SlideShare a Scribd company logo
SEL DAN ORGANEL
TUMBUHAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Semester Tiga
yang Diampu oleh Dr. Erma Prihastanti M.Si
Oleh :
1. Agung Putra Nugraha (24020113140095)
2. Putri Aryani (24020115120001)
3. Siti Maisaroh (24020115120002)
4. Fini Wulandari (24020115120003)
5. Nur Indriyani (24020115120004)
JURUSAN BIOLOGI KELAS A
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel
hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam
struktu dan fungsinya. Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi
plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya
terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses
diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel.
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya
dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuh¬an, mempertahankan
bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat
keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat yang terbuat dari sel khusus
mempertahan¬kan tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi. Sel tumbuhan
muda pertama-tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut
dinding sel primer. Di antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan
terdapat lamela tengah, lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida
lengket yang disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel
ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya
dengan mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain
menambahkan dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding
primer. Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan
berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang sanggup memberi
perlindungan dan dukungan. (Campbell, 2002).
Dinding sel tumbuhan. Sel muda mula-mula membentuk dinding primer
tipis, seringkali ada penambahan dinding sekunder yang lebih kuat di dalam
dinding primer ketika pertumbuhan terhenti. Lamela tengah yang lengket
melekatkan sel-sel yang berdekatan menjadi satu. Dengan demikian, partisi
multilapis di antara sel-sel ini terdiri atas dinding penghubung yang masing-
masing disekresikan oleh selnya sendiri (Campbell, 2002).
Dinding sel terdiri dari: lamela tengah, dinding primer dan dinding
sekunder. Antara sel-sel yang berdekatan ada lamela tengah yang merekatkan
antara dua dinding sei menjadi satu. Lamela tengah terutama terdiri dari Ca-pektat
berupa gel. Dinding primer adalah lapisan yang terbentuk selama pembentangan,
terdiri dari hemiselulosa, selulosa, pektin, lemak, dan protein. Dinding sekunder
biasanya lebih tebal dari dinding primer terutama terdiri dari selulosa dan kadang-
kadang lignin, merupakan lapisan yang ditambahkan setelah proses pembentangan
dinding sel selesai.
Tidak semua bagian dinding sel mengalami penebalan dan terisi
plasma (plasmodesmata). Dinding primer memilki sejumlah daerah penipisan
yang disebut noktah. Daerah ini memiliki plasmodesmata dengan kerapatan
tinggi. Plasmodesmata adalah jalinan benang sitoplasma tipis yang menembus
dinding-dinding sel yang bersebelahan, menghubungkan protoplas sel yang
berdampingan. Dengan demikian dinding sel menjadi berlubang-lubang
yang memungkinkan senyawa kimia melewatinya.
Dinding sel yang berbatasan langsung dengan udara luar sering dilapisi
kutin dan suberin (kutikula). Lapisan ini tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga
masih memungkinkan senyawa kimia melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk
memberi kekuatan mekanik sehingga sel mempunyai bentuk tetap serta memberi
perlindungan terhadap isi sel, dan karena sifat hidrofilnya dapat mengadakan
imbibisi air serta meneruskan air dan senyawa yang larut di dalamnya ke
protoplas (Hasnunidah, 2007).
2. Protoplas
Protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel tumbuhan, meskipun di
dalamnya juga terdapat berbagai senyawa anorganik. Protoplas terdiri dari empat
bagian utama, yaitu: sitoplasma, nukleus, vakuola dan bahan ergastik.
2.1. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair
yang mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid
dan organel-organel yang bermembran. Sitoplasma dan nukleus secara
bersama-sama disebut protoplasma. Beberapa sel tumbuhan juga memiliki
juga zat-zat murni yang tidak hidup disebut bahan ergastik, seperti:
kalsium oksalat, benda-benda protein, gum, minyak, resin.
Sistem endomembran dalam Sitoplasma meliputi retikulum
endoplasma, badan Golgi, selimut inti, dan organel sel serta membran lain
(badan mikro, sferosom dan membran vakuola) yang berasal dari
retikulum endoplasma atau badan Golgi. Sedangkan membran plasma
dianggap satuan yang terpisah, meskipun tumbuh melalui penambahan
sejumlah kantung yang berasal dari badan Golgi.
Mitokondria dan plastida yang diselimuti oleh selapis membran
yang halus dan membran dalam yang melekuk-lekuk juga tidak
berhubungan dengan sistem membran. Demikian pula ribosom,
mikrotubul dan mikrofilamen bukan bagian dari sistem endomembran
(Hasnunidah, 2007).
Membran Plasma atau Plasmalemma Membran plasma berfungsi
mengatur aliran zat -zat terlarut masuk dan keluar sel, dan mengatur aliran
air melalui osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel,
artinya dapat melalukan senyawa kimia tertentu dan tidak melalukan
senyawa lainnya.
Membran plasma merupakan lapisan rangkap lipid dengan
