SlideShare a Scribd company logo
KEMUNGKINAN PENYEBAB
KELANGKAAN REPRODUKSI
SEKSUAL PADA
Pellia endiviifolia
Penyaji : Irfa Yulinda Saragi
Nim : 8136174015
Program Studi Pasca Sarjana
2013
Abstrak:
Reproduksi pada brophyta dilakukan secara aseksual yang
maupun seksual.
Reproduksi aseksual adalah adaptasi yang signifikan
terhadap lingkungan khusus dan terjadi dengan berbagai
macam metode.
Selama beberapa terakhir dekade, banyak bryophytes,
terutama yang dioecious tercatat mengalami penurunan
pada populasi fertile, oleh karena itu dibutuhkan penelitian
untuk memahami alasan populasi fertile pada bryopyta
menghilang.
Pengantar
Sangat sedikit perhatian untuk
mengungkap strategi reproduksi pada
tanaman tidak berbunga seperti bryophyta
Bryophyta termasuk tanaman lahan non-
vaskular, habitatnya pada epilithic
(permukaan berbatu), nonepilithic
(permukaan tanah), epifit (pada tanaman
lain) dan air.
P.endiviifolia adalah species lumut hati
berumah dua
Reproduksi seksual pada lumut hati
berhubungan dengan mikrohabitat
Bahan dan Metode
Bahan:
 Penelitian ini menggunakan 6 populasi Pellia endiivifolia
yang berasal dari tiga wilayah di India:
1. Wilayah Nagbani Kab. Jammu (3 populasi): Populasi
yang tumbuh di dinding bata (KA NB1) (Gbr. 2),
dinding semen (KA NB2) (Gbr. 2) dan tanah lembab
(KA NB3) (Gbr. 5)
2. Wilayah Jib Kab. Udhampur (2 Populasi): Populasi
yang tumbuh di dinding bata (KA JB1) (Gbr. 6),
permukaan batu (KA JB2) (Gbr. 7)
3. Wilayah T-Morh Kab. Udhampur (1 populasi):
Populasi P. Endviifolia yang menghuni gua (KA TM)
(Gbr. 8)
Tumbuh di dinding bata
(KNB1) / Wilayah Nagbani
Tumbuh di dinding semen
(KNB2) / Wilayah Nagbani
Tumbuh di tanah lembab
(KNB3) / Wilayah Nagbani
Tumbuh di dinding dinding
bata (KJB1)/ wilayah Jip
Tumbuh di permukaan batu
(KJB2)/ Wilayah Jip
Menghuni gua (KTM2)
/ Wilayah T-Morh
Metode
 Pengkoleksian dilakukan antara Januari 2009 -
Februari 2010
 Populasi difoto di bawah habitat alami dan
sebagian kecil diawetkan dalam 70% etil
alkohol.
 Data reproduksi fenologi (inisiasi, pematangan
dan ketekunan gametangia jantan dan betina
dan sporofit) dicatat di lapangan, sedangkan fitur
anatomi gametangia dan sporophyte dipelajari
di laboratorium di bawah mikroskop.
Untuk menentukan keluaran spora elater,
kapsul dihancurkan pada slide kaca
dengan bantuan jarum dan diberikan
setetes gliserin
Rasio Spore-elater dihitung dengan
menggunakan rumus:
Spore / elater rasio =
jumlah spora per kapsul
jumlah elaters per kapsul
Hasil:
Talus betina dikumpulkan dari tiga
populasi, semua tumbuh di Nagbani KA
NB1, KA NB2 dan KA NB3, Gamet betina
(arkegonium) tertanam dalam dorsal,
hijau, involucres tubular (gbr. 11) yang
muncul selama minggu pertama Februari
dan bertahan sampai Mei.
 Diungkapkan adanya masing-masing 1-2 (Gbr.12), 5-6
(Gbr.13) dan 7-10 (Gbr.14) arkegonium pada populasi KA
NB1, KA NB2 dan KA NB3
 Tanaman jantan tercatat hanya dalam satu populasi (KA
NB3)
 Antheridium muncul selama bulan April dan dilihat sebagai
bintik melingkar tersebar tidak teratur pada talus (gbr. 15)
dan tertanam dalam talus di ruang antheridial (gbr. 16)
 Populasi yang menghasilkan tanaman jantan (KA NB3)
tumbuh pada jarak sekitar 20 m dari KA NB1 dan 5 m dari
KA NB2.
 Sporofit didapatkan hanya dari talus KNB3 dan dari bagian
yang terendam dalam air.
Diskusi:
Reproduksi merupakan salah satu fitur
yang paling penting dari kehidupan, untuk
semua organisme hidup, baik secara
aseksual maupun seksual
Reproduksi seksual merupakan peristiwa
penting dalam siklus hidup karena sarana
mewujudkan variasi genetik. Organ jantan
dan betina sangat seragam dalam struktur
dasar seluruh bryophyta
 Dari enam populasi yang diselidiki, lima adalah
epilithic (KA NB1, KA NB2, KA JB1, KA JB2 dan
KA TM) dan satu non-epilithic (KA NB3).
 Pembentukan sporofit tercatat hanya pada
populasi non-epilithic.
 Dinyatakan bahwa sporofit tercatat hanya dalam
thalus dari P.endiviifolia yang terendam air.
 Hal ini jelas menunjukkan bahwa takson yang
diselidiki, baik non-epilithic serta ketersediaan
air merupakan faktor utama untuk reproduksi
seksual dan pembentukan sporofit.
Penyebab lain kegagalan produksi sporofit
antara bryophyta dioecious adalah, jangkauan
terbatas dari pembuahan.
Sporofit dikembangkan hanya dalam
patch yang tumbuh di tanah yang lembab,
di mana tanaman jantan terletak hampir
satu meter di atas betina
Rydrgen et al. (2006) menemukan 85%
dari tanaman betina dengan tunas sporofit
terletak dalam jarak 5cm dari tanaman
jantan dan jarak maksimum perjalanan
dengan antherozoid itu, 11,6 cm.
 Pada pengamatan tiga populasi di Nagbani,
Sporofit tercatat hanya dalam satu Populasi di
mana thalus berumah dua tumbuh bercampur
dengan satu sama lain.
 Dua populasi dengan thalus betina yang tumbuh
5 cm dan 20 cm terpisah dari thalus jantan tidak
membentuk sporofit.
 Maka dapat disimpulkan bahwa dalam Pellia
endiviifolia, jarak agar terjadi penyerbukan
kurang dari 5 cm.
Pengaruh mikrohabitat pada produksi
sporofit juga telah diamati dalam kasus
Marchantia nepalensis dan M. palmata.
Dalam kasus ini, sporofit diproduksi hanya
oleh populasi nonepilithic, hal ini
menunjukkan bahwa ada korelasi antara
habitat dan seksualitas dalam spesies ini.
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang didapat untuk
P.endiviifolia dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat korelasi antara reproduksi
seksual dan mikrohabitat
2. Kegagalan pembentukan sporofit pada
dua populasi (KA NB1 dan KA NB2)
tanaman betina adalah karena
jangkauan pembuahan yang terbatas
Saran:
Disarankan agar populasi dari Marchantia
dan Pellia lebih banyak untuk di tunjukkan
dan taksa lumut hati lainnya harus
dijadikan pembelajaran dalam rangka
untuk mendapatkan gambaran yang jelas.
TERIMA
KASIH
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Materi Biologi Deuteromycota SMA
Materi Biologi Deuteromycota SMAMateri Biologi Deuteromycota SMA
Materi Biologi Deuteromycota SMA
Dianaksm11
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
Wulung Gono
 
