SlideShare a Scribd company logo
Oleh:
Sulis Tyowati (20190208005)
Prodi Manajemen
Senin, 23 Maret 2020
Ekonomi islam
Bab 7
Mekanisme pasar islam
Bab 8
Pendapatan nasional dalam
perspektif Islam
Dosen Pengampu:
Moehammad Kautsar, S.E., M.B.A
Bab 7
Mekanisme pasar islam
Islam dan sistem pasar
 Ajaran Islam dengan tegas menolak sejumlah ideologi Ekonomi yang terkait dengan
keagungan private property. Kepentingan investor, asceticism (menghindari kehidupan
duniawi, Economic egalitarianism maupun authoritarianism (ekonomi terpimpin atau
paham mematuhi seseorang atau badan secara mutlak).
 Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri diatas prinsip persaingan bebas
(perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku mutlak,
akan tetapi kebebasan yang di bungkus oleh frame aturan syariah.
Harga dan persaingan sempurna pada pasar islami
 Pengertian pola normal dari pasar atau “keteraturan alami” dalam istilah Al-Ghazali berkait dengan
ilustrasi dari evolusi pasar.
 Adam Smith menyatakan serahkan saja pada invisible hand, dan “dunia akan teratur dengan
sendirinya”.
 Dasar dari keputusan para pelaku ekonomi adalah voluntary, sehingga otoritas dan komando tidak lagi
terlalu diperlukan. Biaya untuk mempertahankan otoritas pun diminimalkan.
 Penetapan harga menurut Rasul merupakan suatu tindakan yang menzalimi kepentingan para
pedagang, karena para pedagang di pasar akan merasa terpaksa untuk menjual barangnya sesuai dengan
harga patokan, yang tentunya tidak sesuai dengan keridhaannya (Ahmad Nu’man: 1985).
 Ibnu Taimiyah mengatakan jika masyarakat melakukan transaksi jual-beli dalam kondisi normal tanpa
ada bentuk distorsi atau penganiayaan apapun dan terjadi perubahan harga karena sedikitnya
penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak Allah (Atiyah As-Sayyid
Fayyadh:1997).
 Intervensi pemerintah sebagai pelaku pasar dapat dibenarkan jika pasar tidak dalam keadaan sempurna,
dalam arti ada kondisi-kondisi yang menghalangi kompetisi yang fair terjadi (market failure).
 Contoh klasik dari kondisi market failure antara lain:
1. Barang publik
2. Eksternalitas (termasuk pencemaran dan kerusakan lingkungan)
3. Informasi yang tidak simetris
4. Biaya transaksi
5. Kepastian institusional serta masalah dalam distribusi.
 Dalam bahasa lain yang lebih sederhana, intervensi pemerintah adalah untuk menjamin fairness dan
keadilan. Satu hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah untuk memutuskan melakukan intervensi
adalah apakah intervensi perlu dilakukan, apakah dengan adanya intervensi justru akan membawa
kepada kemungkinan terjadinya government failure karena jikabhal ini terjadi justru akan
menimbulkan kerusakan lebih besar dibandingkan market failure.
 Lebih jauh lagi Ibnu Taimiyah membatasi keabsahan pemerintah dalam menetapkan kebijakan
intervensi pada empat situasi dan kondisi berikut:
1. Kebutuhan masyarakat atau hajat orang banyak akan sebuah komoditas (barangmaupun jasa); para fukaha
sepakat bahwa sesuatu yang menjadi hajat orang banyak tidak dapat diperjualbelikan kecuali dengan harga
yang sesuai.
2. Terjadi kasus monopoli (penimbunan); para fukaha sepakat untuk memberlakukan hak Hajar (ketetapan
yang membatasi hak guna dan hak pakai atas kepemilikan barang) oleh pemerintah.
3. Terjadi keadaan al-hasr (pemboikotan), dimana distribusi barang hanya terkonsentrasi pada satu penjual atau
pihak tertentu.
4. Terjadi koalisi dan kolusi antarpara penjual; dimana sejumlah pedagang sepakat untuk melakukan transaksi
diantara mereka sendiri, dengan harga penjualan yang tentunya dibawah harga pasar.
 Ibnu Abidin dalam bukunya yang berjudul “Raddu al-Mukhtar ala ad-Daar al-Mukhtar”
mensinyalir bahwa: “.... Seorang profesional ataupun industriawan tidak dibenarkan untuk melarang
pihak lain yang ingin memasuki dunia profesionalisme atau industri tertentu. Jalan harus dibuka bagi
pihak mana pun yang mau belajar untuk dunia tersebut, tanpa terkecuali dan tidak dihalalkan untuk
menghalanginya” (Atiyah As-Sayyid Fayyadh:1997).
 PERAN PASAR :
1. Peran pasar dalam distribusi barang dan jasa
Pasar terbuka akan mengarahkan kepada distribusi barang dan jasa secara optimal kepada keseluruhan konsumen, selama
daya beli (Purchasing Power) antarpara konsumen dipasar tidak terpaut berjauhan satu dengan lainnya.
2. Peran pasar dalam efisiensi produpri
Kontrol dan pembatasan faktor-faktor produksi dalam tatanan nilai Islam dilakukan dengan memanfaatkan sekali lagi
instrumen harga di pasar. Instrumen harga akan mengarahkan efisiensi bahan baku produksi dari berbagai macam hasil
produksi permintaan konsumen di pasar. Konsep ini menegaskan bahwa setiap harga produk yang dibayarkan oleh
konsumen mewakili atau meng-cover besar ongkos produksi yang diperlukan.
3. Peran pasar dalam distribusi pendapatan
Hukum permintaan dan penawaran di pasar sangat berperan dalam menentukan pendapatan, karena pendapatan di pasar
dipresentasikan oleh harga (price) yang berlaku sebagai alat tukar atas penggunaan jasa ataupun aneka ragam produk.
Perihal harga
dari faktor
produksi dapat
diilustrasikan
dalam pointers
berikut:
Peran pasar dalam
menentukan upah
Peran pasar dalam
menentukan
keuntungan
Peran pasar dalam
menentukan tingkat
pengembalian hasil
lahan
Moral sebagai faktor endogen dalam persaingan di pasar
 Islam menawarkan satu paket aturan moral berbasis hukum syariah yang melindungi setiap kepentingan
pelaku pasar. Aturan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Spiritualisme transaksi perdagangan