bagian: hidrofilik (suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Bagian
lipofilik (suka lemak), molekul tersebut menghadap ke dalam lapisan
rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang. Molekul
protein yang mencakup 50% bahan membran tenggelam di lapisan
rangkap itu, dengan satu atau kedua ujung menonjol ke salah satu atau
kedua permukaan membran. Kedua permukaan membran berbeda secara
khas (Hasnunidah, 2007).
Retikulum Endoplasma (ER = Endoplasmic Retikulum)
Pada banyak sel, ER menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat
(disebut sisternae). ER membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam
molekul di dalam sel dan bahkan antar sel meialui plasmodesmata. Sejumlah
ribosom sering berasosiasi dengan ER dalam hal sintesis protein. ER yang
ditempeli ribosom disebut ER kasar. ER halus tak ber-ribosom dan senng
berbentuk pipa (Hasnunidah, 2007).
Badan Golgi
Dengan mikroskop elektron, badan golgi (diktiosom) terlihat sebagai
tumpukan piring pipih yang berongga di dalamnya (sisternae) dengan tepian yang
menggelembung dan dikelilingi oleh benda bulat-bulat (vesikel). Badan Golgi
berperan dalam pembentukan membran plasma dan mengangkut enzim yang
harus dibuat dalam sel, yang akan menentukan reaksi kimia yang terjadi dan
menentukan struktur dan fungsi sel (Hasnunidah, 2007).
Gambar 4: Aparatus Golgi
Selimut Inti (nukleus)
Dikelilingi oleh dua membran unit yang sejajar yang disebut selimut inti.
Ketebalan membran luar sedikit lebih tebal dibanding membran dalam. Keduanya
dipisahkan oleh ruang perinukleus. Selimut inti mempunyai banyak pori.
Membran dalam dan luar menyatu membentuk pinggiran pori, yang dipertahankan
bentuknya oleh suatu bahan sehingga terjadi struktur yang disebut anulus. ER
berhubungan dengan selimut inti, sedang ruang perinukleus bersambungan
dengan ruang di antara membran sejajar ER (Hasnunidah, 2007).
Membran Vakuola atau Tonoplas
Membran vakuola menyerupai plasmalemma, namun berbeda fungsinya
dan sering agak lebih tipis. Tonoplas mengangkut zat terlarut keluar-masuk
vakuola, sehingga mengendalikan potensial air (Hasnunidah, 2007).
Badan Mikro
Badan mikro adalah organel bulat yang terbungkus oleh selapis membran,
berbutir-butir di sebelah dalamnya, dan kadang disertai kristal protein. Dua jenis
badan mikro yang penting adalah peroksisom dan glioksisom yang masing-
masing berperan khusus dalam aktivitas kimia sel tumbuhan. Perpksisom
menguraikan asam glikolat yang dihasilkan dari fostosintesis, mendaur ulang
molekul lain kembali ke kloroplas. Glioksisom menguraikan lemak menjadi
karbohidrat selama dan sesudah perkecambahan biji. Hidrogen peroksida hasil
reaksi ini juga diuraikan di dalam glioksisom (Hasnunidah, 2007).
Gambar 6: Anatomi Peroksisom
Sferosom
Sferosom berbentuk bulat dan diselimuti oleh membran unit yang berasal
dari ER, berisi bahan berlemak, dan menjadi pusat sintesis dan penyimpanan
lemak (Hasnunidah, 2007).
Rangka Sel
Berkat perkembangan mikroskop elektron, diketahui bahwa mikrotubul
dan mikrofilamen berprotein terdapat di hampir semua sel tumbuhan eukariotik.
Bersama-sama dengan benang-benang penghubung membentuk tiga sistem
rangka sel yang berlainan tapi terintegrasi dengan baik. Mikrotubul adalah silinder
panjang yang berongga terdiri dari molekul protein bundar yang disebut tubulin.
Fungsi mikrotubul diduga berkenaan dengan gerak yang mengarah , khususnya di
kromosom saat sel membelah atau di organel sel. Gerak itu meliputi pengendalian
arah mikrofibril selulosa pada dinding sel atau gerak sel itu sendiri.
Mikrofilamen merupakan stuktur padat yang lebih kecil, yang bertindak
sendiri atau bersama-sama dengan mikrotubul untuk menggerakkan sel.
Mikrofilamen terdiri dari protein aktin yang juga menjadi kandungan utama
jaringan otot hewan. Fungsi lain mikrofilamen adalah mengatur arah aliran
sitoplasma, kalau arah mikrofilamen berubah maka berubah juga arah aliran
sitoplasma (Hasnunidah, 2007).
Ribosom
Sintesis protein merupakan fungsi sel yang vital yang berlangsung di
ribuan ribosom. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan ER kasar
di dalam sel, dan selalu di membran rangkap ER di sisi sitosol. Ribosom juga
menempel di membran luar selimut inti di sisi sitosol. Ribosom nampak sebagai
bintik hitam pada mikrograf elektron. Sering juga membentuk rantai seperti
untaian, khususnya dalam pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan
poliribosom atau polisom. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA
diterjemahkan menjadi protein (Hasnunidah, 2007).
Gambar 9. Ribosom.
Ribosom terdiri dari subunit besar dan kecil yaitu rRNA dan protein.
Setiap subunit disintesis di dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui pori nukleus
ke dalam sitoplasma (Johnson, 2000). Ribosom merupakan tempat sel membuat
protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus
memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom bebas tersuspensi dalam
sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran
yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh
ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim
yang mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol
(Campbell, 2002).
Mitokondria
Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau
kawat kecil yang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap,
