SlideShare a Scribd company logo
HORMON DAN
ANTAGONIS
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin yang masuk ke dalam
pembuluh darah untuk mempengaruhi jaringan
secara spesifik.
Alami
Hewan (sapi,
babi, biri-biri)
Rekayasa
genetika
Sintetik/semi Sintetik :
Dengan merubah
struktur kimia
secara sederhana
dari hormon alam,
untuk mendapatkan
sifat tertentu yang
tidak dimiliki oleh
hormon alam.
Sumber :
Analog hormon adalah zat sintetik
yang bekerja pada reseptor hormon.
Antagonis hormon adalah obat
atau zat kimia yang menghambat
sintetis, sekresi maupun kerja
hormon pada reseptornya.
Penggunaan Hormon
Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon,
contoh insulin
Untuk diagnosis penyakit, contoh deksametazon untuk
diagnosis fungsi kelenjar adrenalin
Untuk mempengaruhi fungsi organ kearah yang
dikehendaki, contoh estrogen dan progestin untuk
mencegah kehamilan
Untuk pengobatan bukan endokrin dengan merangsang
atau menghambat respon endokrin yang berfungsi
normal, contoh : kanker payudara dengan hormon seks
Penggunaan Antagonis
Hormon
Untuk diagnosis dan terapi, contoh :
Metirapon untuk membedakan hipofungsi
korteks adrenal primer atau sekunder
Tiourasil untuk terapi hipertiroidisme
HORMON HIPOTALAMUS
Hormon hipotalamus menstimulasi sintesa dan
pelepasan hormone hipofisis ( RH=Releasing
Hormon ) atau menghambatnya (IF=Inhibiting
Factor )
Dikenal 7 hormon dengan aktifitas khusus thd
adenohipofisis, yaitu :
1. Gonadorelin/GnRH/LHRH
2. Kortikorelin/CRH
3. Protirelin/TRH
4. Somatorelin/GHRH
5. PRH
6. GHRIF/SRIF
7. PIF
I. HORMON ADENOHIPOFISIS
Sekresi hormon hipofisis anterior
menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya
sudah diketahui fungsinya, yaitu :
Hormon Pertumbuhan / GH
Hormon prolaktin / PRL
Hormon Kortikotropin / ACTH
Hormon Tirotropin / TSH
Hormon Luteinizing / LH
Hormon Pemacu Folikel / FSH
Mekanisme feedback
Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya
dikendalikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar
hormone yang bersangkutan dalam darah.
Mekanisme feedback negative
Contoh : kortisol
Kadar kortisol meningkat → sekresi ACTH ditekan
Kadar kortisol menurun → sekresi ACTH ditingkatkan
untuk mendorong anak ginjal untuk memproduksi
kortisolnya.
Mekanisme feedback positif.
Contoh: Estradiol
Produksinya meningkat pada fase pemasakan folikel,
menstimulasi Sekresi LH optimal → ovulasi
Sekresi FSH justru agak dihambat → mencegah agar
jangan lebih dari satu folikel yang menjadi masak.
HORMON HIPOFISIS POSTERIOR
Hormon hipofisis posterior di sintesis dalam
hipotalamus, kemudian diangkut ke hipofisis
posterior.
Ada 2 macam hormon :
1.Oksitosin
2. Vasopresin
Oksitosin
 Berkhasiat oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi
ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang
sudah ada.
 Penggunaan : khusus dalam kebidanan
 menstimulasi kontraksi sebelum persalinan bila
terdapat kelemahan his, atau sesudah persalinan
untuk mencegah perdarahan berlebihan
Dosis : menjelang persalinan infus 0,001 UI/mnt
dari larutan 0,002 – 0,010 UI/ml
sesudah persalinan IV 2 – 10 UI dari larutan
5 – 10 UI/ ml
Vasopresin
Berkhasiat antidiuresis
 mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal
Penggunaan :
- Diabetes insipidus
Dosis : 1,5 – 5 UI setiap 1 – 3 hari IM
- Perdarahan varises esophagus, karena
daya vaso konstriksi arteriol.
Dosis : 0,2 – 0,6 UI/mnt selama 24 jam
infus
A. Hormon Pertumbuhan (HP)
Berupa polipeptida dengan BM 22.000,
merupakan10% berat kelenjar hipofisis kering.
Kekurangan hormon ini menyebabkan
kekerdilan
Kelebihan menyebabkan gigantisme pada
anak dan akromegali pada orang dewasa
Beberapa obat juga dapat mempengaruhi
sekresi HP, antara lain :
 Dopamin Merangsang sekresi HP
pada manusia normal
Menghambat sekresi
HP pada manusia
akromegali
 Bromokriptin Menekan sekresi HP
pada penderita tumor
hipofisis
 Siproheptadin Menghambat sekresi HP
Indikasi :
Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat
hipopituitarisme
Sediaan :
Somatrem
Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak
Dosis maksimal 0,1 mg/kg bb 3 x seminggu, SK atau
IM
Soma tropin
Dosis maksimal 0,006 mg / kg bb 3 x seminggu, SK
atau IM
B. Prolaktin
Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas
adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi
fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan,
memulai dan mempertahankan laktasi.
Hisapan bayi saat menyusui merangsang
sekresi prolaktin selama masa menyusui
kadar prolaktin meninggi
menghambat gonadotropin
Mempengaruhi fungsi ovarium infertilitas
sementara pada ibu yang menyusui.
Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh
hipotalamus.
Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah
adalah reserpin, haloperidol, imipramin khlorpromazin
dan amitriptilin, sedangkan derivat ergot dan levo
dopa menghambat sekresinya
Kadar normal dalam darah : 5 – 10 ng/ml (pd wanita)
pd pria lebih rendah.
Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam terjadinya tumor mama (faktor
pembantu yang memudahkan tejadinya tumor)
Bromokripin untuk menghentikan laktasi
post partum
C. Gonadotropin
Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur
fungsi alat reproduksi, yaitu :
Hormon pemacu folikel (FSH : follicle stimulating
hormone)
Luteinizing hormone (LH)
Pada wanita FSH menyebabkan perkembangan folikel primer
menjadi folikel graf, oleh LH folikel yang sudah
berkembang akan mensekresi estrogen dan
progesteron dan terjadi ovulasi.
Pada pria FSH menjamin terjadinya spermatogenesis dan
LH merangsang sekresi testoteron.
Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus.
Indikasi
Infertilitas dengan cara menginduksi
ovulasi pada wanita yang kekurangan
gonadotropin
Kriptorkisme.
II. HORMON TIROID
DAN ANTI TIROID
I. Hormon Tiroid
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang
dihasilkan terutama tiroksin (T4) dan
triyodotironin (T3)
Dalam plasma darah hormon tiroid (terutama
T4) berikatan dengan protein yaitu £ globulin
pre albumin dan albumin (85% terikat globulin
sbg TBG, sisanya terikat pre albumin sbg TBPA,
albumin dan bentuk bebas +1%)
Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid
ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas
dalam plasma. Selama jumlah bebas tsb. Masih
dalam batas normal selama itu pula tidak
didapati gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.
Peran tiroksin :
Pada pembentukan kalori :
Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah
pembentukan kalori bertambah terjadi vasodilatasi
perifer dan curah jantung bertambah.
Pada metabolisme KH :
Mepercepat absorpsi KH oleh usus.
Pada metabolisme protein :
Pada kadar sdg meningkatkan sintesa protein
Pd kadar tinggi menghambat sintesa protein
Pada Metabolisme lemak & kolesterol :
Merangsang proses lipolisis dan
penglepasan asam lemak bebas dari
jaringan lemak.
Juga merangsang sintesis kolesterol
tetapi juga merangsang hati untuk
metabolisme kolesterol.
Pada Proses pertumbuhan :
Berhubungan erat dengan pengaruhnya
terhadap berbagai jenis enzim,
metabolisme KH, proten dan lemak.
Hipotiroidisme→ gangguan fisik→ dapat
diatasi dengan pemberian hormon tiroid
Pada sistem syaraf :
Hipotiroidisme→ penderita lambat
berpikir dan kadar protein tinggi dalam
cairan cerebrospinal→ diperbaiki
dengan hormon tiroid.
Hipertoidisme→ penderita gelisah,
mudah tersinggung berpikir cepat.
Gangguan fungsi :
1. Hipotiroidisme
Kretinisme (H. Bawaan) →cebol,
perkembangan mental terganggu,
Atiroid
Struma endemik→ pembesaran tiroid tanpa
gejala hipertiroidisme krn produksi hormon
tiroid kurang→ sekresi TSH tinggi
Miksudem pada anak→ pertumbuhan normal
kecuali berpikir
Miksudem pada dewasa→ kurang tahan
terhadap hawa dingin, daya berpikir lambat,
kadar kolesterol darah tinggi, bicara kurang
lancar, nafsu makan kurang, dll.
2. Hipertiroidisme
Penyakit grave→ tiroid membesar
Penyakit plummer→ karena hipersekresi
