Dokumen tersebut membahas tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia melalui edukasi, kearifan lokal, dan teknologi modern. Terdapat tiga tahapan penanggulangan bencana yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis bencana alam serta lembaga-lembaga terkait penanggulangan bencana di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang bencana dan manajemen bencana. Terdapat beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan banjir. Dokumen juga menjelaskan upaya mitigasi, pencegahan, dan penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup, kualitas lingkungan, pencemaran lingkungan, siklus-siklus ekosistem, dan pembangunan berkelanjutan. Unsur-unsur lingkungan hidup, jenis-jenis lingkungan, dan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan serta pembangunan berkelanjutan dijelaskan secara singkat.
Gunung berapi memiliki berbagai ciri dan jenis. Ada gunung berapi aktif dan tidak aktif, stratovolcano, perisai, cinder cone, dan kaldera. Letusan gunung berapi dapat memberikan dampak positif seperti tanah subur namun juga negatif seperti polusi udara, gangguan ekonomi, dan bencana alam. Contoh kasus letusan gunung berapi yang merugikan adalah Merapi 2010, Krakatau 1883, dan Tambora 1815.
Pertemuan 2 mitigasi bencana alam siklus penanggulangan bencana alamardhy muhfir
Dokumen tersebut merangkum siklus penanggulangan bencana alam yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dan empat hal penting dalam mitigasi bencana alam seperti informasi rawan bencana, sosialisasi ke masyarakat, penyelamatan diri, dan penataan kawasan rawan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 5 orang, gejala letusan gunung berapi, tahapan penanggulangan bencana gunung berapi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya letusan, serta tingkat kewaspadaan gunung berapi.
Dokumen tersebut membahas tentang bencana dan manajemen bencana. Terdapat beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan banjir. Dokumen juga menjelaskan upaya mitigasi, pencegahan, dan penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup, kualitas lingkungan, pencemaran lingkungan, siklus-siklus ekosistem, dan pembangunan berkelanjutan. Unsur-unsur lingkungan hidup, jenis-jenis lingkungan, dan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan serta pembangunan berkelanjutan dijelaskan secara singkat.
Gunung berapi memiliki berbagai ciri dan jenis. Ada gunung berapi aktif dan tidak aktif, stratovolcano, perisai, cinder cone, dan kaldera. Letusan gunung berapi dapat memberikan dampak positif seperti tanah subur namun juga negatif seperti polusi udara, gangguan ekonomi, dan bencana alam. Contoh kasus letusan gunung berapi yang merugikan adalah Merapi 2010, Krakatau 1883, dan Tambora 1815.
Pertemuan 2 mitigasi bencana alam siklus penanggulangan bencana alamardhy muhfir
Dokumen tersebut merangkum siklus penanggulangan bencana alam yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dan empat hal penting dalam mitigasi bencana alam seperti informasi rawan bencana, sosialisasi ke masyarakat, penyelamatan diri, dan penataan kawasan rawan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 5 orang, gejala letusan gunung berapi, tahapan penanggulangan bencana gunung berapi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya letusan, serta tingkat kewaspadaan gunung berapi.
Dokumen ini membahas berbagai klasifikasi bentuk lahan berdasarkan proses pembentukannya, seperti fluvial, vulkanik, aeolian, solutional, dan lainnya. Beberapa pendekatan klasifikasi dijelaskan seperti menurut Lobeck, von Englen, Verstappen & Zuidam, Summerfield, dan Dessaunet.
Dokumen ini membahas tentang tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Erosi dapat terjadi oleh air, gelombang laut, gletser, dan gaya berat. Sedimentasi dapat terjadi oleh air, angin, air laut, dan gletser. Tenaga eksogen memiliki dampak positif seperti membentuk habitat baru, tetapi juga negatif seperti mengurangi kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tektonisme dan vulkanisme. Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal yang menghasilkan bentuk lipatan dan patahan, sedangkan vulkanisme adalah gejala yang terjadi akibat aktivitas magma di dalam bumi yang dapat menyebabkan gunung berapi meletus. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis gerakan tektonik, gunung api, dan hasil erupsi
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena geosfer khususnya litosfer. Litosfer terdiri atas lapisan batuan pembentuk kulit bumi dengan kedalaman sekitar 100 km. Batuan dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang terbentuk melalui siklus batuan yaitu proses perubahan batuan dari magma menjadi batu hingga kembali menjadi magma.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Dokumen tersebut membahas tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia melalui edukasi, kearifan lokal, dan teknologi modern. Terdapat tiga tahapan penanggulangan bencana yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis bencana alam di Indonesia serta peran lembaga dan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam.
