1. Peserta mampu menganalisis jenis keberagaman murid beserta kebutuhannya
2. Peserta mampu merancang pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat pada murid
3. Peserta berkomitmen menerapkan pembelajaran dan ekosistem yang berpihak/berpusat pada murid
Lokakarya membahas tentang perencanaan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran yang berpusat pada murid. Peserta diajak untuk menganalisis keberagaman murid, merancang pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat pada murid, serta berkomitmen menerapkannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum baru yang disebut Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memiliki tiga komponen utama yaitu program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Program intrakurikuler mencakup mata pelajaran dan muatan tambahan seperti muatan lokal, sedangkan program ekstrakurikuler berupa kegiatan di luar kelas.
Lokakarya membahas tentang perencanaan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran yang berpusat pada murid. Peserta diajak untuk menganalisis keberagaman murid, merancang pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat pada murid, serta berkomitmen menerapkannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan pelatihan tentang refleksi pembelajaran paradigma baru. Pelatihan ini membahas tentang adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan murid dan lingkungan sekolah, serta struktur baru kurikulum yang memberikan kebebasan belajar kepada murid.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum baru yang disebut Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memiliki tiga komponen utama yaitu program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Program intrakurikuler mencakup mata pelajaran dan muatan tambahan seperti muatan lokal, sedangkan program ekstrakurikuler berupa kegiatan di luar kelas.
1. Modul ini membahas tentang langkah pembelajaran yang dilakukan guru untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran, meliputi penggunaan video, diskusi kelompok, dan penugasan laporan berbagai bentuk.
Dokumen ini membahas pelaksanaan lokakarya tentang pembelajaran yang berpusat pada murid bagi guru dan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid bagi kepala sekolah. Lokakarya ini bertujuan agar peserta memahami konsep dan praktik pembelajaran berpusat pada murid serta berkomitmen menerapkannya. Peserta mengikuti serangkaian kegiatan seperti eksplorasi konsep, kolaborasi kelompok, presentasi, dan refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. Modul ini membahas tentang langkah pembelajaran yang dilakukan guru untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran, meliputi penggunaan video, diskusi kelompok, dan penugasan laporan berbagai bentuk.
Dokumen ini membahas pelaksanaan lokakarya tentang pembelajaran yang berpusat pada murid bagi guru dan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid bagi kepala sekolah. Lokakarya ini bertujuan agar peserta memahami konsep dan praktik pembelajaran berpusat pada murid serta berkomitmen menerapkannya. Peserta mengikuti serangkaian kegiatan seperti eksplorasi konsep, kolaborasi kelompok, presentasi, dan refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
02 Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen ...wakakurikulummadiun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...yoritomo3
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Dokumen tersebut juga membahas tentang memperhatikan karakteristik sekolah dan tahap perkembangan peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...DeniYuniandiSofyan
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP). Dokumen ini juga membahas mengenai karakteristik peserta didik dan sekolah yang perlu diperhatikan dalam merumuskan TP dan ATP.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Similar to PPT Panduan Lokakarya Perencanaan Pembelajaran 1.pptx (20)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. NAMA : SOFIAWATI,S.Pd.,M.Pd
NIP : 19700129 199003 2 005
JABATAN : PENGAWAS SEKOLAH AHLI UTAMA
INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SUMBAWA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Ice breaking perkenalan peserta:
mencari persamaan dan perbedaan
Peraturan:
1. Peserta diminta berkenalan dengan rekan di samping kiri dan
kanannya untuk menggali identitas masing-masing dan mencari
salah satu persamaan juga perbedaan yang mungkin identitas
tersebut tidak akan disebutkan oleh peserta lainnya.
2. Secara bergilir peserta diminta menyebutkan nama dan persamaan
serta perbedaan identitas dengan peserta sebelumnya, begitu
seterusnya.
3. Bagi peserta pertama yang mendapat giliran tidak perlu
menyebutkan persamaan dan perbedaan identitas
4. Peserta tidak boleh menyebutkan persamaan dan perbedaan
identitas yang sudah disebutkan peserta sebelumnya.
(Luring) optional bisa dilakukan atau tidak
4. Refleksi permainan
1. Sebutkan apa saja identitas kita yang sama dengan yang
lainya?
2. Sebutkan apa saja identitas kita yang berbeda?
3. Sebutkan mana yang lebih banyak, identitas yang berbeda
atau yang sama?
4. Apakah selama ini bapak/ibu pernah mengalami
sikap/perilaku intoleransi terhadap perbedaan yang ada dan
bagaimana perasaannya?
