
gangguan fungsi hati dan ginjal, insufiensi endokrin,
keadaan gizi buruk dan penderita yang mendapatkan
obat tertentu (alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat
dosis besar, fenilbutazon,oksifenbutason, probenesid,
dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO,
guanetidin,anabolik steroid, fenfluramin, klofibrat dan
diuretik tiazid).
62. 2. DERIVAT BIGUANID
Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja
insulin.
Efek Samping pada beberapa penderita adalah
mual, muntah, diare dan kecap logam dan dapat
hilang setelah dosis diturunkan.
Kontra Indikasi pada penderita penyakit hati berat,
penyakit ginjal dan uremia (kadar ureum dalam
darah tinggi) dan penyakit jantung kongestif.
Sebaiknya juga jangan diberikan pada keadaan
gawat dan wanita hamil.
Contoh obat :
Metformin tablet 500 mg, dengan dosis 500 – 3000
mg 2 – 3 kali / hari
63. 3. ACARBOSE
Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan
glukosidase di mukosa duodenum, dengan menghambat
reaksi penguraian di-/polisakarida menjadi
monosakarida.
Glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke
darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, shg
memuncaknya kadar gula darah dapat dihindarkan.
Contoh obat :
Glucobay tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg – 100 mg
Diasbatol tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg - 100 mg
64. 4. Golongan Tiazolidindion
Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi insulin
dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifir
terhadap insulin.
Contoh obat : rosiglitazon tab
pioglitazon tab
65. 5. Meglitinid
Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi
mempunyai struktur kimia yang sangat
berbeda.
Contoh obat : repaglinid tablet
nateglinid tablet
66. DIAGNOSA DIABETES :
Dengan menentukan kadar glukosa darah
Di atas 7,8 m mol/lt → pada keadaan puasa
Di atas 11,1 m mol/lt → 2 jam setelah pembebanan
glukosa 75 gr
`
DIABETES
GEJALA :
3 p : - Poliuria (banyak berkemih)
- Polidipsia (banyak minum)
- Polifaga (banyak makan)
67. KOMPLIKASI
a. Infark jantung
Di dinding arteri timbul benjolan benjolan shg sirkulasi
darah terganggu → terjadi arteriosklerosis → infark
jantung.
b. Retinopati
Begitu pula kerusakan pada pembuluh kecil dan syaraf
(neuropati) → kerusakan semua organ dan jaringan.
Retina mengalami perdarahan, udema, mengelupas
dan menjadi buta.
68. c. Polineuropati
Hilang rasa di kaki dan tangan atau benjolan sangat nyeri
di kaki, luka dan borok sukar sembuh → gangren dan
amputasi.
d. Nefropati
Terjadi kerusakan ginjal karena hiperfiltrasi dan keluarnya
albumin dalam kemih yang berakibat fatal.
e. Lain lain
Impotensi, infeksi stafilokokus pada kulit dan keluhan
claudicatio di tungkai
69. JENIS DIABETES
Type I : IDDM → jenis remaja (juvenile)
Destruksi dari sel sel ß pancreas shg tidak dapat
memproduksi insulin.
Type II : NIDDM → jenis dewasa (maturity
onset)
Sel sel ß pancreas mengalami penyusutan.
Pada umumnya sel sel ß masih aktif , tetapi
sekresi insulinnya menurun. Di samping itu
kepekaan reseptornya juga menurun
72. A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH)
Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal)
menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu :
Kortisol atau hidrocortison, yang termasuk
kelompok glukokortiloid, karena khasiatnya
terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak
Aldosteron dan zat-zat pelopor kortikosteron
serta desoksikortikosteron, yang termasuk
kelompok mineralokortikoid, karena khasiatnya
terhadap metabolisme garam dan air.
Hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen,
progesteron dalam jumlah kecil.
73. ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida
yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino.
Produksi dan sekresi ACTH dihambat oleh hormon
korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah,
diperantarai oleh corticotropin releasing hormone
(CRH) yang terdapat di hipotalamus.
Sekresi ACTH juga dipengaruhi oleh rangsangan
syaraf, misalnya :
- Rangsangan pada reseptor rasa nyeri
menyebabkan sekresi CRH yang
kemudian dialirkan ke adenohipofisis dan
melepas ACTH
- Reaksi emosi (takut, marah, cemas) juga
merangsang hormon ini.
74. INDIKASI
Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal
primer dan sekunder
Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH
tidak akan meninggikan kadar kortisol dalam
darah, karena pada keadaan ini kelenjar
adrenal mengalami gangguan .
Pada insufisiensi sekunder, pemberian ACTH
akan meninggikan kadar kortisol dalam darah,
karena yang mengalami gangguan adalah
kelenjar hipofisis.
75. EFEK SAMPING :
Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari
yang ringan sampai syok dan kematian.