permukaan luarnya berlubang-lubang sedang permukaan dalamnya membentuk
tonjolan-tonjolan (kristae) yang masuk ke dalam stroma. Membran dalam
membungkus matriks, dan banyak enzim yang mengendalikan berbagai tahap
dalam respirasi sel khususnya dan metabolisme umumnya ditemukan di sana atau
di dalam matriks. Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil di dalam
matriksnya, sehingga mampu mensintesis porteinnya sendiri (Hasnunidah, 2007).
Plastida
Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel
tumbuhan, diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA
dan ribosom yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida
terbentuk dari hasil pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi
proplastida. Plastida tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang
mengandung butir-butir padi atau proteinoplas yang mengandung protein
cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung
klorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan kromoplas yang
mengandung pigmen lain (karotenoid). Plastida terpenting adalah kloroplas,
karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis. Kloroplas mengandung suatu
sistem mebran yang bernama tilakoid, yang sering sambung-menyambung
membentuk tumpukan membran yang disebut grana. Grana terbenam dalam
stroma. Enzim yang mengendalikan fotosintesis terdapat di membran tilakoid dan
di stroma (Hasnunidah, 2007).
Gambar 11: Kloroplas
2.2. Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus
mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan
juga struktur dan fungsi sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau
memanjang yang terbungkus selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma)
berbutir-butir merupakan sistem koloid, mengandung kromatin yang pada
pembelahan sel berubah menjadi kromosom. Fungsi kromosom adalah
membentuk m-RNA yang mengatur sintesis protein. Di dalam plasma nukleus
juga terdapat nukleolus yang jumlahnya tiap sel khas untuk tiap jenis. Nukleolus
itu padat, bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, dan
berwarna gelap. Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom
(Hasnunidah, 2007).
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik
(sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya
merupakan organel yang paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata
berdiameter 5 µm. Di dalam nukleus, DNA diorganisasikan bersama dengan
protein menjadi materi yang disebut kromatin. Kromatin yang diberi warna
tampak melalui mikroskop cahaya maupun mikros-kop elektron sebagai massa
kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah (bereproduksi), kromatin kusut yang
berbentuk benang akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bisa
dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini
mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer
molekuler yang berbentuk RNA. (Campbell, 2002).
Gambar 12: Nukleus
2.3. Vakuola
Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah
vakuola. Vakuola mengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan
yang hanya memiliki dinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut
yang menekan dari dalam vakuola. Tekanan tersebut timbul karena osmosis.
Konsentrasi bahan terlarut di dalam vakuola cukup tinggi, termasuk garam-garam,
molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan molekul-molekul
lainnya. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna pada
banyak bunga atau dauh. Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola dapat
mengandung bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar
mempunyai vakuola sangat kecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh
bersama sel, mengambil air secara osmosis dan bergabung satu sama lain. Sel
dewasa sering memiliki vakuola yang mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan
protoplasmanya tersisiih hingga hanya berupa lapisan tipis di antara tonoplas dan
plasmalemma. Beberapa sel yang aktif membelah juga dapat bervakuola besar
(Hasnunidah, 2007).
Gambar 13: Vakuola
Perbedaan dan Persamaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Dari perbedaan secara umum antara hewan dan tumbuhan bisa menjadi
factor bahwa sel yang dimiliki masing-masing antara mereka memiliki struktur
serta komponen yang berbeda. Hewan mampu bergerak aktif karena sel hewan
memiliki struktur yang flexible ini dikarnakan sel hewan tidak memiliki
komponen dinding sel yang membuatnya tidak kaku berbeda dengan sel
tumbuhan yang memiliki dinding sel menjadikan selnya kaku, pada tumbuhan
perolehan sumber energinya berasal dari sinar matahari, oleh karena itu tumbuhan
memiliki organel fotosintetik yang mampu merubah energy dari sinar matahari
untuk dijadikan sumber energy yang melakukan aktifitas sel tersebut. Organel ini
disebut dengan plastida yang memiliki pigmen untuk mengolah sinar yang
ditangkap oleh tumbuhan. Selain itu masih banyak lagi komponen serta organel
penyusun sel hewan dan tumbuhan berikut ini table komponen dan organel sel
hewan dan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustriana, Rochmah dan Tunjung Tripeni. 2006. Buku Ajar.
Fisiologi Tumbuhan I. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung
: Bandar Lampung
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung
Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel
& Jaringan. Rineka Cipta : Jakarta

More Related Content

What's hot

Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
zaldevi
 
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selKuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
zaldevi
 
Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Sel Tumbuhan
Sel TumbuhanSel Tumbuhan
Sel Tumbuhan
afifahfitri
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanvhyaocta
 
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansiAnatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Septian Muna Barakati
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
Siti Farida
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Dimas Erda Widyamarta
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanStanley Go
 
struktur sel
struktur selstruktur sel
struktur sel
Andre Hasibuan
 
Kuliah 3 struktur sel
Kuliah 3 struktur selKuliah 3 struktur sel
Kuliah 3 struktur sel
Agus Suyanto
 
Ribosom dan Retikulum Endoplasma
Ribosom dan Retikulum Endoplasma Ribosom dan Retikulum Endoplasma
Ribosom dan Retikulum Endoplasma
Putri Aisyah
 
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeletonsentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
Putri Aisyah
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Ii
IiIi
Ii
 
Sel
SelSel
Sel
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
 
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selKuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
 
Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Fisiologi sel
 
Sel Tumbuhan
Sel TumbuhanSel Tumbuhan
Sel Tumbuhan
 
Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
 
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansiAnatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
Anatomi dan fisiologi sel tubuh manusia oleh lutfi rensiansi
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
 
struktur sel
struktur selstruktur sel
struktur sel
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Ppt sitoskeleton
Ppt sitoskeletonPpt sitoskeleton
Ppt sitoskeleton
 
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : selIDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
 
Kuliah 3 struktur sel
Kuliah 3 struktur selKuliah 3 struktur sel
Kuliah 3 struktur sel
 
Ribosom dan Retikulum Endoplasma
Ribosom dan Retikulum Endoplasma Ribosom dan Retikulum Endoplasma
Ribosom dan Retikulum Endoplasma
 
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeletonsentriol, sentrosom dan sitoskeleton
sentriol, sentrosom dan sitoskeleton
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to Plant Cells

Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
riacantik96
 
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdfbiologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
AndyPanarima
 
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
ARISSUNANDAR19
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptNurulilmi harar
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
Muhammad Pambudi
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3
Az'End Love
 
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
Athour Rahman
 
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidupModul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
Lisna M
 
