SlideShare a Scribd company logo
LANDASAN FILOSOFIS
Sebagai suatu hasil berfikir, filsafat dapat didefinisikan sebagai sekelompok teori atau
sistem pikiran. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa filsafat berarti sikap
hidup atau pandangan hidup (Balai Pustaka, 2005).
Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain:
1. Idealisme,
2. Realisme,
3. Pragmatisme.
Namun demikian, bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki filsafat pendidikan nasional
tersendiri, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila.
Hasil berfilsafat bersifat normatif atau preskriptif artinya bahwa system gagasan
filsafat menunjukkan tentang apa yang dicita-citakan atau apa yang seharusnya.
Definisi Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah
seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan.
BAGAN
IMPLIKASI KONSEP FILSAFAT UMUM
TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN
Karakteristik Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan berisi
tentang gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau preskriptif.
KONSEP FILSAFAT UMUM
- Hakikat Realitas
- Hakikat Manusia
- Hakikat Pengetahuan
- Hakikat Nilai
KONSEP PENDIDIKAN
- Tujuan Pendidikan
- Kurikulum pendidikan
- Metode Pendidikan
- Peranan Pendidik dan
Peserta Didik
Landasan filosofis pendidikan dikatakan bersifat normatif atau preskriptif, sebab landasan
filosofis pendidikan tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (faktual),
melainkan berisi tentang konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan
(ideal), yang disarankan oleh filsuf tertentu untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan/atau studi pendidikan.
Idealisme: hakikat realitas bersifat kejiwaan/spiritual/rohaniah/ideal. Manusia
memperoleh pengetahuan melalui berpikir, intuisi, atau mengingat kembali. Kebenaran
pengetahuan diuji melalui koherensi/konsistensi ide-idenya. Adapun hakikat nilai diturunkan
dari realitas absolute (Tuhan).
Implikasinya: pendidikan hendaknya bertujuan untuk mengembangkan bakat,
kepribadian, dan kebajikan sosial para siswa, agar mereka dapat melaksanakan kehidupan
yang baik di dalam masyarakat/negara sesuai nilai-nilai yang diturunkan dari Yang Absolut.
Untuk itu kurikulum berisikan pendidikan liberal dan pendidikan vokasional/praktis;
kurikulum harus memuat pengetahuan dan nilai-nilai esensial kebudayaan; sebab itu
kurikulum pendidikan cenderung sama untuk semua siswa. Kurikulum Idealisme bersifat
subject matter centered. Metode dialektik, namun demikian beberapa metode yang efektif
yang mendorong belajar dapat diterima; kecenderungannya mengabaikan dasar-dasar
fisiologis dalam belajar”. Guru harus unggul dalam hal intelektual maupun moral;
bekerjasama dengan alam dalam proses pengembangan manusia; dan bertanggung jawab
menciptakan lingkungan pendidikan bagi para siswa. Adapun siswa berperan bebas
mengembangkan kepribadian dan bakat-bakatnya.
Realisme: Hakikat realitas bersifat fisik/material dan objektif; keberadaan dan
perkembangan realitas diatur dan diorganisasikan oleh hukum alam. Manusia adalah bagian
dan dihasilkan dari alam itu sendiri; hakikat pribadi tertentukan dari apa yang dapat
dikerjakannya; manusia mampu berpikir tetapi ia dapat bebas atau tidak bebas. Pengetahuan
diperoleh manusia melalui pengalaman pendriaan; kebenaran pengetahuan diuji melalui
korespondensinya dengan fakta. Nilai hakikatnya diturunkan dari hukum alam dan
konvensi/kebiasaan serta adat istiadat masyarakat. Implikasinya: pendidikan bertujuan agar
siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan mampu melaksanakan tanggung
jawab sosial. Kurikulum pendidikan berpusat kepada isi mata pelajaran; adapun mata
pelajarannya terdiri atas sains/ IPA, matematika, ilmu kemanusiaan dan IPS, serta nilai-nilai.
Kurikulum tersebut harus memuat pengetahuan dan nilai-nilai esensial kebudayaan yang
diberlakukan sama untuk semua siswa. Kurikulum direncanakan dan ditentukan oleh guru.
Kurikulum Realisme bersifat subject matter centered. Metode mengajar yang utama adalah
pembiasaan; para siswa hendaknya belajar melalui pengalaman langsung ataupun
pengalaman tidak langsung. Peranan guru cenderung bersifat otoriter; guru harus menguasai
pengetahuan dan keterampilan teknik-teknik mengajar; Guru memiliki kewenangan dalam
membentuk prestasi siswa. Adapun siswa berperan untuk menguasai pengetahuan, harus taat
pada aturan dan disiplin.
Pragmatisme: Realitas hakikatnya adalah sebagaimana dialami manusia; bersifat