SEDIAAN :
Kortikotropin USP, larutan steril untuk
pemakaian IM atau IV
Kortikotropin repositoria, larutan steril dalam
gelatin untuk IM atasu SK
Kortikotropin seng hidroksida USP, suspensi
untuk IM, 40 unit 1 kali sehari
Kosintropin, Peptida sintetik, untuk IM atau IV,
dosis 0,25 mg ekivalen dengan 25 unit
76. B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN
ANALOG SINTETIKNYA
Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid
merupakan hormon pertahanan tubuh yang
berspektrum luas, dengan kemampuan menghambat
peradangan, anti alergi, meningkatkan kadar gula
darah, meningkatkan kadar hemoglobin dan eritrosit,
mobilisasi sel-sel polimorfonuklear dan mempercepat
waktu pembekuan. Selain itu, meningkatkan enzim
pencernaan dan asam lambung, serta menahan
cairan lambung di jaringan.
Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan
pada anak untuk pemakaian jangka waktu lama
karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon
pertumbuhan.
77. Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan
menjadi 2 golongan besar, yaitu :
Glukokortikoid, dengan prototip kortisol
Efek utamanya pada penyimpanan glikogen
hepar dan anti inflamasi, sedangkan
pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan
elektrolit kecil.
Mineralokortikoid, dengan prototip
desoksikortikosteron
Efek utamanya pada keseimbangan air dan
elektrolit, pengaruh pada penyimpanan
glikogen hepar kecil
78. INDIKASI
1. TERAPI SUBSTITUSI
untuk memperbaiki kekurangan akibat
insufisiensi sekresi korteks adrenal itu
sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis
(insufisiensi sekunder).
- Insufisiensi adrenal akut, dengan
gejala gangguan saluran cerna,
dehidrasi, rasa lemah dan hipotensi,
diatasi dengan pemberian air, Na, Cl,
glukosa dan kortisol
79. - Insufisiensi adrenal kronik, yaitu kelainan
akibat operasi atau lesi korteks adrenal,
diatasi dengan kortisol 20 – 30 mg sehari
dengan dosis terbagi dan diet garam.
- Hiperplasia adrenal konginental, diatasi
dengan kortisol, bila perlu ditambah dengan
kortikosteroid yang meretensi Na.
- Insufisiensi adrenal sekunder akibat
insufisiensi adenohopofisis, dengan gejala
hipoglikemia, diterapi dengan kortisol 20 mg
dipagi hari dan sore 10 mg.
80. 2. TERAPI NON ENDOKRIN
- Artritis, hanya diberikan pada artritis
reumatoid yang progresif dengan
pembengkakandan nyeri sendi yang
hebat
- Karditis reumatik, dimulai dengan
pemberian salisilat, kemudian prednison
40 mg sehari dengan dosis terbagi
- Penyakit ginjal, diberikan prednison 60 mg
sehari dengan dosis terbagi selama 3 – 4
minggu. Untuk dosis penunjang sampai
1 tahun, prednison dapat diberikan 3 hari
pertama setiap minggu
81. - Penyakit kolagen
- Asma bronkial status asmatikus,
- Penyakit alergi, hanya sebagai obat
tambahan
- Penyakit mata, untuk mengatasi gejala
inflamasi mata bagian luar maupun segmen
anterior, umumnya digunakan larutan
deksamethason fosfat 0,1 % pagi dan siang,
dan salep deksamethason fosfat 0,05 %
pada malam hari
- Penyakit kulit, digunakan sediaan steroid
topikal misalnya salep hidrokortison 1 %
82. - Penyakit hepar, hanya untuk
memperpanjang hidup pasien
- Keganasan, leukemia limfositik akut dan
limfoma dapat diatasi dengan glukokortikoid
karena efek antilimfositiknya. Prednison
diberikan bersama obat anti kanker lainnya
- Gangguan hematologik lainnya, misalnya
anemia hemolitik autoimun yang idiopatik
maupun yang acquired.
- Udem serebral tipe vasogenik, misalnya
akibat tumor otak.
83. EFEK SAMPING
ES dapat timbul karena penghentian
pengobatan tiba-tiba atau pemberian terus
menerus terutama dengan dosis besar.
Komplikasi yang timbul akibat pemberian yang
lama adalah gangguan cairan dan elektrolit,
hiperglikemia dan glikosuria, mudah terkena
infeksi terutama TBC, pendarahan atau
perforasi pada pasien tukak peptik,
osteoporosis, miopati yang karakteristik,
psikosis, akne, dll
84. C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID
1. METIRAPON
Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme
akibat neoplasma adrenal atau akibat produksi
ACTH ektopik akibat tumor.
Tidak dapat digunakan untuk mengatasi
hiperkortisolisme akibat hipersekresi ACTH.
Tersedia metirapon tablet 250 mg
2. AMINOGLUTETIMID
Idem metirapon