Presentasi sel hewan
Presentasi sel hewanPresentasi sel hewan
Presentasi sel hewan
taniariwu
 
Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
IndraSetiawan115511
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
nur fadillah
 
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docxMAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
FaizahAzzahra5
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
pjj_kemenkes
 

Similar to Plant Cells (20)

Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
 
22
2222
22
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
 
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdfbiologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
 
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
1. PPT Kelompok 1 Wilman Taupik_ Daniel Manahan.pptx
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
 
Sel
SelSel
Sel
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
 
4
44
4
 
Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3
 
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
Powerpointselkel 140312015528-phpapp01
 
Kelompok iii biosel
Kelompok iii bioselKelompok iii biosel
Kelompok iii biosel
 
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidupModul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
Modul sistem organisasi kehidupan makhluk hidup
 
Presentasi sel hewan
Presentasi sel hewanPresentasi sel hewan
Presentasi sel hewan
 
Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Cell
CellCell
Cell
 
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docxMAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 

More from Agung Nugraha

Essay sel punca neural
Essay sel punca neuralEssay sel punca neural
Essay sel punca neural
Agung Nugraha
 
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance building centre
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance    building centreHnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance    building centre
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance building centre
Agung Nugraha
 
Tugas pasca uts reklamasi
Tugas pasca uts reklamasiTugas pasca uts reklamasi
Tugas pasca uts reklamasi
Agung Nugraha
 
Laporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganLaporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkungan
Agung Nugraha
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
Agung Nugraha
 
Pengawet Makanan
Pengawet MakananPengawet Makanan
Pengawet Makanan
Agung Nugraha
 
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUSMakalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Agung Nugraha
 
Kajian pustaka lipid
Kajian pustaka lipidKajian pustaka lipid
Kajian pustaka lipid
Agung Nugraha
 
Paper genetika
Paper genetikaPaper genetika
Paper genetika
Agung Nugraha
 
Dissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pHDissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pH
Agung Nugraha
 
Rangkuman chapter 5
Rangkuman chapter 5Rangkuman chapter 5
Rangkuman chapter 5
Agung Nugraha
 
Studi kasus animal bioetika
Studi kasus animal bioetikaStudi kasus animal bioetika
Studi kasus animal bioetika
Agung Nugraha
 

More from Agung Nugraha (13)

Essay sel punca neural
Essay sel punca neuralEssay sel punca neural
Essay sel punca neural
 
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance building centre
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance    building centreHnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance    building centre
Hnn 2016 esai agung putra nugraha fmbc fisher maintenance building centre
 
Tugas pasca uts reklamasi
Tugas pasca uts reklamasiTugas pasca uts reklamasi
Tugas pasca uts reklamasi
 
Laporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganLaporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkungan
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
Pengawet Makanan
Pengawet MakananPengawet Makanan
Pengawet Makanan
 
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUSMakalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
 
Kajian pustaka lipid
Kajian pustaka lipidKajian pustaka lipid
Kajian pustaka lipid
 
Paper genetika
Paper genetikaPaper genetika
Paper genetika
 
Dissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pHDissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pH
 
Rangkuman chapter 5
Rangkuman chapter 5Rangkuman chapter 5
Rangkuman chapter 5
 
Studi kasus animal bioetika
Studi kasus animal bioetikaStudi kasus animal bioetika
Studi kasus animal bioetika
 
Cutis ProtoTheca
Cutis ProtoThecaCutis ProtoTheca
Cutis ProtoTheca
 

Recently uploaded

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 

Recently uploaded (8)

Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 

Plant Cells

  • 1. SEL DAN ORGANEL TUMBUHAN MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Semester Tiga yang Diampu oleh Dr. Erma Prihastanti M.Si Oleh : 1. Agung Putra Nugraha (24020113140095) 2. Putri Aryani (24020115120001) 3. Siti Maisaroh (24020115120002) 4. Fini Wulandari (24020115120003) 5. Nur Indriyani (24020115120004) JURUSAN BIOLOGI KELAS A FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
  • 2. Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktu dan fungsinya. Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel. 1. Dinding Sel Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuh¬an, mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat yang terbuat dari sel khusus mempertahan¬kan tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi. Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut dinding sel primer. Di antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain
  • 3. menambahkan dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan. (Campbell, 2002). Dinding sel tumbuhan. Sel muda mula-mula membentuk dinding primer tipis, seringkali ada penambahan dinding sekunder yang lebih kuat di dalam dinding primer ketika pertumbuhan terhenti. Lamela tengah yang lengket melekatkan sel-sel yang berdekatan menjadi satu. Dengan demikian, partisi multilapis di antara sel-sel ini terdiri atas dinding penghubung yang masing- masing disekresikan oleh selnya sendiri (Campbell, 2002). Dinding sel terdiri dari: lamela tengah, dinding primer dan dinding sekunder. Antara sel-sel yang berdekatan ada lamela tengah yang merekatkan antara dua dinding sei menjadi satu. Lamela tengah terutama terdiri dari Ca-pektat berupa gel. Dinding primer adalah lapisan yang terbentuk selama pembentangan, terdiri dari hemiselulosa, selulosa, pektin, lemak, dan protein. Dinding sekunder biasanya lebih tebal dari dinding primer terutama terdiri dari selulosa dan kadang- kadang lignin, merupakan lapisan yang ditambahkan setelah proses pembentangan dinding sel selesai. Tidak semua bagian dinding sel mengalami penebalan dan terisi plasma (plasmodesmata). Dinding primer memilki sejumlah daerah penipisan yang disebut noktah. Daerah ini memiliki plasmodesmata dengan kerapatan tinggi. Plasmodesmata adalah jalinan benang sitoplasma tipis yang menembus dinding-dinding sel yang bersebelahan, menghubungkan protoplas sel yang
  • 4. berdampingan. Dengan demikian dinding sel menjadi berlubang-lubang yang memungkinkan senyawa kimia melewatinya. Dinding sel yang berbatasan langsung dengan udara luar sering dilapisi kutin dan suberin (kutikula). Lapisan ini tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga masih memungkinkan senyawa kimia melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk memberi kekuatan mekanik sehingga sel mempunyai bentuk tetap serta memberi perlindungan terhadap isi sel, dan karena sifat hidrofilnya dapat mengadakan imbibisi air serta meneruskan air dan senyawa yang larut di dalamnya ke protoplas (Hasnunidah, 2007). 2. Protoplas Protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel tumbuhan, meskipun di dalamnya juga terdapat berbagai senyawa anorganik. Protoplas terdiri dari empat bagian utama, yaitu: sitoplasma, nukleus, vakuola dan bahan ergastik. 2.1. Sitoplasma Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-organel yang bermembran. Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama disebut protoplasma. Beberapa sel tumbuhan juga memiliki juga zat-zat murni yang tidak hidup disebut bahan ergastik, seperti: kalsium oksalat, benda-benda protein, gum, minyak, resin. Sistem endomembran dalam Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, badan Golgi, selimut inti, dan organel sel serta membran lain (badan mikro, sferosom dan membran vakuola) yang berasal dari
  • 5. retikulum endoplasma atau badan Golgi. Sedangkan membran plasma dianggap satuan yang terpisah, meskipun tumbuh melalui penambahan sejumlah kantung yang berasal dari badan Golgi. Mitokondria dan plastida yang diselimuti oleh selapis membran yang halus dan membran dalam yang melekuk-lekuk juga tidak berhubungan dengan sistem membran. Demikian pula ribosom, mikrotubul dan mikrofilamen bukan bagian dari sistem endomembran (Hasnunidah, 2007). Membran Plasma atau Plasmalemma Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat -zat terlarut masuk dan keluar sel, dan mengatur aliran air melalui osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel, artinya dapat melalukan senyawa kimia tertentu dan tidak melalukan senyawa lainnya. Membran plasma merupakan lapisan rangkap lipid dengan bagian: hidrofilik (suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Bagian lipofilik (suka lemak), molekul tersebut menghadap ke dalam lapisan rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang. Molekul protein yang mencakup 50% bahan membran tenggelam di lapisan rangkap itu, dengan satu atau kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua permukaan membran. Kedua permukaan membran berbeda secara khas (Hasnunidah, 2007).