2. Aspek hukum dalam mekanisme transaksi perdagangan.
 Para ulama kemudian menyimpulkan satu konsep fiqhiyah yang menegaskan pelarangan bagi para
pelaku pasar untuk mempraktikkan sejumlah transaksi berikut:
1. Transaksi riba, gharar, dan maysir.
2. Transaksi An-Najsy : adanya kesepakatan antara penjual dengan pihak ketiga untuk melakukan penawaran
palsu sehingga dapat memengaruhi perilaku calon pembeli yang sebenarnya.
3. Transaksi Al-Ghaban : transaksi jual-beli yang dilakukan dibawah atau diatas harga yang sebenarnya.
4. Transaksi Al-Ma’dum : jenis penjualan barang dan jasa yang tidak atau belum dimiliki langsung oleh si
penjual.
Pengawasan pasar
 Intelektual muslim menyatakan bahwa sistem pengawasan pasar berlaku dalam sistem
ganda dan berjenjang yaitu:
Pengaw
asan
internal
Pengawasan pelaku pasar
atas dirinya sendiri
Bergantung sepenuhnya pada adanya
pendidikan islami, dengan melandaskan nilai
kepada rasa takut kepada Allah SWT.
Pengawasan eksternal
Pada saat dimana keimanan dan ketaqwaan tidak
bisa lagi dijadikan jaminan, Ajaran Islam
menolerir untuk “memukul tangan” mereka dan
melarangnya dari perbuatan rusak dan merusak.
Pengawasan yang dilakukan
oleh pihak lain
Secara umum baik dalam sejarah maupun ilustrasi para fukaha, para pengawas pasar berfungsi sebagai
berikut:
1. Mengorganisir pasar, agar dapat memfungsikan diri sebagai solusi permasalahan ekonomi
umat melalui mekanisme sistem kompetisi terbuka dan sempurna sesuai dengan aturan main
syariah Islamiyah.
2. Menjamin instrumen harga barang dan vjasa ditentukan sesuai dengan hukum penawaran
dan permintaan. Pada kondisi tidak ideal atau darurat, otoritas (wilayah) hisbah dapat
melakukan intervensi.
3. Melakukan pengawasan produk-produk (barang/jasa) yang masuk di pasar berikut perangkat
instrumen yang dikembangkan untuk transaksinya.
4. Mengupayakan agar informasi dipasar dapat terdistribusikan secara baik kepada para penjual
maupun pembeli, terutama jika informasi tersebut mempunyai peran ataupun dampak yang
besar kepada harga barang maupun jasa yang berlaku di pasar. Otoritas hibah dapat pula
melakukan inspeksi (pemeriksaan) alat timbangan yang digunakan oleh para pelaku pasar.
5. Menjamin tidak adanya praktik monopolistik para pelaku pasar, baik yang berkaitan dengan
produk, faktor produksi maupun permainan harga.
6. Mengupayakan agar prakttik mediator (pencaloan) tidak berlaku dipasar, kecuali keberadaan
mediator tersebut bisa menjamin keberlangsungan kesehatan dan efisiensi mekanisme pasar.
7. Mengupayakan perilaku moral Islami yang berkaitan dengan sistem transaksi perdagangan
ataupun lainnya berlaku di pasar, seperti kejujuran, amanah, toleransi, dan lain sebagainya.
Mekanisme pasar dalam perspektif sejarah
Islam
 Satu kebijakan yang sifatnya memberikan kebebasan maksimal kepada para pelaku dalam
perekonomian untuk melakukan kegiatan yang disukainya, dan meminimalkan campur
tangan pemerintah dalam perekonomian. Sistem ini dikenal dengan sebutan sistem
mekanisme pasar bebas (Sadono Sukirno: 1985).
 Teori ini mendasarkan pada dua asumsi, yaitu:
1. Setiap pelaku ekonomi mengetahui setiap kejadian di pasar dari waktu ke waktu.
2. Mereka mempunyai mobilitas tinggi sehingga dengan mudah menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
 Perekonomian akan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang optimal, apabila setiap anggota masyarakat diberi kebebasan untuk berusaha
berdasarkan kehendak mereka masing-masing.
Penerapan mekanisme pasar di masa Rasulullah hingga di masa Abbasiyah :
1. Masa Rasulullah Saw
Rasulullah menerapkan sejumlah aturan, agar terjadi persaingan pasar yang adil daPat
berlangsung, diantaranya:
 Melarang Tallaqi rukban, yakni menyongsong Khalifah di luar kota. Dengan demikian
pedagang tadi mendapatkan keuntungan dari ketidaktahuan Khalifah yang baru datang dari
luar kota terhadap situasi pasar.
 Dilarang mengurangi timbangan karena itu berarti barang dijual dengan harga sama tetapi
jumlah lebih sedikit.
 Dilarang menyembunyikan cacat barang, karena itu berarti penjual mendapat harga baik dari
barang yang buruk.
 Dan sejumlah larangan lain agar terciptanya persaingan yang adil di pasar.
Yang dilarang oleh Islam dan jelas terkandung dalam sejumlah hadits adalah menimbun barang
(ikhtikar): yakni mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih
sedikit barang agar mendapatkan harga yang lebih tinggi. “ Tidaklah orang melakukan ikhtikar
itu kecuali ia berdosa. “ (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud). Atau hadits lain : “ Barang siapa
yang melakukan ikhtikar untuk merusak harga pasar sehingga harga naik secara tajam, maka ia
berdosa.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
2. Masa Khulafaur Rasyidin
 Padamasa Abu Bakar tidak ada hal yang menonjol kecuali sikap Abu Bakar yang sangat tegas terhadap
satu kaum yang tidak bersedia membayar zakat.
 Di masa Umar Bin Khatab pernah terjadi kenaikan harga gandumdi pasar Madinah. Ini terjadi karena
pasokan melemah, bisa jadi karena gagal panen disejumlah wilayah pemasok gandum. Untuk
mengembalikan harga pada keseimbangan normal, Umar mengimpor gandum dari Mesir, dan
memasoknya ke pasar. Intervensi pasokan diikuti dengan aktifnya lembaga hisbah yang sudah dibentuk
untuk mengawasi pihak-pihak yang bermain di pasar agar tidak berlaku curang. Intervensi sisi
permintaan pun dilakukan dengan menenamkan sikap sederhana dan menjauhkan sikap boros dalam
berbelanja (Karim, 2001).
 Ustman Bin Affan pada awalnya mengikuti kebijakan Umar, namun lambat laun ketika menghadapi