Dokumen tersebut membahas tentang meteorologi dan iklim serta peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam memberikan informasi cuaca kepada masyarakat. Dibahas pula berbagai konsep dasar seperti struktur atmosfer, unsur-unsur cuaca, skala meteorologi, dan alat observasi cuaca yang digunakan BMKG."
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalNurfaizatul Jannah
Naiknya suhu permukaan laut di Pasifik Tengah dan Timur mengakibatkan perubahan cuaca dan iklim global, dimana saat terjadinya El-Nino Indonesia mengalami kekeringan dan hal sebaliknya terjadi pada Amerika Selatan
Dokumen tersebut membahas tentang atmosfer dan unsur-unsur cuaca serta iklim, termasuk lapisan atmosfer, suhu, angin, awan, kelembaban, tekanan udara, dan jenis-jenis hujan. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemanasan udara oleh matahari dan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara.
Siklon tropis adalah pusaran udara terorganisir yang terbentuk di lautan tropis atau sub-tropis. Siklon tropis memiliki potensi merusak berupa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Siklus hidupnya meliputi tahap pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tempat yang sering mengalami siklon tropis adalah Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Beberapa siklon tropis yang pernah
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik bumi. Gempa diukur menggunakan skala Richter dan dapat menyebabkan kerusakan besar jika skalanya besar. Wilayah yang sering mengalami gempa adalah Cincin Api Pasifik di sekitar Samudra Pasifik.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bencana alam dan penanggulangannya. Terdapat beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tsunami. Bencana-bencana tersebut dapat menimbulkan dampak lingkungan, infrastruktur, ekonomi, dan korban jiwa. Untuk memitigasi dampaknya dapat dilakukan pendekatan struktural maupun non struktural seperti p
Dokumen ini membahas berbagai klasifikasi bentuk lahan berdasarkan proses pembentukannya, seperti fluvial, vulkanik, aeolian, solutional, dan lainnya. Beberapa pendekatan klasifikasi dijelaskan seperti menurut Lobeck, von Englen, Verstappen & Zuidam, Summerfield, dan Dessaunet.
Dokumen ini membahas tentang tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Erosi dapat terjadi oleh air, gelombang laut, gletser, dan gaya berat. Sedimentasi dapat terjadi oleh air, angin, air laut, dan gletser. Tenaga eksogen memiliki dampak positif seperti membentuk habitat baru, tetapi juga negatif seperti mengurangi kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tektonisme dan vulkanisme. Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal yang menghasilkan bentuk lipatan dan patahan, sedangkan vulkanisme adalah gejala yang terjadi akibat aktivitas magma di dalam bumi yang dapat menyebabkan gunung berapi meletus. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis gerakan tektonik, gunung api, dan hasil erupsi
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena geosfer khususnya litosfer. Litosfer terdiri atas lapisan batuan pembentuk kulit bumi dengan kedalaman sekitar 100 km. Batuan dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang terbentuk melalui siklus batuan yaitu proses perubahan batuan dari magma menjadi batu hingga kembali menjadi magma.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Dokumen tersebut membahas tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia melalui edukasi, kearifan lokal, dan teknologi modern. Terdapat tiga tahapan penanggulangan bencana yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis bencana alam di Indonesia serta peran lembaga dan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam.
Dokumen tersebut membahas tentang meteorologi dan iklim serta peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam memberikan informasi cuaca kepada masyarakat. Dibahas pula berbagai konsep dasar seperti struktur atmosfer, unsur-unsur cuaca, skala meteorologi, dan alat observasi cuaca yang digunakan BMKG."
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalNurfaizatul Jannah
Naiknya suhu permukaan laut di Pasifik Tengah dan Timur mengakibatkan perubahan cuaca dan iklim global, dimana saat terjadinya El-Nino Indonesia mengalami kekeringan dan hal sebaliknya terjadi pada Amerika Selatan
Dokumen tersebut membahas tentang atmosfer dan unsur-unsur cuaca serta iklim, termasuk lapisan atmosfer, suhu, angin, awan, kelembaban, tekanan udara, dan jenis-jenis hujan. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemanasan udara oleh matahari dan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara.
