SlideShare a Scribd company logo
PERANAN FILSAFAT PANCASILA DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
KEBANGSAAN INDONESIA
Dosen Pengampu :
Dody Feliks P.A. S.Pd., M.Hum
Nama-nama Anggota Kelompok 7:
 Cyonita Evi Debora (4202411014)
 Khoirunnisa Siregar (4203111104)
 Nabila Kanasya Saragih (4203311029)
 Vina Amelia Tobing (4203311026)
Pengertian Filsafat Pancasila
Menurut Abdulgani (Ruyadi, 2003:16), Pancasila
merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-
cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (Ruyadi, 2003:16)
menyatakan, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian
ilmiah yaitu tentang hakekat dari Pancasila. Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar
aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila.
Notonagoro (Ganeswara, 2007:7) menyatakan bahwa hakekat dasar
ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek
hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya hakekat manusia itu adalah
semua kompleksitas makhluk hidup baik sebagai makhluk individu
sekaligus sebagai makhluk sosial.
Filsafat berasal dari kata Philosophy
yang secara epistimologis berasal dari
philos atau phileinyang artinya cintadan
shopia yang berarti hikmat atau
kebijaksanaan. Secara epistimologis
bermakna cinta kepada hikmat atau
kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno,
2006:16). Pancasila juga merupakan sebuah
filsafat karena pancasila merupakan acuan
intelektual kognitif bagi cara berpikir
bangsa, yang dalam usaha usaha keilmuan
dapat terbangun ke dalam sistem filsafat
yang kredibel.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan berdasarkan terminologi
merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu
Paidos dan agoo. Paidos artinya budak dan agoo
artinya membimbing. Pedagogie dapat diartikan
sebagai bdak yang mengantarkan anak majikan
untuk belajar. (Jumali, dkk, 2004:
19)menjelaskan bahwa hakikat pendidikan
adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid,
kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara
simultan memproses peserta didik menjadi lebih
lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai
kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender
akademik.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan
terencana untuk membantu perkembangan potensi dan
kemampuan anak agar bermanfat bagi kepentingan
hidupnya sebagai individu dan sebagai warga
masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan
yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam
perkembangan anak. Dalam sejarah pendidikan dapat
dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai
perkembangan manusia dan hasil pendidikan, seperti :
1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan
perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang
diperoleh anak didik selama hidupnya.
2. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang
berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik
dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia
berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir
mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang
anakpun lahir dengan pembawaan buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang
berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan
baik dan buruk.
Filsafat Pendidikan Nasional Indonesia
Filsafat pendidikan nasional Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang
terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik
melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada
dua pandanagan yang menurut (Jumali, dkk , 2004:54), perlu dipertimbangkan dalam
menetukan landasan filosofis dalam pendidikan nasional Indonesia. Pertama, pandangan
tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia
Indonesia sebagai:
a. Makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. Makhluk individu dengan segalahal dan kewajibannya
c. Makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan
segala tantangannya.
Peran Filsafat Pancasila
terhadap Pendidikan di
Indonesia
Pelaksanaan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Berkarakter di
Negara Indonesia
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,
sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Dari
pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter
merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada
budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa
Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-
nilai yag terkandung dalam Pancasila. Oleh kaena itu, seorang
pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah
satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan
melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Dibawah ini ada beberapa point
yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai
pancasila.
1. Harus memahami nilai-nilai pancasila tersebut.
2. Menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan setelah
alquran dan sunnah.
3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta
didik dengan baik.
Dalam kehidupan suatu bangsa,
pendidikan mempunyai peranan yang
amat penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan
kehidupan bangsa. Indonesia adalah
negara yang berdasarkan padaPancasila
dan Undang- Undang dasar 1945 yang di
dalamnya diatur bahwa pendidikan
diusahakan dan diselenggarakan oleh
pemerintah sebagai satu sistem
pengajaran nasional. Aristoteles
mengatakan, bahwa tujuan pendidikan
sama dengan tujuan didirikannya suatu
negara (Rapar, 1988). Demikian juga
dengan Indonesia. Pendidikan selain
sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan,
sosial budaya juga merupakan sarana
untuk mewariskan ideologi bangsa kepada
generasi selanjutnya.

More Related Content

Similar to PPT FILPEND KELOMPOK 7 filsapat pendidikan

Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Kiki Zakiyah
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafatrosny23
 
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxdinasilitonga111
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfahmadchumaedi2
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspendDermawan12
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanIyan Sudrajat
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyononugrohodwic7
 
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxPANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxTrieAnanda2
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratCabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratFatin Ain Nabila
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan IslamRahmad Alfianto
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyononugrohodwic7
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxQoniahHilya
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikanriswanda-pg
 
Sejarah pemikiran pendidikan islam
Sejarah pemikiran pendidikan islamSejarah pemikiran pendidikan islam
Sejarah pemikiran pendidikan islamMawardah Jannah
 

Similar to PPT FILPEND KELOMPOK 7 filsapat pendidikan (20)

Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
Pancasila (Filsafat Nilai Pancasila)
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
 
Landasan kurikulum
Landasan kurikulumLandasan kurikulum
Landasan kurikulum
 
Pip
PipPip
Pip
 
Pendidikan nilai-di-era-global 2010
Pendidikan nilai-di-era-global 2010Pendidikan nilai-di-era-global 2010
Pendidikan nilai-di-era-global 2010
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspend
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikan
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono
 
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxPANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratCabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah barat
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan Islam
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Sejarah pemikiran pendidikan islam
Sejarah pemikiran pendidikan islamSejarah pemikiran pendidikan islam
Sejarah pemikiran pendidikan islam
 

PPT FILPEND KELOMPOK 7 filsapat pendidikan

  • 1. PERANAN FILSAFAT PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KEBANGSAAN INDONESIA Dosen Pengampu : Dody Feliks P.A. S.Pd., M.Hum
  • 2. Nama-nama Anggota Kelompok 7:  Cyonita Evi Debora (4202411014)  Khoirunnisa Siregar (4203111104)  Nabila Kanasya Saragih (4203311029)  Vina Amelia Tobing (4203311026)
  • 3. Pengertian Filsafat Pancasila Menurut Abdulgani (Ruyadi, 2003:16), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita- cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu “sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (Ruyadi, 2003:16) menyatakan, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari Pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (Ganeswara, 2007:7) menyatakan bahwa hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya hakekat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup baik sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang artinya cintadan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006:16). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
  • 4. Pengertian Pendidikan Pendidikan berdasarkan terminologi merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu Paidos dan agoo. Paidos artinya budak dan agoo artinya membimbing. Pedagogie dapat diartikan sebagai bdak yang mengantarkan anak majikan untuk belajar. (Jumali, dkk, 2004: 19)menjelaskan bahwa hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, seperti : 1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya. 2. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. 3. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anakpun lahir dengan pembawaan buruk. 4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk.
  • 5. Filsafat Pendidikan Nasional Indonesia Filsafat pendidikan nasional Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandanagan yang menurut (Jumali, dkk , 2004:54), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan nasional Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: a. Makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya b. Makhluk individu dengan segalahal dan kewajibannya c. Makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
  • 6. Peran Filsafat Pancasila terhadap Pendidikan di Indonesia Pelaksanaan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Berkarakter di Negara Indonesia Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Dari pengertian tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai- nilai yag terkandung dalam Pancasila. Oleh kaena itu, seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Dibawah ini ada beberapa point yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila. 1. Harus memahami nilai-nilai pancasila tersebut. 2. Menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan setelah alquran dan sunnah. 3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Indonesia adalah negara yang berdasarkan padaPancasila dan Undang- Undang dasar 1945 yang di dalamnya diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional. Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara (Rapar, 1988). Demikian juga dengan Indonesia. Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.