Bagaimana sejarah dari seorang ulama besar Asy-Syatibi? Bagaimana konsep ekonomi islam menurut Asy-syatibi? lalu bagaimana kaitannya dengan maqashid syariah?
Bagaimana sejarah dari seorang ulama besar Asy-Syatibi? Bagaimana konsep ekonomi islam menurut Asy-syatibi? lalu bagaimana kaitannya dengan maqashid syariah?
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 3
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 3
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 1
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
4. —SOMEONE FAMOUS
Produksi dalam ekonomi Islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang dilakukan untuk
mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang
disediakan Allah SWT sehingga menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia, oleh karenanya
aktifitas produksi hendaknya berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas.
Konsep produksi didalam ekonomi islam tidak semata-mata bermotif memaksimalkan keuntungan
dunia tetapi lebih penting untuk mencapai secara maksimal keuntungan akhirat. Untuk menjamin terwujudnya
kemaslahatan individu dan masyarakat,
Pengertian Produksi
5. 1. Merealisasikan keuntungan seoptimal mungkin
2. merealisasikan kecukupan individu dan keluarga
3. Tidak mengandalkan orang lain
4. Melindungi harta dan mengembangkannya
5. Mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi dan mempersiapkannya untuk dimanfaatkan.
Semua tujuan produksi dalam Islam pada dasarnya adalah untuk menciptakan maslahah
yang optimum bagi manusia secara keseluruhan sehingga akan dicapai falah yang merupakan tujuan
akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia.
Tujuan Produksi
6. Rasulullah mendorong umat islam agar senantiasa berproduksi supaya mendapatkan dan menghasilkan sesuatu.
Jika seseorang mempunyai lahan produksi,tetapi ia tidak mampu untuk melakukannya,maka hendaklah diserahkan
kepada orang lain agar memproduksinya. Jangan sampai lahan produksi itu dibiarkan sehingga menganggur.
Rasulullah bersabda:
ْنَعْرِباَجَْلاَق:َْلاَقُْلوُس َرِ هلَّلااىهلَصُْ هاّللِْهيَلَعَْوَْمهلَسْنَماَكَنْتُْهَلْضرَأَْرزَيلَفاَهَعْنِإَفْمَلعِطَتسَي
ْنَأَْرزَياَهَعَْوَْزَجَعاَهنَعاَهَحنمَيلَفُْهَاخَأَْمِلسُمالَْل َواَؤُيَْهر ِجُْههاياي
Artinya : “ Dari Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : barang siapa mempunyai sebidang tanah, maka
hendaklah ia menanaminya. Jika ia tidak bisa atau tidak mampu menanami, maka hendaklah diserahkan kepada
orang lain (untuk ditanami) dan janganlah menyewakannya (HR. Muslim).
Hadist diatas menjelaskan tentang pemanfaatan factor produksi berupa tanah yang merupakan faktor penting
dalam produksi. Tanah yang dibiarkan begitu saja tanpa diolah dan dimanfaatkan tidak disukai oleh Nabi
Muhammad karena tidak bermanfaat bagi yang punya dan orang-orang sekelilingnya. Sebaiknya tanah itu digarap
untuk dapat ditanami tumbuhan dan tanaman yang dapat dipetik hasilnya ketika panen dan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar berupa pangan.
8. Pengertian Konsumsi
Yang dimaksud dengan konsumsi disini bukan semata-
mata makan dan minum saja. Konsumsi mencakup segala pemakaian
dan pemanfaatan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Membangun atau membeli
rumah,membeli mobil,emas,perak,dan perhiasan lain juga termasuk
dalam aktifitas konsumsi..
Aktifitas konsumsi dalam islam merupakjan salah satu
aktifitas ekonomi manusia yang bertujuan untuk meningkatkan ibadah
dan keimanan kepada allah dalam rangka mendapatkan
kemenangan,kedamaian dan kesejahteraan akhirat (falah),baik dengan
membelanjakan uang atau pendapatannya untuk keperluan dirinya
maupun untuk amal shaleh bagi sesamanya.
9. Sikap sederhana dalam mengkonsumsi terlihat pada larangan
Nabi minum dari gelas yang terbuat dari emas ataupun perak. Dua barang
ini termasuk barang mewah yang tidak sepantasnya jika digunakan untuk
keperluan hidup sehari- hari karena menunjukkan kesan kesombongan.
