Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, hukum, rukun, syarat, dan macam-macam syirkah menurut hukum Islam. Terdapat dua jenis syirkah yaitu syirkah amelak dan syirkah akad, dimana syirkah akad terdiri dari syirkah inan, abdan, mudharabah, wujuh, dan mufawadah.
Ada dua jenis syirkah, yaitu syirkah amelik yang merupakan kepemilikan bersama atas suatu barang, dan syirkah akad yang merupakan akad antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha. Syirkah akad terdiri dari syirkah inan, abdan, mudharabah, wujub, dan mufawadah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian syirkah secara bahasa dan istilah, serta jenis-jenis syirkah seperti syirkah 'inan, syirkah wujuh, syirkah 'abdan, dan syirkah mudharabah. Syirkah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan dan kerugian. Ada empat jenis syirkah yang dijelaskan berdasarkan kontribusi modal dan tenaga
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, hukum, rukun, syarat, dan macam-macam syirkah menurut hukum Islam. Terdapat dua jenis syirkah yaitu syirkah amelak dan syirkah akad, dimana syirkah akad terdiri dari syirkah inan, abdan, mudharabah, wujuh, dan mufawadah.
Ada dua jenis syirkah, yaitu syirkah amelik yang merupakan kepemilikan bersama atas suatu barang, dan syirkah akad yang merupakan akad antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha. Syirkah akad terdiri dari syirkah inan, abdan, mudharabah, wujub, dan mufawadah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian syirkah secara bahasa dan istilah, serta jenis-jenis syirkah seperti syirkah 'inan, syirkah wujuh, syirkah 'abdan, dan syirkah mudharabah. Syirkah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan dan kerugian. Ada empat jenis syirkah yang dijelaskan berdasarkan kontribusi modal dan tenaga
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
Dokumen tersebut membahas berbagai topik ekonomi Islam seperti muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Secara garis besar dibahas pengertian, prinsip, dan syarat-syarat transaksi ekonomi Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Ageng Asmara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan modal syariah melalui berbagai bentuk kerjasama usaha seperti syirkah, mudharabah, dan penanaman modal.
2. Ada beberapa jenis syirkah yang dibahas seperti syirkah inan, abdan, wujuh, dan mufawaddah beserta syarat-syaratnya.
3. Sistem investasi melalui mudharabah dan penanaman modal juga dibahas bes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, dan macam-macam syirkah. Syirkah didefinisikan sebagai kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam berusaha yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Terdapat empat macam syirkah yaitu syirkah 'inan (modal dan tenaga), syirkah 'abdan (tenaga saja), syirkah wujuh (tenaga dan modal dari pihak ketiga), dan syirkah mufaw
Dokumen tersebut membahas tentang kemitraan bisnis dalam Islam, termasuk definisi kemitraan, prinsip-prinsipnya, dan bentuk-bentuk kemitraan bisnis yang diijinkan dalam Islam seperti musyarakah, mudharabah, muzara'ah, dan mukhabarah."
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Teks tersebut membahas mengenai hukum-hukum syirkah dalam Islam. Ada lima jenis syirkah yang sah menurut hukum Islam, yaitu syirkah inan (modal dan kerja), syirkah abdan (kerja saja), syirkah mudharabah (modal dan kerja), syirkah wujuh (kerja dan modal pihak ketiga), dan syirkah mufawadah. Syirkah diijinkan asalkan memenuhi rukun dan syaratnya seperti kesepakatan, objek yang d
Akad memiliki peranan penting dalam fiqh muamalah karena menentukan sah atau tidaknya suatu transaksi. Makalah ini membahas konsep akad meliputi asal-usul, pengertian, rukun dan syarat akad, serta jenis-jenis akad dan implikasinya terhadap transaksi."
ISTIGFAR SOLUSI SEGALA PERMASALAHAN
ada empat rombongan tamu yang datang secara terpisah kepada beliau untuk meminta nasihat.
1. datang TAMU mengeluhkan tentang masa paceklik yang terjadi di daerahnya dan sudah meresahkan masyarakat beristighfar kepada Allah SWT.