Protista
ProtistaProtista
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi PertanianReproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
N Naomi
 
Klasfikasi jamur _ Biology
Klasfikasi jamur _ BiologyKlasfikasi jamur _ Biology
Klasfikasi jamur _ Biology
R0Ssy
 
Zygomycota
ZygomycotaZygomycota
Zygomycota
Aini29
 
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Mühammad Hamim Afiat
 
Protista mirip
Protista miripProtista mirip
Protista mirip
AlvianNurAzqy
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
Muhamad Toha
 
Fungi
FungiFungi
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
Aini29
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
IhyaUlsya
 
Protista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas XProtista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas X
Nina Hernawati
 
Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
alung steven
 

What's hot (20)

Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Presentasi fungi
Presentasi fungiPresentasi fungi
Presentasi fungi
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Materi Biologi Deuteromycota SMA
Materi Biologi Deuteromycota SMAMateri Biologi Deuteromycota SMA
Materi Biologi Deuteromycota SMA
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
 
Materi tesis
Materi tesisMateri tesis
Materi tesis
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi PertanianReproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
 
Klasfikasi jamur _ Biology
Klasfikasi jamur _ BiologyKlasfikasi jamur _ Biology
Klasfikasi jamur _ Biology
 
Zygomycota
ZygomycotaZygomycota
Zygomycota
 
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
Bab 5 jamur Kelas 10 kurikulum 2013
 
