Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas rekomendasi untuk manajemen bayi baru lahir selama pandemi COVID-19, termasuk tentang kemungkinan transmisi vertikal, protokol resusitasi, perawatan, pemberian ASI, dan pengaturan ruangan di rumah sakit. Dokumen tersebut juga membahas algoritma untuk manajemen bayi baru lahir dari ibu dengan suspek atau konfirmasi COVID-19.
Dokumen tersebut membahas kebijakan penguatan penyelidikan fasilitatif kesehatan ibu dan anak baru lahir pemerintah provinsi Jawa Tengah, mencakup tujuan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi, serta peran bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak."
Dokumen tersebut membahas kebijakan penguatan penyelidikan fasilitatif kesehatan ibu dan anak baru lahir pemerintah provinsi Jawa Tengah, mencakup tujuan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi, serta peran bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak."
POGI - Wiweko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)_Translated.pptxfarizrafiz
Standar pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin selama pandemi Covid-19 mencakup rekomendasi pelayanan antenatal, intranatal, dan postnatal serta panduan alat pelindungan diri. Pelayanan antenatal disesuaikan dengan trimester kehamilan dengan penekanan pada telekonsultasi, sementara persalinan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan dengan protokol kesehatan ketat.
Dokumen tersebut membahas tentang 4 standar pelayanan persalinan dan 3 standar pelayanan nifas, serta standar-standar pelayanan kebidanan pada era pandemi Covid-19. Standar-standar tersebut mencakup asuhan yang memadai selama proses persalinan, pertolongan persalinan yang aman, perawatan bayi baru lahir, serta pelayanan untuk ibu dan bayi selama masa nifas hingga 42 hari pasca persalinan. Dokumen juga menjelaskan
Pelayanan imunisasi terganggu selama pandemi COVID-19 namun tetap penting untuk mencegah penyakit seperti pneumonia. Bila tidak mungkin memberikan imunisasi rutin, layanan bisa ditunda dan direncanakan kembali melalui program "imunisasi kejar". Dalam melaksanakannya perlu memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 seperti physical distancing dan penjadwalan kunjungan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kebidanan pada masa pandemi Covid-19 dan era new normal. Pelayanan kebidanan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, dan KB mengalami penyesuaian dengan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 tetapi tetap memberikan layanan yang optimal dan aman bagi pasien dan tenaga kesehatan. Bidan berperan penting dalam menyesuaikan pelayanan sesuai panduan terbaru dengan tetap memberikan ed
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Dokumen tersebut membahas rekomendasi praktik kebidanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam persalinan dan perawatan ibu dan bayi baru lahir untuk mencapai pengalaman persalinan yang positif serta kesehatan ibu dan bayi yang baik, seperti penggunaan oxytosin untuk mencegah PPH dan kontak kulit ke kulit, serta praktik yang tidak dianjurkan seperti pemberian cairan infus rutin dan tindakan episiot
EDUKASI PELAYANAN MATERNAL DI ERA COVID-19.pptxAuliaRamadani24
Edukasi Pelayanan Maternal di era Covid-19 di Puskesmas Tinggede memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan kehamilan, pencegahan Covid-19, dan vaksinasi selama pandemi. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari ibu hamil dan kader desa.
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...Muh Saleh
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa pandemi covid-19
Ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, anak usia dini untuk tinggal di rumah saja, menghindari kontak dengan orang lain
Orang tua/pengasuh anak menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah mengasuh bayi, balita dan anak usia dini
Anggota keluarga untuk selektif menunda ke fasilitas kesehatan, untuk ibu hamil dan balita mengacu tanda bahaya/tanda gawat darurat yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan
Perlindungan terhadap bayi baru lahir dari Ibu terkait COVID-19 (ODP/PDP/terkonfirmasi) dengan penyediaan ruang isolasi khusus
Pemberian nutrisi pada bayi baru lahir dari Ibu terkait COVID-19 dilaksanakan sesuai protokol tatalaksana yang dikeluarkan IDAI
Penyediaan akses pemeriksaan swab dan sediaan darah pada bayi baru lahir
Dokumen tersebut membahas tentang HIV pada kehamilan. HIV dapat menular dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Untuk mencegah penularan, ibu hamil dengan HIV dapat menerima terapi antiretroviral sepanjang kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan sesuai pedoman WHO. Terapi ini dapat menekan virus dan mengurangi risiko penularan dari ibu ke bayi.