Siklon tropis adalah pusaran udara terorganisir yang terbentuk di lautan tropis atau sub-tropis. Siklon tropis memiliki potensi merusak berupa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Siklus hidupnya meliputi tahap pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tempat yang sering mengalami siklon tropis adalah Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Beberapa siklon tropis yang pernah
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik bumi. Gempa diukur menggunakan skala Richter dan dapat menyebabkan kerusakan besar jika skalanya besar. Wilayah yang sering mengalami gempa adalah Cincin Api Pasifik di sekitar Samudra Pasifik.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bencana alam dan penanggulangannya. Terdapat beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tsunami. Bencana-bencana tersebut dapat menimbulkan dampak lingkungan, infrastruktur, ekonomi, dan korban jiwa. Untuk memitigasi dampaknya dapat dilakukan pendekatan struktural maupun non struktural seperti p
1. Penelitian ini membuat rute evakuasi bencana banjir di Kota Gorontalo dengan menggunakan teknologi SIG.
2. Data spasial seperti peta penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan zonasi banjir digunakan untuk menganalisis rute evakuasi.
3. Hasilnya adalah peta rute evakuasi dari daerah rawan banjir tinggi ke tempat pengungsian.
Dokumen tersebut membahas tentang mitigasi bencana alam di Indonesia, termasuk jenis bencana alam, sebarannya, upaya pengurangan risiko, dan kelembagaan penanggulangannya. Bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi dan banjir, karena sebaran wilayah rawan dan karakteristik geografis Indonesia. Upaya mitigasi meliputi pencegahan, mitigasi struktural non-struktural, serta peningkatan k
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut merangkum tentang rencana mitigasi bencana yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bencana dan mitigasi bencana, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti identifikasi daerah rawan bencana, penelitian dampak bencana, dan pembentukan kelompok tanggap darurat di desa.
Dokumen tersebut membahas tentang proses alam di pesisir dan bencana alam di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi bumi yang terdiri dari lempeng tektonik dan arus konveksi, serta kondisi geologis Indonesia yang rawan gempa bumi dan letusan gunung api. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kebakaran hutan beserta penyebab-
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptxDonnySetiawan26
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bahaya dan bencana, serta tahapan manajemen bencana mulai dari pra-bencana (pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan), saat bencana (peringatan dini, tanggap darurat), hingga pasca-bencana (bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, rekonstruksi).
Manajemen bencana di Indonesia berfokus pada pencegahan dan mitigasi bencana melalui pemetaan daerah rawan bencana, peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur tangguh. Pendekatan ini bertujuan mengurangi dampak bencana bagi masyarakat.
Manajemen penanggulangan bencana meliputi upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi untuk meminimalkan dampak bencana. Jenis bencana terdiri atas alam, nonalam, dan sosial yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. BAB 2
JENIS DAN PENANGGULANGAN BENCANA
ALAM MELALUI EDUKASI, KEARIFAN LOKAL,
DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODERN
3. A. JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA ALAM
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Sumber
:
pixabay.com
4. Ada tiga jenis bencana. Ketiga jenis bencana itu adalah sebagai berikut.
Bencana alam adalah bencana
yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan
fenomena alam, seperti gempa
bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, tanah longsor dan
abrasi.
Sumber: static.flickr.com
Bencana alam
5. Bencana nonalam adalah
bencana yang diakibatkan
peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam, antara
lain seperti:
• Kegagalan teknologi
• Kegagalan modernisasi
• Epidemi
• Wabah penyakit.
Bencana nonalam
6. Bencana sosial adalah
bencana yang diakibatkan
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan
oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas
masyarakat dan teror
Sumber: commons.wikimedia.org
Bencana sosial
7. Ada tiga jenis bencana alam. Ketiga jenis bencana alam itu antara lain
sebagai berikut.
Bencana alam geologis terjadi sebagai
akibat dari proses tektonik bumi, yang
berpotensi:
• Merusak lingkungan alam
• Dapat menyebabkan kehilangan nyawa
• Kerusakan harta benda
• Gangguan sosial dan ekonomi
Fenomena yang termasuk bencana alam
geologis antara lain gempa bumi, tanah
longsor, tsunami, dan gunung meletus.
Sumber: commons.wikimedia.org
Bencana Alam Geologis
8. Gempa bumi adalah
getaran bumi yang
disebabkan peristiwa
pelepasan energi karena
pecahan dan gerakan
batuan pada bagian dalam
bumi (kerak bumi) secara
tiba-tiba.
Ada dua tipe gempa bumi
yang umum, yaitu gempa
tektonik dan gempa
vulkanik.
Gempa Bumi
9. Tanah longsor adalah
gerakan tanah atau massa
batuan yang menuruni lereng
atau tebing di bawah
pengaruh gravitasi bumi.
Gerakan ini dikendalikan oleh
kondisi geologi, curah hujan,
dan kemiringan lereng.
Ada berapa jenis tanah
longsor, yaitu rayapan,
luncuran, jatuhan, dan aliran.