hormon tiroid
Indikasi
Indikasi utama adalah sebagai terapi
pengganti pada miksudem, struma dan
kretinisme.
Sediaan :
Bubuk tiroid, tablet ekstrak tiroid, tablet
tiroglobulin, Na-levotiroksin tablet dan injeksi
IV.
B. Antitiroid dan penghambat
tiroid lainnya
Tujuan penggunaannya adalah
untuk mengurangi aktivitas
kelenjar tiroid pada penderita
hipertiroid.
Ada 4 golongan :
1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung
Diindikasikan pada hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran
kelenjar tiroid.
Sediaan : PTU tablet 50 mg
Metimazol tablet 5 mg & 10 mg
2. Penghambat ion yodida,
Menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid.
Contoh Obat : tiosianat, perklorat, nitrat, dll.
3. Yodida, mengobati hipertiroidisme dengan menekan fungsi tiroid.
Terutama digunakan untuk persiapan operasi tiroid pada
hipertiroidisme.
Contoh sediaan : Nal dan Kl dalam bentuk kapsul, tablet atau larutan
jenuh dalam air.
4. Yodium Radioaktif, digunakan untuk mengobati dan diagnosis tiroid.
Contoh sediaan : Larutan Na Yodida Io;o dapat diberikan oral dan IV,
Kapsul Na Yodida Io;o Untuk oral.
III. HORMON PARATIROID &
KALSITONIN
A. Hormon Paratiroid (HPT)
HPT berasal dari kelenjar paratiroid sebagai
prohormon yang kemudian disintesis dalam
retikulum endoplasmik ( RE ) menjadi HPT.
Fungsi utama HPT ialah ikut mepertahankan
kadar ion Ca dalam cairan ekstra sel agar tetap
stabil. Bila kadar io Ca rendah, sekresi HPT
meninggi kalau hal ini berlangsung lama akan
terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar
paratiroid.
Efek terhadap ion Ca :
1. Absorpsi ion Ca melalui saluran cerna
HPT dengan bantuan vitamin D secara tidak
langsung dapat menambah absorpsi ion Ca
dan fosfat melalui usus.
2. Ca tulang
HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion
Ca dan fosfat dari bagian tulang yang stabil.
3. Ekskresi Ca
HPT dapat menambah reabsorpsi ion Ca dan
ekskresi fosfat di tubuh ginjal → kadar Ca
dicairan ekstra sel bertambah.
Gangguan Fungsi HPT :
1.Hipoparatiroidisme
Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid
dapat menyebabkan hipokalsemia dengan gejala kinik
tetani, parestesia, spasme laring, spasme otot, dll.
Hipoparatiroidisme ini dapat diatasi dengan vitamin D
atau penambahan Ca pada diet.
2.Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme primer terjadi karena
hipersekresi paratiroid (karena hiperplasia,
adenoma atau karsinoma).
Hiperparatiroidisme sekunder karena turunnya
kadar Ca dalam plasma sehingga merangsang
sekresi HPT.
Indikasi :
Untuk meninggikan kadar Ca Plasma →
dulu.
Untuk diagnosis
pseudohipoparatiroidisme.
Sediaan :
Terdapat dalam bentuk suntikan (karena
oral dirusak oleh enzim proteolitik saluran
cerna).
B. Kalsitonin
Merupakan hormon polipetida yang pertamakali
diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh
sel parafolikuler C.
Bersama HPT berperan dalam metabolisme Ca
yaitu menyebabkan hipokalsemia dan
hipofosfatemia karena menghambat resorpsi
Ca.
Sekresi kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion
Ca plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar
hormon pun meningkat dan sebaliknya.
Indikasi
Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon
dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia,
mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia
idiopatik dan keracunan vitamn D.
Juga efektif untuk dekalsifikasi yang terjadi
pada berbagai kelainan, misal pada :
Osteoporosis pada usia lanjut
Resorpsi tulang yang bertambah pada
imobilisasi penderita.
Paget’s disease (radang kronik tulang yang
menjadi tebal dan melunak).
Efek samping
Ruam kulit, mual, muntah, diare.
IV. ESTROGEN,
ANTIESTROGEN, PROGESTIN
& KONTRASEPSI HORMONAL
Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid
kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi oleh kelenjar
endokrin system reproduksi terutama perempuan
Fungsi uatamanya berhubungan erat dengan fungsi alat
kelamin primer dan skunder pada perempuan
Pada wanita usia subur : sekresi ke 2 hormon tersebu
berlangsung secara siklik dan
berperanan dalam mempersiapkan
kehamilan.
Pada wanita masa pubertas : ke 2 hormon berperan dalam
proses perubahan seorang
anak perempuan menjadi
seorang wanita dewasa.
A.Estrogen
Disintesis dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar
lain (Korteks adrenal, testis dan plasenta) di ovarium
biosentesisnya dipengaruhi oleh FSH (Folicle Stimulating
Hormon).
Estrogen endogen : - Estradiol paling banyak dan
paling kuat
- Estriol
- Estron
Ovarium juga memproduksi androgen atau testosteron
mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea yang
mengakibatkan timbulnya akne .
Reseptor estrogen terdapat di jaringan target yaitu saluran
reproduksi wanita, kelenjar mama, hipofisis dan hipotalamus.
Ekskresi estrogen dalam urine tertinggi pada saat :
Pertengahan siklus haid
Kehamilan mendekati aterm (dimana plasenta merupakan
sumber estrogen)
Indikasi :
1. Untuk kontrasepsi oral yang dikombinasikan
dengan progestin Etinil estradiol
2. Kontrasepsi jangka panjang berupa suntikan,
terutama estrogen alam a.l. estradiol sipionat
dengan derivat progestin.
3. Untuk terapi pada masa menopause
estradiol
4. Untuk osteoporosis pada masa menopause
estradiol
5. Untuk karsinoma prostat dietil bestrol,
klorotrianisen
Efek samping
Mual, muntah, anoreksia, pusing
Antiestrogen
Adalah :
 Senyawa yang dapat menghambat atau
memodifikasi kerja estrogen secara
antagonis kompetitif pada reseptor
estrogen atau menghambat sintesis
estrogen
Contoh : tamoksifen dan klomifen
 Senyawa yang secara fisiologis kerjanya
berlawanan dengan estrogen Contoh :
progestin dan androgen
1. Klomifen
Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada
wanita infertil
Dosis tablet oral 50 mg sehari selama 5 – 10
hari, mulai diminum hari ke-5 siklus haid
2. Tamoksifen
Digunakan sebagai terapi paliatif kanker
payudara pada wanita pasca menopause.
Efek samping : mual, muntah, hot flushes.
Sediaan bentuk tablet 10 mg, dosis 20 – 40
mg/hr dalam 2 kali pemberian.
D. Progestin
Progesteron merupakan hormon alami utama dalam
tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada
hormon sintetik juga berefek androgenik atau
estrogenik.
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium,
korteks adrenal, testis, plasenta dan dirangsang
oleh LH.
Progesteron kadarnya menurun pada akhir siklus
haid timbul perdarahan haid.
Pada masa kehamilan kadar progesteron
meningkat untuk mempertahankan
kehamilan karena fungsinya menghambat
kontraktilitas uterus.
Progesteron menyebabkan kenaikan suhu tubuh
wanita yang sedang ovulasi.
Indikasi :
Kontrasepsi seperti estrogen
Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan
siklus haid
Nyeri haid kombinasi estrogen dengan
progestin
Endometriosis danazol
Karsinoma endometrium MPA
(medroksi Progesteron Asetat)
D. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan
konsepsi atau kehamilan dengan
menggunakan hormone.
Jenis & cara penggunaannya :
1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe :
Tipe kombinasi : terdiri 21-22 pil yang berisi derivat progestin &
estrogen dosis kecil untuk penggunaan 1 siklus.
Diminum mulai hari ke 5 siklus haid dstnya sampai
habis.
Tipe sekuensial : terdiri 14-15 pil yanghanya berisi derivat estrogen,
dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan
progestin, pengunaan sama dengan tipe kombinasi.
Tipe mini pil : terdiri 21 – 22 pil yang hanya berisi derivat progestin
dosis kecil,penggunaan sama dengan tipe kombinasi
Pil pasca senggama : Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali
sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pasca
senggama selama 5 hari berturut-turut
2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat
(MPA) 150 mg dalam bentuk depo
dan noretindron enantat 200 mg
keduanya diberikan pada hari ke – 5
siklus haid secara IM & harus cukup
dalam di daerah gluteus.
