Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang pencarian informasi, yang meliputi pengertian, tujuan, kelebihan, kekurangan, prosedur, evaluasi, variasi, dan daftar pustaka mengenai pencarian informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dasar dalam ilmu sosial yang meliputi keterampilan bertanya, memperoleh informasi, menganalisis informasi, menyajikan informasi, dan memanfaatkan informasi. Juga dibahas hubungan antara keterampilan dasar tersebut dengan keterampilan berpikir abad 21 yang mencakup komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori dan penelitian yang mendukung pembelajaran berbasis inkuiri di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, termasuk teori konstruktivisme, Bruner, Piaget, dan Gagne.
2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan metakogn
Makalah ini membahas model pembelajaran tipe inquiry dengan 3 kalimat berikut:
Model pembelajaran inquiry adalah metode yang menuntut siswa untuk secara mandiri menemukan pengetahuannya melalui serangkaian investigasi dan eksplorasi untuk memecahkan masalah atau mengetahui suatu materi. Makalah ini membahas pengertian, kelebihan, kekurangan, langkah-langkah, jenis, dan karakteristik dari model pembelajaran inquiry
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
1. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final, melainkan diharapkan dapat mengorganisir sendiri.
2. Terdapat beberapa langkah dalam model ini, yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan.
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis untuk as
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dasar dalam ilmu sosial yang meliputi keterampilan bertanya, memperoleh informasi, menganalisis informasi, menyajikan informasi, dan memanfaatkan informasi. Juga dibahas hubungan antara keterampilan dasar tersebut dengan keterampilan berpikir abad 21 yang mencakup komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori dan penelitian yang mendukung pembelajaran berbasis inkuiri di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, termasuk teori konstruktivisme, Bruner, Piaget, dan Gagne.
2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan metakogn
Makalah ini membahas model pembelajaran tipe inquiry dengan 3 kalimat berikut:
Model pembelajaran inquiry adalah metode yang menuntut siswa untuk secara mandiri menemukan pengetahuannya melalui serangkaian investigasi dan eksplorasi untuk memecahkan masalah atau mengetahui suatu materi. Makalah ini membahas pengertian, kelebihan, kekurangan, langkah-langkah, jenis, dan karakteristik dari model pembelajaran inquiry
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
1. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final, melainkan diharapkan dapat mengorganisir sendiri.
2. Terdapat beberapa langkah dalam model ini, yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan.
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis untuk as
Dokumen tersebut membahas tentang Pembelajaran Berbasis Inkuiri, yaitu pendekatan belajar yang didorong oleh proses penyelidikan dan pertanyaan siswa. Pendekatan ini membiarkan siswa mengidentifikasi masalah dan pertanyaan, melakukan riset untuk menemukan jawaban, dan secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembelajaran berbasis inkuiri dan keuntungan pendekatan ini dibanding
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan metode belajar di mana siswa tidak diberikan pelajaran secara langsung melainkan diharapkan untuk mengorganisasi sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa menemukan konsep secara mandiri melalui langkah-langkah seperti pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Penilaian dapat
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran di mana siswa tidak diberikan materi pelajaran secara langsung melainkan diharapkan dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui berbagai aktivitas seperti pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri. Metode ini bertujuan membantu siswa bel
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang Metodik Pengajaran Agama yang mencakup pengertian metodik, metodologi, dan metodik khusus. Dibahas pula tujuan mempelajari Metodik Pengajaran Agama, cara mengajarkan unsur-unsur pokok agama seperti keimanan, ibadah, Al-Qur'an, dan akhlaq. Juga dibahas macam-macam metode mengajar seperti metode ceramah dan diskusi beserta kelebihan dan
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Pembelajaran Berbasis Inkuiri, yaitu pendekatan belajar yang didorong oleh proses penyelidikan dan pertanyaan siswa. Pendekatan ini membiarkan siswa mengidentifikasi masalah dan pertanyaan, melakukan riset untuk menemukan jawaban, dan secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembelajaran berbasis inkuiri dan keuntungan pendekatan ini dibanding
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan metode belajar di mana siswa tidak diberikan pelajaran secara langsung melainkan diharapkan untuk mengorganisasi sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa menemukan konsep secara mandiri melalui langkah-langkah seperti pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Penilaian dapat
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran di mana siswa tidak diberikan materi pelajaran secara langsung melainkan diharapkan dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui berbagai aktivitas seperti pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri. Metode ini bertujuan membantu siswa bel
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang Metodik Pengajaran Agama yang mencakup pengertian metodik, metodologi, dan metodik khusus. Dibahas pula tujuan mempelajari Metodik Pengajaran Agama, cara mengajarkan unsur-unsur pokok agama seperti keimanan, ibadah, Al-Qur'an, dan akhlaq. Juga dibahas macam-macam metode mengajar seperti metode ceramah dan diskusi beserta kelebihan dan
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Pengertian
Pencarian informasi menurut Pannen (1990)
adalah pencarian dan penggunaan informasi adalah keadaan
ketika orang bergerak melewati ruang dan waktu dan menemukan
dirinya pada suatu keadaan dimana dia harus menjawab
pertanyaan, memecahkan masalah, melihat suatu fakta, agar dapat
mengetahui sesuatu untuk terus bergerak.
3. Tujuan
Pencarian informasi dilakukan karena kebutuhan
memecahkan masalah, perlu informasi baru dan memperluas
pengetahuan yang dimiliki, kebutuhan validasi informasi, dan
pentingnya mengklarifikasi informasi yang dibutuhkan
4. Kelebihan
1. AKSES INFORMASI YANG MUDAH DAN CEPAT
2.MEMPERLUAS JARINGAN SOSIAL
3.MEMPRMUDAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
4. DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS MEMORI
5.MELATIH KETRAMPILAN UNTUK BERFIKIR DAN MENGANALISA
6.DAPAT MENINGKATKAN FOKUS DAN KONSENTRASI
7.MELATIH UNTUK DAPAT MENULIS DENGAN BAIK
5. Kekurangan
1. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.
2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada
pendidikan.
3. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik
pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
4. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu
sendiri.
6. Uraian singkat
Metode ini bisa di samakan dengan ujian open book. Tim tim di kelas
mencari informasi
(biasanya di ungkapkan dalam pengajaran ala ceramah) yang
menjawab pertanyaan yang di ajukan kepada mereka. Metode ini
sangat membantu menjadikan materi materi yang biasa biasa saja
menjadi lebih menarik.
7. Prosedur
1. Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat di jawab dengan
mencari informasi yang bisa di temukan dalam buku sumber
yang telah anda bagikan kepada siswa. Materi sumbernya
bisa mencakup:
Buku pegangan
Dokumen
Buku teks
Panduan referensi
Informasi yang di akses melalui komputer
Artifak
Peralatan berat (misalnya mesin)
8. 2. Bagikan pertanyaan pertanyaan tentang topiknya
3. Perintahkan siswa mencari informasi dalam tim tim kecil. Kompetsi
yang bersahabat bisa di wujudkan untuk mendorong partisipasi
4. Bahaslah jawabanya di depan kelas. Perluaslah jawaban guna
memperluas cakupan pembelajaran
9. Evaluasi
1. Otoritas (Authority)
Dengan bertanya 'siapa?', kita berusaha mengidentifikasi pihak-pihak yang ada di balik tulisan
yang sedang kita baca.
2. Kebaruan (Currency)
informasi selalu berubah sepanjang waktu. Hasil penelitian dan investigasi yang telah lalu bisa
saja tidak berlaku lagi sekarang seiring dengan munculnya data dan fakta baru.
3. Objektivitas (Objectivity)
Kriteria selanjutnya, kita juga perlu mengetahui seberapa objektifkah dalam mengevaluasi
4. Akurasi (Accuracy)
mencerminkan apakah informasi yang disampaikan benar, tepat, dan dapat dipercaya.
5. Relevansi (Relevancy)
Ketika kita sedang mencari informasi tentang suatu topik, kita perlu mengevaluasi apakah
sumber informasi yang kita temukan memang relevan dan sesuai dengan keperluan dan
kondisi kita.
10. Variasi
1. Buatlah pertanyaan yang mendorong siswa untuk
menyimpulkan jawaban dari iformasi sumber yang tersedia,
bukannya menggunakan pertanyaan yang bisa di jawab
langsung dengan mencari informasinya
2. Sebagai ganti pencarian jawaban, berikan siswa tugas yang
berbeda semisalproblema kasus untuk di pecahkan, sebuah
latihan yang mengharuskan mereka mencocokkan butir
butirnya atau sejumlah kata yang di aduk aduk yang
menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi
sumber jika bisa di urutkan dengan benar
11. Daftar pustaka
Masruriyah, N. (2009). Perilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta : Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.
Musarezaie, N., Samouei, R., & Leila, S. (2019). Prediction of health information- seeking
behavior components based on health anxiety among users of pucblic libraries. Journal of
Education and Health Promotion