Sumber:
commons.wikipedia.org
Tanah Longsor
10. Tsunami
Tsunami mengacu pada serangkaian
gelombang yang melintasi lautan
dengan panjang gelombang yang
sangat panjang dan kecepatan tinggi.
Di laut terbuka, gelombang tsunami
dapat mencapai kecepatan 800
km/jam.
Sumber : commons.wikimedia.org
11. Gunung meletus adalah bagian
dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah erupsi.
Bahaya letusan gunung api
berkaitan dengan proses dan
material yang dikeluarkan ketika
gunung api itu meletus.
Bahaya letusan gunung api ini
antara lain lelehan lava, awan
panas, lahar, dan abu pasir
vulkanik.
Sumber: static.flickr.com
Gunung Meletus
12. Bencana alam klimatologis
merupakan bencana alam yang
disebabkan oleh fenomena cuaca
yang mempunyai potensi
menimbulkan bencana,
menghancurkan tatanan kehidupan
sosial, atau yang menimbulkan
korban jiwa manusia. Fenomena yang
termasuk bencana alam klimatologis
antara lain sebagai berikut.
Bencana Alam Klimatologis
13. Banjir adalah luapan air dalam
jumlah besar di luar batas
normalnya, terutama di atas
tanah yang biasanya kering.
Beberapa penyebab banjir
adalah curah hujan yang tinggi
dan keruntuhan tanggul atau
struktur pelindung lainnya.
Ada tiga jenis banjir yaitu
banjir bandang, banjir sungai,
dan banjir pantai.
Sumber: commons.wikipedia.org
Banjir
14. Badai
Badai disebabkan oleh gangguan
atmosfer yang dahsyat di darat dan
air. Badai menjadi ancaman potensial
utama bagi sebagian penduduk
dunia karena prevalensinya, ukuran
daerah yang hancur, dan skala
kerusakan yang diakibatkannya.
Ada beberapa jenis badai yaitu badai
siklon tropis dan badai tornado.
Sumber : pxhere.com
15. Kekeringan disebabkan penurunan
curah hujan alami selama periode
waktu yang lama. Kekeringan
dapat dikelompokkan berdasarkan
karakteristik dan dampak yang
ditimbulkan.
Secara khusus, ada empat tipe
kekeringan yaitu kekeringan
meteorologi, hidrologi, pertanian,
dan sosial ekonomi. Sumber: pixabay.com
Kekeringan
16. Kebakaran hutan
merupakan keadaan
ketika hutan dilanda
api. Akibatnya,
kerusakan hutan
atau hasil hutan
yang menimbulkan
kerugian ekonomis
dan atau nilai
lingkungan.
Sumber: publicdomainpictures.net
Kebakaran hutan
17. Bencana alam ekstraterestrial
adalah bencana alam yang
disebabkan gaya atau energi dari
luar bumi. Bencana ini terjadi ketika
asteroid, meteoroid, dan komet
melintas di dekat bumi, memasuki
atmosfer bumi, dan/atau
menghantam bumi, dan oleh
perubahan kondisi antarplanet yang
memengaruhi magnetosfer bumi,
ionosfer, dan termosfer.
Sumber: commons.wikipedia.org
Bencana Alam Ekstraterestrial
18. B. SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Ada tiga tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Ketiga tahapan
itu adalah sebagai berikut.
1. Prabencana yang meliputi:
a. situasi tidak terjadi bencana;
b. situasi terdapat potensi bencana.
2. Tahap tanggap darurat yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana.
3. Pascabencana yang dilakukan setelah
terjadi bencana.
19. Perencanaan penanggulangan
bencana disusun berdasarkan
hasil analisis risiko bencana
dan upaya
penanggulangannya. Setiap
rencana dalam perencanaan
ini merupakan
program/kegiatan yang terkait
dengan pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan.
Skema Rencana Penanggulangan Bencana
20. Pada tahap prabencana di mana tidak terjadi bencana, penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi:
1) perencanaan penanggulangan bencana
2) pengurangan risiko bencana;
3) pencegahan;
4) pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
5) persyaratan analisis risiko bencana;
6) pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
7) pendidikan dan pelatihan;
8) persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.
Mekanisme Kesiapan dan Penanggulangan
Dampak Bencana
21. Tahap Prabencana
Sumber: commons.wikipedia.org
Pada tahap prabencana di
mana ada potensi bencana,
penyelenggaraan
penanggulangan bencana
meliputi:
1) kesiapsiagaan;
2) peringatan dini;
3) mitigasi bencana.