3.Kontrasepsi implantasi : terdiri dari 6 tube silastik yang
berisi 36mg levonorgestrel
(norplant) yang ditanam SK di
lengan atas kiri & digunakan untuk
5 tahun.
Efek samping
Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan
antar haid, udem
Perubahan psikis, amenore,
hiperpigmentasi kulit, eksaserbasi akne
Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
& lipoprotein
Gangguan system KV
V. ANDROGEN, ANTI
ANDROGEN & ANABOLIK
STEROID
A. Androgen
Adalah merupakan steroid yang rumus
kimianya berisi 19 atom C dengan inti steroid.
Proandrogen adalah prekusor androgen,
keduanya disintesis oleh testis, ovarium dan
korteks adrenal laki-laki & perempuan. Bahan
dasarnya adalah kolesterol. Testosteron
adalah hormon androgen. Pada laki-laki
produksinya 2,5 – 10 mg/hr dan pada
perempuan 0,23 mg/hr.
Fungsi faali androgen tgtg pada periode
kehidupan laki-laki.
Pada masa embrional (12-18 minggu) :
pembentukan fenotip laki-laki
Pada masa neonatus (2 bulan) : organisasi
dan penandaan SSP tingkah laku,
fungsi seks laki-laki.
Pada masa pubertas : mengubah anak laki-
laki menjadi dewasa. Pubertas tidak akan
terjadi kalau terjadi kerusakan fungsi testis
(krn kekurangan gonadotropin atau kerusakan
testis primer)
Indikasi
Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang
diberikan secara IM.
Efek anabolik : - sangat tgtg pada keadaan gizi
yang adekuat dan KU seseorang.
- Penggunaan androgen oleh atlit
untuk mempertinggi prestasi adalah
bentuk penyalahgunaan obat.
Karsinoma mama, krn sifatnya yang anti estrogen
Osteoporosis yang disebabkan kekurangan androgen
pd laki laki
Infertilitas yang disebabkan oleh oligospermia
idiopatik
Efek samping
Maskulinisasi pada anak perempuan
Hiperplasia prostat pada laki-laki usia lanjut
Gangguan pertumbuhan pada anak pra pubertas
B. Antiandrogen
Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja
androgen.
Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan karsinoma
prostat atau keadaan lain yang berhubungan dengan kadar
testosteron yang berlebihan baik pada laki-laki maupun
perempuan dan anak anak.
Estrogen, merupakan anti androgen alami
Progesteron anti androgen lemah.
Siproteron asetat anti androgen paling kuat merupakan
derivat progesteron
klormadion asetat, analog siproteron digunakan pada karsinoma
prostat dengan dosis 100 mg/hr.
Flutamid, anti androgen non steroid sehingga tidak
memperlihatkan aktivitas hormon
Spironolakton, simetidin antidrogen sebagai efek
sampingnya
C. Kontrasepsi laki – laki
Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas
hambatan sekresi FSH & LH yang diikuti
hambatan spermatogenesis dan produksi
testoteron endogen.
Penggunaannya masih dalam taraf penelitian.
VI. INSULIN,
GLUKAGON DAN ANTI
DIABETIK ORAL
Insulin ialah polipeptida dgn BM kira kira 6000.
Insulin disintesis di pankreas yaitu di sel  pulau
Langerhans
Sekresi insulin terutama dipengaruhi oleh kadar
glukosa dalam darah, bila kadar ini naik (misalnya
sesudah makan), maka sel  pulau Langerhans
melepaskan simpanan insulinnya, dan mensintesa
lagi insulin yang baru.
A. INSULIN
Defisiensi insulin
Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita
diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan :
Menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur
metabolisme glukosa darah.
Dengan demikian kadar gula darah semakin meningkat
hingga melampaui nilai ambang ginjal, dan akibatnya gula
dikeluarkan bersama kemih.
Glukosa darah tidak dioksidaasi menjadi energi
Ini mengakibatkan tubuh mengambil energi dr lemak
jaringan.
Metabolisme lemak ini menghasilkan zat keton yang bersifat
asam sehingga pH darah menurun dan mengakibatkan
asidosis. Peningkatan keton yang berlanjut mengakibatkan
koma.
Glukosa tidak disimpan dalam bentuk glikogen di dalam
hati dan otot.
Kelebihan Insulin
Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah
dengan akibat syok
Gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, berkeringat, sulit menahan
rasa kantuk, ingatan menurun hingga hilang.
Sediaan
Jenis Sediaan Mula kerja Lama kerja
Kerja cpt Insulin reguler 1 jam 6 jam
Kristal seng (Zn) insulin 1 jam 8 jam
Insulin semilente (suspZn) 1 jam 14 jam
Kerja sdg Suspensi insulin isopan 2 jam 24 jam
Suspensi insulin lente 2 jam 24 jam
Kerja lama Seng protamin insulin 7 jam 36 jam
Insulin ultralente 7 jam 36 jam
Efek Samping
Reaksi alergi, yang berupa urtikaria, erupsi kulit, angioudem
gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare), gangguan
pernafasan
Lipodistrofi ( lipoatrofi, lipohipertrofi )
Gangguan penglihatan
Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari
26 asam amino. Hormon ini dihasilkan oleh sel £
pulau Langerhans di pankreas. Sekresi glukagon
pankreas meninggi dalam keadaan hipoglikemia
dan menurun dalam keadaan hiperglikemia.
Sebagian besar glukagon endogen dimetabolisme
di hati.
Indikasi utama adalah untuk pengobatan
hipoglikemia yang ditimbulkan oleh insulin
Dapat diberikan secara IV, IM atau SK dengan
dosis 1 mg.
Sediaan : glukagon HCl dalam ampul berisi bubuk
1 dan 10 mg
Obat lain yang meningkatkan kadar glukosa dalam
darah adalah diazoksid. Yaitu dengan menghambat
langsung sekresi insulin
B. Glukagon
C. ANTI DIABETIK ORAL
Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5
golongan. Yaitu derivat sulfonilurea, derivat
biguanid, acarbose, thiazolidinedion dan
meglitinid.
Cara kerja masing masing golongan ini sangat
berbeda, derivat sulfonilurea dan meglitinid
bekerja dengan merangsang insulin di pankreas,
derivat biguanid, thiazolidinedion dan acarbose
tidak tergantung pada fungsi pankreas.
Golongan obat ini hanya membantu mengurangi
kebutuhan insulin yang diberikan dari luar.
Dalam keadaan gawat dengan ketoasidosis,
insulin tetap harus diberikan.
1. DERIVAT SULFONILUREA
Indikasi untuk penyakit diabetes melitus.
Hasil yang baik diperoleh pada penderita
yang diabetesnya mulai timbul pada usia
diatas 40 tahun. Sebelum memakai obat
ini harus dipertimbangkan kemungkinan
pengobatan hanya dengan mengatur diet
serta mengurangi berat badan penderita.
Peringatan / Perhatian
 Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal
pada penderita diabetes yuvenil (usia muda), penderita
yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, diabetes melitus
berat, kehamilan dan keadaan gawat
 Obat ini harus diberikan hati-hati pada penderita dengan
gangguan fungsi hati dan ginjal, insufiensi endokrin,
keadaan gizi buruk dan penderita yang mendapatkan
obat tertentu (alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat
dosis besar, fenilbutazon,oksifenbutason, probenesid,
dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO,
guanetidin,anabolik steroid, fenfluramin, klofibrat dan
diuretik tiazid).
CONTOH OBAT :
Tolbutamid tablet 0,5 mg
Tolazomid tablet 100 mg dan 250 mg
Asetoheksamid tablet 250 dan 500 mg
Klorpropamid tablet 100 dan 250 mg
Glibenklamid tablet 5 mg
Glipizid tablet 5 mg
Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg
Gliclazid 80 mg
2. DERIVAT BIGUANID
Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja
insulin.
Efek Samping pada beberapa penderita adalah
mual, muntah, diare dan kecap logam dan dapat
hilang setelah dosis diturunkan.
Kontra Indikasi pada penderita penyakit hati berat,
penyakit ginjal dan uremia (kadar ureum dalam
darah tinggi) dan penyakit jantung kongestif.
Sebaiknya juga jangan diberikan pada keadaan
gawat dan wanita hamil.
Contoh obat :
Metformin tablet 500 mg, dengan dosis 500 – 3000
mg 2 – 3 kali / hari
3. ACARBOSE
 Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan
glukosidase di mukosa duodenum, dengan menghambat
reaksi penguraian di-/polisakarida menjadi
monosakarida.
 Glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke
darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, shg
memuncaknya kadar gula darah dapat dihindarkan.
Contoh obat :
 Glucobay tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg – 100 mg
