Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat empat masalah utama yang diidentifikasi:
1. Terdapat 7 ibu hamil dari total 11 ibu hamil yang memiliki resiko tinggi kehamilan (63,63%).
2. Terdapat 8 ibu hamil dari total 11 ibu hamil yang belum mengisi dan menempel stiker P4K dengan lengkap (72,72%).
3. Terdapat 2 bayi dari total 22 bayi yang mengalami BBLR (9%).
4. Terdapat 2 balita yang
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Buku KIA dalam upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan balita. Buku KIA digunakan untuk mencatat dan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak sejak bayi hingga lima tahun serta mendeteksi masalah kesehatan secara dini."
Dokumen tersebut berisi laporan tentang pengelolaan data indikator kesehatan masyarakat (IKM) di suatu wilayah. Laporan itu mengidentifikasi masalah utama yaitu rendahnya cakupan imunisasi lengkap pada bayi, dan menentukan prioritas pemecahan masalahnya melalui berbagai analisis.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Buku KIA dalam upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan balita. Buku KIA digunakan untuk mencatat dan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak sejak bayi hingga lima tahun serta mendeteksi masalah kesehatan secara dini."
Dokumen tersebut berisi laporan tentang pengelolaan data indikator kesehatan masyarakat (IKM) di suatu wilayah. Laporan itu mengidentifikasi masalah utama yaitu rendahnya cakupan imunisasi lengkap pada bayi, dan menentukan prioritas pemecahan masalahnya melalui berbagai analisis.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan keluarga untuk baduta dan balita dalam rangka pencegahan stunting, meliputi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, faktor-faktor yang berisiko stunting, dan langkah-langkah pendampingan prioritas pada ibu nifas dan anak usia 0-23 bulan."
Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 HPK.pptxsandinay1
Kurva pertumbuhan WHO baru menggunakan data dari 6 negara untuk menentukan standar pertumbuhan ideal anak, yaitu pertumbuhan anak yang sehat dan mendapat asupan gizi optimal dari ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja. Topik utama yang dibahas adalah gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani anemia melalui konsumsi makanan bergizi, tablet tambah darah, dan kerjasama lintas sektor. Dampak Covid-19 seperti kehilangan pekerjaan dan kenaikan harga pangan juga dibahas beserta rekomendasi untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya penanggulangan stunting yang dilakukan di Kabupaten Lombok Utara, termasuk prevalensi stunting, sasaran penurunan stunting, peran sektor dalam penanganan stunting, serta kondisi kasus stunting khususnya di Desa Gili Indah.
Pemantauan perkembangan bayi paska perawatan NICU penting untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan perkembangan. Langkah-langkah yang direkomendasikan meliputi pemantauan pertumbuhan secara berkala, skrining pendengaran dan penglihatan, serta penggunaan alat ukur seperti KPSP dan Denver II untuk mendeteksi gangguan neurologis dan perkembangan dini.
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan keluarga untuk baduta dan balita dalam rangka pencegahan stunting, meliputi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, faktor-faktor yang berisiko stunting, dan langkah-langkah pendampingan prioritas pada ibu nifas dan anak usia 0-23 bulan."
Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 HPK.pptxsandinay1
Kurva pertumbuhan WHO baru menggunakan data dari 6 negara untuk menentukan standar pertumbuhan ideal anak, yaitu pertumbuhan anak yang sehat dan mendapat asupan gizi optimal dari ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja. Topik utama yang dibahas adalah gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani anemia melalui konsumsi makanan bergizi, tablet tambah darah, dan kerjasama lintas sektor. Dampak Covid-19 seperti kehilangan pekerjaan dan kenaikan harga pangan juga dibahas beserta rekomendasi untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya penanggulangan stunting yang dilakukan di Kabupaten Lombok Utara, termasuk prevalensi stunting, sasaran penurunan stunting, peran sektor dalam penanganan stunting, serta kondisi kasus stunting khususnya di Desa Gili Indah.
Pemantauan perkembangan bayi paska perawatan NICU penting untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan perkembangan. Langkah-langkah yang direkomendasikan meliputi pemantauan pertumbuhan secara berkala, skrining pendengaran dan penglihatan, serta penggunaan alat ukur seperti KPSP dan Denver II untuk mendeteksi gangguan neurologis dan perkembangan dini.
