Teks ini membahas tentang kesenian tradisional banjari dari Kalimantan. Banjari melibatkan permainan empat alat musik rebana dan satu rebana bass secara bersamaan. Teknik dasar banjari terdiri dari pukulan nikai dan nganai. Tahapan belajar dan bermain banjari mencakup rumus, tempo, dan variasi irama yang berbeda antara pemula dan profesional.
2. PENGERTIAN
Sholawat al-banjari adalah kesenian khas
islami yang berasal dari daerah Kalimantan,
dan tentunya masih mempunyai keterkaitan
sejarah pada masa penyebaran agama Islam
oleh Wali Songo di Pulau Jawa. Iramanya yang
menghentak, rancak dan variatif membuat
kesenian ini masih banyak digandrungi oleh
pemuda-pemudi hingga sekarang.
3. KOMPOSISI
Kesenian al-banjari memiliki
komposisi sederhana yaitu empat rebana
terbang dan satu rebana Bass, al-Banjari
mempunyai suatu keunikan yaitu pada
saat memainkannya, dimana setiap
pukulan pemain yang satu berbeda
dengan pukulan pemain yang lain namun
saling melengkapi, jadi tiap tiap pemain
harus menjaga egonya dalam memukul
supaya harmonis.
4. TEKNIK DASAR
Pada dasarnya ada dua jenis pukulan
al-Banjari, yaitu Pukulan Nikai atau
disebut Lanangan dan Pukulan Nganai
atau disebut Wedoan. Dan banyak sekali
variasi pukulan yang didapat seiring
dengan semakin berkembangnya al-
Banjari.
5. TAHAP-TAHAP DALAM BANJARI
Dalam banjari memiliki 2 fase, yaitu fase
pembelajaran dan fase profesional. Tentunya
banyak sekali perbedaan antara 2 fase
tersebut diantaranya tentang perbedaan
rumus, tempo, bunyi yang di keluarkan,
fariasi dll. Dalam pembahasan kali ini saya
akan menjelaskan mengenai fase
pembelajaran. Berikut penjelasannya:
6. Cara memukul terbang/rebana
Cara memukul alat al-Banjari yaitu :
• D adalah pukulan Duk ( posisi pukulan
telapak tangan agak ke tengah rebana )
• T adalah pukulan Tak ( posisi pukulan
telapak tangan agak ke pinggir rebana )
7. RUMUS (Dasar)
Lanangan (Umumnya di sidoarjo)
Awalan : D. T. D D T T D.
Biasa : D T. DDD
[TDT DDD] (diulang-ulang)
Naik ½ : T D. TTTT. TTTD.
Naik : T D. TTTT. TTTD. DDDD. DDDD.
Intro : TTT. D TTTT. TTT. D TTTD.
1 : T T T. TTTT.
Turun : DD. TT. TT. D TT. TD
8. Lanjutan
Wedoan (nganai)
Awalan : D. T. D D T T.
Biasa : DTT. DDDT
[TD TT. DDDT] (diulang-ulang)
Naik ½ : TD TT. TTTT. TDDD. DDDD. DDTT.
Intro : TT DT. TDTT. TTDT. TD.
1 : T. TTTT. TTTT.
Turun : DD. TTDT. TD.
9. KETERANGAN
Dalam sebuah lagu biasanya susunannya
sbg berikut:
1. Awalan 7. 1
2. Biasa 8. Intro
3. Naik ½ 9. 1
4. Biasa 10. Intro
5. Naik 11. 1
6. Intro 12. Intro
13. Turun
10. Teknik Vocal
• Dalam banjari, Umumnya vocal tersusun atas:
Vocal
utama
Backing
suara 1
Backing
suara 2
Backing
suara bas
Backing
suara 3
11. Kesimpulan
Pada intinya banjari bukanlah ajang untuk
menyombongkan diri, ataupun berlomba-lomba untuk
mendapatkan juara. Tetapi banjari sesungguhnya ialah
ajang pelombaan untuk mendapatkan syafaat nabi
besar muhammad saw. kelak pada hari kiamat. Juga
untuk sarana syiar islam yg di dalamnya kita di tuntut
untuk kreatif, inovatif, dan solidaritas yg tinggi agar
penampilan yang kita tampilkan dapat menyentuh
hati para penikmat, pendengar, dan pecinta banjari
Jangan pernah berhenti mengumandangkan
SHOLAWAT