  • 6. Retikulum Endoplasma (ER = Endoplasmic Retikulum) Pada banyak sel, ER menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat (disebut sisternae). ER membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam molekul di dalam sel dan bahkan antar sel meialui plasmodesmata. Sejumlah ribosom sering berasosiasi dengan ER dalam hal sintesis protein. ER yang ditempeli ribosom disebut ER kasar. ER halus tak ber-ribosom dan senng berbentuk pipa (Hasnunidah, 2007). Badan Golgi Dengan mikroskop elektron, badan golgi (diktiosom) terlihat sebagai tumpukan piring pipih yang berongga di dalamnya (sisternae) dengan tepian yang menggelembung dan dikelilingi oleh benda bulat-bulat (vesikel). Badan Golgi berperan dalam pembentukan membran plasma dan mengangkut enzim yang harus dibuat dalam sel, yang akan menentukan reaksi kimia yang terjadi dan menentukan struktur dan fungsi sel (Hasnunidah, 2007). Gambar 4: Aparatus Golgi Selimut Inti (nukleus) Dikelilingi oleh dua membran unit yang sejajar yang disebut selimut inti. Ketebalan membran luar sedikit lebih tebal dibanding membran dalam. Keduanya dipisahkan oleh ruang perinukleus. Selimut inti mempunyai banyak pori. Membran dalam dan luar menyatu membentuk pinggiran pori, yang dipertahankan bentuknya oleh suatu bahan sehingga terjadi struktur yang disebut anulus. ER berhubungan dengan selimut inti, sedang ruang perinukleus bersambungan dengan ruang di antara membran sejajar ER (Hasnunidah, 2007).
  • 7. Membran Vakuola atau Tonoplas Membran vakuola menyerupai plasmalemma, namun berbeda fungsinya dan sering agak lebih tipis. Tonoplas mengangkut zat terlarut keluar-masuk vakuola, sehingga mengendalikan potensial air (Hasnunidah, 2007). Badan Mikro Badan mikro adalah organel bulat yang terbungkus oleh selapis membran, berbutir-butir di sebelah dalamnya, dan kadang disertai kristal protein. Dua jenis badan mikro yang penting adalah peroksisom dan glioksisom yang masing- masing berperan khusus dalam aktivitas kimia sel tumbuhan. Perpksisom menguraikan asam glikolat yang dihasilkan dari fostosintesis, mendaur ulang molekul lain kembali ke kloroplas. Glioksisom menguraikan lemak menjadi karbohidrat selama dan sesudah perkecambahan biji. Hidrogen peroksida hasil reaksi ini juga diuraikan di dalam glioksisom (Hasnunidah, 2007). Gambar 6: Anatomi Peroksisom
  • 8. Sferosom Sferosom berbentuk bulat dan diselimuti oleh membran unit yang berasal dari ER, berisi bahan berlemak, dan menjadi pusat sintesis dan penyimpanan lemak (Hasnunidah, 2007). Rangka Sel Berkat perkembangan mikroskop elektron, diketahui bahwa mikrotubul dan mikrofilamen berprotein terdapat di hampir semua sel tumbuhan eukariotik. Bersama-sama dengan benang-benang penghubung membentuk tiga sistem rangka sel yang berlainan tapi terintegrasi dengan baik. Mikrotubul adalah silinder panjang yang berongga terdiri dari molekul protein bundar yang disebut tubulin. Fungsi mikrotubul diduga berkenaan dengan gerak yang mengarah , khususnya di kromosom saat sel membelah atau di organel sel. Gerak itu meliputi pengendalian arah mikrofibril selulosa pada dinding sel atau gerak sel itu sendiri. Mikrofilamen merupakan stuktur padat yang lebih kecil, yang bertindak sendiri atau bersama-sama dengan mikrotubul untuk menggerakkan sel. Mikrofilamen terdiri dari protein aktin yang juga menjadi kandungan utama jaringan otot hewan. Fungsi lain mikrofilamen adalah mengatur arah aliran sitoplasma, kalau arah mikrofilamen berubah maka berubah juga arah aliran sitoplasma (Hasnunidah, 2007).
  • 9. Ribosom Sintesis protein merupakan fungsi sel yang vital yang berlangsung di ribuan ribosom. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan ER kasar di dalam sel, dan selalu di membran rangkap ER di sisi sitosol. Ribosom juga menempel di membran luar selimut inti di sisi sitosol. Ribosom nampak sebagai bintik hitam pada mikrograf elektron. Sering juga membentuk rantai seperti untaian, khususnya dalam pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA diterjemahkan menjadi protein (Hasnunidah, 2007). Gambar 9. Ribosom. Ribosom terdiri dari subunit besar dan kecil yaitu rRNA dan protein. Setiap subunit disintesis di dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui pori nukleus ke dalam sitoplasma (Johnson, 2000). Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yang mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol (Campbell, 2002).