plural, dan terus menerus berubah. Manusia adalah hasil evolusi biologis, psikologis dan
sosial. Pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman (metode sains), pengetahuan
bersifat relatif; teori uji kebenaran pengetahuan dikenal sebagai pragmatisme/
instrumentalisme, sebab pengetahuan dikatakan benar apabila dapat diaplikasikan.
Hakikat nilai berada dalam proses, yaitu dalam perbuatan manusia, bersifat kondisonal,
relatif, dan memiliki kualitas individual dan sosial. Pendidikan bertujuan agar siswa dapat
memecahkan permasalahan hidup individual maupun sosial. Tidak ada tujuan akhir
pendidikan. Kurikulum pendidikan hendaknya berisi pengalaman-pengalaman yang telah
teruji, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa (child centered) dan berpusat pada
aktifitas siswa (activity centered). Adapun kurikulum tersebut mungkin berubah.
Pragmatisme mengutamakan metode pemecahan masalah (problem solving method) serta
metode penyelidikan dan penemuan (inquiry and discovery method). Guru hendaknya
berperan sebagai fasilitator, yaitu memimpin dan membimbing siswa belajar tanpa ikut
campur terlalu jauh atas minat dan kebutuhan siswa. Adapun siswa berperan bebas untuk
mengembangkan minat dan bakatnya. Orientasi pendidikan Pragmatisme adalah
Progresivisme dan atau Rekonstruksionisme.
Landasan Filosofis Pendidikan Nasional (Pancasila). Konsep Filsafat Umum:
Realitas adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah Sumber Pertama dari segala
yang ada dan tujuan akhir segala yang ada. Realitas fisik dan/atau non fisik tampak dalam
pluralitas fenomena alam semesta sebagai keseluruhan yang integral. Terdapat alam fana dan
alam akhirat yang abadi di mana manusia akan dimintai pertanggung jawaban dan menerima
imbalan atas pelaksanaan tugas hidupnya dari Tuhan YME. Di alam fana ini realitas tidak
tidak bersifat given (terberi) dan final, melainkan juga “mewujud” sebagaimana kita manusia
dan semua anggota alam semesta berpartisipasi “mewujudkannya”. Manusia adalah makhluk
Tuhan YME (asas Ketuhanan YME); manusia adalah kesatuan badani-rohani, eksistensi dan
kehidupannya multi dimensi tetapi ia adalah kesatuan utuh yang integral (asas mono dualis
dan mono pluralis tetapi integral). Selain itu, Pancasila juga memandang manusia sesuai asas
nasionalisme, internasionalisme, demokrasi dan keadilan sosial. Pengetahuan diperoleh
melalui keimanan/kepercayaan, berpikir, pengalaman empiris, penghayatan, dan intuisi.
Kebenaran pengetahuan ada yang bersifat mutlak, ada pula yang bersifat relatif. Sumber
Pertama segala nilai hakikatnya adalah Tuhan YME. Karena manusia adalah makhluk Tuhan,
pribadi/individual dan sekaligus insan sosial, maka hakikat nilai diturunkan dari Tuhan YME,
masyarakat dan individu.
Tujuan Pendidikan. Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas, manusia,
pengetahuan dan hakikat nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan seyogyanya bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab
Kurikulum Pendidikan. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a) peningkatan iman dan
takwa; b) peningkatan akhlak mulia; c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan daerah dan
nasional; f) tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h)
agama; I) dinamika perkembangan global; dan J) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan. Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud di atas
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 36 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Metode Pendidikan. Berbagai metode pendidikan yang ada
merupakan alternatif untuk diaplikasikan. Sebab, tidak ada satu metode mengajar pun yang
terbaik dibanding metode lainnya dalam segala konteks pendidikan. Pemilihan dan aplikasi
metode pendidikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan yang
hendak dicapai, hakikat manusia atau peserta didik, karakteristik isi/materi pendidikan, dan
fasilitas alat bantu pendidikan yang tersedia. Penggunaan metode pendidikan diharapkan
mengacu kepada pada prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sebaiknya bersifat multi
metode. Praktek pendidikan hendaknya diselenggarakan dengan mengunakan multi metode
dengan tetap mengutamakan prinsip cara belajar siswa aktif. Peranan pendidik dan peserta
didik tersurat dan tersirat dalam semboyan “ing ngarso sung tulodo”, “ing madya mangun
karso”, dan” tut wuri handayani”. Adapun orientasi pendidikannya meliputi fungsi
konservasi dan kreasi.

More Related Content

What's hot

SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
Amphie Yuurisman
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitifMitha Ye Es
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
Indonesia University of Education
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Hakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdHakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdsafran hasibuan
 
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
DtyStmrg88
 
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARANTUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolik
AnesMalau
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
Universitas Negeri Makassar
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePamela Natasa
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
Landasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikanLandasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikan
Rima Trianingsih
 
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
Herry Purwanto Panjaitan
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
aruna227
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Vissta L'Kim D'vhirly
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
FEBRI YOGI HARGIARTO
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 

What's hot (20)

SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Hakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdHakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sd
 
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
 
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARANTUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolik
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realisme
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
Landasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikanLandasan kultural pendidikan
Landasan kultural pendidikan
 
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 

Similar to Landasan filosofis

makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
fuji dea delpani
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
Ady Setiawan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikanriswanda-pg
 
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdfPENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
Fatimah988108
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Nadya Mastrin
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
Mut Mu3tiah
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
Sita Nurhalimah
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfi
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfhy
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
deniapt
 
Landasan Filosofis (1).pptx
Landasan Filosofis (1).pptxLandasan Filosofis (1).pptx
Landasan Filosofis (1).pptx
Mamaberkarya
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
TamrinlaTaangi
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
Azizi Ahmad
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikananitaairhi
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
Aritonang Toba Muara
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratAnalisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratYogeswary Ramuchandran
 

Similar to Landasan filosofis (20)

makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdfPENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
PENGERTIAN PEND-WPS Office.pdf
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Landasan Filosofis (1).pptx
Landasan Filosofis (1).pptxLandasan Filosofis (1).pptx
Landasan Filosofis (1).pptx
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
 
Filsafat 7
Filsafat 7Filsafat 7
Filsafat 7
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratAnalisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Landasan filosofis

  • 1. LANDASAN FILOSOFIS Sebagai suatu hasil berfikir, filsafat dapat didefinisikan sebagai sekelompok teori atau sistem pikiran. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa filsafat berarti sikap hidup atau pandangan hidup (Balai Pustaka, 2005). Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain: 1. Idealisme, 2. Realisme, 3. Pragmatisme. Namun demikian, bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki filsafat pendidikan nasional tersendiri, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Hasil berfilsafat bersifat normatif atau preskriptif artinya bahwa system gagasan filsafat menunjukkan tentang apa yang dicita-citakan atau apa yang seharusnya. Definisi Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. BAGAN IMPLIKASI KONSEP FILSAFAT UMUM TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN Karakteristik Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan berisi tentang gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau preskriptif. KONSEP FILSAFAT UMUM - Hakikat Realitas - Hakikat Manusia - Hakikat Pengetahuan - Hakikat Nilai KONSEP PENDIDIKAN - Tujuan Pendidikan - Kurikulum pendidikan - Metode Pendidikan - Peranan Pendidik dan Peserta Didik
  • 2. Landasan filosofis pendidikan dikatakan bersifat normatif atau preskriptif, sebab landasan filosofis pendidikan tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (faktual), melainkan berisi tentang konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan (ideal), yang disarankan oleh filsuf tertentu untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan/atau studi pendidikan. Idealisme: hakikat realitas bersifat kejiwaan/spiritual/rohaniah/ideal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui berpikir, intuisi, atau mengingat kembali. Kebenaran pengetahuan diuji melalui koherensi/konsistensi ide-idenya. Adapun hakikat nilai diturunkan dari realitas absolute (Tuhan). Implikasinya: pendidikan hendaknya bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, dan kebajikan sosial para siswa, agar mereka dapat melaksanakan kehidupan yang baik di dalam masyarakat/negara sesuai nilai-nilai yang diturunkan dari Yang Absolut. Untuk itu kurikulum berisikan pendidikan liberal dan pendidikan vokasional/praktis; kurikulum harus memuat pengetahuan dan nilai-nilai esensial kebudayaan; sebab itu kurikulum pendidikan cenderung sama untuk semua siswa. Kurikulum Idealisme bersifat subject matter centered. Metode dialektik, namun demikian beberapa metode yang efektif yang mendorong belajar dapat diterima; kecenderungannya mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar”. Guru harus unggul dalam hal intelektual maupun moral; bekerjasama dengan alam dalam proses pengembangan manusia; dan bertanggung jawab menciptakan lingkungan pendidikan bagi para siswa. Adapun siswa berperan bebas mengembangkan kepribadian dan bakat-bakatnya. Realisme: Hakikat realitas bersifat fisik/material dan objektif; keberadaan dan perkembangan realitas diatur dan diorganisasikan oleh hukum alam. Manusia adalah bagian dan dihasilkan dari alam itu sendiri; hakikat pribadi tertentukan dari apa yang dapat dikerjakannya; manusia mampu berpikir tetapi ia dapat bebas atau tidak bebas. Pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman pendriaan; kebenaran pengetahuan diuji melalui korespondensinya dengan fakta. Nilai hakikatnya diturunkan dari hukum alam dan konvensi/kebiasaan serta adat istiadat masyarakat. Implikasinya: pendidikan bertujuan agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial. Kurikulum pendidikan berpusat kepada isi mata pelajaran; adapun mata pelajarannya terdiri atas sains/ IPA, matematika, ilmu kemanusiaan dan IPS, serta nilai-nilai. Kurikulum tersebut harus memuat pengetahuan dan nilai-nilai esensial kebudayaan yang
  • 3. diberlakukan sama untuk semua siswa. Kurikulum direncanakan dan ditentukan oleh guru. Kurikulum Realisme bersifat subject matter centered. Metode mengajar yang utama adalah pembiasaan; para siswa hendaknya belajar melalui pengalaman langsung ataupun pengalaman tidak langsung. Peranan guru cenderung bersifat otoriter; guru harus menguasai pengetahuan dan keterampilan teknik-teknik mengajar; Guru memiliki kewenangan dalam membentuk prestasi siswa. Adapun siswa berperan untuk menguasai pengetahuan, harus taat pada aturan dan disiplin. Pragmatisme: Realitas hakikatnya adalah sebagaimana dialami manusia; bersifat plural, dan terus menerus berubah. Manusia adalah hasil evolusi biologis, psikologis dan sosial. Pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman (metode sains), pengetahuan bersifat relatif; teori uji kebenaran pengetahuan dikenal sebagai pragmatisme/ instrumentalisme, sebab pengetahuan dikatakan benar apabila dapat diaplikasikan. Hakikat nilai berada dalam proses, yaitu dalam perbuatan manusia, bersifat kondisonal, relatif, dan memiliki kualitas individual dan sosial. Pendidikan bertujuan agar siswa dapat memecahkan permasalahan hidup individual maupun sosial. Tidak ada tujuan akhir pendidikan. Kurikulum pendidikan hendaknya berisi pengalaman-pengalaman yang telah teruji, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa (child centered) dan berpusat pada aktifitas siswa (activity centered). Adapun kurikulum tersebut mungkin berubah. Pragmatisme mengutamakan metode pemecahan masalah (problem solving method) serta metode penyelidikan dan penemuan (inquiry and discovery method). Guru hendaknya berperan sebagai fasilitator, yaitu memimpin dan membimbing siswa belajar tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat dan kebutuhan siswa. Adapun siswa berperan bebas untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Orientasi pendidikan Pragmatisme adalah Progresivisme dan atau Rekonstruksionisme. Landasan Filosofis Pendidikan Nasional (Pancasila). Konsep Filsafat Umum: Realitas adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah Sumber Pertama dari segala yang ada dan tujuan akhir segala yang ada. Realitas fisik dan/atau non fisik tampak dalam pluralitas fenomena alam semesta sebagai keseluruhan yang integral. Terdapat alam fana dan alam akhirat yang abadi di mana manusia akan dimintai pertanggung jawaban dan menerima imbalan atas pelaksanaan tugas hidupnya dari Tuhan YME. Di alam fana ini realitas tidak tidak bersifat given (terberi) dan final, melainkan juga “mewujud” sebagaimana kita manusia dan semua anggota alam semesta berpartisipasi “mewujudkannya”. Manusia adalah makhluk
  • 4. Tuhan YME (asas Ketuhanan YME); manusia adalah kesatuan badani-rohani, eksistensi dan kehidupannya multi dimensi tetapi ia adalah kesatuan utuh yang integral (asas mono dualis dan mono pluralis tetapi integral). Selain itu, Pancasila juga memandang manusia sesuai asas nasionalisme, internasionalisme, demokrasi dan keadilan sosial. Pengetahuan diperoleh melalui keimanan/kepercayaan, berpikir, pengalaman empiris, penghayatan, dan intuisi. Kebenaran pengetahuan ada yang bersifat mutlak, ada pula yang bersifat relatif. Sumber Pertama segala nilai hakikatnya adalah Tuhan YME. Karena manusia adalah makhluk Tuhan, pribadi/individual dan sekaligus insan sosial, maka hakikat nilai diturunkan dari Tuhan YME, masyarakat dan individu. Tujuan Pendidikan. Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas, manusia, pengetahuan dan hakikat nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan seyogyanya bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab Kurikulum Pendidikan. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a) peningkatan iman dan takwa; b) peningkatan akhlak mulia; c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f) tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h) agama; I) dinamika perkembangan global; dan J) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud di atas diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 36 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Metode Pendidikan. Berbagai metode pendidikan yang ada merupakan alternatif untuk diaplikasikan. Sebab, tidak ada satu metode mengajar pun yang terbaik dibanding metode lainnya dalam segala konteks pendidikan. Pemilihan dan aplikasi metode pendidikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan yang hendak dicapai, hakikat manusia atau peserta didik, karakteristik isi/materi pendidikan, dan fasilitas alat bantu pendidikan yang tersedia. Penggunaan metode pendidikan diharapkan mengacu kepada pada prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sebaiknya bersifat multi metode. Praktek pendidikan hendaknya diselenggarakan dengan mengunakan multi metode dengan tetap mengutamakan prinsip cara belajar siswa aktif. Peranan pendidik dan peserta didik tersurat dan tersirat dalam semboyan “ing ngarso sung tulodo”, “ing madya mangun karso”, dan” tut wuri handayani”. Adapun orientasi pendidikannya meliputi fungsi konservasi dan kreasi.