 Diasbatol tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg - 100 mg
4. Golongan Tiazolidindion
Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi insulin
dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifir
terhadap insulin.
Contoh obat : rosiglitazon tab
pioglitazon tab
5. Meglitinid
Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi
mempunyai struktur kimia yang sangat
berbeda.
Contoh obat : repaglinid tablet
nateglinid tablet
DIAGNOSA DIABETES :
 Dengan menentukan kadar glukosa darah
 Di atas 7,8 m mol/lt → pada keadaan puasa
 Di atas 11,1 m mol/lt → 2 jam setelah pembebanan
glukosa 75 gr
`
DIABETES
 GEJALA :
3 p : - Poliuria (banyak berkemih)
- Polidipsia (banyak minum)
- Polifaga (banyak makan)
KOMPLIKASI
a. Infark jantung
Di dinding arteri timbul benjolan benjolan shg sirkulasi
darah terganggu → terjadi arteriosklerosis → infark
jantung.
b. Retinopati
Begitu pula kerusakan pada pembuluh kecil dan syaraf
(neuropati) → kerusakan semua organ dan jaringan.
Retina mengalami perdarahan, udema, mengelupas
dan menjadi buta.
c. Polineuropati
Hilang rasa di kaki dan tangan atau benjolan sangat nyeri
di kaki, luka dan borok sukar sembuh → gangren dan
amputasi.
d. Nefropati
Terjadi kerusakan ginjal karena hiperfiltrasi dan keluarnya
albumin dalam kemih yang berakibat fatal.
e. Lain lain
Impotensi, infeksi stafilokokus pada kulit dan keluhan
claudicatio di tungkai
JENIS DIABETES
 Type I : IDDM → jenis remaja (juvenile)
Destruksi dari sel sel ß pancreas shg tidak dapat
memproduksi insulin.
 Type II : NIDDM → jenis dewasa (maturity
onset)
Sel sel ß pancreas mengalami penyusutan.
Pada umumnya sel sel ß masih aktif , tetapi
sekresi insulinnya menurun. Di samping itu
kepekaan reseptornya juga menurun
TERAPI DIBETES
Tindakan umum
Diet
Olahraga
Berhenti merokok
Anti diabetic oral
- Tindakan umum
- Dengan monoterapi atau kombinasi
VII. ADRENOKORTIKOTROPIN,
ADRENOKORTIKOSTEROID,
ANALOG-SINTETIK DAN
ANTAGONISNYA
A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH)
Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal)
menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu :
Kortisol atau hidrocortison, yang termasuk
kelompok glukokortiloid, karena khasiatnya
terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak
Aldosteron dan zat-zat pelopor kortikosteron
serta desoksikortikosteron, yang termasuk
kelompok mineralokortikoid, karena khasiatnya
terhadap metabolisme garam dan air.
Hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen,
progesteron dalam jumlah kecil.
ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida
yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino.
Produksi dan sekresi ACTH dihambat oleh hormon
korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah,
diperantarai oleh corticotropin releasing hormone
(CRH) yang terdapat di hipotalamus.
Sekresi ACTH juga dipengaruhi oleh rangsangan
syaraf, misalnya :
- Rangsangan pada reseptor rasa nyeri
menyebabkan sekresi CRH yang
kemudian dialirkan ke adenohipofisis dan
melepas ACTH
- Reaksi emosi (takut, marah, cemas) juga
merangsang hormon ini.
INDIKASI
Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal
primer dan sekunder
Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH
tidak akan meninggikan kadar kortisol dalam
darah, karena pada keadaan ini kelenjar
adrenal mengalami gangguan .
Pada insufisiensi sekunder, pemberian ACTH
akan meninggikan kadar kortisol dalam darah,
karena yang mengalami gangguan adalah
kelenjar hipofisis.
EFEK SAMPING :
Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari
yang ringan sampai syok dan kematian.
SEDIAAN :
Kortikotropin USP, larutan steril untuk
pemakaian IM atau IV
Kortikotropin repositoria, larutan steril dalam
gelatin untuk IM atasu SK
Kortikotropin seng hidroksida USP, suspensi
untuk IM, 40 unit 1 kali sehari
Kosintropin, Peptida sintetik, untuk IM atau IV,
dosis 0,25 mg ekivalen dengan 25 unit
B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN
ANALOG SINTETIKNYA
Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid
merupakan hormon pertahanan tubuh yang
berspektrum luas, dengan kemampuan menghambat
peradangan, anti alergi, meningkatkan kadar gula
darah, meningkatkan kadar hemoglobin dan eritrosit,
mobilisasi sel-sel polimorfonuklear dan mempercepat
waktu pembekuan. Selain itu, meningkatkan enzim
pencernaan dan asam lambung, serta menahan
cairan lambung di jaringan.
Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan
pada anak untuk pemakaian jangka waktu lama
karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon
pertumbuhan.
Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan
menjadi 2 golongan besar, yaitu :
Glukokortikoid, dengan prototip kortisol
Efek utamanya pada penyimpanan glikogen
hepar dan anti inflamasi, sedangkan
pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan
elektrolit kecil.
Mineralokortikoid, dengan prototip
desoksikortikosteron
Efek utamanya pada keseimbangan air dan
elektrolit, pengaruh pada penyimpanan
glikogen hepar kecil
INDIKASI
1. TERAPI SUBSTITUSI
untuk memperbaiki kekurangan akibat
insufisiensi sekresi korteks adrenal itu
sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis
(insufisiensi sekunder).
- Insufisiensi adrenal akut, dengan
gejala gangguan saluran cerna,
dehidrasi, rasa lemah dan hipotensi,
diatasi dengan pemberian air, Na, Cl,
glukosa dan kortisol
- Insufisiensi adrenal kronik, yaitu kelainan
akibat operasi atau lesi korteks adrenal,
diatasi dengan kortisol 20 – 30 mg sehari
dengan dosis terbagi dan diet garam.
- Hiperplasia adrenal konginental, diatasi
dengan kortisol, bila perlu ditambah dengan
kortikosteroid yang meretensi Na.
- Insufisiensi adrenal sekunder akibat
insufisiensi adenohopofisis, dengan gejala
hipoglikemia, diterapi dengan kortisol 20 mg
dipagi hari dan sore 10 mg.
2. TERAPI NON ENDOKRIN
- Artritis, hanya diberikan pada artritis
reumatoid yang progresif dengan
pembengkakandan nyeri sendi yang
hebat
- Karditis reumatik, dimulai dengan
pemberian salisilat, kemudian prednison
40 mg sehari dengan dosis terbagi
- Penyakit ginjal, diberikan prednison 60 mg
sehari dengan dosis terbagi selama 3 – 4
minggu. Untuk dosis penunjang sampai
1 tahun, prednison dapat diberikan 3 hari
pertama setiap minggu
- Penyakit kolagen
- Asma bronkial status asmatikus,
- Penyakit alergi, hanya sebagai obat
tambahan
- Penyakit mata, untuk mengatasi gejala
inflamasi mata bagian luar maupun segmen
anterior, umumnya digunakan larutan
deksamethason fosfat 0,1 % pagi dan siang,
dan salep deksamethason fosfat 0,05 %
pada malam hari
- Penyakit kulit, digunakan sediaan steroid
topikal misalnya salep hidrokortison 1 %
- Penyakit hepar, hanya untuk
memperpanjang hidup pasien
- Keganasan, leukemia limfositik akut dan
limfoma dapat diatasi dengan glukokortikoid
karena efek antilimfositiknya. Prednison
diberikan bersama obat anti kanker lainnya
- Gangguan hematologik lainnya, misalnya
anemia hemolitik autoimun yang idiopatik
maupun yang acquired.
- Udem serebral tipe vasogenik, misalnya
akibat tumor otak.
EFEK SAMPING
ES dapat timbul karena penghentian
pengobatan tiba-tiba atau pemberian terus
menerus terutama dengan dosis besar.
Komplikasi yang timbul akibat pemberian yang
lama adalah gangguan cairan dan elektrolit,
hiperglikemia dan glikosuria, mudah terkena
infeksi terutama TBC, pendarahan atau
perforasi pada pasien tukak peptik,
osteoporosis, miopati yang karakteristik,
psikosis, akne, dll
C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID
1. METIRAPON
Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme
akibat neoplasma adrenal atau akibat produksi
ACTH ektopik akibat tumor.
Tidak dapat digunakan untuk mengatasi
hiperkortisolisme akibat hipersekresi ACTH.
Tersedia metirapon tablet 250 mg
2. AMINOGLUTETIMID
Idem metirapon
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to farmakologi hormon smada .ppt

Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
susisusanti782469
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Yaya Nicky
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
Dedi Kun
 
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.pptFisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
RianDamayanti3
 
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
risazn
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptx
MinYeong2
 
Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10
Nia Milenia
 
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptxSISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
Anggita92
 
Hormon-hormon
Hormon-hormonHormon-hormon
Hormon-hormon
Fafa Imam Faidzin
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSinggih Singgih
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Lidya Stephanie
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
pure chems
 
sistem endoktrin pada tubuh manusia
sistem endoktrin pada tubuh manusiasistem endoktrin pada tubuh manusia
sistem endoktrin pada tubuh manusia
nurulyusrantimq
 
Sistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologiSistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologiChici Ernest
 

Similar to farmakologi hormon smada .ppt (20)

Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.pptFisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
 
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptx
 
Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10
 
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptxSISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
 
Kel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrinKel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrin
 
Anfis endokrine
Anfis endokrineAnfis endokrine
Anfis endokrine
 
Hormon-hormon
Hormon-hormonHormon-hormon
Hormon-hormon
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
sistem endoktrin pada tubuh manusia
sistem endoktrin pada tubuh manusiasistem endoktrin pada tubuh manusia
sistem endoktrin pada tubuh manusia
 
Sistem kelenjar pada manusia
Sistem kelenjar pada manusiaSistem kelenjar pada manusia
Sistem kelenjar pada manusia
 
Sistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologiSistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologi
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
 