Protista mirip
Protista miripProtista mirip
Protista mirip
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Morfologi fungi
Morfologi fungiMorfologi fungi
Morfologi fungi
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas XProtista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas X
 
Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
 

Similar to Ppt Jurnal Reproduksi seksual

Jurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiJurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padi
Abd Wahid
 
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdfKel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
TantriRatnasari
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
Repository Ipb
 
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisKONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
Repository Ipb
 
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
Repository Ipb
 
Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Agip_mumun
 
Asal usul
Asal usulAsal usul
Asal usul
Anugrahnei
 
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...Eci Oktaviani
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruf' yagami
 
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
EvaMuthahara
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
mulawarman university
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Amos Pangkatana
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
ALLKuliah
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Josua Sitorus
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Maedy Ripani
 
Biologi X: Protista
Biologi X: ProtistaBiologi X: Protista
Biologi X: Protista
Captainarfani
 
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 AJurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
Mulawarman University
 
Bukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusiBukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusi
Ikhwan Insan Cita
 

Similar to Ppt Jurnal Reproduksi seksual (20)

Jurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiJurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padi
 
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdfKel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
Kel 3_Kacang Merah dan Jeruk.pdf
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
 
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisKONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilis
 
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
 
Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
 
Asal usul
Asal usulAsal usul
Asal usul
 
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...
Inventarisasi divisi phaeophyta dan rhodophyta di pantai teluk lombok sangatt...
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
 
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
2. pest data sheet Spodoptera frugiperda
 
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
Makalah cyanobacteri (ahmad azmi k.u)
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
 
Biologi X: Protista
Biologi X: ProtistaBiologi X: Protista
Biologi X: Protista
 
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 AJurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
Jurnal Praktikum Lapangan Cryptogamae Kelompok 5 A
 
Laporan kjt
Laporan kjtLaporan kjt
Laporan kjt
 
Bukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusiBukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusi
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Ppt Jurnal Reproduksi seksual

