SlideShare a Scribd company logo
OTONOMI DAERAH
Nama : Gerald Farell Arrohim
Nim : 6101212036
LATAR BELAKANG OTONOMI DAERAH DI INDONESIA
 Otonomi daerah di indonesia lahir ditengah gejolak sosial yang sangat
masif di tahun 1999. gejolak sosial tersebut didahului oleh krisis
ekonomi yang melanda indonesia di tahun 1997 yang kemudian
melahirkan gejolak politik dan puncaknya ditandai dengan berakhirnya
pemerintahan orde baru yang telah berkuasa selama kurang lebih 32
tahun di indonesia. Setelah runtuhnya pemerintahan orde baru pada
tahun 1998, mencuat sejumlah permasalahan terkait dengan sistem
ketatanegaraan dan tuntutan daerah-daerah yang selama ini telah
memberikan kontribusi yang besar dengan kekayaan alam yang
dimilikinya. Wacana otonomi daerah kemudian bergulir sebagai
konsepsi alternatif untuk menjawab permasalahan sosial dan
ketatanegaraan indonesia yang dianggap telah usang dan perlu diganti.
PENGERTIAN OTONOMI DAERAH
 Menurut undang-undang no 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, Otonomi daerah adalah kewenangan
yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
MAKSUD DAN TUJUAN OTONOMI DAERAH
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut :
 Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
 Pengembangan kehidupan demokrasi.
 Keadilan dan Pemerataan.
 Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta
antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
 Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
 Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta
masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
Jadi, pada dasarnya adalah untuk mencapai efektifitas pemerintahan.
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi dan desentralisasi sebagai bentuk
penyelenggaraan negara. Sebelum adanya otonomi daerah
Indonesia menganut sistem sentralisasi dimana semua
urusan pemerintahan diatur oleh pusat, hal ini
mengakibatkan ketiadaan ruang prakarsa dan kreatifitas
daerah dalam memberikan kontribusi pembangunan
Indonesia.
 Setelah terjadi penuntutan reformasi pada tahun 1998,
sistem Indonesia dari sentralisasi menjadi desentralisasi
dan mulai diberlakukan pada tahun 1999 berdasarkan
undang-undang no 22 tahun 1999 dan di revisi menjadi UU
no 32 tahun 2004 sebagai jawaban atas kehendak rakyat.
Sentralisasi vs desentralisasi
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SENTRALISASI
 Segi Ekonomi
Perekonomian lebih terarah dan teratur karena hanya pusat saja yang
mengatur. Namun daeerah seolah – olah dijadikan “sapi perah” dan
tidak dibiarkan mengatur kebijakan ekonomi daerahnya.
 Segi Sosial Budaya
Dengan sistem ini perbedaan budaya dapat disatukan sehingga tidak
saling menonjolkan budayanya masing – masing dan hanya berpegang
pada Bhineka Tunggal Ika. Dengan sistem ini pemerintah pusat begitu
dominan dalam menggerakkan seluruh aktifitas negara sehingga
mengakibatkan ketergantungan yang pada akhirnya mematikan inisiatif
lokal dalam membangun lokalitasnya.
 Segi Keamanan dan Politik
Keamanan lebih terjamin dan jarang terjadi konflik antar
daerah. Kemudian dalam hal politik pemerintah tidak harus
pusing dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi terjadi
kemandulan dalam diri daerah sebab hanya terus
bergantung pada pusat.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
DESENTRALISASI
 Segi Ekonomi
 Pemerintah daerah mudah dalam mengelola SDA yang dimiliki,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerahnya. Tetapi
sistem ini membuka peluang yang besar bagi pejabat untuk
melakukan KKN.
 Segi Sosial Budaya
 Memperkuat ikatan sosial budaya pada setiap daerah karena
mereka dapat menampilkan potensi setiap daerahnya.
Sedangkan dampak negatifnya adalah setiap daerah berlomba –
lomba untuk menonjolkan kebudayaannya sehingga secara tidak
langsung dapat melunturkan kesatuan bangsa Indonesia.
 Segi Keamanan dan Politik
Dalam mempertahankan NKRI, daerah – daerah bisa
meredam keinginannya untuk memisahkan diri. Sedangkan
di dalam bidang politik pemerintah daaerah lebih aktif dalam
membuat kebijakan dalam mengelola daerahnya, namun
wewenang tersebut banyak disalahgunakan untuk
kepentingan pribadi atau golongan.
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Setelah otonomi daerah atau Desentralisasi bejalan sekitar
lebih dari satu dekade, berbagai permasalahan muncul
yang dapat kita rumuskan secara umum, yaitu:
1. Kewenangan yang tumpang tindih
2. Anggaran
3. Pelayanan Publik
4. Orientasi kekuasaan
1. Kewenangan Yang Tumpang Tindih
adanya saling melempar tanggung jawab dalam mengatasi
persoalan yang terjadi pada suatu daerah.
2. Anggaran
banyak terjadi masalah dimana keuangan daerah tidak
mencukupi yang pada akhirnya pembangunan menjadi
terhambat. Kemudian kurangnya transparansi dalam
penyusunan APBD serta banyaknya keinginan yang
bertabrakan antara masyarakat dan kepentingan elit.
3. Pelayanan Publik
Banyak daerah otonom kelebihan PNS dengan kompetensi
yang tidak memadai dan kekurangan PNS dengan kualitas
yang baik serta prosedur pelayanan yang berbelit – belit dan
rumit.
4. Orientasi Kekuasaan
kepentingan elit lokal menjadi lebih jelas dalam memanfaatkan
otoda sebagai momentum untuk mensukseskan kepentingan
politiknya dan mengembangkan sentimen (putra daaerah)
dalam pilkada.
SUDAH MAKSIMALKAH OTONOMI DAERAH ?
Musibah atau Berkah ?
Penyelenggaraan desentralisasi di Indonesia telah mengakibatkan
terjadinya perubahan yang sangat besar. Hal ini menimbulkan celah
negatif karena tidak diimbangi kesiapan dari seluruh pihak, serta tidak di
dahului dengan persiapan infrastruktur yang memadai, baik itu berupa
sarana dan prasarana fisik maupun regulasi atau peraturan yang lebih
komprehensif. Seperti yang telah dipaparkan diatas otonomi daerah
sedikit banyak telah menimbulkan ketidak harmonisan antar lembaga
(ego sektoral) yang berpotensi menghambat penyelenggaraan good
governance.
KESIMPULAN
 Kesimpulan Sebagaimana yang telah dijelaskan
dalam undang-undang diatas
dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah itu
adalah kewenangan dan kewajiban otonom untuk
membuat sistem pengaturan dan harus dapat
mengurus pemerintahan dan permasalahan
kepentingan masyarakatnya sendiri sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dalam undang-
undang.