5.hormon
5.hormon5.hormon
5.hormon
 

Recently uploaded

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

farmakologi hormon smada .ppt

  • 2. Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik. Alami Hewan (sapi, babi, biri-biri) Rekayasa genetika Sintetik/semi Sintetik : Dengan merubah struktur kimia secara sederhana dari hormon alam, untuk mendapatkan sifat tertentu yang tidak dimiliki oleh hormon alam. Sumber :
  • 3. Analog hormon adalah zat sintetik yang bekerja pada reseptor hormon. Antagonis hormon adalah obat atau zat kimia yang menghambat sintetis, sekresi maupun kerja hormon pada reseptornya.
  • 4. Penggunaan Hormon Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon, contoh insulin Untuk diagnosis penyakit, contoh deksametazon untuk diagnosis fungsi kelenjar adrenalin Untuk mempengaruhi fungsi organ kearah yang dikehendaki, contoh estrogen dan progestin untuk mencegah kehamilan Untuk pengobatan bukan endokrin dengan merangsang atau menghambat respon endokrin yang berfungsi normal, contoh : kanker payudara dengan hormon seks
  • 5. Penggunaan Antagonis Hormon Untuk diagnosis dan terapi, contoh : Metirapon untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder Tiourasil untuk terapi hipertiroidisme
  • 6. HORMON HIPOTALAMUS Hormon hipotalamus menstimulasi sintesa dan pelepasan hormone hipofisis ( RH=Releasing Hormon ) atau menghambatnya (IF=Inhibiting Factor ) Dikenal 7 hormon dengan aktifitas khusus thd adenohipofisis, yaitu : 1. Gonadorelin/GnRH/LHRH 2. Kortikorelin/CRH 3. Protirelin/TRH 4. Somatorelin/GHRH 5. PRH 6. GHRIF/SRIF 7. PIF
  • 7. I. HORMON ADENOHIPOFISIS Sekresi hormon hipofisis anterior menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya sudah diketahui fungsinya, yaitu : Hormon Pertumbuhan / GH Hormon prolaktin / PRL Hormon Kortikotropin / ACTH Hormon Tirotropin / TSH Hormon Luteinizing / LH Hormon Pemacu Folikel / FSH
  • 8. Mekanisme feedback Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya dikendalikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar hormone yang bersangkutan dalam darah. Mekanisme feedback negative Contoh : kortisol Kadar kortisol meningkat → sekresi ACTH ditekan Kadar kortisol menurun → sekresi ACTH ditingkatkan untuk mendorong anak ginjal untuk memproduksi kortisolnya.
  • 9. Mekanisme feedback positif. Contoh: Estradiol Produksinya meningkat pada fase pemasakan folikel, menstimulasi Sekresi LH optimal → ovulasi Sekresi FSH justru agak dihambat → mencegah agar jangan lebih dari satu folikel yang menjadi masak.
  • 10. HORMON HIPOFISIS POSTERIOR Hormon hipofisis posterior di sintesis dalam hipotalamus, kemudian diangkut ke hipofisis posterior. Ada 2 macam hormon : 1.Oksitosin 2. Vasopresin
  • 11. Oksitosin  Berkhasiat oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang sudah ada.  Penggunaan : khusus dalam kebidanan  menstimulasi kontraksi sebelum persalinan bila terdapat kelemahan his, atau sesudah persalinan untuk mencegah perdarahan berlebihan Dosis : menjelang persalinan infus 0,001 UI/mnt dari larutan 0,002 – 0,010 UI/ml sesudah persalinan IV 2 – 10 UI dari larutan 5 – 10 UI/ ml
  • 12. Vasopresin Berkhasiat antidiuresis  mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal Penggunaan : - Diabetes insipidus Dosis : 1,5 – 5 UI setiap 1 – 3 hari IM - Perdarahan varises esophagus, karena daya vaso konstriksi arteriol. Dosis : 0,2 – 0,6 UI/mnt selama 24 jam infus
  • 13. A. Hormon Pertumbuhan (HP) Berupa polipeptida dengan BM 22.000, merupakan10% berat kelenjar hipofisis kering. Kekurangan hormon ini menyebabkan kekerdilan Kelebihan menyebabkan gigantisme pada anak dan akromegali pada orang dewasa
  • 14. Beberapa obat juga dapat mempengaruhi sekresi HP, antara lain :  Dopamin Merangsang sekresi HP pada manusia normal Menghambat sekresi HP pada manusia akromegali  Bromokriptin Menekan sekresi HP pada penderita tumor hipofisis  Siproheptadin Menghambat sekresi HP
  • 15. Indikasi : Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme Sediaan : Somatrem Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak Dosis maksimal 0,1 mg/kg bb 3 x seminggu, SK atau IM Soma tropin Dosis maksimal 0,006 mg / kg bb 3 x seminggu, SK atau IM
  • 16. B. Prolaktin Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan, memulai dan mempertahankan laktasi. Hisapan bayi saat menyusui merangsang sekresi prolaktin selama masa menyusui kadar prolaktin meninggi menghambat gonadotropin Mempengaruhi fungsi ovarium infertilitas sementara pada ibu yang menyusui.
  • 17. Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh hipotalamus. Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah adalah reserpin, haloperidol, imipramin khlorpromazin dan amitriptilin, sedangkan derivat ergot dan levo dopa menghambat sekresinya Kadar normal dalam darah : 5 – 10 ng/ml (pd wanita) pd pria lebih rendah. Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya tumor mama (faktor pembantu yang memudahkan tejadinya tumor) Bromokripin untuk menghentikan laktasi post partum
  • 18. C. Gonadotropin Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi, yaitu : Hormon pemacu folikel (FSH : follicle stimulating hormone) Luteinizing hormone (LH) Pada wanita FSH menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graf, oleh LH folikel yang sudah berkembang akan mensekresi estrogen dan progesteron dan terjadi ovulasi. Pada pria FSH menjamin terjadinya spermatogenesis dan LH merangsang sekresi testoteron. Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus.
  • 19. Indikasi Infertilitas dengan cara menginduksi ovulasi pada wanita yang kekurangan gonadotropin Kriptorkisme.
  • 20. II. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID
  • 21. I. Hormon Tiroid Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang dihasilkan terutama tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3) Dalam plasma darah hormon tiroid (terutama T4) berikatan dengan protein yaitu £ globulin pre albumin dan albumin (85% terikat globulin sbg TBG, sisanya terikat pre albumin sbg TBPA, albumin dan bentuk bebas +1%) Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas dalam plasma. Selama jumlah bebas tsb. Masih dalam batas normal selama itu pula tidak didapati gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.
  • 22. Peran tiroksin : Pada pembentukan kalori : Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah pembentukan kalori bertambah terjadi vasodilatasi perifer dan curah jantung bertambah. Pada metabolisme KH : Mepercepat absorpsi KH oleh usus. Pada metabolisme protein : Pada kadar sdg meningkatkan sintesa protein Pd kadar tinggi menghambat sintesa protein
  • 23. Pada Metabolisme lemak & kolesterol : Merangsang proses lipolisis dan penglepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak. Juga merangsang sintesis kolesterol tetapi juga merangsang hati untuk metabolisme kolesterol. Pada Proses pertumbuhan : Berhubungan erat dengan pengaruhnya terhadap berbagai jenis enzim, metabolisme KH, proten dan lemak. Hipotiroidisme→ gangguan fisik→ dapat diatasi dengan pemberian hormon tiroid
  • 24. Pada sistem syaraf : Hipotiroidisme→ penderita lambat berpikir dan kadar protein tinggi dalam cairan cerebrospinal→ diperbaiki dengan hormon tiroid. Hipertoidisme→ penderita gelisah, mudah tersinggung berpikir cepat.
  • 25. Gangguan fungsi : 1. Hipotiroidisme Kretinisme (H. Bawaan) →cebol, perkembangan mental terganggu, Atiroid Struma endemik→ pembesaran tiroid tanpa gejala hipertiroidisme krn produksi hormon tiroid kurang→ sekresi TSH tinggi Miksudem pada anak→ pertumbuhan normal kecuali berpikir Miksudem pada dewasa→ kurang tahan terhadap hawa dingin, daya berpikir lambat, kadar kolesterol darah tinggi, bicara kurang lancar, nafsu makan kurang, dll.
  • 26. 2. Hipertiroidisme Penyakit grave→ tiroid membesar Penyakit plummer→ karena hipersekresi hormon tiroid Indikasi Indikasi utama adalah sebagai terapi pengganti pada miksudem, struma dan kretinisme. Sediaan : Bubuk tiroid, tablet ekstrak tiroid, tablet tiroglobulin, Na-levotiroksin tablet dan injeksi IV.
  • 27. B. Antitiroid dan penghambat tiroid lainnya Tujuan penggunaannya adalah untuk mengurangi aktivitas kelenjar tiroid pada penderita hipertiroid.
  • 28. Ada 4 golongan : 1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung Diindikasikan pada hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid. Sediaan : PTU tablet 50 mg Metimazol tablet 5 mg & 10 mg 2. Penghambat ion yodida, Menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. Contoh Obat : tiosianat, perklorat, nitrat, dll. 3. Yodida, mengobati hipertiroidisme dengan menekan fungsi tiroid. Terutama digunakan untuk persiapan operasi tiroid pada hipertiroidisme. Contoh sediaan : Nal dan Kl dalam bentuk kapsul, tablet atau larutan jenuh dalam air. 4. Yodium Radioaktif, digunakan untuk mengobati dan diagnosis tiroid. Contoh sediaan : Larutan Na Yodida Io;o dapat diberikan oral dan IV, Kapsul Na Yodida Io;o Untuk oral.
  • 29. III. HORMON PARATIROID & KALSITONIN A. Hormon Paratiroid (HPT) HPT berasal dari kelenjar paratiroid sebagai prohormon yang kemudian disintesis dalam retikulum endoplasmik ( RE ) menjadi HPT. Fungsi utama HPT ialah ikut mepertahankan kadar ion Ca dalam cairan ekstra sel agar tetap stabil. Bila kadar io Ca rendah, sekresi HPT meninggi kalau hal ini berlangsung lama akan terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar paratiroid.
  • 30. Efek terhadap ion Ca : 1. Absorpsi ion Ca melalui saluran cerna HPT dengan bantuan vitamin D secara tidak langsung dapat menambah absorpsi ion Ca dan fosfat melalui usus. 2. Ca tulang HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion Ca dan fosfat dari bagian tulang yang stabil. 3. Ekskresi Ca HPT dapat menambah reabsorpsi ion Ca dan ekskresi fosfat di tubuh ginjal → kadar Ca dicairan ekstra sel bertambah.
  • 31. Gangguan Fungsi HPT : 1.Hipoparatiroidisme Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hipokalsemia dengan gejala kinik tetani, parestesia, spasme laring, spasme otot, dll. Hipoparatiroidisme ini dapat diatasi dengan vitamin D atau penambahan Ca pada diet. 2.Hiperparatiroidisme Hiperparatiroidisme primer terjadi karena hipersekresi paratiroid (karena hiperplasia, adenoma atau karsinoma). Hiperparatiroidisme sekunder karena turunnya kadar Ca dalam plasma sehingga merangsang sekresi HPT.