22. Tanggap darurat bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan.
Tanggap darurat bencana meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana
dan sarana.
Sumber: commons.wikimedia.org
Tahap tanggap darurat
23. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
tahap pascabencana meliputi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Mekanisme penanggulangan bencana
terbagi ke dalam tiga tahapan berikut:
• Pada saat prabencana, fungsi BPBD ( Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
• Pada saat darurat, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif, komando, dan pelaksana.
• Pada saat pascabencana, fungsi BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) bersifat
koordinatif dan pelaksana.
Pascabencana
24. memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman bencana;
menyelaraskan peraturan perundang-
undangan yang sudah ada;
menjamin terselenggaranya penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh;
menghargai budaya lokal;
membangun partisipasi dan kemitraan publik
serta swasta
Tujuan Penanggulangan
Bencana
25. C. PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM
DI INDONESIA
Kondisi geologis Indonesia yang berada
pada pertemuan Lempeng Indo-
Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik dan diikuti oleh
kerusakan lingkungan menimbulkan
potensi rawan bencana alam di wilayah
Indonesia.
Persebaran wilayah rawan bencana di
Indonesia dapat dilihat dari peta indeks
rawan bencana Indonesia berikut.
Sumber: commons.wikipedia.org
26. Perhitungan indeks
rawan bencana
Indonesia (IRBI)
merupakan suatu
perangkat analisis
kebencanaan yang
berbentuk indeks yang
menunjukkan riwayat
nyata kebencanaan
yang telah terjadi dan
menimbulkan kerugian.
27.
28.
29.
30.
31. Sumber: commons.wikimedia.org Sumber: commons.wikimedia.org
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG BERPERAN DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
33. E. PENANGGULANGAN BENCANA ALAM MELALUI EDUKASI,
KEARIFAN LOKAL, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODERN
Pendidikan kebencanaan dapat
dilakukan melalui kegiatan pendidikan
formal dan informal. Terkait dengan hal
ini, dalam Rencana Nasional
Penanggulangan Bencana 2010–2014,
telah direncanakan adanya
implementasi kesiapsiagaan bencana di
sekolah/madrasah. Sumber: commons.wikipedia.org
Penanggulangan Bencana Alam
melalui Edukasi
34. Kearifan lokal adalah kekayaan
budaya setempat yang
mengandung kebijakan hidup,
pandangan hidup yang
mengakomodasi kebijakan dan
kearifan hidup. Beberapa kearifan
lokal yang berperan dalam
penanggulangan bencana antara
lain Subak (Bali), Nyabuk Gunung
(Jawa), dan Semong (Aceh).
Sumber: commons.wikimedia.org
Penanggulangan Bencana Alam melalui Kearifan Lokal
35. Contoh teknologi modern
dalam penanggulangan
bencana antara lain
• Teknologi modifikasi cuaca yang
diterapkan untuk
penanggulangan bencana asap
kebakaran lahan dan hutan.
• Sistem Indonesia Tsunami Early
Warning System untuk
mendeteksi ada atau tidaknya
gelombang tsunami.
Sumber: commons.wikimedia.org
Penanggulangan Bencana Alam melalui Teknologi Modern
36. F. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI
BENCANA ALAM DI INDONESIA
Hak setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.
Mendapatkan informasi secara tertulis
dan/atau lisan tentang kebijakan
penanggulangan bencana.
Mendapatkan perlindungan sosial dan
rasa aman, khususnya bagi kelompok
masyarakat rentan bencana.
Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan
keterampilan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
A
B
C
37. Berperan serta dalam perencanaan,
pengoperasian, dan pemeliharaan
program penyediaan bantuan
pelayanan kesehatan, termasuk
dukungan psikososial.
D
Berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan terhadap kegiatan
penanggulangan bencana, khususnya
yang berkaitan dengan diri dan
komunitasnya.
E
F
Melakukan pengawasan sesuai dengan
mekanisme yang diatur atas
pelaksanaan penanggulangan bencana.
38. Setiap orang yang terkena
bencana berhak
mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.
G
Setiap orang berhak untuk
memperoleh ganti kerugian
karena terkena bencana yang
disebabkan oleh kegagalan
konstruksi.
H
39. Menjaga kehidupan sosial masyarakat
yang harmonis
Memelihara keseimbangan, keserasian,
keselarasan, dan kelestarian fungsi
lingkungan hidup
Melakukan kegiatan penanggulangan
bencana
Memberikan informasi yang benar
kepada publik tentang penanggulangan
bencana
Sumber: commons.wikimedia.org
Sementara itu, kewajiban setiap orang adalah sebagai berikut.