sejumlah hadangan, ia mulai menyimpang dari garis kebijakan Umar. Penyimpanan itu membawa
pengaruh yang kurang baik pada dirinya sendiri dan islam pada umumnya. Berbeda dengan Umar yang
gigih memperoleh harga pasar langsung ke pasar, Ustman memantau situasi pasar lewat diskusi dengan
sejumlah sahabat si masjid.
3. Masa Umayyah
 Pada masa ini merupakan indikasi yang cukup kuat bahwa mekanisme pasar bebas telah diterapkan kala itu,
sebagai kelanjutan kebijaksanaan yang telah diterapkan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin.
 Abu Yusuf mengatakan bahwa “Tidak ada batasan tertentu tentang mahal dan murah yang dapat dipastikan.
Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya
makanan, demikian juga mahal bukan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan
Allah. Kadang-kadang makanan berlimpah tetap mahal, atau makanan langka pun tetap murah.”
 Abu Yusuf ingin mengatakan bahwa kenyataannya harga tidak hanya bergantung pada kekuatan penawaran tetapi
juga permintaan. Karena itu, peningkatan atau penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan penurunan atau
peningkatan dalam produksi.
4. Dinasti Abbasiyah I
 Tokoh pada masa ini adalah Abu Ubaid, Mawardi, Abu Bakr Al-Tartusi dan Al Ghazali.
 Al Ghazali menjelaskan bahwa kurva penawaran bergerak dari kiri ke bawah ke kanan atas,
ia mengatakan “jika petani tidak mendapatkan pembeli untuk barangnya, ia akan
menjualnya pada harga yang lebih murah.” Sedangkan untuk kurva permintaan yang
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, Ghazali menyebutnya sebagai “harga dapat
diturunkan dengan mengurangi permintaan.”
 Yang lebih mengagumkan adalah, Ghazali rupanya telah paham konsep elastisitas
permintaan. Ia berkata, “mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang
lebih murah akan meningkatkan volume penjualan, dan akhirnya meningkatkan keuntungan
pula.” Ia juga mengidentifikasikan bahwa bahan makanan pokok adalah komoditas yang
tidak elastis. “Karena makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangannya harus sedikit
mungkin didorong oleh motif keuntungan. Keuntungan sebaiknya diambil dari komoditas
yang bukan kebutuhan pokok.”
5. Dinasti Abbasiyah II
 Pada dinasti ini ditemukan pemikiran tiga fukaya tentang mekanisme pasar, yakni
Ibnu Taimiyah, Ibnu al-Qayyim, dan Ibnu Khaldun.
Dimana intervensi pemerintah diperlukan ?
 Intervensi pemerintah diperlukan manakala ambang pintu keadilan
terlewati dan tidak ada lagi justifikasi untuk menunggu kekuatan
pasar memperbaiki Pelanggaran tersebut dengan sendirinya.
Bab 8
Pendapatan nasional dalam perspektif Islam
 3 pendekatan dalam mengukur besarnya GNP, yakni dihitung berdasarkan
(Nopirin, 2000):
1. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa.
2. Nilai barang dan jasa akhir.
3. Dari pasar faktor produksi dengan menjumlahkan penerimaan yang diterima oleh
pemilik faktot produksi (upah+bunga+sewa+keuntungan).
 GNP (Gross National Product) adalah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh satu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
 Apabila GNP dikurangi penyusutan maka akan diperoleh produk nasional netto
(NNP), selanjutnya bila NNP dikurangi pajak maka akan diperoleh pendapatan
nasional.
Keberatan terhadap penggunaan gnp
 Beberapa hal bisa disampaikan mengapa GNP kurang dapat digunakan untuk
mengukur kesejahteraan suatu bangsa:
1. Umumnya hanya produk yang masuk pasar yang dihitung dalam GNP.
2. GNP juga tidak menghitung nilai waktu istirahat (leisure time), ini sangat besar
pengaruhnya dalam kesejahteraan.
3. Kejadian buruk seperti bencana alam tidak dihitung dalam GNP, padahal kejadian
tersebut jelas mengurangi kesejahteraan.
4. Masalah polusi juga sering tidak dihitung dalam GNP.
Gnp dalam perspektif Islam
 Yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah
penggunaan parameter falah.
 Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan yang sebenar-benarnya,
dimana komponen-komponen rohaniah masuk kedalam pengertian falah ini.
 Selain harus memasukkan unsur falah dalam menganalisis kesejahteraan,
penghitungan pendapatan nasional berdasarkan Islam juga harus mampu
mengenali bagaimana interaksi instrumen-instrumen wakaf, zakat, dan sedekah
dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Empat Hal Yang Semestinya Bisa diukur dengan Pendekatan
Pendapatan Nasional Berdasarkan Ekonomi Islam, Sehingga
Tingkat Kesejahteraan Bisa Dilihat Secara Lebih Jernih dan Tidak
Bias. Empat Hal Tersebut yaitu:
1. Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan
individu rumah tangga.
2. Pendapatan nasional harus dapat mengukur produksi di sektor pedesaan.
3. Pendapatan nasional harus dapat mengukur kesejahteraan ekonomi Islam.
4. Penghitungan pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan
sosial islami melalui pendugaan nilai santunan antarsaudara dan sedekah.
 Tiga kategori jenis konsumsi:
1. Belanja untuk keperluan publik, seperti membuat jalan, jembatan, jasa polisi dan lain-
lain.
2. Belanja rumah tangga seperti membeli TV, mobil dan barang-barang yang habis
dipakai.
3. Memperkirakan berkurangnya kesejahteraan sebagai akibat urbanisasi, polusi, dan
kemacetan.
 Tiga tambahan pendekatan:
1. Memperkirakan nilai jasa dari barang-barang tahan lama yang dikonsumsi
selama setahun.
2. Memperkirakan nai dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sendiri, yang
tidak melalui transaksi pasar.
3. Mempekirakan nilai dari rekreasi.
Terima kasih
Thankyou