  • 32. Indikasi : Untuk meninggikan kadar Ca Plasma → dulu. Untuk diagnosis pseudohipoparatiroidisme. Sediaan : Terdapat dalam bentuk suntikan (karena oral dirusak oleh enzim proteolitik saluran cerna).
  • 33. B. Kalsitonin Merupakan hormon polipetida yang pertamakali diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh sel parafolikuler C. Bersama HPT berperan dalam metabolisme Ca yaitu menyebabkan hipokalsemia dan hipofosfatemia karena menghambat resorpsi Ca. Sekresi kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat dan sebaliknya.
  • 34. Indikasi Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia, mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia idiopatik dan keracunan vitamn D. Juga efektif untuk dekalsifikasi yang terjadi pada berbagai kelainan, misal pada : Osteoporosis pada usia lanjut Resorpsi tulang yang bertambah pada imobilisasi penderita. Paget’s disease (radang kronik tulang yang menjadi tebal dan melunak). Efek samping Ruam kulit, mual, muntah, diare.
  • 36. Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi oleh kelenjar endokrin system reproduksi terutama perempuan Fungsi uatamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan skunder pada perempuan Pada wanita usia subur : sekresi ke 2 hormon tersebu berlangsung secara siklik dan berperanan dalam mempersiapkan kehamilan. Pada wanita masa pubertas : ke 2 hormon berperan dalam proses perubahan seorang anak perempuan menjadi seorang wanita dewasa.
  • 37. A.Estrogen Disintesis dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar lain (Korteks adrenal, testis dan plasenta) di ovarium biosentesisnya dipengaruhi oleh FSH (Folicle Stimulating Hormon). Estrogen endogen : - Estradiol paling banyak dan paling kuat - Estriol - Estron Ovarium juga memproduksi androgen atau testosteron mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea yang mengakibatkan timbulnya akne . Reseptor estrogen terdapat di jaringan target yaitu saluran reproduksi wanita, kelenjar mama, hipofisis dan hipotalamus. Ekskresi estrogen dalam urine tertinggi pada saat : Pertengahan siklus haid Kehamilan mendekati aterm (dimana plasenta merupakan sumber estrogen)
  • 38. Indikasi : 1. Untuk kontrasepsi oral yang dikombinasikan dengan progestin Etinil estradiol 2. Kontrasepsi jangka panjang berupa suntikan, terutama estrogen alam a.l. estradiol sipionat dengan derivat progestin. 3. Untuk terapi pada masa menopause estradiol 4. Untuk osteoporosis pada masa menopause estradiol 5. Untuk karsinoma prostat dietil bestrol, klorotrianisen Efek samping Mual, muntah, anoreksia, pusing
  • 39. Antiestrogen Adalah :  Senyawa yang dapat menghambat atau memodifikasi kerja estrogen secara antagonis kompetitif pada reseptor estrogen atau menghambat sintesis estrogen Contoh : tamoksifen dan klomifen  Senyawa yang secara fisiologis kerjanya berlawanan dengan estrogen Contoh : progestin dan androgen
  • 40. 1. Klomifen Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada wanita infertil Dosis tablet oral 50 mg sehari selama 5 – 10 hari, mulai diminum hari ke-5 siklus haid 2. Tamoksifen Digunakan sebagai terapi paliatif kanker payudara pada wanita pasca menopause. Efek samping : mual, muntah, hot flushes. Sediaan bentuk tablet 10 mg, dosis 20 – 40 mg/hr dalam 2 kali pemberian.
  • 41. D. Progestin Progesteron merupakan hormon alami utama dalam tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada hormon sintetik juga berefek androgenik atau estrogenik. Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, korteks adrenal, testis, plasenta dan dirangsang oleh LH. Progesteron kadarnya menurun pada akhir siklus haid timbul perdarahan haid. Pada masa kehamilan kadar progesteron meningkat untuk mempertahankan kehamilan karena fungsinya menghambat kontraktilitas uterus. Progesteron menyebabkan kenaikan suhu tubuh wanita yang sedang ovulasi.
  • 42. Indikasi : Kontrasepsi seperti estrogen Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan siklus haid Nyeri haid kombinasi estrogen dengan progestin Endometriosis danazol Karsinoma endometrium MPA (medroksi Progesteron Asetat)
  • 43. D. Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan konsepsi atau kehamilan dengan menggunakan hormone.
  • 44. Jenis & cara penggunaannya : 1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe : Tipe kombinasi : terdiri 21-22 pil yang berisi derivat progestin & estrogen dosis kecil untuk penggunaan 1 siklus. Diminum mulai hari ke 5 siklus haid dstnya sampai habis. Tipe sekuensial : terdiri 14-15 pil yanghanya berisi derivat estrogen, dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin, pengunaan sama dengan tipe kombinasi. Tipe mini pil : terdiri 21 – 22 pil yang hanya berisi derivat progestin dosis kecil,penggunaan sama dengan tipe kombinasi Pil pasca senggama : Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pasca senggama selama 5 hari berturut-turut
  • 45. 2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat (MPA) 150 mg dalam bentuk depo dan noretindron enantat 200 mg keduanya diberikan pada hari ke – 5 siklus haid secara IM & harus cukup dalam di daerah gluteus. 3.Kontrasepsi implantasi : terdiri dari 6 tube silastik yang berisi 36mg levonorgestrel (norplant) yang ditanam SK di lengan atas kiri & digunakan untuk 5 tahun.
  • 46. Efek samping Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan antar haid, udem Perubahan psikis, amenore, hiperpigmentasi kulit, eksaserbasi akne Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak & lipoprotein Gangguan system KV
  • 47. V. ANDROGEN, ANTI ANDROGEN & ANABOLIK STEROID
  • 48. A. Androgen Adalah merupakan steroid yang rumus kimianya berisi 19 atom C dengan inti steroid. Proandrogen adalah prekusor androgen, keduanya disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal laki-laki & perempuan. Bahan dasarnya adalah kolesterol. Testosteron adalah hormon androgen. Pada laki-laki produksinya 2,5 – 10 mg/hr dan pada perempuan 0,23 mg/hr.
  • 49. Fungsi faali androgen tgtg pada periode kehidupan laki-laki. Pada masa embrional (12-18 minggu) : pembentukan fenotip laki-laki Pada masa neonatus (2 bulan) : organisasi dan penandaan SSP tingkah laku, fungsi seks laki-laki. Pada masa pubertas : mengubah anak laki- laki menjadi dewasa. Pubertas tidak akan terjadi kalau terjadi kerusakan fungsi testis (krn kekurangan gonadotropin atau kerusakan testis primer)
  • 50. Indikasi Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang diberikan secara IM. Efek anabolik : - sangat tgtg pada keadaan gizi yang adekuat dan KU seseorang. - Penggunaan androgen oleh atlit untuk mempertinggi prestasi adalah bentuk penyalahgunaan obat. Karsinoma mama, krn sifatnya yang anti estrogen Osteoporosis yang disebabkan kekurangan androgen pd laki laki Infertilitas yang disebabkan oleh oligospermia idiopatik Efek samping Maskulinisasi pada anak perempuan Hiperplasia prostat pada laki-laki usia lanjut Gangguan pertumbuhan pada anak pra pubertas
  • 51. B. Antiandrogen Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja androgen. Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan karsinoma prostat atau keadaan lain yang berhubungan dengan kadar testosteron yang berlebihan baik pada laki-laki maupun perempuan dan anak anak. Estrogen, merupakan anti androgen alami Progesteron anti androgen lemah. Siproteron asetat anti androgen paling kuat merupakan derivat progesteron klormadion asetat, analog siproteron digunakan pada karsinoma prostat dengan dosis 100 mg/hr. Flutamid, anti androgen non steroid sehingga tidak memperlihatkan aktivitas hormon Spironolakton, simetidin antidrogen sebagai efek sampingnya
  • 52. C. Kontrasepsi laki – laki Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas hambatan sekresi FSH & LH yang diikuti hambatan spermatogenesis dan produksi testoteron endogen. Penggunaannya masih dalam taraf penelitian.
  • 53. VI. INSULIN, GLUKAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL
  • 54. Insulin ialah polipeptida dgn BM kira kira 6000. Insulin disintesis di pankreas yaitu di sel  pulau Langerhans Sekresi insulin terutama dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah, bila kadar ini naik (misalnya sesudah makan), maka sel  pulau Langerhans melepaskan simpanan insulinnya, dan mensintesa lagi insulin yang baru. A. INSULIN
  • 55. Defisiensi insulin Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan : Menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur metabolisme glukosa darah. Dengan demikian kadar gula darah semakin meningkat hingga melampaui nilai ambang ginjal, dan akibatnya gula dikeluarkan bersama kemih. Glukosa darah tidak dioksidaasi menjadi energi Ini mengakibatkan tubuh mengambil energi dr lemak jaringan. Metabolisme lemak ini menghasilkan zat keton yang bersifat asam sehingga pH darah menurun dan mengakibatkan asidosis. Peningkatan keton yang berlanjut mengakibatkan koma. Glukosa tidak disimpan dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot.
  • 56. Kelebihan Insulin Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah dengan akibat syok Gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, berkeringat, sulit menahan rasa kantuk, ingatan menurun hingga hilang. Sediaan Jenis Sediaan Mula kerja Lama kerja Kerja cpt Insulin reguler 1 jam 6 jam Kristal seng (Zn) insulin 1 jam 8 jam Insulin semilente (suspZn) 1 jam 14 jam Kerja sdg Suspensi insulin isopan 2 jam 24 jam Suspensi insulin lente 2 jam 24 jam Kerja lama Seng protamin insulin 7 jam 36 jam Insulin ultralente 7 jam 36 jam Efek Samping Reaksi alergi, yang berupa urtikaria, erupsi kulit, angioudem gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare), gangguan pernafasan Lipodistrofi ( lipoatrofi, lipohipertrofi ) Gangguan penglihatan
  • 57. Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari 26 asam amino. Hormon ini dihasilkan oleh sel £ pulau Langerhans di pankreas. Sekresi glukagon pankreas meninggi dalam keadaan hipoglikemia dan menurun dalam keadaan hiperglikemia. Sebagian besar glukagon endogen dimetabolisme di hati. Indikasi utama adalah untuk pengobatan hipoglikemia yang ditimbulkan oleh insulin Dapat diberikan secara IV, IM atau SK dengan dosis 1 mg. Sediaan : glukagon HCl dalam ampul berisi bubuk 1 dan 10 mg Obat lain yang meningkatkan kadar glukosa dalam darah adalah diazoksid. Yaitu dengan menghambat langsung sekresi insulin B. Glukagon