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
3. PPT- VARIABEL TERPILIH DALAM PEMANTAUAN BUMIL DAN PASCASALIN - Copy.pptxdesabobos
Variabel penting dalam pemantauan fase hamil dan pasca persalinan mencakup usia ibu, jumlah anak, status gizi, dan riwayat kesehatan. Deteksi dini faktor risiko stunting meliputi skrining kehamilan, pertumbuhan janin, dan status gizi ibu. Google form digunakan untuk mendokumentasikan variabel-variabel tersebut guna memantau ibu hamil dan balita.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
9. A. Data KB
Jumla Jumlah PUS : 326
pasangan
Jumlah WUS : 641 orang
10.
11. B. Data Ibu Hamil
Jumlah Ibu Hamil : 11 ibu hamil
Kepemilikan buku KIA : 11 ibu hamil
Pemeriksaan < 6 kali : 0 ibu hamil
Ibu Hamil Risti : 7 ibu hamil
ANC terpadu : 11 ibu hamil
Diagram Kepemilikan Stiker P4K
Kepemilikan Stiker P4K
15. Data Balita
Diagram Balita
Jumlah 64 balita 1,5%
3,1%
10,9%
10,9%
10,9%
1,5%
61,2%
Balita
Stunting Bawah Garis Merah (BGM)
Berada pada zona kuning KMS Tidak melakukan pemeriksaan DDTK dan KPSP
Tidak rutin mengikuti Posyandu Tidak pernah mengikuti Posyandu sama sekali
Balita normal
17. Data Sumber Daya
a. Sarana Pendidikan
• Jumlah PAUD = 2
• Jumlah TK = 3
• Jumlah SD / Sederajat = 3
• Jumlah SMP/ sederajat = 0
• Jumlah SMA / sederajat = 0
b. Sarana Ibadah
• Jumlah Masjid / Mushola = 6 /
15
• Jumlah Gereja = 0
• Jumlah Pura = 0
• Jumlah Wihara = 0
c. Sarana Kesehatan
• Jumlah Posyandu = 4
• Jumlah Pos KB Desa = 0
• Jumlah Dana Sehat = 0
• Jumlah Pos Bindu = 3
• Jumlah Posyandu Lansia =
3
• Jumlah Polindes = 1
• Jumlah Kader = 20
• Jumlah Dukun = 0
18. No. DATA ANALISA
1.
Jumlah ibu hamil 11 orang, dan
yang memiliki resiko tinggi
sebanyak 7 orang (63,63%)
2.
Jumlah 11 orang ibu hamil yang
memiliki stiker P4K, belum diisi
lengkap dan belum ditempel 8
orang (72,72%)
Analisis Data
19. Analisis Data
No. DATA ANALISA
3. Jumlah bayi 22 yang mengalami BBLR
sebanyak 2 bayi (9%)
4.
Jumlah keseluruhan 64 balita.
a. Balita memiliki tubuh sangat
kurus 2 balita
b. Balita yang memiliki tubuh
kurus 7 balita
20. N
O
kriteria nilai bobot skor pembenaran
1
sifat masalah
• tidak/kurang sehat
• ancaman kesehatan
• krisis
3
2
1
1
2
kemungkinana masalah dapat diubah
• dengan mudah
• hanya sebagian
• tidak dapat
2
1
0
2
3
potensi masalah untuk dicegah
• tinggi
• cukup
• rendah
3
2
1
1
4
menonjolnya masalah
• masalah berat harus ditangani
• masalah yang tidak perlu ditangani
• msalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Score
Visualisasi Data
Masalah I : Ditemukan data ibu hamil dari 11 orang yang memiliki resiko tinggi sebanyak 7 orang
(63,63%).
21. N
O
kriteria nilai bobot skor pembenaran
1
sifat masalah
• tidak/kurang sehat
• ancaman kesehatan
• krisis
3
2
1
1
2
kemungkinana masalah dapat diubah
• dengan mudah
• hanya sebagian
• tidak dapat
2
1
0
2
3
potensi masalah untuk dicegah
• tinggi
• cukup
• rendah
3
2
1
1
4
menonjolnya masalah
• masalah berat harus ditangani
• masalah yang tidak perlu ditangani
• msalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Score
Masalah II : Ditemukan data 11 orang ibu hamil yang memiliki stiker P4K, 8 orang belum diisi lengkap dan di tempel (72,72%).
