1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian.
1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian.
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah:
“Avoid separating students into groups based on their abilities on a regular basis. It may be necessary on occasion, but aim to let students work with others of various abilities most of the time.”
“Hindari memisahkan siswa ke dalam kelompok berdasarkan kemampuan mereka secara teratur. Kadang-kadang mungkin diperlukan, namun tetaplah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan orang lain dari berbagai kemampuan pada sebagian besar waktu pembelajaran.”
(Emily Listmann, MA, in How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms)
Miskonsepsi yang sering muncul dalam penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bahwa dalam proses pembelajaran para siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman yang sama dan gaya belajar yang sama sepanjang pembelajaran dan siswa diberikan tes hanya sesuai dengan level kemampuannya. Tentu hal ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran yang harusnya bersifat Holistik & Terintegrasi, apalagi pembelajaran yang harus memperhatikan kenyamanan psikologis siswa (Student Wellbeing).
Diferensiasi konten harus diartikan bahwa guru mengadaptasi materi sesuai dengan keberaman siswa dengan menyiapkan beragam sumber belajar & strategi belajar. Diferensiasi proses harus diartikan bahwa guru harus menyediakan banyak exposure dan menjalankan berbagai macam metode, dan menerapkan banyak asesmen formatif sehingga bisa memantau perkembangan siswa. Sedangkan diferensiasi Produk harus diartikan bahwa guru dapat merancang proyek dan tugas lain yang sesuai dengan kekuatan para siswa (Kemampuan, bakan & minat) yang sudah terpantau sebelumnya
Desain Diferensiasi Konten Pengajaranberdasarkan hasil Diagnostik kognitif & non kognitif
KONTEN
Guru menyiapkan beberapa materi yang berbeda berdasarkan tingkat pemahaman para siswa. Bagi siswa yang pada tingkatan paham utuh disiapkan materi sesuai target kompetensi diatas kompetensi capaian kelas. Bagi siswa yang paham sebagaian disiapkan materi dengan target kompetensi sesuai capaian kelas, dan bagi siswa yang di posisi tidak paham disiapkan materi dengan target kompetensi dibawah kelas.
Guru menyiapkan beberapa sumber belajar sesuai dengan gaya belajar siswa yang berbeda. Bagi para siswa audio dipersiapkan video dan bahan penjelasan, bagi para siswa visual disiapkan gambar atau grafik, dan bagi para siswa kinestetik disiapkan rangkaian kegiatan demonstrasi , simulasi atau bermain peran.
Guru menetapkan proyek yang menggunakan keterampilan dan media yang berbeda (misalnya makalah penelitian, laporan lisan, presentasi tayangan slide) untuk membuat anak-anak dengan gaya belajar yang berbeda tertarik dan terlibat.
Guru memberi siswa pilihan untuk menambahkan konten dan sumber belajar ke pelajaran mereka untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah:
“Avoid separating students into groups based on their abilities on a regular basis. It may be necessary on occasion, but aim to let students work with others of various abilities most of the time.”
“Hindari memisahkan siswa ke dalam kelompok berdasarkan kemampuan mereka secara teratur. Kadang-kadang mungkin diperlukan, namun tetaplah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan orang lain dari berbagai kemampuan pada sebagian besar waktu pembelajaran.”
(Emily Listmann, MA, in How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms)
Miskonsepsi yang sering muncul dalam penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bahwa dalam proses pembelajaran para siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman yang sama dan gaya belajar yang sama sepanjang pembelajaran dan siswa diberikan tes hanya sesuai dengan level kemampuannya. Tentu hal ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran yang harusnya bersifat Holistik & Terintegrasi, apalagi pembelajaran yang harus memperhatikan kenyamanan psikologis siswa (Student Wellbeing).
Diferensiasi konten harus diartikan bahwa guru mengadaptasi materi sesuai dengan keberaman siswa dengan menyiapkan beragam sumber belajar & strategi belajar. Diferensiasi proses harus diartikan bahwa guru harus menyediakan banyak exposure dan menjalankan berbagai macam metode, dan menerapkan banyak asesmen formatif sehingga bisa memantau perkembangan siswa. Sedangkan diferensiasi Produk harus diartikan bahwa guru dapat merancang proyek dan tugas lain yang sesuai dengan kekuatan para siswa (Kemampuan, bakan & minat) yang sudah terpantau sebelumnya
Desain Diferensiasi Konten Pengajaranberdasarkan hasil Diagnostik kognitif & non kognitif
KONTEN
Guru menyiapkan beberapa materi yang berbeda berdasarkan tingkat pemahaman para siswa. Bagi siswa yang pada tingkatan paham utuh disiapkan materi sesuai target kompetensi diatas kompetensi capaian kelas. Bagi siswa yang paham sebagaian disiapkan materi dengan target kompetensi sesuai capaian kelas, dan bagi siswa yang di posisi tidak paham disiapkan materi dengan target kompetensi dibawah kelas.
Guru menyiapkan beberapa sumber belajar sesuai dengan gaya belajar siswa yang berbeda. Bagi para siswa audio dipersiapkan video dan bahan penjelasan, bagi para siswa visual disiapkan gambar atau grafik, dan bagi para siswa kinestetik disiapkan rangkaian kegiatan demonstrasi , simulasi atau bermain peran.
Guru menetapkan proyek yang menggunakan keterampilan dan media yang berbeda (misalnya makalah penelitian, laporan lisan, presentasi tayangan slide) untuk membuat anak-anak dengan gaya belajar yang berbeda tertarik dan terlibat.
Guru memberi siswa pilihan untuk menambahkan konten dan sumber belajar ke pelajaran mereka untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
2. Menurut Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu setiap murid.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Definisi
4. Diferensiasi proses merupakan pembelajaran yang memberikan variasi kepada
siswa dalam mememahami materi, menemukan teori atau proses lainnya.
Diferensiasi Proses
TOPIK BAHASAN
5. CARA-CARA
Diferensiasi proses dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Menggunakan kegiatan berjenjang
• Membuat kegiatan untuk siswa secara individu
• Mengembangkan kegiatan belajar yang bervariasi
• Menggunakan pengelompokan yang fleksibel
• Menyiapkan pertanyaan yang memacu siswa untuk
menggunakan proses berpikirnya
• Memvariasikan lama waktu
6. Menggunakan
Kegiatan Berjenjang
Pada tahap ini siswa membangun
pemahaman dan keterampilan yang sama
tetapi dilakukan dengan berbagai tingkat
dukungan, tantangan, atau kompleksitas
yang berbeda-beda.
7. Menyiapkan Pertanyaan
yang Memacu Siswa Untuk
Menggunakan Proses
Berpikirnya
Pertanyaan pemandu atau tantangan
tersebut perlu diselesaikan di sudut-sudut
minat. Sudut-sudut minat yang disiapkan
guru di kelas akan mendorong siswa untuk
mengeksplorasi berbagai sub materi yang
terkait dengan topik yang sedang dipelajari
yang menarik minat siswa.
8. Membuat Kegiatan untuk Siswa
Secara Individu
Guru dapat membuat daftar tugas yang
berisi pekerjaan umum untuk seluruh siswa
serta daftar pekerjaan yang terkait
dengan kebutuhan individual siswa. Jika
siswa telah selesai mengerjakan pekerjaan
umum maka siswa dapat melihat agenda
individual dan mengerjakan pekerjaan
yang dibuat khusus untuk mereka.
9. Memvariasikan lama
waktu
Memvariasikan lama waktu yang siswa
dapat ambil untuk menyelesaikan tugas
dengan memberikan dukungan
tambahan bagi siswa yang kesulitan atau
sebaliknya, mendorong siswa yang cepat
untuk mengejar topik secara lebih
mendalam.
10. Mengembangkan Kegiatan
Belajar yang Bervariasi
Kegiatan belajar yang bervariasi
digunakan untuk mengakomodasi
beragam gaya belajar visual, auditori, dan
kinestetik.
12. MANFAAT
Manfaat dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi yaitu membuat
siswa lebih mampu dalam memaksimalkan potensi yang ada pada
dirinya dan memicu siswa untuk bersikap lebih aktif karena guru tidak
memberikan batasan bahan dasar pembelajaran, proses hingga produk
yang akan dihasilkan oleh tiap siswa. Namun, di balik kebebasan siswa
tersebut, guru juga tetap harus melakukan kontrol pada tiap siswa di
dalam ruang kelas.
Pembelajaran Berdiferensiasi