PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
1. IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
SISWA KELAS IV SD NEGERI MUNJUL 1
PTK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Unsur pada Kenaikan Pangkat Dari Gol. III/D ke IV/A
Oleh:
DIDI HAFIDZI, S.Ag
NIP. 19680929 200801 1 003
SD NEGERI MUNJUL 1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KECAMATAN MUNJUL
KABUPATEN PANDEGLANG
2019
2. LATAR BELAKANG
Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa
depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.
Salah satu tujuan pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan individual, sehingga potensi kejiwaan anak dapat diaktualisasikan
secara sempurna.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran
yang di dalamnya mencakup pelajaran memahami, menghayati, dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam kenyataan yang
ada di lapangan mata pelajaran pendidikan agama Islam dewasa ini mutunya
masih rentan karena belum mencapai target yang diinginkan secara memadai,
hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam memahami materi yang sukar
diterima. Selain itu metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar
masih terpaku pada buku-buku pelajaran
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Implementasi Metode Diskusi dan Dalam Meningkatkan Belajar
(Pelajaran Pendidikan Agama Islam) Siswa Kelas IV SD Negeri Munjul 1”
3. Agar tujuan dalam proses belajar mengajar bisa tercapai secara efektif dan efisien,
kemampuan seorang pendidik dalam menguasai materi tidaklah mencukupi.
Disamping penguasan materi, seorang pendidik juga harus memiliki kemampuan
untuk mengelolah roses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui teknik atau
metode penyampaian metari yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan meteri yang diajarkan dan juga kemampuan anak didik yang menerimah
materi.
Istilah metode berasal dari dua kata yaitu Meta dan Hodos. Meta berarti melalui
dan Hodos yang berarti cara. Dengan demikian, Metode berarti jalan atau cara
yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu ada juga yang
mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan
menyusun data bagi data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu
tersebut ( Imam Badadib, 1987:14). Pada intinya intinya metode berfungsi sebagai
pengantar sebuah tujuan kepada obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan
perkembangan obyek sasaran tersebut.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks oleh karenanya maka
hamper tidak mungkin untuk menunjukkan dan juga menimbulkan bahwa suatu
metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar
yang lainnya, dalam usaha maencapai tujuan pembelajaran.
KAJIAN PUSTAKA
4. Dengan diterapkannya metode diskusi di Kelas IV SDN Munjul 1 pada
pertemuan yang pertama ini kelihatan telah membawa hasil yaitu
adanya sebagian siswa yang antusias dalam mengikuti pelajaran.
Penerapan metode ini tidak luput dari adanya suatu kegagalan yaitu
dengan adanya sebagian siswa yang berbicara sendiri, rame dengan
teman-temannya pada waktu pembelajaran dilakukan. Kegagalan ini
dapat disebabkan oleh:
1. Karena kondisi waktu, yang mana proses belajar mengajar tersebut butuh waktu banyak
2. Kurangnya kesiapan siswa dalam belajar
Dan untuk refleksi atau pembenahan terhadap adanya kegagalan ini
adalah:
1. Guru harus bisa memotivasi siswa
2. Guru jangan hanya terpaku hanya dengan satu metode saja (Diskusi) akan tetapi harus diselingi
dengan metode yang lain
3. Guru harus memberikan tugas atau hukuman bagi siswa yang malas dalam mengikuti pelajaran.
HASIL PENELITIAN SIKLUS I
5. HASIL PENELITIAN SIKLUS II
Ketika PBM berlangsung, nampak kondisi kelas banyak mengalami
perubahan, hal ini nampak dengan perubahan siswa yang antusias
dalam mengikuti pembelajaran, dan juga banyaknya siswa yang
mengajukan pertanyan-pertanyaan sebelum proses pembelajaran
dimulai.
Dari hasil pengamatan bahwa tindakan yang dilakukan telah
mendekati hasil yang maksimum. Oleh karenanya tidak perlu lagi
menyusun rencana tindakan.
6. HASIL PENELITIAN SIKLUS III
Ketika proses PBM ini berlangsung masih terlihat dengan jelas
perubahan kondisi kelas yang bagus diman siswa bertambah
banyak yang bertanya dan juga keantusiasan siswa dalam
pembelajaran sehingga pelajaran berjalan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dari hasil pengamatan jelas bahwa penelitian tindakan kelas
yang dilakukan oleh peneliti telah mendekati hasil yang
maksimal sehingga tidak perlu menyusun rencana tindakan.
7. PEMBAHASAN SETIAP SIKLUS
Penelitian tidakan kelas yang dilakukan di Kelas IV SD Negeri Munjul 1 adalah dengan menggunakan metode
Diskusi. Penelitian di Kelas IV SD Negeri Munjul 1 ini merupakan penelitian kualitatif yang menggambarkan
berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari suatu penelitian dalam penelitian ini tentunya
peneliti mengalami hambatan, namun hambatan tersebut tidak begitu berat terutama mengenai penerapan
metode Diskusi yang dapat menjadikan siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikirnya (kognitif) dan
dapat meningkatkan Prestasi belajar siswa.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Kelas IV SD Negeri Munjul 1 dimulai pada tanggal 17 Oktober 2019
sampai dengan tanggal 24 Oktober 2019. penelitian ini dilakukan tiap hari Jum’at dan penelitian ini berjalan
selam lima kali pertemuan peneliti telah menggunakan metode Diskusi yang mana dalam pelaksanaannya
telah terjadi suatu hambatan atau adanya suatu kegagalan atau hambatan yaitu dengan adanya sebagian
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran pada waktu prosess belajar mengajar PBM dilakukan serta
kurang adanya respon dari murid terhadap stimulus yang diberikan oleh guru.
Pada pertemuan kesatu sampai dengan pertemuan yang ketiga telah mengalami perubahan yang berupa :
peningkatan Prestasi belajar dan peningkatan pemahan siswa terhadap pendidikan agama islam.
Dalam penerapan metode Diskusi guru bukan hanya membuat siswa pasif, melainkan guru membimbing
siswa untuk selalu aktif bertanya atau memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir secara aktif,
kreatif, dan inovatif karena guru memberi stimulus yang direspon dengan baik oleh murid.
Penerapan metode Diskusi dalam menarik siswa dan juga peningkatan kemampauan serta motivasi siswa
dalam memahami pendidikan agama islam khususnya di Kelas IV ternyata cukup efektif dan juga efesien dan
dapat diketahi dari hasil pre tes dan post tes serta hasil ulangan Bab yang telah mencapai hasil yang
memuaskan.
8. KESIMPULAN
Setelah peneliti mengadakan pengamatan terhadap penerapan metode diskusi dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka
dari sini dapat ditarik kesimpulan :
Metode diskusi adalah salah satu metode yang dapat digunakan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran
Keaktifan siswa dalam proses diskusi dapat dirangsang melalui beberapa penghargaan
seperti halnya memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif dalam proses diskusi
Penugasan disini dapat membantu siswa untuk lebih bisa memahami, menghayati, mata
pelajaran pendidikan agama Islam
Penugasan juga dapat megukur siswa dari ranah kognitif dan afektifnya
Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil yang dicapai yang
diraih siswa serta semangat dan perhatian siswa terhadap suatu mata pelajaran
Kendala yang sering muncul di dalam proses diskusi adalah pertanyaan dan jawaban yang
kurang mengena sasaaran, disini dikarenakan peserta diskusi kurang begitu memahami
materi yang dibahas
Kendala yang sering muncul dalam penugasan siswa sering mengumpulkan tugas tidak
tepat waktu dengan berbagai alasan