  • 58. C. ANTI DIABETIK ORAL Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5 golongan. Yaitu derivat sulfonilurea, derivat biguanid, acarbose, thiazolidinedion dan meglitinid. Cara kerja masing masing golongan ini sangat berbeda, derivat sulfonilurea dan meglitinid bekerja dengan merangsang insulin di pankreas, derivat biguanid, thiazolidinedion dan acarbose tidak tergantung pada fungsi pankreas. Golongan obat ini hanya membantu mengurangi kebutuhan insulin yang diberikan dari luar. Dalam keadaan gawat dengan ketoasidosis, insulin tetap harus diberikan.
  • 59. 1. DERIVAT SULFONILUREA Indikasi untuk penyakit diabetes melitus. Hasil yang baik diperoleh pada penderita yang diabetesnya mulai timbul pada usia diatas 40 tahun. Sebelum memakai obat ini harus dipertimbangkan kemungkinan pengobatan hanya dengan mengatur diet serta mengurangi berat badan penderita.
  • 60. Peringatan / Perhatian  Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil (usia muda), penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, diabetes melitus berat, kehamilan dan keadaan gawat  Obat ini harus diberikan hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, insufiensi endokrin, keadaan gizi buruk dan penderita yang mendapatkan obat tertentu (alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis besar, fenilbutazon,oksifenbutason, probenesid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin,anabolik steroid, fenfluramin, klofibrat dan diuretik tiazid).
  • 61. CONTOH OBAT : Tolbutamid tablet 0,5 mg Tolazomid tablet 100 mg dan 250 mg Asetoheksamid tablet 250 dan 500 mg Klorpropamid tablet 100 dan 250 mg Glibenklamid tablet 5 mg Glipizid tablet 5 mg Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg Gliclazid 80 mg
  • 62. 2. DERIVAT BIGUANID Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja insulin. Efek Samping pada beberapa penderita adalah mual, muntah, diare dan kecap logam dan dapat hilang setelah dosis diturunkan. Kontra Indikasi pada penderita penyakit hati berat, penyakit ginjal dan uremia (kadar ureum dalam darah tinggi) dan penyakit jantung kongestif. Sebaiknya juga jangan diberikan pada keadaan gawat dan wanita hamil. Contoh obat : Metformin tablet 500 mg, dengan dosis 500 – 3000 mg 2 – 3 kali / hari
  • 63. 3. ACARBOSE  Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan glukosidase di mukosa duodenum, dengan menghambat reaksi penguraian di-/polisakarida menjadi monosakarida.  Glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, shg memuncaknya kadar gula darah dapat dihindarkan. Contoh obat :  Glucobay tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg – 100 mg  Diasbatol tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg - 100 mg
  • 64. 4. Golongan Tiazolidindion Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifir terhadap insulin. Contoh obat : rosiglitazon tab pioglitazon tab
  • 65. 5. Meglitinid Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda. Contoh obat : repaglinid tablet nateglinid tablet
  • 66. DIAGNOSA DIABETES :  Dengan menentukan kadar glukosa darah  Di atas 7,8 m mol/lt → pada keadaan puasa  Di atas 11,1 m mol/lt → 2 jam setelah pembebanan glukosa 75 gr ` DIABETES  GEJALA : 3 p : - Poliuria (banyak berkemih) - Polidipsia (banyak minum) - Polifaga (banyak makan)
  • 67. KOMPLIKASI a. Infark jantung Di dinding arteri timbul benjolan benjolan shg sirkulasi darah terganggu → terjadi arteriosklerosis → infark jantung. b. Retinopati Begitu pula kerusakan pada pembuluh kecil dan syaraf (neuropati) → kerusakan semua organ dan jaringan. Retina mengalami perdarahan, udema, mengelupas dan menjadi buta.
  • 68. c. Polineuropati Hilang rasa di kaki dan tangan atau benjolan sangat nyeri di kaki, luka dan borok sukar sembuh → gangren dan amputasi. d. Nefropati Terjadi kerusakan ginjal karena hiperfiltrasi dan keluarnya albumin dalam kemih yang berakibat fatal. e. Lain lain Impotensi, infeksi stafilokokus pada kulit dan keluhan claudicatio di tungkai
  • 69. JENIS DIABETES  Type I : IDDM → jenis remaja (juvenile) Destruksi dari sel sel ß pancreas shg tidak dapat memproduksi insulin.  Type II : NIDDM → jenis dewasa (maturity onset) Sel sel ß pancreas mengalami penyusutan. Pada umumnya sel sel ß masih aktif , tetapi sekresi insulinnya menurun. Di samping itu kepekaan reseptornya juga menurun
  • 70. TERAPI DIBETES Tindakan umum Diet Olahraga Berhenti merokok Anti diabetic oral - Tindakan umum - Dengan monoterapi atau kombinasi
  • 72. A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH) Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal) menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu : Kortisol atau hidrocortison, yang termasuk kelompok glukokortiloid, karena khasiatnya terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Aldosteron dan zat-zat pelopor kortikosteron serta desoksikortikosteron, yang termasuk kelompok mineralokortikoid, karena khasiatnya terhadap metabolisme garam dan air. Hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen, progesteron dalam jumlah kecil.
  • 73. ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino. Produksi dan sekresi ACTH dihambat oleh hormon korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah, diperantarai oleh corticotropin releasing hormone (CRH) yang terdapat di hipotalamus. Sekresi ACTH juga dipengaruhi oleh rangsangan syaraf, misalnya : - Rangsangan pada reseptor rasa nyeri menyebabkan sekresi CRH yang kemudian dialirkan ke adenohipofisis dan melepas ACTH - Reaksi emosi (takut, marah, cemas) juga merangsang hormon ini.
  • 74. INDIKASI Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal primer dan sekunder Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH tidak akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena pada keadaan ini kelenjar adrenal mengalami gangguan . Pada insufisiensi sekunder, pemberian ACTH akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena yang mengalami gangguan adalah kelenjar hipofisis.
  • 75. EFEK SAMPING : Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang ringan sampai syok dan kematian. SEDIAAN : Kortikotropin USP, larutan steril untuk pemakaian IM atau IV Kortikotropin repositoria, larutan steril dalam gelatin untuk IM atasu SK Kortikotropin seng hidroksida USP, suspensi untuk IM, 40 unit 1 kali sehari Kosintropin, Peptida sintetik, untuk IM atau IV, dosis 0,25 mg ekivalen dengan 25 unit
  • 76. B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN ANALOG SINTETIKNYA Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid merupakan hormon pertahanan tubuh yang berspektrum luas, dengan kemampuan menghambat peradangan, anti alergi, meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan kadar hemoglobin dan eritrosit, mobilisasi sel-sel polimorfonuklear dan mempercepat waktu pembekuan. Selain itu, meningkatkan enzim pencernaan dan asam lambung, serta menahan cairan lambung di jaringan. Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan pada anak untuk pemakaian jangka waktu lama karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan.
  • 77. Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu : Glukokortikoid, dengan prototip kortisol Efek utamanya pada penyimpanan glikogen hepar dan anti inflamasi, sedangkan pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan elektrolit kecil. Mineralokortikoid, dengan prototip desoksikortikosteron Efek utamanya pada keseimbangan air dan elektrolit, pengaruh pada penyimpanan glikogen hepar kecil
  • 78. INDIKASI 1. TERAPI SUBSTITUSI untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi korteks adrenal itu sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder). - Insufisiensi adrenal akut, dengan gejala gangguan saluran cerna, dehidrasi, rasa lemah dan hipotensi, diatasi dengan pemberian air, Na, Cl, glukosa dan kortisol
  • 79. - Insufisiensi adrenal kronik, yaitu kelainan akibat operasi atau lesi korteks adrenal, diatasi dengan kortisol 20 – 30 mg sehari dengan dosis terbagi dan diet garam. - Hiperplasia adrenal konginental, diatasi dengan kortisol, bila perlu ditambah dengan kortikosteroid yang meretensi Na. - Insufisiensi adrenal sekunder akibat insufisiensi adenohopofisis, dengan gejala hipoglikemia, diterapi dengan kortisol 20 mg dipagi hari dan sore 10 mg.
  • 80. 2. TERAPI NON ENDOKRIN - Artritis, hanya diberikan pada artritis reumatoid yang progresif dengan pembengkakandan nyeri sendi yang hebat - Karditis reumatik, dimulai dengan pemberian salisilat, kemudian prednison 40 mg sehari dengan dosis terbagi - Penyakit ginjal, diberikan prednison 60 mg sehari dengan dosis terbagi selama 3 – 4 minggu. Untuk dosis penunjang sampai 1 tahun, prednison dapat diberikan 3 hari pertama setiap minggu
  • 81. - Penyakit kolagen - Asma bronkial status asmatikus, - Penyakit alergi, hanya sebagai obat tambahan - Penyakit mata, untuk mengatasi gejala inflamasi mata bagian luar maupun segmen anterior, umumnya digunakan larutan deksamethason fosfat 0,1 % pagi dan siang, dan salep deksamethason fosfat 0,05 % pada malam hari - Penyakit kulit, digunakan sediaan steroid topikal misalnya salep hidrokortison 1 %
  • 82. - Penyakit hepar, hanya untuk memperpanjang hidup pasien - Keganasan, leukemia limfositik akut dan limfoma dapat diatasi dengan glukokortikoid karena efek antilimfositiknya. Prednison diberikan bersama obat anti kanker lainnya - Gangguan hematologik lainnya, misalnya anemia hemolitik autoimun yang idiopatik maupun yang acquired. - Udem serebral tipe vasogenik, misalnya akibat tumor otak.
  • 83. EFEK SAMPING ES dapat timbul karena penghentian pengobatan tiba-tiba atau pemberian terus menerus terutama dengan dosis besar. Komplikasi yang timbul akibat pemberian yang lama adalah gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia dan glikosuria, mudah terkena infeksi terutama TBC, pendarahan atau perforasi pada pasien tukak peptik, osteoporosis, miopati yang karakteristik, psikosis, akne, dll
  • 84. C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID 1. METIRAPON Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat neoplasma adrenal atau akibat produksi ACTH ektopik akibat tumor. Tidak dapat digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat hipersekresi ACTH. Tersedia metirapon tablet 250 mg 2. AMINOGLUTETIMID Idem metirapon