More Related Content

What's hot

New ekonomi 2
New ekonomi 2New ekonomi 2
New ekonomi 2
Maria Yohana
 
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Marselina Marselina
 
Pasar dan harga
Pasar dan hargaPasar dan harga
Pasar dan harga
hendi utomo
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisAbdul Razak
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Janu W
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islam
Neyna Fazadiq
 
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Akbar Sena
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Daryono Soebagiyo
 
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamPemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Nana Tauran Sidik
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
ibnuarpan
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04Daryono Soebagiyo
 
Ekonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideEkonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideFeRy Nababan
 
1. kapitalisme 1
1. kapitalisme   11. kapitalisme   1
1. kapitalisme 1
mharryk
 

What's hot (17)

New ekonomi 2
New ekonomi 2New ekonomi 2
New ekonomi 2
 
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
 
Pasar dan harga
Pasar dan hargaPasar dan harga
Pasar dan harga
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalis
 
Tulisan motivasi
Tulisan motivasiTulisan motivasi
Tulisan motivasi
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islam
 
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
 
Bahan Ajar Sistem Eko
Bahan Ajar Sistem EkoBahan Ajar Sistem Eko
Bahan Ajar Sistem Eko
 
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamPemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis Islam
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.04
 
Hakekat Perekonomian dalam Islam
Hakekat Perekonomian dalam IslamHakekat Perekonomian dalam Islam
Hakekat Perekonomian dalam Islam
 
Ekonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideEkonomi islam-slide
Ekonomi islam-slide
 
1. kapitalisme 1
1. kapitalisme   11. kapitalisme   1
1. kapitalisme 1
 

Similar to Ppt ekonomi islam bab 7 & 8

PERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdfPERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdf
FauziahNurHutauruk
 