More Related Content

Similar to PPT Otonomi_Daerah.pptx

Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
fuji kurniawan
 
Diskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docxDiskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docx
ayiknina
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
Muhammad Hidayat
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
olerafif
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
dwifebri10
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
Septian Muna Barakati
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Sherly Anggraini
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
 
Tugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalTugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalricky04
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
Mukhrizal Effendi
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptx
FuriWigita3
 
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahFathor Rahman
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Amalia Tania
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PPT Otonomi_Daerah.pptx (20)

Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
 
Diskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docxDiskusi Sesi 7.docx
Diskusi Sesi 7.docx
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Presentasi kwn
Presentasi kwnPresentasi kwn
Presentasi kwn
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Tugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalTugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokal
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptx
 
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Uas+kwn
Uas+kwnUas+kwn
Uas+kwn
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 

Recently uploaded

Model Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seniModel Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seni
AgusNugraha46
 
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptxBahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
ADELINKALENGKONGAN1
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
kangSantri23
 
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL
 
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolahtugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
Akhyar33
 
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
amallia7
 

Recently uploaded (6)

Model Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seniModel Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seni
 
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptxBahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
 
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
 
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolahtugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
 
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
 

PPT Otonomi_Daerah.pptx

  • 1. OTONOMI DAERAH Nama : Gerald Farell Arrohim Nim : 6101212036
  • 2. LATAR BELAKANG OTONOMI DAERAH DI INDONESIA  Otonomi daerah di indonesia lahir ditengah gejolak sosial yang sangat masif di tahun 1999. gejolak sosial tersebut didahului oleh krisis ekonomi yang melanda indonesia di tahun 1997 yang kemudian melahirkan gejolak politik dan puncaknya ditandai dengan berakhirnya pemerintahan orde baru yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun di indonesia. Setelah runtuhnya pemerintahan orde baru pada tahun 1998, mencuat sejumlah permasalahan terkait dengan sistem ketatanegaraan dan tuntutan daerah-daerah yang selama ini telah memberikan kontribusi yang besar dengan kekayaan alam yang dimilikinya. Wacana otonomi daerah kemudian bergulir sebagai konsepsi alternatif untuk menjawab permasalahan sosial dan ketatanegaraan indonesia yang dianggap telah usang dan perlu diganti.
  • 3. PENGERTIAN OTONOMI DAERAH  Menurut undang-undang no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, Otonomi daerah adalah kewenangan yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 4. MAKSUD DAN TUJUAN OTONOMI DAERAH Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut :  Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.  Pengembangan kehidupan demokrasi.  Keadilan dan Pemerataan.  Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.  Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.  Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD. Jadi, pada dasarnya adalah untuk mencapai efektifitas pemerintahan.