  • 1. KEMUNGKINAN PENYEBAB KELANGKAAN REPRODUKSI SEKSUAL PADA Pellia endiviifolia Penyaji : Irfa Yulinda Saragi Nim : 8136174015 Program Studi Pasca Sarjana 2013
  • 2. Abstrak: Reproduksi pada brophyta dilakukan secara aseksual yang maupun seksual. Reproduksi aseksual adalah adaptasi yang signifikan terhadap lingkungan khusus dan terjadi dengan berbagai macam metode. Selama beberapa terakhir dekade, banyak bryophytes, terutama yang dioecious tercatat mengalami penurunan pada populasi fertile, oleh karena itu dibutuhkan penelitian untuk memahami alasan populasi fertile pada bryopyta menghilang.
  • 3. Pengantar Sangat sedikit perhatian untuk mengungkap strategi reproduksi pada tanaman tidak berbunga seperti bryophyta Bryophyta termasuk tanaman lahan non- vaskular, habitatnya pada epilithic (permukaan berbatu), nonepilithic (permukaan tanah), epifit (pada tanaman lain) dan air.
  • 4. P.endiviifolia adalah species lumut hati berumah dua Reproduksi seksual pada lumut hati berhubungan dengan mikrohabitat
  • 5. Bahan dan Metode Bahan:  Penelitian ini menggunakan 6 populasi Pellia endiivifolia yang berasal dari tiga wilayah di India: 1. Wilayah Nagbani Kab. Jammu (3 populasi): Populasi yang tumbuh di dinding bata (KA NB1) (Gbr. 2), dinding semen (KA NB2) (Gbr. 2) dan tanah lembab (KA NB3) (Gbr. 5) 2. Wilayah Jib Kab. Udhampur (2 Populasi): Populasi yang tumbuh di dinding bata (KA JB1) (Gbr. 6), permukaan batu (KA JB2) (Gbr. 7) 3. Wilayah T-Morh Kab. Udhampur (1 populasi): Populasi P. Endviifolia yang menghuni gua (KA TM) (Gbr. 8)
  • 6. Tumbuh di dinding bata (KNB1) / Wilayah Nagbani Tumbuh di dinding semen (KNB2) / Wilayah Nagbani Tumbuh di tanah lembab (KNB3) / Wilayah Nagbani
  • 7. Tumbuh di dinding dinding bata (KJB1)/ wilayah Jip Tumbuh di permukaan batu (KJB2)/ Wilayah Jip Menghuni gua (KTM2) / Wilayah T-Morh
  • 8. Metode  Pengkoleksian dilakukan antara Januari 2009 - Februari 2010  Populasi difoto di bawah habitat alami dan sebagian kecil diawetkan dalam 70% etil alkohol.  Data reproduksi fenologi (inisiasi, pematangan dan ketekunan gametangia jantan dan betina dan sporofit) dicatat di lapangan, sedangkan fitur anatomi gametangia dan sporophyte dipelajari di laboratorium di bawah mikroskop.
  • 9. Untuk menentukan keluaran spora elater, kapsul dihancurkan pada slide kaca dengan bantuan jarum dan diberikan setetes gliserin Rasio Spore-elater dihitung dengan menggunakan rumus: Spore / elater rasio = jumlah spora per kapsul jumlah elaters per kapsul
  • 10. Hasil: Talus betina dikumpulkan dari tiga populasi, semua tumbuh di Nagbani KA NB1, KA NB2 dan KA NB3, Gamet betina (arkegonium) tertanam dalam dorsal, hijau, involucres tubular (gbr. 11) yang muncul selama minggu pertama Februari dan bertahan sampai Mei.
  • 11.
  • 12.  Diungkapkan adanya masing-masing 1-2 (Gbr.12), 5-6 (Gbr.13) dan 7-10 (Gbr.14) arkegonium pada populasi KA NB1, KA NB2 dan KA NB3  Tanaman jantan tercatat hanya dalam satu populasi (KA NB3)  Antheridium muncul selama bulan April dan dilihat sebagai bintik melingkar tersebar tidak teratur pada talus (gbr. 15) dan tertanam dalam talus di ruang antheridial (gbr. 16)  Populasi yang menghasilkan tanaman jantan (KA NB3) tumbuh pada jarak sekitar 20 m dari KA NB1 dan 5 m dari KA NB2.  Sporofit didapatkan hanya dari talus KNB3 dan dari bagian yang terendam dalam air.
  • 13.
  • 14. Diskusi: Reproduksi merupakan salah satu fitur yang paling penting dari kehidupan, untuk semua organisme hidup, baik secara aseksual maupun seksual Reproduksi seksual merupakan peristiwa penting dalam siklus hidup karena sarana mewujudkan variasi genetik. Organ jantan dan betina sangat seragam dalam struktur dasar seluruh bryophyta
  • 15.  Dari enam populasi yang diselidiki, lima adalah epilithic (KA NB1, KA NB2, KA JB1, KA JB2 dan KA TM) dan satu non-epilithic (KA NB3).  Pembentukan sporofit tercatat hanya pada populasi non-epilithic.  Dinyatakan bahwa sporofit tercatat hanya dalam thalus dari P.endiviifolia yang terendam air.  Hal ini jelas menunjukkan bahwa takson yang diselidiki, baik non-epilithic serta ketersediaan air merupakan faktor utama untuk reproduksi seksual dan pembentukan sporofit. Penyebab lain kegagalan produksi sporofit antara bryophyta dioecious adalah, jangkauan terbatas dari pembuahan.
  • 16. Sporofit dikembangkan hanya dalam patch yang tumbuh di tanah yang lembab, di mana tanaman jantan terletak hampir satu meter di atas betina Rydrgen et al. (2006) menemukan 85% dari tanaman betina dengan tunas sporofit terletak dalam jarak 5cm dari tanaman jantan dan jarak maksimum perjalanan dengan antherozoid itu, 11,6 cm.
  • 17.  Pada pengamatan tiga populasi di Nagbani, Sporofit tercatat hanya dalam satu Populasi di mana thalus berumah dua tumbuh bercampur dengan satu sama lain.  Dua populasi dengan thalus betina yang tumbuh 5 cm dan 20 cm terpisah dari thalus jantan tidak membentuk sporofit.  Maka dapat disimpulkan bahwa dalam Pellia endiviifolia, jarak agar terjadi penyerbukan kurang dari 5 cm.
  • 18. Pengaruh mikrohabitat pada produksi sporofit juga telah diamati dalam kasus Marchantia nepalensis dan M. palmata. Dalam kasus ini, sporofit diproduksi hanya oleh populasi nonepilithic, hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi antara habitat dan seksualitas dalam spesies ini.
  • 19. Kesimpulan: Berdasarkan data yang didapat untuk P.endiviifolia dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat korelasi antara reproduksi seksual dan mikrohabitat 2. Kegagalan pembentukan sporofit pada dua populasi (KA NB1 dan KA NB2) tanaman betina adalah karena jangkauan pembuahan yang terbatas
  • 20. Saran: Disarankan agar populasi dari Marchantia dan Pellia lebih banyak untuk di tunjukkan dan taksa lumut hati lainnya harus dijadikan pembelajaran dalam rangka untuk mendapatkan gambaran yang jelas.