Minggu11_Ekonomi Islam.ppt
Minggu11_Ekonomi Islam.pptMinggu11_Ekonomi Islam.ppt
Minggu11_Ekonomi Islam.ppt
AnnisyaKurniawan2
 
dISTORSI PASAR.pdf
dISTORSI PASAR.pdfdISTORSI PASAR.pdf
dISTORSI PASAR.pdf
IhsanD
 
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi IslamDistorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
ade orreo
 
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
MuhammadFarhab1
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikro
nanang aw aw
 
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Janu W
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Janu W
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Janu W
 
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptxEKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
lelyAini1
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Dedy Setiady
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Puspita Ningtiyas
 
Handout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebasHandout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebas
NiLuhPutuSuryaAstiti
 
Rekonstruksi pasar menurut islam
Rekonstruksi pasar menurut islamRekonstruksi pasar menurut islam
Rekonstruksi pasar menurut islamRia Zia Ulfah
 
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensionalPerbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensionalpeningla
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis haritsRietz Wiguna
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
irma248208
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Dedy Setiady
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
Alonira Ayatazzi
 

Similar to Ppt ekonomi islam bab 7 & 8 (20)

PERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdfPERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdf
 
Minggu11_Ekonomi Islam.ppt
Minggu11_Ekonomi Islam.pptMinggu11_Ekonomi Islam.ppt
Minggu11_Ekonomi Islam.ppt
 
dISTORSI PASAR.pdf
dISTORSI PASAR.pdfdISTORSI PASAR.pdf
dISTORSI PASAR.pdf
 
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi IslamDistorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
 
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
10. Mekanisme Pasar Islami.pptx
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikro
 
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
Etika bisnis tugas softSkill Tugas 4
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
 
Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114Etika bisnis tugas soft skill 190114
Etika bisnis tugas soft skill 190114
 
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptxEKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Handout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebasHandout 7 sistem etika pasar bebas
Handout 7 sistem etika pasar bebas
 
Rekonstruksi pasar menurut islam
Rekonstruksi pasar menurut islamRekonstruksi pasar menurut islam
Rekonstruksi pasar menurut islam
 
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensionalPerbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
Perbezaan antara sistem ekonomi islam dengan ekonomi konvensional
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis harits
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
 
Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4Tugas etika bisnis ke 4
Tugas etika bisnis ke 4
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Ppt ekonomi islam bab 7 & 8

  • 1. Oleh: Sulis Tyowati (20190208005) Prodi Manajemen Senin, 23 Maret 2020 Ekonomi islam Bab 7 Mekanisme pasar islam Bab 8 Pendapatan nasional dalam perspektif Islam Dosen Pengampu: Moehammad Kautsar, S.E., M.B.A
  • 3. Islam dan sistem pasar  Ajaran Islam dengan tegas menolak sejumlah ideologi Ekonomi yang terkait dengan keagungan private property. Kepentingan investor, asceticism (menghindari kehidupan duniawi, Economic egalitarianism maupun authoritarianism (ekonomi terpimpin atau paham mematuhi seseorang atau badan secara mutlak).  Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri diatas prinsip persaingan bebas (perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang di bungkus oleh frame aturan syariah.
  • 4. Harga dan persaingan sempurna pada pasar islami  Pengertian pola normal dari pasar atau “keteraturan alami” dalam istilah Al-Ghazali berkait dengan ilustrasi dari evolusi pasar.  Adam Smith menyatakan serahkan saja pada invisible hand, dan “dunia akan teratur dengan sendirinya”.  Dasar dari keputusan para pelaku ekonomi adalah voluntary, sehingga otoritas dan komando tidak lagi terlalu diperlukan. Biaya untuk mempertahankan otoritas pun diminimalkan.  Penetapan harga menurut Rasul merupakan suatu tindakan yang menzalimi kepentingan para pedagang, karena para pedagang di pasar akan merasa terpaksa untuk menjual barangnya sesuai dengan harga patokan, yang tentunya tidak sesuai dengan keridhaannya (Ahmad Nu’man: 1985).  Ibnu Taimiyah mengatakan jika masyarakat melakukan transaksi jual-beli dalam kondisi normal tanpa ada bentuk distorsi atau penganiayaan apapun dan terjadi perubahan harga karena sedikitnya penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak Allah (Atiyah As-Sayyid Fayyadh:1997).  Intervensi pemerintah sebagai pelaku pasar dapat dibenarkan jika pasar tidak dalam keadaan sempurna, dalam arti ada kondisi-kondisi yang menghalangi kompetisi yang fair terjadi (market failure).
  • 5.  Contoh klasik dari kondisi market failure antara lain: 1. Barang publik 2. Eksternalitas (termasuk pencemaran dan kerusakan lingkungan) 3. Informasi yang tidak simetris 4. Biaya transaksi 5. Kepastian institusional serta masalah dalam distribusi.  Dalam bahasa lain yang lebih sederhana, intervensi pemerintah adalah untuk menjamin fairness dan keadilan. Satu hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah untuk memutuskan melakukan intervensi adalah apakah intervensi perlu dilakukan, apakah dengan adanya intervensi justru akan membawa kepada kemungkinan terjadinya government failure karena jikabhal ini terjadi justru akan menimbulkan kerusakan lebih besar dibandingkan market failure.  Lebih jauh lagi Ibnu Taimiyah membatasi keabsahan pemerintah dalam menetapkan kebijakan intervensi pada empat situasi dan kondisi berikut: 1. Kebutuhan masyarakat atau hajat orang banyak akan sebuah komoditas (barangmaupun jasa); para fukaha sepakat bahwa sesuatu yang menjadi hajat orang banyak tidak dapat diperjualbelikan kecuali dengan harga yang sesuai. 2. Terjadi kasus monopoli (penimbunan); para fukaha sepakat untuk memberlakukan hak Hajar (ketetapan yang membatasi hak guna dan hak pakai atas kepemilikan barang) oleh pemerintah. 3. Terjadi keadaan al-hasr (pemboikotan), dimana distribusi barang hanya terkonsentrasi pada satu penjual atau pihak tertentu. 4. Terjadi koalisi dan kolusi antarpara penjual; dimana sejumlah pedagang sepakat untuk melakukan transaksi diantara mereka sendiri, dengan harga penjualan yang tentunya dibawah harga pasar.
  • 6.  Ibnu Abidin dalam bukunya yang berjudul “Raddu al-Mukhtar ala ad-Daar al-Mukhtar” mensinyalir bahwa: “.... Seorang profesional ataupun industriawan tidak dibenarkan untuk melarang pihak lain yang ingin memasuki dunia profesionalisme atau industri tertentu. Jalan harus dibuka bagi pihak mana pun yang mau belajar untuk dunia tersebut, tanpa terkecuali dan tidak dihalalkan untuk menghalanginya” (Atiyah As-Sayyid Fayyadh:1997).  PERAN PASAR : 1. Peran pasar dalam distribusi barang dan jasa Pasar terbuka akan mengarahkan kepada distribusi barang dan jasa secara optimal kepada keseluruhan konsumen, selama daya beli (Purchasing Power) antarpara konsumen dipasar tidak terpaut berjauhan satu dengan lainnya. 2. Peran pasar dalam efisiensi produpri Kontrol dan pembatasan faktor-faktor produksi dalam tatanan nilai Islam dilakukan dengan memanfaatkan sekali lagi instrumen harga di pasar. Instrumen harga akan mengarahkan efisiensi bahan baku produksi dari berbagai macam hasil produksi permintaan konsumen di pasar. Konsep ini menegaskan bahwa setiap harga produk yang dibayarkan oleh konsumen mewakili atau meng-cover besar ongkos produksi yang diperlukan. 3. Peran pasar dalam distribusi pendapatan Hukum permintaan dan penawaran di pasar sangat berperan dalam menentukan pendapatan, karena pendapatan di pasar dipresentasikan oleh harga (price) yang berlaku sebagai alat tukar atas penggunaan jasa ataupun aneka ragam produk.
  • 7. Perihal harga dari faktor produksi dapat diilustrasikan dalam pointers berikut: Peran pasar dalam menentukan upah Peran pasar dalam menentukan keuntungan Peran pasar dalam menentukan tingkat pengembalian hasil lahan