2. Tamunya Mengadu agar terbebas dari kefakiran atau kemiskinan yang melilit keluarganya beristighfar kepada Allah SWT.
3. datang lagi tamu berikutnya yang menyampaikan keluh kesah bahwa di sekitar tempat tinggalnya sedang terjadi kekeringan disebabkan tidak turunnya hujan. istighfar kepada Allah SWT.
4. Tamunya menyampaikan harapan yang sudah lama mereka dambakan, yaitu ingin memiliki keturunan dari pernikahan yang telah mereka jalani. perbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Tanpa disengaja, keempat rombongan tamu itu bertemu di suatu tempat dan saling menceritakan keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama,
Sesampainya di rumah Imam Al Bashri, mereka dipersilakan masuk. Setelah mendengarkan kembali keluhan tamunya, sang imam mengajak mereka menyimak QS Nuh [71] ayat 10-12.
“Maka, aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan, Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ
جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا
وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا
وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar
maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan,
jalan keluar dari setiap kesempitan,
dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”
Artinya:
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
Dokumen tersebut membahas berbagai topik ekonomi Islam seperti muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Secara garis besar dibahas pengertian, prinsip, dan syarat-syarat transaksi ekonomi Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Ageng Asmara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan modal syariah melalui berbagai bentuk kerjasama usaha seperti syirkah, mudharabah, dan penanaman modal.
2. Ada beberapa jenis syirkah yang dibahas seperti syirkah inan, abdan, wujuh, dan mufawaddah beserta syarat-syaratnya.
3. Sistem investasi melalui mudharabah dan penanaman modal juga dibahas bes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, dan macam-macam syirkah. Syirkah didefinisikan sebagai kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam berusaha yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Terdapat empat macam syirkah yaitu syirkah 'inan (modal dan tenaga), syirkah 'abdan (tenaga saja), syirkah wujuh (tenaga dan modal dari pihak ketiga), dan syirkah mufaw
Dokumen tersebut membahas tentang kemitraan bisnis dalam Islam, termasuk definisi kemitraan, prinsip-prinsipnya, dan bentuk-bentuk kemitraan bisnis yang diijinkan dalam Islam seperti musyarakah, mudharabah, muzara'ah, dan mukhabarah."
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Teks tersebut membahas mengenai hukum-hukum syirkah dalam Islam. Ada lima jenis syirkah yang sah menurut hukum Islam, yaitu syirkah inan (modal dan kerja), syirkah abdan (kerja saja), syirkah mudharabah (modal dan kerja), syirkah wujuh (kerja dan modal pihak ketiga), dan syirkah mufawadah. Syirkah diijinkan asalkan memenuhi rukun dan syaratnya seperti kesepakatan, objek yang d
Akad memiliki peranan penting dalam fiqh muamalah karena menentukan sah atau tidaknya suatu transaksi. Makalah ini membahas konsep akad meliputi asal-usul, pengertian, rukun dan syarat akad, serta jenis-jenis akad dan implikasinya terhadap transaksi."
ISTIGFAR SOLUSI SEGALA PERMASALAHAN
ada empat rombongan tamu yang datang secara terpisah kepada beliau untuk meminta nasihat.
1. datang TAMU mengeluhkan tentang masa paceklik yang terjadi di daerahnya dan sudah meresahkan masyarakat beristighfar kepada Allah SWT.
2. Tamunya Mengadu agar terbebas dari kefakiran atau kemiskinan yang melilit keluarganya beristighfar kepada Allah SWT.
3. datang lagi tamu berikutnya yang menyampaikan keluh kesah bahwa di sekitar tempat tinggalnya sedang terjadi kekeringan disebabkan tidak turunnya hujan. istighfar kepada Allah SWT.
4. Tamunya menyampaikan harapan yang sudah lama mereka dambakan, yaitu ingin memiliki keturunan dari pernikahan yang telah mereka jalani. perbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Tanpa disengaja, keempat rombongan tamu itu bertemu di suatu tempat dan saling menceritakan keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama,
Sesampainya di rumah Imam Al Bashri, mereka dipersilakan masuk. Setelah mendengarkan kembali keluhan tamunya, sang imam mengajak mereka menyimak QS Nuh [71] ayat 10-12.