Rasulullah bersabda:
ِْفِْبَههذال َْوِةهضِفْالِةَيِنيْآِفَْب َِرشْنَمَْمِهيِفْبَرشَيْمَلَْيُّنديْالْ َِِْر ِيْ آْخِفْا
ُْةهضِفال َْوَُبههذْالِةهنَجْالِلهَأُْةَيِنآ َو
artinya : barang siapa minum dari bejana perak dan emas di dunia maka
tidak minum dari keduanya di akhirat dan bejana ahli syurga adalah emas
dan perak
Barang yang dikonsumsi hanyalah yang halal saja,tidak boleh
atau tidak dianjurkan bagi seorang muslim mengkonsumsi barang yang
haram. Rasulullah melarang meminum segala yang memabukkan, yaitu
segala macam minuman yang menimbulkan mabuk kepada peminumnya.
10. Prinsip Konsumsi dalam Islam
Menurut M. Abdul Mannan, perintah islam
dalam mengonsumsi sesuatu dikendalikan oleh 5 prinsip,
yaitu:
1. Prin sip keadilan
2. Prinsip kebersihan
3. Prinsip kesederhanaan
4. Prinsip kemurahan hati
5. Prinsip moralitas
12. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa
ke tangan konsumen atau seseorang yang membutuhkan. Dengan
adanya kegiatan ini, maka akan mempermudah baik produsen
maupun konsumen dalam memperoleh barang atau jasa. Serta untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.
Menurut Ash-Shadr, distribusi dibagi menjadi 2, yaitu:
distribusi sumber-sumber produksi dan distribusi kekayaan
produktif. Distribusi sumber produksi, pada dasarnya mendahului
proses produksi. Namun para ekonom kapitalis mengkaji masalah
distribusi dengan tidak melihat kekayaan masyarakat secara
keseluruhan beserta sumber-sumber produksinya, sehingga
pembahasan tentang produksi biasanya mendahului distribusi.
13. Rasulullah menganjurkan kepada umat Islam agar mendistribusikan sebagian harta dan penghasil
mereka untuk mebantu saudara-saudara yang lain yang kekurangan di bidang ekonomi.
Distribusi yang dimaksud Nabi terbagi menjadi dua jenis.
1. 1. distribusi barang dan jasa yang berupa penyaluran barang atau jasa dari produsen ke
konsumen
2. Untuk distribusi jenis pertama, Rasulullah melarang umat Islam menimbun barang dan tidak
mendistribusikannya kepasar. Penimbunan barang ini biasanya dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan yang besar saat pasar membutuhkan. Rasulullah bersabda:
3. (masukin hadist yang larangan penimbunan)
4. “Dari Ma’mar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “ Barang siapa yang menimbun barang,
maka ia bersalah (berdosa)”(HR. Muslim)
14. 2. konsumen menyalurkan sebagian harta kepada orang-orang yang
membutuhkan sebagai wujud solidaritas sosial.
Jenis distribusi kedua adalah berupa zakat, naflah, shadaqah, wasiat, hibah,
dan sebagainya. Rasulullah sangat menganjurkan agar distribusi ini
dilakukan tiap muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah:
ْاُعتِمَسَْلاَقْبه َنْوْبَةَث ِارَحُْتعِمَسَْلاَقِْدِلَاخْندْبَبعَمْنَعُْ هىْاّللهلَصْهيِبهنل
ُْلوُقَيَْمهلَس َْوِهيَلَع:َْم َمْزُكيَلَعْيِتأَيُْههنِإَفْواُقهدَصَتَْلَفِْهِتَقَدَصِبُْلُجهيْالرِشمَيْان
َْلْ ِسمَاْْلِبْاَهِبُْتئ ِوْجَلُْلُجهُْالرلوُقَيْاَهُلَبقَيْنَمُْد َِجتَْةَجاَحَْلَفَْومَياْالهمَأَفْاَهُتلِبَق
َْاهْيِب(ي َِارخُبلِلُْظُفَلال َْوِهيَلَعْقَفَتُم)
.“Dari Ma’bad ibn Khalid, katanya: Aku menderngat harithah ibn Wahab berkata.
Katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda: “Bersedekalah, karena (suatu
saat akan datang masa dimana seseorang berjalan untuk memberikan sedekahnya,
tetapi orang yang akan diberinya (menolak) seraya berkata, ‘Seandainya kamu
membawanya kemarin, niscaya aku akan menerimanya, tetapi kalau saat ini aku
tidak membutuhkannya’. Maka tidak ada orang yang mau menerima sedekah itu”
(HR ak-Bukhari dan Muslim, lafal hadis tersebut riwayat Muslim)