Persiapan sebelum persalinan meliputi penentuan tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan, merencanakan tempat persalinan, menabung untuk biaya, dan menanyakan perkiraan tanggal persalinan. Tanda-tanda persalinan adalah munculnya mulas-mulas yang teratur, keluarnya lendir darah atau cairan ketuban. Ibu bersalin masih bisa makan dan minum selama 12 jam pertama, sambil mengikuti anjuran tenaga kesehat
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pelaksanaan imunisasi pneumokokus, yang mencakup karakteristik vaksin PCV, jadwal pemberian, ketentuan pelaksanaan, contoh kasus, langkah penyuntikan, dan manajemen vaksin serta logistik.
POGI - Wiweko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)_Translated.pptxfarizrafiz
Standar pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin selama pandemi Covid-19 mencakup rekomendasi pelayanan antenatal, intranatal, dan postnatal serta panduan alat pelindungan diri. Pelayanan antenatal disesuaikan dengan trimester kehamilan dengan penekanan pada telekonsultasi, sementara persalinan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan dengan protokol kesehatan ketat.
Dokumen tersebut membahas tentang 4 standar pelayanan persalinan dan 3 standar pelayanan nifas, serta standar-standar pelayanan kebidanan pada era pandemi Covid-19. Standar-standar tersebut mencakup asuhan yang memadai selama proses persalinan, pertolongan persalinan yang aman, perawatan bayi baru lahir, serta pelayanan untuk ibu dan bayi selama masa nifas hingga 42 hari pasca persalinan. Dokumen juga menjelaskan
Pelayanan imunisasi terganggu selama pandemi COVID-19 namun tetap penting untuk mencegah penyakit seperti pneumonia. Bila tidak mungkin memberikan imunisasi rutin, layanan bisa ditunda dan direncanakan kembali melalui program "imunisasi kejar". Dalam melaksanakannya perlu memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 seperti physical distancing dan penjadwalan kunjungan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kebidanan pada masa pandemi Covid-19 dan era new normal. Pelayanan kebidanan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, dan KB mengalami penyesuaian dengan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 tetapi tetap memberikan layanan yang optimal dan aman bagi pasien dan tenaga kesehatan. Bidan berperan penting dalam menyesuaikan pelayanan sesuai panduan terbaru dengan tetap memberikan ed
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Dokumen tersebut membahas rekomendasi praktik kebidanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam persalinan dan perawatan ibu dan bayi baru lahir untuk mencapai pengalaman persalinan yang positif serta kesehatan ibu dan bayi yang baik, seperti penggunaan oxytosin untuk mencegah PPH dan kontak kulit ke kulit, serta praktik yang tidak dianjurkan seperti pemberian cairan infus rutin dan tindakan episiot
EDUKASI PELAYANAN MATERNAL DI ERA COVID-19.pptxAuliaRamadani24
Edukasi Pelayanan Maternal di era Covid-19 di Puskesmas Tinggede memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan kehamilan, pencegahan Covid-19, dan vaksinasi selama pandemi. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari ibu hamil dan kader desa.
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...Muh Saleh
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa pandemi covid-19
Ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, anak usia dini untuk tinggal di rumah saja, menghindari kontak dengan orang lain
Orang tua/pengasuh anak menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah mengasuh bayi, balita dan anak usia dini
Anggota keluarga untuk selektif menunda ke fasilitas kesehatan, untuk ibu hamil dan balita mengacu tanda bahaya/tanda gawat darurat yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan
Perlindungan terhadap bayi baru lahir dari Ibu terkait COVID-19 (ODP/PDP/terkonfirmasi) dengan penyediaan ruang isolasi khusus
Pemberian nutrisi pada bayi baru lahir dari Ibu terkait COVID-19 dilaksanakan sesuai protokol tatalaksana yang dikeluarkan IDAI
Penyediaan akses pemeriksaan swab dan sediaan darah pada bayi baru lahir
Dokumen tersebut membahas tentang HIV pada kehamilan. HIV dapat menular dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Untuk mencegah penularan, ibu hamil dengan HIV dapat menerima terapi antiretroviral sepanjang kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan sesuai pedoman WHO. Terapi ini dapat menekan virus dan mengurangi risiko penularan dari ibu ke bayi.
Persiapan sebelum persalinan meliputi penentuan tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan, merencanakan tempat persalinan, menabung untuk biaya, dan menanyakan perkiraan tanggal persalinan. Tanda-tanda persalinan adalah munculnya mulas-mulas yang teratur, keluarnya lendir darah atau cairan ketuban. Ibu bersalin masih bisa makan dan minum selama 12 jam pertama, sambil mengikuti anjuran tenaga kesehat
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pelaksanaan imunisasi pneumokokus, yang mencakup karakteristik vaksin PCV, jadwal pemberian, ketentuan pelaksanaan, contoh kasus, langkah penyuntikan, dan manajemen vaksin serta logistik.
2. OUTLINE
• Transmisi Vertikal:Ya/Tidak?
• RekomendasiAPD
• Algoritma untuk bayi yang lahir dari ibu dengan suspek/terkonfirmasi COVID-19
• Resusitasi neonatus selamamasa pandemi
• Perawatanbayibaru lahir
• ASI danASI donor
• Perawatandan pembersihan botol ASI perah
• Pemeriksaan virus COVID-19
• Perawatan post-discharge
• Kesimpulan
3. • Informasi terbatas, belum dapat dibuktikan
• Transmisi dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan belum dapat dibuktikan
belum ada kasus
• Transmisi utama virus COVID-19 dari manusia-manusia: melalui sekret
pernapasan (droplet) dan air liur
• Dapat ditemukan virus COVID-19 pada feses pasien yang menderita COVID-
19
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., JamesCummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Tranmisi Vertikal COVID-19 Pada Bayi Baru Lahir:
Pro & Kontra
4. • Subyek: ibu hamil dengan terkonfirmasi COVID-19 (SARS-CoV-2
quantitatif RT-PCR):POSITIF
• SRAS-COV2 diperiksa pada cairan amnion, darah umbilikal, swab
tenggorok neonatus, dan cairanASI: SEMUA NEGATIF
• Pertanyaan:
• Apakah persalinan pervaginam menaikkan risiko transmisi intrapartum ibu-bayi?
• Apakah kontraksi uterus menaikkan risiko kemungkinan penularan virus?
• Apakah COVID-19 dapatmerusak plasenta,yang dapatmenaikkan risiko transmisi
vertikal?
• Butuh penelitian lebih lanjut
Chen H, Guo J,Wang C, Luo F,Yu X, Zhang W, Li J,Zhao D, Xu D, Gong Q, Liao J.Clinical characteristics and intrauterine vertical transmission potential of COVID-19 infection in nine pregnant women: aretrospective review of
medical records. The Lancet. 2020 Mar 7;395(10226):809-15.
5. Metode lahir:
Sectio Caesaria vs Spontan?
• Padakelahiran spontan direkomendasikan u
n
t
u
k
menggunakan deliverychamber&APD level3
Rekomendasi Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) mengenai kesehatan ibu padaPandemi Covid 19
European Resuscitation Council COVID-19 Guidelines. 24 April 2020
• Tidak adabukti bahwa persalinan pervaginam
meningkatkan risiko penularan (ACOG,WHO)
• Infeksi maternal dengan COVID-19 dapatmeningkatkan
risiko persalinan prematur
• kecenderungan untuk melahirkan melaluioperasi caesar
• Indikasi: gawatjanin
• Di Indonesia, operasi caesar lebih dipilih dengan
menggunakan ruangan bertekanan negatif (POGI)
• Di fasilitasterbatas ruangan operasi dengan modifikasi
• MatikanAC
* Ruangan operasi dengan modifikasi
*Gambar menggunakanAPD level2
6. Rekomendasi Minimum Alat Pelindung Diri
(APD) – Berdasarkan CDC
• Sarung tangan disposable
• Penutup kepala
• Gaun disposable
• Masker respirator yang sudah terjamin
keamanannya
• cth,N-95
• Alternatif: facemasks (dalam kondisi terbatas)
• Pelindung mata/wajah
• Cth: kacamata,faceshield
• Alas kaki/sepatu pelindung
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/downloads/guidance-law-enforcement.pdf
7. Hal yang perlu diperhatikan pada
penggunaanAPD
• Menggunakan bajukerja (scrub suit)
• Melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah menggunakan
APD
• Melakukan kebersihan tangan setiap
melepaskan item APD
• Mandi setelah selesai menggunakan
APD
PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAGI TENAGA KESEHATAN. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2020
8. Manajemen Ibu dengan Suspek/Konfirmasi SARS-CoV-2 dan
bayinyadalamperiode perinatal.
Rumah Sakit COVID-19
Ruang persalinan/isolasi
Ruang operasi COVID-19
Ruang
resusitasi
Ruang perawatan
Ruang NICU isolasi
Pulang dari RS
Trevisanuto D, Moschino L,Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E.Neonatal resuscitation where the mother has asuspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for apragmaticactionplan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
European Resuscitation Council COVID-19 Guidelines. 24 April 2020
9. Algoritma untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu
dengan Suspek /Konfirmasi COVID-19
(bayi belum pernah pulang ke rumah)
Dari ibu Konfirmasi COVID-19:
Pemisahan sementara dengan ibu
Observasi dan monitoring
Uji Swab and laboratorium pada hari ke-1, 24-
48 jam kemudian, dan dapat diulang hari ke-14
(opsional)
APD level2
Bayi tanpa gejala
Dari ibu Suspek COVID-19
Pemisahan sementara dengan ibu (sampai hasil
ibu negatif)
Observasi dan monitoring
Tidak perlu ujiSwab and laboratorium
APD level2
Bayi dengan gejala
Dianggap sebagai PDP (Pasien Dalam
Pengawasan)
Dirawat dalam ruang isolasi (lebih
direkomendasikan dengan ruangan
negatif)**
Pemisahan sementara dengan ibu
Observasi dan monitoring
Uji Swab and laboratorium pada hari
ke-1, 24-48 jam kemudian, dan dapat
diulang hari ke-14 (opsional)
APD level2
IDAI,
10. Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek /Konfirmasi COVID-19
- sebelum lahir
OR
• Batasi jumlahtenagakesehatan di dalam ruangan
• Idealnya dilakukan di ruang tekanan negatif
• Diskusi sebelum melahirkan dengan orang tua (Konsultasi dengan video dapat menjadi
alternatif)
Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with
Suspected or Confirmed SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
11. • Neonatus yang dilahirkan oleh wanita dengan COVID-19 atau dengan hasil COVID-19 yang
belum adapadasaat persalinan
• dianggapsebagai orang yang sedang diselidiki (personunder investigation)
• Tidak adapenundaan pemotongan tali pusat
• IMD
• Diskusikan denganorang tuamengenai keuntungan dan kerugian IMD, serta risiko penularan virus
COVID-19.
• Bayi tidak boleh kedinginan
• IMD sebaiknya dilakukan bila status maternal jelasbukan tersangka COVID-19 (pemeriksaan skrining
awal)dan klinis bayibaru lahir stabil.
• Ibu harus menjagamasker
,faceshield jikatidak yakin, sebaiknya tidak dilakukan
• Preferensi tambahan:
• Sediakan video-laryngoscope jikadibutuhkan intubasi
• Gunakan viral filters padasirkuit ventilator
• Menggunakan closed suction
Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E.Neonatal resuscitation where the mother has asuspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for apragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek /Konfirmasi COVID-19
- selama lahir
12. Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek /Konfirmasi COVID-19
- selama lahir
Bantuan napas
• Dukungan jalannapas sebaiknya diberikan 2 orang
• Mengurangi kebocoran sungkup
• Jikaketersediaan staf yang memadai denganAPD
yang sesuai.
• Pastikan perlekatan sungkup yang baik
• Matikan aliran T-piece resusitator saat melepas masker
dari bayiatau melepaskan dari ETT
• Minimalkan prosedur penghasil aerosol (Aerosol
generating procedures)
13. Prosedur PenghasilAerosol
Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with
Suspected or Confirmed SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
• Resusitasi aktif
• Ventilasi dengan BVM (Bag-Valve-Mask)
• Intubasi
• Penghisapan saluran napas
• Inhalasi (tidak dianjurkan)
• Terapi oksigen nasal kanul dengan aliran >2 lpm
• Terapi oksigen non-invasif (CPAP
, NIPPV,HFN)
dan invasif (ventilator mekanik, HFO)
14. Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E.Neonatal resuscitation where the mother has asuspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for apragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek /Konfirmasi COVID-19
- setelah lahir
• SemuaAPD bekas harus dilepas dan dimasukkan ke dalamkantong
plastik
– Pembersihan dan desinfeksi ruang bersalin/ruangoperasi dan peralatan
• Kirim spesimen ibu untuk pengujianSARS-CoV-2 (plasenta,cairan
ketuban)
• Handuk basah harus dianggapterkontaminasi dan dirapikan
dengan hati-hati
• PertimbangkanASI perah
15. Perawatan Bayi Baru Lahir
• Bayi baru lahir harus dimandikan sesegera mungkin
• Paling tidak saat bayi stabil
• Untuk menghilangkan virus yang berpotensi muncul pada permukaan kulit
• Limbah feses bayi kemungkinan penularan sampai10-14 hari
• Harus dibuang hati-hati
• Pada ibu dengan HbsAg (+) dan COVID-19 (+):
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., JamesCummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Kondisi bayi Vaksinasi Hep B Immunoglobulin Hep B
Bayi sehat Ya(<24jam) Ya(<24jam)
Bayi sakit Ditunda hingga bayi stabil Ya(<24jam)
Kondisi bayi Ibu ODP Ibu PDP/terkonfimasi COVID-19
Bayi sehat Rawat gabungdengan ibu di ruang
isolasi
Pisahkan sementara ibu dengan bayi
(dirawat di ruang isolasi)
Bayi sakit Dirawat diruang isolasi NICU (singleroom)
16. COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra
• Tranport harus dilakukan menggunakan inkubator
• Sebaiknya dirawat di kamar tersendiri dengan tekanan negatif
• Jikatidak tersedia: jagajaraknyasetidaknya 6 kaki dan/atau
ditempatkan di ruang isolasi dengan suhu ruangan ataudi
inkubator tertutup
• Sirkuit yang basah meningkatkan risiko k
o
n
t
a
m
i
n
a
s
i
ruangan jikaadapemutusan sirkuit yang tidak terduga
• Hindari pemutusan sirkuit yangtidak perlu
• Matikan aliran udara sebelum melepaskan CPAP /Ventilator
• PakailahAPD padasetiap perawatan
Perawatan Bayi Baru Lahir
- untuk Bayi Sakit yang masuk ke NICU
17. Panduan Untuk Setting Ruangan
COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra
Penjarakan pasien di RSCM
Sebaiknya terdapat 3 area terpisah untuk
bayibaru lahir di bawah ini:
1. Bayi terkonfirmasi COVID-19
2. Bayi tercurigai COVID-19
• (misalnya hasil belum ada)
3. Bayi tidak dicurigai COVID-19
Jika tidak tersedia, area 1 dan 2 dapat
digabung dengan diberikan jarak (lihat
gambar)
18. PemberianASI
• Tidak adapenelitian yang
menunjukkan adanyaSARS-
CoV-2 diASI
• Keamanan menyusui padaibu
yangmengonsumsi terapi
antivirus masih belum
diketahui
• Konsumsi hidroxychloroquine
relatifamanuntuk ibu
menyusui.
• PompaASI hanyadigunakan
oleh ibu tersebut dan
dilakukan pembersihan pompa
setelah digunakan
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L.Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., JamesCummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Ibu ODP PDP
Menyusui langsung Diperbolehkan dengan
kondisi khusus
Tidak disarankan
- Diperbolehkan
dengan kondisi khusus
19. Menyusui pada Ibu dengan COVID-19
Ibu dengan COVID-19 boleh menyusui jika(WHO):
• Menggunakan masker (+ kacamata/faceshieldPOGI)
• Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
• Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang dipegang ibu secara rutin
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-covid-19-pregnancy-childbirth-and-breastfeeding
20. ASI Donor Pada Masa Pandemic COVID-19
• Beberapa negara melakukan pasteurisasi padaASI donor
• Diketahui bahwa virus corona tipe lain akan rusak selama
proses pasteurisasi
• Tidak ada bukti bahwa COVID-19 akan rusak jikadi
pasteurisasi
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-covid-19-pregnancy-childbirth-and-breastfeeding
21. Virus COVID-19 mengontaminasi permukaan benda melaluidroplet pernapasan:
• Wadah harus didesinfeksi setelah digunakan
• Dengan agen virisidal atau larutan pemutih yang sesuai
• Sebelum disimpan di bank susu, bangsal rumah sakit, pusat penitipan anak,dll
•Gunakan sarung tanganpada saatmenerima botol dari ibu
•Lap bagianluar permukaan botol dengan desinfektan
• Direkomendasikan untuk menggunakan agenvirisidal di RS/fasilitas kesehatan
• Alternatif: larutan sodium hypochlorite [NaOCl] 0.5% dengan perbandingan 1:10
•Setelah dibersihkan, pastikan kontainer/botol kering sebelum disimpan dalamlemari pendingin
•Untuk bangsal rumah sakit /unit perawatan intensif neonatal,tempat terpisah untuk setiap bayi di lemari es yang
sama diperbolehkan (setelah wadah telah dibersihkan)
•Lanjutkanprosedur sesuai protokol
Marinelli KA, Lawrence RM. Safe Handling of Containers of Expressed Human Milk in all Settings During the SARS-CoV-2 (COVID-19) Pandemic. Journal of Human Lactation. 2020 Apr
22. Uji COVID-19 pada Bayi Baru Lahir
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., JamesCummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Idealnya, bayisebaiknya diujiuntuk infeksi SARS-CoV-2 menggunakan tes
molekuler yang tersedia
• Khususnya bayiyang membutuhkan perawatan NICU
• Jikatidak tersedia: monitor gejalaklinis bayi
1. Baku emas:Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
2. Uji molekular dilakukan saat usia 24 jam dan diulang pada saat usia 48 jam
3. Padasetiap pemeriksaan, pertimbangkan swab tenggorok dan nasofaring
(opsional:+rektal)
4. Untuk bayidengan hasil positif:
• Lakukan follow up dengan spesimen kombinasi dari tenggorok dan nasofaring
• Uji ulang dengan jarak 48-72 jamsampaididapatkan hasil negatif2x berturut-turut
24. Bayi yang dicurigai terinfeksi COVID-19
(atau tidak dapat diperiksa) dari uji
molekular
,tetapi tidak ada gejala
• Dapat dipulangkan dengan tindakan
pencegahan yang baik
• Follow up keadaanbayiselama 14 hari
setelah kelahiran (Baik melalui telepon,
telemedicine,dll)
• Bagi semua pengaruh diharapkan
menggunakan masker
, sarung tangan dan
menjagakebersihan tangan
• Orang yang tidak terinfeksi yang
berusia> 60 tahun dan yang memiliki
kondisi komorbiditas sebaiknya tidak
mengasuh bayi
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., JamesCummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Bayi dengan hasil negatifCOVID-19 dari uji
molekular
• Sebaiknya dirawat oleh pengasuh yang
terbukti tidak terinfeksi COVID-19
• Jika ibu (positif COVID-19) berada di
dalam rumah yang sama jaga j
a
r
a
k
setidaknya 2 meter
• Ibu harus menggunakan masker
, sarung
tangan dan menjaga kebersihan tangan
hingga:
• (a) bebas demam 72 jamtanpa antipiretik
• (b) setidaknya 7 hari setelah gejalaawal
muncul
• Atau, hasil negatifpada2x pemeriksaan
dengan jarak≥24 jamdengan ujimolekular
(swab nasifaring)
Perawatan di Rumah
25. Simpulan
1. Belum adabukti adanya penularan vertikal dari ibu yang terinfeksi COVID-19 ke bayi:
belum ada
2. Belum adabukti adanya virus COVID-19 dalamcairan ketuban,ASI, dan plasenta
3. Kemungkinan sumber penularan ke bayi baru lahir: droplet pernapasan setelah bayi
lahir
4. Bayi yang dilahirkan dari ibu Suspek/Konfirmasi COVID-19 dianggapsebagai P
e
r
s
o
n
Under Investigation
5. Ibu dengan COVID-19 dapat menyusui (dengan tindakan pencegahan).
• Jikatidak memungkinkan, disarankan untuk memerahASI
6. Idealnya,bayi yang lahir dari ibu Suspek/Konfirmasi COVID-19 harus diuji secara
molekular padausia 24 jam,dan diulangi padausia 48 jam