22. Masalah III : Ditemukan 22 bayi dan yang mengalami BBLR sebanyak 2 bayi (9%)
N
O
kriteria nilai bobot skor pembenaran
1
sifat masalah
• tidak/kurang sehat
• ancaman kesehatan
• krisis
3
2
1
1
2
kemungkinana masalah dapat diubah
• dengan mudah
• hanya sebagian
• tidak dapat
2
1
0
2
3
potensi masalah untuk dicegah
• tinggi
• cukup
• rendah
3
2
1
1
4
menonjolnya masalah
• masalah berat harus ditangani
• masalah yang tidak perlu ditangani
• msalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Score
23. N
O
kriteria nilai bobot skor pembenaran
1
sifat masalah
• tidak/kurang sehat
• ancaman kesehatan
• krisis
3
2
1
1
2
kemungkinana masalah dapat diubah
• dengan mudah
• hanya sebagian
• tidak dapat
2
1
0
2
3
potensi masalah untuk dicegah
• tinggi
• cukup
• rendah
3
2
1
1
4
menonjolnya masalah
• masalah berat harus ditangani
• masalah yang tidak perlu ditangani
• msalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Score
Masalah IV. Ditemukan 64 balita, 2 balita memiliki tubuh sangat kurus (3,10%)
dan 7 balita memiliki tubuh kurus (10,90%).
24. No Masalah Score yang diperoleh
1
Ditemukan data ibu hamil dari 11 orang yang
memiliki resiko tinggi sebanyak 7 orang
(63,63%).
2
Ditemukan data 11 orang ibu hamil yang
memiliki stiker P4K, 8 orang belum diisi lengkap
dan di tempel (72,72%).
3
Ditemukan 22 bayi dan yang mengalami BBLR
sebanyak 2 bayi (9%)
4
Ditemukan 64 balita, 2 balita memiliki tubuh
sangat kurus (3,10%) dan 7 balita memiliki
tubuh kurus (10,9%)
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
26. N
O
DATA
RUMUSAN
MASALAH
FAKTOR PENYEBAB
RENCANA
KEGIATAN
SASAR
AN
T
A
R
G
ET
KOORDINA
TOR
LOKA
SI
2
Jumlah 2 balita
yang memiliki
tubuh sangat
kurus dan jumlah
balita yang
memiliki tubuh
kurus 7 dari total
balita
keseluruhan
yaitu 64 balita
Jumlah 64 balita
yang memiliki
tubuh sangat kurus
2 balita dan yang
memiliki tubuh
kurus 7 balita
1 Kurangnya asupan nutrisi
yang diberikan ibu kepada
balita
2. Kurangnya kepedulian
ibu terhadap asupan nutrisi
balita
3. Adanya penyakit
tertentu yang diderita oleh
balita
4. Pemilihan makanan
yang tidak tepat yang tidak
sesuai dengan kebutuhan
nutrisi balita
5. Lingkungan kurang bersih
sehingga balita mudah
terserang penyakit
6. Kurangnya nafsu makan
pada balita
28. N
O
DATA
RUMUSAN
MASALAH
FAKTOR PENYEBAB
RENCANA
KEGIATAN
SASAR
AN
T
A
R
G
ET
KOORDINA
TOR
LOKA
SI
4
Ditemukan
data 11
orang ibu
hamil yang
memiliki
stiker P4K, 8
orang belum
diisi lengkap
dan di tempel
(72,72%).
Terdapat 3
orang
(27,27%) ibu
yang sudah
mengisi
lengkap dan
menempel
stiker P4K
Dari 11 ibu hamil
sebanyak 8 ibu
hamil belum
mengisi lengkap
dan menempel
stiker P4K
(72,72%).
1. Kurangnya informasi dari
tenaga kesehatan tentang
P4K
2. Kurangnya pengetahuan
dan pemahaman ibu hamil,
keluarga maupun
masyarakat mengenai
manfaat P4K