“Maka, aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan, Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ
جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا
وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا
وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar
maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan,
jalan keluar dari setiap kesempitan,
dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”
Artinya:
3. PENGERTIAN SYIRKAH
نْيالنصيب خلط اللغة في الشركة
عن الواحد يتميز ال بحيث ًافصاعد
اآلخر
Syirkah menurut pengertian bahasa =
mencampurkan dua bagian atau lebih
sedemikian rupa sehingga tidak dapat
lagi dibedakan satu bagian dengan
bagian lainnya.
(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi
fil Islam, hal. 134).
4. PENGERTIAN SYIRKAH
اث بين ٌدْقَع هي ًاشرع والشركة
نين
ِهْيِف ِانَقِفَّتَي َرَثفأك
ٍمالي ٍلبعم القيام على
ِحْب ِ
الر ِدْصَقب
Adapun menurut makna syariat,
syirkah adalah suatu akad antara dua
pihak atau lebih, yang bersepakat
untuk melakukan suatu usaha/bisnis
dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil
Islam, hal. 134).
5. HUKUM SYIRKAH
Hukumnya jâ’iz (mubah).
Dalilnya As-Sunnah, a.l.
(1) Nabi SAW men-taqrir muamalah syirkah.
(2) Nabi SAW bersabda :
،هَبصاح ُهمادأح نُخَي لم ما الشريكين ثالث أنا تعالى هللا قال
خان فإن
بينهما من ُخرجت
"Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku
adalah pihak ketiga dari dua pihak yang ber-
syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati
yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat,
Aku keluar dari keduanya."
[HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-
Daruquthni]
6. RUKUN & SYARAT SYIRKAH
Rukun syirkah ada 3 (tiga) :
1. Dua pihak yang berakad (‘âqidâni),
syaratnya : memiliki ahliyah at-
tasharruf (kecakapan melakukan
tindakan hukum);
2. Obyek akad (ma’qûd ‘alayhi),
mencakup pekerjaan (amal) dan/atau
modal (mâl);
3. Shighat (ijab-kabul).
7. RUKUN & SYARAT SYIRKAH
Syarat sah syirkah ada 2 (dua) :
1. obyek akadnya berupa tasharruf, yaitu
perbuatan atau perkataan yang mempunyai
akibat hukum. Contoh : menerima barang
(perbuatan), atau mengadakan akad jual-
beli (perkataan).
2. obyek akadnya dapat diwakilkan (qabilun
li al-wakalah), agar keuntungan syirkah
menjadi hak bersama di antara para syarîk
(mitra usaha). (An-Nabhani, 1990: 146).
8. MACAM-MACAM SYIRKAH
Secara garis besar ada 2 (dua)
macam syirkah :
1. SYIRKAH AMLAK= kepemilikan
bersama oleh dua pihak atau lebih atas suatu
barang yang diperoleh melalui salah satu
sebab kepemilikan, seperti hibah, jual beli,
waris, dll.
2. SYIRKAH AKAD = akad antara dua
pihak atau lebih dalam pekerjaan (amal)
dan/atau modal (mal) atau keuntungan.
9. MACAM-MACAM SYIRKAH
Syirkah Akad dapat dibagi lagi
menjadi 5 (lima) macam :
(1) SYIRKAH INAN
(2) SYIRKAH ABDAN
(3) SYIRKAH MUDHARABAH
(4) SYIRKAH WUJUH
(5) SYIRKAH MUFAWADHAH
10. MODEL SYIRKAH INAN
ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :
PIHAK PERTAMA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
11. SYIRKAH INAN
Syirkah Inan adalah syirkah antara
dua pihak atau lebih yang masing-
masing memberi konstribusi kerja
(‘amal) dan modal (mâl).
Modal harus berupa uang (nuqûd);
barang (‘urûdh) (misal rumah) tidak
boleh dijadikan modal syirkah, kecuali
jika barang itu dihitung nilainya
(qîmah al-‘urûdh) pada saat akad.
12. SYIRKAH INAN
Keuntungan didasarkan pada kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung oleh
masing-masing mitra usaha (syarîk)
berdasarkan porsi modal.
Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam
kitab Al-Jâmi’, Ali bin Abi Thalib ra.
berkata :
عليه اصطلحوا ما على الربح و المال على الوضيعة
"Kerugian didasarkan atas besarnya modal,
sedangkan keuntungan didasarkan atas
kesepakatan mereka (pihak-pihak yang
bersyirkah)." (An-Nabhani, 1990: 151).