5. Sebutkan bagaimana cara menghadapi perbedaan?
5. Biodiversity
adalah beragam organisme yang hidup
di habitat atau ekosistem tertentu.
Kita menemukan itu di alam.
Istilah keragaman antar manusia
dapat dipahami sebagai adanya perbedaan.
Dapat merujuk pada perbedaan ras, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, agama, etnis, atau asal kebangsaan,
kemampuan mental atau fisik.
Bagaimana ketika keberagamaan tersebut ada di sekolah?
11. 1. Peserta mampu menganalisis jenis keberagaman murid beserta
kebutuhannya
2. Peserta mampu menilai pembelajaran dan ekosistem sekolah yang berpusat
pada murid
3. Peserta mampu merancang pembelajaran yang berpusat pada murid
(ditekankan untuk guru)
4. Peserta mampu merancang ekosistem sekolah yang berpusat pada
murid(ditekankan untuk kepala sekolah)
5. Peserta berkomitmen menerapkan pembelajaran dan ekosistem yang
berpusat/berpihak pada murid.
TUJUAN LOKAKARYA
12. AGENDA LOKAKARYA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ruang
Kolaborasi
Demonstrasi
Kontekstual
Mulai Dari Diri Eksplorasi
Konsep
Refleksi
Terbimbing
Elaborasi
Pemahaman
(Rencanana)
Aksi Nyata
koneksi antar
Materi
30MT
30MT
40MT
40MT 60MT 40MT
30MT 20MT
15. PETUNJUK
Peserta mendownload dan menjawab pertanyaan
pada LK 1 secara individual tentang keberagaman
murid dan pembelajaran yang berpusat pada murid
serta ekosistem sekolah yang berpusat pada murid
16. Pertanyaan
1. Sebutkan keberagaman yang pernah bapak/ibu temui di
sekolah?
2. Bagaimana sikap kita selama ini dalam menyikapi
keberagaman yang ada?
3. Apakah selama ini pembelajaran dan ekosistem sekolah telah
sesuai kebutuhan / berpusat pada murid beragam?
(gambarkan)
4. Apa tantangan terbesar dalam menciptakan pembelajaran dan
ekosistem sekolah yang berpusat/berpihak pada murid?
5. Buatlah rencana pengembangan diri.
17. LEMBAR ANALISIS DIRI
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MURID
LK INDIVIDUAL
NAMA :
ASAL SEKOLAH :
LK 1
A. ASESMEN DIRI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN EKOSISTEM SEKOLAH
YANG BERPUSAT PADA MURID
1. Sebutkan keberagaman yang pernah bapak/ibu temui/hadapi di sekolah?
Jawaban:
2. Bagaimana sikap kita selama ini dalam menyikapi keberagaman yang ada?
Jawaban:
B. REFLEKSI SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)
1. Apakah selama ini pembelajaran dan ekosistem sekolah telah
sesuai kebutuhan / berpusat pada murid beragam?
(gambarkan)
Jawaban :
2 Apa tantangan terbesar dalam menciptakan pembelajaran dan
ekosistem sekolah yang berpusat/berpihak pada murid?
Jawaban :
18. LK 1
C. RENCANA PENGEMBANGAN DIRI
Setelah melakukan refleksi diri, selanjutnya kita akan mengetahui kompetensi
mana yang sudah baik dan perlu dipertahankan dan kompetensi mana yang
masih perlu ditumbuhkan dan dikembangkan. Dari hasil refleksi terhadap
tema di atas, silahkan Bapak/Ibu membuat rencana untuk pengembangan
diri.
No. Pengembangan Diri yang Akan Dilakukan Bagaimana Langkah untuk Mencapainya?
20. Link Materi
Link materi :
Materi Bacaan 1:
https://docs.google.com/presentation/d/1MbeJZOTvaNm59LjA_7jtZPimek
suUqcP/edit?usp=share_link&ouid=108606157728405149788&rtpof=true
&sd=true
Materi Vidio 1 : https://bit.ly/33iAEYZ
Materi Vidio 2 : https://bit.ly/3Jmy4jW
Materi Vidio 3 : https://bit.ly/3oLUWS6
21. 1. Apa hal yang berkesan bagi Bapak/Ibu setelah membaca
bahan bacaan dan menonton video tersebut?
2. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang jenis keberagaman
murid dan kebutuhanya?
3. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang pembelajaran yang
berpusat pada murid?
4. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang ekosistem yang
berpihak pada murid?
REFLEKSI
22. 1. Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah
Bapak dan Ibu?
2. Apa yang sudah sesuai dengan prinsip pembelajaran yang
berpusat pada murid? Apa yang masih perlu dikembangkan?
3. Bagaimana ekosistem di sekolah Bapak dan Ibu? Apa yang
sudah sesuai dengan prinsip ekosistem yang berpihak pada
murid dan apa yang masih perlu dikembangkan?
4. Bagaimana partisipasi orang tua di sekolah Bapak Ibu? Apa
saja yang sudah dilakukan sekolah untuk melibatkan
partisipasi orang tua?
23. Analisis Kasus
Bu Anita merupakan Pengawas Sekolah yang tengah melakukan kunjungan
sekolah dan mengamati cara guru mengajar di kelas 1 SD. Di kelas, Bu
Cinta sedang menjelaskan angka dan jumlah benda yang mewakilinya
menggunakan media power point. Terlihat angka 1 dengan gambar apel di
sampingnya, juga angka-angka lainnya.
Nampak seorang anak kurang bersemangat mengikuti proses
pembelajaran, anak tersebut duduk dengan posisi tubuh menelungkup pada
meja. Kemudian, Bu Anita meminta guru kelas untuk melibatkan anak
tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Bu Cinta, nampak
sedang sibuk menenangkan anak-anak lain yang tengah gaduh di bangku
belakang, belum lagi ada anak yang berteriak-teriak di belakang salah
seorang murid (yang tidak bisa mendengar) untuk bergeser karena
kepalanya menutupi layar dan di sebelah anak tersebut, nampak tidak
terusik dan tenang, diam saja sambil mengedip-ngedipkan kelopak mata
yang sudah tidak ada bola matanya.
24. Pertanyaan
1. Dari cerita di atas, apakah tindakan Bu Anita sudah tepat
dalam membina dan mengawasi jalannya proses
pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman anak?
2. Jenis keberagaman apa saja yang muncul dalam cerita di
atas?
3. Jika anda adalah pengawas sekolah atau guru kelas
tersebut apa yang akan anda lakukan di kelas tersebut?
26. SAATNYA BERKOLABORASI
1. Peserta dibuat menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 & 2:
2. Setiap kelompok terdiri dari 2 kelas yaitu :
Kelas 1 : terdiri dari pengawas dan kepala sekolah
Kelas 2 : terdiri dari guru-guru
3. Setiap kelompok mendownload LK 2 / Menggunakan HardCopy
4. Setiap kelompok berdiskusi mengenai kasus masing-masing
5. Setelah selesai diskusi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
6. Setiap kelompok melakukan asesmen diri untuk mengukur sejauh mana
pemahaman terkait materi dengan menggunakan form / Lembar Self
Assessement yang disediakan fasilitator
27. Analisis Kasus 1
Pak Budi merupakan Kepala Sekolah, pada saat masa penerimaan siswa
baru, Pak Budi membuat kebijakan bahwa siswa yang mendaftar ke
sekolahnya harus mengikuti ujian / tes seleksi masuk sebagai penentu
kelulusan diterima di sekolah tersebut.
Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memetakan bakat dari
setiap siswa yang nantinya akan diasah dan dikembangkan. Pak budi
membuat kebijakan tambahan bahwa siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata
akan dimasukan dalam sebuah kelas percepatan untuk memfasilitasi
kebutuhan belajar mereka, kemudian siswa dengan bakat tertentu akan
masuk kelas pengayaan, agar fokus mengembangkan bakat dan minatnya.
Kemudian, bagi siswa yang tidak dapat bertahan di kelas-kelas pilihan
tersebut akan dipindahkan ke kelas reguler atau dikeluarkan dari sekolah
dengan alasan sekolah / kelas sebelumnya tidak sesuai dengan potensi
siswa.
28. Analisis Kasus 2
Bu Cici merupakan guru kelas, pada awal tahun ajaran baru, Bu Cici
melakukan asesmen awal pembelajaran pada siswa di kelasnya untuk
melihat bakat minat mereka sebagai dasar pengelompokan siswa dengan
gaya belajar auditori, visual dan kinestetik.
Data hasil asesmen tersebut bu Cici gunakan untuk membuat desain
pembelajaran yang berbasis auditori, visual dan kinestetik pada setiap
tema pembelajaran di pertemuan berbeda agar siswa di kelasnya tidak
bosan dan dapat belajar dengan beragam cara.