  • 10. Mitokondria Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau kawat kecil yang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap, permukaan luarnya berlubang-lubang sedang permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan (kristae) yang masuk ke dalam stroma. Membran dalam membungkus matriks, dan banyak enzim yang mengendalikan berbagai tahap dalam respirasi sel khususnya dan metabolisme umumnya ditemukan di sana atau di dalam matriks. Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil di dalam matriksnya, sehingga mampu mensintesis porteinnya sendiri (Hasnunidah, 2007). Plastida Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel tumbuhan, diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA dan ribosom yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida terbentuk dari hasil pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi proplastida. Plastida tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang mengandung butir-butir padi atau proteinoplas yang mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan kromoplas yang mengandung pigmen lain (karotenoid). Plastida terpenting adalah kloroplas, karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis. Kloroplas mengandung suatu sistem mebran yang bernama tilakoid, yang sering sambung-menyambung membentuk tumpukan membran yang disebut grana. Grana terbenam dalam stroma. Enzim yang mengendalikan fotosintesis terdapat di membran tilakoid dan di stroma (Hasnunidah, 2007).
  • 11. Gambar 11: Kloroplas 2.2. Nukleus Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan juga struktur dan fungsi sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau memanjang yang terbungkus selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma) berbutir-butir merupakan sistem koloid, mengandung kromatin yang pada pembelahan sel berubah menjadi kromosom. Fungsi kromosom adalah membentuk m-RNA yang mengatur sintesis protein. Di dalam plasma nukleus juga terdapat nukleolus yang jumlahnya tiap sel khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu padat, bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, dan berwarna gelap. Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom (Hasnunidah, 2007). Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya merupakan organel yang paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5 µm. Di dalam nukleus, DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi yang disebut kromatin. Kromatin yang diberi warna tampak melalui mikroskop cahaya maupun mikros-kop elektron sebagai massa kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah (bereproduksi), kromatin kusut yang berbentuk benang akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA. (Campbell, 2002).
  • 12. Gambar 12: Nukleus 2.3. Vakuola Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah vakuola. Vakuola mengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan yang hanya memiliki dinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan dari dalam vakuola. Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan terlarut di dalam vakuola cukup tinggi, termasuk garam-garam, molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan molekul-molekul lainnya. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna pada banyak bunga atau dauh. Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola dapat mengandung bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma. Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai vakuola sangat kecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh bersama sel, mengambil air secara osmosis dan bergabung satu sama lain. Sel dewasa sering memiliki vakuola yang mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan protoplasmanya tersisiih hingga hanya berupa lapisan tipis di antara tonoplas dan plasmalemma. Beberapa sel yang aktif membelah juga dapat bervakuola besar (Hasnunidah, 2007). Gambar 13: Vakuola
  • 13. Perbedaan dan Persamaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Dari perbedaan secara umum antara hewan dan tumbuhan bisa menjadi factor bahwa sel yang dimiliki masing-masing antara mereka memiliki struktur serta komponen yang berbeda. Hewan mampu bergerak aktif karena sel hewan memiliki struktur yang flexible ini dikarnakan sel hewan tidak memiliki komponen dinding sel yang membuatnya tidak kaku berbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel menjadikan selnya kaku, pada tumbuhan perolehan sumber energinya berasal dari sinar matahari, oleh karena itu tumbuhan memiliki organel fotosintetik yang mampu merubah energy dari sinar matahari untuk dijadikan sumber energy yang melakukan aktifitas sel tersebut. Organel ini disebut dengan plastida yang memiliki pigmen untuk mengolah sinar yang ditangkap oleh tumbuhan. Selain itu masih banyak lagi komponen serta organel penyusun sel hewan dan tumbuhan berikut ini table komponen dan organel sel hewan dan tumbuhan.
  • 14.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Agustriana, Rochmah dan Tunjung Tripeni. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I. Universitas Lampung : Bandar Lampung Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung : Bandar Lampung Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel & Jaringan. Rineka Cipta : Jakarta