  • 5. SENTRALISASI VS DESENTRALISASI Sentralisasi dan desentralisasi sebagai bentuk penyelenggaraan negara. Sebelum adanya otonomi daerah Indonesia menganut sistem sentralisasi dimana semua urusan pemerintahan diatur oleh pusat, hal ini mengakibatkan ketiadaan ruang prakarsa dan kreatifitas daerah dalam memberikan kontribusi pembangunan Indonesia.
  • 6.  Setelah terjadi penuntutan reformasi pada tahun 1998, sistem Indonesia dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan mulai diberlakukan pada tahun 1999 berdasarkan undang-undang no 22 tahun 1999 dan di revisi menjadi UU no 32 tahun 2004 sebagai jawaban atas kehendak rakyat. Sentralisasi vs desentralisasi
  • 7. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SENTRALISASI  Segi Ekonomi Perekonomian lebih terarah dan teratur karena hanya pusat saja yang mengatur. Namun daeerah seolah – olah dijadikan “sapi perah” dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan ekonomi daerahnya.  Segi Sosial Budaya Dengan sistem ini perbedaan budaya dapat disatukan sehingga tidak saling menonjolkan budayanya masing – masing dan hanya berpegang pada Bhineka Tunggal Ika. Dengan sistem ini pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktifitas negara sehingga mengakibatkan ketergantungan yang pada akhirnya mematikan inisiatif lokal dalam membangun lokalitasnya.
  • 8.  Segi Keamanan dan Politik Keamanan lebih terjamin dan jarang terjadi konflik antar daerah. Kemudian dalam hal politik pemerintah tidak harus pusing dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi terjadi kemandulan dalam diri daerah sebab hanya terus bergantung pada pusat.
  • 9. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DESENTRALISASI  Segi Ekonomi  Pemerintah daerah mudah dalam mengelola SDA yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerahnya. Tetapi sistem ini membuka peluang yang besar bagi pejabat untuk melakukan KKN.  Segi Sosial Budaya  Memperkuat ikatan sosial budaya pada setiap daerah karena mereka dapat menampilkan potensi setiap daerahnya. Sedangkan dampak negatifnya adalah setiap daerah berlomba – lomba untuk menonjolkan kebudayaannya sehingga secara tidak langsung dapat melunturkan kesatuan bangsa Indonesia.
  • 10.  Segi Keamanan dan Politik Dalam mempertahankan NKRI, daerah – daerah bisa meredam keinginannya untuk memisahkan diri. Sedangkan di dalam bidang politik pemerintah daaerah lebih aktif dalam membuat kebijakan dalam mengelola daerahnya, namun wewenang tersebut banyak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
  • 11. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Setelah otonomi daerah atau Desentralisasi bejalan sekitar lebih dari satu dekade, berbagai permasalahan muncul yang dapat kita rumuskan secara umum, yaitu: 1. Kewenangan yang tumpang tindih 2. Anggaran 3. Pelayanan Publik 4. Orientasi kekuasaan
  • 12. 1. Kewenangan Yang Tumpang Tindih adanya saling melempar tanggung jawab dalam mengatasi persoalan yang terjadi pada suatu daerah. 2. Anggaran banyak terjadi masalah dimana keuangan daerah tidak mencukupi yang pada akhirnya pembangunan menjadi terhambat. Kemudian kurangnya transparansi dalam penyusunan APBD serta banyaknya keinginan yang bertabrakan antara masyarakat dan kepentingan elit.
  • 13. 3. Pelayanan Publik Banyak daerah otonom kelebihan PNS dengan kompetensi yang tidak memadai dan kekurangan PNS dengan kualitas yang baik serta prosedur pelayanan yang berbelit – belit dan rumit. 4. Orientasi Kekuasaan kepentingan elit lokal menjadi lebih jelas dalam memanfaatkan otoda sebagai momentum untuk mensukseskan kepentingan politiknya dan mengembangkan sentimen (putra daaerah) dalam pilkada.
  • 14. SUDAH MAKSIMALKAH OTONOMI DAERAH ? Musibah atau Berkah ? Penyelenggaraan desentralisasi di Indonesia telah mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat besar. Hal ini menimbulkan celah negatif karena tidak diimbangi kesiapan dari seluruh pihak, serta tidak di dahului dengan persiapan infrastruktur yang memadai, baik itu berupa sarana dan prasarana fisik maupun regulasi atau peraturan yang lebih komprehensif. Seperti yang telah dipaparkan diatas otonomi daerah sedikit banyak telah menimbulkan ketidak harmonisan antar lembaga (ego sektoral) yang berpotensi menghambat penyelenggaraan good governance.
  • 15. KESIMPULAN  Kesimpulan Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam undang-undang diatas dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah itu adalah kewenangan dan kewajiban otonom untuk membuat sistem pengaturan dan harus dapat mengurus pemerintahan dan permasalahan kepentingan masyarakatnya sendiri sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam undang- undang.