Pada akhir semester, ada siswa yang nilannya jauh di bawah standar
kelas dan akhirnya diputuskan tidak naik kelas dengan alasan siswa
harus diberikan materi ajar sesuai dengan kemampuannya.
29. LK 2 Ruang Kolaborasi
Kelas 1 di masing-masing
kelompok membahas kasus 1:
• Apakah kasus 1 sudah
menggambarkan ekosistem
sekolah yang berpusat pada
murid? berikan alasannya.
• Bagaimana menciptakan
ekosistem sekolah yang berpusat
pada murid, apa yang dapat
dilakukan oleh pengawas dan
kepala sekolah?, apa langkah-
langkahnya?, dan apa
tantangannya?
Kelas 2 di masing-masing
kelompok membahas kasus 2:
• Apakah kasus 2 sudah
menggambarkan proses
pembelajaran yang berpusat
pada murid? berikan alasannya.
• Bagaimana menciptakan
pembelajaran yang berpusat
pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru?, apa
langkah-langkahnya?, dan apa
tantangannya?
31. Self Assessment
KATA KUNCI RAMBU JAWABAN SKOR
kebijakan yg dibuat tidak berdasar pemahaman
diversity dan kebutuhannya
20
asesmen awal pembelajaran caranya belum komperhensif, hasil
asesmen tidak digunakan dengan
tepat
20
pembelajaran berdiverensiasi belum sesuai dengan prinsip dan
belum mengakomodasi
keberagaman
20
tindak lanjut hasil evaluasi tidak tepat karena memunculkan
masalah lain
20
dampak pada siswa lain diskriminasi 20
33. REFLEKSI TERBIMBING
1. Mengapa proses pembelajaran perlu dirancang berpusat pada murid?
2. Dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan, menurut Bapak/Ibu
apa saja peran guru sebagai pemimpin pembelajaran?
3. Dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan, menurut Bapak/Ibu
apa saja peran pengawas sebagai supervisor dan kepala sekolah
sebagai pemimpin pembelajaran?
4. Mengapa perlu mewujudkan ekosistem pendidikan yang berpihak
pada murid?
5. Apa saja tantangan, peluang serta hambatan dalam mewujudkan
pembelajaran dan ekosistem yang berpusat pada murid?
38. PETUNJUK
Kelompok mendownload LK 3
Peserta dibuat menjadi 2 kelompok (sesuai kebutuhan)
Kelompok 1 : Pengawas dan Kepala Sekolah:
• Merancang ekosistem sekolah yang berpusat pada murid dan
gambarkan hal tersebut melalui sebuah simulasi / role playing
Kelompok 2 Guru-guru:
• Merancang pembelajaran yang berpusat pada murid dan
gambarkan hal tersebut melalui sebuah simulasi / role playing
41. 1. Peserta merefleksikan aktivitas simulasi yang telah dilakukan
dan antar kelompok saling memberikan umpan balik.
2. Peserta melakukan asesmen diri terkait kegiatan lokakarya
melalui link google form / Hardcopy Self Assessment
42.
43. Membangun Lingkungan Inklusif
• Semua murid belajar bersama
• Guru memberi bantuan dan dukungan
• Fokus pada kemampuan bukan
ketidakmampuan
• Guru memperluas keterampilan
• Memperhatikan gaya belajar murid
• Berpusat pada kebutuhan murid
• Mengharagi budaya dan perspektif lain
• Merayakan perbedaan
• Memelihara rasa hormat dan empati
45. 1. Apa pembelajaran bermakna yang Bapak/Ibu dapatkan dari
lokakarya hari ini?
2. Kemudian, silahkan perwakilan setiap kelompok menyampaikan
hasil review materi kegiatan lokakarya hari ini.
47. PETUNJUK
Setelah mengetahui bagaimana merancang ekosistem dan
pembelajaran yang berpusat pada murid, silahkan untuk
berkomitmen menerapkannya di sekolah masing-masing dalam
waktu dekat dengan menuliskannya di LK 4 rencana aksi nyata.
48. APRESIASI KONSTRIBUSI PESERTA
NO NAMA PESERTA / LEMBAGA
Unsur Konstribusi Keterangan
Unsur Konstribusi
I F T
1
I = Inspiratif
F = Favorit
T = Terheboh
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
49. EVALUASI PROSES LOKAKARYA
Silakan Bapak/Ibu memberikan evaluasi terhadap
pelaksanaan lokakarya melalui pranala berikut:
bit.ly/EvaluasiLokakarya