  • 8. Moral sebagai faktor endogen dalam persaingan di pasar  Islam menawarkan satu paket aturan moral berbasis hukum syariah yang melindungi setiap kepentingan pelaku pasar. Aturan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Spiritualisme transaksi perdagangan 2. Aspek hukum dalam mekanisme transaksi perdagangan.  Para ulama kemudian menyimpulkan satu konsep fiqhiyah yang menegaskan pelarangan bagi para pelaku pasar untuk mempraktikkan sejumlah transaksi berikut: 1. Transaksi riba, gharar, dan maysir. 2. Transaksi An-Najsy : adanya kesepakatan antara penjual dengan pihak ketiga untuk melakukan penawaran palsu sehingga dapat memengaruhi perilaku calon pembeli yang sebenarnya. 3. Transaksi Al-Ghaban : transaksi jual-beli yang dilakukan dibawah atau diatas harga yang sebenarnya. 4. Transaksi Al-Ma’dum : jenis penjualan barang dan jasa yang tidak atau belum dimiliki langsung oleh si penjual.
  • 9. Pengawasan pasar  Intelektual muslim menyatakan bahwa sistem pengawasan pasar berlaku dalam sistem ganda dan berjenjang yaitu: Pengaw asan internal Pengawasan pelaku pasar atas dirinya sendiri Bergantung sepenuhnya pada adanya pendidikan islami, dengan melandaskan nilai kepada rasa takut kepada Allah SWT. Pengawasan eksternal Pada saat dimana keimanan dan ketaqwaan tidak bisa lagi dijadikan jaminan, Ajaran Islam menolerir untuk “memukul tangan” mereka dan melarangnya dari perbuatan rusak dan merusak. Pengawasan yang dilakukan oleh pihak lain
  • 10. Secara umum baik dalam sejarah maupun ilustrasi para fukaha, para pengawas pasar berfungsi sebagai berikut: 1. Mengorganisir pasar, agar dapat memfungsikan diri sebagai solusi permasalahan ekonomi umat melalui mekanisme sistem kompetisi terbuka dan sempurna sesuai dengan aturan main syariah Islamiyah. 2. Menjamin instrumen harga barang dan vjasa ditentukan sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan. Pada kondisi tidak ideal atau darurat, otoritas (wilayah) hisbah dapat melakukan intervensi. 3. Melakukan pengawasan produk-produk (barang/jasa) yang masuk di pasar berikut perangkat instrumen yang dikembangkan untuk transaksinya. 4. Mengupayakan agar informasi dipasar dapat terdistribusikan secara baik kepada para penjual maupun pembeli, terutama jika informasi tersebut mempunyai peran ataupun dampak yang besar kepada harga barang maupun jasa yang berlaku di pasar. Otoritas hibah dapat pula melakukan inspeksi (pemeriksaan) alat timbangan yang digunakan oleh para pelaku pasar. 5. Menjamin tidak adanya praktik monopolistik para pelaku pasar, baik yang berkaitan dengan produk, faktor produksi maupun permainan harga. 6. Mengupayakan agar prakttik mediator (pencaloan) tidak berlaku dipasar, kecuali keberadaan mediator tersebut bisa menjamin keberlangsungan kesehatan dan efisiensi mekanisme pasar. 7. Mengupayakan perilaku moral Islami yang berkaitan dengan sistem transaksi perdagangan ataupun lainnya berlaku di pasar, seperti kejujuran, amanah, toleransi, dan lain sebagainya.
  • 11. Mekanisme pasar dalam perspektif sejarah Islam  Satu kebijakan yang sifatnya memberikan kebebasan maksimal kepada para pelaku dalam perekonomian untuk melakukan kegiatan yang disukainya, dan meminimalkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Sistem ini dikenal dengan sebutan sistem mekanisme pasar bebas (Sadono Sukirno: 1985).  Teori ini mendasarkan pada dua asumsi, yaitu: 1. Setiap pelaku ekonomi mengetahui setiap kejadian di pasar dari waktu ke waktu. 2. Mereka mempunyai mobilitas tinggi sehingga dengan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.  Perekonomian akan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, apabila setiap anggota masyarakat diberi kebebasan untuk berusaha berdasarkan kehendak mereka masing-masing.
  • 12. Penerapan mekanisme pasar di masa Rasulullah hingga di masa Abbasiyah : 1. Masa Rasulullah Saw Rasulullah menerapkan sejumlah aturan, agar terjadi persaingan pasar yang adil daPat berlangsung, diantaranya:  Melarang Tallaqi rukban, yakni menyongsong Khalifah di luar kota. Dengan demikian pedagang tadi mendapatkan keuntungan dari ketidaktahuan Khalifah yang baru datang dari luar kota terhadap situasi pasar.  Dilarang mengurangi timbangan karena itu berarti barang dijual dengan harga sama tetapi jumlah lebih sedikit.  Dilarang menyembunyikan cacat barang, karena itu berarti penjual mendapat harga baik dari barang yang buruk.  Dan sejumlah larangan lain agar terciptanya persaingan yang adil di pasar. Yang dilarang oleh Islam dan jelas terkandung dalam sejumlah hadits adalah menimbun barang (ikhtikar): yakni mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang agar mendapatkan harga yang lebih tinggi. “ Tidaklah orang melakukan ikhtikar itu kecuali ia berdosa. “ (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud). Atau hadits lain : “ Barang siapa yang melakukan ikhtikar untuk merusak harga pasar sehingga harga naik secara tajam, maka ia berdosa.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
  • 13. 2. Masa Khulafaur Rasyidin  Padamasa Abu Bakar tidak ada hal yang menonjol kecuali sikap Abu Bakar yang sangat tegas terhadap satu kaum yang tidak bersedia membayar zakat.  Di masa Umar Bin Khatab pernah terjadi kenaikan harga gandumdi pasar Madinah. Ini terjadi karena pasokan melemah, bisa jadi karena gagal panen disejumlah wilayah pemasok gandum. Untuk mengembalikan harga pada keseimbangan normal, Umar mengimpor gandum dari Mesir, dan memasoknya ke pasar. Intervensi pasokan diikuti dengan aktifnya lembaga hisbah yang sudah dibentuk untuk mengawasi pihak-pihak yang bermain di pasar agar tidak berlaku curang. Intervensi sisi permintaan pun dilakukan dengan menenamkan sikap sederhana dan menjauhkan sikap boros dalam berbelanja (Karim, 2001).  Ustman Bin Affan pada awalnya mengikuti kebijakan Umar, namun lambat laun ketika menghadapi sejumlah hadangan, ia mulai menyimpang dari garis kebijakan Umar. Penyimpanan itu membawa pengaruh yang kurang baik pada dirinya sendiri dan islam pada umumnya. Berbeda dengan Umar yang gigih memperoleh harga pasar langsung ke pasar, Ustman memantau situasi pasar lewat diskusi dengan sejumlah sahabat si masjid. 3. Masa Umayyah  Pada masa ini merupakan indikasi yang cukup kuat bahwa mekanisme pasar bebas telah diterapkan kala itu, sebagai kelanjutan kebijaksanaan yang telah diterapkan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin.  Abu Yusuf mengatakan bahwa “Tidak ada batasan tertentu tentang mahal dan murah yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. Kadang-kadang makanan berlimpah tetap mahal, atau makanan langka pun tetap murah.”  Abu Yusuf ingin mengatakan bahwa kenyataannya harga tidak hanya bergantung pada kekuatan penawaran tetapi juga permintaan. Karena itu, peningkatan atau penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan penurunan atau peningkatan dalam produksi.
  • 14. 4. Dinasti Abbasiyah I  Tokoh pada masa ini adalah Abu Ubaid, Mawardi, Abu Bakr Al-Tartusi dan Al Ghazali.  Al Ghazali menjelaskan bahwa kurva penawaran bergerak dari kiri ke bawah ke kanan atas, ia mengatakan “jika petani tidak mendapatkan pembeli untuk barangnya, ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah.” Sedangkan untuk kurva permintaan yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, Ghazali menyebutnya sebagai “harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.”  Yang lebih mengagumkan adalah, Ghazali rupanya telah paham konsep elastisitas permintaan. Ia berkata, “mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan, dan akhirnya meningkatkan keuntungan pula.” Ia juga mengidentifikasikan bahwa bahan makanan pokok adalah komoditas yang tidak elastis. “Karena makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangannya harus sedikit mungkin didorong oleh motif keuntungan. Keuntungan sebaiknya diambil dari komoditas yang bukan kebutuhan pokok.” 5. Dinasti Abbasiyah II  Pada dinasti ini ditemukan pemikiran tiga fukaya tentang mekanisme pasar, yakni Ibnu Taimiyah, Ibnu al-Qayyim, dan Ibnu Khaldun.
  • 15. Dimana intervensi pemerintah diperlukan ?  Intervensi pemerintah diperlukan manakala ambang pintu keadilan terlewati dan tidak ada lagi justifikasi untuk menunggu kekuatan pasar memperbaiki Pelanggaran tersebut dengan sendirinya.
  • 16. Bab 8 Pendapatan nasional dalam perspektif Islam
  • 17.  3 pendekatan dalam mengukur besarnya GNP, yakni dihitung berdasarkan (Nopirin, 2000): 1. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa. 2. Nilai barang dan jasa akhir. 3. Dari pasar faktor produksi dengan menjumlahkan penerimaan yang diterima oleh pemilik faktot produksi (upah+bunga+sewa+keuntungan).  GNP (Gross National Product) adalah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh satu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.  Apabila GNP dikurangi penyusutan maka akan diperoleh produk nasional netto (NNP), selanjutnya bila NNP dikurangi pajak maka akan diperoleh pendapatan nasional.
  • 18. Keberatan terhadap penggunaan gnp  Beberapa hal bisa disampaikan mengapa GNP kurang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan suatu bangsa: 1. Umumnya hanya produk yang masuk pasar yang dihitung dalam GNP. 2. GNP juga tidak menghitung nilai waktu istirahat (leisure time), ini sangat besar pengaruhnya dalam kesejahteraan. 3. Kejadian buruk seperti bencana alam tidak dihitung dalam GNP, padahal kejadian tersebut jelas mengurangi kesejahteraan. 4. Masalah polusi juga sering tidak dihitung dalam GNP.
  • 19. Gnp dalam perspektif Islam  Yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah penggunaan parameter falah.  Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan yang sebenar-benarnya, dimana komponen-komponen rohaniah masuk kedalam pengertian falah ini.  Selain harus memasukkan unsur falah dalam menganalisis kesejahteraan, penghitungan pendapatan nasional berdasarkan Islam juga harus mampu mengenali bagaimana interaksi instrumen-instrumen wakaf, zakat, dan sedekah dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
  • 20. Empat Hal Yang Semestinya Bisa diukur dengan Pendekatan Pendapatan Nasional Berdasarkan Ekonomi Islam, Sehingga Tingkat Kesejahteraan Bisa Dilihat Secara Lebih Jernih dan Tidak Bias. Empat Hal Tersebut yaitu: 1. Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga. 2. Pendapatan nasional harus dapat mengukur produksi di sektor pedesaan. 3. Pendapatan nasional harus dapat mengukur kesejahteraan ekonomi Islam. 4. Penghitungan pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial islami melalui pendugaan nilai santunan antarsaudara dan sedekah.
  • 21.  Tiga kategori jenis konsumsi: 1. Belanja untuk keperluan publik, seperti membuat jalan, jembatan, jasa polisi dan lain- lain. 2. Belanja rumah tangga seperti membeli TV, mobil dan barang-barang yang habis dipakai. 3. Memperkirakan berkurangnya kesejahteraan sebagai akibat urbanisasi, polusi, dan kemacetan.  Tiga tambahan pendekatan: 1. Memperkirakan nilai jasa dari barang-barang tahan lama yang dikonsumsi selama setahun. 2. Memperkirakan nai dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sendiri, yang tidak melalui transaksi pasar. 3. Mempekirakan nilai dari rekreasi.