13. MODEL SYIRKAH ABDAN
ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :
PIHAK PERTAMA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN)
PIHAK KEDUA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN)
Pengelola di sini, maksudnya orang yang berkontribusi
kerja (‘amal), tanpa memberi modal (maal).
PENGELOLA
PENGELOLA
14. SYIRKAH ABDAN
Konstribusi kerja dapat berupa kerja
pikiran (seperti penulis) ataupun kerja
fisik (seperti pekerjaan tukang kayu,
sopir, pemburu, nelayan, dst)
Tidak disyaratkan kesamaan keahlian,
boleh berbeda profesi. Jadi, boleh
misalnya terdiri dari beberapa tukang
kayu dan tukang batu.
15. SYIRKAH ABDAN
Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan
yang dilakukan merupakan pekerjaan
halal. Tidak boleh berupa pekerjaan
haram, misalnya, merampok,
membunuh, berburu babi hutan
(celeng), dll
Keuntungan yang diperoleh dibagi
berdasarkan kesepakatan; nisbahnya
boleh sama dan boleh juga tidak sama
di antara mitra-mitra usaha (syarîk).
16. SYIRKAH MUDHARABAH
Syirkah mudhârabah = syirkah antara dua
pihak atau lebih dengan ketentuan, satu
pihak memberikan konstribusi kerja
(‘amal), sedangkan pihak lain memberikan
konstribusi modal (mâl)
Dalam syirkah ini, kewenangan melakukan
tasharruf hanyalah menjadi hak pengelola
(mudhârib/‘âmil). Pemodal tidak berhak
turut campur dalam tasharruf. Namun
pengelola terikat dengan syarat yang
ditetapkan pemodal.
17. MODEL MUDHARABAH I
MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, PEMODAL (SHAHIBUL MAL),
PIHAK KEDUA, PENGELOLA (AMIL / MUDHARIB)
PEMODAL PENGELOLA
18. MODEL MUDHARABAH II
MODELKEDUA: SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, PEMODAL,
PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL
PEMODAL
PENGELOLA
& PEMODAL
19. MODEL MUDHARABAH III
MODEL KETIGA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PEMODALATAU
LEBIH
PIHAK KEDUA, PENGELOLA
PEMODAL
PENGELOLA
PEMODAL
20. SYIRKAH MUDHARABAH
Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan
dibagi sesuai kesepakatan di antara pemodal
dan pengelola modal, sedangkan kerugian
ditanggung hanya oleh pemodal.
Namun pengelola modal turut menanggung
kerugian, jika kerugian itu terjadi karena
kesengajaannya atau karena melanggar
syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemodal.
(Al-Khayyath, Asy-Syarîkât fî asy-Syarî‘ah
al-Islâmiyyah, 2/66).
21. SYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh adalah syirkah yang
didasarkan pada wujûh (kedudukan,
ketokohan, atau keahlian) seseorang di
tengah masyarakat.
Terdapat 2 (dua) bentuk/model syirkah
wujuh :
1. Syirkah wujuh yang termasuk
kategori syirkah mudharabah.
2. Syirkah wujuh yang termasuk
kategori syirkah abdan..
22. SYIRKAH WUJUH MODEL I
MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK
YAITU :
PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PENGELOLAATAU
LEBIH
PIHAK KEDUA, PEMODAL
PEMODAL
PENGELOLA
PENGELOLA
23. SYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh model pertama ini, adalah
syirkah antara dua pihak (misal A dan B)
yang sama-sama memberikan konstribusi
kerja (‘amal), dengan pihak ketiga
(misalnya C) yang memberikan konstribusi
modal (mâl). Pihak A dan B adalah tokoh
masyarakat.
Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk
dalam syirkah mudhârabah sehingga
berlaku ketentuan-ketentuan syirkah
mudhârabah padanya
25. SYIRKAH WUJUH
Syirkah wujûh model kedua, adalah syirkah antara
dua pihak atau lebih yang ber-syirkah dalam
barang yang mereka beli secara kredit, atas dasar
kepercayaan pedagang kepada keduanya, tanpa
konstribusi modal dari masing-masing pihak (An-
Nabhani, 1990: 154).
Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,
bukan berdasarkan prosentase barang dagangan
yang dimiliki; sedangkan kerugian ditanggung oleh
masing-masing mitra usaha berdasarkan prosentase
barang dagangan yang dimiliki, bukan berdasarkan
kesepakatan.
Syirkah wujûh kedua ini hakikatnya termasuk
dalam syirkah ‘abdan (An-Nabhani, 1990: 154).
26. SYIRKAH MUFAWADHAH
Syirkah mufâwadhah = syirkah antara dua
pihak atau lebih yang menggabungkan
semua jenis syirkah di atas (syirkah inân,
‘abdan, mudhârabah, dan wujûh). (An-
Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25).
Syirkah mufâwadhah dalam pengertian ini,
menurut An-Nabhani adalah boleh. Sebab,
setiap jenis syirkah yang sah ketika berdiri
sendiri, maka sah pula ketika digabungkan
dengan jenis syirkah lainnya. (An-Nabhani,
1990: 156).
27. SYIRKAH MUFAWADHAH
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai
dengan kesepakatan.
Kerugian ditanggung sesuai dengan jenis
syirkah-nya;
1. Ditanggung oleh para pemodal sesuai
porsi modal, jika berupa syirkah inân,
2. Ditanggung pemodal saja, jika berupa
syirkah mudhârabah,
3. Ditanggung mitra-mitra usaha
berdasarkan persentase barang dagangan
yang dimiliki, jika berupa syirkah wujûh.
28. SYIRKAH KAPITALIS
يلتزم بمقتضاه عقد الرأسمالي النظام في الشركة
مشروع في منهما كل يساهم بأن أكثر أو شخصان
ينشأ قد ما القتسام عمل أو مال من حصة بتقديم مالي
خسارة أو ربح من المشروع هذا عن
.
The company in the Capitalist system
is a contract according to which two
persons or more are bound to associate
in a financial project by providing a
share of property or work, so as to
divide among themselves the profit or
loss which may result from this
project.
29. SYIRKAH KAPITALIS
ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍSyirkah dalam sistem kapitalis
adalah Akad (kontrak) antara dua
orang atau lebih di mana mereka
terikat untuk andil pada suatu
kegiatan usaha (bisnis) dengan cara
menyertakan sejumlah dana atau
pekerjaan, dengan tujuan berbagi hasil
dari kegiatan usaha tersebut, baik
berupa laba maupun kerugian.
30. SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)
ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍP.T. tidak sah dalam pandangan
Syariah Islam.
Alasannya :
(1) TIDAK TERDAPAT IJAB & QABUL
DARI KEDUA BELAH PIHAK UNTUK
MELAKUKAN USAHA.
DALAM PT HANYAADA
PENGGABUNGAN MODAL DARI SATU
PIHAK SAJA, BUKAN IJAB & QABUL
DARI KEDUA BELAH PIHAK.
31. SYIRKAH MUSAHAMAH (P.T)
ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍ ٍٍ (2) PERTANGGUNG
JAWABAN KEUANGAN YANG
BERSIFAT TERBATAS.
ARTINYA, jika PT rugi, para pemilik
hak tak dapat menuntut para pesero
perusahaan sedikit pun, berapa pun
modal yang telah mereka setorkan.
Para pemilik hak hanya mendapatkan
aset perusahaan yang tersisa.
32. JAM’IYAH TA’AWUNIYAH
(KOPERASI)
KOPERASI TIDAK SAH MENURUT SYARIAH,
KARENA 2 ALASAN :
1. TIDAK TERDAPAT IJAB & QABUL DARI KEDUA
BELAH PIHAK UNTUK MELAKUKAN USAHA.
2. SISTEM BAGI HASIL TIDAK MENGACU PADA MODAL
ATAU KERJA, MELAINKAN PADA :
(a) KUANTITAS PENJUALAN PRODUK KE PASAR (PADA
KOPERASI PEMASARAN)
(B) KUANTITAS BELANJAANGGOTA KPD KOPERASI
(PADA KOPERASI PEMBELIAN)
(c) KUANTITAS KREDIT YG DIAMBILANGGOTA
DITAMBAH BUNGA DAN BEAADMINISTRASI (PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM)