1. Dokumen membahas tentang pengertian desa dan kota, struktur ruang desa dan kota, interaksi desa-kota, konflik pemanfaatan lahan pemukiman, dan dampak pemukiman terhadap lingkungan.
2. Desa dan kota memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal struktur ruang, pola pemukiman, dan interaksi antar wilayah.
3. Pembangunan pemukiman dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan biot
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian desa dan kota, struktur ruang desa dan kota, serta interaksi antara desa dan kota. Dijelaskan pula tentang konflik penggunaan lahan pemukiman dan dampak pemukiman terhadap lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, pola interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi tersebut, serta upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang desa dan kota sebagai wilayah administratif di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri desa dan kota, pola tata ruang desa, faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dan kota, serta metode untuk mengukur kekuatan interaksi antar wilayah seperti rumus gravitasi dan teori titik henti.
Dokumen tersebut membahas tentang desa dan kota, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan interaksinya. Desa dijelaskan memiliki tiga unsur pokok yaitu daerah, penduduk, dan tata kehidupan. Sementara kota memiliki karakteristik seperti sikap individualistis dan aktivitas ekonomi. Interaksi antara desa dan kota dipengaruhi oleh faktor seperti komplementaritas wilayah dan kemudahan transportasi.
Makalah ini membahas tentang definisi desa dan struktur ruang desa, klasifikasi desa dan kota, ciri fisik kota, pengertian interaksi, dan zona interaksi antara desa dan kota."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian desa dan kota, struktur ruang desa dan kota, serta interaksi antara desa dan kota. Dijelaskan pula tentang konflik penggunaan lahan pemukiman dan dampak pemukiman terhadap lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, pola interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi tersebut, serta upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang desa dan kota sebagai wilayah administratif di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri desa dan kota, pola tata ruang desa, faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dan kota, serta metode untuk mengukur kekuatan interaksi antar wilayah seperti rumus gravitasi dan teori titik henti.
Dokumen tersebut membahas tentang desa dan kota, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan interaksinya. Desa dijelaskan memiliki tiga unsur pokok yaitu daerah, penduduk, dan tata kehidupan. Sementara kota memiliki karakteristik seperti sikap individualistis dan aktivitas ekonomi. Interaksi antara desa dan kota dipengaruhi oleh faktor seperti komplementaritas wilayah dan kemudahan transportasi.
Makalah ini membahas tentang definisi desa dan struktur ruang desa, klasifikasi desa dan kota, ciri fisik kota, pengertian interaksi, dan zona interaksi antara desa dan kota."
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang pola keuangan desa dan kota, meliputi karakteristik, klasifikasi, struktur, dan interaksi antara desa dan kota. Secara khusus membahas tentang upaya pembangunan desa dan dampak interaksi antara desa dan kota bagi pembangunan dan pemerataan.
Desa memiliki karakteristik tersendiri seperti mata pencaharian penduduk agraris, perbandingan lahan dengan jumlah penduduk besar, hubungan antar warga relatif akrab, dan tradisi masih kuat. Desa diklasifikasi menjadi desa mandiri, berkembang, dan tertinggal berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi. Desa memiliki kewenangan lokal dan mandat pembangunan dalam bidang pelayanan
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptxanifahrizki6
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, serta faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dan kota seperti wilayah yang saling melengkapi dan kemudahan transfer. Ditekankan pula dampak interaksi seperti arus perpindahan SDM dan SDA antara desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang mengakibatkan perubahan. Dokumen juga membahas teori-teori interaksi seperti teori gravitasi, titik henti, dan grafik beserta contoh soal penerapannya. Selain itu, dokumen menjelaskan manfaat interaksi antara desa
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang pola keuangan desa dan kota, meliputi karakteristik, klasifikasi, struktur, dan interaksi antara desa dan kota. Secara khusus membahas tentang upaya pembangunan desa dan dampak interaksi antara desa dan kota bagi pembangunan dan pemerataan.
Desa memiliki karakteristik tersendiri seperti mata pencaharian penduduk agraris, perbandingan lahan dengan jumlah penduduk besar, hubungan antar warga relatif akrab, dan tradisi masih kuat. Desa diklasifikasi menjadi desa mandiri, berkembang, dan tertinggal berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi. Desa memiliki kewenangan lokal dan mandat pembangunan dalam bidang pelayanan
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptxanifahrizki6
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, serta faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dan kota seperti wilayah yang saling melengkapi dan kemudahan transfer. Ditekankan pula dampak interaksi seperti arus perpindahan SDM dan SDA antara desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang mengakibatkan perubahan. Dokumen juga membahas teori-teori interaksi seperti teori gravitasi, titik henti, dan grafik beserta contoh soal penerapannya. Selain itu, dokumen menjelaskan manfaat interaksi antara desa
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. POLA KERUANGAN
DESA dan KOTA
4
MATERI
Pengertian Desa dan Kota
Struktur Ruang Desa dan Kota
Interaksi Desa-Kota
Konflik Pemanfatan Lahan Pemukiman
Dampak Pemukiman Terhadap Lingkungan
2. Desa memiliki istilah yang beraneka
ragam, diantaranya :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Di Aceh = Gampong
Di Tapanuli = Huta
Di Sumatera Barat = Nagari
Di Bali = Bajar
Di Sulawesi Selatan = Wanus
3. • Menurut R Bintarto, Desa
merupakan suatu hasi;
perwujudan geografis yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisografis, sosial, ekonomi,
politk dan kultural yang
terdapat pada suatu daerah
sertamemiliki hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan
daeah lain
Pengertian
DESA dan KOTA
A
4. • Sutardjo Kartohadikusumo, Desa
merupakan suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tingal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri
Pengertian
DESA dan KOTA
A
• William Ogburn dan M.F. Nimkoff, Desa
adalah kseluruhan organisasi kehidupan sosial
di dalam daerah terbatas
5. • Paul H Landis, Desa merupakan suatu
wilayah yang penduduknya kurang dari 25.000
jiwa dengan ciri-ciri :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
• Mempunyai pergaulan hidup yang saling
mengenal
• Adanya ikatan perasaan yang sama
tentang kebiasaan
• Cara berusaha bersifat agraris dan
sangat dipenagruhi faktor alam
6. • Desa memiliki karakteristik tersendiri,
seperti :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Ciri-ciri
Unsur-Unsur
Potensi
Klasifikasi
DESA
7. 1. Mata pencahrian
penduduk agraris
2. Perbandingan
lahan dengan
jumlah pendudula
besar
3. Hubungan antar
warga relatif akrab
4. Tradisi masih kuat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Ciri-ciri DESA
8. Terdapat lahan produktif
dan tidak produktif,
beserta pemanfaatannya
Termasuk juga unsur
lakosi, luas, da batas
yang merupakan
lingkungan geografis
setempat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Unsur-Unsur
Daerah
Penduduk
Tata Kelakuan
10. Berupa pola pergaulan
masyarakat, adat
istiadat, ikatan
kekeluargaan, dan juga
menyangkut seluk beluk
kehidupan masyarakat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Unsur-Unsur
Daerah
Penduduk
Tata Kelakuan
11. Terdiri dari :
Tanah
Air
Iklim
Ternak
Manusia
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Potensi
Fisik
Nonfisik
12. Terdiri dari :
Masyarakat desa
Lembaga-
lembaga sosial
Aparatur atau
pamong desa
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Potensi
Fisik
Nonfisik
14. Tingkat kemajuan Desa
dipengaruhi oleh :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Klasifikasi
Potensi Desa
Interaksi Desa-Kota
Lokasi Desa
15. Berdasarkan tingkat
pembangunan dan
kemampuan
mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki, desa
dibedakan menjadi :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Klasifikasi
Desa Swadaya
Desa Swakarya
Desa Swasembada
16. Kota adalah bentang
budaya yang
ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan
nonalami dengan
gejala pemusatan
penduduk yang cukup
besar dengan corak
kehidupan yang
bersifat hetrogen dan
materialistis
(R. Bintarto)
Pengertian
DESA dan KOTA
A
17. Untuk menentukan apak
suatu wilayah kota atau
tidak digunakan
indikator atau ciri
sebagai berikut :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Ada pasar dan pertokoan
Tempat-tempat parkir
Tempat rekreasi dan Olahraga
18. Struktur keruangan
desa dibedaqkan
menjadi yaitu :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Fungsi Sosial
Fungsi Ekonomi
19. Bentuk perkampungan
di desa memiliki pola
yang berbeda
Hal dipengaruh oleh :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Kondisi Geografis
Sarana Trasnportasi
Kondisi Topografi
20. Berdarkan faktor
tersebut Pola
pemukiman desa
dibedakan menjadi :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Memanjang
Memusat
Terpencar
24. Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Struktur keruangan
kota sangat kompleks,
karena aktivitas
penduduk sangat
beragam
25. Dalam Struktur Tata Ruang
Kota harus ada lahan :
Perkantoran, permukiman,
pendidikan, pasar,
pertokoan,
Jalur-jalur jalan yang
menghubungkan kota
dengan tempat lainnya.
Taman kota, alun-alun,
lapangan olahraga, dsb.
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
26. (Ernest W. Burgess)
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
1. ZONA PUSAT DAERAH
KEGIATAN
2. ZONA PERALIHAN
3. ZONA PERMUKIMAN KELAS
PROLETAR
4. ZONA PERMUKIMAN KELAS
MENENGAH
5. ZONA PENGLAJU
28. TEORI SEKTORAL Homer Hoyt
1. Zona pusat daerah kegiatan
2. Zona dimana terdapat grossier
dan manufaktur
3. Zona daerah permukiman
kelas rendah
4. Zona daerah permukiman
kelas menengah
5. Zona permukiman kelas rendah
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
30. 1. Zona Pusat Daerah Kegiatan
2. Zona terdapat Grossier dan manufaktur
3. Zona daerah Permukiman Tingkat Rendah
4. Zona Permukiman Kelas Menengah
5. Zona Permukiman Kelas Tinggi
6. Zona Manufaktur Berat
7. Zona Daerah di luar PDK
8. Zona Permukiman Suburb
9. Zona Industri suburb
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
TEORI INTI BERGANDA D Harris dan E.L Ulman
31. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Interaksi merupakan suatu hubungan timbal balik
yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau
lebih, yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan atau permasalahan baru
• Perbedaan karakteristik mengakibatkan terjadinya
interaksi antar wilayah sebagai berikut :
• Wilayah yang saling melengkapi
• Wilayah yang saling berintervensi.
• Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
32. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Wilayah yang saling melengkapi
(Regional Complementary)
Wilayah A
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Minus sumber daya Z
Wilayah B
Minus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
Minus sumber daya Z
Wilayah c
Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Surplus sumber daya Z
33. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Wilayah yang saling berintervensi
( Intervening Opportunity)
Wilayah A
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Wilayah A
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Wilayah C
Surplus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
34. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
(Spatial Transfer Ability )
Faktor lain yang mempengaruhi pola
interaksi wilayah adanya kemudahan
pemindahan dalam ruang yang bergantung
pada :
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
• Biaya angkut
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
35. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Kekuatan Interaksi antar
wilayah dapat dianlisis
dengan menggunakan
TEORI GRAVITASI dari
REIlLY
• Kekuatan interaksi antar
wilayah dapat ditentukan
dengan memperhatikan
JUMLAH PENDUDUK
dan JARAK antar
wilayah tersebut
36. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Adapun rumus Teori
Gravitasi Reilly :
2
A
.B
B
A
A
.B
d
P
P
k
I
IA.B = Kekuatan interaksi antara region A
dan B
k = Nilai konstanta empiris, biasanya
1
PA = Jumlah penduduk region A
PB = Jumlah penduduk region B
dA.B = Jarak mutlak yang menghubung
kan region A dan B
37. B
A
A
B
A
B
P
P
1
d
D
Keterangan :
DAB = Jarak lokasi titik henti
dAB = Jarak antara kota A dan B
PA = Jumlah penduduk kota yang lebih kecil (Kota A)
PB = Jumlah penduduk kota yang lebih besar (Kota B)
• Analisis interaski anytar wilayah juga dapat
dilakukan dengan Teori Titik Henti dengan
rumus :
Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
38. • Kekuatan Interaksi juga dapat dipenagruhi
oleh ketersedian sarana praaran
transportasi
• Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar
kota dilihat dari jaringan jalan, digunakan
rumus konektivitas oleh K.J. Kansky, sbb:
Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
V
e
β
Keterangan :
β = Indeks konektivitas
e = Jumlah kota dalam suatu wilayah
V = Jumlah jaringan jalan yang menghubung
kan kota-kota tersebut
39. 1. Lahan pertanian diubah
menjadi lahan pemukiman
2. Kawasan hutan dijadikan
lahan pemukiman
3. Lahan yang tidak
diperuntukkan untuk
permukiman diubah
menjadi lahan
permukiman
Konflik Pemanfaatan
Lahan Pemukiman
D
40. Dampak Pemukiman
Terhadap Lingkungan
E
• Pembangunan
pemukiman berarti
mengubah fungsi lahan
yang dengan sendirinya
akan mengubah tananan
dan interaksi lingkungan
baik lingkungan biotik
maupun abiotik
• Dampak ini tidak hanya
terhadap lingkungan
tetapi terhadap sosial
budaya
41. Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya
beberapa kemungkinan berikut :
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK
TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK
Terjadi migrasi beberapa jenis spesies
Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru
Berkurangnya populasi hewan dan
tumbuhan
Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll